Anda di halaman 1dari 17

IC LM358 Dual OpAmps (SMD/SOP-8 atau DIP-8)

Isikan pesanan Anda di kotak berikut ini untuk memesan IC LM358 dalam kemasan SMD/SOP-8
packaging...
Isikan pesanan Anda di kotak berikut ini untuk memesan IC LM358 dalam kemasan DIP/8 packaging...
LM358 adalah IC penguat operasional ganda (dual operational amplifiers / Op-Amps). Komponen
elektronika ini terdiri atas dua penguat operasional high-gain dengan kompensator frekuensi yang
independen, dirancang untuk beroperasi cukup dari satu catu daya tunggal dengan rentang tegangan yang
lebar untuk flesibilitas penuh dalam menerapkan rancangan rangkaian elektronika Anda. Dapat juga
menggunakan catu daya terpisah selama perbedaan tegangan antara kedua catu daya antara 3V hingga
32V dan Vcc setidaknya 1,5 volt lebih tinggi dibanding tegangan masukan moda-bersama (input
common-mode voltage). Tarikan dari arus pasokan rendah (low supply current drain) bersifat independen
dari besarnya tegangan catu daya.
Contoh aplikasi meliputi penguat transduser, blok penguat DC, dan semua sirkit penguat operasional
konvensional. Implementasi rangkaian menjadi lebih mudah dengan sistem catu daya tunggal, sebagai
contoh IC ini adapat beropeasi secara langsung dari catu daya standar 5V yang banyak digunakan di
sistem digital dan mampu menyediakan antarmuka elektronika tanpa tambahan catu daya 5-V maupun
pembalik tegangan / voltage inverter.
Kami menjual IC ini dalam kemasan SMD (Surface Mounted Device) SOP-8 atau DIP-8 (Dual Inline
Package 8-pins) dalam paket berisi 10 IC dengan harga murah. Harap isikan pesanan Anda pada boks
pesanan di atas sesuai kemasan yang diinginkan.

Multivibrator adalah suatu rangkaian yang mengeluarkan tegangan bentuk blok atau pulsa. Sebenarnya
multivibrator adalah penguat transistor dua tingkat yang dihubungkan dengan kondensator, dimana output
dari tingkat yang terakhir dihubungkan dengan penguat pertama, sehingga kedua transistor itu akan saling
umpan balik. Astabil Multivibrator merupakan salah satu jenis multivibrator yang berguncang bebas (free
running) dan tersulut (triggering).
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/astabil-multivibrator/
Copyright Elektronika Dasar
Disebut sebagai astable multivibrator apabila kedua tingkat tegangan keluaran yang dihasilkan oleh
rangkaian multivibrator tersebut adalah quasistable. Disebut quasistable apabila rangkaian multivibrator
membentuk suatu pulsa tegangan keluaran sebelum terjadi peralihan tingkat tegangan keluaran ke tingkat
lainnya tanpa satupun pemicu dari luar.
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/astabil-multivibrator/
Copyright Elektronika Dasar
Pulsa tegangan itu terjadi selama 1 periode (T1), yang lamanya ditentukan oleh komponen-komponen
penyusun rangkaian multivibrator tersebut. Rangkaian tersebut hanya mengubah keadaan tingkat
tegangan keluarannya di antara 2 keadaan, masing-masing keadaan memiliki periode yang tetap. Jika

rangkaian dihubungkan seperti ditunjukkan gambar diatas (pins 2 dan 6 dihubungkan). Itu akan memicu
dirinya sendiri dan bergerak bebas sebagai multivibrator, rangkaian multivibrator tersebut akan bekerja
secara bebas dan tidak lagi memerlukan pemicu.
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/astabil-multivibrator/
Copyright Elektronika Dasar
Multivibrator adalah suatu rangkaian elektronika yang pada waktu tertentu hanya mempunyai satu dari
dua tingkat tegangan keluaran, kecuali selama masa transisi. Multivibrator astabil merupakan rangkaian
penghasil gelombang kotak yang tidak memiliki keadaan yang mantap dan selalu berguling dari satu
kondisi ke kondisi yang lain (free running
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/astabil-multivibrator/
Copyright Elektronika Dasar

