ITS NonDegree 12493 Paper
ITS NonDegree 12493 Paper
Di Susun Oleh :
1. Agus Hermawan
NRP : 6107030007
2. Irwan Burhanuddin
NRP : 6107030021
I. RINGKASAN
I.1. PENGUSUL
a. NAMA
1. Agus Hermawan
NRP : 6107030007
2. Irwan Burhanuddin
NRP : 6107030021
Teknik
Bangunan
Kapal
Teknik
: V ( Lima )
Hadirnya mega proyek tersebut membawa berbagai dampak terhadap seluruh kalangan.
Setelah Suramadu berdiri kokoh diharapkan proses pemerataan dan akses ke Pulau Madura
dapat lebih cepat dan merata seperti Pulau Jawa, sehingga tidak timbul pernyataan bahwa
Pulau Madura dianaktirikan di bumi pertiwi Indonesia. Tak lepas dari itu ada juga pihak
penyeberangan dengan kapal ferry merasa kurang baik, karena orang-orang yang menuju
Pulau Madura kini beralih menggunakan Suramadu dan sektor pariwisata bahari Madura
juga kurang dikenal. Oleh karena itu secara tidak langsung pendapatan pihak
penyeberangan menjadi berkurang. Permasalahan seperti itu harus segera diatasi agar
Suramadu yang telah berdiri kokoh tidak menimbulkan kontroversi lagi.
Ide kreatif untuk memodifikasi tata ruang diharapkan akan mengembalikan
kejayaan kapal penyeberangan sebelum Suramadu didirikan, sedangkan proses
kegiatannya juga harus memperhatikan apa keinginan dari masyarakat, dengan cara
merombak kapal yang sudah ada. Memfasilitasi apa yang diinginkan masyarakat sangat
berperan penting sebagai bahan pertimbangan terhadap pemodelan kapal yang akan
dirombak. Berbagai data yang akan digunakan berfungsi untuk menentukan area
penempatan semua aksesoris yang dibutuhkan untuk perombakan dan pemodifikasian.
Kapal ferry mempunyai kriteria tersendiri dalam perencanaannya, antara lain menyangkut
stabilitas kapal, kebutuhan luas geladak, batasan atas panjang dan sarat air kapal serta
kemampuan manuvernya. Kriteria dalam perencanaan serta karakteristik kapal ferry
mengacu pada kebutuhan untuk mengoptimalkan desain bentuk lambung kapal. Beberapa
type bentuk lambung kapal tidak selalu dapat diterapkan untuk pembangunan kapal ferry
modern, masingmasing bentuk lambung tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya
sendiri sendiri. Desain kapal ferry modern yang cenderung lebih besar dalam ukuran dan
yang lebih komplek dalam pemilihan type bentuk lambung kapal serta aspek operasional
kapalnya, membutuhkan pengkajian desain yang lebih intensip.
Proses modifikasi tata ruang seluruh kapal akan menampilkan suasana berbeda dari
yang sudah ada dan sekaligus untuk pariwisata ke Madura. Apa saja potensi bahari yang
belum termanfaatkan akan berubah menjadi daya tarik dengan adanya alih fungsi dari
kapal ferry ini diharapkan wisata bahari di sekitar Pulau Madura dapat dikenal.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut berbagai pihak untuk membuat
sebuah karya desain kapal yang sempurna supaya mempunyai daya pakai yang lama.
