Laporan Praktikum Heat Exchanger
Laporan Praktikum Heat Exchanger
Universitas Indonesia
November, 2012
Double pipe Heat exchanger merupakan suatu alat yang didisain untuk
mempelajari dan mengevaluasi pengaruh perbedaan laju alir dan material teknik pada
laju transfer panas melalui dinding tipis.
Sambungan (Fitting)
Heat exchanger mempunyai sambungan pipa standar yang terletak sepanjang siku
yang paling rendah dari panel. Tiga sambungan masuk dialokasikan di sebelah kanan
panel.
Valves
Valve digunakan untuk mengatur kondisi aliran yang diinginkan dan untuk mengatur
laju alir dari fluida. Unit ini memiliki empat needle type metering valve. Dua valve
pada masukan tangkin pencampuran dan dua lainnya pada keluaran. Semua valve
yang lain berjenis global type gate valve. Valve yang menangani fluida panas di cat
berwarna merah sedangkan yang menangani fluida dingin di cat bewarna biru.
Flowmeter
BAB II
4 Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia
(1)
dQ WCdT wcdt
(2)
3. Cross flow Heat exchanger
Dimana satu fluida mengalir tegak lurus dengan fluida yang lain. Biasa dipakai
untuk aplikasi yang melibatkan dua fasa. Misalnya sistem kondensor uap (tube and
shell heat exchanger), di mana uap memasuki shell, air pendingin mengalir di dalam
tube dan menyerap panas dari uap sehingga uap menjadi cair.
2.3. Komponen Penyusun Heat Exchanger
Komponen-komponen dari penyusun Heat Exchanger, terdiri dari:
1.
2.
Tube Sheet
Tempat untuk merangkai ujung-ujung tube sehingga menjadi satu yang disebut tube
bundle. HE dengan tube lurus pada umumnya menggunakan 2 buah tube sheet.
Sedangkan pada tube tipe U menggunakan satu buah tube sheet yang berfungsi
untuk menyatukan tube-tube menjadi tube bundle dan sebagai pemisah antara tube
side dengan shell side.
3. Baffle
Berfungsi sebagai penyangga tube, menjaga jarak antar tube, menahan vibrasi yang
disebabkan oleh aliran fluida, dan mengatur aliran turbulen sehingga perpindahan
panas lebih sempurna. Jenis baffle yaitu battle melintang (segmental, dish and
doughnut) dan baffle memanjang.
4.
Tie Rods
Berdasarkan Konstruksinya
1. Tubular Exchanger
a.
Gambar 1. Double
dipasang fin atau sirip memanjang, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
permukaan perpindahan panas yang lebih luas. Double pipe ini dapat digunakan
untuk memanaskan atau mendinginkan fluida hasil proses yang membutuhkan area
perpindahan panas yang kecil (biasanya hanya mencapai 50 m2).
Double-pipe Heat exchanger ini juga dapat digunakan untuk mendidihkan atau
mengkondensasikan fluida proses tapi dalam jumlah yang sedikit. Kerugian yang
ditimbulkan jika memakai Heat exchanger ini adalah kesulitan untuk memindahkan
panas dan mahalnya biaya per unit permukaan transfer. Tetapi, double pipe Heat
exchanger ini juga memiliki keuntungan yaitu Heat exchanger ini dapat dipasang
dengan berbagai macam fitting (ukuran).
Pada alat ini, mekanisme perpindahan kalor terjadi secara tidak langsung (indirect
contact type), karena terdapat dinding pemisah antara kedua fluida sehingga kedua
fluida tidak bercampur. Fluida yang memiliki suhu lebih rendah (fluida pendingin)
mengalir melalui pipa kecil, sedangkan fluida dengan suhu yang lebih tinggi
mengalir pada pipa yang lebih besar (pipa annulus). Penukar kalor demikian
mungkin terdiri dari beberapa lintasan yang disusun dalam susunan vertikal.
Perpindahan kalor yang terjadi pada fluida adalah proses konveksi, sedang proses
konduksi terjadi pada dinding pipa. Kalor mengalir dari fluida yang bertemperatur
tinggi ke fluida yang bertemperatur rendah.
Kelebihan Double-pipe Heat exchanger:
o Dapat digunakan untuk fluida yang memiliki tekanan tinggi.
o Mudah dibersihkan pada bagian fitting
8 Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia
tube
bundle.
fluida
yang
mengalir di dalam tube dan fluida yang mengalir di luar tube (pada shell side). Shell
and tube ini merupakan Heat exchanger yang paling banyak digunakan dalam
proses-proses industri.
Keuntungan Shell and Tube Heat exchanger merupakan Heat exchanger yang paling
banyak digunakan di proses-proses industri karena mampu memberikan ratio area
perpindahan panas dengan volume dan massa fluida yang cukup kecil. Selain itu
juga dapat mengakomodasi ekspansi termal, mudah untuk dibersihkan, dan
konstruksinya juga paling murah di antara yang lain. Untuk menjamin bahwa fluida
pada shell-side mengalir melintasi tabung dan dengan demikian menyebabkan
perpindahan kalor yang lebih tinggi, maka di dalam shell tersebut dipasangkan
sekat/penghalang (baffles).
U tube/U bundle
U tube/U bundle merupakan jenis HE yang hanya mempunyai 1 buah tube sheet,
dimana tube dibuat berbentuk U yang ujung-ujungnya disatukan pada tube sheet
sehingga biaya yang dibutuhkan paling murah di antara Shell and Tube Heat
exchanger yang lain. Tube bundle dapat dikeluarkan dari shellnya setelah channel
headnya dilepas. Tipe ini juga dapat digunakan pada tekanan tinggi dan beda
temperatur yang tinggi. Masalah yang sering terjadi pada Heat exchanger ini adalah
terjadinya erosi pada bagian dalam bengkokan tube yang disebabkan oleh kecepatan
aliran dan tekanan di dalam tube, untuk itu fluida yang mengalir dalam tube side
haruslah fluida yang tidak mengandung partikel-partikel padat.
yang
(nilai U dapat dilihat pada tabel pada lampiran). U sendiri merupakan koefisien heat
transfer overall. Aturan untuk nilai U adalah sebagai berikut :
12 Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia
Fluida dengan konduktivitas termal rendah seperti tar, minyak atau gas,
biasanya menghasilkan h yang rendah. Ketika fluida tersebut melewati heat
exchanger, U akan cenderung untuk turun
2.
3.
4.
Untuk U pada suhu yang hampir konstan, variasi temperatur dari aliran fluida dapat
dihitung secara overall heat transfer dalam bentuk perbedaan temperatur rata-rata dari
aliran dua fluida, yang dapat dibuat persamaan sebagai berikut :
Q UATmean
(3)
Yang menjadi masalah kali ini adalah bagaimana membuat persamaan tersebut menjadi
benar. Kita harus dapat menghitung nilai dari T yang diinginkan. Hal ini disebabkan
karena terlihat pada grafik mengenai kecenderungan perubahan temperatur fluida akan
lebih cepat sejalan dengan posisinya (grafik bisa dilihat dari lampiran). Selain itu pada
counterflow dan pararel flow, perhitungan tersebut bisa berbeda. Oleh karena itu perlu
dicari suatu persamaan yang dapat menyelesaikan masalah ini. Dengan menurunkan
rumus awal sebagai berikut :
(5)
Tmean LMTD
(6)
Namun demikian penggunaan LMTD juga cukup terbatas. Kita harus menggunakan
faktor koreksi F yang dapat dilihat dalam grafik pada lampiran. Sehingga rumusnya
menjadi :
Q UAF (LMTD )
(7)
(8)
C. Fouling Resistance
Rd
1
1
U D UC
Dimana U pipa yang sudah tua tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
U
hi
ri ln( r0 / rp )
k insulator
1
r j ln( rp / ri )
k pipe
ri
Rd
r0 h0
(9)
Untuk U<<10000 W/m2 C fouling mungkin tidak begitu penting, karena hanya
menghasilkan resistan yang kecil. Namun pada water to water heat exchanger dimana
nilai U disekitar 2000 maka fouling factor akan menjadi penting. Pada finned tube heat
exchanger dimana gas panas mengalir di dalam tube dan gas yang dingin mengalir
melewatinya, nilai U mungkin sekitar 200, fouling factor akan menjadi signifikan.
Gambar 4. Kekotoran
D.
Ch Thin Tho u t
Cc Tco u t Tcin
(10)
Maka untuk mencari efektifitas untuk paralel single pass HE adalah sebagai berikut :
NTU
UA
C min
(13)
Cmin merupakan nilai C tekecil antara Ch dan Cc, sedangkan Cmax merupakan nilai yang
terbesar.
(15-16)
Nilai LMTD dihitung dengan persamaan sbb:
Bila UD konstan
Untuk aliran searah (co-current)
Atau
(17)
Nilai LMTD yang diperoleh ini harus dikoreksi dengan faktor F T yang dicari dari grafik
yang sesuai. Caranya yaitu dengan menggunakan parameter R dan S:
(18-19)
Dan harga tm =FT.LMTD
Bila UD tidak konstan (berubah) terhadap suhu
Untuk aliran searah atau aliran berlawanan arah, maka persamaan LMTD berupa
persamaan implisit:
(20)
T3
28
27
27
27
27
T4
35
32
31
30
30
T5
96
97
97
97
97
T6
62
52
45
43
40
VAIR
62
142
168
228
236
VSTEAM
2.4
3
3.3
3.4
3.6
3.1.2.
Identifikasi Data
( D22D 12 ) 0,0252 0,0142
D=D e =
=
=0,03064 m
D1
D1
D h=D2 D1=0.0250.014=0.011
T aveSteam
Valve
1/5
2/5
3/5
4/5
5/5
T aveair
0
.C
.C
65.5
64.5
64
63.5
63.5
45
39.5
36
35
33.5
Qsteam
3
m /s
2.4E-06
3.0E-06
3.3E-06
3.4E-06
3.6E-06
Qair
3
m /s
6.2E-05
1.4E-04
1.7E-04
2.3E-04
2.4E-04
Dimana :
Suhu rata-rata Steam
T aveSteam =
T aveair =
T 5+T 4
2
T 3 +T 6
2
T LMTD
T LMTD
0
.C
17.08374
18.20478
18.71382
17.64479
18.33966
T LMTD =
Dari identifikasi di atas selanjutnya dianalisa karakteristik dari setiap aliran dengan
merujuk pada buku Holman Apendix Tabel A-9 yang diadaptasi dariA.I.Browndan S.M.
Marco, Introduction to Heat Transfer, 3 rd ed., McGraw-Hill Book Company, New York,
1958.
VALVE
(bukaankr
an)
1/5
2/5
SUHU
(0C)
Cp
(kJ/kg.0
C)
4,174
Tavg air = 45
Tavg steam =
65.5
Tavg air = 39.5
4.183
(kg/m
3
)
989.5
2
980.6
(kg/m.
s)
5.94.10
k
(W/m0C
)
0,646
Pr
3,76
0.659
2,73
0,635
4.24
4,4.10-4
0,657
2,81
7.04.10
0,628
4.72
0,650
2,87
0,625
4,81
0.657
2,85
0,624
4.95
0,658
2,83
-4
4,33.10
-4
4.174
991.5
6.35.10
-4
3/5
Tavg steam =
64.5
Tavg air = 36
4.182
4.174
982.0
6
993.5
-4
4/5
Tavg steam =
64
Tavg air = 35
4.182
4.174
982.6
6
994.1
4,45.10
-4
7.25.10
-4
5/5
3.1.3.
Tavg steam =
63.5
Tavg air = 33.5
4.180
4.174
994.5
Tavg steam =
63.5
4.182
981.4
Perhitungan
a. Menghitung
981.6
4,53.10
-4
7.51.
10-4
4,45.10
-4
h0
3
kg
kg
5 m
.
6.2
.10
=0,06135
3
s
s
m
D
4w
0.011
4 . 0,06135
=Dh = h
=
=3373.8
4
2
2
( D 2 D1 ) 5.94 .10
( 0.02520.014 2 )
ii.
1
3
0,646
W
=410.76 2
0,014
m .
w= .Q=991.5
3
kg
kg
4 m
.1.4
.
10
=0.1387
3
s
s
m
Dh
4w
0.011
4 . 0,0726
=Dh =
=
=7134.9
( D 22 D12) 6.35. 104 ( 0.025 20.0142 )
h0=1,86 . . Pr .
iii.
De 3 k
W
. =454.5 2
L
De
m .
w= .Q=993.5
3
kg
kg
4 m
.1,7.
10
=0,169
3
s
s
m
D
4w
0.011
4 . 0,1016
=Dh = h
=
=7841.5
( D 22 D12) 7.04 .104 ( 0.02520.014 2 )
D 3 k
W
h0=1,86 . . Pr . e . =570.6 2
L
De
m .
iv.
w= .Q=994.1
3
kg
kg
4 m
.
2.3
.10
=0,2286
3
s
s
m
v.
k
0.625
W
=0,023 .28298.93 0,8 . 4.810,3 .
=1206.32 2
De
0.03064
m .
w= .Q=994.5
kg
m
kg
.2.4 . 104 =0,2386
3
s
s
m
Dh
4w
0.011
4 . 0,1341
=Dh =
=
=10378.05
4
2
2
( D 2 D1 ) 7.51. 10 ( 0.02520.0142 )
b. Menghitung
i.
hi
k
0,624
W
=0,023 .28907.57 0,8 . 4.950,3 .
=1235.66 2
De
0.03064
m .
kg
m
kg
w= .Q=980.6 3 .2,4. 106 =0,00235
s
s
m
Di 4 w
0.014
4 .0,00235
=Di =
=
=493.8114
4
2
( Di ) 4,33.10
( 0.014 2 )
[ ]
1
Di 3 k
0,014 3 0,659
W
hi=1,86 . . Pr .
. =1,86 . 493.8114 .2,73 .
.
=198.5 2
L
Di
1,62
0,014
m .
ii.
3
kg
kg
6 m
.3.
10
=0,00304
3
s
s
m
D 4w
0.014
4 x 0,00304
=Di = i
=
=628.64
4
2
( Di ) 4,33.10
( 0.0142 )
[ ]
1
Di 3 k
0,014 3 0,657
W
hi=1,86 . . Pr .
. =1,86 . 628.64 . 2,81.
.
=216.53 2
L
Di
1,62
0,014
m .
iii.
kg
m
kg
w= .Q=982.66 3 .3.3 . 106 =0,00324
s
s
m
Di 4 w
0.014
4 x 0,00324
=Di =
=
=662.47
4
2
( Di ) 4,33.10
( 0.0142 )
[ ]
Di 3 k
0,014
hi=1,86 . . Pr .
. =1,86 . 662.47 .2,87 .
L
Di
1,62
iv.
1
3
0,65
W
=219.54 2
0,014
m .
3
kg
kg
6 m
.3,4.
10
=0,00334
3
s
s
m
D 4w
0.014
4 x 0,00334
=Di = i
=
=670.85
4
2
( Di ) 4,33.10
( 0.0142 )
[ ]
D 3 k
0,014
hi=1,86 . . Pr . i . =1,86 . 608,72. 2,85 .
L
Di
1,62
v.
1
3
0,657
W
=222,32 2
0,014
m .
w= .Q=981,4
kg
m
kg
. 3.6 .106 =0,00353
3
s
s
m
D 4w
0.014
4 x 0,00304
=Di = i
=
=721,74
4
2
( Di ) 4,33.10
( 0.0142 )
[ ]
Di 3 k
0,014
hi=1,86 . . Pr .
. =1,86 . 721,74 . 2,83.
L
Di
1,62
1
3
0,658
W
=227.62 2
0,014
m .