Dioda Bridge ditemukan oleh J. A Fleming pada tahun 1904, Ia adalah seorang ilmuan yang berasal dari
inggris (1849-1945). Mungkin bagi kalian yang senang dengan hobby elektro atau lulusan sekolah
elektro,mungkin sudah tidak asing lagi dengan benda yang satu ini yang namanya dioda. Bahkan untuk
memahami cara kerjanya mungkin sangat mudah sekali bagi kalian. Dioda secara bebas dapar diartikan
sebagai salah satu komponen elektonika yang sangat sering dijumpai dan digunakan seperti pada
kapasitor dan juga resistor. Secara sederhana sebuah dioda bisa kita simulasikan sebagai sebuah
katup,dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir dibelakang katup menuju kedepan,
sedangkan katup akan menutup karena adanya dorongan aliran air dari arah depan katup. Agar bisa lebih
mengetahui perinsip kerja dioda, mari kita bahas bersama.
Dioda bridge atau dikenal dengan sebutan jembatan dioda adalah rangkaian yang digunakan untuk
penyearah arus ( rectifier) dari AC ke DC. Untuk membuat dioda bridge dengan benar maka perlu
diketahui tipe dioda yang akan digunakan, Elemen dioda berasal dari dua kata elektroda dan katoda.
Diode memiliki simbol khusus, yaitu anak panah yang memiliki garis melintang pada ujungnya. Alasan
dibuatnya symbol tersebut adalah karena sesuai dengan prinsip kerja dari dioda. Anoda ( kaki positif = P)
terdapat pada bagian pangkal dari anak panah tersebut dan katoda ( kaki negative = N ).terdapat pada
bagian ujung dari anak panah.
Dioda bridge atau yang deikenal dengan dioda silicon yang dirangkaikan menjadi suatu bridge dan
dikemas menjadi satu kesatuan komponen. Dioda bridge digunakan sebagia penyearah pada power suplly.
jembatan dioda adalah gabungan empat atau lebih dioda yang membentuk sebuah jembatan konfigurasi
yang menyediakan polaritas output dan polaritas input ketika digunakan dalam aplikasi yang paling
umum konversi dari arus bolak balik. Fungsi atau bagian utama dari jembatan dioda adalah bahwa
polaritas outputnya berbeda dengan polaritas input. Sebutan lain dari rangkaian jembatan dioda banyak
disebut juga sebagai sircuit Gratez yang diambil dari nama leo graetz seorang ilmuwan fisika.

Op-Amp adalah singkatan dari Operational Amplifier. Merupakan salah satu komponen analog yang
sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. IC Op-Amp adalah piranti solid-state
yang mampu mengindera dan memperkuat sinyal, baik sinyal DC maupun sinyal AC. Pada umumnya,
Op-Amp disimbolkan ke dalam simbol skematik Op-Amp seperti berikut ini :
Berikut adalah bentuk fisik dari Op-Amp
Fungsi Op-Amp
Fungsi dari Op-amp adalah sebagai pengindra dan penguat sinyal masukan baik DC maupun AC juga
sebagai penguat diferensiasi impedansi masukan tinggi, penguat keluaran impedansi rendah. OpAmp
banyak dimanfaatkan dalam peralatan-peralatan elektronik sebagai penguat, sensor, mengeraskan suara,
buffer sinyal, menguatkan sinyal, mengitegrasikan sinyal. Selain itu digunakan pula dalam pengaturan
tegangan, filter aktif, intrumentasi, pengubah analog ke digital dan sebaliknya.
Aplikasi Op-Amp
Amplifier Inverting
Berikut adalah rangkaian amplifier inverting
Untuk mencari penguatan / gain dari rangkaian amplifier inverting dengan Op-Amp dapat digunakan
persamaan berikut :
lifier Non-Inverting
Berikut adalah rangkaian Amplifier Non-Inverting

