Anda di halaman 1dari 8

Jurnak kimia ,mei 2011

PENENTUAN KANDUNGAN ION SULFAT DENGAN METODE


TURBIDIMETRI
Frisca yanti s
08081003053
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sriwijaya
Email : frisca_yes@yahoo.com

Abstrak
Telah dilakukan pratikum spektromerti penentuan kandungan ion sulfat dengan
metode turbidometri yng bertujuan menentukan kadungan ion sulfat dalm larutan
berdasarkan intesitas cahaya yng diteruska dalma pratikum ini mengungunakan alat
turbinitas, turbinitas sendiri adalah sebuah alat yang digunakan untuk menguji
kekeruhan, yang biasanya dilakukan pengujian adalah pada sampel cairan misalnya
air sedang kan metode turbinitas metoda pengukuran konsentrasi partikel
dalam suatu suspensi. Metoda ini didasarkan pada hamburan elastic
cahaya oleh partikel dimana prinasip utama paad turbiditas ini terjadinya reaksi
sempurna antara zat yg akan dianalisa dan pereaksinya dan kelarutan zat yang
terbentuk sangat kecil. Dalam percobaan digunakan kalium sulfat 10-2M, BaCl2
kristal sebagai penggendap, Gliserol-alkohol sebagai matrix, NaCl-HCl, aquades dan
tisu. Pada penelitian ini akan menentukan konsentrasi ion sulfat dari suatu cuplikan
secara turbidimetri dengan pemantulan BaSO4 sebagai fase tedispersi. Konsentrasi
ion sulfat diperoleh setelah membuat kurva kalibrasi dari larutan standar.

1.PENDAHULUAN
Dalam usaha meningkatkan
kualitas pelayanan analisis kimia di
Laboratorium Uji Bahan PTBN, maka
pelayanan analisis Uji Bahan perlu
ditingkatkan
diantaranya
analisis
sulfat. Analisis sulfat di dalam batuan
dilakukan untuk keperluan industri,
sedangkan analisis sulfat di dalam air

minum perlu dilakukan, karena seperti


yang dipersyaratkan oleh WHO
kandungan sulafat maksimum yang
diperbolehkan sebesar 200 ppm.(1)
Sulfur terkandung di dalam
mineral sebagai pyrite, gypsum dan
batubara. Kandungan sulfur di dalam
batubara dapat mencapai 4%, sulfur
dapat berbentuk pyrite sebagai S2 dan

Jurnak kimia ,mei 2011

sulfat sebagai SO4. Sulfat di dalam


senyawa organik terdapat sebagai
thiophenols dan thiophenes. Batubara
dengan kandungan sulfur tinggi ketika
dibakar akan terbentuk sulfur dioksida
yang dapat menyebabkan polusi di
dalam udara. Ada beberapa metode
analisis sulfat : yang pertama adalah
metode
gravimetri,
titrimetri,
Potensiometri dan Turbidimetri.
Turbidimeter merupakan alat
yang digunakan untuk menguji
kekeruhan, yang biasanya dilakukan
pengujian adalah pada sampel cairan
misalnya air. Salah satu parameter
mutu yang sangat vital adalah
kekeruhan
yang
kadang-kadang
diabaikan karena dianggap sudah
cukup dilihat saja atau alat ujinya yang
tidak ada padahal hal tersebut dapat
berpengaruh terhadap mutu. Oleh
sebab itu untuk mengendalikan mutu
dilakukan uji kekeruhan dengan alat
turbidimeter. Ada beberapa cara
praktis memeriksa kualitas air, yang
paling langsung karena beberapa
ukuran redaman (yaitu, pengurangan
kekuatan) cahaya saat melewati kolom
sampel air, Kekeruhan diukur dengan
cara ini menggunakan alat yang
disebut nephelometer dengan setup
detektor ke sisi sinar. Satuan
kekeruhan
dari
nephelometer
dikalibrasi disebut Nephelometric
Kekeruhan Unit (NTU). Kekeruhan di
danau, waduk, saluran, dan laut dapat
diukur dengan menggunakan Secchi
disk. Kekeruhan di udara, yang
menyebabkan redaman matahari,
digunakan sebagai ukuran polusi.
Untuk model redaman dari radiasi
balok, beberapa parameter kekeruhan
telah diperkenalkan, termasuk faktor