Uc
Dari tabel A-2 buku Holman, diperoleh bahwa nilai KCumurni (T = 20oC) =
386 W/moC
U c=
1
r
A i ln o
ri
()
A 1
1
+
+ i
hi
2 KL
A o ho
dimana :
r i=0,007 m
r o=0,01465 m
A i= Di L=3,14 (0,014)(1.62)=0,0712 m2
A o= D o L=3,14 (0,0293)(1.62)=0,1272 m2
1
r
A 1 ln 0
r1
( )
A 1
1
+
+ 1.
hi
2 KL
A 0 h0
1
=166.18
0.0125
m
0,0712ln
0.007
1
0,0712
1
+
+
.
198.48
0,1272
577.945
2 ( 386 )( 1,62)
hi (W/m2.oC)
410.76
454.4926
570.5956
1206.318
1235.656
Uc (W/m2.oC)
155.9688
170.6383
180.2958
201.104
205.896
Ud
q
A ( LMTD)
dimana :
A = 0,0712 m2
q=W .C p . T + W
dimana adalah panas laten (asumsi saturated steam) = 334,994 dan Cp
= Cpsteam dari tabel A-9 Holman.
Untuk perhitungan q pad aaliran dengan bukaan valve 1/5 adalah sebagai
berikut :
q=W .C p . T + W
q=0,00235 . 4,183 . ( 9635 )+ 0,00235 ( 334,994 )
q=1,38 J /s
T
out
T
in
1/5
35
2/ 5
32
3/5
31
4/ 5
30
5/ 5
30
9
6
9
7
9
7
9
7
9
7
Perhitungan q
w
Lambd
Cp
Steam
a
(kJ/kgoC)
(J/kg)
(kg/s)
0.00235
335
4.183
1.386883
0.00304
335
4.182
1.844763
0.00324
335
4.182
1.979679
0.00334
335
4.18
0.00353
335
4.182
q
(J/s)
2.0543
2.171635
q
A . LMTD
1,38
0,0712. 17,83
U d =1,201
W
m .
2
Perhitungan
Valv
e
1/5
2/ 5
3/5
4/ 5
5/ 5
LMTD
Ud
1.3868
83
1.8447
63
1.9796
79
2.0543
0.07
12
0.07
12
0.07
12
0.07
12
0.07
12
17.083
74
18.204
78
18.713
82
17.644
79
18.339
66
1.1401
89
1.4232
3
1.4857
72
1.6351
87
1.6630
89
2.1716
35
e. MenentukanNilai
Rd
Rd =
1
1
U d Uc
Perhitungan
Ud
Uc
Rd
1/Ud
1/Uc
Rd
1.140
155.9
0.877
0.006
0.870
189
1.423
688
170.6
047
0.702
412
0.005
636
0.696
23
1.485
383
180.2
627
0.673
86
0.005
767
0.667
772
1.635
958
201.1
051
0.611
546
0.004
504
0.606
187
1.663
04
205.8
551
0.601
973
0.004
578
0.596
96
f. Menentukan
i.
291
857
434
Fluida min
Be da SuhuTerbesar
NTU
ln [ 1(1+C ) ]
NTU =
1+C
Dengan :
C
C = min
Cmax
Berikut ialah hasil perhitungan yang ditabulasikan :
fluida
ket
C*
Tin
Tout
NTU
Stea
m
Air
0.0098
3
0.2560
75
Fluida
Min
FluidaMa
ks
0.038
38
96
35
0.8970
59
2.5817
36
28
62
ii.
Fluidamin
Beda Suhu Terbesar
NTU
NTU =
ln [ 1(1+C ) ]
1+C
Dengan :
Cmin
Cmax
C
0.0127
13
0.5789
34
ket
Fluida
Min
FluidaMa
ks
C*
0.021
96
Tin
97
Tout
32
27
52
e
0.9285
71
NTU
2.9112
67
Fluidamin
Beda Suhu Terbesar
NTU
NTU =
ln [ 1(1+C ) ]
1+C
Dengan :
C
C = min
Cmax
Berikut ialah hasil perhitungan yang ditabulasikan :
fluida
Stea
m
Air
C
0.0135
5
0.7054
06
iv.
ket
Fluida
Min
FluidaMa
ks
C*
0.0192
08
Tin
97
Tout
31
27
45
e
0.9428
57
Fluidamin
Beda Suhu Terbesar
NTU
3.1822
44
NTU
NTU =
ln [ 1(1+C ) ]
1+C
Dengan :
C
C = min
Cmax
Berikut ialah hasil perhitungan yang ditabulasikan :
fluid
a
Stea
m
Air
ket
C*
Tin
Tout
NTU
0.0139
61
0.9541
76
Fluida
Min
FluidaM
aks
0.0146
32
97
30
0.9571
43
3.4944
28
27
43
Fluidamin
Beda Suhu Terbesar
NTU
ln [ 1(1+C ) ]
NTU =
1+C
Dengan :
C
C = min
Cmax
ket
C*
Tin
Tout
NTU
0.0147
62
0.9959
16
Fluida
Min
FluidaM
aks
0.0148
23
97
30
0.9571
43
3.5000
43
27
40
1/5
Fluida
Steam
Air
2/5
Steam
Air
3/5
Steam
Air
4/5
Steam
Air
5/5
Steam
Air
Q
(m3/s)
h
W/m2.oC
2.40E06
6.20E05
3.00E06
1.42E04
3.30E06
1.68E04
3.40E06
2.28E04
3.60E06
2.36E04
198.479
46
410.759
96
216.532
8
454.492
56
219.542
3
570.595
62
222.320
2
1206.31
79
227.619
2
1235.65
63
NTU
0.8706
0.897
1
2.581
7
1.4232
0.6968
0.928
6
2.911
3
180.295
8
1.4858
0.6675
0.942
9
3.182
2
201.104
0
1.6352
0.6066
0.957
1
3.494
4
205.896
0
1.6631
0.5964
0.957
1
3.500
0
Uc
W/m2.oC
Ud
W/m2.oC
Rd
m . C/W
155.968
8
1.1402
170.638
3
2 o
T1
80
56
44
42.5
39
T2
41
38
35
34
23
T3
36
34
33
33
32
T4
93
94
93
93
93
VSTEAM
3.26
4.2
2.8
3.2
3.4
VAIR
81
140
212
256
274
3.2.2.
