PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kardiovaskuler adalah penyebab kematian nomor
satu di dunia. Acute Coronary Syndrome (ACS) adalah suatu istilah
atau terminologi yang digunakan untuk menggambarkan spektrum
keadaan atau kumpulan proses penyakit yang meliputi angina
pektoris tidak stabil (unstable angina/UA), infark miokard tanpa
elevasi
segmen
ST
(non-ST
elevation
myocardial
dimodifikasi.
Faktor
risiko
yang
dimodifikasi
meliputi
yang
menyebabkan
gangguan
terhadap
jantung.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan defenisi ACS (Acute Coronary Syndrome)!
2. Jelaskan etiologi ACS (Acute Coronary Syndrome)!
3. Jelaskan patofisiologi ACS (Acute Coronary Syndrome)!
4. Jelaskan Manifestasi klinis ACS (Acute Coronary Syndrome)!
5. Jelaskan
penatalaksanaan
ACS
(Acute
Coronary
Syndrome)!
6.
2 http://www.academia.edu/9669846/Management_of_Acute_Coronary_Syndrome_ACS_Nursing_P
erspective
C. TUJUAN
1. Mampu menjelaskan defenisi ACS (Acute Coronary Syndrome)!
2. Mampu menjelaskan etiologi ACS (Acute Coronary Syndrome)!
3. Mampu
menjelaskan
patofisiologi
ACS
(Acute
Coronary
Syndrome)!
4. Mampu menjelaskan manifestasi klinis (Acute Coronary
Syndrome)!
5. Mampu menjelaskan penatalaksanaan (Acute Coronary
Syndrome)!
6. Mampu memberikan contoh konsep asuhan keperawatan (Acute
Coronary Syndrome)!
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi ACS (Acute Coronary Syndrome)
Acute coronary syndrome (ACS) adalah suatu kondisi yang
menggambarkan kondisi klinik akut sebagai akibat dari adanya
penurunan suplai darah ke otot jantung secara tiba tiba. Istilah ACS
digunakan karena dianggap lebih menggambarkan progres dari
infark miokard. ACS meliputi unstable angina, STEMI (ST Elevasi
Myocard Infarct) dan NSTEMI (Non-ST Elevasi Myocard Infarct)
(Overbaugh, 2009)3
Sindrom koroner akut (acute coronary syndrome) merupakan
situasi darurat yang ditandai dengan akut iskemia miokard yang
terjadi akibat kematian otot jantung (misalnya, infark miokard. Jika
intervensi yang tepat tidak di terima pasien sesegera mungkin).
(Walaupun istilah oklusi koroner, serangan jantung, dan MI memiliki
makna yang sama, namun infark miokard sering digunakan.
Pada angina tak-stabil, terjadi penurunan aliran darah pada
arteri koroner, yang sering disebabkan oleh rupturnya plak
aterosklerosis,
tapi
arteri
tidak
sepenuhnya
tersumbat.
Ini
adalah
merokok,
tekanan
darah
tinggi
(hipertensi),
koroner
akut
sering
disebabkan
adanya
menyebabkan
pembentukan
bekuan
darah.
Adanya
Aktivasi faktor
pembekuan
dan platelet
Hiperkolesterolemi
a
Diabetes melitus
Merokok
Hipertensi
Usia lanjut
obesitas
Pengeluaran
faktor jaringan
Faktor VII
Faktor VII a
kompleks
Faktor X
Faktor Xa
Produksi trombin
Pembentukan
Faktor
pendukung:
Dekompensasi
Proses inflamasi
Penurunan
aliran darah
Aktivasi marofag,
proteinase, limfosit
sel T, sitokin
Sindrom
koroner akut
Disabilitas
Kebuthan
O2
-ST
-Tidak ada ST
-CKMB
-CKMB normal
Suplai O2
- Troponin
- Troponin
normal
Mekanism
e
kompensa
si : curah
jantung
STEMI
Kebuthan O2
Suplai
O2
Produksi
asam
laktat
Merangsa
ng
nosiseptor
Filtrasi
glomerulus
Retensi cairan
oliguria
Kebutuhan O2
Kelebihan
volume cairan
Kompensasi :
frekuensi
napas (RR)
Terapi : diuretik
Takipnea/dispn
ea
Ambang
nyeri
Angina
Nyeri
Sekresi
kalium
Diagnosa
keperawata
n
Nyeri akut
Suplai O2 ke
paru
Diagnosa
keperawatan :
gangguan
keseimbangan
elektrolit :
Diagnosa
keperawatan : pola
napas tidak efektif
pasien
melaporkan
tidak
mengalami
gejala
sebelumnya.
