Kimia Unsur
Kimia Unsur
GOLONGAN VI A
SMA NEGERIXII
1 RANTAU
IPA 3
Disusun oleh :
KELOMPOK V
RAMADHATIL
MAURATY
RAYI HERISTYARA
SITI HADIJAH
SRI ISNA WARDATI
WAHIDAH
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang dengan ridha-Nya
kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Shalawat dan
salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW dan untuk para keluarga, sahabat dan pengikut-pengikut beliau yang
setia mendampingi beliau. Terimakasih kepada keluarga, ibu guru, dan
teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini yang dengan doa
dan bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Dalam makalah ini, kami membahas tentang Kimia Unsur yang
kami buat berdasarkan referensi yang kami ambil dari berbagai sumber,
diantaranya buku dan internet. Makalah ini diharapkan bisa menambah
wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Kami berharap bisa
dimanfaatkan semaksimal mungkin dan sebaik mungkin.
Tidak ada gading yang tidak retak, demikian pula makalah ini.
Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan dan
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok V
DAFTAR ISI
Cover .........................................................................................................1
Kata Pengantar ..........................................................................................2
Daftar Isi ....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................5
A.
B.
C.
D.
E.
BAB II
PEMBAHASAN ...................................................................................7
1. OKSIGEN (O) ....................................................................................7
A.
B.
C.
D.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam semesta ini kaya akan kandungan unsur-unsur kimia.
Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur
tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa
golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan
transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur
logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia.
Berapa unsur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun
senyawa, banyak dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan
beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat sesuia dengan berkembang
pesatnya industri, baik sebagai alat dasar maupun sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam
dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam,
oleh karena itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi
logam yang dibutuhkan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak mungkin tidak
melepaskan diri dari kimia unsur. Misalnya saja pada saat gosok gigi, kita
menggunakan senyawa dari natrium dan flourin dalam pasta gigi. Ketika kita
meminum es, berarti kita mengkonsumsi senyawa yang mengandung unsur
hidrogen dan oksigen, ketika tidur kita menghirup oksigen dan
mengeluarkan karbon dioksida.
Dengan kata lain unsur kimia sangat dibutuhkan karena
menjamin kelangsungan hidup. Dalam makalah ini akan menjelaskan
tentang unsur-unsur kimia golongan VI A.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia
karena semua beda yang ada di ala mini mengandung unsur kimia, baik
dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan
logamnya. Tidak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa
unsur kimia memberikan dampak negative terhadap lingkungan dan
kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara
5
mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsurunsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat
memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.
B. Tujuan
Mengetahui dan memahami
A di alam
Mengetahui dan memahami
golongan VI A
Mengetahui dan memahami
kimia golongan VI A
Mengetahui dan memahami
VI A
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah unsur-unsur kimia golongan VI A ?
2. Seberapa banyak keberadaan unsur-unsur kimia golongan VI A di
alam ?
3. Bagaimana sifat unsur-unsur kimia golongan VI A ?
4. Bagaimanakah pembuatan unsur-unsur kimia golongan VI A ?
5. Apakah kegunaan dan bahaya dari unsur-unsur kimia golongan
VI A ?
D. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak yang membacanya umumnya dan khususnya kepada
siswa untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang kimia unsur
khususnya golongan VI A.
E. Metode Penulisan
Data penulisan makalah ini diperoleh dari telaah pustaka dari
buku-buku yang membahas tentang kimia unsur khususnya golongan VI A.
Selain itu pengumpulan data makalah ini diperoleh dari browsing internet.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Unsur kimia golongan 16 atau VI A dari tabel periodik merupakan
golongan kalkogen. Golongan ini juga dikenal sebagai golongan oksigen.
Golongan ini terdiri dari unsur oksigen (O), belerang (S), selenium (Se),
telurium (Te), dan elemen radioaktif polonium (Po).
1.OKSIGEN (O)
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam tabel periodik
yang mempunnyai lambing O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur
golongan kalkogen yang dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir
semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada tempratur dan
tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu
senyawa gas diatomic dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa,
dan tidak berbau.
A. Sejarah Oksigen
Oksigen ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele, seorang ahli obat
dari Uppsala pada tahun 1772-1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada
tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh karena publikasinya
merupakan yang pertama kali dicetak.