Untuk mencari penguatan / gain dari rangkaian amplifier non-inverting dengan Op-Amp dapat digunakan
persamaan berikut :
Rangkaian Penjumlah (Adder)
Berikut adalah rangkaian penjumlah (adder) :

Rangkaian Pengurang (Subtractor)


Berikut adalah rangkaian pengurang (subtractor) menggunakan Op-Amp :
Untuk mencari tegangan keluaran dari rangkaian pengurang / subtractor dengan Op-Amp dapat
digunakan persamaan berikut :
Untuk mencari tegangan keluaran dari rangkaian pengurang / subtractor dengan Op-Amp dapat
digunakan persamaan berikut :
Selain subtractor dengan 1 Op-Amp, terdapat subtractor yang menggunakan 2 Op-Amp dan 3 Op-Amp.
Berikut adalah rangkaian keduanya :

Buffer
Buffer pada suatu rangkaian elektronika digunakan untuk menjaga arus agar tetap pada nilai yang telah
ditentukan. Berikut adalah rangkaian buffer :

Komparator
Berikut adalah rangkaian komparator :

Untuk mendapatkan Vru dan Vrl, dapat digunakan persamaan berikut :


Differensiator
Berikut adalah rangkaian differensiator :

Rangkaian differensial yang banyak digunakan dipasaran dapat dilihat pada gambar berikut :
Untuk mendapatkan tegangan keluaran dari rangkaian differensial, maka dapat digunakan persamaan
berikut :
Untuk mencari nilai-nilai komponen yang digunakan dalam membuat rangkaian differensiator, maka
dapat digunakan persamaan berikut :
Integrator
Berikut adalah rangkaian integrator :
Rangkaian integrator yang biasa digunakan dapat dilihat pada gambar berikut :
Tegangan keluaran integrator dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut :
Untuk mencari nilai-nilai komponen yang digunakan dalam membuat rangkaian integrator, maka dapat
digunakan persamaan berikut :

Rangkaian Pengendali Proporsional Integral (PI) Analog


Fungsi alih dari rangkaian proporsional integral (PI) dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut
Keluaran dari rangkaian PI dapat diketahui dengan persamaan transformasi balik berikut :
Berikut adalah grafik keluaran dari rangkaian PI jika masukannya adalah berupa fungsi step :
Untuk mencari nilai-nilai komponen yang digunakan dalam membuat rangkaian PI, maka dapat
digunakan persamaan berikut :
Rangkaian Pengendali Proporsional Integral Differensial (PID) Analog
Fungsi alih dari rangkaian proporsional integral (PI) dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut
:
Keluaran dari rangkaian PID dapat diketahui dengan persamaan transformasi balik berikut :
Berikut adalah grafik keluaran dari rangkaian PID jika masukannya adalah berupa fungsi step :

pengertian IC (Integrated Circuit)


Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari bahan semi conductor, dimana
IC merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang
telah terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil, IC digunakan untuk beberapa keperluan
pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang berukuran relatif kecil.
Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik dibuat dari satuan-satuan komponen(individual)
yang dihubungkan satu sama lainnya menggunakan kawat atau kabel, sehingga tampak mempunyai
ukuran besar serta tidak praktis.
Perkembangan teknologi elektronika terus semakin meningkat dengan semakin lengkapnya jenis-jenis IC
yang disediakan untuk rangkaian Linear dan Digital, sehingga produk peralatan elektronik makin tahun
makin tampak kecil dan canggih.
disini kita akan mempelajari : Keunggulan IC (Advantages) Kelemahan-kelemahan IC (Disanvatages)
Kemasan IC (Packages) TTL (Transistor transistor Logic) IC - C MOS IC Linear(Linear IC's)
Keunggulan IC(Advantages)
IC telah digunakan secara luas diberbagai bidang, salah satunya dibidang industri Dirgantara, dimana
rangkaian kontrol elektroniknya akan semakin ringkas dan kecil sehingga dapat mengurangi berat Satelit,
Misil dan jenis-jenis pesawat ruang angkasa lainnya. Desain komputer yang sangat kompleks dapat
dipermudah, sehingga banyaknya komponen dapat dikurangi dan ukuran motherboardnya dapat
diperkecil. Contoh lain misalnya IC digunakan di dalam mesin penghitung elektronik(kalkulator), juga
telepon seluler(ponsel) yang bentuknya relatif kecil.
Di era teknologi canggih saat ini, peralatan elektronik dituntut agar mempunyai ukuran dan beratnya
seringan dan sekecil mungkin, dan hal itu dapat dimungkinkan dengan penggunaannya IC.
Selain ukuran dan berat IC yang kecil dan ringan, IC juga memberikan keuntungan lain yaitu bila
dibandingkan dengan sirkit-sirkit keonvensional yang banyak menggunakan komponen, IC dengan sirkit
yang relatif kecil hanya mengkonsumsi sedikit sumber tenaga dan tidak menimbulkan panas berlebih
sehingga tidak membutuhkan pendinginan (cooling system).
Kelemahan-kelemahan IC(Disanvantages)
Pada uraian sebelumnya nampak seolah-olah IC begitu sempurna dibanding komponen elektronik
konvensional, padalah tak ada sesuatu komponen yang tidak memiliki kelemahan.
Kelemahan IC antara lain adalah keterbatasannya di dalam menghadapi kelebihan arus listrik yang besar,
dimana arus listrik berlebihan dapat menimbulkan panas di dalam komponen, sehingga komponen yang
kecil seperti IC akan mudah rusak jika timbul panas yang berlebihan.
Demikian pula keterbatasan IC dalam menghadapi tegangan yang besar, dimana tegangan yang besar
dapat merusak lapisan isolator antar komponen di dalam IC Contoh kerusakan misalnya, terjadi hubungan
singkat antara komponen satu dengan lainnya di dalam IC, bila hal ini terjadi, maka IC dapat rusak dan
menjadi tidak berguna.
Kemasan IC(Packages)
Ditinjau dari teknik pembuatan dan bahan baku yang digunakan, terdapat4 (empat) jenis IC, yaitu : Jenis
Monolithic, Thin film, dan Hybrid. Khusus untuk jenis hybrid, yang merupakan gabungan dari thin-film,
monolithic dan thick-film.
Terlepas dari teknik pembuatan dan bahan yang digunakan, keempat jenis IC tersebut dibalut dalam
kemasan(packages) tertentu agar dapat terlindungi dari gangguan luar ,seperti terhadap kelembaban,

debu, dan kontaminasi zat lainnya.


