Hubungan Bonding Attachment Dengan Resiko Terjadinya Postpartum Blues Pada Ibu Postpartum Dengan Sectio Caesaria Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak - Odt
Hubungan Bonding Attachment Dengan Resiko Terjadinya Postpartum Blues Pada Ibu Postpartum Dengan Sectio Caesaria Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak - Odt
Abstract
Yodatama, Dian Charla, Hubungan Bonding Attachment dengan Resiko Terjadinya Postpartum Blues......
Abstrak
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah perilaku kesehatan yang dilakukan atas
dasar kesadaran untuk membantu diri mereka sendiri, salah satunya adalah cuci
tangan bersih dengan menggunakan sabun. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor
penentu yang mempengaruhi mencuci tangan, dapat digunakan kerangka Focus,
Peluang, Kemampuan, dan Motivasi (FOAM). Empat faktor penentu memberikan
motivasi untuk mencuci tangan dengan sabun adalah sikap dan keyakinan,
harapan, ancaman dan niat. Penelitian bertujuan untuk menganalisis Pengaruh
Pendidikan Kesehatan dengan metode Rotating Trio Exchange (RTE) terhadap
siswa motivasi mencuci tangan menggunakan sabun di SMPN 1 Ajung Kabupaten
Jember. Desain yang digunakan pra eksperimen dengan satu kelompok pre post
test uji. Metode sampling yang digunakan simple random sampling dengan 56
responden. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon dengan = 0,05 sebagai hasilnya.
Hasil pretest menunjukkan 98,2 % responden memiliki motivasi yang cukup dan
1,8 % responden memiliki motivasi yang baik. Hasil postes menunjukkan 73,2 %
responden memiliki motivasi yang cukup dan 26,8 % memiliki motivasi yang baik.
Hasil statistik diperoleh p value = 0,000, yang berarti ada pengaruh pendidikan
kesehatan dengan rtem terhadap siswa motivasi mencuci tangan menggunakan
sabun di SMPN 1 Ajung Jember. Peneliti menyarankan sekolah untuk melakukan
Menangah Pertama. Remaja terbagi dalam tiga
Pendahuluan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
merupakan semua perilaku kesehatan yang
dilaksanakan atas dasar kesadaran sehingga
anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri
di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat [1].
Angka kejadian diare di dunia kurang lebih 500
juta anak setiap tahunnya dengan 20% dari
seluruh kematian pada anak yang berada di
negara berkembang hal ini berhubungan dengan
kejadian diare yang disertai dehidrasi [2].
Riset kesehatan dasar di Indonesia
menunjukkan bahwa kejadian ISPA dan diare
masih dalam rentan tinggi pada anak usia di
bawah lima tahun yakni 43% dan 16%.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember tahun 2013, kabupaten
Jember memiliki 49 Puskesmas. Kasus diare di
Kabupaten Jember mencapai angka 60.549
kasus yang terjadi di seluruh wilayah kerja
Puskesmas di Kabupaten Jember, wilayah kerja
Puskesmas Ajung merupakan wilayah yang
memiliki angka kejadian diare tertinggi pada usia
5-14 tahun sebanyak 255 kasus [3].
Terlaksananya
perilaku
sehat
yaitu
menjaga kebersihan lingkungan sehingga tercipta
lingkungan yang sehat merupakan hal yang perlu
diperhatikan terutama pada anak-anak usia 11-14
tahun adalah anak kelas VII-VIII Sekolah
e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun
Yodatama, Dian Charla, Hubungan Bonding Attachment dengan Resiko Terjadinya Postpartum Blues......
hasil belajar siswa akan lebih meningkat, karena
adanya optimalisasi siswa dalam kelompok [7].
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di
SMPN 1 Ajung, Kepala Kurikulum menyatakan
bahwa belum pernah diadakan program
pendidikan kesehatan cuci tangan bersih
menggunakan sabun. Hasil wawancara pada 10
siswa terkait motivasi cuci tangan bersih
menggunakan sabun, didapatkan hasil bahwa 6
siswa mengatakan bahwa mencuci tangan apa
bila tangan mereka kotor saja, 2 siswa mencuci
tangan dengan air saja tanpa menggunakan
sabun, serta 2 siswa mencuci tangan apabila
hendak makan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas
maka peneliti ingin mengetahui apakah ada
pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode
Rotating Trio Exchange terhadap motivasi cuci
tangan bersih menggunakan sabun pada siswa
SMPN 1Ajung Kabupaten Jember?
Tujuan penelitian ini untuk Menganalisis
pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode
Rotating Trio Exchange terhadap motivasi cuci
tangan bersih menggunakan sabun pada Siswa
SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember.
