Anda di halaman 1dari 8

Khasiat Daun Gedi 2012

Ini yang namanya daun Gedi (Nama lokal umum di seluruh Sulawesi Utara). Nama Latin dan
nama Indonesianya belum kutemukan. Sudah kucari-cari di ensiklopedi botani dan search di
Google tidak pernah ketemu. Daun ini adalah bahan baku sayuran paling favorit di Sulawesi
Utara pada umumnya.
Sebenarnya ada beberapa situs dan blog yang menyebut daun gedi tapi ternyata data dan foto
berbeda dengan gedi yang dikenal luas dan familiar bagi orang Sulawesi Utara. Misalnya di
http://napiculture.blogspot.com/2011/05/daun-gedi-abelmoschus-manihot-l.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Daun_gedi
http://alonz2.wordpress.com/2010/11/23/daun-gedi/
http://www.plantamor.com/index.php?plant=2
http://totabuanku.blogspot.com/2009/02/mengenal-sayur-daun-gediyondok.html
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2883665
(Dua ang terakhir ini terlalu memuja gedi sebagai sayurnya orang Bolmong. Mauuuunya.....
Coba baku bataru deng orang Sanger deng Minahasa makang sayor gedi.... hehehe just kiding).
Jika disebutkan bahwa gedi di negara lain dikenal dengan namanya seperti:
Inggris: Edible hibiscus
Thailand: Po fai
Pilipina: Lagikway (lagikuway?)
coba bandingkan dengan link berikut untuk masing-masing nama.
Inggris http://en.wikipedia.org/wiki/Hibiscus atau http://en.wikipedia.org/wiki/Edible_flower
Thailand http://th.wikipedia.org/wiki/%E0%B8%8A%E0%B8%9A%E0%B8%B2
Filipina http://tl.wikipedia.org/wiki/Lagikway
Karena membingungkan, saya menantang para ahli botani di Indonesia umumnya dan di Manado
khususnya untuk meneliti secara khusus daun gedi ini. Apalagi nama Latin dan nama
Indonesianya belum diketahui. Atau barangkali ada pakar botani yang tahu dapat dibagikan
informasinya di sini.
OK. Lepas dari soal nama, foto dan data pohon gedi, maupun kandungan kimiawinya, secara
empirik daun ini menjadi sayuran favorit masyarakat Sulawesi Utara. Jika bikin tinutuan atau
bubur Manado tanpa gedi berarti tidak lengkap atau bukan tinutuan. Begitu populernya gedi bagi
masyarakat Sulut, sehingga ketika ada acara hajatan yang menyajikan sayur gedi (apalagi kalau
dimasak santan) pasti gedi yang lebih dulu diserbu sampai ludes. Cuma sangat disayangkan,
kendati sayur ini sangat populer dan merupakan sayuran favorit, sangat-sangat jarang ada
restoran atau rumah makan yang menjual sayur gedi. Bahkan tidak ada satupun usaha catering
pernah menyediakan menu sayur gedi. Paling tidak, hanya ada satu restoran di Manado yang
menjualnya, yakni restoran ...... (aku lupa namanya) di tepi pantai Malalayang sekitar 250 meter
sesudah RS Prof Kandouw.
Selain sebagai sayuran favorit dan sangat populer bagi orang Sulut, sayur (daun) gedi ternyata
dipercaya memiliki khasiat obat antara lain untuk menyembuhkan asam urat, darah tinggi, susah
buang air besar, maag, dan lain-lain. Bahkan bagi ibu hamil, sayur ini sangat disarankan untuk
memperlancar kelahiran anak.
Cara membuat ramuannya adalah daun gedi direbus bisa ditambah rempah lain (jika mau) seperti
sereh, pandan, kemangi, tomat, cabe utuh (tidak digiling/dipotong/dipecah), dan sedikit garam.
Sayurnya dan kuah dimakan bersama nasi atau hanya kuahnya diminum.
Lakukan 3 kali sehari.
Resep sayur Gedi:
Bahan:
Daun gedi 5 tangkai
Santan +/- 1000 cc dari 1 butir kelapa
Daun bawang 2 lembar
Daun padan 1/2 lebar
Bawang merah 3 siung
Cabe 10 buah
Ikan cakalang fufu sesuai selera
Cara memasak:

