Anda di halaman 1dari 3

Mekanisme kerja zat Aditif

Zat adiktif adalah zat kimia yang dapat menimbulkan efek ketagihan/kecanduan bagi orang
yang mengonsumsinya. Unsur zat adiktif pada mulanya tidak disukai kebanyakan orang, akan
tetapi jika sekali, dua kali, sampai tiga kali saja orang mencoba akan menibulkan efek samping
yang berakibat kepada ketagihan. Oleh karena itu awalnya orang biasanya hanya iseng dan
mencoba. Satu kali mencoba biasanya masih merasakan tidak enak, pahit, pusing dan
sebagainya. Zat adiktif di satu sisi memang bermanfaat, akan tetapi di sisi lain madaratnya akan
lebih besar, bahkan bisa merembet ke hal-hal lain yang akibatnya sangat merugikan. Kerugian
yang dialami bukan hanya kepada orang yang memakai tetapi orang lain pun akan merasakan
pengaruhnya
Macam-macam benda yang mengandung zat adiktif antara lain :
1.

Rokok
Rokok terbuat dari daun tembakau, cengkih, kemenyan dan rempah-rempah lainnya. Rokok
sangat membahayakan bagi kesehatan, karena dalam asap rokok terdapat 4.000 jenis bahan
kimia. Rokok tidak ahanay bagi perokok sendiri (perokok aktif), namun juga bagi orang yang
ada di dekatnya dan menghisap asap rokok tersebut (perokok pasif).Seorang yang merokok akan
merasa tenang, nyaman, dan stress yang dirasakan akan menjadi lebih berkurang. Hal ini
disebabkan karena tembakau yang digunakan sebagai bahan pembuat rokok mengandung zat
adiktif, yaitu nikotin. Oleh karena itulah, seorang yang biasa merokok akan sulit melepaskan
kebiasaan merokoknya.Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh bahan kimia dalam rokok bagi
sistem tubuh adalah sebagai berikut :

Nikotin : Bahan ini dapat mempengaruhi tubuh dengan cara : merusak sistem saraf pusat,
meningkatkan denyut nadi dan tekanan darah, dan menyebabkan vasokontaksi pembuluh arteri.

Karbon monoksida : Karbon monoksida merupakan gas yang terdapat dalam asap rokok.
Karbon monoksida berbahaya kerana mampu mengikat hemoglobin darah yang berakibat kadar
oksigen dalam darah berkurang.

Tar : Tar bersifat karsinogenik, yaitu zat penyebab kanker (kanker paru-paru). Menurut
penelitian, setiap tahun 3,5 juta orang meninggal akibat rokok atau rata-rata 10.000 kematian
perhari, baik perokok aktif maupun perokok pasif.

2.

Alkohol/Miras
Alkohol yang terdapat dalam miras adalah jenis alkohol etanol. Alkohol merupakan hasil
proses fermentasi gula atau sari buah dan umbi-umbian. Alkohol berupa cairan bening yang
bersifat volatile (mudah menguap), tidak berwarna, dan mudah terbakar.
Bila alkohol dikonsumsi manusia, maka alkohol akan mudah diserap tubuh, selanjutnya alkohol
akan cepat disebarluaskan ke seluruh jaringan tubuh dan cairan tubuh. Dengan peningkatan
kadar alkohol dalam darah, seorang yang mengonsumsi alkohol akan merasa gembira/senang,
namun dengan penurunan kadar alkohol orang tersebut akan mengalami depresi.
Di pasaran ada 3 golongan minuman alkohol, yaitu :

Golongan A; kadar etanol 1% 5% (bir)

Golongan B, kadar etanol 5% 20% (anggur, wine)

Golongan C, kadar etanol 20% 45% (whiskey, vodca, TKW, manson, johny walker, kamput)
Sementara, ambang batas toleransi kadar alkohol dalam tubuh manusia adalah 0,05% dalam
darah. Kadar alkohol yang melebihi ambang batas yang ditentukan menyebabkan terganggunya
sistem koordinasi tubuh, merasa mual dan ingin muntah, nafas terengah-engah, bahkan bisa pula
memnyebabkan kematian akibat terbakarnya jantung.

3.

Kopi dan Teh


Kopi dan teh termasuk zat adiktif karena dalam kopi dan teh terdapat kafein. Kafein
merupakan senyawa komia alkoloid. Meskipun kafein aman untuk dikonsumsi, zat ini dapat
menimbulkan reaksi yang tidak dikehendaki seperti insomnia (susah tidur) dan gelisah. Kafein
bekerja pada sistem saraf pusat dan otot (otot jantung dan ginjal) dengan meningkatkan kinerja

dan hasil kerja otot, merangsang pusat pernafasan, meningkatkan kecepatan dan kedalaman
nafas.

Anda mungkin juga menyukai