TUGAS VIII
OLEH
1. I KETUT ANGGER BAJRA SENA
(1113031030)
2. ARINA PERIKITRI
3. I WAYAN SUDANTRA
(1113031031)
(1113031033)
statistik non-parametrik digunakan bila data berbentuk nominal maupun ordinal, dengan
distribusi bebas (tidak harus normal).
Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan
berdiri pelayan toko, yang berasal dari kota, desa, dan gunung. Pengukuran
kemampuanberdiri dilakukan dengan pengamatan selamasehari. Jumlahsampel pelayan
yang berasal dari kota 10, Desa 9, dan Gunung 11 orang. Dalamsehari itu
kemampuanlamaberdiri pelayanandicatat,
Hipotesis yang diajukan adalah :
H0
Ha
1,61
VariansTer kecil
1
1. JKTot =
2. JKAnt
2
Tot
X
=
1
n1
Tot
X
2
n2
876
155 2
75,2
30
45 2 44 2 66 2 155 2
10
9
11
30
nm
Tot
= 12,81
3. JKDlm = JKTot JKAnt = 75,2 12,81 = 62,39
4. MKAnt =
JK Ant 12,81
6,401
m 1
3 1
5. MKDlm =
JK Dlm
62,39
2,31
N m 30 3
6. FHitung =
MK Ant
6,23
2,69
MK Dlm
231
dihitung berapa persen dari keseluruhan sampel (Pegawai Negeri dan Swasta berjumlah
1500 + 800 = 2300) yang memilih dokter yang lengkap dan terampil, peralatan
kedokteran, lengkap, dan biaya murah. Dari sini dapat dihitung bahwa sampel memilih
dokter yang lengkap dan terampil adalah :
F=
Jadi frekuensi yang diharapkan untuk Pegawai Negeri yang memilih dokter
yang lengkap dan terampil = 47,83% x 1500 = 717,45. kemudian untuk Pegawai Swasta
yang memilih Dokter yang lengkap dan terampil = 47,83% x 800 = 382, 64.
Dari kedua sampel itu yang memilih peralatan kedokteran lengkap untuk kedua
sampel adalah :
F=
Jadi fh pegawai Negeri yang memilih karena alasan biaya murah = 17,39%
1500 = 260,85; dan fh Pegawai Swasta yang memilih karena alasan biaya murah =
17,39% 800 = 139,12.
TABEL
PERTIMBANGAN MEMILIH RUMAH SAKIT ANTARA PEGAWAI
NEGERI DAN SWASTA
Kelompok
Pertimbangan
Pegawai
memilih RS
Dokter lengkap dan
Negeri
terampil
Peralatan kedokteran
fo
fh
F0
Fh
(F0 - Fh)
(F0 - Fh)
700
717,45
-17,45
304,50
0,42
500
512.70
-21.70
470,89
0,90
500
400
260,85
382,64
39,15
17,36
1532,72
301,37
5,88
0,79
300
278,24
21,76
173,50
1,70
100 139,12
2300 2300
-39,12
0,00
1530,37
-
11,00
20,69
fh
lengkap
Pegawai
Biaya Murah
Dokter lengkap dan
Swasta
terampil
Peralatan kedokteran
lengkap
Biaya Murah
Jumlah
H0
mencerminkan keadaan populasi, sedangkan bila H0 ditolak, maka keadaan pada sampel
itu hanya berlaku untuk sampel itu, dan mungkin terjadi kesalahan dalam memilih
sampel.
Rumus Chi Kuadrat yang digunakan adalah seperti yang telah dikemukakan pada
bagian lain yaitu :
x
2
fo fh 2
fh
Dengan Rumus tersebut harga Chi Kuadrat hitung telah ditemukan dalam tabel di
atas yaitu sebesar 20,69. untuk memberikan interpretasi terhadap angka tersebut maka
perlu dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat tabel dengan derajat kebebesan (dk)
tertentu. Karena untuk model ini dapat dua sampel dan 3 kategori, maka derajat
kebesannya dapat dihitung dengan menggunakan tabel 2 x 3 berikut (dua sampel yaitu
Pegawai Negeri dan Swasta, tiga kategori pertimbangan memilih Rumah Sakit).
1
Kategori
2
Sampel 1
Sampel 2
Besarnya derajat kebebasan = (s - 1) x (k - 1) = (2 - 1) (3 - 1) = 2
Dengan dk = 2 dan taraf kesalahan 5%, maka besarnya Chi Kuadrat tabel adalah
= 5,991. Harga Chi Kuadrat hitung ternyata lebih besar dari pada tebel (20,69>5,991).
Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih besar dari tabel, maka H 0 ditolak dan Ha diterima.