kekeruhan Linke (TL). Kekeruhan


(atau kabut) juga diterapkan untuk
padatan transparan seperti kaca atau
plastik. Dalam kabut produksi plastik
didefinisikan
sebagai
persentase
cahaya yang dibelokkan lebih dari 2,5
dari arah cahaya masuk.
Turbidimeter juga merupakan
sifat optik akibat dispersi sinar dan
dapat
dinyatakan
sebagai
perbandingan cahaya yang dipantulkan
terhadap cahaya yang tiba. Intensitas
cahaya yang dipantulkan oleh suatu
suspensi adalah fungsi konsentrasi jika
kondisi-kondisi
lainnya
konstan.
Metode pengukuran turbiditas dapat
dikelompokkan dalam tiga golongan ,
yaitu
pengukuran
perbandingan
intensitas cahaya yang dihamburkan
terhadap intensitas cahaya yang
datang; pengukuran efek ekstingsi,
yaitu kedalaman dimana cahaya mulai
tidak tampak di dalam lapisan medium
yang keruh. instrumen pengukur
perbandingan Tyndall disebut sebagai
Tyndall meter. Dalam instrumen ini
intensitas diukur secara langsung.
Sedang pada nefelometer, intensitas
cahaya diukur deagan den-an larutan
standar.
Turbidimeter
meliputi
pengukuran cahaya yang diteruskan.
Turbiditas berbanding lurus terhadap
konsentrasi dan ketebalan, tetapi
turbiditas tergantung. juga pada warna.
Untuk partikel yang lebih kecil, rasio
Tyndall sebanding dengan pangkat tiga
dari ukuran partikel dan berbanding
terbalik terhadap pangkat empat
panjang
gelombangnya.
Prinsip spektroskopi absorbsi dapat
digunakan pada turbidimeter dan
nefelometer.
Untuk
turhidimeter,
absorbsi
akibat
partikel
yang

Jurnak kimia ,mei 2011

tersuspensi diukur sedangkan pada


nefelometer, hamburan cahaya oleh
suspensilah yang diukur. Meskipun
prcsisi metode ini tidak tinggi tetapi
mempunyai
kegunaan
praktis,
sedangkan
akurasi
pengukuran
tergantung pada ukuran dan bentuk
partikel. Setiap instrumen spektroskopi
absorbsi dapat digunakan untuk
turbidimeter, sedangkan nefelometer
kurang sering digunakan pada analisis
anorganik. Pada konsentrasi yang lebih
tinggi, absorbsi bervariasi secara
Tinier terhadap konsentrasi, sedangkan
pada konsentrasi lebih rendah untuk
sistem koloid Te dan SnCl2, tembaga
ferosianida dan sulfida-sulfida logam
berat tidak demikian halnya. Kelarutan
zat tersuspensi seharusnya kecil. Suatu
gelatin pelindung koloid biasanya
digunakan untuk membentuk suatu
dispersi koloid yang seragam dan
stabil.
Turbidimetri
adalah
metoda
pengukuran konsentrasi partikel
dalam suatu suspensi. Metoda ini
didasarkan pada hamburan elastic
cahaya
oleh
partikel.
Turbidimetri
mengukur
p e n u r u n a n i n t e n s i t a s c a h a ya
y a n g d i t e r u s k a n a k i b a t adanya
hamburan. Zat yang berada dalam
larutan harus disuspensikan agar dapat
ditentukan dengan turbidimetri
dengan
cara
mereaksikannya
dengan
zat
pengendap
atauditambahkan zat aktif permukaan.
Mengingat cahaya dihamburkan maka
i n t e n s i t a s c a h a ya p a d a s e t i a p
arah
merupakan
fungsi
konsentrasi,bentuk,ukuran
partikel, dan indeks refraktif

