Kasus
CFC dan Transfer Pricing
Kasus CFC
a. Alasan-alasan rinci apakah PT Jaya Abadi memiliki Controlled
Foreign Corporation di masing-masing perusahaan tempat dia
berinvestasi:
Referensi
Pasal 18 (2) UU PPh:
Menteri Keuangan berwenang menetapkan saat diperolehnya dividen
oleh WPDN atas penyertaan modal pada badan usaha di LN selain badan
usaha yang menjual sahamnya di bursa efek, dengan ketentuan sbb:
Implikasi Perpajakan
Investasi pada Electro Corp. (perusahaan British Virgin Island) sebesar
30%, tidak memiliki CFC karena penyertaaan modal ke badan usaha LN
kurang dari 50%
Investasi pada Machine Inc. (perusahaan Singapura) sebesar 30%
bersama perusahaan Indonesia lain yaitu PT Jaya Mulya dengan
kepemilikan investasi di Machine Inc sebesar 30%, memiliki CFC
karena memiliki penyertaan modal ke badan usahan LN lebih dari 50%
bersama-sama dengan WPDN lainnya
Investasi pada Electric Co. (Perusahaan Malaysia)
sebesar 50%,
memiliki CFC karena memiliki penyertaan modal ke badan usaha LN
sebesar 50%
Investasi pada PT Jaya Kuat (perusahaan Indonesia) sebesar 20%,
bukan merupakan CFC karena investasi dilakukan di dalan negeri
b. Besarnya Penghasilan Kena Pajak dan pajak terhutang PT Jaya
Abadi tahun 2013:
c. Besarnya kredit pajak luar negeri (PPh Pasal 24) PT Jaya Abadi
tahun 2013:
Kasus TP 1
Berdasarkan informasi pada soal, harga trasfer yang akan ditetapkan
pemeriksa pajak dan besarnya profit PT Kring2000 atas penjualan
RedBerry/unit apabila menggunakan metode:
Kontrak
Jasa
Maklon
Mauritius (Tax Haven Country)
Indonesia
Subsidiary
PT. Niko
Indonesia
Independent retail
stores
PT. A dengan fee
sebesar cost plus
10%
PT. B dengan fee
sebesar cost plus
14%
KONSUMEN
AKHIR
Harga
Jual
sepatu $
150