A. aktif
B. vital
C. statis
D. dinamis
Jawaban : C. benar, merupakan arsip yang disimpan secara permanen
2. Tagihan, rekening bank, tanda pembayaran termasuk rekod ....
A. administratif
B. akuntansi
C. berkas kasus
D. proyek
Jawaban :
B.benar, merupakan rekod akuntansi
3. Memo untuk aktivitas jangka pendek, kartu kontrol proyek dan formulir yang dianggap
rutin termasuk rekod ...
A. vital
B. inaktif
C. nonkopi
D. kontemporer
Jawaban :
D.benar, merupakan rekod yang tidak memiliki nilai berkesinambungan atau nilai abadi
bagi badan korporasi
4. Format yang dapat digunakan untuk menyajikan materi surat edaran dalam bentuk
rincian prosedur adalah format ...
A. history life
B. indeks numerik
C. outline
D. play script
Jawaban :
D.benar, merupakan format untuk menyajikan materi surat edaran dalam bentuk
rincian prosedur
5. Surat edaran yang bersifat sementara antara lain ...
A. perintah
B. instruksi
C. peraturan
D. buletin
Jawaban ;
D.benar, merupakan surat edaran yang tidak memiliki nilai rujukan berkesinambungan
6. Formulir kepegawaian, penjualan dan pengeluaran merupakan formulir ....
A. internal
B. eksternal
C. indeks numerik
D. indeks subjek
Jawaban :
A.benar, merupakan formulir yang digunakan dalam sebuah instansi yang
penggunaannya terstruktur
7. Sistem pemberkasan yang mengatur rekod menurut kata demi kata, huruf demi huruf
atau unit demi unit merupakan sistem ...
A. abjad
B. alfanumerik
C. kronologi
D. serial
Jawaban :
A.benar, merupakan pemberkasan sistem abjad
8. Keuntungan penggunaan sistem penyimpanan kronologis antara lain ...
A. surat masuk akan terpisah dari surat keluar
B. cocok untuk klasifikasi menyeluruh
C. transfer rekod inaktif mudah dilakukan
D. cocok untuk keperluan badan korporasi
Jawaban :
B.benar, merupakan keuntungan sistem penyimpanan kronologi
9. Bagan klasifikasi yang digunakan di perpustakaan tidak dapat diterapkan untuk
manajemen rekod, karena ...
A. manajemen rekod menggunakan pendekatan fungsi atau organisatoris
B. perpustakaan menggunakan pendekatan fungsi organisasi
C. manajemen rekod menggunakan pendekatan subjek
D. menggawai skema berdasarkan aktivitas instansi
Jawaban :
A.benar, manajemen rekod menggunakan pendekatan fungsi atau organisatoris
aktivitas apa saja yang ada, mengapa, bagaimana serta kapan aktivitas tersebut dilakukan;
juga berisi informasi tentang alat/mesin apa yang digunakan, apa yang dipertimbangkan
dalam interaksi satu sama lain, kondisi kerja secara fisik dan sosial, pelatihan, ketrampilan
dan kemampuan yang diisyaratkan dalam pekerjaan. Analisis jabatan yang baik juga dapat
digunakan untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi staffing, penilaian, imbalan dan
sebagainya.
Analisis jabatan merupakan informasi tertulis mengenai pekerjaan-pekerjaan apa yang harus
dikerjakan oleh pegawai dalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai. Dari analisis jabatan
dapat dibuat rancangan pekerjaan dan ditetapkan uraian pekerjaan. Dengan demikian analisis
jabatan dapat memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks
pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia dan alat-alat yang digunakan.
Schuler (1992) berpendapat bahwa analisis jabatan adalah suatu proses penguraian dan
pencatatan pekerjaan-pekerjaan. Sedangkan khusus uraian dan catatan tersebut adalah sasaran
pekerjaan-pekerjaan yaitu tugas-tugas atau aktivitas dan kondisi yang meliputinya. Dasar dari
analisis jabatan adalah spesifikasi pekerjaan yang tertulis secara mendetail tentang
ketrampilan, pengetahuan dan kemampuan individu yang dibutuhkan oleh kinerja pekerjaan
tersebut. Namun demikian, tidak semuanya berjalan baik. Uraian kerja yang termasuk
didalamnya menginformasikan tentang standar kinerja, karakteristik tugas yang dirancang,
dan karakteristik individu pekerja. Selain itu spesifikasi pekerjaan meliputi karaktersitik
individu, interest dan preferensi yang kompatibel dengan pekerjaan atau memuaskan kinerja
pekerjaan. Modifikasi antara uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan adalah untuk
menjaga agar sasaran manajemen SDM seperti peningkatan produkstivitas dan kualitas hidup
pekerja senantiasa terjaga.
2.2 Jenis Analisis Pekerjaan Kantor
1. Tradisional
Informasi yang dikumpulkan hanya mencakup tanggungjawab, kewajiban dan kualifikasi
minimal untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan tertentu.
Tidak dapat digunakan untuk menyusun deskripsi pekerjaan karena tidak terdapat rincian
stndar kinerja yang diharapkan.
