Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AGAMA ISLAM

NAMA

: RAGIL FEBRIANTO

KELAS

: XII IPS I

NO

: 26

A.

Tawakkal

1.

Pengertian Tawakkal

Kata tawakkal berasal dari bahasa Arab yang artinya pasrah dan
menyaerah. Secara istilah, tawakkal berarti sikap pasrah dan menyerah
terhadap hasil suatu pekerjaan atau usaha dengan menyerahkan
sepenuhnya kepada Allah SWT .
Tawakkal dapat diberi pengertian berserah diri kepada Allah SWT
setelah semua proses pekerjaan atau amalan lain sudah dilakkan secara
optimal. Tawakkal harus dilakukan setelah ada usaha dan kerja keras
dengan menerahkan segala kemampuan yang dimiliki. Akan tetapi, ketika
seseorang belum berusaha secara optimal untuk mencapai suatu angan
atau cita-citanya, kemudian ia pasrah atau berserah diri, maka orang
tersebut belum dapat dikatakan tawakkal.
Serahkan semua urusan hanya kepada Allah SWT, jangan
menggantungkan sesuatu kepada selain Allah. Sebab, hanya Allah-lah
yang mempunyai kekuasaan atas segala sesuatu. Segaloa usaha dan
kerja keras tidak akan berarti apa-apa, jika Allah tidak menghendaki
keberhasilan ats usaha itu. Manusia boleh berharap dan harus terus
berusaha dengan seganap daya upaya, namun jangan lupa bahwa
manusia tidak dapat menentukan suatau usaha itu berhasil atau gagal.
Dengan demikain, tawakkal dilakukan sesuai dengan aturan yang
benar, sehinga tidak ada penyimpangan akidah dan keyakinan dari
perbuatan tawakkal yang salah.

2.

Perintah Bertawakal

Tawakal kepada Allah termasuk perkara yang diwajibkan dalam Islam.


Allah berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 159, yang artinya Maka
disebabkan rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah membut terhadap
mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu , kaena itu maafkanlah mereka
dan bermusawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian,
apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada
Allah, Sungguh Allah mencintai orang yang bertawakal.
Dan dalam surat al-Maidah ayat 23yang artinya dan bertawakallah
kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang yang beriman.

3.

Bentuk-bentuk Bertawakal

Sebagai muslim kita harus mengenali bentuk-bentuk perilaku


tawakkal, agar kelak dapat mengamalkannya dalam kehidupan seharisehari, di antaranya sebagai berikut :
a. Melakukan sesuatu atas dasar niat ibadah kepada Allah SWT.
b. Tidak menggantungkan keberhasilan suatu usaha kepada selain Allah
SWT.
c. Bersikap pasrah dan siap menerima apa pun.

d. Tidak memaksakan kehendak atau keinginan kepada siapa pun dan


pihan mana pun.
e. Bersikap tegar dan tenang, baik dalam menerima keberhasilan
maupun kegagalan.

Contoh :
1) Rajin belajar dan tawakal dengan berdoa kepada Allah akan
menghasilkan kemudahan dalam mengerjakan soal.
2) Ayah dan Ibu Ahmad adalah petani kecil. Ia sangat mendambakan
agar Ahmad kelak menjadi anak saleh yang cerdas. Sebagai muslim dan
muslimat yang taat beragama, setiap hari mereka selalu berdoa dan
bertawakal kepada Allah semoga keluarganya hidup tentram di bawah
ridho Allah.

4.

Dampak Positif Tawakal

a. Memperoleh kepuasan batin karena keberhasilan usahanya mendapat


ridho Allah.
b. Memperoleh ketenangan jiwa karena dekat dengan Allah yang
mengatur segala-galanya.

5.

Membiasakan Diri Berperilaku Tawakal

Manusia harus sadar dirinya lemah, terbukti sering mengalami


kegagalan. Keberhasilan usaha manusia ada pada kuasa dan kehendak
Allah semata-mata. Oleh sebab itu, manusia harus mau bertawakal
kepada Allah setelah melakukan usaha secara sungguh-sungguh. Orang
yang tawakal berarti menunggu keberhasilan usahanya. Oleh sebab itu,
pada waktu tawakal hendaknya memperbanyak doa kepada Allah agar
usahanya berhasil baik.

B.
1.

Ikhtiar
Pengertian Ikhtiar

Kata ikhtiar berasal dari bahasa Arab (ikhtara-yakhtaru-ikhtiyaaran)


yang berarti memilih. Ikhtiar diartikan berusaha karena pada hakikatnya
orang yang berusaha berarti memilih.
Adapun menurut istilah, berusaha dengan mengerahkan segala
kemampuan yang ada untuk meraih suatu harapan dan keingina yang
dicita-citakan, ikhtiyar juga juga dapat diartikan sebagai usaha sungguhsungguh yang dilakukan untuk mendapatkan kebahagiaan hidup, baik di
dunia maupun di akhirat.