Namun selama waktu terus berjalan teknologi pun semakin canggih lagi sehingga
memunculkan ide-ide kreatif yang lebih berkompetensi. Teknologi yang semakin canggih
pun digunakan untuk pembuatan Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan
Madura tujuannya untuk mempermudah akses ke Pulau Madura dan memperkenalkan
daerah pariwisata di Pulau Madura kepada publik. Dibalik pembangunan Mega Proyek
Jembatan Suramadu itu ada sebuah permasalahan yang tidak bisa dihindari karena ada
pihak-pihak tertentu yang merasa dirugikan dengan adanya Jembatan Suramadu. Banyak
alasan kenapa para pengguna kapal penyeberangan kini beralih ke Jembatan Suramadu
meskipun tarif yang ditentukan relatif lebih mahal daripada naik kapal. Hal ini yang
memotivasi kami untuk mengangkat menjadikannya sebuah tugas akhir yang tujuannya
untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Permasalahan itu akan diatasi dengan
mendesain dan memodifikasi ulang kapal ferry yang sudah ada menjadi sarana transportasi
sekaligus pariwisata yang akan menarik perhatian bagi semua kalangan. Diharapkan
dengan adanya desain ulang para pemilik perusahaan kapal ferry bisa mengembalikan
minat orangorang untuk memanfaatkan kapal ferry. Adanya desain ulang yang lebih
spesifik lagi yang berfungsi sebagai transportasi pariwisata diharapkan masyarakat lebih
termotivasi kembali ke kapal ferry. Dengan kebutuhan akan sarana transportasi khususnya
tranportasi laut, para desainer kapal dihadapkan pada suatu permasalahan yakni bagaimana
mendesain kapal yang sesuai dengan tuntutan perkembangan kemajuan yang berdasar pada
TEKNIK PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI KAPAL TBK
PPNS - ITS
suatu sarana tranportasi yang aman, lancar, nyaman, cepat dan tepat serta terjangkau.
Kapal dituntut dapat menyediakan ruangan atau luas geladak yang sangat besar,
sehingga selain untuk memenuhi kebutuhan akan kapasitas angkut juga untuk keperluan
kenyamanan penumpang dan penyediaan ruangan untuk tempat hiburan/rekreasi dikapal.
Jadi kapal yang di desain ulang menjadi kapal pariwisata ini memberikan apa yang
diinginkan masyarakat terhadap kebutuhannya. Dalam rencana desain nanti akan dibuat
cafe dan restoran di deck, sementara di poop deck akan direncanakan convention hall, bar
mini, karaoke mini dan sebagainya. Jadi masyarakat tidak perlu merasa khawatir terhadap
kenyamanan karena kapal yang sudah ada dirombak menjadi kapal yang diharapkan. Pada
umumnya kapal ferry mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakannya dari kapal
jenis lain. Demikian pula dalam membuat desain kapal ferry ada batasan dan kriteria
tertentu yang harus diperhatikan oleh perencana kapal. Kriteriakriteria tersebut selain
mencakup segi teknis dalam desain kapal mencakup pula segi operasional kapal. Maka dari
itu desain tata ruang dan perombakan seluruh bagian kapal harus mampu memberikan
sebuah gambaran yang jelas dan dengan visualisasi kedalam bentuk nyatanya, sehingga
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh pihak kontraktor untuk meminimalisir
kerugian kerugian yang terjadi akibat tidak tepatnya proses mendesain seluruh kapal
yang akan dirombak.
1.2.
Perumusan Masalah
Dengan kebutuhan akan sarana transportasi khususnya transportasi laut, para desainer
kapal dihadapkan pada suatu permasalahan yakni bagaimana mendesain kapal yang sesuai
dengan tututan perkembangan kemajuan yang berdasar pada suatu sarana transportasi yang
aman, lancar, nyaman, cepat dan tepat serta terjangkau. Dalam proses mendesain dan
merombak kapal ada beberapa pertimbangan, antara lain:
1.
Bagaimana tata letak ruang yang tepat untuk kapal pariwisata Suramadu.
2.
1.3.
Pembatasan Masalah
1.4.
Tujuan Penulisan
1.5.
Manfaat Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 RENCANA UMUM
Rencana umum dari sebuah kapal dapat didefinisikan sebagai perancangan di
dalam penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang dibutuhkan, ruangan yang
dimaksud seperti ruang muat dan ruang kamar mesin dan akomodasi, dalam hal ini disebut
superstructure (bangunan atas). Disamping itu juga direncanakan penempatan peralatanperalatan dan letak jalan-jalan dan beberapa sistem dan perlengkapan lainnya.