Kemasan IC dibuat dari bahan ceramic dan plastik, serta didesain untuk mudah dalam pemasangan dan
penyambungannya. Ada berbagai jenis kemasan IC dan yang paling populer dan umum digunakan, antara
lain :
-DIP(Duel in- line Packages) -SIP(Single in-line Packages) -QIP(Quad in-line Packages) -SOP(Small
Outline Packages) -Flat Packs -TO-5, TO-72,TO-202 dan TO-220 style Packages
TTL(Transistor transistor Logic)
IC yang paling banyak digunakan secara luas saat ini adalah IC digital yang dipergunakan untuk peralatan
komputer, kalkulator dan system kontrol elektronik. IC digital bekerja dengan dasar pengoperasian
bilangan Biner Logic(bilangan dasar 2) yaitu hanya mengenal dua kondisi saja 1(on) dan 0(off).
Jenis IC digital terdapat 2(dua) jenis yaitu TTL dan CMOS. Jenis IC-TTL dibangun dengan menggunakan
transistor sebagai komponen utamanya dan fungsinya dipergunakan untuk berbagai variasi Logic,
sehingga dinamakan Transistor.
Transistor Logic
Dalam satu kemasan IC terdapat beberapa macam gate(gerbang) yang dapat melakukan berbagai macam
fungsi logic seperti AND,NAND,OR,NOR,XOR serta beberapa fungsi logic lainnya seperti Decoder,
Encoder, Multiflexer dan Memory sehingga pin (kaki) IC jumlahnya banyak dan bervariasi ada yang
8,14,16,24 dan 40.
Pada gambar diperlihatkan IC dengan gerbang NAND yang mengeluarkan output 0 atau 1 tergantung
kondisi kedua inputnya.
IC TTL dapat bekerja dengan diberi tegangan 5 Volt.
IC- CMOS
Selain TTL, jenis IC digital lainnya adalah C-MOS (Complementary with MOSFET) yang berisi
rangkaian yang merupakan gabungan dari beberap komponen MOSFET untuk membentuk gate-gate
dengan fungsi logic seperti halnya IC-TTL. Dalam satu kemasan IC C-MOS dapat berisi beberapa macam
gate(gerbang) yang dapat melakukan berbagai macam fungsi logic seperti AND,NAND,OR,NOR,XOR
serta beberapa fungsi logic lainnya seperti Decoders, Encoders, Multiflexer dan Memory.
Pada gambar diperlihatkan IC dengan gerbang NOR yang mengeluarkan output 0 atau 1 tergantung
kondisi kedua inputnya.
IC C-MOS dapat bekerja dengan tegangan 12 Volt.
IC Linear (Linear IC's)
Perbedaan utama dari IC Linear dengan Digital ialah fungsinya, dimana IC digital beroperasi dengan
menggunakan sinyal kotak (square) yang hanya ada dua kondisi yaitu 0 atau 1 dan berfungsi sebagai
switch/saklar, sedangkan IC linear pada umumnya menggunakan sinyal sinusoida dan berfungsi sebagai
amplifier(penguat). IC linear tidak melakukan fungsi logic seperti halnya IC-TTL maupun C-MOS dan
yang paling populer IC linier didesain untuik dikerjakan sebagai penguat tegangan.
Dalam kemasan IC linier terdapat rangkaian linier, diman kerja rangkaiannya akan bersifat proporsional
atau akan mengeluarkan output yang sebanding dengan inputnya. Salah satu contoh IC linear adalah jenis
Op-Amp.

Op-Amp
Op-Amp adalah singkatan dari Operational Amplifier. Merupakan
salah satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai
aplikasi rangkaian elektronika. IC Op-Amp adalah piranti solid-state
yang mampu mengindera dan memperkuat sinyal, baik sinyal DC
maupun sinyal AC. Pada umumnya, Op-Amp disimbolkan ke dalam
simbol skematik Op-Amp seperti berikut ini :

Berikut adalah bentuk fisik dari Op-Amp

a. Fungsi Op-Amp
Fungsi dari Op-amp adalah sebagai pengindra dan penguat sinyal
masukan baik DC maupun AC juga sebagai penguat diferensiasi
impedansi masukan tinggi, penguat keluaran impedansi rendah. OpAmp
banyak dimanfaatkan dalam peralatan-peralatan elektronik sebagai
penguat, sensor, mengeraskan suara, buffer sinyal, menguatkan sinyal,
mengitegrasikan sinyal. Selain itu digunakan pula dalam pengaturan
tegangan, filter aktif, intrumentasi, pengubah analog ke digital dan
sebaliknya.
b. Aplikasi Op-Amp
Amplifier Inverting
Berikut adalah rangkaian amplifier inverting

Untuk mencari penguatan / gain dari rangkaian amplifier inverting


dengan Op-Amp dapat digunakan persamaan berikut :

Amplifier Non-Inverting
Berikut adalah rangkaian Amplifier Non-Inverting

Untuk mencari penguatan / gain dari rangkaian amplifier noninverting dengan Op-Amp dapat digunakan persamaan berikut :

