Anda di halaman 1dari 2

Apa itu Bullwhip Effect?

Seperti yang kita ketahui, perusahaan dalam melakukan proses bisnisnya tidak selalu mengalami
kenaikan tetapi juga penurunan pada permintaan barang, sehingga membuat fluktuatif pada
inventory perusahaan. Adanya permintaan barang yang tidak selalu sama membuat perusahaan
dalam supply barang mengalami kondisi ekonomi yang tidak efisien yang akan membuat
gangguan pada kelancaran kerjasama dengan partner ekonomi perusahaan dan pemasokkan
barang yang semakin menumpuk jika permintaan konsumen ternyata berubah-ubah. Peristiwa
tersebut dinamakan Bullwhip effect atau efek cambuk.

Bullwhip effect merupakan istilah yang digunakan dalam dunia inventory (persediaan) yang
mendefinisikan pergerakan demand dalam suppy chain. Dengan kata lain Bullwhip effect adalah
gangguan yang terjadi pada supply chain yang dapat menybebkan permintaan tidak akurat,
sehingga terjadi permintaan yang tidak stabil atau mengalami perubahan.

Ada beberapa factor yang menyebabkan bullwhip effect yaitu:

 Setiap pemain menggunakan informasi yang berbeda dan memprediksi kebutuhan secara
terpisah
 Adanya waktu sela (lead time) dalam menyampaikan informasi maupun dalam
memproduksi dan mengirim barang
 Pembelian / produksi yang mengharuskan jumlah minimum tertentu
 Fluktuasi harga atau adanya potongan harga pada saat-saat tertentu yang mengakibatkan
permintaan naik secara signifikan pada periode-periode tersebut.
 Rationing and shortage game. Ini adalah fenomena dimana kalau total pasokan lebih
kecil dari total kebutuhan maka perusahaan hanya akan memenuhi sebagian kebutuhan
pelanggan. Akibatnya, pelanggan cenderung memesan lebih banyak dari kebutuhan
mereka.

Selain berdampak terhadap inefisiensi supply chain, bullwhip effect juga berakibat pada:

 Terjadi penumpukan inventory di saat-saat tertentu, tetapi bisa mengalami kekurangan di


saat-saat lain. Akibatnya, kepuasan pelanggan berkurang.
 Efisiensi operasional menjadi rendah, dikarenakan terjadi pemakaian kapasitas yang
terlalu sedikit pada saat-saat tertentu dan kekurangan kapasitas di saat-saat lain.
 Kebutuhan modal kerja akan fluktuatif mengikuti ritme produksi.
 Banyak frustrasi dan saling menyalahkan.

Adapun 3 cara mengurangi Bullwhip Effect yaitu:

 Information sharing (membagi informasi) antar pemain sehingga masing-masing bisa


lebih transparan dan mengetahui apa yang terjadi di pihak lain pada supply chain.
 Channel alignment, misalnya dalam bentuk mengurangi pemain antara pada supply
chain. Contohnya, memangkas jaringan distribusi seperti yang dilakukan Dell Computers.
 Operational efficiency, misalnya dengan memperpendek lead time pengadaan.

Referensi:

Pujawan, I N., and Mahendrawati Er. (2017), Supply Chain Management 3rd. Ed, Penerbit Andi:
Yogyakarta

Levi, Kaminsky, dan Levi (2009), Variabilitas Dalam Sistem Rantai Pasok.

Anda mungkin juga menyukai