relatif atau partikel atau


m e d i u m s e r t a panjang gelombang
cahaya
datang.metoda
ini
merupakan metoda standar dalam
menentukan kekeruhan air.Selain
itu juga dapat mengukur kadar
sulfat,
perak,
arsen,
emas,
kalsium,
dankalium.Bagan
alat
turbidimetriS e l a i n
metoda
turbidimetri terdapat met oda
lain
ya n g
dapat
d i g u n a k a n untuk
mengukur
kekeruhan sampel, metode tersebut
adalah nefelometri.Turbidimetri dan
nefelometri
merupakan
teknik
pengukuran
yang
sama

samaberdasarkan pada hamburan yang


diakibatkan oleh partikel zat dalam
larutan.Perbedaan keduanya yaitu pada
turbidimetri,
detektor
diletakkan
sejajar
dengansumber
radiasi
sedangkan pada nefelometri detektor
diletakkan / mengukurpada sudut 90
derajat dari sumber radiasi. Namun
pada percobaan ini kitamenggunakan
turbidimetri
saja.
Panjang
gelombang
maksimum
dari
larutanc u p l i k a n a i r ( s a m p e l )
adalah
500
nm.Pada
panjang
gelombang
ini
l a r u t a n terserap dengan sempurna
dan maksimal. Penentuan kekeruhan
cuplikan air dibagi menjadi tiga
metode,
metode
yangpertama
dilakukan adalah metode kurva
kalibrasi.
Pada
metode
kurva
kalibrasidilakukan
pengukuran
transmitan sejumlah larutan standar
pada
daerahk o n s e n t r a s i
tertentu. Dari hasil percobaan
diperoleh
nilai
turbidans
s a m p e l 101.64 NTU sedangkan
nilai turbidans sampel yang

Jurnak kimia ,mei 2011

sebenarnya adalah 68 NTU.


Penggunaan
metode
ini
memberikan
galat
sebesar
49.47%. Persen kesalahanyang
dihasilkan sangat besar, hal ini
kemungkinan disebabkan labu
takar
yangdigunakan berukuran
kecil. Semakin kecil ukuran labu takar,
pengocokan yangdilakukan tentu harus
semakin lama sebab difusi konsentrasi
yang terjadisemakin sempit dan
terbatas tempatnya (maksudnya ruang
udara yangmembantu pengocokan juga
semakin kecil). Selain itu juga karena
sampel telahterkontaminasi oleh pipet
volume. Seharusnya larutan sampel
tidak boleh dipipetlangsung dari
botolnya, tetapi harus dipindahkan
dulu ke gelas kimia lain. Hal initidak
dilakukan
oleh
praktikan.
Kemungkinan yang terjadi adalah
pipet volumeyang digunakan masih
kotor dan mengandung zat-zat lain
(pengotor) sehinggamengganggu hasil
pengukuran.Metoda selanjutnya adalah
metoda penambahan standar luar. Pada
metodei n i ,
sampel
yang
diberi
larutan
standar
diaduk dengan pengaduk
m a g n e t kemudian
dimasukkan
dalam
kuvet
dan
diukur
transmitannya.
Setelah
larutandiukur transmitannya, larutan
dikembalikan ke dalam gelas kimia
untuk
ditambahkan
larutan
standar
untuk
kemudian
dilakukan hal yang sama