8
N
O
1
2
3
4
5
6
7
KEBERADAAN
Dalam keadaan bebas diudara
Komposisi udara bersih dan kering
Kandungan mineral utama dalam
laut
Kelimpahan dikulit bumi
Komponen utama dalam
samudera
Penyusun matahari
Atmosfir
PERSENTASE
20 % volume
20,94 %
53,7 mol/liter
49,20 % (masa)
88,8 % (berdasarkan massa)
0,9 %
21,0 % (volume) dan 23,1 %
(massa) atau sekitar 1015 ton
atmosfir
C. Sifat-sifat Oksigen
Titik Leleh (C)
Titik Didih (C)
Bentuk (pada suhu kamar)
Berat Molekul
Suhu Kritis
Berat Jenis Gas (@101,3 kPa & 15C)
Daya Larut Dalam Air (@101,3 kPa & 20C)
Berat Jenis Relatif (Udara = 1)
Isi Spesifik (@101,3 kPa & 15C)
-218
-183
Gas tak berwarna
32,0
-118,8 C
1,35 kg/m3
0,032 cm3/cm3
1,105
0,738 m3/kg
18
O.
2 KClO3
MnO2
2 KCl 3O2
Pembuatan
-Dalam teknik :
1) Elektrolisa air yang telah ditambahkan sedikit asam atau basa
H 2 O 2 H 2 O O2
10
Katoda
anoda
2 KClO3
MnO 2
2 KCl 3O2
2) Pemanasan peroksida
2 H 2 O 2 H 2 O O2
3) Pemanasan garam-garam nitrat
2.BELERANG (S)
11
A. Sejarah Belerang
Menurut Genesis,belerang sudah lama dikenal oleh nenek
moyang sebagai batu belerang.
B. Keberadaan Di Alam
Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan
dan hutan tropis. Belerang terdapat secara luas dialam sebagai unsur bebas.
Belerang terdapat dalam lapisan kurang lebih 150 m dibawah batu karang,
pasir, atau tanah liat yang keberadaannya dalam bentuk senyawa
H2S,SO2,CaSO4,dan MgSO4. Di alam belerang dapat ditemukan sebagai unsur
murni atau sebagai mineral-mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur
penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam 2 asam amino. Zat murninya
tidak berbau, tidak berasa dan memiliki struktur yang beragam, tergantung
kondisi sekitar. Secara alami banyak terdapat di gunung berapi. Komponen
murninya tidak beracun namun senyawa yang terbentuk kebanyakan
berbahaya bagi manusia. Senyawa belerang yang utama adalah SO2, dan
SO3.
12
C. Sifat-sifat Belerang
Belerang merupakan padatan rapuh yang memiliki warna kuning
pucat, tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam karbon disulfida (CS 2).
Berbagai bentuk dari unsur belerang baik berupa gas, cair ataupun padat
terjadi dalam bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Bentuk
yang berbeda-beda ini menyebabkan sifat dari belerang ini berbeda-beda
juga dan bentuk alotropnya masih belum bisa dipahami.
Energi ionisasi pertama dan kedua dari sulfur dan 999,6 kJ 2252
mol , masing-masing. Meskipun tingkat tinggi seperti, oksidasi belerang
hingga +2 jarang terjadi, sehubungan dengan negara-negara yang lebih +4
dan +6. Keempat dan keenam ionisasi energi 4556 dan 8495,8 kJ mol -1,
dengan tingginya kadar transfer elektron karena orbital. Negara ini hanya
stabil dengan oksidan kuat seperti fluor, oksigen dan klorin.
-1
Fase
Massa (Sekitar
Kamar)
Massa (Sekitar
Kamar)
Massa (Sekitar
Kamar)
Massa (Sekitar
Kamar)
Titik Lebur
Suhu
Solid
(alfa) 2,08 g/cm3
Suhu
Suhu
Suhu
1.819 g/cm3
Titik Didih
Titik Kritis
Kalor Peleburan
Kalor Penguapan
388.36 K (115.21oC,
239.38oF)
717.8K (444.6oC, 832.3oF)
1314 K, 20,7 MPa
(mono) 1.727 kJ/mol
(mono) 45 kJ/mol
13
Kapasitas Kalor
Belerang juga memiliki sifat-sifat kealotropan. Berikut adalah sifat fisika dan
sifat kimianya :
a.
14
15
2.
