Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nyalah
sehingga kami masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk dapat menyelesaikan Laporan
hasil praktikum kami tepat pada waktu yang ditentukan oleh guru.
Laporan ini kami susun berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan bebrapa
hari yang lalu. Laporan ini kami buat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen
Bahasa Indonesia. Laporan ini berjudul:
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBUATAN
TAPAI DARI KETELA POHON /UBI KAYU
Laporan ini berisi penjelasan tentang bagaimana cara pembuatan Tape Ubi Kayu, Apa
alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan Tape Ubi Kayu, serta Bagaimana proses
kerja dari pembuatan Tape Ubi Kayu.
Selain itu, laporan hasil praktikum ini dibuat agar kita dapat memahami dan mengetahui
penggunaan Bioteknologi dalam kehidupan.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
praktikum dan pembuatan laporan hasil praktikum ini. Namun dengan segala kerendahan
hati, penyusun menyadari bahwa prektikum dan laporan hasil praktikum ini masih
memiliki banyak kekurangan. Untuk itu, saran dan kritik dari pembaca sangat kami
harapkan. Semoga laporan hasil praktikum ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Makassar,

Juli 2011

Penyusun

1 | Page

PEMBUATAN TAPAI DARI KETELA POHON /UBI KAYU

Disusun Oleh:
Nama

: Satriadi

Stambuk

: 105820044410

Kelas

: 2A Elektro

Teknik Elektro
Universitas Muhammadiyah Makassar
Tahun Ajaran 2010/2011
2 | Page

DAFTAR ISI
Halaman Judul

Daftar Isi

ii

Kata Pengantar

iii

Bab I Pendahuluan

a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian

1
1
1
1

Bab II Tinjauan Pustaka

a. Landasan Teori
b. Kerangka Berfikir
c. Hipotesis Penelitian

2
3
3

Bab III Metode Penelitian

a. Variabel Penelitian
b. Instrument Penelitian
c. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

4
4
4

Bab IV Hasil dan Pembahasan

a. Hasil Penelitian
b. Pembahasan

6
6

Bab V Penutup

a. Kesimpulan
b. Saran

7
7

Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

3 | Page

A. Latar Belakang
Bioteknologi berasal dari kata bio=hidup, teknos=peranan, logos= ilmu. Bioteknologi
adalah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi. Pengertian bioteknologi yaitu
pemanfaatan /hayati makhluk hidup/ bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan
jasa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai suatu bahan dengan
memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau potensi mikroorganisme. Misalnya
pembuatan tape yang dimana biasa berasal dari beras ketan/ singkong +ragi tempe,
nama raginya adalah (Sechatonyciy), nilai tambahnya yaitu menghasilkan tape yang
manis dan aromanya segar. Pembuatan makanan ini akan meningkatkan produksi
makanan tersebut.
Tapai (sering dieja sebagai tape) adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang
dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti singkong dan
ketan. Tapai bisa dibuat daris in g k o n g (ubi kayu) dan hasilnya dinamakan tapai singkong.
Bila dibuat dari ketan hitam maupun ketan putih, hasilnya disebut "tapai pulut" atau "tapai
ketan". Dalam proses fermentasi tapai, digunakan beberapa jenis mik roorganisme seperti
Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucors p., Candida utilis
Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain.
Tapai hasil fermentasi dari Scerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, berasa manis
keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket.Umumnya, tapai diproduksi oleh
industri kecil dan menengah sebagai kudapan atau hidangan pencuci mulut. Selain rasanya yang
manis dan aroma yang memikat, tapai juga dibuat dengan beberapa warna berbeda. Warna
tersebut tidak berasal dari pewarna buatan yang berbahaya, melainkan berasal dari pewarna
alami. Untuk membuat tapai ketan berwarna merah, digunakanan, pigmen yang dihasilkan oleh
Monascus purpureus. Sedangkan tapai ketan warna hijau dibuat menggunakan ekstrak daun
4 | Page

