POKOK-POKOK BAHASAN
Pengantar
II. Peristilahan dan Pengertian
III. Dasar Pengaturan
IV. Dasar-Dasar Perjanjian
V. Perjanjian dalam Perkembangan
VI. Tahapan Perjanjian
VII. Tahapan Perjanjian
VIII.Bagan/Sistimatika Perjanjian
IX. Macam-macam Perjanjian
X. Langkah-langkah Evaluasi Perjanjian
I.
I.PENGANTAR
Hukum Kontrak merupakan salah satu bidang hukum
PENGANTAR (lanjutan)
Sejalan dengan perkembangannya, pembangunan (ekonomi) di
Peristilahan
Istilah perjanjian meliputi perjanjian tertulis dan perjanjian
IV DASAR-DASAR PERJANJIAN
A. Pengertian/Hakekat
B. Syarat Sahnya Perjanjian
C. Unsur-Unsur Perjanjian
D. Asas-Asas Perjanjian
E. Pelaksanaan Perjanjian
F. Subjek Perjanjian
G. Prestasi dan Objek Perjanjian
H. Akibat Hukum Perjanjian
Wanprestasi
J. Overmacht
I.
A. Pengertian/Hakekat Perjanjian
Perjanjian (Overeenkomst)
Perjanjian:
1)
2)
3)
4)
Perbuatan Hukum
Para pihak (subjek)
Saling mengikatkan diri
Objek yang diperjanjiak
Pendahuluan
Pengertian
1.
2.
3.
4.
Definisi Perjanjian
Definisi Pasal 1313 KUH Perdata
Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu pihak atau lebih mengikatkan dirinya
Teori baru dikemukakan oleh Vn Dunne, yang diartikan dengan perjanjian, adalah:
suatu hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk
to do a particulir thing. Its essentials are competent parties, subject matter, legal
consideration, mutuality of egreemant, and mutuality of obligation.
Asas Kontrak
Dalam Ilmu hukum, dikenal beberapa asas hukum
Pelaksanaan
Melaksanakan strategi awal
PELAKSANAAN
Melanjutkan analisis
Konklusi
Review
/ Evaluasi
REVIEW /
EVALUASI
Refleksi dari kegiatn yang telah dilakukan
Pelaksanaan
Penyusunan
Kontrak
KONTRAKTU
AL
Penandatanganan
Kontrak
POST
Post-Kontraktual
KONTRAKTUA
L
Pelaksanaan
Kontrak
Syarat
Subjektif
I.
Kesepakatan
II.
Kecakapan
Syarat
Obyektif
III.
Obyek
Tertentu
IV
Causa yang
halal
Syarat I. Kesepakatan
Kesepakatan para pihak yang saling mengikat diri
Sepakat atau setuju yaitu adanya persesuaian
Paksaan
Kehilafan atau kekeliruan
Penipuan
Meliputi:
Wenang Hukum (Bevoegheid)
Cakap Hukum
= Kecakapan Bertindak
(Kewenangan Umum)
Wenang Hukum = Kewenangan Bertindak
(Kewenangan Khusus)
SYARAT:
Jumlahnya dapat
ditentukan
dengan undang-undang,
dan ketertiban umum
kesusilaan,
AKIBAT HUKUM
Tidak terpenuhinya syarat kesepakatan dan
kecakapan (syarat
dapat dibatalkan
subjektif)
Perjanjian
WANPRESTASI
WANPRESTASI
Kesalahan
sengaja
KERU
GIAN
Lalai
NYAT
A
DEBITUR
Tidak Mampu
Berprestasi
OVERMACHT
-NY
Bia ATA:
ya
Ru
g
Bu i
nga
TANPA
KESALAHAN
ngan
u
t
n
u
Ke
ya n g
snya
u
r
a
h
e
s
le h
o
r
e
p
i
d
RISIKO
JENIS AKTA
AKTA OTENTIK
(Ps. 1868 KUHPerdata)
AKTA
AKTA
DI BAWAH TANGAN
(Ps. 1869KUHPerdata)
AKTA OTENTIK
Akta otentik adalah akta yang bentuknya ditentukan oleh
Notaris
Hakim
Jurusita
Pegawai Catatan Sipil
PPAT
Kekuatan Pembuktian: