Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP

KEPUTUSAN PASIEN BEROBAT DI RUMAH


SAKIT HAJI MEDAN
Noni Defriani Kuswanti1

Beby Karina Sembiring2


Alumni FE USU Departemen Manajemen1
Staf Pengajar Departemen FE USU2
Abstract: The result of the research from Significant simultaneous test (F-test) showed that
simultaneously service marketing mix which consisted of the dimension of variables of product, price,
promotion, location, people, process, and physical evidence had positive and significant influence on
the patients decision to visit RS Haji, Medan. The result of t-test showed that partially the variables
of product, process, and physical evidence had the most significant influence on the patients decision
to visit RS Haji, Medan.
Keywords: Service marketing Mix, Patients Decision

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pelayanan jasa dalam bidang kesehatan
sangat bergantung pada tingkat kunjungan
pasien.
Peningkatan tersebut memicu
timbulnya persaingan antar rumah sakit.
Dalam hal ini, pihak rumah sakit dituntut
untuk lebih bekerja keras dan kreatif lagi
dalam menarik para pasien yakni dengan
mengembangkan strategi pemasaran. Strategi
bauran pemasaran harus dilakukan dengan
tepat
sehingga
dapat
mempengaruhi
keberhasilan produk atau jasa yang
ditawarkan.
Untuk memenuhi harapan pelanggan
rumah sakit, manajemen harus mampu
mengeksplorasi harapan dan meyediakan atau
mewujudkannya dalam bentuk pelayanan yang
dapat dirasakan secara langsung maupun tidak
langsung.
Dengan keadaan ekonomi di
Indonesia seperti saat ini sangatlah
memperberat bagi perkembangan perusahaan
khususnya bagi industri rumah sakit. Hal ini
disebabkan oleh turunnya daya beli
masyarakat terhadap barang maupun jasa dan
kenaikan harga obat serta alat kesehatan. Oleh
sebab itu untuk menunjang peningkatan atau
membuat keadaan stabil bagi pendapatan
rumah sakit dalam keadaan seperti ini
diperlukan strategi bauran pemasaran yang

tepat. Demi memenangkan persaingan, pihak


rumah sakit harus memahami keinginan pasien
dengan melakukan suatu strategi pemasaran
yang baik.

Perusahaan harus dapat merumuskan


bauran pemasaran dengan tepat, oleh
karena itu perusahaan tidak dapat
mengabaikan pendapat atau masukan dari
konsumen. Karena keberadaan konsumen
mempunyai pengaruh pada pencapaian
tujuan akhir perusahaan, yaitu perolehan
laba melalui pembelian produk atau jasa.
Hal ini menuntut perusahaan untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang
dapat mempengaruhi konsumen dalam
pengambilan keputusan pembelian produk
atau jasa. Mengambil keputusan berarti
memilih dan menetapkan satu alternatif
dari beberapa alternatif yang dihadapi.
Sebagian besar pasien yang berobat di
RS.Haji Medan adalah pasien yang latar
belakang ekonominya menengah kebawah,
dimana mereka berharap memperoleh
kualitas pelayanan terbaik dengan harga
yang relatif murah. Pihak rumah sakit
selaku penyedia jasa dituntut untuk
memberikan fasilitas pelayanan kesehatan
yang lebih baik dan berkualitas dibanding
rumah sakit lain sehingga pasien merasa
1

nyaman dan puas. Sehingga ketika pasien


merasa nyaman dan puas, mereka akan
memutuskan untuk datang kembali ke
rumah sakit tersebut.
Upaya-upaya
pembenahan
terus
dikembangkan di RS.Haji Medan dengan
berbagai upaya perbaikan baik mutu
pelayanan secara struktural dan fungisional
pada
proses
pelayanan
maupun
kelengkapan fasilitas pelayanan. Upayaupaya yang dilakukan oleh pihak rumah
sakit ternyata tidak sepenuhnya membawa
hasil sesuai dengan yang mereka harapkan.
Misalnya pada pelayanan rawat jalan pada
tahun 2011 terutama pada pasien umum,
terjadi fluktuasi jumlah pasien.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
penelitian yang telah diuraikan sebelumnya,
maka yang menjadi perumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Apakah bauran pemasaran jasa berpengaruh
terhadap keputusan pasien berobat di RS.Haji
Medan ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini
adalah : Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap
keputusan pasien berobat di RS.Haji Medan.
1.4. Hipotesis
Hipotesis adalah kesimpulan yang
diperoleh dari penyusunan kerangka pikiran,
berupa proposisi yang deduksi. Merumuskan
hipotesis berarti membentuk proposisi yang
sesuai dengan kemungkinan-kemungkinannya
serta tingkat-tingkat kebenarannya (Ginting
dan Situmorang, 2008:99).
Berdasarkan
kerangka pemikiran maka dihipotesiskan
sebagai berikut: Bauran pemasaran jasa
berpengaruh terhadap keputusan pasien
berobat di rumah sakit Haji Medan.
2. METODE PENELITIAN
2.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei
eksplanatori. Survei eksplanatori adalah
penelitian yang bertujuan untuk menganalisis
hubungan-hubungan antara satu variabel

dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu


variabel mempengaruhi variabel lainnya
(Ginting
dan
Situmorang,
2008:56).
Berdasarkan penjelasan ini, dapat diketahui
bahwa penelitian eksplanatori yang bermaksud
untuk memberikan penjelasan hubungan
kualitas antara variabel melalui pengujian
hipotesis pada judul penelitian Pengaruh
Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan
Pasien Berobat di RS.Haji Medan.
2.2. Batasan Operasional
Untuk menghindari pambahasan yang
tidak terarah dan mengakibatkan tidak
tepatnya sasaran yang diharapkan, maka
langkah berikutnya peneliti perlu membatasi
masalah yang dibahas yaitu hanya pada
Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap
Keputusan Pasien Berobat di RS.Haji Medan,
Bauran pemasaran jasa terdiri dari: produk
(Product),
Harga
(Pricing),
Promosi
(Promotion), Lokasi (Place), Orang (People),
Proses (Process), dan Bukti Fisik (Physical
Evidence), dimana variabel yang dianalisis
sebagai berikut:
= Produk
= Harga
= Promosi
= Lokasi
= Orang
= Proses
= Bukti fisik
Y = Keputusan Pasien
2.3. Defenisi Operasional Variabel
Defenisi
operasional
variabel
diperlukan untuk menjelaskan variabelvariabel yang sudah didefenisikan sebagai
upaya pemahaman dalam penelitian. Defenisi
variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas yaitu variabel yang
nilainya tidak tergantung pada variabel
lain, terdiri dari:
a. Produk (Product) ( )
Produk merupakan layanan jasa
yang ditawarkan oleh rumah sakit
kepada pasien dari mulai datang
sampai meninggalkan rumah sakit.
b. Harga (Pricing) ( )
Harga
adalah
nilai
yang
ditukarkan pasien rumah sakit
untuk suatu manfaat yang
didapatkan atas pengkonsumsian
dan penggunaan jasa rumah sakit.
2

c. Promosi (Promotion) ( )
Promosi
adalah
kegiatan
pemasaran yang dilakukan pihak
rumah
sakit
dalam
menginformasikan dan membujuk
pasien rumah sakit mengenai jasa
yang ditawarkan pihak rumah
sakit.
d. Lokasi (Place) ( )
Lokasi adalah berhubungan
dengan tempat dimana rumah
sakit tersebut melakukan
operasional jasanya
e. Orang (People) ( )
Orang adalah semua karyawan
rumah sakit yang melakukan
penyajian jasa yang dapat
mempengaruhi persepsi pasien
rumah sakit
f. Proses (Process) ( )
Proses yaitu semua prosedur
aktual, mekanisme, dan aliran
aktivitas yang terjadi di rumah
sakit
dimana
jasa
yang
2.4. Skala Pengukuran Variabel
Pada proses pegolahan data, untuk
menghitung
masing-masing
variabel
digunakan skala Likert. Tujuannya adalah
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang
fenomena sosial. Melalui skala Likert variabel
Tabel 2.1
Instrumen Skala Likert
No
1
2
3
4
5

Keterangan
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Kurang Setuju (KS)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju
(STS)

Skor
5
4
3
2
1

2.5 Populasi dan Sampel


2.5.1

Populasi
Pada penelitian ini yang menjadi
populasi adalah pasien umum rawat jalan pada
tahun 2011 yang berjumlah sebanyak 5521
orang (Januari sampai Desember 2011).

