Anda di halaman 1dari 18

TOLERANSI

Ukuran penyimpangan yang diijinkan yaitu:


penyimpangan ke bawah dan penyimpangan keatas.

Mengapa ada toleransi?


1.Karena saat membuat benda kerja sering tidak sesuai
ukurannya.
2.Penyebab tidak sesuai adalah:
a.Kesalahan melihat alat ukur
b.Kondisi alat/mesin
c.Perubahan suhu pada saat
penyayatan/pengerjaan benda kerja

Apakah tujuan toleransi?


1.Agar benda dapat diproduksi secara masal pada
tempat yang berbeda dan tetap memenuhi fungsinya,
terutama fungsi mampu tukar.
2.Contoh adalah memproduksi suku cadang kendaraan.

Istilah dalam toleransi


1.Ukuran dasar adalah ukuran yang dibaca tanpa penyimpangan.
2.Penyimpangan atas adalah penyimpangan terbesar yang
diijinkan
3.Penyimpangan bawah adalah penyimpangan terkecil yang
diijinkan
4.Ukuran Maksimal yang diijinkan adalah penjumlahan ukuran
dasar dengan penyimpangan atas
5.Ukuran Minimal yang diijinkan adalah penjumlahan ukuran
dasar dengan penyimpangan bawah

Istilah dalam toleransi


1.Toleransi lubang, toleransi poros adalahperbedaab antara
penyimpangan atas dengan penyimpangan bawah atau
perbadaan ukuran maksimal dan ukuran minimal yang diijinkan
2.Garis nol, keatas daerah positif, kebawah daerah negatif
3.Ukuran sesungguhnya, ukuran dari hasil pengukuran benda
setelah diproduksi, terletak pada ukuran antara minimal yang
diijinkan dan maksimal yang diijinkan

Istilah dalam toleransi

Menghitung Toleransi
Contoh: +0,2
tentukan harga toleransi untuk 15

+01

Jawab:

Ud : 15 mm
Pa : +0,2 mm
Pb : +0,1 mm
Umaks = Ud + Pa = 15 + 0,2 = 15,2 mm
Umin = Ud + Pb = 15 + 0,1 = 15,1 mm
Tl = Pa Pb = +0,2-(+0,1) = 0,1 mm atau Tl = Umaks-Umin= 0,1
mm
Us = UminUmaks = 15,1 15,2 mm

Toleransi umum
Toleransi umum ialah toleransi yang mengikat beberapa
ukuran dasar,
sedangkan toleransi khusus hanya mewakili ukuran dasar
dengan toleransi
tersebut dicantumkan.

Penggunaan toleransi
Toleransi digunakan pada:
a. Benda kerja yang berbentuk poros dilambangkan dengan huruf
kecil
b. Benda kerja yang berbentuk lubang dilambangkan dengan huruf
kapital
Klasifikasi benda yang digunakan toleransi:
1.Golongan lubang, antara lain lebar alur pasak, lebar alur slot,
lubang untuk pena
2.Golongan poros, antara lain poros, pasak slot.

Derah toleransi

Suaian
Suaian: Toleransi benda yang berpasangan
Macam suaian:
1.Suaian pas kemungkinan terjadi suaian longgar atau suaian paksa,
tergantung dari ukuran sesungguhnya, setelah benda kerja dibuat.
2.Suaian paksa atau sesak harus dipasang dengan cara paksa (dipres) karena
poros lebih besar dari lubang (terdapat kesesakan).
3.Suaian longgar setelah dipasang selalu ada celah (clearance) karena lubang
lebih besar dari poros.

Sistem Suaian
2 macam sistem suaian:
a. Sistem suaian basis poros
b. Sistem suaian basis lubang

PEMBERIAN UKURAN
Tujuan:
Agar ukuran benda kerja yang diproduksi sesuai dengan
ukuran benda kerja yang direncanakan

Aturan umum pemberian ukuran


Anak panah, anak panah merupakan batas dari garis
ukur, dibuat dengan lebar berbanding panjang sama
dengan satu berbanding tiga dan dihitamkan.

Aturan umum pemberian ukuran


Garis ukur, garis ukur dibuat dengan
garis tipis, sejajar dengan garis benda
yang diukur dan dibatasi oleh dua anak
panah. Garis ukur harus disusun
dengan cara ukuran yang lebih panjang
ditempatkan semakin menjauhi gambar
agar tidak berpotongan dengan garis
ukur yang lebih pendek dan supaya
serasi diberi jarak antara 7 10 mm.

Aturan umum pemberian ukuran


Angka ukur, pada posisi mendatar
angka ukur terletak di atas garis ukur,
menghadap ke kiri. Sedangkan pada
posisi tegak, angka ukur terletak di kiri
garis ukur, menghadap ke bawah. Untuk
harga ribuan tidak dicantumkan tanda,
tetapi dicantumkan tanda koma untuk
mencantumkan desimal. Satuan yang
digunakan umumnya mm, tidak perlu
dicantumkan tetapi satuan yang bukan
mm (berbeda) harus dicantumkan.

Lambang untuk pengukuran


artinya diameter
Contoh penggunaan:
Diameternya sama dengan 10 mm.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka

1. Menggambar Teknik 1, depdikbud


2. Menggambar Teknik 2, depdikbud
3. Windarto, Buku Teknik Pemesinan, 2008,Depdiknas,
4. Wahyu Makhmud Sueb dkk, Menggambar Mesin secara terperinci, Buku
Gambar Teknik mesin ,2004
5. Modul Teknik Pemesinan, 2007
6. Nanang Ruhyat ,Modul 3, Menggambar Teknik, Pusat Pengembangan Bahan
Ajar-UMB
7. Nanang Ruhyat,Modul 7, Menggambar Teknik, Pusat Pengembangan Bahan
Ajar-UMB

Anda mungkin juga menyukai