2.

Perintah untuk Berikhtiar

Dalil-dalil yang mewajibkan kita berikhtiar, antara lain :


a. Surat al-Jumuah ayat 10Yang artinya :Apabila salat telah
dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah
dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.
b. H.R. al-Bukhori nomor 1378 dari Zubair bin Awwam r.a
Yang artinya : Sungguh, jika sekiranya salah seorang diantara kamu
membawa talinya(untuk mencari kayu bakar), kemudian ia kembali
dengan membawa seikat kayu di atas punggungnya, lalu ia jual sehingga
Allah mencukupi kebutuhannya(dengan hasil itu) adalah lebih baik
daripada meminta-minta kepada manusia, baik mereka(yang diminta)
member atau menolaknya.

3.

Bentuk-bentuk Ikhtiar

Sebagai muslim kita harus mengenali bentuk-bentuk perilaku ikhtiar,


agar kelak dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-sehari, di
antaranya sebagai berikut :
a. Mau bekerja keras dalam mencapai suatu harapan dan cita-cita.
b. Selalu bersemangat dalam menghadapi kehidupan.
c. Tidak mudah menyerah dan putus asa.
d. Disiplin dan penuh tanggung jawab.

e. Giat bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.


f. Rajin berlatih dan belajar agar bisa meraih apa yang diinginkannya.

4.

Dampak Positif Ikhtiar

Banyak nilai positif yang terkandung dalam perilaku ikhtiar, di


antaranya sebagai berikut :
a. Terhindar dari sikap malas.
b. Dapat mengambil hikmah dari setiap usaha yang dilakukannya.
c. Memberikan contoh tauladan bagi orang lain.
d. Mendapat kasih sayang dan ampuna dari Allah SWT.
e. Merasa batinnya puas karena dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.

5.

Membiasakan Diri Berikhtiar

Sikap perilaku ikhtiar harus dimiliki oleh setiap muslim agar mampu
menghadapi semua godaan dan tantangan dengan kerja keras dan ikhtiar.
Untuk itu hendaklah perhatikan terlebih dahulu beberapa hal berikut :
a. Kuatkan iman kepada Allah SWT.
b. Hindari sikap pemalas.
c. Jangan mudah menyerah dan putus asa.
d. Berdoa kepada Allah agar diberi kekuatan untuk selalu berikhtiar.
e. Giat dan bersemangat dalam melakukan suatu usaha.

C.

Doa

Doa (dalam bahasa Arab) berarti membaca, meminta hajat dan


memohon pertolongan. Terkadang juga diartikan secara mutlak yaitu
membaca. Doa menurut istilah adalah memohon hajat kepada Allah SWT.
Dalam Al-Quran, kata doa dan kata-kata jadiannya (musytaq) itu
digunakan sebanyak 13 makna yang berbeda-beda, di antaranya adalah
membaca, berdoa, meminta kepada Allah Ta'ala, memanggil, mengajak
kepada sesuatu atau kepada seseorang, memohon pertolongan dan
bantuan, beribadah dan lain sebagainya.
1. Keutamaan Berdoa
a. Doa Adalah Ibadah
b. Doa adalah ibadah yang paling mulia di Sisi Allah Ta'ala
c. Doa Menunjukkan Tawakal Kepada Allah
d. Menjadikan Hati Menjadi Tenang
2. Pentingnya Doa Bagi Kehidupan
Pentingnya doa di dalam islam karena di dalam untaian kata
doa adalah menjadi bagian penting dalam setiap usaha manusia.
Berdoa berarti mengetahui bahwa Allahlah yang menentukan segala
usahanya. Doa bisa diartikan sebagai satu permohonan dan pujian
dalam bentuk ucapan dari hamba yang rendah kedudukannya pada
Rabb Yang Mahatinggi.
Orang yang tidak mau berdoa kepada Allah bisa dikatakan
orang yang takabur (sombong) karena tidak menempatkan Allah
sebagai penentu segalanya (QS al-Mumin [40]: 60). Rasulullah SAW
bersabda, Allah SWT sangat murka kepada orang yang tidak mau
berdoa kepada-Nya, (HR Ibnu Majah).
3. Tujuan Berdoa :
a. Memohon hidup selalu dalam bimbingan Allah SWT.
b. Agar selamat di dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat.
c. Untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT.
d. Meminta perlindungan Allah SWT dari Setan yang terkutuk.

Anda mungkin juga menyukai