disampaikan merupakan sistem


penyajian atau operasi jasa rumah
sakit
g. Bukti Fisik (Physical Evidence)
( )
Bukti fisik merupakan lingkungan
fisik rumah sakit dimana jasa
rumah sakit disampaikan dimana
pihak rumah sakit dan pasien
berinteraksi,
serta
setiap
komponen tangible pada rumah
sakit memfasilitasi penampilan
atau komunikasi jasa rumah sakit
tersebut.
2. Variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel lain. Pada
penelitian ini yang menjadi variabel
terikat (Y) adalah keputusan pasien.
Keputusan pasien adalah tahapan
dalam proses pengambilan keputusan
dimana
pasien
rumah
sakit
memutuskan untuk berobat.

yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator


variabel,
kemudian
indikator
tersebut
dijadikan titik tolak ukur untuk menyusun
item-item instrumen yang dapat berupa
pernyataan (Sugiyono, 2008:133). Jawaban
setiap indikator dapat diberi skor yang dapat
dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini :
pelayanan RS. Haji Medan minimal dua kali
kunjungan berusia minimal 17 tahun.
Dalam menentukan ukuran sampel
dari suatu populasi, peneliti menggunakan
rumus Slovin (Ginting dan Situmorang,
2008:132) yaitu:
n=
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Ukuran populasi
e = Batas Kesalahan
Sehingga dalam penelitian ini jumlah
sampel yang diperoleh adalah :
n=
( , )

n = 82, 17 ( di bulatkan menjadi 83 orang )


2.5.2. Sampel
Pengambilan sampel menggunakan
metode purposive sampling, yaitu pemilihan
sampel dengan kriteria tertentu (Sugiyono,
2008:116), dengan kriteria bahwa pasien yang
dijadikan sampel penelitian ini adalah pasien
umum rawat jalan yang menggunakan jasa

2.6.Teknik Analisis Data


2.6.1. Metode Analisis Deskriptif
Metode ini merupakan suatu metode
analisi dimana data yang dikumpulkan mulamula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis
sehingga akan memberikan gambaran yang
3

jelas mengenai perusahaan dan masalah yang


sedang diteliti.
2.6.2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang terdiri atas uji
normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji
multikolinieritas :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk
mengetahui suatu distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati
distribusi normal, yakni distribusi data
dengan bentuk loncengan dan
distribusi
data
tersebut
tidak
melenceng ke kiri atau melenceng ke
kanan.
Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan pendekatan
kolmogorv sminorv.
Dengan
menggunakan tingkat signifikan 5%
(0,05) maka jika nilai Asym. Sig. (2tailed) di atas nilai signifikan 5%
artinya variabel residual berdistribusi
normal (Situmorang dkk, 2008:55).
2. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan uji ini pada prinsipnya
adalah ingin menguji apakah sebuah
grup mempunyai varians yang sama
diantara anggota grup tersebut.
Artinya
jika
varians
variabel
independen adalah konstan (sama)
untuk setiap nilai tertentu variabel
independen disebut homoskedastisitas.
Sedangkan heteroskedastisitas diuji
dengan menggunakan uji glejser
dengan pengambilan keputusan jika
variabel independen signifikan secara
statistik
mempengaruhi
variabel
dependen, maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas. Jika probabilitas
signifikan di atas tingkat kepercayaan
5% (0,05) dapat disimpulkan model
regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas (Situmorang dkk,
2008:63).
3. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas
berarti
adanya
hubungan
linear
yang
sempurna atau pasti antara beberapa
atau semua variabel yang menjelaskan
dari model regresi. Untuk mendeteksi
ada atau tidaknya multikolinieritas
dapat dilakukan dengan melihat
toleransi variabel dan Variance
Inflation Factor (VIF) dengan
membandingkan sebagai berikut :