Semua rempah/bumbu dipotong-potong (kecuali cabe) lalu dimasak dengan setengah gelas
santan dicampur 1 gelas air. Setelah mendidih masukkan dauh gedi yang sudah disobek-sobek.
Biarkan terus sampai daun gedi layu sambil diaduk-aduk. Setelah lalyu, masukkan ikan cakalang
fufu yang sudah dipotong-potong sesuai selera. Terakhir, masukkan sisa santan dan biarkan
sampai mendidih sambil diaduk agar santan tidak pecah. Cicipi kandungan garamnya. Jika perlu
ditambah, silakan ditambah. Jika keasinan, tambahkan sedikit air. Jika sudah pas, silakan
diangkat dan disajikan panas-panas bersama nasi dan lauk lainnya. Hmmmmm. Ngileeeerrrrr.
Masakannya enak dan berkhasiat untuk kesehatan tubuh kita.
Berikut ini macam-macam daun gedi yang ada di Sulawesi Utara (belum semua sempat difoto).

Khasiatnya bisa untuk turunkan tekanan darah tinggi, dan kolesterol dengan cara meminum air
rebusan gedi.
Juga penyakit lain seperti maag, melancarkan ibu-ibu ketika akan melahirkan dengan cara sering
makan sayur ini menjelang hari persalinan dan masih banyak fungsi lainnya.

Info Tambahan
Sebuah tim Pasca Sarjana Unhas sempat melakukan penelitian kimiawi terhadap daun gedi.
Judul penelitiannya adalah:
Standardisasi Mutu Ekstrak Daun Gedi ( Abelmoschus manihot (L.) Medik) Dan Uji Efek
Antioksidan dengan Metode DPPH
Quality Standardisation of Gedi (Abelmoschus manihot (L.) Medik) Leaf Extract and Test
of Antioxidant Effect with DPPH Method
A. Tenriugi Daeng Pine, Gemini Alam dan Faisal Attamim
Yang menjadi sedikit kendala untuk memahami hasil penelitian tersebut, gedi mana yang diteliti.
Sebab, dari penelitian ini disebutkan ketinggian pohon gedi antara 1,2 sampai 1,8 m. Padahal
gedi yang menjadi sayuran favorit di Sulawesi Utara memiliki ketinggian hingga sekitar 8 meter
(setahu saya dan pernah dilihat sendiri di kampung) dengan cabang-cabang dan ranting yang
jarang dan merentang lebar dengan ukuran barang bisa mencapai diameter 15 cm. Karena
ukurannya yang besar biasanya dicari oleh nelayan untuk dibuatkan pelampung atau "bui" jaring.
(Coba perhatikan pohon gedi yang sempat aku jepret di atas di mana yang tertinggi sekitar 3
meter tapi tidak ada bunganya). Ketinggian dan besaran batang gedi ini jarang terjadi karena
gedi yang ditanam petani di Sulut sering dipetik pucuknya sepanjang sekitar sejengkal untuk

dikonsumsi sebagai sayur. Jadi saya ragu dengan objek penelitian oleh peneliti Unhas ini, apakah
pohon gedi sayurnya orang Sulut atau gedi yang termasuk jenis bunga-bungaan. Apalagi tidak
dicantumkan foto tanaman yang diteliti.
Jika merujuk pada spesis daun gedi sebagaimana disebut dalam judul penelitian itu, berarti
jenisnya seperti berikut ini:

Daun Gedi Abelmoschus manihot (L.) Medik. Sama atau berbeda dengan sayurnya orang Sulut?

