Anda di halaman 1dari 4

BEER GAME

Kenyataan dalam system distribusi-produksi seringkali lebih buruk dari the beer game. Realitanya
pengecer bisa memesan dari tiga atau empat wholesaler sekaligus, menunggu kiriman dari kelompok
pertama, dan membatalkan pesanan lainnya. Produsen sesungguhnya seringkali mengerjakan lebih
dari batasan produksi, yang tidak terdapat dalam permainan, dengan demikian mengakibatkan
kekacauan yang lebih buruk di keseluruhan system distribusi. Sebaliknya produser berinvestasidalam
kapasitas tambahan karena mereka yakin permintaan sekarang akan berlanjut pada masa akan
datang, lalu akhirnya mereka menyadari sedang terbelit dengan kapasitas yang berlebihan dalam
kondisi turunnya permintaan.
Bullwhip effect

Bullwhip Effect, Efek Cambuk dalam Supply Chain


Posted on Desember 14, 2009 by Suhartono

Bullwhip effect merupakan istilah yang digunakan dalam dunia inventory yang
mendifinisikan bagaimana pergerakan demand dalam supply chain. Bullwhip yaitu
cambuk, alat untuk mengendalikan sapi atau banteng. Konsepnya adalah adalah
suatu keadaan yang terjadi dalam supply chain, dimana permintaan dari customer
mengalami perubahan, baik semakin banyak atau semakin sedikit, perubahan ini
menyebabkan distorsi permintaan dari setiap stage supply chain. Distorsi tersebut
menimbulkan efek bagi keseluruhan stage supply chain yaitu permintaan yang tidak
akurat.

Kalo menurut pak Baihaqi, Bullwhip effect adalah adalah suatu fenomena
dimana satu lonjakan kecil di level konsumen akan mengakibatkan
lonjakan yang sangat tajam di level yang jauh dari konsumen. Efek dari
kondisi ini adalah semakin tidak akuratnya data permintaan. Berikut Ilustrasinya,

Apa Sech Penyebab Fenomena ini :

1. Planning, dari sisi planning penyebab fenomena ini adalah adanya perubahan
forecast demand, dengan perubahan forecast demand, dimana ketika demand atau
permintaan berubah di sisi si perusahaan juga mempertimbangkan safety stock yang
ada, pastinya akan meningkatkan total permintaan perusahaan ke produsen.

Contohnya Perusahaan A, dengan safety stock 20 pcs, biasanya order bulanan 50 pcs
total demand 70 pcs. Suatu bulan Perusahaan A mengubah order bulanan dari 70
pcs menjadi 80 pcs, karena permintaan konsumen meningkat. Sehingga total
permintaan sebesar 100 pcs. Permintaan yang menjadi informasi bagi supllier
Perusahaan adalah 100 pcs. 100 pcs tersebut akan memberikan informasi bagi
supplier untuk menyediakan material bagi perusahaan A lebih dari 100, termasuk
safety stock supplier sendiri. begitu juga untuk suplier tingkat 2 yang mensuplai
supllier pastinya akan menyediakan material lebih dari 100+SS suplier pertama,
begitu dst.

sedangkan penyebab kedua adalah sistem batch dalam proses order material.

2. Behavior, penyebab dari kondisi aktual adalah adanya variasi harga dalam
supply chain dan adanya shortage , contohnya promosi. promosi menyebabkan
perubahan demand yang gak seperti biasanya. ilustrasinya sama seperti penyebab di
atas.

Dalam kondisi apapun, sebisa mungkin dalam supply chain bias ini harus
diminimalkan. Kemudian kenapa kok bisa sampai terjadi fenomena planning dan
behavior yang menyebabkan bulwhip effect? Ada beberapa penyebab yang lebih detil
lagi berkaitan dengan bullwhip effect yaitu demand forecast updating, order
batching, price variation, Rationing dan shortage gaming, material lead time,
information lead time, machine breakdown, capacity limits dan jumlah stage dalam
supply chain.

Namun dari beberapa penyebab di atas yang mempunyai pengaruh terbesar dalam
terjadinya bullwhip effect adalah demand forecasting updating, jumlah stage dalam
supply chain dan variasi harga. Bagaimana hal tersebut bisa mempunyai pengaruh
besar dalam proses bullwhip tersebut? Logikanya sebagai berikut, setiap kali ada
permintaan konsumen 10 permen, retailer akan memberikan persediaan total 15
permen, mengapa karena si retailer akan berusaha untuk memenuhi service level,
hal ini akan terus meningkat ke ujung supply chain, si pembuat permen pasti akan
mendapatkan order 25 permen dari retailer, seterusnya si manufaktur permen akan
membeli bahan pembuat permen untuk minimal bikin 25 permen atau lebih,
pastinya lebih. Sedangkan variasi harga akan memberikan sebuah fenomena seperti
diskon, ketika si retail memberikan diskon yang besar maka permintaan konsumen
akan meningkat dan sangat berpengaruh selanjutnya seperti logika di atas,
permintaan akan selalu meningkat di setiap stage supply chain. (Suhartono, 2009)
Bibliography
Suhartono. (2009, december 14). Retrieved from safinnah.wordpress.com:
https://safinnah.wordpress.com/2009/12/14/bullwhip-effect-efek-cambuk-dalam-supply-
chain/

Anda mungkin juga menyukai