Analisis
secara
turbidimetri
merupakan
analisis
berdasarkan
pengukuran turbiditas (S) atau
kekeruhan dari suatu suspensi.
Kekeruhan dapat disebabkan oleh
bahan-bahan
tersuspensi
yang
bervarisasi dari ukuran koloidal
sampai dispersi kasar, tergantung dari
derajad turbulensinya. Pengukuran
intensitas cahaya yang ditransmisi
sebagai fungsi dari konsentrasi fase
terdispersi adalah dasar dari analisis
turbidimetri. Dalam membuat kurva
kalibrasi dianjurkan dalam penerapan
turbidimetri karena hubungan antara
sifat-sifat
optis
suspensi
dan
konsentrasi fase terdispersinya paling
jauh adalah semi empiris. Agar
kekeruhan (turbidity) itu dapat diulang
penyiapannya haruslah seseksama
mungkin, endapan harus sangat halus.
Intensitas cahaya bergantung pada
banyaknya dan ukuran partikel dalam
suspensi sehingga aplikasi analitik
dapat
dimungkinkan.
Prinsip
spektroskopi absorbsi dapat digunakan
pada turbidimeter, dan nefelometer.
Untuk turbidimeter, absorpsi akibat
partikel yang tersuspensi diukur
sedangkan
pada
nefelometer,
hamburan cahaya oleh suspensilah
yang diukur. Meskipun presisi metode
ini tidak tinggi tetapi mempunyai
kegunaan praktis, sedang akurasi
pengukuran tergantung pada ukuran
dan bentuk partikel. Setiap instrument
spektroskopi absorpsi dapat digunakan
untuk
turbidimeter,
sedangkan
nefelometer memerlukan resptor pada
sudut 90oC terhadap lintasan cahaya.
Aplikasi teknik turbidimeter cukup
luas, misalkan dalam studi pencemaran
air, jumlah sulfat dalam air dapat

Jurnak kimia ,mei 2011

diukur dengan turbidimeter. Penentuan


sulfat dalam air laut, dapat dilakukan
dengan mengubah sulfat menjadi suatu
partikel yang tersuspensi dalam air laut
tersebut, sehingga memungkinkan
dilakukannya
analisa
secara
turbidimetri
Potasium sulfat (K2SO4) (juga
dikenal sebagai garam abu sulfur)
merupakan garam yang terdiri dari
kristal putih yang dapat larut dalam
air. Tak mudah terbakar. Bahan kimia
ini biasanya digunakan dalam pupuk,
menyediakan potasium dan sulfur.
Potasium sulfat juga merupakan
biproduk
pada
produksi
asam
sendawa.
Potasium sulfat, K2SO4, ialah
garam yang awalnya dikenal pada
abad ke-14, dan dipelajari oleh
Glauber, Boyle dan Tachenius, disebut
di abad ke-17 sebagai arcanuni atau sal
duplicatum,
dianggap
sebagai
kombinasi garam asam dengan garam
alkalin.
Dihasilkan sebagai biproduk
dalam banyak reaksi kimia, dan
kemudian digunakan untuk disuling
dari kainit, salah satu mineral
Stassfurt, namun proses itu telah
ditinggalkan karena garam dapat
dibuat cukup murah dari klorida
dengan membusukkannya dengan
asam
belerang
dan
calcining
residunya. Untuk memurnikan produk
mentahnya maka dilarutkan dalam air
panas dan larutan yang disaring dan
bisa didinginkan, saat bagian terbesar
garam yang dilarutkan itu menghablur
dengan promptitule yang khas.
Kristal yang amat bagus
memiliki bentuk piramida sisi 6 ganda,

namun sesungguhnya termasuk sistem


rhombik. Kristal-kristal itu transparan,
amat keras dan sama sekali permanen
di udara. Memiliki ras pahit, asin.
Garamnya dapat larut dalam air,
namun tak dapat larut dalam garam
abu tajam dari sp. gr. 1,35, dan dalam
alkohol sebenarnya. Melebur pada
suhu 1078 C. Garanm mentah itu
biasa digunakan dalam pengolahan
kaca.
Sulfat asam atau bisulfat,
KHSO4, siap diproduksi dengan
memfusikan 13 bagian garam mormal
berbubuk dengan 8 bagian asam
belerang.
Membentuk
piramida
rhombik, yang melebur pada 197.
Melebur pada 3 bagian air 0C.
Kelarutannya menunjukkan reaksi
banyak seolah 2 kongenernya, K2SO4
and H2SO4, hadir berdampingan satu
sama lain yang tak tergabung.
Kelebihan alkohol, nyatanya, endapan
sulfat normal (dengan sedikit bisulfat)
dan asam bebas tetap dalam larutan.
Kemiripannya ialah garam
kering yang bergabung pada tekanan
merah pudar; berlaku pada silikat,
titanat, dsb., seolah merupakan asam
belerang yang ditingkatkan melebihi
titik didih alaminya. Itulah sebabnya
penerapannya yang sering dalam
analisis ialah sebagai alat penghancur.
Untuk garam dari asam belerang
lainnya, lihat sulfur.
Validasi metode analisis bertujuan
untuk
memastikan
dan
mengkonfirmasi
bahwa
metode
analisis tersebut sudah sesuai untuk
peruntukannya. Validasi biasanya
diperuntukkan untuk metode analisa
yang baru dibuat dan dikembangkan.
Sedangkan untuk metode yang

