Anda di halaman 1dari 4

EVALUASI SEDIAAN GRANUL11

Uji Waktu Alir


Uji ini dilakukan dengan metode corong. Adapun caranya adalah sebagai perikut yaitu

ditimbang 100g granul yang sudah terbentuk, kemudian dimasukkan kedalam corong dengan
ukuran tertentu yang bagian bawahnya tertutup. Alat dijalankan, kemuian dicatat waktu yang
diperlukan seluruh granul untuk melalui corong tersebut dengan menggunakan stopwatch.
Waktu alir granul yang baik adalah jika waktu yang diperlukan kurang lebih atau sama
dengan 10 detik untuk 100 gram granul. Dengan demikian kecepatan alir yang baik adalah
lebh besar dari 100 gram/detik.

Persen Kompressibilitas
Pengukuran lain dari sebuk yang bebas mengalir adalah kompresibilitas yang dihitung

dari kerapatan granul, yaitu dengan memasukkan sejumlah tertentu granul kedalam gelas
ukur. Volume awal dicatat, kemudian diketuk-ketuk sampai tidak terjadi pengurangan
volume. Selanjutnya dihitung persen kompressibilitasnya. (Lachman, 1994:682-683)
Kompresibilitas =

VoVi
Vo

x 100 %

Vo = Volume awal granul


Vi = Volume granul setelah diketukkan
Tabel 2.1 Kompressibilitas dan daya alir. (Lachman, 1989: 400)
% Kompressibilitas
5-15

Daya Alir
Baik sekali

12-16

Baik

18-21

Sedang- dapat lewat

23-35

buruk

33-38

sangat buruk

>40

sangat buruk sekali

EVALUASI SEDIAAN TABLET


1. Uji waktu hancur
Uji waktu hancur dilakukan pada 6 tablet dan menggunakan disintegratin
tester (disentegrator). Uji waktu hancur sesuai dengan persyaratan FI adalah
kecuali dinyatakan lain, semua tablet harus tidak lebih dari 15 menit untuk
tablet tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet salut gula/salut
selaput. Apabila, tablet/2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian
dengan 12 tablet lainnya, tidak kurang 16 dari 18 yang diuji harus hancur
sempurna (Indonesia, 1995, 1087)
Prosedur kerja uji waktu hancur (Indonesia, 1976:6)
1. Dimasukkan satu tablet pada masing-masing tabung dari keranjang, lalu
masukkan satu cakram pada tiap tabung dan alat dijalankan menggunakan air
bersuhu 370 20C sebagai media kecuali dinyatakan lain dalam monografi.
2. Pada akhir batas waktu yang tertera pada monografi, keranjang diangkat
2. Uji keseragaman bobot
Uji keseragaman bobot dilakukan dengan menimbang 20 tablet satu persatu
dan dihitung bobot rata-ratanya. Hasilnya, tidak lebih dari dua tablet yang
mempunyai penyiampangan lebih besar dari kolom A dan tidak boleh ada satu
tablet pun yang mempunyai penyimpangan bobot lebih besar dari kolom B.
(Indonesia, 1979:6)
Tabel persyaratan penyimpangan bobot tablet.
Bobot rata-rata
25 mg atau kurang
26 mg-150 mg
151 mg-300 mg
Lebih dari 300 mg

Penyimpangan bobot rata-rata


A
B
15%
30%
10%
20%
7,5%
15%
5%
10%

3. Uji keseragaman ukuran


Ketebalan berhubungan dengan kekerasan tablet. Selam percetakan, perubahan
ketebalan merupakn indikasi adanya masalah pada aliran massa cetak atau pada

pengisian granul ke dalam die. Alat yang digunakan pada uji keseragaman ukuran
adalah jangka sorong.
Prosedur kerja uji keseragaman ukuran adalah sebagai berikut (Indonesia, 1976:6)
1. Diambil 10 tablet
2. Tablet yang baik mempunyai diameter tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang
dari 11/3 tebal tablet.
4. Uji kekerasan
Kekerasan menggambarkan kekuatan tablet untuk menahan tekanan pada saat
proses produksi, pengemasan, dan pengangkutan. Prinsip pengukurannya adalah
memberikan tekanan pada tablet sampai tablet retak atau pecah, kekuatan minimum
untuk tablet adalah sebesar 4 kg/cm3. Alat yang digunakan pada uji kekerasan adalah
hardness tester. (Ansel, 1989:255)
Prosedur kerja uji kekerasan :
1. Tablet diletakkan diantara pegas penekan, kemudian alat dihidupkan.
2. Jarum petunjuk tekanan akan bergerak sesuai tekanan yang diberikan pada tablet.
3. Saat tablet retak atau pecah, jarum akan berhenti pada suatu angka sebagai
penunjuk kekerasan tablet yang dinyatakan dalam satuan kilogram.
5. Uji kerapuhan
Uji kerapuhan merupakan uji ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan
yang dialami oleh tablet sewaktu pengemasan, pengiriman, dan penyimpanan.
Prinsip pengukurannya adalah penetapan presentase bobot tablet yang hilang
dari 20 atau 40 tablet selama diputar dalam waktu tertentu. Alat yang
digunakan pada uji kerapuhan adalah friablator test (Lachman, 1994:654)
Prosedur kerja uji kerapuhan :
1. Tablet dibersihkan dari debu dengan cara memakai kuas kecil
2. Ditimbang bobot 20 tablet (tablet besar) atau 40 tablet (tablet kecil) = Wo
3. Tablet dimasukkan ke dalam alat, kemudian alat dijalankan selama 4 menit
dengan kecepatan 25 rpm
4. Tablet dikeluarkan lalu dibersihkan dari debu dengan memakai kuas kecil
5. Ditimbang bobot tablet = Wf
6. Indeks kerapuhan dihitung dengan memakai rumus :

F = Wo Wf

x 100%

Wo
Ket : F = indeks kerapuhan
Wo= bobot awal
Wf= bobot akhir

Anda mungkin juga menyukai