ini segera
dilakukan
karena
dapat
Morphine:
Obat
ini
bermanfaat
untuk
mengurangi
10
dalam
menurunkan
kematian,
infark
miokard,
dan
Antitrombolitik
lain:
Clopidogrel,
Ticlopidine:
derivat
sehingga
menurunkan
kejadian
iskemi.
Ticlopidin
11
7 https://ml.scribd.com/doc/102209993/Sindrom-Koroner-Akut
12
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN ACS (ACUTE CORONARY
SYNDROME)
A. Pengkajian
1.Identitas klien
Identitas pasien seperti nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama,
penanggung jawab, dan status perkawinan
2.
Keluhan klien
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
1)
Perubahan EKG
(berupa
gambaran
STEMI/ NSTEMI
13
dapat
normal;
penuh/tak
kuat
atau
lemah/kuat
ekstra
(S3/S4)
mungkin
menunjukkan
gagal
14
Gejala/tanda:
Kesulitan melakukan perawatan diri.
7. Neurosensori:
Gejala:
Pusing, kepala berdenyut selama tidur atau saat bangun
(duduk/istirahat)
Tanda:
Perubahan mental
Kelemahan
8. Nyeri/ketidaknyamanan:
Gejala:
Nyeri dada yang timbul mendadak (dapat/tidak berhubungan
dengan
aktifitas),
tidak
hilang
dengan
istirahat
atau
nitrogliserin.
Lokasi
nyeri
tipikal
pada
dada
anterior,
substernal,
lokasinya
seperti
epigastrium,
siku,
rahang,
17
18
Aktivasi faktor
pembekuan
dan platelet
Hiperkolesterolemi
a
Diabetes melitus
Merokok
Hipertensi
Usia lanjut
obesitas
Pengeluaran
faktor jaringan
Faktor VII
Faktor VII a
kompleks
Faktor X
Faktor Xa
Produksi trombin
Pembentukan
Faktor
pendukung:
Dekompensasi
Proses inflamasi
Penurunan
aliran darah
Aktivasi marofag,
proteinase, limfosit
sel T, sitokin
Sindrom
koroner akut
Disabilitas
19
Kebuthan
O2
-ST
-Tidak ada ST
-CKMB
-CKMB normal
Suplai O2
- Troponin
- Troponin
normal
Mekanism
e
kompensa
si : curah
jantung
STEMI
Kebuthan O2
Suplai
O2
Produksi
asam
laktat
Merangsa
ng
nosiseptor
Filtrasi
glomerulus
Retensi cairan
oliguria
Kebutuhan O2
Kelebihan
volume cairan
Kompensasi :
frekuensi
napas (RR)
Terapi : diuretik
Takipnea/dispn
ea
Ambang
nyeri
Angina
Nyeri
Sekresi
kalium
Diagnosa
keperawata
n
Nyeri akut
Suplai O2 ke
paru
Diagnosa
keperawatan :
gangguan
keseimbangan
elektrolit :
Diagnosa
keperawatan : pola
napas tidak efektif
20
C. Diagnosa keperawatan
a) Nyeri akut b/d iskemia miokard akibat sumbatan arteri
koroner
b) Penurunan curah jantung b/d infark miokard, ventrikel gagal
memompa
c) Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan suplay oksigen
miokard dengan kebutuhan tubuh
d) Gangguan ketidakseimbangan elektrolit b/d meningkatnya
sekresi kalium
e) Pola nafas tidak efektif b/d berkurangnya suplay O 2 ke paruparu
NOC
NIC
Intervensi
Rasional
Identifikasi
disarankan:
karakteristik nyeri
karakteristik nyeri
Kontrol nyeri
dada pasien :
Tingkat
lokasi, radius,
untuk melakukan
faktor-faktor yang
intervensi.
kenyamanan
Nyeri
pengganggu
mempengaruhi.