Rangkaian Penjumlah (Adder)


Berikut adalah rangkaian penjumlah (adder) :

Untuk mencari tegangan keluaran dari rangkaian Penjumlah (Adder)


dengan Op-Amp dapat digunakan persamaan berikut :

Rangkaian Pengurang (Subtractor)

Berikut adalah rangkaian pengurang (subtractor) menggunakan OpAmp :

Untuk mencari tegangan keluaran dari rangkaian pengurang /


subtractor dengan Op-Amp dapat digunakan persamaan berikut :

Selain subtractor dengan 1 Op-Amp, terdapat subtractor yang


menggunakan 2 Op-Amp dan 3 Op-Amp. Berikut adalah rangkaian
keduanya :

Substraktor 2 Op-Amp

Substraktor 3 Op-Amp
Buffer

Buffer pada suatu rangkaian elektronika digunakan untuk menjaga


arus agar tetap pada nilai yang telah ditentukan. Berikut adalah rangkaian
buffer :

Komparator
Berikut adalah rangkaian komparator :

Untuk mendapatkan Vru dan Vrl, dapat digunakan persamaan berikut


:

Differensiator
Berikut adalah rangkaian differensiator :

Rangkaian differensial yang banyak digunakan dipasaran dapat


dilihat pada gambar berikut :

Untuk mendapatkan tegangan keluaran dari rangkaian differensial,


maka dapat digunakan persamaan berikut :

Untuk mencari nilai-nilai komponen yang digunakan dalam membuat


rangkaian differensiator, maka dapat digunakan persamaan berikut :

Integrator
Berikut adalah rangkaian integrator :

Rangkaian integrator yang biasa digunakan dapat dilihat pada gambar


berikut:

Tegangan keluaran integrator dapat dicari dengan menggunakan


persamaan berikut :

Untuk mencari nilai-nilai komponen yang digunakan dalam membuat


rangkaian integrator, maka dapat digunakan persamaan berikut :

Rangkaian Pengendali Proporsional Integral (PI) Analog


Fungsi alih dari rangkaian proporsional integral (PI) dapat dicari

dengan menggunakan persamaan berikut

Keluaran dari rangkaian PI dapat diketahui dengan persamaan


transformasi balik berikut :

Berikut adalah grafik keluaran dari rangkaian PI jika masukannya


adalah berupa fungsi step :

Untuk mencari nilai-nilai komponen yang digunakan dalam membuat


rangkaian PI, maka dapat digunakan persamaan berikut :

Rangkaian Pengendali Proporsional Integral Differensial (PID)


Analog
Fungsi alih dari rangkaian proporsional integral (PI) dapat dicari

dengan menggunakan persamaan berikut :

Keluaran dari rangkaian PID dapat diketahui dengan persamaan


transformasi balik berikut :

Berikut adalah grafik keluaran dari rangkaian PID jika masukannya


adalah
fungsi step :

berupa

Rangkaian Penguat Inverting


Rangkaian penguat inverting merupakan rangkaian penguat pembalik dengan impedansi masukan sangat
rendah. Rangkaian dasar penguat inverting adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 1, dimana sinyal
masukannya dibuat melalui input inverting v(-), melalui R1 dan terdapat R2 sebagai umpan balik yang
masuk pada masukan inverting v(-). Sedangkan masukan non inverting v(+) dihubungkan langsung ke
ground.

