Anda di halaman 1dari 25

HUKUM PERJANJIAN

POKOK-POKOK BAHASAN
Pengantar
II. Peristilahan dan Pengertian
III. Dasar Pengaturan
IV. Dasar-Dasar Perjanjian
V. Perjanjian dalam Perkembangan
VI. Tahapan Perjanjian
VII. Tahapan Perjanjian
VIII.Bagan/Sistimatika Perjanjian
IX. Macam-macam Perjanjian
X. Langkah-langkah Evaluasi Perjanjian
I.

I.PENGANTAR
Hukum Kontrak merupakan salah satu bidang hukum

yang penting dan strategis untuk dipelajari dan


dikembangkan
Kontrak ataupun perjanjian (umumnya) secara yuridis
merupakan dasar atau landasan dari adanya hubungan
hukum antara satu orang/pihak dengan satu orang/pihak
lain.
Kontrak/Perjanjian secara yuridis adalah
perbuatan
hukum yang melahirkan hubungan/akibat hukum
(perikatan)
Kontrak/perjanjian adalah (salah satu) sumber perikatan

PENGANTAR (lanjutan)
Sejalan dengan perkembangannya, pembangunan (ekonomi) di

Indonesia dan terjadinya perubahan yang mengarah pada


globalisasi di berbagai bidang kehidupan.
Peranan
perjanjian/kontrak semakin penting karena semakin banyak dan
beragamnya hubungan kerjasama yang dituangkan dan
didasarkan pada perjanjian/kontrak.
Berdasarkan sifat terbuka (asas kebebasan berkontrak) hukum
perjanjian kita (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata) didalam
perkembangannya macam/jenis perjnajian yang berkembang
dalam praktik
Namun demikian, penguasaan dan pemahaman terhadap
prinsip-prinsip umum dan dasar-dasar Hukum Perjanjian mutlak
diperlukan.

II. PERISTILAHAN DAN PENGERTIAN


Transaksi atau dalam bahasa Inggris disebut Transaction adalah

suatu tindakan atau serangkaian tidakan yang melahirkan suatu


kontrak atau sejumlah kontrak
Transaksi dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang
menimbulkan tindakan timbal balik atau penyelenggaraan suatu
bisnis.
Transaski juga mencakup unsur-unsur merundingkan, mengelola,
memproses sesuatu yang telah diputuskan
Perjanjian yang biasanya dalam bahasa Inggris disebut
agreement . Secara umum perjanjian ataupun persetujuan
Secara yuridis, Perjanjian tidak sama dengan istilah Persetujuan.
Perjanjian (yuridis) adalah perbuatan hukum antara satu orang atau
lebih yang saling mengikatkan diri dengan satu orang atau lebih.

Peristilahan
Istilah perjanjian meliputi perjanjian tertulis dan perjanjian

tidak terulis (lisan)


Istilah perjanjian tertulis sering disebut Kontrak Bhs
Inggrisnya Contract, yaitu perjanjian yang dirumuskan
secara tertulis yang melahirkan hak dan kewajiban bagi para
pihak secara timbal-balik
Istilah Perjanjian dalam bahas Indonesia tidak selalu sepadan
dengan istilah contract dalam bahasa Inggris. Tetapi
Istilah perjanjian dalam arti persetujuan sepadan dengan
ustilah Agreement
Istilah contract digunakan dalam kerangka hukum nasional
atau internasional yang bersifat perdata

III. DASAR PENGATURAN


Landasan yuridis pengaturan hukum perjanjian

mengacu pada ketentuan umum dalam Buku III


KUH Perdata
Hukum perjanjian bersifat terbuka, dengan
dilandasi asas kebebasan berkontrak yang diatur
dalam Pasal 1338 ayat (1) jo Pasal 1319 KUH Perdata

IV DASAR-DASAR PERJANJIAN
A. Pengertian/Hakekat
B. Syarat Sahnya Perjanjian
C. Unsur-Unsur Perjanjian
D. Asas-Asas Perjanjian
E. Pelaksanaan Perjanjian
F. Subjek Perjanjian
G. Prestasi dan Objek Perjanjian
H. Akibat Hukum Perjanjian

Wanprestasi
J. Overmacht
I.