Proses Claus. Pada proses Claus, mula-mula gas alam dialirkan dalam
etanol amin, HOCH2CH2NH2 dan terjadi reaksi: HOCH2CH2NH2(l) + H2S(g)
HOCH2CH2NH3+ + HS- Setelah dipisahkan, campuran kemudian dipanaskan
sehingga H2S dilepaskan sebagai gas. Gas ini kemudian dicampur dengan
gas oksigen untuk membakar sepertiga H2S menjadi gas SO2 dan air. Gas SO2
bereaksi dengan H2S sisa membentuk belerang dan air.
2 H 2 S 3O2 2 SO2 2 H 2 O4 H 2 S 6 S 4 H 2 O
3.
FeS2 FeS+S
E. Kegunaan dan Bahaya Belerang
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan
dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida.
Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Bertonton belerang digunakan untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia yang
sangat penting. Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan
kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan
buah kering. Belerang merupakan insultor yang baik. Belerang sangat
penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh
dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit. Belerang cepat
menghilangkan bau, digunakan dalam baterai, dipakai pada fungisida dan
pembuatan pupuk, digunakan pada korek dan kembang api, digunakan
sebagai pelarut dalam berbagai proses. Belerang dioksida adalah zat
berbahaya di atmosfer, sebagai pencemar udara. Senyawa organik yang
mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur, ammonium sulfat,
16
17
3.SELENIUM (Se)
18
Symbol
Fase
Radius Atom
Volume Atom
Massa Atom
Titik Didih
Radius Kovalensi
Struktur Kristal
Massa Jenis
Konduktivitas Listrik
Elektronegativitas
Konfigurasi Electron
Formasi Entalpi
Konduktivitas Panas
Potensial Ionisasi
Titik Lebur
Bilangan Oksidasi
Kapasitas Panas
Kapasitas Kalor
Entalpi Penguapan
Kalor Peleburan
Kalor Penguapan
Titik Kritis
Se
Solid
1,4 A
16,5 Cm3/Mol
78,96
958 K
1,16 A
Heksagonal
4,79 G/Cm3
(Gray) 4,81 G/Cm3
(Alpha) 4,39 G/Cm3
(Vitreous) 4,28 G/Cm3
8x106 Ohm-1cmcm-1
2,55
[Ar]3d10 4s2p4
5,54 Kj/Mol
2,04 Wm-1k-1
9,752 V
494 K
-2, 4, 6
0,32 Jg-1K-1
(25C) 25,363 J
26,32 Kj/Mol
(Gray) 6,69 Kj/Mol
95,48 Kj/Mol
1766 K. 27,2 Mpa
D. Pembuatan Selenium
Selenium diperoleh daari memanggang endapan hasil elektrolisis
dengan soda atau asam sulfat. Atau dengan meleburkan endapan tersebut
dengan soda dan niter (mineral yang mengandung kalium nitrat).
Namun, dari sumber lainnya dikatakan bahwa selenium terjadi
secara alami di lingkungan. Sebagai salah satu elemen, selenium tidak dapat
diciptakan ataupun dihancurkan, meskipun selenium dapat berubah bentuk
dalam lingkungan.
E. Kegunaan dan Bahaya Selenium
Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak
salinan dokumen, surat dan lain-lain. juga digunakan oleh industri kaca untuk
mengawawarnakan kaca dan untuk membuat kaca dan lapisan email gigi
yang berwarna rubi. Juga digunakan seagai tinta fotografi dan sebagai bahan
tambahan baja tahan karat.
Orang terpapar kadar rendah selenium setiap harinya melalui
makanan, air, dan udara. Selenium merupakan elemen esensial bagi
manusia dan hewan. Namun, selenium dapat berbahaya bila diambil secara
teratur dalam jumlah yang lebih tinggi daripada jumlah yang dibutuhkan
untuk kesehatan yang baik. Asam selenida pada konsentrasi 1,5 ppm tidak
boleh ada dalam tubuh manusia. Selenium dalam keadaan padat, dalam
jumlah yang cukup dalam tanah dapat memberikan dampak yang fatal pada
tanaman pakan hewan. Terpapar dengan senyawa selenium di udara tidak
boleh melebihi kadar 0,2 mg/m3 (selama 8 jam kerja perhari-40 jam
seminggu).
Meskipun selenium trace elemen penting, sangat beracun jika
diambil secara berlebihan. Melebihi tingkat asupan atas ditoleransi 400
mikrogram per hari dapat menyebabkan selenosis.
4.TELURIUM (Te)
21
A. Sejarah Telurium
Telurium ditemukan oleh Muller von Reichenstein pada tahun
1782 dan diberi nama oleh Klaproth, yang telah mengisolasinya pada tahun
1798.