Identifikasi Data
( D22D 12 ) 0,0252 0,0142
D=D e =
=
=0,03064 m
D1
D1
Valve
T aveSteam
0
1/5
2/5
3/5
4/5
T aveair
0
.C
.C
38.5
36
34
33.5
86.5
75
68.5
67.75
Qsteam
3
m /s
3.3E-06
4.2E-06
2.8E-06
3.2E-06
Qair
3
m /s
8.1E-05
1.4E-04
2.1E-04
2.6E-04
T LMTD
0
.C
47.89
36.39
28.27
27.104
27.5
3.4E-06
2.7E-04
27.36
Dimana :
Suhu rata-rata Steam
T aveSteam =
66
T 1+T 4
2
T avea ir =
T 3+T 2
2
T LMTD
T
T
T
T
( 4T 2)
( 1T 3 )
ln
( 1T 3)
( 4T 2)
T LMTD =
2/5
3/5
SUHU
(0C)
Tavgair = 86.5
Tavg steam =
38.5
Tavg air= 75
Tavg steam =
36
Tavg air= 68.5
Tavg steam =
Cp
(kJ/kg.0
C)
4.198
4.174
4.189
4.174
4.185
4.174
(kg/m
3
)
967.5
03
992.6
90
974.7
87
993.6
09
978.7
07
994.2
(kg/m.
s)
3.32.10
k
(W/m0C
)
0.674
Pr
2.059
0.631
4.467
0.667
2.390
0.627
4.719
0.662
2.634
0.625
4.931
-4
6.73.10
-4
3.81.10
-4
7.08.10
-4
4.15.10
-4
7.38.10
Tavg
34
air= 67.75
4.184
Tavg steam =
33.5
Tavg air= 66
5/5
4.174
4.183
Tavg steam =
27.5
3.2.3.
Perhitungan
a. Menghitung
i.
4.178
92
979.1
12
994.4
63
980.0
57
995.6
66
-4
4.19.10
0.661
2.651
0.625
4.984
0.659
2.714
0.615
5.741
-4
7.46.10
-4
4.28.10
-4
8.46.10
-4
v = Q =
A
Qair
A2 A 1
8.1105
v =
m3
s
( 0.02520.014 2)m2
4
=0.241
m
s
m
kg
989.52 3
s
m
=7710.1884
kg
4
3.32 10
ms
3
h =
4 Rh v
=
4 2.75 10 m 0.241
1
De 3 k
0.03064 3 0,674
h0=1,86 . . Pr .
. =1,86 7710.1884 2.059.
.
=345.19
L
De
0.81
0.03064
m
v = Q =
A
Qair
A2 A 1
1.4 104
v =
m3
s
( 0.02520.014 2)m2
4
=0.241
m
s
m
kg
974.787 3
s
m
=11699.8024
4 kg
3.8110
ms
4 Rh v
h =
=
4 2.75 10 m 0.415
k
0,667
W
=0,023 .11699.8024 0,8 . 2.390,3 .
=8 08.8125 2
De
0.03064
m .
Jikaaliranturbulen:
h0=0,023 . 0,8 . Pr 0,3 .
k
De
Jikaaliran laminar:
D 3 k
h0=1,86 . . Pr . e .
L
De
Selanjutnya dengan cara yang sama, akan diperoleh hasil sebagai berikut
ini:
Valve
Rh
miu
1 per
5
2 per
5
0.00
3
0.00
3
0.000332
0.24
1
0.41
6
0.000381
Water
Reh
7710.188
Jenisalira
n
Laminer
11699.802
Turbulen
Pr
ho
2.05
9
2.39
0
0.67
4
0.66
7
345.190
808.813
0.00
3
0.00
3
0.00
3
0.000415
0.63
0
0.76
0
0.81
4
0.000419
0.000428
b. Menghitung
16330.752
Turbulen
19539.977
Turbulen
20493.865
Turbulen
2.63
4
2.65
1
2.71
4
0.66
2
0.66
1
0.65
9
1168.49
6
1559.14
6
1800.54
0
Dalam perhitungan ini, pipa yang terlibat hanyalah pipa steam (bagian
dalam). Jadi, praktikan menghitung nilai Re di dalam pipa tersebut
kemudian mengkategorikant ermasuk jenis aliran manakah, apakah
laminar atau turbulen.
Jikaaliranturbulen:
h0=0,023 . 0,8 . Pr 0,3 .
k
De
Jikaaliran laminar:
D 3 k
h0=1,86 . . Pr . e .