Jurnak kimia ,mei 2011

memang telah tersedia dan baku (misal


dari AOAC, ASTM, dan lainnya),
namun metode tersebut baru pertama
kali akan digunakan di laboratorium
tertentu,
biasanya
tidak
perlu
dilakukan validasi, namun hanya
verifikasi. Tahapan verifikasi mirip
dengan validasi hanya saja parameter
yang dilakukan tidak selengkap valida

kurang lebih 40ml ke dalam tabung


turdibimeter. Atur sinar yang di dalam
dan diluar lingkaran sehingga sama
terang dengan memutar tombol
sebelah kanan. Catat skalanya.
Lakukan percobaan ini pada untuk
labu takar ke 2 ke 3 dst. Dan tentukan
kosentrasi ionsulfat berdasarkan grafik
stan

2. METODOLOGI

3. HASIL DAN BAHASAN

Sulfat pada fase air diendapkan


sebagai barium sulfat di dalam suasana
sulfat berlebihan dan di dalam
suspensi
gliserol-alkohol
sebagai
matriks.

Tabel 1. Data hasil penentuan


turbidisitas ion sulfat pada konsentrasi
Volume
K2SO4 (mL)

X ([ ]
M)
Y (S)

bahan

0.00006 0,2

Bahan- bahan yang digunakan terdiri


dari: K2SO4 10-2 M,NACl-HCL,
larutan gliserol- alcohol, BaCl2 akudes
dan tisu

0.00010 0,3

0.00014 0,4

GRAFIK

Peralatan
Peralatan yang digunakan terdiriri dari
: turbidimetri, pipet, gelas kimia, labu
takar 100 ml
Cara kerja
Nyalakan alat turbidimetri selama 15
menit sebelum digunakan, disiapkan 7
buah labu takar 100ml,di beri masingmasin labu. Labu pertama diisi dengan
sedikit akuades, labu ke 2,ke 3 dst
ditambah dengan larutan standar
K2SO4 10-2 dengan volume berbeda.
Ditambahkan 10ml larutan NAOHHCl, 20 ml larutan gliserol alcohol
kemudian diencerkan hingga 100ml.
tambahkan 0,3 g BaCl2, aduk sampai
rata, tuangkan larutan pada labu takar

Slope (a) = 29.71


Intersept (b) = 0,55
Regresi = 0.996
Turbidisitas (y) =0.15

Jurnak kimia ,mei 2011

29.71 x = - 0,04

terdispersi. Syarat utama penerapan


metode turbidimetri adalah terjadi
reaksi sempurna antara zat yang akan
dianalisa dan pereaksinya serta
kelarutan zat yang terbentuk sangat
kecil. Adapun Syarat agar penentuan
suatu ion secara analitik dapat
ditentukan dengan metode turbidimetri
yaitu dengan membuat kurva kalibrasi
dengan larutan standar.

x = - 0,00134

Membuat

Dari data yang didapt bahwa kurva


tersebut suda valid, karena berada di
grafik kurva kalibrasi dimana jika
kurva blum valid dapat diatasi dengan
cara membuat larutan menjadi lebih
pekat dimana dengan larutan yang
homogen dan kosentrasi sebanding
dengn warna dan konsentrasi yang
dihasilkan tidak bernilai negatif.
Sedangkan jika sebaliknya, konsentrasi
dari sampel yang kita dapatkan lebih
besar maka larutan dari sampel
tersebut harus diencerkan terlebih
dahulu. Cara untuk membuat larutan
menjadi pekat yaitu dengan mengganti
sampel yang akan digunakan dengan
sampel yang sama tetapi memiliki
konsentrasi lebih tinggi dari sampel
sebelumnya.