a. VIF < 5 maka tidak terdapat


multikolinieritas
b. Tolerance > 0.1 maka tidak
terdapat multikolinieritas
2.6.3. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis
regresi
linear
berganda
berfungsi untuk
mengetahui
pengaruh/hubungan variabel bebas dengan
variabel terikat, formulasi yang di gunakan
adalah :
Y=a+
+
+
+
+
+
+
+e
Keterangan :
Y
= Keputusan Pasien
a
= Konstanta
b - b = Koefisien Regresi Berganda
X
= Produk
X
= Harga
X
= Promosi
X
= Lokasi
X
= Orang
X
= Proses
X
= Bukti fisik
e
= Standard error
2.6.4. Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk menguji
secara bersama-sama apakah ada
pengaruh positif dan signifikan dari
variabel bebas (X , X , X , X , X , X ,
X ) berupa produk, harga, promosi,
lokasi, orang, proses, bukti fisik,
terhadap keputusan pasien sebagai
variabel terikat (Y).
Kriteria pengujiannya adalah sebagai
berikut :
H : b =b = b = b = b = b =
b = 0, artinya secara serentak
tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari
variabel bebas (X , X , X , X ,
X , X , X ) terhadap variabel
terikat (Y)
H : b b b b b b
b 0, artinya secara serentak
terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel bebas
(X , X , X , X , X , X , X )
terhadap variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusannya
adalah :
H diterima bila F
< F
pada = 5%

H ditolak bila F
>F
pada = 5%
2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas
(X , X , X , X , X , X , X ) berupa
produk, harga, promosi, lokasi, orang,
proses, bukti fisik terhadap keputusan
pasien sebagai variabel terikat (Y)
secara parsial.
Kriteria pengujiannya adalah sebagai
berikut :
H : b = 0, artinya secara
parsial tidak terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan
antara variabel bebas terhadap
variabel terikat.
H : b 0, artinya secara
parsial terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara
variabel
bebas
terhadap
variabel terikat.
3. Koefisien Determinasi (R )
Koefisien determinasi digunakan
untuk melihat seberapa besar pengaruh
variabel bebas terhadap variabel
terikat. Koefisien determinan (R )
berkisar antara 0 (nol) sampai dengan
1 (satu), (0 R 1). Hal ini berarti
bila R = 0, menunjukkan tidak
3.2 Uji Asumsi Klasik

adanya pengaruh variabel bebas


terhadap variabel terikat, dan bila R
mendekati 1, menunjukkan semakin
kuatnya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat.
3.HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah daftar pernyataan
(kuisioner). Jumlah pernyataan seluruhnya
adalah 30 butir pernyataan, yakni empat butir
pernyataan untuk Produk/Product ( ), empat
butir pernyataan untuk variabel Harga/Pricing
( ), tiga butir pernyataan untuk variabel
Promosi/Promotion ( ), dua butir pernyataan
untuk variabel Lokasi/Place ( ), lima butir
pernyataan untuk variabel Orang/People ( ),
tiga butir pernyataan untuk variabel
Proses/Process ( ), empat butir pernyataan
untuk variabel Bukti Fisik/Physical Evidence
( ) dan lima butir pernyataan untuk variabel
Keputusan Pasien (Y). Kuisioner ini
disebarkan kepada delapan puluh tiga (83)
orang pasien rumah sakit Haji Medan yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh
peneliti, yaitu pasien rumah sakit Haji Medan
yang telah berobat minimal dua kali dan
berusia 17 tahun
2. Uji Multikolinieritas

1. Uji Normalitas

Tabel 3.1
Hasil Uji Multikolinearitas
a
Coefficients

Model
(Constant)
Product
Price

Pada Gambar 4.2 Normal P-P Plot


terlihat titik-titik mengikuti data di sepanjang
garis normal, hal ini menunjukkan residural
data berdistribusi normal.

Standardized
Coefficients
Beta
,280

t
1,523
2,621

Sig.
,131
,010

Collinearity
Statistics
Toleran
ce
VIF
,722

-,128

,114

-,104

-1,124

,264

,971

,223

,129

,170

1,734

,086

,864

Place

-,190

,158

-,134

-1,204

,232

,671

People

,235

,149

,149

1,579

,118

,924

Process

,324

,130

,234

2,496

,014

,942

,256

2,706

,008

,922

Promotion

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012)


Gambar 4.2 : Normal P-P Plot Uji Normalitas

Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
6,114
4,016
,379
,145

Physical
,367
,136
Devidence
a. Dependent Variable: Keputusan Pasien

1,38
5
1,03
0
1,15
7
1,49
1
1,08
2
1,06
1
1,08
5

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012)

Tabel 4.19 menunjukkan bahwa nilai


tolerance variabel independen > 0.1 dan nilai
VIF nariabel independen < 5 maka dapat
disimpulkan regresi ini tidak terkena
multikolinearitas.
5

3. Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012)


Gambar 4.3 : Scatterplot Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Gambar 4.3 terlihat


bahwa titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan
regresi hipotesis terbebas dari asumsi
heteroskedastisitas.
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 4.20
Hasil Regresi Linear Berganda
Model
1 (Constant)
Product
Price
Promotion
Place
People
Process
Physical Devidence

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
6,114
4,016
,379
,145
-,128
,114
,223
,129
-,190
,158
,235
,149
,324
,367

,130
,136

Standardized
Coefficients
Beta
,280
-,104
,170
-,134
,149

t
1,523
2,621
-1,124
1,734
-1,204
1,579

Sig.
,131
,010
,264
,086
,232
,118

,234
,256

2,496
2,706

,014
,008

Berdasarkan hasil pengolahan data


yang ditunjukkan dalam Tabel 4.20 maka
diperoleh persamaan hasil regresi linear
berganda sebagai berikut :
Y=
6.114+0.379 -0.128 +0.223 0.190 +0.235 +0.324 +0.367
Berdasarkan persamaan tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Konstanta (a) = 6.114, ini
mengandung arti bahwa variabel
Produk (X ), Harga (X ), Promosi
(X ), Lokasi (X ), Orang (X ), Proses
(X ), Bukti Fisik (X ) di anggap
konstan, maka tingkat variabel
Keputusan Pasien sebesar 6.114.
2. Koefisien
( ) = 0.379, ini berarti
bahwa
variabel
Produk
(X )
berpengaruh
positif
terhadap
Keputusan Pasien, atau dengan kata
lain jika Produk (X ) ditingkatkan
sebesar satu-satuan, maka Keputusan
Pasien untuk berobat akan meningkat
sebesar 0.379

3. Koefisien
( ) = -0.128, ini berarti
bahwa
variabel
Harga
(X )
berpengaruh
negatif
terhadap
Keputusan Pasien, atau dengan kata
lain jika Harga (X ) ditingkatkan
sebesar satu-satuan, maka Keputusan
Pasien tidak akan meningkat sebesar 0.128
4. Koefisien
( ) = 0.223, ini berarti
bahwa
variabel
Promosi
(X )
berpengaruh
positif
terhadap
Keputusan Pasien, atau dengan kata
lain jika Promosi (X ) ditingkatkan
sebesar satu-satuan, maka Keputusan
Pasien akan meningkat sebesar 0.223
5. Koefisien
( ) = -0.190, ini berarti
bahwa
variabel
Lokasi
(X )
berpengaruh
positif
terhadap
Keputusan Pasien, atau dengan kata
lain jika Lokasi (X ) ditingkatkan
sebesar satu-satuan, maka Keputusan
Pasien akan meningkat sebesar -0.190.
6. Koefisien
( ) = 0.235, ini berarti
bahwa
variabel
Orang
(X )
berpengaruh
positif
terhadap
Keputusan Pasien, atau dengan kata
lain jika kualitas Orang / penyaji jasa
(X ) ditingkatkan sebesar satu-satuan,
maka
Keputusan
Pasien
akan
meningkat sebesar 0.235.
7. Koefisien
( ) = 0.324, ini berarti
bahwa
variabel
Proses
(X )
berpengaruh
positif
terhadap
Keputusan Pasien, atau dengan kata
lain jika kualitas Proses (X )
ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka
Keputusan Pasien akan meningkat
sebesar 0.324.
8. Koefisien
( ) = 0.367, ini berarti
bahwa variabel Bukti Fisik (X )
berpengaruh
positif
terhadap
Keputusan Pasien, atau dengan kata
lain jika Bukti Fisik (X ) ditingkatkan
sebesar satu-satuan, maka Keputusan
Pasien akan meningkat sebesar 0.367.

b.Uji Signifikan Simultan (Uji-F)


Tabel 4.21
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

2.

