Bab-2 Sdof

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

PEMODELAN PARAMETER

Komponen-komponen yang merupakan pemodelan


himpunan parameter dari sebuah struktur adalah

Sesuatu yang menghubungkan gaya dengan


perpindahan, kecepatan, dan percepatan.
Komponen yang menghubungkan gaya dengan
perpindahan disebut pegas.

G a m b a r i d e a l i s a s i p e g a s t a k dan plot gaya dari pegas


bermassa
terhadap regangan.


Hubungan linier antara gaya dan regangan dinyatakan :
fs = k e dan, e=u2-u1
dimana

k adalah konstanta pegas.
Besaran k adalah pound/inc (lb/in) atau N/m
Energi tegangan dinyatakan dengan :

V = (k e2)

Energi tegangan dinyatakan sebagai area dibawah kurva fs


terhadap e.

Model analitis yang paling umum dari redaman dalam analisa


dinamika struktur adalah model tahanan dashpot,

Gaya redaman fD dinyatakan :

fD = c ( 2 1 )
dari fungsi linier dari kecepatan relatif antara dua ujung
dashpot.
Konstanta c disebut koesien viscositas redaman dan
besarannya adalah pond/inc/detik atau N/m/detik.

Model matematis dalam analisa dinamika struktur


mempunyai beberapa elemen sebagai berikut:
n

massa m menyatakan massa dan sifat inersia dari


struktur
pegas k menyatakan gaya balik elastis dan kapasitas
energy potensial dari struktur
redaman c menyatakan sifat geseran dan kehilangan
energy dari struktur
gaya pengaruh F(t) menyatakan gaya luar yang
bekerja pada sistem struktur sebagai fungsi dari
waktu.

Namun dalam pembahasan dinamika struktur dengan analisa


sederhana pada sistem berderajat kebebasan tunggal, redaman c
diabaikan.

PEMODELAN MATEMATIS
Contoh model matematis pada struktur
m
K

EI
Model Struktur

Model SDOF
Model Matematis

K
m

PEMODELAN MATEMATIS
Contoh model matematis pada struktur
m

P(t)

P(t)

K1

K2

Model Struktur

Model Matematis

Model SDOF

K
m

P(t)

PEMODELAN MATEMATIS
Jika suatu pegas terpasang secara paralel atau seri, maka
diperlukan penentuan konstanta pegas ekivalen dari sistem
tersebut
Pegas Paralel
Pegas Seri
K1

K1

K2

K2

y
m

y
P

ke = k1 + k2
n

k e = ki
i =1

1
1 1
= +
ke k1 k 2
n
1
1
=
k e i =1 ki

KONSTANTA PEGAS
P = K . yo
yo

K=

P
yo

yo

Ph 3
yo =
12 EI
P
P
12 EI
K=
=
=
Ph 3
yo
h3
12 EI

P
EI

yo

EI

PL3
yo =
48 EI
P
P
48 EI
K=
=
=
PL3
yo
L3
48 EI

P
EI
yo
L

Pl 3
yo =
3EI
P
P
3EI
K=
=
=
Pl 3
yo
L3
3EI

suatu sketsa dari benda yang dipisahkan dari benda lainnya,


dimana semua gaya luar pada benda terlihat jelas

K
m

P(t)

FBD.?
fs

P(t)

Dari gambar free body diagram diatas, menunjukan bahwa massa m


yang dipindahkan dengan adanya gaya luar sebesar P(t),
dan memberikan gaya pegas sebesar Fs=ky serta gaya inersia I.

Persamaan Gerak dari beberapa model, dapat


diturunkan dengan menggunakan :

1. Hukum Newton Kedua


2. Prinsip DAlembert

1. Hukum Newton Kedua

F=m.a
m = massa
a = percepatan (m/s^2)

1. Hukum Newton Kedua


fs

fs

F=m.a

P(t) - fs = m.y
fs + m.y = P(t)

k.y + m.y = P(t)

P(t)

CONTOH 2.1
Gunakan hukum Newton untuk menurunkan persamaan gerakan dari
system pegas sederhana dan dashpot massa di bawah ini.
Asumsikan hanya ada gerakan vertical.
Dan asumsikan bahwa pegas linier dengan konstanta pegas k.
Abaikan gesekan udara, massa pegas, dan redaman dalam pegas.
P(t) adalah gaya yang bekerja pada massa dari luar.