B. Keberadaan Di Alam
Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih
sering sebagai senyawa tellurida dari emas (kalaverit), dan bergabung
dengan logam lainnya. Telurium didapatkan secara komersil dari lumpur
anoda yang dihasilkan selama proses pemurnian elektrolisis tembaga panas.
Amerika Serikat, Kanada, Peru dan Jepang adalah penghasil terbesar unsur
ini. Ada 30 isotop telurium yang telah dikenali, dengan massa atom berkisar
antara 108 hingga 137. Telurium di alam hanya terdiri dari delapan isotop.
Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus ditangani dengan
hati-hati. Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan konsentrasi
serendah 0.01 mg/m3, atau lebih rendah, dan pada konsentrasi ini telurium
memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang putih.
C. Sifat-sifat Telurium
Telurium memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam
keadaan murninya menunjukkan kilau logam. Cukup rapuh dan bisa
dihaluskan dengan mudah. Telurium amorf ditemukan dengan pengendapan
telurium dari larutan asam tellurat. Apakah bentuk dari senyawa ini adalah
22
amorf atau terbentuk dari kristal, masih menjadi bahan pertanyaan. Telurium
adalah semikonduktor tipe-p, danmenunjukkan daya hantar yang lebih tinggi
pada arah tertentu, tergantung pada sfat kerataan atom.
Daya hantarnya bertambah sedikit ketika unsur ini terpapar
dengan sinar matahari. Telurium bisa diberi dopan perak, tembaga, emas,
timah atau unsur lainnya. Di udara, telurium terbakar dengan nyala biru
kehijau-hijauan, membentuk senyawa dioksida. Telurium cair mengkorosi
besi, tembaga dan baja tahan karat.
Ketika kristal, telurium adalah putih keperakan dan ketika dalam
keadaan murni memiliki kilau metalik. Hal ini rapuh dan mudah dilumatkan
metalloid. Amorf telurium ditemukan oleh pengendapan dari larutan atau
asam tellurous telurik (Te (OH) 6). Telurium adalah semikonduktor tipe-p
yang menunjukkan konduktivitas listrik yang lebih besar dalam arah tertentu
tergantung pada penyelarasan atom; konduktivitas sedikit meningkat ketika
terkena cahaya (fotokonduktivitas). Ketika dalam keadaan cair nya, telurium
adalah korosif terhadap tembaga, besi dan stainless steel.
Telurium mengadopsi struktur polimer, yang terdiri dari zig-zag
rantai atom Te. Bahan ini tahan oksidasi abu-abu dengan udara dan terbang.
Fase
Massa jenis
Massa jenis (dalam cairan)
Titik lebur
Titik didih
Kalor peleburan (mono)
Kalor penguapan (mono)
Kapasitas kalor
Solid
6,24 g/cm3
1,96 g/cm3
722.66 K (448,51C)
1261 (998C)
17,48 kJ/mol
114,1 kJ/mol
(25oC)25.73 J/(mol.K)
D. Pembuatan Telurium
Sumber utama telurium adalah dari lumpur anoda dihasilkan
selama pemurnian secara elektrolisa tembaga dari lecet. Ini adalah
komponen dari debu ledakan tungku dari pemurnian timah. 500 ton bijih
tembaga pengobatan biasanya memproduksi satu pon (0,45 kg) telurium.
Telurium diproduksi terutama di Amerika Serikat, Peru, Jepang, dan Kanada.
Untuk tahun 2006, British Geological Survey memberikan nomor-nomor
berikut: Amerika Serikat 50 t, 37 t Peru, Jepang dan Kanada 11 24 t.
23
dihasilkan
dengan
cara
ini
5.POLONIUM (Po)
25
D. Pembuatan Polonium
Bijih uranium hanya mengandung sekitar 100 mikrogram unsur
polonium per tonnya. Ketersediaan polonium hanya 0.2% dari radium. Pada
26
tahun 1934, para ahli menemukan bahwa ketika mereka menembak bismut
alam (209Bi) dengan neutron, diperoleh 210Bi yang merupakan induk
polonium. Sejumlah milligram polonium kini didapatkan dengan cara seperti
ini, dengan menggunakan tembakan neutron berintensitas tinggi dalam
reaktor nuklir. Polonium-210 adalah yang paling banyak tersedia. Isotop
dengan massa 209 (masa paruh waktu 103 tahun) dan massa 208(masa
paruh waktu 2.9 tahun) bisa didapatkan dengan menembakkan alfa, proton,
atau deutron pada timbal atau bismut dalam siklotron, tapi proses ini terlalu
mahal. Logam polonium telah dibuat dari polonium hidroksida dan senyawa
polonium dengan adanya ammonia cair anhidrat atau ammonia cair pekat.