ANOVA
Sum of
Squares

Model
1

Regression

Mean
Square

df

82.822

11.832

Residual

262.168

75

2.850

Total

344.990

82

F
14.234

Sig.
.001

a. Predictors: (Constant), Physical Evidence, Product, Place, Promosi, Price,


Process, People
b. Dependent Variable: Keputusan Pasien

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012)

3.
Berdasarkan Tabel 4.21 dapat dilihat
hasil perolehan F
pada kolom F yakni
14.234 dengan tingkat signifikansi = 0.001
lebih besar dari nilai F
yakni 2.33, dengan
tingkat kesalahan = 5%, atau dengan kata
lain F
>F
(14.234 > 2.33) dengan
nilai signifikan = 0.001 yang berarti lebih kecil
dari (0.001 < 0.05), maka kesimpulan dapat
di ambil adalah H
di tolak dan H diterima
yang berarti pengaruh bauran pemasaran 7P
secara serempak adalah signifikan terhadap
Keputusan Pasien

4.

c.Uji Signifikan Simultan (Uji-t)


Tabel 4.22
Hasil Uji Secara Parsial (Uji-t)
Unstandardized
Coefficients
Model
1 (Constant)
Product
Price
Promotion
Place
People
Process
Physical Devidence

B
6,114
,379

Std.
Error
4,016
,145

-,128
,223
-,190
,235
,324
,367

,114
,129
,158
,149
,130
,136

Standardi
zed
Coefficient
s
Beta

5.

,280

t
1,523
2,621

Sig.
,131
,010

-,104
,170
-,134
,149
,234
,256

-1,124
1,734
-1,204
1,579
2,496
2,706

,264
,086
,232
,118
,014
,008

a. Dependent Variable: Keputusan Pasien


Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012)

Tabel 4.22 diketahui kolom kedua


(Unstandardized Coefficients), berdasarkan
terlihat bahwa :
1. Nilai t
variabel Product
berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap Keputusan Pasien,
hal ini terlihat dari nilai signifikan
(0,010) di bawah (lebih kecil dari) 5%,
dan nilai thitung (2.621) > t tabel (1.664)
artinya walaupun variabel Product

6.

ditingkatkan sebesar satu satuan maka


Keputusan Pasien (Y) tidak akan
meningkat sebesar 0.379
Nilai
t
variabel
Price
berpengaruh secara negatif dan tidak
signifikan terhadap Keputusan Pasien,
hal ini terlihat dari nilai signifikan
(0.264) di atas (lebih besar dari) 5%,
dan nilai thitung
(-1.124) < ttabel
(1.664) artinya jika variabel Price
ditingkatkan sebesar satu satuan maka
Keputusan Pasien (Y) tidak akan
berkurang sebesar -1.128
Nilai t
variabel Promotion
berpengaruh secara positif namun
tidak signifikan terhadap Keputusan
Pasien, hal ini terlihat dari nilai
signifikan (0,086) di atas (lebih besar
dari) 5%, dan nilai thitung (1.734) > t tabel
(1.664) artinya walaupun variabel
Promotion ditingkatkan sebesar satu
satuan maka Keputusan Pasien (Y)
tidak akan meningkat sebesar 0.223
Nilai
t
variabel
Place
berpengaruh secara negatif dan tidak
signifikan terhadap Keputusan Pasien,
hal ini terlihat dari nilai signifikan
(0.232) di atas (lebih besar dari) 5%,
dan nilai thitung
(-1.204) < t tabel
(1.664) artinya jika variabel Place
ditingkatkan sebesar satu satuan maka
Keputusan Pasien (Y) tidak akan
berkurang sebesar -0.190
Nilai
t
variabel
People
berpengaruh secara positif namun
tidak signifikan terhadap Keputusan
Pasien, hal ini terlihat dari nilai
signifikan (0.118) di atas (lebih besar
dari) 5%, dan nilai thitung (1.579) < t tabel
(1.664) artinya jika variabel People
ditingkatkan sebesar satu satuan maka
Keputusan Pasien (Y) akan meningkat
sebesar 0.235
Nilai t
variabel Process
berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap Keputusan Pasien,
hal ini terlihat dari nilai signifikan
(0.014) di bawah (lebih kecil dari) 5%,
dan nilai thitung (2.496) > t tabel (1,664)
artinya walaupun variabel Process
ditingkatkan sebesar satu satuan maka
Keputusan Pasien (Y) tidak akan
meningkat sebesar 0.324

7. Nilai t
variabel Physical
Evidence berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap Keputusan
Pasien, hal ini terlihat dari nilai
signifikan (0.008) di bawah (lebih
kecil dari) 5%, dan nilai thitung (2.706) >
t tabel (1.664) artinya walaupun
variabel
Physical
Evidencce
ditingkatkan sebesar satu satuan maka
Keputusan Pasien (Y) tidak akan
meningkat sebesar 0.367

4.KESIMPULAN DAN SARAN


a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan terhadap pengaruh bauran
pemasaran jasa terhadap keputusan pasien
berobat di RS. Haji Medan, maka peneliti
menarik kesimpulan atas penelitian yang
dilakukan sebagai berikut :
1.

d. Uji Koefisien determinasi (R2)


Tabel 4.23
Koefisien Determinasi
b

Model Summary
Model
1

R
.651

R Square
a

Adjusted R
Square

.534

.365

Std. Error of
the Estimate

2.