L
De
i. Alirandengan valve 1/5 bukaan
Q steam
3.26 106
v =
=
=0.0212m/s
A pipa kecil 1.54 104
=
0.000673
D 3 k
0,014
hi=1,86 . . Pr . i . =1,86 . 437.54073 . 4.467 .
L
Di
0.81
1
3
0,631
W
=271.0023 2
0,014
m .
miu
Steam
Re
1 per
0.01
0.00067
0.021188
437.540733
Jenisalira
n
Laminer
Pr
h1
4.46
0.63
271.002
5
per
5
per
5
per
5
per
5
4
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.01
4
3
0.00070
8
0.00073
8
0.00074
6
0.00084
6
1
0.027297
5
0.018198
4
0.020798
1
0.022098
c. Menghitung nilai
4
536.332181
8
343.25583
7
4.71
9
4.93
1
4.98
4
5.74
1
Laminer
Laminer
388.152232
Laminer
364.103235
9
Laminer
1
0.62
7
0.62
5
0.62
5
0.61
5
3
293.513
1
255.856
5
267.509
2
270.112
4
Uc
Dari tabel A-2 buku Holman, diperoleh bahwa nilai KCumurni (T = 20oC) =
386 W/moC
1
r
A i ln o
ri
U c=
( )
A 1
1
+
+ i
hi
2 KL
A o ho
dimana :
r i=0,007 m
r o=0,0125 m
A i= Di L=3,14 (0,014)(0.81)=0.0356 m2
A o= D o L=3,14 (0,025)(0.81)=0.0635 m
1
r
A 1 ln 0
r1
( )
A 1
1
+
+ 1.
hi
2 KL
A 0 h0
1
=187.8705
0.0125
0.0356 ln
0.007
1
0.0356
1
+
+
.
198.48
0.0635 345.19
2 ( 386 ) (0.81)
1/h0
0.003
HitungUc
Ai
Ai/A0
0.036 0.560
ro/ri
1.786
Uc
187.870
0.001
0.036
0.560
1.786
243.315
0.001
0.036
0.560
1.786
227.365
0.001
0.036
0.560
1.786
243.435
0.001
0.036
0.560
1.786
248.528
d. Menentukan nilai
Ud
q
A ( LMTD)
dimana :
A = 0,0712 m2
q=W .C p . T i n +W
dimana adalah panas laten (asumsisaturated steam) = 334,994 dan Cp =
Cpsteam dari tabel A-9 Holman
Untuk perhitungan q pada aliran dengan bukaan valve 1/5 ialah sebagai
berikut :
q=W .C p . T + W
q=0,003 . 4.174 . ( 9380 ) +0,003 ( 335.00 )
q=0.909 J /s
Selanjutnya dengan cara yang sama didapatkan :
Valve
1 per
5
2 per
5
3 per
5
4 per
5
T1
(out)
80
Hitung q
T2 (in)
w
steam
93
0.003
56
94
0.004
44
93
0.003
42.5
93
0.003
lambd
a
335.00
0
335.00
0
335.00
0
335.00
0
Cp
4.17
4
4.17
4
4.17
4
4.17
4
0.90
9
0.73
6
0.36
3
0.39
5
39
93
0.003
335.00
0
4.17
8
0.37
0
q
A . LMTD
Ud=
0.909
0.036 . 47.889
U d =0.533
W
m .
2
1 per
5
2 per
5
3 per
5
4 per
5
5 per
5
0.90
9
0.73
6
0.36
3
0.39
5
0.37
0
e. MenentukanNilai
Ud
A
steam
0.036
0.036
0.036
0.036
0.036
LMTD
Ud
47.88
9
36.39
1
28.27
0
27.10
5
27.36
1
0.53
3
0.56
8
0.36
1
0.41
0
0.38
0
Rd
1
1
U d Uc
Uc
187.870
243.315
227.365
243.435
Rd
1/Ud
1.877
1.760
2.771
2.442
1/Uc
0.005
0.004
0.004
0.004
Rd
1.872
1.756
2.767
2.438
248.528
f. Menentukan
i.
2.631
0.004
2.627
Fluidamin
Beda Suhu Terbesar
NTU
ln [ 1(1+C ) ]
NTU =
1+C
Dengan :
C
C = min
Cmax
Berikut ialah hasil perhitungan yang ditabulasikan :
Valve
1 per
5
fluid
a
Stea
m
Air
Cp
0.003
24
0.078
37
4.17
4
4.19
8
ii.
fluida
min
fluida
max
0.041
059
Tin
Tout
NTU
93
80
0.228
07
0.260
376
36
41
Fluidamin
Beda Suhu Terbesar
NTU
ln [ 1(1+C ) ]
NTU =
1+C
Dengan :
Cmin
Cmax
fluid
a
Stea
m
Air
Cp
0.004
17
0.136
47
4.17
4
4.18
9
iii.
fluida
min
fluida
max
0.030
47
Tin
Tout
NTU
94
56
0.633
333
1.026
102
34
38
Fluidamin
Beda Suhu Terbesar
NTU
ln [ 1(1+C ) ]
NTU =
1+C
Dengan :
C
C = min
Cmax
Berikut ialah hasil perhitungan yang ditabulasikan :
Valve
3 per
5
fluid
a
Stea
m
Air
Cp
0.002
8
0.207
5
4.17
4
4.18
5
iv.
fluida
min
fluida
max
0.013
383
Tin
Tout
NTU
93
44
0.816
667
1.734
699
33
35
Fluidamin
Beda Suhu Terbesar
NTU
ln [ 1(1+C ) ]
NTU =
1+C
Dengan :
C
C = min
Cmax
fluida
Stea
m
Air
v.