Metode Penelitian
Hasil
Penelitian ini menggunakan desain pre
eksperimental dengan rancangan one group pre
test post test. Jumlah populasi dengan usia 11-14
tahun di SMPN 1 Ajung kelas awal sebanyak 250
orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan
probability
sampling
dengan
pendekatan
sampling yang digunakan adalah Simple Random
Sampling dengan responden 56 anak usia 11-14
tahun di SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember.
Kriteria
sampel
penelitian
diambil
berdasarkan populasi target yang akan diteliti
secara langsung dimana kriteria inklusi terdiri dari
responden remaja awal berusia 11-14 tahun dan
bersedia menjadi responden dan kriteria eksklusi
yaitu responden sakit atau mengundurkan diri
dalam kegiatan. Penelitian dilaksanakan di SMPN
1 Ajung Kabupaten Jember. Lokasi ini dipilih
berdasarkan pertimbangan bahwa daerah Ajung
merupakan daerah tertinggi kasus dieare pada
usia 5-14 tahun. Penelitian dilaksanakan pada
tanggal 10 dan 12 Mei 2014.
Alat pengumpul data yaitu lember kuesioner
tentang
motivasi
cuci
tangan
bersih
menggunakan sabun. Kuesioner ini diisi oleh
responden dan di gunakan untuk mengetahui
motivasi remaja awal usia 11-14 tahun tentang
e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun
Karakteristik
Responden
Frekuensi
(orang)
Persentase
(%)
Jenis kelamin
1
a. Laki-laki
44,0
78,6
b. Perempuan
12,0
21,4
56
100
51,0
91,1
5,0
8,9
Jumlah
Informasi
cuci
tangan
bersih
menggunakan
sabun
a. pernah
b. tidak pernah
Jumlah
56
100
Yodatama, Dian Charla, Hubungan Bonding Attachment dengan Resiko Terjadinya Postpartum Blues......
Tabel 1 Distribusi jenis kelamin pada
penelitian ini dari 56 siswa yang menjadi
responden sebagian besar yaitu berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 44 siswa dengan presentase
(78,6%). Distribusi informasi mencuci tangan
bersih menggunakan sabun pada penelitian ini
dari 56 siswa yang menjadi responden sebagian
besar perna mendapatkan informasi cuci tangan
bersih sebanyak 51 siswa dengan presentase
(91,1%).
Tabel 2
Variabel Mean
Median Modus SD
MinMaks
Umur
13
12-14
13.27
13
0.56
Frekwensi
Presentase(%)
a. cukup
55
98,2
b. baik
1,8
Jumlah
56
100
Tabel
Item
Motivasi cuci tangan
motivasi
bersih menggunakan
Sebelum
sabun
dilakukan
Pendidikan Kurang Cukup
Baik
kesehatan
baik
dengan
metode
F % F % F %
Rotating
Trio
Exchange
Total
Keyakinan
dan Sikap
100
Harapan
3.6 45 80.4 9
56
100
Ancaman
100
Niat
100
16
Frekwensi
Presentase(%)
a. cukup
41
73,2
b. baik
15
26,8
Jumlah
56
100
Yodatama, Dian Charla, Hubungan Bonding Attachment dengan Resiko Terjadinya Postpartum Blues......
Tabel 5 menunjukkan bahwa motivasi 56
responden
tentang
cuci
tangan
bersih
menggunakan sabun pada siswa SMPN 1 Ajung
Kabupaten Jember sesudah diberikan pendidikan
kesehatan mengenai cuci tangan bersih
menggunakan sabun melalui metode Rotating
Trio Exchange sebagian besar memiliki motivasi
yang cukup sebanyak 41 siswa dengan
presentase (73,2%) dan sisanya memiliki motivasi
kurang yaitu sebanyak 15 siswa dengan
presentase (26,8%).
Tabel 6 Item Motivasi Siswa Sesudah Diberikan
Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan
Bersih Menggunakan Sabun Dengan
Metode Rotating Trio Exchange di SMPN
1 Ajung Kabupaten Jember Tahun 2014
(n: 56)
Item
Motivasi cuci tangan bersih
motivasi
menggunakan sabun
Sesudah
dilakukan
Kurang Cukup
Baik
Pendidikan
baik
kesehatan
dengan
F % F
% F
%
metode
Rotating
Trio
Exchange
32 57.1 24 42.9
56
100
harapan
24 42.9 32 57.1
56
100
Ancaman
26 46.4
56
100
Niat
23 41.1 33 58.9
56
100
50
Pendidikan
kesehatan
dengan
metode
Rotating
Trio
Exchange
Total
P
value
baik
F
Sebelum
Sesudah
Total
Keyakinan
dan Sikap
3.6 28
Analisis
data
dilakukan
dengan
menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rangk Tast
dengan menggunakan = 0,05. Hasil uji
statistik mempunyai p value = 0,000. Hasil ini
menunjukkan bahwa nilai p value lebih kecil
dari yaitu p value (0,000) < (0,05),
sedangkan dilihat dari nilai z = -6.344
menandakan bahwa nilai z hitung berada di
daerah Ho ditolak karena nilai z (probabilitas) <
0,05. Angka negatif pada nilai z hitung
menandakan arah kurva ke arah kiri. Oleh
karena itu, kesimpulan yang dapat di ambil
adalah Ho ditolak yang memiliki makna ada
perbedaan motivasi tentang cuci tangan bersih
menggunkan
sabun
pada
pendidikan
kesehatan dengan metode Rotating Trio
Exchange pada siswa SMPN 1 Ajung
Kabupaten Jember.
