Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1

Teori Ekonomi Mikro

Nama : Ibnu Habibie


NIM : 043989293
UPPBJ : Palembang

1. Kelangkaan berarti bahwa kita tidak memiliki dan tidak dapat memperoleh cukup pendapatan
dan kekayaan untuk memuaskan segala keinginan yang biasanya tidak terbatas. Dengan
demikian, adanya kelangkaan memaksa kita untuk membuat keputusan ekonomi, yakni
melakukan pilihan. Kurva batas kemungkinan produksi (Production possibility frontier)
merupakan penyederhanaan dari dunia nyata, yaitu menggambarkan kombinasi produksi
makanan dan pakaian yang dapat dihasilkan engan sumber daya yang tersedia dalam
perekonomian. Sebagai contoh, perekonomian tersebut dapat menghasilkan 7,5 unit
manakan dan 2 unit pakaian dalam periode satu minggu atau 7,25 unit makanan dan 3 unit
pakaian dalam periode yang sama.

Kurva batas produksi juga memperlihatkan suatu konsep penting lain dalam ekonomi, yakni
konsep biaya kesempatan (opportunity cost). Dari gambar di atas andaikan bahwa
perekonomian memproduksi 75 unit makanan dan 2 unit pakaian pada titik A. Jika kemudian
diputuskan untuk menambah satu unit pakaian, akan muncul “biaya” sebesar 0.25 unit
makanan. Artinya, peninggkatan produksi pakaian sebesar satu unit akan menurunkan
produksi makanan sebesar 0.25 unit. Maka dari itu dikatakan bahwa opportunity cost satu unit
pakaian di titik A ialah sebesar 0,25 unit makanan.

2. Keseimbangan pasar (market equilibrium) akan tercapai di saat terjadinya perpotongan antara
kurva permintaan dan kurva penawaran.
Harga keseimbagan akan terjadi ialah pada P0 dan kuantitas keseimbangan terjadi pada Q0.
Harga dan kuantitas yang terbentuk dari perpotongan kurva permintaan dan penawaran ini
disebut sebagai harga dan kuantitas kliring pasar. Mekanisme pasar adalah kecenderungan
dalam suatu pasar bebas bahwa harga berubah hingga mencapai kondisi market clearing
(yakni sampai jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta). Pada kondisi ini,
tidak terdapat kelebihan ataupun kekurangan penawaran (excess supply maupun shortage
supply). Penawaran dan permintaan mungkin tidak selalu dalam keseimbangan dan dapat
pula terjadi bahwa beberapa pasar tidak mencapai keseimbangan dengan cepat, terutama jika
terjadi satu atau lebih perubahan yang tiba-tiba. Walupun demikia, kecenderungan ialah
pasar mencapai keseimbangan.

3. Seperti kita ketahui, permintaan merupkan turunan dari keseimbangan yang terjadi pada
indifference curve dan batas anggaran. Permintaan diturunkan dengan mengubah harga suatu
barang sehingga batas anggaran menjadi bergeser.
4. Permintaan pasar adalah jumlah total dari sebuah barang atau jasa yang diminta oleh semua
pembeli potensial. Jumlah permintaan pasar dapat diketahui dengan menjumlahkan
permintaan individu-individu. Sementara itu, kurva permintaan pasar adalah hubungan
antara jumlah permintaan total sebuah barang atau jasa dan harganya, sedangakan faktor lain
dianggap konstan.
Misalnya kita ingin menentukan permintaan pasar dalam pasar makanan cepat saji di sebuah
kota. Dari ahsil survei, diketahui bahwa terdapat dua orang pelanggan makanan cepat saji
yang ada di kota tersebut, yaitu Amir dan Aji. Permintaan Amir akan makanan cepat saji dalam
satu bulan sebagai berikut.

5. The Law of Diminishing Return (Hukum Pengembalian yang berkurang)

Merupakan salah satu hukum dasar dalam ilmu ekonomi. The Law of Diminishing Return
mengatakan bahwa penambahan penggunaan input akan meningkatkan jumlah output yang
dihasilkan, tetapi hingga suatu titik tertentu, penambahan output yang terjadi akan terjadi
dengan tingkat yang cenderung menurun. Hal ini dibangun dengan asumsi bahwa input
lainnya adalah tetap. Ketika input tenaga kerja masih sedikit (dan modal tetap), sedikit saja
peninggkatan input tenaga kerja akan menambah banyak output ketika pekerja diizinkan
untuk melakukan tugas-tugas khusus. Namun , saat jumlah pekerja sudah terlalu banyak dan
beberapa pekerja menjadi tidak efektif, produk marjinal tenaga kerja menurun, yaitu
penambahan tenagakerja tidak lagi menghasilkan penambahan output sebesar sebelumnya.
The Law of Diminishing Return biasanya diaplikasikan untuk fenomena ekonomi jangka
pendek, yaitu kertika terdapat satu input tetap. Namun, sebenarnya konsep ini bisa juga
diaplikasikan untuk jangka panjang. Dalam pilihan produksinya, yaitu satu inputatau lebih
yang akan diubah. Misalnya, hanya terdapat dua pabrik yang memungkinkan dan manajer
harus memutuskan mana yang akan diintensifkan pemanfaatannya. Kemudian, manajer ingin
mengetahui kapan pengembalian yang berkurang akan dibuat pada masing-masing dari dua
pilihan tersebut.

Implikasi dari adanya The Law of Diminishing Return adalah memacu perusahaan untuk
mengadakan teknologi produksi yang lebih baik. Seiring berjalannya waktu, inovasi dan
kemajuan lain pada teknologi mungkin yang membuat kurva produk total pada gambar di
bawah ini bergerak ke atas sehingga memperlambat danya The Law of Diminishing Return
sehingga memungkinkan lebih banyak output yang dapat diproduksi dengan input yang sama.

Efek dari kemajuan teknologi adalah meningkatnya produktivitas tenaga kerja sekalipun
proses produksi apa pun yang diberikan tetap menunjukan pengembalian yang berkurang
(Diminishing Return) untuk tenaga kerja. Sebagai mana gambar di bawah ini, yaitu
perpindahan dari titik A pada kurva O1, ke titik B pada kurva O2, ke titik C pada kurva O3
selama beberapa waktu dan produktivitas tenaga kerja mengalami peningkatan.

Sumber :

BMP ESPA 4221

Anda mungkin juga menyukai