A. Pengertian/Hakekat Perjanjian
Perjanjian (Overeenkomst)

Adalah perbuatan hukum antara satu orang atau lebih saling


mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih

Perjanjian:
1)
2)
3)
4)

Perbuatan Hukum
Para pihak (subjek)
Saling mengikatkan diri
Objek yang diperjanjiak

Pendahuluan
Pengertian
1.

2.

3.

4.

suatu kontrak / perjanjian adalah sebagai dokumen tertulis yang


memuat keinginan-keinginan para pihak untuk mencapai tujuan
yang mereka inginkan
harus diingat dalam penyusunan suatu kontrak adalah harus
memahami secara mutlak keinginan-keinginan para pihak,
memahami akibat-akibat yang dapat ditimbulkan dari kontrak
tersebut, dan dalam kontrak tersebut mengatur tentang siapa, dapat
apa dan bertanggung jawab untuk apa.
harus memahami tentang regulasi atau peraturan perundangundangan yang berlaku yang mengatur tentang objek kontrak yang
bersangkutan.
harus memahami aspek dan istilah teknis yang digunakan dalam kon

Definisi Perjanjian
Definisi Pasal 1313 KUH Perdata
Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu pihak atau lebih mengikatkan dirinya

terhadap satu orang atau lebih.


Definisi perjanjian dalam pasal ini adalah: 1. tidak jelas, karena setiap perbuatan dapat disebut perjanjian, 2. tidak tampak
asas konsensualisme, dan 3. bersifat dualisme. Tidak jelasnya definisi ini disebabkan didalam rumusan tersebut hanya
disebutkan perbuatan saja, sehingga yang bukan perbuatan hukum pun disebut dengan perjanjian.

Teori baru dikemukakan oleh Vn Dunne, yang diartikan dengan perjanjian, adalah:
suatu hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk

menimbulkan akibat hukum.


Teori tersebut tidak hanya melihat persetujuan semata-mata, tetapi juga harus dilihat perbuatanperbuatan sebelumnya atau yang mendahuluinya. Ada tiga tahap dalm mmebuat perjanjian, yaitu:
1.
2.
3.

tahap pracontractual, yaitu penawaran dan penerimaan,


tahap contarctual, yaitu persetujuan pernyataan kehendak antara para pihak,
tahap post contractual, yaitu pelaksanaan perjanjian

Pengertian Contract menurut Blacks Law Dictionary:


Contract: An agreement between two or more persons which cretes an obligation to do or not

to do a particulir thing. Its essentials are competent parties, subject matter, legal
consideration, mutuality of egreemant, and mutuality of obligation.

Asas Kontrak
Dalam Ilmu hukum, dikenal beberapa asas hukum

sutu kontrak terhadap suatu kontrak yaitu sebagai


berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Asas kontrak sebagai hukum mengatur


Asas Kebebasan perkontrak
Asas Itikad baik
Asas pacta sun servanda
Asas Konsensual
Asas Obligatoir

PROSES DAN TAHAPAN NEGOSIASI

Memahami maksud dan sikap dasar tentang apa yang hendak


dicapai dengan yg akan dinegosiasikan
PERSIAPAN
Penyiapan
1.. Da negosiasiMerumuskan tema pokok
2..Menyiapkan pra naskah kontrak
3. Menyusun agenda negosiasi

Pelaksanaan
Melaksanakan strategi awal
PELAKSANAAN
Melanjutkan analisis
Konklusi

Review
/ Evaluasi
REVIEW /
EVALUASI
Refleksi dari kegiatn yang telah dilakukan

TAHAPAN PEMBUATAN KONTRAK


1. Negosiasi
PRA
2.
M
OU
KONTRAKTUAL
3. Kesepakatan Awal

Pelaksanaan
Penyusunan
Kontrak
KONTRAKTU
AL
Penandatanganan
Kontrak

POST
Post-Kontraktual
KONTRAKTUA
L
Pelaksanaan
Kontrak

Syarat sahnya perjanjian


Pasal 1320 KUH Persta

Syarat
Subjektif
I.
Kesepakatan

II.
Kecakapan

Syarat
Obyektif
III.