2.31235

a. Predictors: (Constant), Physical Evidence, Product, Place,


Promosi, Price, Process, People
b. Dependent Variable: Keputusan Pasien

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012)

3.
Berdasarkan Tabel 4.23 dapat dilihat bahwa:
1. Nilai R = 0.651 berarti hubungan
antara variabel Produk (X ), Harga
(X ), Promosi (X ), Lokasi (X ),
Orang (X ), Proses (X ), dan Bukti
Fisik (X ) terhadap variabel terikat
yaitu Keputusan Pasien (Y) sebesar
65.1%
yang
berarti
memiliki
hubungan yang erat. Semakin besar R
berarti hubungan semakin erat.
2. Adjusted R Square sebesar 0.365
berarti 36.5% variabel Keputusan
Pasien dapat dijelaskan oleh Produk,
Harga, Promosi, Lokasi, Orang, Proses
dan Bukti Fisik. Sedangkan sisanya
63.5% dapat dijelaskan oleh variabelvariabel lain yang tidak diteliti oleh
penelitian ini.
3. Standard Error of Estimated artinya
mengukur variasi dari nilai yang
diprediksi. Dalam penelitian ini
standar deviasinya sebesar 2,31235.
semakin kecil standar deviasi berari
model semakin baik.

Secara simultan bauran pemasaran jasa


yang terdiri dari dimensi variabel yaitu :
produk, harga, promosi, lokasi, orang,
proses dan bukti fisik secara serempak
adalah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pasien di rumah sakit
Haji Medan.
Secara parsial variabel produk, proses dan
bukti fisik adalah variabel yang paling
signifikan
dalam
mempengaruhi
keputusan pasien untuk berobat di rumah
sakit Haji Medan.
Dari analisis diperoleh nilai Adjusted R
Square sebesar 0.365 berarti 36.5%
variabel
Keputusan
Pasien
dapat
dijelaskan oleh Produk, Harga, Promosi,
Lokasi, Orang, Proses dan Bukti Fisik,
sedangkan sisanya 63.5% dapat dijelaskan
oleh variabel-variabel lain yang tidak
diteliti oleh penelitian ini.

b.Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan maka peneliti memberikan beberapa
saran, diantaranya adalah:
1.

2.

Rumah sakit Haji Medan sudah


memberikan pelayanan yang cukup baik
kepada pasien, namun pelayanan tersebut
harus lebih ditingkatkan lagi dengan cara
dokter selalu mendengarkan keluhan
pasien dan tersedianya obat-obatan yang
lengkap di bagian Farmasi rumah sakit
haji Medan, dengan begitu pasien akan
merasa puas dan nyaman untuk berobat di
rumah sakit Haji Medan dan mereka akan
memutuskan untuk kembali beobat di
rumah sakit Haji Medan.
Rumah sakit Haji Medan harus lebih
memperhatikan
harga
yang
akan
ditawarkan kepada pasien, karena
sebagian besar pasien yang berobat di
rumah sakit Haji Medan berasal dari latar
belakang ekonomi menengah ke bawah.
8

3.

4.

5.

6.

7.