w
0.00
32
0.25
07
Cp
4.17
4
4.18
4
Tin
93
Tout
42.5
33
34
e
0.841
667
NTU
1.888
831
e
0.7714
3
NTU
1.5004
4
Fluidamin
Beda Suhu Terbesar
NTU
NTU =
ln [ 1(1+C ) ]
1+C
Dengan :
C
C = min
Cmax
fluida
Steam
w
0.00
34
Cp
4.178
Tin
93
Tout
39
0.26
85
4.183
1.12
33
fluida
max
32
23
Fluida
1/5
Steam
Air
2/5
Steam
Air
3/5
Steam
Air
4/5
Steam
Air
5/5
Steam
Air
Q
(m3/s)
3.26E06
8.10E05
4.20E06
1.40E04
2.80E06
2.12E04
3.20E06
2.56E04
3.40E06
2.74E04
h
(W/m2.oC)
345.190
0
271.002
3
808.812
5
293.513
1
1168.49
56
255.856
5
1559.14
59
267.509
2
1800.53
97
270.112
4
Uc
(W/m2.oC)
187.870
5
Ud
(W/m2.oC)
0.5328
Rd
(m . C/W)
1.8716
NTU
0.2281
0.26
04
243.315
5
0.5681
1.7562
0.6333
1.02
61
227.365
5
0.3609
2.7668
0.8167
1.73
47
243.434
9
0.4096
2.4375
0.8417
1.88
88
248.527
8
0.3801
2.6269
0.7714
1.50
04
2 o
BAB IV
ANALISIS
T aveair
Qsteam
Qair
T LMTD
.0 C
.0 C
m3 /s
m3 /s
.0 C
1/5
65.5
45
2.4E-06
6.2E-05
2/5
64.5
39.5
3.0E-06
1.4E-04
3/5
64
36
3.3E-06
1.7E-04
4/5
63.5
35
3.4E-06
2.3E-04
5/5
63.5
33.5
3.6E-06
2.4E-04
T aveSteam
T aveair
Qsteam
Valve
17.0837
4
18.2047
8
18.7138
2
17.6447
9
18.3396
6
Aliran Searah
Valve
1/5
2/5
3/5
4/5
5/5
Qair
3
.C
.C
m /s
m /s
38.5
36
34
33.5
27.5
86.5
75
68.5
67.75
66
3.3E-06
4.2E-06
2.8E-06
3.2E-06
3.4E-06
8.1E-05
1.4E-04
2.1E-04
2.6E-04
2.7E-04
Berdasarkan data di atas, ditunjukkan bahwa laju alir steam meningkat seiring dengan
laju alir air. Hal ini dikarenakan semakin tingginya kalor yang terpakai untuk mengubah
air menjadi steam. Karena besarnya laju alir air yang mengalir, maka bisa dikatakan
fluida pendingin (air) yang digunakan banyak sehingga kemampuan mendinginkan
fluida panas (steam) lebih besar. Dampaknya, suhu steam yang keluar semakin rendah.
Pada aliran berlawanan arah, suhu keluaran steam lebih rendah dibandingkan pada
aliran searah, hal ini dikarenakan perbedaan suhu awal pada titik-titik tertentu akan
lebih besar sehingga menghasilkan driving force yang mendorong steam dan air untuk
saling bertukar panas.
44 Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia
T LMTD
0
.C
47.89
36.39
28.27
27.104
27.36
ho
hi
Uc
(W/
(W/
(W/
m2.o
m2.o
m2.o
C)
198.
C)
577.
C)
166.
479
945
186
5
216.
2
170
4
201.
532
0.70
698
8
219.
8
222
9
207.
542
3.39
589
3
222.
9
273
3
212.
320
7.65
179
2
227.
5
280
1
217.
619
4.23
229
Aliran Searah
Valve Rh
1 per0.003
5
2 per0.003
5
3 per0.003
5
4 per0.003
5
5 per0.003
5
miu
Water
Re
0.0003320.241
7710.188
0.0003810.416
11699.80
2
16330.75
2
19539.97
7
20493.86
5
0.0004150.630
0.0004190.760
0.0004280.814
Jenisalira Pr
k
n
Laminer 2.059 0.674
345.190
808.813
1168.49
6
1559.14
6
1800.54
0
ho
Valve
miu
1 per
5
2 per
5
3 per
5
4 per
5
5 per
5
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.00067
3
0.00070
8
0.00073
8
0.00074
6
0.00084
6
0.021188
1
0.027297
5
0.018198
4
0.020798
1
0.022098
437.540733
4
536.332181
8
343.25583
Jenisalira
n
Laminer
Laminer
Laminer
388.152232
Laminer
364.103235
9
Laminer
Pr
h1
4.46
7
4.71
9
4.93
1
4.98
4
5.74
1
0.63
1
0.62
7
0.62
5
0.62
5
0.61
5
271.002
3
293.513
1
255.856
5
267.509
2
270.112
4
k
De
hi = NuD . k/D
Karena aliran steam dalam alat penukar kalor bersifat laminar ditinjau dari bilangan
Reynold, maka persamaan yang dipakai untuk bilangan Nusselt adalah :
D 3 k
hi=1,86 . . Pr . i .
