Anda di halaman 1dari 60

13.

Pengujian Hipotesis Deskriptif


(Satu Sampel)
Erwin, M.Si
&
Diana Astria Gultom,S.Pd.,M.Pd
ACCOUNTING PROGRAM
Pendahuluan
Pengujian hipotesis deskriptif pada dasarnya merupakan proses
pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada satu
sample. Kesimpulan yang dihasilkan nanti adalah apakah hipotesis yang
diuji itu dapat digeneralisasikan atau tidak. Bila H0 diterima berarti
dapat digeneralisasikan. Dalam pengujian ini variabel penelitiannya
bersifat mandiri, oleh karena itu hipotesis penelitian tidak berbentuk
perbandingan ataupun hubungan antar dua variabel atau lebih.
Statistika Parametris
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis
deskriptif :
1. Menghitung rata-rata
2. Menghitung simpangan baku
3. Menghitung harga t
4. Melihat harga t tabel
5. Menggambar kurve
6. Meletakkan kedudukan t hitung dan t tabel dalam kurva yang telah
di buat
7. Membuat keputusan pengujian hipotesis
Uji dua pihak (Two Tail Test)
Contoh rumusan Hipotesis :
Uji dua pihak dapat digambarkan sebagai
berikut:
Contoh Uji Dua Pihak
Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang
menyatakan bahwa daya tahan berdiri pramuniaga di Medan adalah 4
jam/hari. Berdasarkan sampel 31 orang yang diambil secara random
terhadap pelayan toko yang dimintai keterangan masing-masing
memberikan data sebagai berikut :
3234567853456678853456234563233
Uji Satu Pihak (One Tail Test) -> Uji Pihak
Kiri
Contoh rumusan hipotesis :
Contoh Uji Pihak Kiri :
Suatu perusahaan lampu pijar merk Laser, menyatakan daya tahan
lampu paling sedikit 400 jam. Berdasarkan pernyataan produsen
tersebut, maka lembaga konsumen melakukan pengujian, apakah data
tahan lampu itu betul 400 jam atau tidak, sebab ada keluhan dari
masyarakat yang menyatakan bahwa lampu pijar merk tersebut cepat
putus.
Untuk membuktikan pernyataan produsen lampu pijar tersebut, maka
dilakukan penelitan melalui uji coba terhadap daya tahan 25 lampu
yang diambil secara random. Dari uji coba diperoleh tentang daya tahan
25 lampu sebagai berikut :
450 390 400 480 500
380 350 400 340 300
300 345 375 425 400
425 390 340 350 360
300 200 300 250 400
Uji Pihak Kanan
Contoh rumusan hipotesis :
Contoh Uji Pihak Kanan :
Karena terlihat kelesuan dalam perdagangan jeruk, maka akan
dilakukan penelitian untuk mengetahui berapa kg jeruk yang dapat
terjual oleh pedangan pada setiap hari. Berdasarkan pengamatan
sepintas terhadap perdagangan jeruk, maka peneliti mengajukan
hipotesis bahwa pedagang jeruk tiap hari paling banyak dapat menjual
100 kg jeruk kepada konsumen.
Berdasarkan hipotesis tersebut, maka telah dilakukan pengumpulan
data terhadap 20 pedagang jeruk. Pengambilan sampel pedangan jeruk
dilakukan secara random. Data dari 20 pedagang dillakukan secara
random. Data dari 20 pedagang diberikan data sebagai berikut:
98 80 120 90 70 100 60 85 95 100
70 95 90 85 75 90 70 90 60 110
Statistika Nonparametris
Berikut ini dikemukakan statistik nonparametrik yang dapat digunakan
untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel) baik untuk data
nominal / diskrit maupun untuk data ordinal / peringkat/ rangking.
Statistik non parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis satu
sampel bila datanya nominal adalah “test binomial” dan Chi Kuadrat
(X2) satu sampel. Selanjutnya test yang digunakan untuk menguji
hipotesis satu sampel data ordinal akan diberikan “Run test”.
Test Binomial
Test binomial digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi
terdiri atas dua kelompok/kelas datanya berbentuk nominal dan jumlah
sampelnya kecil (kurang dari 25). Dua kelompok kelas itu misalnya pria
dan wanita, senior dan junior, sarjana dan bukan sarjana, kaya dan
miskin, dsb. Selanjutnya, dari populasi itu akan diteliti dengan
menggunakan sample yang diambil dari populasi tersebut.
Contoh Binomial Test
Dilakukan penelitian untuk mengetahu bagaimana kecenderungan
masyarakat dalam memilih mobil untuk keluarga. Berdasarkan 24
anggota sampel yang dipilih secara random ternyata 14 orang memilih
mobil berbahan bakar bensin dan 10 orang memilih mobil berbahan
bakar solar.
Hipotesis nol yang diajukan adalah bahwa peluang masyarakat dalam
memilih dua jenis mobil yaitu jenis bensin dan solar adalah sama, yaitu
50%.
Alternatif Pilihan Frekuensi yang memilih
Mobil jenis bensin 14
Mobil jenis solar 10
Jumlah 24
Chi Kuadrat (x2)
Contoh Untuk Dua Kategori:
Telah dilakukan pengumpulan data untuk mengetahui bagaimana
kemungkinan rakyat di Kabupaten Pringgondani dalam memilih dua
calok Kepala Desa. Calon yang satu adala Wanita dan Calon yang kedua
adalah Pria. Sampel sebagai sumber data diambil secara random
sebanyak 300 orang. Dari sampel tersebut ternyata 200 orang memilih
pria dan 100 orang memilih wanita.
Hipotesis yang diajukan adalah :
H0 : Peluang calon pria dan wanita adalah sama untuk dapat dipilih
menjadi kepala desa.
Ha : Peluang calon pria dan wanita adalah tidak sama untuk dapat
dipilih menjadi kepala desa.
Kecenderungan Rakyat di Kabupaten
Pringgodani dalam Memilih Kepala Desa
Alternatif Calon Frekuensi yang Frekuensi yang
Kepala Desa Diperoleh diharapkan
Calon Pria 200 150
Calon Wanita 100 150
Jumlah 300 300
Catatan : Jumlah frekuensi yang diharapkan adalah sama yaitu 50% :
50% dari seluruh sampel.
Tabel Penolong untuk menghitung Chi
Kuadrat dari 300 orang sampel
Berdasarkan dk=1 dan taraf kesalahan yang kita tetapkan 5% maka
harga Chi kuadrat tabel 3, 841. ternyata harga Chi Kuadrat hitung lebih
besar dari tabel (33,33 > 3,841). Sesuai ketentuan kalau harga Chi
Kuadarat hitung lebih besaar dari tabel, maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Jadi kesimpulannya, hipotesis nol yang diajukan bahwa
peluang pria dan wanita sama untuk dipilih menjadi kepala desa di
kabupaten ini ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat
di kabupaten itu cenderung memilih pria menjadi Kepala Desa.
Contoh untuk empat kategori/kelas :
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana kemungkinan
beberapa warna mobil dipilih oleh masyarakat Madura. Berdasarkan
pengamatan selama 1 minggu terhadap mobil-mobil pribadi ditemukan
1000 berwarna biru, 900 berwarna merah, 600 berwarna putih, dan
500 berwarna lain.
H0 : Peluang masyarakat Madura untuk memilih empat warna mobil
adalah sama.
Ha : Peluang masyarakat Madura untuk memilih empat warna mobil
tidak sama.
Untuk menguji hipotesis tersebut di atas, maka data hasil pengamatan
perlu disusun ke dalam tabel penolong , seperti ditunjukkan pada tabel
berikut. Karena dalam penelitian ini terdiri 4 kategori derajat
kebebasannya adalah (dk) = 4 – 1 = 3
Tabel Penolong untuk menghitung Chi
Kuadrat dari 3000 orang sampel