pandan. Pembuatan tapai memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong
atau ketan dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi
adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tapai.
Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus
bersih, terutama dari lemak atau minyak. Alat-alat yang berminyak jika dipakai untuk mengolah
bahan tapai bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih;
menggunakan air hujan bisa mengakibatkan tapai tidak berhasil dibuat.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya yaitu
Bagaimana proses fermentasi berlangsung.
Apa dampak yang ditimbulkan dari hasil fermentasi
Apa saja yang dibutuhkan dalam fermentasi
C. Tujuan Penelitan
Tujuan diadakanya praktikum pembuatan tape ketela pohon/ ubi kayu yaitu
Mengetahui peranan mikroba dalam bioteknologi konfensional
Mengetahui mikroba yang berperan dalam pembuatan tape
Mengetahui bagaimana proses fermentasi berlangsung
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari dilakukannya praktikum ini yaitu agar siswa mengetahui cara
pembuatan tape dan mengetahui mikroba yang berperan didalamnya sehingga terbentuk
tape dan bagaimana proses fermentasi berlangsung.

5 | Page

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Ahli Kimia Perancis, Louis Pasteur adalah seorangzymolog ist pertama ketika di tahun 1857
mengkaitkan ragi dengan fermentasi. Ia mendefinisikan fermentasi sebagai "respirasi
(pernafasan)

tanpa

udara".

Pasteur

melakukan

penelitian

secara

hati-hati

dan

menyimpulkan,"Saya berpendapat bahwa fermentasi alkohol tidak terjadi tanpa adanya


organisasi, pertumbuhan dan multiplikasi sel-sel secara simultan..... Jika ditanya, bagaimana
proses kimia hingga mengakibatkan dekomposisi dari gula tersebut... Saya benar- benar tidak
tahu".

Ahli kimia Jerman, Eduard Buchner, pemenang Nobel Kimia tahun 1907, berhasil
menjelaskan bahwa fermentasi sebenarnya diakibatkan oleh sekeresi dari ragi yang ia sebut
sebagaizymase.
6 | Page

Penelitian yang dilakukan ilmuan Carlsberg (sebuah perusahaan bir) di Denmark semakin
meningkatkan pengetahuan tentang ragi danbrewing (cara pembuatan bir). Ilmuan Carlsberg
tersebut dianggap sebagai pendorong dari berkembangnya biologi molekular.

Ketela pohon / Ubi kayu merupakan bagian dari sumber makanan manusia. Ubi kayu
dapat digunakan manusia dan dapat dibuat menjadi berbagai macam jenis makanan,
misalnya Tape. Ubi kayu dapat dibuat menjadi Tape, proses ini adalah bagian dari
Bioteknologi.
Dalam pembuatan tape, Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai suatu
bahan dengn memanfaatkan kemampuan mikroorganisme, karena dalam pembuatan
tape ubi kayu kita menggunakan ragi yang bernama sechatonyciy. Ragi inilah yang akan
membuat ubi kayu menjadi tape.
Laporan ini kami buat berdasarkan praktikum pembuatan tape ubi kayu dengan
menggunakan mikroorganisme yaitu sechatonyciy.
Bioteknologi sudah dikenal oleh manusia sejak sebelum masehi yaitu sejak 6000
tahun sebelum masehi orang sudah mengenal fermentasi pada bahan makanan misalnya
untuk membuat Bir. Proses fermentasi baru dikenal setelah Laveis Pasteur melakukan
penelitian. Sekitar 4000 tahun sebelum masehi ragi sudah digunakan untuk
mengembangkan roti.Sebelum 1670 tembaga ditambang dengan mikroba di Spanyol.
Mikroba ditemukan oleh Antony Van Lerwenhook. 1690 mikroba pemisahan di
temukan oleh Antony Van Lerwenhook. 1876 enzim diekstrak dari ragi dapat membuat
alcohol. 1897 bakteri penghasil aseton. 1953 struktur rantai DNA terungkap. Mikroba
digunakan untuk menambang uranin di Kanada. 1950-an ditemukan DNA rekombinan
dan percobaan rekayasa genetika yang pertama berhasil.1973 hibridoma menghasilkan

7 | Page

antibody monokromal. Akhir 80-an bahan mentah Industri plastik dari mikroba. Tahun
1990-an mikroba hasil rekayasa membantu mengekstrak minyak dari tanah.
Aneka bahan pangan yang mengandung karbohidrat dapat diolah menjadi makanan khas
yang disebut tape. Bahan pangan yang umumnya dibuat tape adalah ubi kayu (singkong), beras
ketan putih maupun beras ketan hitam serta sorgum (Rukmana dan Yuniarsih, 2001). Pembuatan
tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong atau ketan dapat
menjadi lunak karena proses fermentasi yang baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan
untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan harus
bersih, terutama dari lemak atauminyak.
Alat-alat yang berminyak jika digunakan untuk mengolah pembuatan tape bisa menyebabkan
kegagalan fermentasi.Air juga harus bersih. Menggunakan air hujan juga bisa menyebabkan
gagal fermentasi. Tape mempunyai tekstur yang lunak, rasa yang asam manis dan sedikit
mengandung alkohol. Selama fermentasi, tape mengalami perubahan-perubahan biokimia akibat
aktivitas mikroorganisme. Pada dasarnya semua bahan pangan yang kaya akan karbohidrat
dapat diolah menjadi tape. Berdasarkan bahan bakunya, dikenal berbagai jenis tape yaitu tape
ketan, tape singkong, tape beras, tape sorgum, tape pisang, tape ubi jalar dan tape sukun, akan
tetapi dewasa ini yang paling populer adalah tape singkong dan tape ketan (Astawan, 2004).
Menurut Tarigan (1998), tape merupakan salah satu jenis makanan dari hasil fermentasi
bahan baku yang diberi ragi sebagai sumber mikrobanya. Tape sebagai hasil fermentasi
menghasilkan alkohol dan gula. Ragi atau fermen merupakan zat yang menyebabkan
fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media
biakan bagi mikroorganisme tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk butiran- butiran kecil
atau cairan nutrien. Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat
makanan dan minuman hasil fermentasi seperti acar, tempe, tape, roti, dan bir. Mikroorganisme
yang digunakan di dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan fungi (khamir dan
kapang), yaituRhizopus,Aspergillus, Mucor, Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces,
8 | Page

Hansenula anomala,, Lactobacillus, Acetobacter, dan sebagainya. Berbagai jenis ragi yang
digunakan di berbagai negara dan kebudayaan di dunia dibuat menggunakan media biakan
tertentu dan campuran tertentu galur fungi dan bakteri. Berikut adalah sebutan untuk ragi dalam
berbagai kebudayaan: Q (sederhana:; tradisional:, juga ditulis chu) (Cina), Nuruk( ),
meju ( ) (Korea),Koji ( ) (Jepang), Bakhar, ranu, marchaar (murcha) (India),
Bubod(Filipina ), Loopang(look pang, ) (Thailand),

B.

Kerangka Berfikir
Salah satu produk bioteknologi adalah Tape. Yang dimana dalam pembuatan tape
menggunakan bahan seperti singkong, ragi, air, dan daung pisang. Dalam proses pembuatan tape
ini membutuhkan waktu kurang lebih 3 hari dengan wadah yang ditutup rapat agar udara tidak
masuk ke dalam wadah. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai
respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan
dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum
digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman
beralkohol lainnya. Selain minuman beralkohol, ragi juga dimanfaatkan pada proses pembuatan
tape.
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan
produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling

9 | Page

sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini
dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)

C.

Hipotesis Penelitian
Singkong yang selama ini kita kenal yang bisa dikonsumsi setelah dimasak ternyata
mempunyai nilai tambah setelah dicampur dengan ragi akan menghasilkan tape yang
bau dan rasanya lebih enak. Selain sebagai kudapan atau hidangan pencuci mulut,
ternyata produk rumahan ini bias menjadi penambah uang belanja untuk ibu-ibu. Selain
rasanya enak, tape memiliki manfaat karena tingginya kandungan vitamin A pada tape
singkong dapat diketahui jika tape yang dihasilkan melalui proses fermentasi itu berwarna
kuning. Jika tape yang dihasilkan berwarna putih berarti kandungan vitamin A-nya lebih sedikit.
Proses fermentasi harus dilakukan secara optimal. Selain memilih bahan dasar yang baik, proses
pembuatan

tape

harus

benar.