Dalam pembuatan sebuah kapal meliputi beberapa pekerjaan yang secara garis
besar dibedakan menjadi dua kelompok pengerjaan yakni kelompok pertama adalah
perancangan dan pembangunan badan kapal sedangkan yang kedua adalah perancangan
dan pemasangan permesinan kapal.
Pengerjaan atau pembangunan kapal yang terpenting adalah perencanaan untuk
mendapatkan sebuah kapal yang dapat bekerja dengan baik harus diawali dengan
perencanaan yang baik pula.
Langkah-langkah dalam menggambar Rencana Umum :
1. Menentukan Ruang Utama.
2. Menentukan batas-batas dari ruangan-ruangan didalam kapal.
3. Memilih & menempatkan peralatan / perlengkapan.
4. Menentukan segala peralatan yang dibutuhkan yang diatur sesuai dengan letaknya
5. Menentukan jalan untuk mencapai ruangan-ruangan didalam kapal.
6. Menentukan banyaknya kursi yang digunakan.
Kriteria Stabilitas
A. Ukuran-ukuran stabilitas yang berikut direkomendasikan
Daerah di bawah tuas kurva perbaikan (GZ Curve) sebaiknya tidak kurang
dari 0.005 m radian sudut kemiringan 300 dan tidak kurang dari 0.09 meter
radians hingga = 400 atau sudut genangan sebesar f atau kurang dari 400.
TEKNIK PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI KAPAL TBK
PPNS - ITS
Selain itu daerah dibawah curva tuas perbaikan adalah diantara sudut
kemiringan sebesar 300 dan 400 atau diantara 300 dan f, apabila sudut .
Kurang dari 400 meter radians maka sebaiknya tidak kurang dari 0.03 meter
radian.
B. Beberapa criteria di atas harus dipenuhi. Apabila karakteristik dari sebuah kapal tidak
memenuhi 2.5.1 maka kapal tersebut tidak dapat digunakan.
Daerah dibawah curva tuas perbaikan sebaiknya tidak kurang dari 0.07
meter radian hingga pada sudut 150 saat tuas perbaikan maximal terdapat
pada 150 dan 0.05 meter radian hingga pada sudut 30 0 pada saat tuas
perbaikan maximal terdapat pada 300 atau diatasnya. Pada saat tuas
perbaikan terdapat pada sudut diantara 15 0 dan 300, maka daerah yang
cocok dibawah curva tuas perbaikan sebaiknya :
0.05 + 0.001 ( 300 - max ) meter radian
10
Desain interior adalah merencanakan, menata dan merancang ruang-ruang interior dalam
suatu bangunan. Tatanan fisik dapat memenuhi kebutuhan dasar akan sarana untuk
bernaung, berlindung dan kenyamanan. Oleh sebab itu, maksud dan tujuan desain interior
adalah untuk memperbaiki fungsi, memperkaya nilai estetika, dan meningkatkan aspek
psikologis dari ruang interior serta menciptakan rasa kenyamanan. Setiap desain bertujuan
untuk menyusun secara teratur bagian demi bagiannya menjadi satu tatanan yang utuh
demi maksud-maksud tertentu. Maksud utama untuk menata atau merancang ulang ruang
akomodasi pala kapal ferry agar masyarakat merasa nyaman berada dalam ruang
akomodasi selain bertujuan atas penurunannya penumpang dan operasi kapal.