Coba bandingkan dengan gedi di Sulawesi Utara yang nyaris tidak pernah berbunga karena
sering dipanen. Kalau sampai berbunga, berarti sudah bertahun-tahun tidak pernah dipanen dan
tumbuh
liar
di
lahan
bekas
ladang.
Berikut ini saya kutip bagian pendahuluan dari hasil penelitian itu dan untuk melihat naskah
lengkapnya
dapat
Anda
lihat
di
SINI.
Standardisasi ekstrak tumbuhan obat di Indonesia merupakan salah satu tahapan penting dalam
pengembangan obat asli Indonesia. Ekstrak tumbuhan obat dapat berupa bahan awal, bahan
antara, atau bahan produk jadi. Ekstrak sebagai bahan awal dianalogikan dengan komoditi
bahan baku obat yang dengan teknologi fitofarmasi diproses menjadi produk jadi. Ekstrak
sebagai bahan antara merupakan bahan yang dapat diproses lagi menjadi fraksi -fraksi, isolat
senyawa tunggal ataupun tetap sebagai campuran dengan ekstrak lain. Adapun jika sebagai
produk jadi berarti ekstrak yang berada dalam sediaan obat jadi siap digunakan, baik dalam
bentuk kapsul, tablet, pil, maupun dalam bentuk sediaan topikal.Berbagai penelitian dan
pengembangan yang memanfaatkan kemajuan teknologi dilakukan sebagai upaya peningkatan
mutu dan keamanan produk yang diharapkan dapat lebih meningkatkan kepercayaan terhadap
manfaat obat yang berasal dari bahan alam. Salah satu penelitian yang telah dilakukan adalah
pembuatan ekstrak tumbuhan berkhasiat obat yang dilanjutkan dengan standardisasi
kandungannya untuk memelihara keseragaman mutu, keamanan, dan khasiatnya.
Tanaman gedi (Abelmoschus manihot), suku Malvaceae, merupakan tumbuhan tahunan yang
berbatang tegak dengan tinggi sekitar 1,2 1,8 m. Kandungan mucilago dari tanaman tersebut
terdiri atas polisakarida dan protein. Tanaman ini mengandung quercetin-3-o-robinobiosid,
hyperin, isoquercetin, gossipetin-8-o-glukuronid, dan myricetin (Liu et al., 2006). Bunganya
mengandung quercetin-3-robinoside, quercetin-3-glikosida, hyperin, myrecetin, antosianin, dan
hyperoside. Hyperoside memiliki kemampuan antivirus, antinosiseptif, antiinflamasi,
kardioprotektif, hepatoprotektif, dan efek protektif terhadap gastrimukosal (lapisan membran
mukus pada lambung). Daun gedi juga telah diuji dapat mencegah ovariectomy-induced femoral
ostopenia (kondisi densitas mineral tulang yang lebih rendah dari batas normal pada bagian
sendi tungkai akibat operasi pengangkatan rahim/ovarium) (Lin-lin et al., 2007; Jain et al.,
2009).
Tanaman
gedi
juga dapat meningkatkan fungsi penyaringan glomerular, mengurangi proteinuria, hyperplasia
messangium
yang dapat mengurangi kerusakan
jaringan ginjal (Shao-Yu et al., 2006).
Senyawa flavonoid mempunyai berbagai fungsi penting untuk kesehatan, antara lain dalam
menurunkan risiko serangan penyakit kardiovaskuler, tekanan darah, aterosklerosis, dan
sebagai antioksidan (Hodgson et al., 2006). Flavonoid merupakan salah satu golongan fenol
alam terbesar yang terdapat dalam semua tumbuhan berpembuluh. Berdasarkan strukturnya,
flavonoid adalah turunan senyawa induk flavon yang mempunyai sejumlah sifat yang sama.
Aglikon flavonoid terdapat pada tumbuhan dengan bentuk struktur yang berbeda-beda. Setiap
struktur
mengandung atom karbon dalam inti dasar yang tersusun dalam bentuk konfigurasi C6-C3-C6,
yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat atau tidak
dapat membentuk cincin ketiga. Semua varian flavonoid saling berkaitan karena alur biosintesis

yang sama dari alur sikimat dan alur asetat-malonat. Flavonoid dalam tumbuhan umumnya
terikat sebagai glikosida, baik O-glikosida maupun C-glikosida (Markham, 1988; Harborne,
1987).
Flavonoid pada sayuran merupakan metabolit sekunder yang dimanfaatkan untuk kesehatan dan
bahan pengkhelat yang menjadi penyumbang utama terhadap kapasitas fungsinya sebagai
antioksidan. Selain berfungsi sebagai antioksidan, flavonoid juga dapat memodulasi jalur sinyal
sel dan efeknya dapat ditandai pada fungsi sel dengan mengubah protein dan fosforilasi lemak
dan
modulasi
ekspresi
gen
(
et
al.,
2010).
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai standardisasi mutu
ekstrak tanaman gedi (Abelmoschus manihot L.) Medik agar diperoleh keseragaman mutu,
keamanan, dan khasiatnya sebagai antioksidan.

http://obat-makatana.blogspot.com/2011/07/khasiat-daun-gedi.html

Anda mungkin juga menyukai