2. Berorientasi hasil
Mencakup harapan organisasi terhadap karyawan
Mencakup keterkaitan antara tugas, standar kinerja, kecakapan dan kualifikasi minimal
Contohpertanyaan yang diajukan :
a. TUGAS : perilaku, kewajiban/tanggungjawab apa yang penting bagi perusahaan ?
b. KONDISI PEKERJAAN : bagaimana sifat dasar pekerjaan atau syarat apa yang diperlukan
agar pekerjaan terlaksana, petunjuk apa yang tersedia untuk membantu pekerja melaksanakan
tugasnya ?
c. STANDAR KINERJA : kinerja seperti apa yang diharapkan, baik berdasarkan standar
kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu yang ditetapkan perusahaan ?
d. KECAKAPAN : kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan apa yang dibutuhkan untuk
melaksanakan setiap tugas dengan standar minimal ?
e. KUALIFIKASI : pendidikan dan pengalaman apa yang dibutuhkan untuk mampu
3. Ketatalaksanaan
Tata laksana
Tata kerja/prosedur
Jadi sebenarnya yang dimanfaatkan dari suatu kegiatan analisis jabatan untuk hal atau
kegiatan-kegiatan yang disebut dalam 1,2 dan 3 adalah hasil yang diperoleh dari proses
analisis Jabatan. Hasil tersebut tiada lain dari data-data jabatan yang kemudian di susun
secara sistematis dan terorganisir menjadi informasi jabatan. Uraian tentang informasi jabatan
ini biasanya disebut uraian jabatan (Job Description)
Sedangkan fungsi dari analisis jabatan adalah untuk :
a. menentukan basis regional bagi struktur kompensasi
b. mengevaluasi tantangan lingkungan yang mempengaruhi pekerjaan
individu
c. menghapuskan persyaratan kerja yang dapat menyebabkan adanya
deskriminasi dalam pengadaan SDM
d. merencanakan kebutuhan SDM di waktu yang akan datang
e. memadukan lamaran dan lowongan kerja yang ada
f. memforkas dan menentukan kebutuhan-kebutuhan latihan bagi para
karyawan
g. mengembangkan rencana-rencana pengembangan pegawai yang
potensial
h. menetapkan standar prestasi kerja yang realistik
i. menempatkan karyawan sesuai dengan ketrampilannya
j. membantu revisi struktur organisasi
k. memperkenalkan karyawan baru dengan pekerjaan mereka
l. memperbaiki alur kerja
m. memberikan data sebagai fungsi saluran komunikasi
n. menetapkan garis promosi dalam semua departemen dan organisasi
2.5 Unsur dari Analisis Pekerjaan Kantor
Analisis Jabatan mencakup 2 elemen, yaitu :
Uraian Jabatan (Job Description).
Spesifikasi Jabatan (Job Spesification) atau Persyaratan Jabatan (Job Requirement)
a. Uraian Jabatan (Job Description)
Uraian jabatan adalah suatu catatan yang sistematis tentang tugas dan tanggung jawab suatu
jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Penyusunan uraian jabatan ini
adalah sangat penting, terutama untuk menghindarkan terjadinya perbedaan pengertian, untuk
menghindari terjadinya pekerjaan rangkap, serta untuk mengetahui batas-batas tanggung
jawab dan wewenang masing-masing jabatan.
Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam Uraian Jabatan pada umumnya meliputi :
a. Identifikasi Jabatan, yang berisi informasi tentang nama jabatan, bagian dan nomor kode
jabatan dalam suatu perusahaan
b. Ikhtisar Jabatan, yang berisi penjelasan singkat tentang jabatan tersebut; yang juga
memberikan suatu definisi singkat yang berguna sebagai tambahan atas informasi pada
adalah :
Penegasan kembali struktur organisasi yang akan menjadi pegangan bagi proses selanjutnya
termasuk nama-nama jabatan dan tempatnya.
lnventarisasi jabatan yang ada di setiap unit kerja yang ada dan di susun berdasarkan
hierarki dan di beri kode identifikasi
Menetapkan metode pengumpulan data yang akan digunakan dan menyiapkan alat dan
sama yang diperlukan ( formulir dll. )
Membentuk team pelaksana analisis dan menjelaskan tentang metode yang akan
digunakan.
Komunikasi/penjelasan oleh pimpinan perusahaan kepada semua pimpinan unit kerja dan
semua karyawan tentang maksud dan tujuan analisis jabatan yang akan dilaksanakan.
Hal ini dilaksanakan untuk mencegah terjadinya salah pengertian dan timbulnya persepsi dan
harapan yang keliru.
2. Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data jabatan dapat dilakukan dengan melalui beberapa cara:
a. Metode Observasi dan Wawancara
Metode observasi berarti pelaksana analisis jabatan mengamati secara langsung di tempat
bagaimana tugas pekerjaan dilaksanakan dan mencatatnya untuk di olahnya menjadi
informasi. Kelemahan : lambat, mahal, terkadang kurang akurat Kelebihan : memperoleh
informasi dari tangan pertama, mengenal kondisi kerja, ketrampilan yang diperlukan dan
peralatan yang digunakan secara riil. Sedangkan dalam metode wawancara petugas analisis
mewawancarai langsung pemegang jabatan dengan mengajukan pertanyaan yang di siapkan
lebih dulu dan mencatat jawabannya untuk diolah menjadi informasi yang di perlukan
Kelemahan : jika terjadi salah pemahaman maka data akan bias, terkadang tanggapan kurang
lengkap.Kelebihan : biaya relatif murah, waktu efisien
b. Metode Kuesioner ( Daftar Pertanyaan )
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran daftar pertanyaan kepada semua karyawan
untuk di isi. Daftar pertanyaan itu bisa bersifat "terbuka" (Open ended) artinya, penjawab
harus memberikan jawaban menurut kehendaknya sendiri dengan caranya sendiri, tidak
dibatasi. Bila daftar pertanyaan itu bersifat "tertutup" (Closed), maka pertanyaan sudah dibuat
sedemikian rupa sehingga penjawab tinggal menjawab ya/tidak, atau benar/salah.
c. Metode Studi Referensi
Metode ini mengandalkan pada pengetahuan dan "ahli", rujukan yang ada dan perbandingan
dengan organisasi lain. Metode ini jarang digunakan.
d. Metode Kombinasi
Metode ini berarti menggunakan beberapa metode di atas sekaligus.
Metode observasi di tempat dapat diadakan untuk jabatan atau posisi yang khusus. Observasi
dapat mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat diuraikan secara tertulis seperti kondisi kerja,
arus kerja, proses, keterampilan yang dibutuhkan dan perajatan yang digunakan.
Metode wawancara dilakukan mengingat tidak semua jabatan dapat dianalisis secara tertulis.
Jabatan seperti: jabatan teknis, profesional, kepengawasan dan eksekutif sebaik-nya dikaji
melalui wawancara atas pemegang jabatan yang bersangkutan.
Metode daftar pertanyaan pada umumnya kurang berhasil, karena tidak semua karyawan
telah mengisi formulir atau dapat membaca dan menulis dengan baik. Setiap kategori
karyawan harus diberi kuisioner tersendiri dengan gaya bahasa khusus guna mencegah
kesalahpahaman dalam penafsiran.
Metode studi referensi misalnya dapat dilakukan dengan menganalisis buku catatan harian
untuk mendapatkan informasi tentang suatu jabatan atau posist. Tetapi metode ini agak sulit
dilakukan karena tidak semua catatan harian berguna, karena si penulis tidak merumuskan
kegiatan yang sebenarnya. Juga masih banyak pekerjaan yang tidak membiasakan diri
membuat catatan harian seperti pesuruh atau mekanik.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menetapkan metode analisis yang terbaik
adalah :
Karakteristik pekerjaan (fungsi, tanggungjawab, dan kondisi)
Lokasi tempat kerja
Persiapan perndahuluan yang dilakukan oleh analisis
Sikap dan tanggapan karyawan
standar kinerja yang ditetapkan
3. Tahap Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilakukan pengolahan data yaitu:
1. Menentukan faktor-faktor dari penilaian jabatan
2. Menentukan bobot nilai dari setiap faktor
3. Analisa hasil interview dan kuisioner yang telah di isi
4. Analisa persyaratan jabatan
5. Menyusun uraian jabatan
6. Melakukan pola penilaian jabatan sebagai dasar dari penentuan sistem personalia lainnya
7. Mempersiapkan rekomendasi bagi perencanaan tenaga kerja, pola pengadaan, seleksi dan
penempatan pegawai; penilaian karya pegawai; sistem pemberian balas jasa ; pelatihan dan
pengembangan pegawai, sistem dan prosedur administrasi kepegawaian.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
a. Analisis jabatan adalah suatu kegiatan yang sangat berguna untuk berbagai keperluan
perancang organisasi dan perancangan jabatan (Job Design) adalah suatu keharusan dan harus
dilakukan sejak awal. Untuk organisasi yang masih baru dan strukturnya masih berkembang
terus lebih baik menekankan pada perancang jabatan (Job Design) dan membuat Uraian
Jabatan yang fleksibel sehingga bisa disesuaikan terus. Organisasi yang sudah mapan
hendaknya melaksanakan Analisis Jabatan. Tetapi mengingat perubahan-perubahan yang
terjadi dengan cepat, maka analisis jabatan harus diulangi paling lambat setiap 3 tahun sekali
untuk mencek apakah informasi yang diperoleh masih benar.
Semua Personel Manager harus menguasai Teknik Analisis Jabatan dan Perancangan Jabatan
(Job Design) karena kegiatan ini merupakan basis kegiatan-kegiatan lain di bidang manajem
b. Jenis analisis Pekerjaan itu dapat dibadi dalam 2 kelompok yaitu tradisional dan
berorientasi hasil.
c. Sasaran analisis pekerjaan kantor itu antara lain menentukan nilai pekerjaan yang