Anda di halaman 1dari 10

TUMOR KOLOREKTAL

Cornely DP
09020050

DEFINISI
kanker yang tumbuh dan berkembang di
usus besar, dubur dan usus buntu.
Dengan 655.000 kematian di seluruh
dunia per tahun, kankerkolorektal timbul
dari adenomatous polip (tumor jinak yang
tumbuh di lapisan usus besar atau
rektum).
Pertumbuhan ini (yang berbentuk jamur)
biasanya jinak, tetapi beberapa
berkembang menjadi kanker dari waktu ke
waktu.

ETIOLOGI
Faktor lingkungan : transformasi sel
peningkatan konsentrasi empedu,
minuman beralkohol.
Faktor genetik : kerusakan genetik
pada lokus yg mengontrol
pertumbuhan sel, instabilitas
kromosom, dan instabilitas
mikrosatelit & HNPCC, faktor familial
berganda bilamana pasien KKR di
keluarga dekat berusia <45 tahun.

PATOFISIOLOGI
Kanker kolon dan rektum terutama
adenokarsinoma ( muncul dari lapisan epitel
usus ). Dimulai sebagai polip jinak ganas dan
menyusup serta merusak jaringan normal serta
meluas ke dalam sturktur sekitarnya, sel
terlepas dari tumor primer dan menyebar ke
bagian tubuh yang lain (sering ke hati ).
Pertumbuhan kanker menghasilkan efek
sekunder, meliputi penyumbatan lumen usus
dengan obstruksi dan ulserasi pada dinding
usus serta perdarahan. Penetrasi kanker dapat
menyebabkan perforasi dan abses, serta
timbulnya metastase pada jaringan lain.

GEJALA

Perubahan pola BAB


Perdarahan per anus (hematokezia dan konstipasi)
Perdarahan invasi lokal kakheksia
Obstruksi kolon
Ikterus
Hipertensi portal
Nyeri abdomen nausea, muntah, distensi, dan
obstipasi
Invasi lokal tenesmus, hematuria, ISK berulang,
dan obs uretra

DIAGNOSIS
Lab : darah samar feses perdarahan
intermitten dan polip besar, anemia defisiensi
Fe.
Radiologi :
- pmx enema barium kontras ganda (50% saja
untuk polip kolon), memeriksa bagian kolon di
balik striktur yg tak terjangkau dgn
kolonoskopi
- rektosigmoidoskopi
- kolonoskopi untuk biopsi lesi yang
mencurigakan

DIAGNOSIS lanj ..
Evaluasi histologi : adenoma tubular
(85%), adenoma tubulovilosum (10%)
dan adenoma serrata (1%)
Pilihan pemeriksaan penapisan :
- FOBT setahun sekali
- sigmoidoskopi fleksibel setiap 5 tahun
- enema barium kontras ganda setiap 5
tahun
- kolonoskopi setiap 10 tahun

Perjalanan penyakit
Perkembangan menjadi
adenokarsinoma dari polip 1 cm 3%
setelah 5 tahun, 8% setelah 10 tahun,
dan setelah 20 tahun
Dari adenoma menjadi
adenokarsinoma adalah 7 tahun
Adenomatosus dengan atipia berat
menjadi kanker rata-rata 4 tahun
sementara bila atipia sedang 11 tahun.

TERAPI
Kemoprevensi, OAIN termasuk aspirin
berhubungan dengan penurunan
mortilitas KKR. (sulindac dan celecoxib)
terbukti efektif menurunkan insiden
berulangnya adenoma pd pasien FAB.
Endoskopi dan operasi, polip
adenomentasi dapat diangkat dengan
tindakan polipektomi, bila <5 mm dengan
biopsi, tumor di sigmoid dan rektum
proksimal dgn LAR.
Terapi ajuvan, menurunkan tingkat
rekuren setelah operasi.

PENCEGAHAN
Konsumsi ikan laut memiliki insiden
kanker kolorektal yang rendah
Diet folat tinggi berhubungan dengan
risiko mendapat kanker kolorektal
yang lebih rendah
Anti-oksidan seperti A, E, dan C
dianggap dapat menurunkan risiko
kanker.

Anda mungkin juga menyukai