Problem desain harus didefinisikan lebih dulu. Definisi tersebut harus mencakup
spesifikasi mengenai bagaimana melaksanakan solusi desain itu. Tujuan akhir dan tujuantujuan lain harus ditetapkan terlebih dahulu. Analisa suatu permasalahan adalah memecah
permasalahan tersebut menjadi beberapa bagian, memperjelas permasalahannya, dan
mencoba menerapkan nilai-nilai dari berbagai aspek pada permasalahan itu. Anlisis juga
melibatkan pengumpulan informasi-informasi yang relevan yang dapat membantu kita
memahami sifat dari permasalahan tersebut dan membangun tanggapan yang sesuai. Dari
titik tolak ini, perlu diketahui juga batasan apa saja yang akan membantu membentuk
solusi desain. Faktor-faktor yang diperoleh apa yang dapat dan yang tidak dapat di ubah
harus di pertimbangka.
Sebuah desain dianggap bagus menurut pendapat perancangnya, kliennya atau orang lain
yang menikmati desain tersebut, karena dari salah satu dari beberapa alasan berikut ini :
a) Sebuah desain dianggap bagus sebab telah memnuhi fungsinya dengan baik
desain berhasil.
11
b) Sebuah desain dianggap baik sebab biayanya murah ekonomis, efisien dan tahan
lama.
c) Sebuah desain dianggap baik sebab tampak indah secara estetis menyenangkan.
d) Sebuah desain dianggap baik sebab dapat menimbulkan kembali perasaan dan
ingatan akan suatu waktu dan tempat membawa arti.
12
METODOLOGI
Proses pengerjaan tugas akhir ini dapat digambarkan sebagai flowchart pada
START
Identifikasi dan
perumusan masalah
-Buku
-Internet
-survey
- Wawancara
- Data lapangan
- Spesifikasi kapal
Tidak
Ya
- Perumusan
- Data
Tidak
13
Ya
Kesimpulan dan saran
END
Flow Chart Pengerjaan Tugas Akhir
menampilkan gaya baru dengan menambah fasilitas yang lebih baik dari
sebelumnya.
Pengaruh stabilitas
Kapal yang sudah ada ini sebenarnya sudah punya perhitungan stabilitas
yang baik. Namun dengan adanya perombakan dan sekaligus penambahan fasilitas
di kapal ini secara tidak langsung akan mengubah stabilitas, maka setelah proses
perancangan selesai kemudian dihitung lagi stabilitasnya.
TEKNIK PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI KAPAL TBK
PPNS - ITS
14
SISTIMATIKA PENULISAN
Kata Pengantar ..........
Abstrak ..
Daftar isi
Daftar gambar ...
Daftar table
Bab I. Pendahuluan ...
1.1
Latar Belakang .
1.2
Permasalahan
1.3
Pembatasan masalah
1.4
Tujuan penulisan ..
1.5
Manfaat penulisan
1.6
Metode penulisan .
Kesimpulan ..
V.2.
Saran
Daftar Pustaka .
Lampiran .
15
JADWAL PEMBUATAN
IV.1 Tahapan Kerja
Minggu ke
No.
Kegiatan
2
3
4
5
6
9&
10
-
11
&
12
-
13
&
14
-
15
&
16
-
16
DAFTAR PUSTAKA
Ching, Francis D.K. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Erlangga. Jakarta.
Gaguk, Suhardjito.Ir. 1994. Perencanaan Kapal Berbasis Komputer.
Goodban, William T. dan Hayslett Jack J.1979. Gambar dan Perencanaan Arsitektur.
Erlangga. Jakarta.
Hannes,
Rogers.2007.Menggambar
Tingkat
Mahir
dengan
Autocad
2007.Andi.Yogyakarta.
Ruddiantto, ST. MT. Diklat Kulia Perencanaan Kapal. Jurusan Tehnik Bangunan Kapal.
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. ITS. 1998.
Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana komputer. 2001. Permodelan 3 Dimensi
dengan 3D Studio Max. Salemba Infotek. Jakarta.
Wilkening, Fritz. 1996. Tata Ruang. Kanisius. Semarang.
http://www.surya.com/penumpangferry diakses 24 Juli 2009.
http://www.kompas.com/penumpangferry diakses 24 Juli 2009.
17