Obyek
Tertentu

IV
Causa yang
halal

Syarat I. Kesepakatan
Kesepakatan para pihak yang saling mengikat diri
Sepakat atau setuju yaitu adanya persesuaian

kehendak, menghendaki sesuatu yang sama secara


timbal balik
Sepakat yang diberikan bebas dari 3 (tiga) hal:
1.
2.
3.

Paksaan
Kehilafan atau kekeliruan
Penipuan

Syarat II: Kecakapan


Cakap Hukum (Bekwaamheid)

Meliputi:
Wenang Hukum (Bevoegheid)

Cakap Hukum

= Kecakapan Bertindak
(Kewenangan Umum)
Wenang Hukum = Kewenangan Bertindak
(Kewenangan Khusus)

Syarat III. Obyek Tertentu


Mengenai sesuatu hal tertentu, dalam arti objek

yang diperjanjikan dapat diidentifikasi atau


ditentukan jenisnya.
Jenis benda tertentu

SYARAT:
Jumlahnya dapat
ditentukan

Syarat IV: Causa yang halal


Isi perjanjian yang merupakan tujuan

bersama para pihak


Halal dalam arti tidak bertentangan

dengan undang-undang,
dan ketertiban umum

kesusilaan,

AKIBAT HUKUM
Tidak terpenuhinya syarat kesepakatan dan

kecakapan (syarat
dapat dibatalkan

subjektif)

Perjanjian

Tidak terpenuhinya syarat objek tertentu

dan causa yang halal (syarat objektif)


Perjanjian batal demi hukum

Perjanjian/Kontrak sebagai Akta


Pengertian Akta

Umum : Surat atau tulisan yang dibuat untuk


dijadikan alat bukti
Khusus: Surat atau tulisan yang ditanda tangani
oleh para pihak untuk dijadikan bukti atas
sesuatu hal (perbuatan, peristiwa,
keadaan) yang disebut di dalamnya bagi
yang memerlukannya

WANPRESTASI
WANPRESTASI

Kesalahan

sengaja
KERU
GIAN

Lalai

NYAT
A

DEBITUR
Tidak Mampu
Berprestasi

OVERMACHT

-NY

Bia ATA:
ya
Ru
g
Bu i
nga

TANPA
KESALAHAN

ngan
u
t
n
u
Ke
ya n g
snya
u
r
a
h
e
s
le h
o
r
e
p
i
d

RISIKO

JENIS AKTA

AKTA OTENTIK
(Ps. 1868 KUHPerdata)

AKTA
AKTA
DI BAWAH TANGAN
(Ps. 1869KUHPerdata)

AKTA OTENTIK
Akta otentik adalah akta yang bentuknya ditentukan oleh

undang-undang, dibuat oleh atau dihadapan pegawai umum


yang berwenang untuk itu di tempat dimana akta itu dibuat

Pegawai / Pejabat Umum:

Notaris
Hakim
Jurusita
Pegawai Catatan Sipil
PPAT

Kekuatan Pembuktian: Akta otentik mempunyai kekuatan

pembuktian yang sempurna (secara formal dan material)


tentang apa yang dimuatnya. (1870 KUHPerdata)

AKTA DI BAWAH TANGAN


Pengertian:

Akta di bawah tangan adalah akta yang dibuat dan


ditandatangani oleh para pihak

Kekuatan Pembuktian:

Kekuatan pembuktian akta dibawah tangan secara materil,


yaitu dengan ditandatanganinya akta tersebut dan para pihak
mengakui tandatangannya, maka para pihak menjamin
isi/materi akta tersebut

Anda mungkin juga menyukai