Jadi terdapat perbedaan secara signifikansi antara Pegawai Negeri dan Swasta dalam
memberikan pertimbangan untuk memilih Rumah Sakit. Perbedaan dalam sampel
tersebut dapat digeneralisasikan, sehingga perbedaan yang terjadi pasa sampel tersebut
betul-betul mencerminkan keadaan populasi.
Tukey dengan HSD dan Uji Scheffe
Dalam pengujian hipotesis, kita dapat menarik kesimpulan apakah menerima atau
menolak hipotesis. Jika kita menolak hipotesis, artinya bahwa dari variabel-variabel yang
kita uji, terdapat perbedaan yang signifikan. Misalnya jika kita menguji perbedaan 4
metode mengajar terhadap prestasi siswa, kita bisa menyimpulkan bahwa ada perbedaan
dari keempat metode tersebut. Akan tetapi, kita tidak mengetahui, metode manakah yang
berbeda dari keempatnya. Secara statistik, kita tidak bisa mengatakan bahwa yang terbaik
hanya dengan memperhatikan rata-rata dari setiap metode tersebut.
Untuk menjawab pertanyaan metode manakah yang berbeda, maka statistika
memiliki teknik uji lanjut untuk mengetahui, variabel manakah yang memiliki perbedaan
yang signifikan. Ada banyak metode yang bisa digunakan, di antaranya jika asumsi
homogenitas varian terpenuhi, maka teknik yang bisa dipergunakan adalah LSD (Least
Square Differences), Tukey, Bonferoni, Duncan, Scheffe dan lain sebagainya. Dan jika
tidak ada asumsi homogenitas varian, maka teknik yang bisa dipergunakan adalah
tamhane T2, dunnett's T3, games-howell dan dunnett's C. Jika jumlah n setiap variabel
sama, maka teknik yang bisa digunakan adalah LSD, Student Newman-Keuls (SNK)
dan Tukey. Akan tetapi jika jumlah n tiap variabel tidak sama, maka kita bisa
menggunakan teknik Scheffe.Yang akan dibahas sekarang adalah Uji Tukey dan Uji
Schefee.
1. Uji Tukey.
Syarat untuk menggunakan Uji Tukey adalah ukuran kelompok semuanya harus
sama (atau direratakan secara rerata harmonik). Jenis Pengujian Tukey ada dua jenis
yaitu, melalui Jumlah pada kelompok, T dan Rerata pada kelompok, X.
Teknik Tukey juga biasa disebut dengan HSD (honestly Significant difference).
Untuk melakukan teknik ini, kita memerlukan salah satu test statistic yaitu Q yang
dianalogikan dari statistik-t yang didefinisikan secara matematis:
Sekarang dapat dilihat bagaimana cara menggunakan teknik ini. Misalnya kita memiliki
empat metode yang kita uji untuk melihat apakah ada perbedaan metode serta jika ada,
manakah di antara keempat metode tersebut yang berbeda secara signifikan.
dari data tersebut, kita bisa membuat rangkuman analisis varian seperti berikut ini:
berdasarkan table tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa H 0 di tolak sehingga kita bisa
mengatakan ada perbedaan yang signifikan dari keempat metode yang di pergunakan.
Pertanyaan selanjutnya adalah metode manakah yang berbeda? Untuk menjawabnya kita
memerlukan teknik tukey.
Langkah pertama yang kita lakukan adalah kita membuat matriks korelasi dari
rata-rata setiap variabel seperti ini :
Matriks dibuat mulai dari metode yang memiliki rata-rata terkecil. Langkah
selanjutnya adalah mencari perbedaan setiap metode. Misalnya antara metode 2 dan
metode 4 memiliki perbedaan: 12,4 8,4 = 4, antara metode 2 dan 1 memiliki perbedaan
13,6 8,4 = 5,2 dan seterusnya.
Langkah berikutnya adalah mencari nilai Q dengan membagi perbedaan mean
antara masing-masing metode dengan:
nilai Mean Square Within (MSW) diperoleh dari rangkuman table ANAVA). Dengan
demikian,
Sebagai contoh 4,00/1,19 = 3,36, 5,20/1,19 = 4,37. Untuk lebih jelasnya ada pada
rangkuman dalam table berikut ini:
Vatas
X j
1
1
n n
j
i
VAR D k 1
=k1
Vbawah = n k
Ket:
k
= banyaknya kelompok
ni, nj
= ukuran kelompok
DAFTAR PUSTAKA
Sudiana, I Ketut. dan Simamora, Maruli. 2004. Stastitika Dasar.IKIP. Singaraja
widyastutiakhmadan@ymail.com