Tingkatan nyeri
supply O2 koroner
21
Beri posisi
Posisi semifowler
semifowler
dapat meningkatkan
ekspansi dada dan
sirkulasi darah
meningkat
Lakukan
Pemeriksaan ECG
pemeriksaan ECG
berguna untuk
mendiagnosa
luasnya infark.
Cek order
Analgesik yang
mengenai
tepat dapat
obat,dosis dan
membantu
frekuensi analgesik
mengurangi nyeri
yang diberikan
dada pasien
Tirah
baring (bedrest)
baring/istirahat total
selama 24 jam
dapat mengurangi
pertama post
konsumsi/demand
serangan.
O2 miokard.
22
NIC
Intervensi
rasional
Penurunan curah
disarankan:
jantung dapat
a. Menunjukkan
dimanifestasikan
dengan
memuaskan,dibukti
peningkatan nadi,
kan dengan
TD, HR.
keefektifan pompa
Auskultasi bunyi
Crecies
jantung,status
nafas
menunjukkan
sirkulasi,perfusi
kongesti paru
jaringan(organ
akibat penurunan
abdomen) dan
fungsi miokard.
perfusi
Observasi perfusi
Penurunan cardiac
jaringan(perifer).
jaringan : Acral,
output dapat
kelembaban kulit
mempengaruhi
dan perubahan
sirlulasi darah
status sirkulasi
(perifer)
dibuktikan dengan
indikator
b. Menunjukkan
Denyut jantung
dalam batas
Catat intake-output
Penurunan cardiac
tiap 6 jam
output
menyebabkan
23
normal
penurunan perfusi
Tekanan vena
ginjal.
central dan
Ciptakan
Lingkungan yang
tekanan dalam
lingkungan yang
paru dalam
menurunkan
batas normal
batasi aktivitas.
stressor luar
Hipotensi
sehingga
ortostatis tidak
menurunkan
ada
konsumsi O2
Distensi vena
miokard.
Edema perifer
tidak ada
Asites tidak
ada
Denyut perifer
kuat dan
simetris
Status kognitif
dalam status
normal
NIC
Intervensi
Rasional
24
Beri penjelasan
Menambah
disarankan:
pentingnya tirah
pengetahuan pasien,
baring (bedrest)
Pasien
mengetahui
dapat mengurangi
pentingnya
konsumsi oksigen
membatasi
miocard sehingga
aktivitas
pasien dapat
Pasien dapat
kooperatif selama
mengenali tanda-
perawatan.
tanda adanya
pasien banyak
supply oksigen
beraktivitas
beraktivitas selama
adanya sumbatan
serangan.
pada miokard,
aktivitas dapat
memperburuk
hemodinamik.
Beri kesempatan
keluarga menjadi
dimengerti.
kooperatif pasien.
terhadap sirkulasi
sesudah aktivitas.
25
dalam peningkatan
tanda vital.
Bantu pasien dalam
Kebutuhan ADL
memenuhi ADL.
pasien dapat
terpenuhi dengan
bantuan perawat
untuk mengurang
beban jantung
pasien.
Pasien dapat
memburuknya status
tanda-tanda
hemodinamik akibat
penurunan
hemodinamik dan
tahu cara
pusing, keringat
menanggulanginya.
dingin.
