Apa yang terbersit di pikiran anda ketika mendengar istilah kelangkaan? Apakah mengenai
hilangnya kedelai di pasaran? Apakah mengenai hilangnya bawang putih di pasaran? Ataukah
mengenai minyak tanah atau elpiji yang mendadak lenyap di pasar sehingga membuat banyak
ibu-ibu/bapak-bapak harus mengantri di penyalur-penyalur minyak tanah atau elpiji?
Oleh karena itu, akan ada sebagian orang yang tidak mendapatkan alat pemuas kebutuhan yang
diinginkan, entah karena tidak mampu mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan (biaya tidak
terjangkau) atau karena barang sudah habis.
Kondisi di atas dapat disebut sebagai kelangkaan. Jadi kelangkaan dapat diartikan situasi atau
keadaan di mana jumlah sumber daya yang ada dirasakan kurang atau tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
Kelangkaan barang dan jasa yang ada di masyarakat akan menimbulkan suatu persaingan antar
individu dalam mendapatkan barang atau jasa tersebut. Persaingan diterjemahkan dengan
kemampuan tiap individu dalam melakukan pengorbanan untuk mendapatkan barang dan jasa.
Barang dan jasa yang didapat melalui suatu pengorbanan disebut barang ekonomi.
Tentunya tidak semua barang dan jasa termasuk dalam kategori barang ekonomi. Barang dan
jasa yang didapat tanpa melakukan pengorbanan disebut barang cuma-cuma. Contoh air d laut,
pasir di padang pasir, air hujan, sinar matahari dan lain-lain.
Keterbatasan sumber daya atau sering disebut faktor produksi, dalam memenuhi kebutuhan
manusia yang tidak terbatas menjadi suatu masalah dalam kegiatan ekonomi. Oleh karena itu,
manusia harus membuat pilihan dalam menggunakan berbagai sumber daya yang terbatas
untuk dapat memaksimumkan kepuasan, yang diperlihatkan dalam bentuk kesejahteraan
seorang individu atau masyarakat.
Hukum Permintaan.
Hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga yang berlaku, melahirkan
hukum permintaan. Jika harga suatu jenis barang semakin rendah maka permintaan atas barang
tersebut akan semakin banyak. Sebaliknya, apabila harga suatu jenis barang semakin tinggi
maka permintaan atas barang tersebut akan semakin sedikit.
Hukum Penawaran,
Hubungan antara jumlah yang ditawarkan dengan tingkat harga yang berlaku, melahirkan hukum
penawaran. Jika harga suatu jenis barang semakin rendah maka penawaran atas barang
tersebut akan semakin sedikit. Sebaliknya apabila harga suatu jenis barang semakin tinggi maka
penawaran atas barang tersebut akan semakin banyak.
Dengan demikian terdapat hubungan yang positif atau searah antara harga dan penawaran.
Pergeseran Sepanjang Kurva dan Pergeseran Kurva Penawaran
Jika terjadi perubahan pada harga suatu barang maka akan terjadi perubahan terhadap jumlah
barang yang ditawarkan.
Pergeseran kurva permintaan bisa terjadi jika harga barang itu sendiri dalam keadaan tetap
sehingga jika ada variabel lain selain harga barang itu sendiri yang berubah, hanya akan
menyebabkan perubahan jumlah yang ditawarkan. Sehingga pergeseran kurva penawaran akan
terjadi jika yang berubah adalah variabel selain harga.
Terjadinya harga di pasar hanya ditentukan oleh variabel permintaan atau penawaran saja,
tetapi ditentukan oleh keduanya.
Keseimbangan dan jumlah suatu jenis barang, terjadi jika permintaan dan penawaran barang
tersebut berada pada tingkat harga dan jumlah yang sama.
Jika harga terjadi di atas harga keseimbangan, akan terjadi kelebihan penawaran atau Excess
Supply. Artinya, pada harga yang lebih tinggi produsen akan tertarik untuk menawarkan lebih
banyak daripada output keseimbangan.Sedangkan permintaan malah turun jika harga naik.
Sebaliknya, jika harga terjadi di bawah keseimbangan maka terjadi kelebihan permintaan atau
Excess Demand. Artinya pada harga yang lebih rendah konsumen akan tertarik untuk membeli
barang lebih banyak. Sedangkan pihak rodusen cendrung untuk menurunkan tawarannya
karena insentif keuntungan yang berkurang.