Pembahasan
Populasi pada penelitian dengan metode
Rotating Trio Exchange sebanyak 56
responden yang berusia 11-14 tahun
mengalami perubahan sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi pendidikan kesehatan
dengan metode Rotating Trio Exchange.
SMPN 1 Ajung belum pernah mendapatkan
pendidikan kesehatan tentang motivasi cuci
tangan
bersih
menggunakan
sabun.
Pendidikan kesehatan merupakan pencegahan
primer yang merupakan tindakan mencegah
suatu penyakit dengan cara promosi kesehatan
[10].
Yodatama, Dian Charla, Hubungan Bonding Attachment dengan Resiko Terjadinya Postpartum Blues......
Rotating Trio Exchange merupakan strategi
yang terdapat pada model pembelajaran
kooperatif
(cooperatif
learning).
Model
pembelajaran
kooperatif
yaitu
system
pembelajaran yang memberi kesempatan pada
peserta didik unuk bekerja sama dengan siswa
lain
dalam
tugas-tugas
terstruktur
[11].
Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah
kelompok strategi pengajaran yang melibatkan
siswa bekerja secara berkolaborasi untuk
mencapai tujuan bersama [7]. Rotating Trio
Exchange adalah suatu metode pembelajaran
dengan membagi murid menjadi kelompok yang
terdiri dari 3 orang dalam 1 kelompok, dimana
anggota kelompok akan saling berputar dan
membentuk kelompok baru, hal ini memberikan
keuntungan
yang
dapat
diperoleh
yaitu
peningkatan
kemampuan
berpikir
dan
komunikasi, kerjasama dan saling membantu
anggota
lainnya
dan
siswa
mempunyai
kesempatan untuk menjadi aktif.
Penelitian ini terdiri dari beberapa
karakteristik responden diantaranya adalah jenis
kelamin,
informasi
cuci
tangan
bersih
menggunakan sabun, dan umur. Karakteristik
tersebut dapat berpengaruh pada penelitian ini
pada karakteristik jenis kelamin dimana umur
pubertas remaja antara laki-laki dan perempuan
tidak sama, perempuan lebih dulu memasuki
umur pubertas yaitu pada umur 13 tahun
sedangkan laki-laki pada umur 14 tahun [2]. Usia
remaja awal merupakan awal terjadinya bubertas
dan adanya rasa ketertarikan antar lawan jenis
serta ada rasa malu saat melakukan interaksi
antar lawan jenis [2].
Informasi cuci tangan bersih menggunakan
sabun merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi
dari
keyakinan,
harapan,
ancaman, dan niat dimana hal tersebut
merupakan faktor penentu terbentuknya motivasi
[12]. Umur merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi penelitian ini dimana kematangan
fisik dan psikologis yang mempengaruhi tingkat
kognitifnya [13]. umur 11-14 merupakan tahap
remaja awal [2]. masa remaja ditandai dengan
kematangan fisik, kognitif, sosial dan emosional
yang cepat [14].
Faktor yang mempengaruhi cuci tangan
bersih menggunakan sabun adalah Focus,
Opportunity, Ability, dan Motivation (FOAM) [12].
Motivasi
merupakan
suatu
proses
diinisiasikannya dan dipertahankannya aktivitas
yang diarahkan pada pencapaian tujuan [15].
Pendidikan kesehatan adalah informasi
yang diberikan perawat kepada klien yang
bertujuan untuk mengoptimalkan kesehatan, dan
e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun
Yodatama, Dian Charla, Hubungan Bonding Attachment dengan Resiko Terjadinya Postpartum Blues......
Daftar Pustaka
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
http://www.wsp.org/sites/wsp.org/files/
publications/WSP_IntroducingFOAM
_HWWS.pdf.
[13] Mubarak, Wahit Iqbal. Promosi kesehatan
sebuah metode pengantar proses belajar
mengajar dalam pendidikan. Yogyakarta:
Graha Ilmu; 2007.
[14] Santrock, John W. Remaja jilid 1 edisi 11.
Jakarta: Erlangga; 2007.
[15] Schunk, H. Dale. Motivasi dalam
pendidikan, teori, penelitian, dan aplikasi.
Jakarta: PT Indeks; 2012.
Yodatama, Dian Charla, Hubungan Bonding Attachment dengan Resiko Terjadinya Postpartum Blues......