Diketahui ada dua modifikasi alotrop. Polonium-210 meluruh dengan
memancarkan partikel alpha. 1mg polonium 210 memancarkan partikel
alpha sebagai radium-226 sebanyak 5 g. energy yang dilepaskan sangatlah
besar yaitu 140 watt/g. Peluruhan isotop Radon -222 (Rn-222), memancarkan
partikel alfa. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
86 Rn 222
84 Po218 2 He 4 86 Bi 214
84 Po214 2e
27
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas kami dapat disimpulkan bahwa golongan VI A
atau kalkogen dalam tabel periodik unsur terdiri atas unsur Oksigen (O),
belerang (S), selenium (Se), telurium (Te) dan polonium (Po).
Sifat fisika unsur-unsur golongan VI A secara singkat dapat dijelaskan dengan
table berikut ini :
Sifat Fisika
Nomor Atom
Nomor Massa
(g/mol)
Konfigurasi
Electron
Kelimpahan
Oksigen
(O)
Belerang
(S)
Selenium
(Se)
Telurium
(Te)
Polonium
(Po)
16
34
52
84
15,999
32,06
78,96
127,60
210
[He]2s2p
[Ne]3s23
p4
260
[Ar]3d103sp2
3p4
0,05
[Kr]4d105s2
5p4
0,001
[Xe]4f145d106s2
6p4
2 X 1010
464.000
28
Di Kulit Bumi
(ppm)
Jenis
Nonloga
m
Gas
Nonloga
m
Padatan
0,00142
9
Nonlogam
Metaloid
Metaloid
Padatan
Padatan
Padatan
2,07
4,79
6,24
9,4
65
109
122
142
153
140 (-2)
29 (+6)
50 (+4)
97 (+4)
67 (+6)
3,44
2,58
2,55
2,1
2,0
Titik Didih C
-182,96
444,7
684,9
Titik Lebur C
-218,4
115,21
217/494 K
Energy
Ionisasi
Pertama
(kJ/mol)
3387
2250
2044
1794
Toksisitas
NonToksik
NonToksik
Senyawanya
Sangat
Toksik
10 mg/m3
Sangat
Radioaktif
-2, -1
-2, +4,
+6
-2, +4, +6
-2, +4, +6
+2, +4
1,461
2,077
2,021
Wujud (25C)
Densitas
(g/cm3) Pada
20C
Jari-Jari Atom
(pm)
Jari-Jari Ion
(pm)
Keelektronega
tivan (eV)
Bilangan
Oksidasi
Afinitas
Elektron
1261
(989,9C)
722.66 K
(448,51C)
962
254
Kecenderungan sifat fisika dan sifat kimia dari golongan VI A secara umum
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
B. SARAN
Saran yang dapat kami berikan bagi pembaca yang ingin
membuat makalah tentang Kimia Unsur ini, untuk dapat lebih baik lagi dari
makalah yang kami buat ini ialah dengan mencari lebih banyak referensi dari
berbagai sumber, baik dari buku maupun dari internet, sehingga makalah
anda akan dapat lebih baik dari makalah ini.
Apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini baik yang
kami sengaja maupun tidak, kami mohon kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat konstruktif agar kami tidak melakukan kesalahan yang sama dalam
penyusunan makalah dikemudian hari. Mungkin hanya ini saran yang dapat
kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Terimakasih.
30
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun. 2006. KIMIA untuk Kelas XII. Yogyakarta : Intan Pariwara
www.wikipedia.org
www.chem-is-try.org
http://resti-susilawati.blogspot.com/2011/10/germanium-arsedanselenium.html?m=1
www.news-medical.net
http://erwantoindonesia.wordpress.com/2012/03/28/makalah-oksigenbelerang-dan-selenida/
http://annisaprajna.blogspot.com/2011/08/unsur-golongan-vi.html?m=1
http://rudyanshory.blogspot.com/2011/11/makalah-kimia-unsur.html?m=1
http://asrianinoniblogspotcom.blogspot.com
http://makalah-unsur-unsur-golongan-via.html
31