Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PINDAH PANAS

ANALISA PENGGUNAAN AUTOMATIC DONUT FRYER DAN


PENGGORENGAN KERUPUK

Nama Kelompok :
Junita Dwi Melinda

05021281320010

Suci Mustika Khairani Desi

05021281320012

Yuni Permata Sari

05021181320033

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2015

A. Penggorengan Donat

a. Spesifikasi Alat
-

Voltase

= 380 volt

= 50 Hz

Frying Tank

= 16

Daya

= 5150 w

Waktu (Pemanasan) = 20 Menit

Kapasitas Happer = 17

Berat Mesin

= 30kg

Bahan

= stainless steel

Dimensi

= P = 1200mm
L = 550mm
T = 600mm

b. Perpidahan Panas :
a) Konveksi
Konveksi hanya dapat terjadi melalui zat yang mengalir, maka bentuk
pengangkutan kalor ini hanya terdapat pada zat cair dan gas, dalam hal ini bisa
dilihat pada minyak. Sumber panas nya dari listik diubah menjadi energi panas
sehingga minyak goreng menjadi panas dengan penampang minyak berbahan
stainless steal hingga suhu ideal 190 C dari suhu ruangan.
Asumsi
Suhu Ruangan

= 30 C

Suhu 190 C

= Mampu mematangkan donat dalam waktu 1 menit 10 detik

BOLT,BULU,SCREWDRIVER,SQUIREEL ROBBOT DOLL


b) Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui satu jenis zat sehingga konduksi
merupakan satu proses pendalaman karena proses perpindahan kalor ini hanya

terjadi di dalam bahan. Dalam proses ini, artinya donat mengalami kenaikan suhu
akibat minyak goreng mengalami kenaikan suhu sampai 190 C.
c) Sensor
Sensor yang digunakan oleh alat ini adalah sensor waktu yaitu pada bagian
cetakan alat pembuat donat, pada bagian pembalik donat dan alat untuk mengangkat
donat.
Pada alat pembentukan adonan donat telah di setting sensor waktu untuk
mengeluarkan donat setiap 20 detik.
Pada bagian pembalik donat telah disetting sensor waktu untuk membalik
donat setiap 10 detik setelah donat pertama dibalik dan seterusnya.
Pada bagian mengangkat donat telah disetting sensor waktu setiap 10 detik
untuk mengangkat donat yag telah matang

d) Perhitungan Pindah Panas


1. Konveksi
[Q = h A(2 - 1 )]
h = 0,168
P ( panjang ) = 100 cm (diperkirakan dari ideo dan dimensi alat)
( lebar )

= 30 cm (ditengah terdapat pembatas yang tebal nya 2cm)

T ( tinggi )

= 22cm

Sehingga :
A = P + 2( Pt + lt )
= 100 (30) + 2[(30 X 22)+ (100 X 22)]
=3000+2 [660+2200]
= 3000 +2 [2860]
= 3000+5720
= 8720 cm2
=0,8720 m2
1 = fluida (asumsi) = suhu ruangan = 30C + 273 = 303 K
2 = permukaan (asumsi) = 190C + 273 = 463 K

Dit : Q ...?
Jawab :
Q = h A (T2-T1)
=0,168 (0,8720) (463-303)
=23,439 W

2. Konduksi
Q

= [t =

=0,168 (0,8720) [463-303]/910


= 0,146 x 160/910
=0,0256 W
Q

= 0,0256 W x 20 (60) / s
=0,0256 W X 1200
=30,72 J

SKETSA

Memasukan adonan donut kedalam cetakan

Pemanasan minyak
goreng
Mencetak donut dengan alat cetak

Menggoreng donut

Membalikan donut

Mengangkat donat

B. Penggorengan Kerupuk

Menurut kelompok kami kerupuk tersebut digoreng sebanyak dua kali. Hal
ini bertujuan agar hasil yang didapatkan yaitu kerupuk menjadi lebih renyah. Yang
pertama dilakukan oleh operator adalah goreng kerupuk dengan minyak dingin
(panasnya rendah) sampai setengah mengembang dengan suhu kira-kira 320C, baru
kemudian digoreng dengan minyak cukup panas bersuhu tinggi 100 C sampai benarbenar mengembang, karena kerupuk mentah menyerap minyak goreng ketika

direndam sebelumnya dan juga dapat mempercepat proses penggorengan. Langkah


ini bertujuan agar kerupuk 'tidak kaget' dan tidak menjadi bantat.
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dalam proses penggorengan
kerupuk tersebut adalah :
1) Kondisi minyak, minyak yang digunakan sudah dipanaskan terlebih dahulu atau

belum.
2) Suhu dan waktu penggorengan, bila terlalu tinggi suhu penggorengan dapat

mendukung terjadinya oksidasi dan hidrolisis. Makin tinggi suhu penggorengan


maka makin cepat penggorengan bahan pangan.
3) Ukuran, kelembapan dan karakteristik permukaan bahan, semakin besar ukuran

bahan (tebal) yang digoreng maka semakin lama waktu penggorengannya dan
sebaliknya.
4) Perlakuan sebelum penggorengan, misalnya kerupuk dijemur terlebih dahulu.

Terlihat pada video kerupuk menjadi terangkat dan terapung dikarenakan


adanya pelepasan kadar air ( minyak goreng ) yang terkandung di dalam kerupuk
karena adanya dorongan dari temperature minyak goreng yang meningkat. Itulah
yang menjadi penyebab mengapa banyak uap yang muncul ketika kerupuk tersebut
berada dipanci yang terdapat minyak goreng bersuhu + 100 C.

a. Waktu penggorengan pertama pada kerupuk ( pada video ) = 2 menit


b. Waktu penggorengan kedua pada kerupuk ( pada video ) = + 1 menit

Pindah panas
a. Konveksi terjadi pada pemanasan minyak goreng

b. Konduksi terjadi pada penggorenga kerupuk


c. Radiasi terjadi pada pengaruh suhu ruangan saat penggorengan kerupuk

Anda mungkin juga menyukai