Karena Input -inverting pada rangkaian ini dihubungkan ke ground, maka


v(+) = 0. Dan v(-) = 0
Karena v(+) dan v(-) nilainya = 0 namun tidak terhubung langsung ke ground, input op-amp v(-) pada
rangkaian ini dinamakan virtual ground.

mpedansi rangkaian inverting didefenisikan sebagai impedansi input dari sinyal masukan terhadap
ground. Karena input inverting v(-) pada rangkaian ini diketahui adalah 0 (virtual ground) maka
impendasi rangkaian ini tentu saja adalah Zin = R1.
ATAUUUUUUUUU
Rangkaian penguat pembalik sinyal masukkan diberikan melalui sebuah resistor masukkan (Ri) yang
dihubungkan secara seri terhadap masukkan pembalik (inverting input) yang disimbolkan dengan (-).
sinyal keluaran penguat operasional pada rangkaian penguat pembalik (inverting amplifier) diumpan
balikan melalui (Rf) kemasukkan yang sama.
pada prinsip sebuah penguat operasional (operational amplifier) ideal memiliki impedansi masukan yang
sangat besar hingga dinyatakan sebagai impedansi masukkan tak terhingga (infinite input impedance).
kondisi penguat operasional yang memiliki impedansi masukkan tak terhingga tersebut menyebabkan
tidak adanya arus yang melewati masukkan membalik (inverting input) pada penguat opersional. keadaan
tak berarus pada masukkan membalik tersebut membuat tegangan jatuh diantara masukkan membalik dan
masukkan tak membalik bernilai 0Volt. kondisi tersebut menunjukan bahwa tegangan pada masukkan
membalik adalah bernilai 0Volt karena kondisi masukkan tak membalik (non-inverting input) yang di

hubungkan ke ground. kondisi masukkan membalik (inverting input) yang memiliki tegangan 0Volt
tersebut dinyatakan sebagai ground semu (Virtual Ground)
untuk mencari Vout maka rumus yang di perlukan adalah:
rumus untuk mendapatkan nilai |Acl| (penguat loop tertuup) :
rumus untuk mencari Rout (AL= penguat loop) (Aol= penguat loop terbuka) :

OP-AMP KOMPARATOR
Sebuah komparator menemukan pentingnya dalam sirkuit di mana dua sinyal tegangan yang harus
diperbandingkan dan dibedakan mana yang lebih kuat. Sebuah komparator juga merupakan rangkaian
penting dalam desain generator gelombang non-sinusoidal sebagai osilator relaksasi.
Dalam sebuah op-amp dengan konfigurasi loop terbuka dengan diferensial input tunggal atau sinyal
memiliki nilai lebih besar dari 0, gain tinggi yang pergi ke infinity mendorong output dari op-amp
menjadi jenuh. Dengan demikian, sebuah op-amp yang beroperasi di konfigurasi loop terbuka akan
memiliki output yang masuk ke saturasi positif atau tingkat kejenuhan negatif atau beralih antara tingkat
saturasi positif dan negatif dan dengan demikian klip output di atas tingkat ini. Prinsip ini digunakan
dalam rangkaian komparator dengan dua input dan output. 2 masukan, dari yang satu adalah tegangan
referensi (Vref) dibandingkan satu sama lain.

Karakteristik pembanding
1. Operasi Kecepatan - Menurut perubahan kondisi input, switch rangkaian komparator pada kecepatan
yang baik beween tingkat kejenuhan dan respon seketika.
. 2 Akurasi - Akurasi dari rangkaian komparator menyebabkan karakteristik sebagai berikut: (A) Tegangan Tinggi Gain - Rangkaian komparator dikatakan memiliki gain tegangan tinggi karakteristik
yang menghasilkan persyaratan tegangan hysteresis yang lebih kecil. Akibatnya tegangan output
komparator beralih antara tingkat kejenuhan atas dan bawah.
(B) Tinggi Common Mode Rejection Ratio (CMRR) - Modus umum parameter tegangan input seperti
suara yang rejcted dengan bantuan CMRR tinggi.
(C) Masukan Sangat Kecil Offset sekarang dan Input Offset Voltage - Sejumlah diabaikan Input Offset
sekarang dan Input Offset Voltage menyebabkan jumlah yang lebih rendah dari masalah offset. Untuk
mengurangi lebih meringankan masalah, mengimbangi jaringan tegangan kompensasi dan mengimbangi
meminimalkan resistor dapat digunakan.

Anda mungkin juga menyukai