kalibrasi dianjurkan dalam penerapan

Dari nilai
regresi
yang
didapatkan yaitu 0.996 menandai
bahwa kelinieran dari grafik kurva
kalibrasi sangat lah baik, karena
kisaran dari nilai regresi itu sendiri
antara 0,996-1dimana nilai rengresi
yang baik antara 0.02 dan 0.08

dari partikel-partikel itu cukup dapat

Prinsip dari turbiditas itu


sendiri pengukuran cahaya ditransmisi
sebagai fungsi dari konsentrasi fas

yang berbeda antara sample dan

Konsentrasi ion sulfat :


y = ax + b
0,15 = 29.71 x + 0,55
29.71 x = 0,15 0,55

kurva

turbidimetri karena hubungan antara


sifat-sifat

optis

suspensi

dan

konsentrasi fase terdispersi paling jauh


adalah semi empiris. Agar kekabutan
atau kekeruhan (turbidity) itu dapat
diulang,

penyiapannya

haruslah

seseksama mungkin. Endapan harus


sangat halus, sehingga tidak cepat
mengendap. Intensitas cahaya baur
bergantung
ukuran

pada

banyaknya

partikel-partikel

dan
dalam

suspensi, dan asalkan ukuran rata-rata

diulang.dan

Jika

perbandingan

respon/konsentrasi antara sampel dan


larutan standar tidak sama, misalnya
disebabkan oleh matrik atau komposisi

standar, maka penggunakaan kurva

Jurnak kimia ,mei 2011

kalibrasi

untuk

menentukan

konsentrasi sampel akan memberikan


hasil yang tidak akurat. Hal ini dapat
diatasi dengan menggunakan metode
adisi standar
Pada percobaan ini, adapun
funsi beberapa bahan
BaCl2,

NaOH-HCl

diantaranya
dan

Dari grafik data yang didapat di atas,


grafik yang dihasilkan berbentuk linier
atau garis lurus. Sehingga untuk
konsentrasi sampel tersebu sudah valid
karena berada pada kisaran grafik serta
nilai dari konsentrasi sampel tersebut
di berada
dari grafik kurva
kalibrasi.dan nilai regresi yang didapat
suda cukup baik
Daftar pustaka

gliserol-

1. file://localhost/C:/Documents%

alkohol. Adapun fungsi dari BaCl2

20and%20Settings/Hp/My%20
Documents/turbidimetri.html

yaitu untuk mengendapkan SO42- agar


membentuk BaSO4 sedangkan fungsi
dari

NaOH-HCl

yaitu

untuk

menghasilkan larutan bening.

2. file:///C:/Documents%20and%

20Settings/Hp/My%20Docume
nts/Analisis%20secara%20turb
idimetri.htm
3. http://donflimbong.blogspot.co

Adapun kondisi yang harus


dikendalikan dengan hati-hati untuk
menghasilkan suspensi dengan sifatsifat yang cukup seragam, diantaranya
konsentrasi-konsentrasi kedua ion
yang bergabung (bersenyawa) yang
menghasilkan endapan, maupun rasio
dari konsentrasi-konsentrasinya dalam
larutan-larutan yang dicampurkan,
cara,
urut-urutan
dan
laju
pencampuran,
temperatur
serta
banyaknya garam-garam dan zat-zat
lain yang ada serta terutama koloidkoloid pelindung (gelatin, gom arab,
dekstrin dsb) serta temperatur dan alat
terlebih dulu dipanasaskn agar alat
dapat membaca turbinitas .
4. Kesimpulan

m/2011_03_01_archive.html
4. http://id.shvoong.com/exact-

sciences/chemistry/2157097analisis-secaraturbidimetri/#ixzz1NKARcOQ
3
5. http://www.chemeng.its.ac.id/index.php?act=det
ail&sub=lab&id=1242703236
6. http://www.slideshare.net/rebor

n4papua/statistik-presentation
7. Tim

Kimia Analisa.2011.
Penuntun
praktikum
Spektrometri.
Palembang.
Jurusan
Kimia
Fakultas
Matematika
Dan
Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas
Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai