Anda di halaman 1dari 13

PERCOBAAN V

SISTEM SARAF

I.

TUJUAN
1.
2.
3.
4.

Mempelajari struktur sel-sel dan jaringan yang menyusun sistem saraf.


Mengamati anatomi otak dan selaputnya serta mengenal fungsi otak.
Mempelajari lokasi dan fungsi saraf-saraf cranial.
Mengamati anatomi dan tulang belakang dan sarafnya serta mengenal

beberapa refleks pada manusia.


5. Mempelajari struktur dan fungsi sistem saraf otonom.

II.

TINJAUAN PUSTAKA
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh
tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun
dalam.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai
bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh
tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun
dalam Sistem saraf di bangun oleh sel-sel saraf. Sel saraf adalah sel
khusus menghasilkan pesan-pesan yang dapat disampaikan dari suatu
bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya. Sel saraf memiliki dua sifat.
Pertama, sel saraf mudah dirangsang dan mampu merespon setiap
stimulus. Kedua, sel saraf mampu menghantarkan sebuah pesan, yaitu
berupa impuls-impuls saraf.(Anonim 2.2013)

Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus


dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
1. Reseptor,adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita
yang bertindak sebagai reseptor adalah panca indera.
2. Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari
berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat
sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
3. Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah
diantarkan oleh penghantar impuls.Efektor yang paling penting pada
manusia adalah otot dan kelenjar.

Sistem saraf mempunyai beberapa fungsi, diantaranya yaitu


sebagai berikut:

Menerima berbagai sensasi dari dalam dan luar tubuh.


Bereaksi pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis atau

merasakan dan memikirkannya.


Menyimpan memori dan melepaskannya bila dibutuhkan.
Mengekspresikan emosi.
Mengirimkan pesan untuk bagiab sistem saraf lain, untuk otot,

kelenjar endokrin dan organ lain.


Mengontrol tubuh dengan mempertahankan kesehatan, menghindari
atau

menghadapi

bahaya,

dan

meningkatkan

aktivitas

yang

menyenangkan.

Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang
belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan
sistem saraf otonom.
1.

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang


belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak,
dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan dari rangka.
a.

Otak
Otak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh

bagian kanan, belahan kanan mengendalikan belahan kiri.Mempunyai


permukaan yang berlipat-lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat
ditempati

oleh

banyak

saraf.Otak

juga

sebagai

pusat

penglihatan,

pendengaran, kecerdasan, ingatan, kesadaran, dan kemauan.Bagian dalamnya


berwarna putih berisi serabut saraf, bagian luarnya berwarna kelabu berisi
banyak badan sel saraf. Otak terdiri dari 3 bagian, yaitu
b.

Otak depan (Prosoncephalon)


Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon.

Telencephalon berkembang menjadi otak besar (Cerebrum).Diencephalon


berkembang menjadi thalamus, hipotamus.

Otak besar (Cerebrum)


Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental,

yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori),


kesadaran, dan pertimbangan.Otak besar merupakan sumber dari semua
kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga
beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna
kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di
sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau
merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan
area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan
ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua
area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih
tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu
mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan
terdapat di bagian belakang.

Thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai tempat
penerimaan untuk sementara sensor data dan sinyal-sinyal motorik,
contohnya untuk pengiriman data dari mata dan telinga menuju bagian

yang tepat dalam korteks.


Hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan syahwat dan
mengatur kepentingan biologis lainnya.

b. Otak tengah (Mesencephalon)


Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan
otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja
kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus
optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga
merupakan pusat pendengaran.Otak tengah tidak berkembang dan tetap
menjadi otak tengah.
c. Otak belakang (Rhombencephalon)
Otak

belakang

berkembang

menjadi

metencephalon

dan

mielencephalon.Metencephalon berkembang menjadi cerebellum dan pons


varolli.Sedangkan mielencephalon berkembang menjadi medulla oblongata.

Otak kecil (serebelum)


Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang

terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.Bila ada rangsangan yang
merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan.

Sumsum sambung (medulla oblongata)


Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula

spinalis menuju ke otak.Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan,


refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan
respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu,
sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk,
dan berkedip.

Jembatan varol (pons varoli)

Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil


bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang
belakang..
b. Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian
luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan
berwarna kelabu.Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada
bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan
sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar
masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor
keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor.
Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor)
yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya
ke saraf motor.
2. Sistem Saraf Perifer
Sistem saraf perifer adalah saraf-saraf yang berada di luar sistem saraf
pusat (otak dan sumsum ulang belakang). Sistem saraf perifer merupakan
saraf yang menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ
tubuh tertentu,seperti kulit, persendian, otot, kelenjar, saluran darah dan lainlain. Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf perifer tidak dilindungi
tulang.Sistem saraf perifer disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu sarafsaraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal),
yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
a. Saraf sensoris (saraf aferen) disebut juga sel saraf indera, karena berfungsi
membawa rangsangan (impuls) dari indera ke saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang)
b. Saraf motoris (saraf eferen) berfungsi membawa rangsangan (impuls) dari
pusat saraf ke otot atau kelenjar berupa respon.

Saraf Volunter/Somatik (disadari)


Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan

secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan
asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala
(cranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal).

Sistem Saraf Involunter/Otonom (Tidak Disadari)


Sistem saraf otonom mempunyai peran dalam mengendalikan tubuh

yang tidak kita sadari, seperti denyut jantung, gerakan-gerakan pada saluran
pencernaan, sekresi enzim dan keringat.
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak
maupun

dari

sumsum

tulang

belakang

dan

menuju

organ

yang

bersangkutan.Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing


jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat
saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan
yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem
saraf parasimpatik.Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik
terletak pada posisi ganglion.Saraf simpatik mempunyai ganglion yang
terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang
belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf
parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion
menempel

pada

organ

yang

dibantu.Sistem

saraf

simpatetik

dan

parasimpatetik mempunyai efek yang berlawanan (antagonis). Sistem saraf


parasimpatetik : memperlambat denyut jantung, menurunkan tekanan darah
mempercepat gerakan-gerakan usus serta sekresi kelenjar. Sementara sistem
saraf simpatetik kebalikannya.
a. Parasimpatik
Mengecilkan pupil
Menstimulasi aliran ludah
Memperlambat denyut jantung
Membesarkan bronkus

Menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan


Mengerutkan kantung kemih
b. Simpatik
Memperbesar pupil
Menghambat aliran ludah
Mempercepat denyut jantung
Mengecilkan bronkus
Menghambat sekresi kelenjar pencernaan
Menghambat kontraksi kandung kemih
Mekanisme Jalannya Impuls Saraf
Sistem saraf biasanya menyampaikan informasinya dengan cara mengirimkan
impuls-impuls saraf. Impuls saraf yang dikirimkan adalah berupa loncatan
aliran listrik. Ada dua mekanisme jalannya impuls :
a. Impuls Saraf Melintasi Membran Plasma
Suatu impuls saraf terjadi karena membran plasma dari neuron bersifat
semipermeabel, yang hanya dapat dilewati oleh jenis ion-ion tertentu. Pada
dasarnya, akson adalah membran pembuluh yang berisi sitoplasma. Ketika
akson dalam keadaan istirahat, sitoplasma di dalam membran sel mampu
bermuatan lebih negatif dibandingkan dengan cairan di luar membran sel,
keadaan ini disebut potensial istirahat.Ketika membran plasma akson
dirangsang, maka permeabilitas terhadap ion natrium meningkat. Akibatnya
ion natrium yang berasal dari luar mudah masuk kedalam akson dan muatan
berubah menjadi positif. Kejadian ini disebut potensial aksi. Potensial aksi
berjalan terus di sepanjang akson, itu yang disebut impuls saraf.
b. Impuls Saraf Melintasi Sinaps
Sinaps menghubungkan akson dari suatu neuron dengan dendrit atau
badan sel neuron lain. Hubungan itu penting karena dapat mengendalikan
komunikasi antar neuron. Sinaps meneruskan impuls saraf dari sutu neuron ke
neuron lain dengan cara melepaskan suatu agen kimia yang disebut

neurotransmiter.
Molekul neurotransmiter disimpan dalam kantong sinaps, di bonggol
akson. Ketika impuls saraf merambat hingga mencapai bonggol akson,
gerbang ion kalsium terbuka. Adanya ion natrium merangsang kantong sinaps
untuk melebur dengan membran neuron parasinaps sehingga molekul
neurotransmiter di lepas ke celah sinaps. Salah satu neurotransmiter yang
paling dikenal adalah asetikolin (Ach). Dalam beberapa beberapa sinaps, pada
membran

pascasinaps

terdapat

enzim

khusus

yang

menjadikan

neurotransmiter tidak aktif. Misalnya, asetikolinestrase (AchE), yaitu suatu


enzim yang mampu menghidrolisis asetikolin sehingga rangsangan tidak
terjadi secara terus menerus.

III.

ALAT DAN BAHAN


1. Anatomi dan Fisiologi
1. Anatomi
a. Alat yang digunakan
Model anatomi otak manusia
Pustaka / literature pendukung
b. Bahan yang digunakan
2. Fisiologi
a. Alat yang digunakan
Jarum bedah
Pinset
Papan bedah
Gunting bedah
Pisau bedah
Lampu senter
Benang pengikat
Aplikator
Statif dan Klem
Aquarium atau bejana transparan
b. Bahan yang digunakan

2 ekor katak hidup


Asam asetat 2 %
Air

2. Refleks pada Manusia


a. Alat yang digunakan
Perkusor
Batang pengaduk
Kapas
Stopwatch
Gelas
b. Bahan yang digunakan
Air masak

IV.

PROSEDUR KERJA
1. Anatomi dan Fisiologi
A. Anatomi
1. Gambarkan anatomi dari sel saraf. Lengkapi dan tunjukkan bagianbagian ini: Neurilema, nodus ranvier, badan nissell, akson,
dendrite, selubung myelin, inti sel Schwann, neurofibril, dll.
2. Gambarkan jenis-jenis sel saraf, lengkapi dan tunjukkan bagianbagiannya.
3. Gambarkan organisasi saraf dan tunjukkan bagian-bagiannya.
4. Gambarkan akson dan neurilemma dan tunjukkan bagianbagiannya.
5. Otak
a. Gambarkan otak besar dan batang otak serta tunjukkan pada
gambar tsb bagian-bagian berikut:
Saraf vagus, fiassura median anterior, olive, saraf facial,
doiencephalon,

pons,

thalamus,

saraf

trochelear,

saraf

oculomotor, saraf glassopharyngeal, saraf opticus, cerebral


penduele, piramida, tangkai hipofise, saraf abducens, saraf
vestibulocochlear,

saraf

accessories,

saraf

hypoglossal,

saraftrigeminalis, middle cerebellar, penducle, decussation of


pyramid.
b. Amati penampang misdagital otak. Tunjukkan bagianbagianotak pada gambar tsb : badan pineal, comisura posterior,

hypothalamus, comisura anterior, otak kecil, lobus temporal,


lobus frontalis, forniks, medulla oblongata, optic khiasma,
corpus callosum, lobus osipetal, interthalamic adhesion, pons,
hipofise ( pituitary ), spinalis chordate, thalamus, lobus
parietal.
c. Gambarkan meninges dan tunjukkan bagian-bagian berikut:
Durameter, Sinus longitudinal, Piameter, Ruangsubarachnoid,
Satura longitudinal.
d. Gambarkan penampang frontal otak besar dan letak ganglia
basal. Tunjukkan bagian-bagian berikut : Nukleus basal,
nucleus caudatus, Corpus callosum, putamen, capsula interna,
hypothalamus, thalamus, globus pallidus, ventrikel ketiga,
ventrikel lateral, korteks serebri, insula, fisura longitudinal,
pituitary.
6. Tulang belakang dan saraf-sarafnya
a. Amatigambar spinalis chordate dan saraf spinal. Gambarkan
dan tunjukkan pada gambar tsb bagian-bagian berikut:
Sacral, cauda equine, tulang osipetal, conus medullaris, saraf
toraks, pleksus brachial, pleksus sacral, saraf koksigeal, saraf
sacral, saraf lumbar (5 pasang), saraf intercostals, pleksus
lumbar, pleksus servikal, saraf servikal, saraf femoral.
b. Bagian-bagian saraf spinal. Gambarkan dan tunjukkan bagianbagian saraf spinal berikut:
Bahan putih, bahan abu-abu, saraf spinal, meninges, ganglion
akar dorsal, cabang akar dorsal, akar ventral anterior,
durameter, piameter, akar ventral, sulkus median posterior,
arakhnoid, akar dorsal posterior, akar dorsal, fisura medial
anterior.
7. Saraf cranial: pelajari distribusi saraf cranial, sebutkan dan
lokasikan macam-macam saraf cranial tersebut.
8. Lengkapi tabel berikut.
9. Saraf otonom

Gambarkan refleks somatic dan refleks otonom.


Pelajari langsung refleks yang berlangsung pada kedua gambar
tersebut. Nyatakan bagian-bagiannya yang terlihat dan beri arah
lengkung refleks tsb.
B. Fisiologi
1. Ambil katak sehat dan letakkan di dalam bejana/aquarium
2. Amati aktivitas spontannya, seperti:
Pernafasan
Gerak melompat
Posisi kepala
Gerak buka tutup mata
3. Catat keseimbangan katak pada berbagai kemiringan bejana (45o,
90o)
4. Letakkan katak terlentang dan amati bagaimana ia membalikkan
tubuhnya (refleks membalik ini disebut righting refleks)
5. Gantung katak tersebut pada statif dengan mengikat kedua kaki
depannya. Jepit sebuah jarinya dengan pinset dan amati adanya
refleks penarikan kaki.
6. Isi aquarium/bejana dengan air hingga setengah penuh, letakkan
katak di dalamnya dan amati gerakannya pada waktu berenang.
7. Setelah selesai seluruh pengamatan di atas, rusakkan otak katak ini
dengan cara melewatkan jarum melalui foramen magnum ke dalam
otak dan gerakkan jarum tersebut ke kiri dank e kanan. Dengan
cara ini diperoleh hewan refleks (spinal animal).
8. Lakukan sekali lagi pengamatan b sampai f terhadap hewan refleks
ini.
9. Kini basahi dada dan paha katak ini dengan asam asetat 2%.
Perhatikan apakah katak berusaha untuk menghilangkan asam
tersebut dengan anggota badannya.
10. Bersihkan asam yang tertinggal.
11. Selanjutnya masukkan jarum ke saluran vertebrata, mulai dari
tengkuk. Dengan cara ini seluruh sistem saraf hewan dirusak.
12. Lakukan lagi pengamatan b sampai f terhadap hewan ini.
13. Ambil katak sehat lagi. Bungkus tubuh katak dengan sehelai kain
hingga bagian kepalanya tetap bebas. Gunting rahang atas dan

kraniumnya tepat di belakang mata (rahang bawah tidak ikut


digunting)
14. Lakukan pengamatan b sampai f terhadap katak ini.
15. Catat respon katak dalam tabel berikut dan bahas hasil yang
diperoleh. Keterangan: beri tanda +++ untuk rekasi sedang, tanda
++ untuk rekasi lemah dan tanda + untuk tidak adanya reaksi.

2. Refleks pada manusia


1. Deep Refleks
a. Refleks Knne-Jerk ( Refleks sentakan lutut )
Saudara duduk di atas sebuah meja dengan kedua kaki
tergantung bebas. Tutup mata saudara, seorang teman memukul
ligament tempurung lutut saudara dengan prekusor beberapa
kali. Catat respon yang diamati dan tentukan kekuatan
responrefleks.bagian mana dari sistem saraf pusat yang
berperan dalam respon tsb? Kegagakan dalam munculnya
respon tsb menunjukkan adanya luka atau penyakit pada
struktur apa?
b. Refleks Patelar
Ulangi prosedur yang sama seperti di atas, sementara saudara
menggenggam kuat kepalan tangan saudara ke belakang tubuh
saudara. Catat respon yang diamati dan tentukan kekuatan
respon refleks tsb. Bandingkan kekuatan dari ke tiga prosedur
di atas.
c. Refleks Babinski
Gerakkan benda tumpul sepanjang bagian tengah telapak kaki
saudara. Catat respon yang diamati. Refleks babinski positif
apabila terjadi fleksi ke atas dari ibu jari kaki saudara.
d. Refleks Archilles
Saudara berdiri di sisi kursi. Tempatkan salah satu lutut ke atas
kursi dengan paha terletak ventrikel dan kaki bagian bawah

horizontal. Seorang teman saudara memukul urat archilles kaki


tersebut dengan perkusor. Catat respon yang diamati.
e. Refleks Biceps
Letakkan lengan bagian bawah ke atas sebuah meja sehingga
membentuk sudur 90o terhadap lengan atas. Pukul urat biceps
tangan tersebut dengan perkusor. Catat respon yang terjadi.
f. Refleks Triceps
Tempatkan lengan saudara horizontal terhadap dada saudara.
Pukul urat triceps dengan perkusor. Catat respon yang diamati.
2. Superficial Refleks
a. Refleks Plantar
Gerakan benda tajam sepanjang telapak kaki saudara. Catat
respon yang diamati.
b. Refleks Abdominal
Dengan kuku ibu jari atau kunci, pukul abdomen saudara tepat
di bawah tulang dada dengan cepat. Catat respon yang diamati.
c. Refleks Kornea
Sentuhlah kornea mata saudara dengan kapas atau benda
tumpul. Catat respon yang diamati.
d. Refleks Faringeal
Sentuhlah uvula dan fauces dengan batang pengaduk yang
berish. Catat respon yang diamati.
e. Refleks Kulit
Gerakkan sebuah benda tumpul di atas permukaan kulit. Amati
perubahan warna kulit. Apa yang menyebabkan perubahan
warna kulit ini.
f. Refleks Pilomotor
Belailah kulit dengan lembut. Catat apa yang diamati.

Anda mungkin juga menyukai