Ragi

yang

digunakan

harus

bermutu

tinggi.

Ragi merupakan bahan utama dalam proses pembuatan tape. Ragi mengandung mikroba
sacchoromyces cereviceae. Mikroba ini mengeluarkan enzim yang berguna dalam proses
fermentasi.
Kesterilan ragi dan bahan dasar pembuatan tape ketika akan digunakan amat penting. Hal ini
dimaksudkan agar tak dicemari bakteri lain. Jika hal ini terjadi proses fermentasi akan
terhambat. Bakteri yang sering mengeluarkan racun berbahaya bagi kesehatan manusia akan ada
dalam tape. Agar dihasilkan tape yang manis, selain lama fermentasi, pemberian ragi
10 | P a g e

secukupnya, serta penutupan yang sempurna selama proses fermentasi berlangsung harus
diperhatikan, tegasnya. Lamanya proses fermentasi ini sebaiknya jangan lebih dari tiga hari.
Jika lewat batas maksimum dan pemberian ragi terlalu banyak nanti tapenya lembek dan terasa
masam. Rasa masam disebabkan pati yang diubah oleh enzim amilase menjadi gula (sukrosa).
Enzim invertase mengubahnya lagi menjadi glukosa. Hasilnya berupa alkohol. Jika proses
fermentasi terlalu lama alkohol akan menghasilkan asam asetat sehingga dapat menghasilkan
tape yang terasa asam. PH atau kadar asam asetat yang tinggi dalam tape dapat mempengaruhi
cita rasa tape, malah dapat menyebabkan gangguan pencernaan, jelas Bambang. Proses
fermentasi yang terlalu lama dapat menghasilkan air tape yang cukup banyak. Rasa manis pada
tape akan berkurang. Dalam proses fermentasi, glukosa enzim glikolisin akan pecah dan
menghasilkan karbondioksida, air, serta energi. Energi diperlukan oleh enzim amilase,
intervertase dalam hal proses fermentasi Tape yang bermutu dihasilkan dari proses fermentasi
dan penggunaan bahan dasarnya secara benar. Manfaatnya amat bagus untuk menghangatkan
tubuh. Karena mengandung alkohol.

11 | P a g e

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian
Variabel Bebas :Udara.
Variabel Terikat :Singkong.
Variabel Kontrol :Daun pisang, wadah, ragi, plastik, tali raffia
B. Instrumen Penelitian
Alat

Kompor.
Dandan (pengukus).
Wadah/plastik.
Pisau.
Mutu dan alu.
Tampah .

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian


12 | P a g e

Bahan

Ketela pohon/Ubi kayu


Air
Daun pisang
Ragi tape

Prosedur atau cara kerja yang dilakukan dalam praktikum pembuatan tape adalah
sebagai berikut:
Kupaslah ketela pohon, dipotong sesuai keinginan,direndam dalam air.
Bersihkan ketela pohon dan dikukus hingga pas masak, uraikan pada tampah.
Ragi tape dihaluskan dengan menggunakan mutu.
Setelah ketela pohon dingin, taburilah dengan ragi halus, merata seluruhnya.
Aturlah ke dalam wadah kemudian ditutup dengan daun pisang atau dimasukkan ke
dalam plastik dan diikat.
Rendamlah sampai 3 atau 4 hari.
Catatlah hasil pengamatan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum
Adapun hasil yang dapat diambil dari

praktikum yang telah kami lakukan

adalah:Dalam pembuatan tape ubi kayu kita menggunakan ubi kayu dan dengan
memberikan mikroorganisme berupa ragi maka ubi kayu ini dapat menjadi tape. Ubi
kayu ini menjadi tape setelah didiamkan selam tiga hari dengan memberikan Ragi pada
ubi kayu tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa dengan bantuan ragi kita dapat membuat suatu produk
dari makhluk hidup. Dan inilah yang dinamakan penggunaan Bioteknologi dalam