Catatan : Jumlah frekuensi yang diharapkan untuk setiap kategori adalah


3000 : 4 = 750
Run Test
Run Test digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel),
bila skala pengukuran ordinal maka Run Test dapat digunakan untuk
mengukur urutan kerandoman populasi yang didasarkan atas data hasil
pengamatan melalui data sampel.
Pengujian H0 dilakukan dengan membandingkan jumlah run dalam
observasi dengan nilai yang ada pada tabel harga r dalam test run
(tabel khusus), dengan tingkat signifikansi tertentu. Bila run observasi
berada diantara run kecil dan run besar maka H0 diterima dan Ha
ditolak.
Contoh untuk Sample kecil
Dalam suatu kantin di perusahaan Elektronika, terdapat sekelompok
karyawan wanita yang sedang makan siang. Dari sekelompok karyawan
ada 24 orang diambil secara random, selanjutnya di wawancarai, kapan
akan mengambil cuti hamil. Dalam pertanyaan itu disediakan dua
alternative jawaban yaitu akan mengambil cuti besar sebelum
melahirkan atau sesudah melahirkan. Wawancara dilakukan secara
berurutan yaitu mulai dari No. 1 dan berakhir No. 24.
Hasil wawancara ditunjukkan pada tabel tanda A berarti mengambil
cuti sebelum melahirkan, dan tanda B berarti mengambil cuti setelah
melahirkan.
No. Jawaban No. Jawaban No. Jawaban No. Jawaban

1 A 7 B 13 B 19 B
2 A 8 B 14 A 20 A
3 B 9 A 15 A 21 B
4 A 10 A 16 B 22 B
5 B 11 B 17 A 23 A
6 A 12 B 18 B 24 A
Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat dihitung jumlah run (r) = 15.
cara menghitung seperti contoh diatas.

H0 : Urutan pilihan dalam wanita memilih cuti hamil karyawan bersifat


random (urutannya bergantian / tidak mengelompok).
Ha : Urutan pilihan dalam memilih cuti hamil karyawan bersifat tidak
random (mengelompok)
Pada contoh diatas, jumlah sampel (N) = 24 dan n1 = 12 dan n2 = 12 (N
= n1+n2). Berdasarkan tabel harga-harga kritis r, untuk n1 = 12 dan n2 =
12, maka harga r yang kecil = 7 dan r yang besar = 19.
Jumlah run 15 ternyata terletak pada angka 7 s/d 19, yaitu pada daerah
penerimaan H0. Dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini
berarti 24 wanita yang diwawancarai tersebut bersifat random. Jadi
karyawan wanita dalam perusahaan Elektronika itu mengambil cuti
hamil bervariasi, ada yang mengambil sebelum melahirkan dan sesudah
melahirkan.
Contoh untuk sampel besar
Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah antrian pria dan wanita
dalam memberi suara dalam pemilu itu bersifat random atau tidak
(random disini berarti antrian itu tidak direkayasa). Berdasarkan
pengamatan terhadap yang antri yang paling depan sampai yang paling
belakang di temukan urutan sebagai berikut :
P WW PP W P WW PP WW P W P WW PP
WWW P W P W P W PPP W PP W P WWW

Anda mungkin juga menyukai