Penyelesaian
Tentukan bidang referensi dan kordinat perpindahan

Pilih sumbu x sepanjang garis


pergerakan dan tentukan titik acuan awal
(misal x = 0) pada lokasi dimana pegas
tidak teregang.
u perpindahan pada arah x.

Gambar diagram free body dari partikel

Gunakan hukum Newton yang kedua

+ Fx = mu

catatan : tanda + menunjukkan arah ke bawah dimana u adalah positif


untuk arah ke bawah.

p fs fd + W = mu
Hubungkan gaya dengan system variable gerakan

fs = ke = ku
fd = ce = cu
Gabungkan dan sederhanakan, susunlah variable yang tidak
diketahui di bagian kanan pada persamaan

mu + cu + ku = W + p(t )

Persamaan ini bisa disederhanakan dengan pertimbangan sebagai


berikut.
Perpindahan statis dari bobot w pada pegas linier dinyatakan

W
u st =
k

Misalkan perpindahan dari massa terukur berhubungan dengan posisi


setimbang, statis sebagai ur sehingga :

u = u r + u st
dimana ust adalah konstan, Persamaan gerak bisa ditulis sebagai :

mur + cur + kur = p(t )


Hukum Newton yang kedua digunakan langsung, sehingga tidak ada
gaya inersia yang diperlihatkan pada diagram free body.

2. Prinsip DAlembert
Sebuah sistem dapat dibuat dalam keadaan keseimbangan
dinamis dengan menambahkan sebuah gaya ktif pada gaya-gaya
luar yang disebut sebagai gaya inersia.
Contoh yang sering kita rasakan
adalah bila kita naik mobil, kemudian
di rem atau diperlambat dimana
percepatan yang arahnya berlawanan
dengan gerak mobil. Kita akan merasa
terdorong ke depan. Sebenarnya gaya
yang mendorong kita adalah gaya
inersia yang timbul karena mobil
mempunyai percepatan.

fI=-m.a
Keseimbangan dinamis= F+fI = 0

2. Prinsip DAlembert
fs

fs = ky

P(t)

I = my

Keseimbangan dinamis= F+fI = 0

P(t) - fs + f I = 0
P(t) - k.y m.y = 0

k.y + m.y = P(t)

Gunakan metode gaya Dalembert untuk menentukan


persamaan gerakan dari massa m, asumsikan bahwa
gaya redaman pada system bisa diwakili dengan
viskos dashpot linier seperti yang diperlihatkan pada
gambar di bawah.
Asumsikan bahwa eksitasi terdukung z(t) diketahui.
Jika u = z = 0 pegas belum diregangkan.

Main Menu

Penyelesaian

Gambarkan diagram free body dari massa termasuk


gaya inersia bersama dengan gaya sesungguhnya.

Tulis persamaan kesetimbangan dinamis

+ F 'x = 0

Dari diagram freebody didapat

p fs fd mu = 0
Hubungkan gaya dengan variable ger akan dan
sederhanakan

mu + c(u z) + k (u z ) = p
Ingat bahwa gaya redaman dan gaya pegas yang
dihubungkan dengan gerakan dari massa mempunyai
hubungan dengan gerakan yang terdukung.

Persamaan diatas bisa dituliskan dengan semua nilai


yang diketahui dari bagian kanan persamaan.

mu + cu + ku = cz + kz + p

w=u z

+ cw + kw = p mz
mw

c
fs

P(t)

fs
fd

P(t)

+ k.u = P(t) m.u + c.u + k.u = P(t)


m.u

Anda mungkin juga menyukai