NOC
NIC
Intervensi
Rasional
Mengambil spesimen
disarankan:
akan menentukan
potasium dan
intervensi
Keseimbangan
26
selanjutnya
elektrolit
Hidrasi
Berikan suplemen
Suplemen potassium
Pengetahuan cara
potasium sesuai
yang
mengurangi
perawatan
Respon
pengobatan
sesuai
akan
hipokalemia
Pantau manifestasi
Hypokalemia
dapat
Kontrol resiko
jantung akibat
menyebabkan ritmis
Deteksi resiko
kondisi hipokalemia
jantung abnormal
Pantau status
Untuk
cairan,termasuk
memperkirakan
Berikan makanan
yang mengandung
postasium tinggi
rendah, karena
berpengaruh pada
ritmis jantung yang
abnormal
Pantau diuresis
Mengetahui fungsi
berlebihan
27
NIC
Intervensi
Rasional
Kriteria hasil yang
Beri O2 sesuai terapi Pemberian O2 dapat
disarankan:
menambah supply
tidak terjadi
O2 miokard.
Teknik relaksasi
perubahan pola Anjurkan dan
bimbing
pasien
dibutuhkan untuk
nafas
paru-paru dalam untuk tarik nafas
meminimalkan
konsumsi O2
keadaan normal dalam (teknik
relaksisi), teknik
miokard dan
distraksi, dan
meningkatkan supply
bimbingan imajinasi. O2 jaringan, teknik
distribusi dan
imajinasi membantu
mengatur pola nafas
Auskultasi bunyi
indikasi edema paru
nafas
sekunder akibat
dekopensasi jantung
Ukur intake dan
penurunan curah
input klien
jantung
mengakibatkan
gangguan perfusi
ginjal ,retensi
natrium/air dan
penurunan keluarnya
urine.
Kaji adanya edema
curiga gagal
kongestif/kelebihan
volume cairan
Pertahankan
memenuhi
pemasukan total
kebutuhan cairan
cairan 2.000 ml/24
tubuh orang
jam dalam toleransi
dewasa ,tetapi
kardiovaskuler .
memerlukan
pembatasan dengan
adanya dekopensasi
jantung
28
E. EVALUASI
1. Nyeri akut teratasi ditandai dengan:
a) Nyeri dada dapat teratasi
b) Sakit kepala terkontrol
c) Tampak tenang
2. Penurunan curah jantung teratasi ditandai dengan:
a) Menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas yang
dapat diterima
b) bebas gejala gagal jantung
c) nyeri disekitar dada tidak ada
3. Intoleransi aktivitas teratasi ditandai dengan:
a) Irama jantung normal
b) Sesak nafas teratasi
c) Klien beraktivitas mandiri tanpa dibantu perawat
4. Gangguan
ketidakseimbangan
elektrolit
(hypokalemia)
29
30
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan:
Penyakit kardiovaskuler adalah penyebab kematian nomor
satu di dunia. Acute Coronary Syndrome (ACS) adalah suatu istilah
atau terminologi yang digunakan untuk menggambarkan spektrum
keadaan atau kumpulan proses penyakit yang meliputi angina
pektoris tidak stabil (unstable angina/UA), infark miokard tanpa
elevasi
segmen
ST
(non-ST
elevation
myocardial
Saran:
Berdasarkan makalah yang penyusun buat ini, penyusun
dapat menyarankan ke semua Tim Kesehatan khususnya perawat
untuk lebih dapat mengetahui, memahami tentang Acute coronary
syndrome (ACS) sebagai sekumpulan gejala dari penyakit jantung.
Dan penyusun mengundang kritik yang membangun dari pembaca
untuk kelengkapan makalah berikutnya.
31
DAFTAR PUSTAKA
Brunner&Suddarth. 2014. Keperawatan medikal Bedah. EGC: Jakarta
C Smeltzer, Suzanne & G Bare, Brenda. 2002. Keperawatan Medikal
Bedah. EGC: Jakarta
https://id.scribd.com/doc/155806787/ASKEP-ACS.
http://www.academia.edu/9669846/Management_of_Acute_Coronary_Syn
drome_ACS_Nursing_Perspective
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40577/5/Chapter%20I.pdf.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sindrom_koroner_akut
32