Jika harga yang ditawarkan mahal,


mereka tidak akan mau datang untuk
berobat kembali ke rumah sakit Haji
Medan.
Rumah sakit Haji Medan harus lebih
meningkatkan lagi kegiatan promosi agar
masyarakat lebih tertarik untuk datang
berobat di rumah sakit Haji Medan.
Promosi bisa dilakukan dengan cara
membuat iklan di baliho-baliho di kota
Medan
Rumah sakit Haji Medan harus
melakukan berbagai upaya agar menarik
minat pasien untuk berobat disana, karena
rumah sakit Haji Medan berlokasi di
pinggir kota dan tidak banyak dilalui
angkutan umum. Upaya tersebut bisa
dilakukan dengan cara mengusulkan
kepada pemerintah unutk menambah
jumlah angkutan umum yang akan
melewati lokasi rumah sakit Haji Medan.
Rumah sakit Haji Medan harus terus
meningkatkan kemampuan dan disiplin
dokter,
perawat
dan
pegawai
administrasinya dengan menerapkan
konsep pengembangan sumber daya
manusia yang terpadu dalam membangun
etos kerja serta meningkatkan mutu
pelayanan dan team work agar
terwujudnya suatu pelayanan yang
profesional.
Rumah sakit Haji Medan sudah
memberikan kemudahan administrasi
kepada pasien yang akan berobat, namun
hal tersebut harus lebih ditingkatkan lagi
dengan cara informasi yang diberikan
pihak rumah sakit kepada pasien harus
lebih jelas seperti informasi mengenai
jadwal dokter.
Rumah sakit Haji Medan telah
menyediakan sarana dan prasarana yang
semakin
baik
dengan
tujuan
mempermudah pelayanan kesehatan
seperti tempat parkir yang cukup luas dan
ruang tunggu yang cukup nyaman, bukti
fisik yang telah mengalami perbaikan
dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh
pasien, baik dari penambahan ruangan
pengobatan, maupun peralatan medis
yang semakin baik.

5.DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi
Situmorang, 2008. Analisis Data
Penelitian,
Penerbit USU Press,
Medan.
Hasan, Ali, 2008.
Marketing, Cetakan
Pertama, Penerbit Media Pressindo,
Yogyakarta.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2001.
Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi
Kedelapan, Jilid Satu, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2004.
Dasar-dasar
Pemasaran,
Edisi
Kesembilan, Jilid Satu, PT. Indeks
Kelompok Gramedia, Jakarta.
Kotler, Philip dan Kevin L Keller, 2007.
Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua
Belas, Jilid Satu, Penerbit PT. Indeks,
Jakarta.
Kotler, Philip dan Kevin L Keller, 2008.
Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga
Belas, Jilid Dua, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Kuncoro, Mudrajat, 2009. Metode Riset
untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi
Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Lupiyoadi, Rambat, 2001.
Manajemen
Pemasaran Jasa : Teori dan
Praktek, Edisi Pertama, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Lupiyoadi, Rambat dan A Hamdani, 2006.
Manajemen
Pamasaran
Jasa,
Edisi
Kedua, Penerbit Salemba
Empat,
Jakarta.
Setiadi,

Nugroho
Konsumen,
Bandung.

J, 2003.
Penerbit

Perilaku
Kencana,

Situmorang, Syafrizal Helmi, dkk, 2008.


Analisis Data Penelitian, Penerbit
USU Press, Medan.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis,


Cetakan Ketujuh, Penerbit CV.
Alfabeta, Bandung.
Suharno dan Yudi Sutarso, 2010. Marketing
in Pactice, Cetakan Pertama, Penerbit
Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Supranto, J dan Nandan Limakrisna, 2007.
Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran,
Cetakan
Pertama,
Penerbit Mitra Wacana Media,
Jakarta.
Tjiptono, Fandy, 2005. Pemasaran Jasa,
Penerbit
Bayumadia
Publishing,
Malang.
Trisnantoro, Laksana, 2005. Aspek Strategis
Manajemen Rumah Sakit antara
Misi Sosial
dan Tekanan Pasar,
Penerbit Andi, Yogyakarta.

Ekonisia
Kampus
Ekonomi UII, Yogyakarta.

Fakultas

SKRIPSI
Mazaya, Julya, 2011. Pengaruh Bauran
Pemasaran Jasa terhadap Keputusan
Konsumen
Menginap pada Hotel
Madani Medan, Skripsi Fakultas
Ekonomi
Universitas
Sumatera Utara.

SITUS
www.aswtaqauliyah.com, diakses pada tanggal
23 Maret 2012, pukul 14.05 WIB.
www.depdagri.go.id, diakses pada tanggal 23
Maret 2012, pukul 15.10 WIB.
www.wikipedia.org, diakses pada tanggal 23
Maret 2012, pukul 21.03 WIB.

Yazid, 2003. Pemasaran Jasa : Konsep dan


Implementasi, Edisi Kedua, Penerbit

10

Anda mungkin juga menyukai