13 | P a g e

kehidupan, karena pada dasarnya Bioteknologi menggunakan makhluk hidup untuk


membuat produk dan meningkatkan potensi mikroorganisme untuk tujuan khusus yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Berarti hasil yang didapat dari praktikum yang telah saya lakukan adalah: Ragi dapat
digunakan manusia untuk membuat tape. Jadi, dalam hal ini, Bioteknologi berperan
dalam kehidupan manusia.
B. Pembahasan
Tape merupakan makanan permentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape
dibuat dari beras, beras ketan, ketela poho/singkong. Berbeda dengan makananmakanan lainyahanya tape memerlukan satu organisme yang berperan utama. Seperti
minuman alcohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme

yang biasa

disebut ragi tape.


Setelah lama diteliti, mikroorganisme yang terdapat dalam ragi adalah Sechatonyciy
serta bakteri. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerjasama menghasilkan
tape. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan
dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum
digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman
beralkohol lainnya. Selain minuman beralkohol, ragi juga dimanfaatkan pada proses pembuatan
tape.

14 | P a g e

Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah
menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diabah menjadi alkohol. Dalam fermentasi
alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP, bandingkan dengan
respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul ATP.
Reaksinya :
1. Gula (C6H12O6)> asam piruvat (glikolisis)
2. Dekarbeksilasi asam piruvat. Asam piruvat > asetaldehid + CO2.
3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol (etanol).
2 CH3CHO + 2 NADH2 > 2 C2HsOH + 2 NAD.
Ringkasan reaksi :
C6H12O6> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 +Energ i

15 | P a g e

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bioteknologi adalah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi. Pengertian
bioteknologi yaitu pemanfaatan/hayati makhluk hidup/ bagian-bagiannya untuk
menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu
contoh dari Bioteknologi adlah pembuatan tape. Praktikum yang kami lakukan adalah
pembuatan Tape Ubi Kayu. Pembuatan tape menggunakan ragi sehingga ubi kayu
memiliki nilai produksi.Hal inilah yang disebut Bioteknologi yang dikembangkan untuk
meningkatkan nilai suatu bahan dengan memanfaatkan mikroorganisme.
Selain sebagai hidangan pencuci mulut, tapai juga memiliki harga ekonomis yang
dapat dimanfaatkan sebagai penambahan uang saku atau uang belanja untuk ibu-ibu.
Selain rasanya enak, tape memiliki manfaat karena tingginya kandungan vitamin A pada
tape singkong dapat diketahui jika tape yang dihasilkan melalui proses fermentasi itu berwarna
16 | P a g e

kuning. Jika tape yang dihasilkan berwarna putih berarti kandungan vitamin A-nya lebih sedikit.
Proses fermentasi harus dilakukan secara optimal. Selain memilih bahan dasar yang baik, proses
pembuatan

tape

harus

benar.

Ragi

yang

digunakan

harus

bermutu

tinggi.

Ragi merupakan bahan utama dalam proses pembuatan tape. Ragi mengandung mikroba
sacchoromyces cereviceae. Mikroba ini mengeluarkan enzim yang berguna dalam proses
fermentasi.

B.

Saran
Adapun saran dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
Sebaiknya dalam melakukan praktikum, alat dan bahan yang akan digunakan harus
dipersiapkan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Dalam melakukan praktikum harus ada kerjasama antara semua anggota kelompok.
Dalam melakukan praktikum pembuatan tape, kita harus menggunakan ragi
secukupnya saja. Karena apabila raginya terlalu banyak akan mengakibatkan tape
tersebut terasa pahit.

17 | P a g e

Daftar Pustaka
Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Biologi untuk SMA dan MA. 2002.
Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Departemen Pendidikan Nasional
Ilmu Pengetahuan Populer. 1994. Jakarta:Widyadara
Kimball, J.W.1998. Biologi. Jakarta:Erlangga

18 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai