Anda di halaman 1dari 6

Akibat Bullwhip Efect terhadap Perusahaan

Damar Mafatir Romadhon, Gema Anugrah Ramdhan, Roki Prayoga

1,2,3) Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia

Jl. Kaliurang Km 14.5 Sleman, DIY 55184


Email: Damafatier@gmail.com , ganugrahramadhan@yahoo.com
Email: rprayoga11.rp@gmail.com

ABSTRAK

Industri di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Peningkatan ini didasarkan kepada kebutuhan
konsumen yang semakin meningkat juga, sehingga perusaahaan perlu memberikan produk baik berupa barang ataupun
jasa untuk memenuhi permintaan konsumen. Hal ini disebut bullwhip effect. Bulwhip effect ini mempunyai dampak
yang besar terhadap keberlangsungan suatu perusahaan. Banyak dampak yang diakibatkan oleh bullwhip effect
berdasrkan metode system thinking. Hasil yang didapat melalui metode system thinkinh adalah Bullwhip efect tidak
hanya menyebabkan Backlog dan Inventory karena juga dapat menyebabkan dampak buruk yang lain terhadap
perusahaan. Karena berdasarkan metode system thinking sebuah masalah tidak hanya berdiri sendri melainkan
memiliki keterkaitan dengan elemen elemen lain di dalam perusahaan. Sehingga dapat di lakukan penanganan
masalah tersebut secara keseluruhan dengan komunikasi dua arah dengan konsumen yang dapat mengendalikan
jumlah permintaan dan persediaan.
Kata kunci: Bullwhip Efect, Hutang produk, persediaan

ABSTRACT

Industry in Indonesia is increasingly rising. This increase is based on increasing consumer needs as
well, so that enterprise IT needs to give a good product in the form of goods or services to meet consumer
demand. It is called the bullwhip effect. Bulwhip effect has a major impact on the sustainability of a company.
Many of the impacts caused by the bullwhip effect berdasrkan system thinking method. The results obtained
through the method thinkinh system is not only a cause-effect Bullwhip and Inventory Backlog as it can also
cause other adverse effects on the company. Because the method is based on system thinking a problem not
just stand sendri but has been linked to elements - other elements in the company. So it can be done in
handling the issue overall with two-way communication with consumers that can control the amount of
demand and supply.
Keywords: Bullwhip Efect, Backlog, Inventory

Pendahuluan
Industri di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Peningkatan ini didasarkan kepada kebutuhan
konsumen yang semakin meningkat juga,sehingga perusaahaan perlu memberikan produk baik berupa barang ataupun
jasa untuk memenuhi permintaan konsumen. Banyak permintaan konsumen membuat perusahaan perusahaan berdiri
dan dibangun untuk mnyukupi kebutuhan dari konsumen. Namun tak sedikit dari perusaahaan baik yang baru-baru
berdiri ataupun sudah berkembang mengalami kebangkrutan. Hal ini tak lain dikarenakan manajemen dari perusahaan
yang kurang baik. Masalah ini banyak muncul dikarenakan konsumen itu sendiri. Jumlah permintaan konsumen secara
tiba-tiba membuat perusahaaan kesulitan untuk mencukupi permintaan yang serba terbatas. Perubahan permintaan
secara tiba-tiba ini disebut dengan bullwiip effect. Kurang baiknya penyesuaian perusahaan terhadap perilaku dari
bullwiip membuat tak sedikit perusahaan yang harus mengalami kerugian. Kerugiaan ini dapat berupa kerugian baik

mulai dari keuntungan hingga kepercayaan dari konsumen. Kerugiaan yang berkelanjutan ini membuat perusahaan
kehilangan kepercayaan dari konsumen, sehingga para konsumen tidak memesan produk dari perusahaan. Dan
perusahaan akan mencapai suatu titik yang buruk,dimana titik ini adalah kebangkrutan.
Bullwhip effect merupakan sebuah permasalahan yang muncul akibat dari perubahan permintaan yang dilakukkan oleh
konsumen sehingga terjadi sebuah distorsi permintaan.Perusahaan-perusahaan yang sedang berdiri ataupun yang
sudah berkembang sering mengalami bullwiip effect. Bullwhip effect merupakan peningkatan

variabilitypermintaan dari level bawah menuju level atas dalam suatu network supply chain. Penyebab
bullwhip effect:
1. Demand tidak stabil, mengakibatkan peramalan permintaan yang dibuat kurang akurat sehingga
terjadi error forecast dimana perusahaan mengantisipasi dengan membuat safety stock.2338-3925
2. Lead time, dengan keadaan lead time yang lebih panjang, maka akan mengakibatkan perubahan
secara signifikan pada safety stock, reorder level, dan order quantities.
3. Order batching, biasanya order batching ada 2 macam yaitu periodic ordering dan push
ordering. Perusahaan biasanya memesan secara mingguan, dua mingguan bahkan bulanan. Jadi
yang dihadapi oleh supplier ketika perusahaan memesan secara periodik adalah terjadinya
tingkat permintaan yang tinggi untuk bulan ini disusul dengan kekosongan di bulan berikutnya.
4. Price fluctuation, manufacture dan distributor biasanya membuat promosi secara periodik,
sehingga membuat pembeli melakukan permintaan menjadi lebih banyak dari yang sebenarnya
dibutuhkan.
5. Rationing and shortage gaming, salah satu rantai supply chain melakukan permainan yang
mengakibatkan pabrik tidak mengetahui permintaan pasar yang sebenarnya sehingga
terjadi kekurangan atau kelebihan stok di pasar yang mengakibatkan kekacauan di downstream.
Pengurangan bullwhip effect dapat dilakukan apabila penyebabnya dimengerti dengan baik pada
pihak-pihak supply chain. Teknik atau pendekatan yang dapat digunakan untuk mengurangi bullwhip
effect tentunya harus berkorespondensi dengan penyebabnya. Beberapa pendekatan yang diyakini
dapat mengurangi bullwhip effect adalah:
1. Information sharing
2. Memperpendek atau mengubah struktur supply chain
3. Pengurangan biaya tetap
4. Menciptakan stabilitas harga
5. Pemendekan lead time
Berdasarkan uraian dan permasalahan di atas perlu dilakukan penelitian yang mendalam tentang bullwip
effect sehingga mampu untuk mengendalikan bullwip yang sering muncul di dalam industri.
Penellitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pelaku bisnis sehingga mampu
meminimalisir dari dampak buruk dari adanya bullwhip effect yang tidak dapat ditangani. Sehingga perusahaan dapaat
berkembang dan hidup dalam waktu yang lama.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Sysytem Thinking untuk mengetahui akibat dari Bullwhip Efect terhadap
perusahaan. Selain itu juga menggunakan Teknik Analisis Isi dan Teknik Dokumentasi dalam pengumpulan
data. Teknik Analisis Isi sendiri Merupakan Teknik pengumpulan data melalui studi untuk memahami arti
secara verbal. Sedangkan Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melaului buku - buku
atau juranl yang telah ada.
System Thinking adalah pendekatan yang di digunakan untuk memahami suatu masalah, namun dalam
memahami masalah tersebut tidak hanya memandang kedudukan masalah itu sebagai bagian yang berdiri

sendiri tetapi juga melihat keterkaitan masalah terhadap elemen elemen lain yang ada dalam perusahaan.
oleh karena itu dalam System Thinking bisa menyelesaikan masalah secara keseluruhan.
Bullwhip Efect merupakan suatu efect dari alur pergerakan Supply Chain Management sehingga
menyebabkan penyimpangan terhadap Supply dan Demand yang menyebabkan masalah masalah lain
seperti Inventory dan Backlog.
mulai
Studi Pustaka

Identifikasi Masalah
Tujuan Penelitian
Identifikasi Indikator
Pengumpulan Data

Data Cukup
Ya
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
Selesai

Hasil dan Pembahasan

Tidak

Grafik diatas merupakkan grafik permintaan dan penjualan produk PMI regular. Berdasarkan grafik ini didapat bahwa di
PMI terjadi Bullwhip effect. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan naik turunnya jumlah permintaan dan penjualan. Jika
permintaan tinggi sementara produk jadinya rendah maka perusahaan mengalami backlog. Backlog disini disebabkan
karena perusahaan mengalami hutang produk.Berdasarkan metode system thinking, Backlog ini tidak hanya
menyebabkan hutang produk namun perusahaan harus menanggung kepuasan konsumen. Semakin tingginya backlog
yang ada membuat kepuasan yang ada di konsumen semakin rendah akibatnya kepercayaan dari konsumen semakin
menurun sehingga juga bisa mengakibatkan berkurangnya permintaan di dalam produk ini di waktu selanjutnya.
Bersamaan dari itu, tidak terpenuhinya kebutuhan permintaan konsumen menyebabkan perusahaan mengalami low
profit dari pada profit sebelumnya.Bullwhip effect ini selain juga dapat menyebabkan backlog, juga dapat
mengakibatkan inventory. Inventory yang banyak ini terlihat di dalam grafik pada akhir-akhir persediaan karena jumlah
penjualan melebihi dari permintaan. Sehingga akibat inventory ini bisa mengeluarkan biaya tambahan karena harus
melakukkan perawatan produk,,penyediaan pekerja tambahan utuk penjagaan,tempat, pajak yang kesemuanya itu
dapat menurunkan profit dari perusahaan.

Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
Bullwhip effect tidak hanya menyebabkan backlog dan inventory melainkan terdapat masalah lain yang juga sangat
berhubungan dengan perusahaan
Bullwhip ini bisa berdampak buruk terhadap perusahaan apabila tidak ada penanganan yang baik.
Cara penanganannya yaitu dengan melakukkan komunikasi dua arah dengan konsumen sehingga perbedaan jumlah
permintaan dan persediaan dapat dikendalikan.

Ucapan Terima Kasih


Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

Allah SWT atas limpahan berkah dan karunia kepada seluruh umat manusia.

Mas dan Mbak Asisten Delsim yang senantiasa membimbing kami dengan tugas yang tanpa henti.

Dan Pihak yang bersangkutan.

Daftar Pustaka
Ardiansyah, Y. (2011). SUPPLY CHAIN MANAGEMENT. KARYA ILMIAH E-BUSSINESS.
Mahbubi, A. (Juli 2013). MODEL DINAMIS SUPPLY CHAIN BERAS BERKELANJUTAN. Jurnal Manajemen &
Agribisnis, Vol. 10 No. 2.
ROOSGANDHA ELIZABETH, VALERIANA DARWIS. (t.thn.). PERAN NILAI TUKAR PETANI DAN NILAI TUKAR
KOMODITAS.
Talitha, T. (2010). PENGUKURAN BULLWHIP EFFECT. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi .

Anda mungkin juga menyukai