Anda di halaman 1dari 3

Nama: Silmi Saffanah Rahmi

NIM: 043827339

Jurusan: Akuntansi

1. Kelangkaan membatasi perilaku, baik setiap individu maupun masyarakat, secara


kolektif. Kelangkaan berarti kita tidak memiliki dan tidak dapat memperoleh cukup
pendapataan atau kekayaan untuk memuaskan segala keinginan yang biasanya tidak
terbatas. Dalam faktor produksi suatu perekonomian kelangkaan sangat sering terjadi
yang ditimbulkan karena sumber daya langka, sehingga semua masyarakat menghadapi
persoalan untuk memutuskan apa yang akan diproduksi, jumlah produksi, dan bagaimana
memproduksinya dan bagaimana membagi produk tersebut di antara anggota
masyarakat., Akibat terjadinya kelangkaan mengharuskan adanya pilihan, karena adanya
pilihan yang dilakukan individu-individu, perusahaan, dan masyarakat atas kelangkaan
yang dihadapi muncullah yang dinamakan biaya kesempatan (opportunity cost). Biaya
kesempatan adalah biaya yang timbul karena hilangnya kesempatan akibat dari
pemenuhan suatu kebutuhan yang lain. Biaya kesempatan berfungsi sebagai tolak ukur
dari biaya ekonomi yang harus dikeluarkan dalam rangka memproduksi suatu barang atau
jasa tertentu dalam kaitannya dengan alternatif lain yang harus dikorbankan.
2. Keseimbangan pasar (market equilibrium) merupakan kondisi di mana jumlah barang
yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu.
Sedangkan mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam suatu pasar bebas bahwa harga
berubah hingga mencapai kondisi market-clearing (yakni sampai jumlah yang ditawarkan
sama dengan jumlah yang diminta). Pada kondisi ini, tidak terdapat kelebihan ataupun
kekurangan penawaran (excess supply maupun shortage supply). Penawaran dan
permintaan mungkin tidak selalu dalam keseimbangan dan dapat pula terjadi bahwa
beberapa pasar tidak mencapai keseimbangan dengan cepat, terutama jika terjadi satu
atau lebih perubahan yang tiba-tiba. Walaupun demikian, kecenderungannya ialah pasar
mencapai keseimbangan.
3. Pada level individu, permintaan merupakan turunan dari keseimbangan yang terjadi pada
indifference curve dan batas anggaran. Permintaan diturunkan dengan mengubah harga
suatu barang sehingga batas anggaran menjadi bergeser. Pergeseran tersebut pada
akhirnya akan mengubah keseimbangan awal sehingga pilihan konsumsi barang atau jasa
juga akan berubah. Pergeseran pilihan konsumsi barang dan jasa terjadi sebagai akibat
penurunan harga selanjutnya kemudian dapat disusun menjadi kurva permintaan.

Sebagai contoh kurva permintaan individu diatas dimisalkan pada harga $7, seorang
konsumen bersedia dan mampu membeli tiga batang coklat. Ketika harganya turun
menjadi $4, dia mau dan mampu membeli 12 batang. Kemudian, jika harganya $1,
kuantitas yang diminta adalah sebanyak 21 batang coklat. Sehingga kurva membentuk
miring ke bawah, menunjukkan hubungan terbalik antara harga dengan kuantitas yang
diminta, sebagaimana hukum permintaan. Semakin rendah harga, semakin banyak
kuantitas yang diminta.

4. Permintaan pasar (market demand) adalah penjumlahan permintaan individu di pasar


pada harga yang diberikan. Semakin banyak konsumen tersedia di pasar, semakin besar
permintaan. Untuk angka agregat, itu biasanya dikaitkan dengan total populasi. Populasi
yang besar menunjukkan potensial permintaan yang tinggi. Permintaan pasar datang dari
seluruh konsumen, di mana mereka tidak hanya memiliki kemauan untuk membeli
barang tapi juga memiliki kemampuan untuk membayar. Dengan kata lain, itu mewakili
angka agregat dari semua permintaan individu di pasar. Dalam analisis permintaan hanya
ada satu faktor yang berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta yaitu harga
produk, sedangkan faktor-faktor lain seperti selera, pendapatan dan faktor diluar itu
dianggap sebagai ceteris paribus (tidak berubah). Dalam sebagian besar kasus, kuantitas
yang diminta memiliki hubungan negatif dengan harga. Ketika harga suatu produk naik,
kuantitasnya yang diminta turun. Sebaliknya, kuantitas yang diminta akan meningkat
ketika harga turun. Mereka kita sebut sebagai barang normal.
5. The law of diminishing returns merupakan salah satu hukum dasar dalam ilmu ekonomi
yang mengatakan bahwa penambahan penggunaan input akan meningkatkan jumlah
output yang dihasilkan, tetapi hingga suatu titik tertentu, penambahan output yang terjadi
akan terjadi dengan tingkat yang cenderung menurun. Implikasi dari adanya law of
diminishing returns adalah memacu perusahaan untuk mengadakan teknologi produksi
yang lebih baik. Seiring berjalannya waktu, inovasi dan kemajuan lain pada teknologi
mungkin yang membuat kurva produk total bergerak ke atas sehingga dapat
memperlambat adanya the law of diminishing returns sehingga memungkinkan lebih
banyak output yang dapat diproduksi dengan input yang sama. Efek dari kemajuan
teknologi adalah meningkatnya produktivitas tenaga kerja sekalipun proses produksi apa
pun yang diberikan tetap menunjukan pengembalian yang berkurang (diminishing
returns) untuk tenaga kerja.

Anda mungkin juga menyukai