L
Di
De
4w
=De =
( D 22 D12 )
hi
Uc
(W/m2.o
(W/m2.o
(W/m2.o
C)
198.47
C)
577.94
C)
166.18
95
216.53
52
1700.7
64
201.69
28
219.54
08
2223.3
89
207.58
23
222.32
99
2737.6
93
212.17
02
227.61
55
2804.2
91
217.22
92
36
92
Perhitungan
Va
l
v
e
1/
5
2/
5
Ud
LMT
D
Ud
1.38
6
8
8
3
1.84
4
7
6
3
0.0
7
1
2
17.0
8
3
7
4
18.2
0
4
7
8
1.14
0
1
8
9
1.42
3
2
3
0.0
7
1
2
4/
5
5/
5
1.97
9
6
7
9
2.05
4
3
0.0
7
1
2
2.17
1
6
3
5
0.0
7
1
2
18.7
1
3
8
2
17.6
4
4
7
9
18.3
3
9
6
6
0.0
7
1
2
1.48
5
7
7
2
1.63
5
1
8
7
1.66
3
0
8
9
Aliran Searah
1/h
i
1/h
0
Ai
0.0
0
4
0.0
0
3
0.0
3
6
Uc
Ai/
A
0
0.5
6
0
0.0
0
3
0.0
0
1
0.0
3
6
0.5
6
0
1.7
8
6
0.0
0
4
0.0
0
1
0.0
3
6
0.5
6
0
1.7
8
6
0.0
0
4
0.0
0
1
0.0
3
6
0.5
6
0
1.7
8
6
0.0
0.0
0.0
0.5
1.7
ro/
r
i
1.7
8
6
U
c
18
7
.
8
7
0
24
3
.
3
1
5
22
7
.
3
6
5
24
3
.
4
3
5
24
Adapun
(koefisien
dalam
adalah
0
1
3
6
Valve
1 per
5
2 per
5
3 per
5
4 per
5
5 per
5
0.90
9
0.73
6
0.36
3
0.39
5
0.37
0
6
0
8
6
8
.
5
2
8
Ud
A
steam
0.036
LMTD
Ud
47.889
0.036
36.391
0.036
28.270
0.036
27.105
0.036
27.361
0.53
3
0.56
8
0.36
1
0.41
0
0.38
0
persamaan
Uc
perpindahan panas
keadaan
bersih)
sebagai berikut :
1
r
A 1 ln 0
r1
U c=
( )
A 1
1
+
+ 1.
hi
2 KL
A 0 h0
Sedangkan persamaan Ud (koefisien perpindahan panas dalam keadaan kotor)
adalah sebagai berikut :
Ud=
q
A ( LMTD)
Dengan q merupakan panas yang dapat dipindahkan oleh alat penukar kalor dan A
adalah luas luas bidang perpindahan panas atau dalam hal ini adalah luas pipa dalam
(Ai).
1 t 2
T
2 t 1
1 t 2
2 t 1
LMTD=
1
1
U d Uc
Perhitungan
Rd
(berlawanan
arah)
Ud
Ud
1.14
0.53
0
31
8
9
1.42
3
0.56
2
83
faktor
Uc dan
teoritis,
dari Rd
Analisis
NTU
Aliran
Arah
Aliran
Fluida
1/5
Steam
Air
2/5
Steam
Air
1.48
5
7
0.36
7
12
1.63
5
1
8
0.41
7
0
1.66
3
0
8
9
Q
0.38
(m3/s) 0
2.40E06
6.20E05
3.00E06
1.42E-
Rd1/U
(searah)1/Uc
1/U
1/U
d
d
c
0.87
0.00
1.87
0.00
7
6
7
5
0
0
4
1
7
7
0.70
0.00
2
4
1.76
0.00
6
9
0
4
2
5
7
8
0.67
0.00
3
4
0
8
2.77
0.00
5
1
1
4
1
7
0.61
0.00
1
4
5
7
5
1
2.44
0.00
1
3
2
4
0.60
0.00
1
4
2
6
9
0
1
3
U
Ud
c
2.63
0.00
W/m2.o1
C
W/m24.oC
Uc
Uc
166.
18
1
87
6.
48
201.7
60
24
9
83
9.
207.3
51
85
22
9
37
212. .
13
76
95
24
1
217.3
2.
24
93
25
h 24
W/m2.oC 8
.
198.4795 166.186
5
4
2
577.9458
2
216.532 201.698
8
9
1700.70
Rd
Rd
0.87
1.871
20
3
0.69
7
1.756 Penyebab yang
66 memengaruhi
9 kekotoran secara
0.66
8 langsung adalah
2 Ud.
Secara
2.763
73 nilai Uc > Ud
0.60 sehingga
nilai
6
selalu positif.
8
3
2.438
Efektifitas dan
8
0.59
6
6 Berlawanan
8
7
Rd
e
NTU
2.62
m2.o7C/W
1.1402
0.8710
0.897
1
2.5817
1.4232
0.6977
0.928
6
2.9113
Steam
Air
4/5
Steam
Air
5/5
Steam
Air
Aliran
04
3.30E06
1.68E04
3.40E06
2.28E04
3.60E06
2.36E04
Fluida
Steam
Air
2/5
Steam
Air
3/5
Steam
Air
4/5
Steam
Air
5/5
207.589
3
1.4858
0.6682
0.942
9
3.1822
212.179
1
1.6352
0.6068
0.957
1
3.4944
217.229
2
1.6631
0.5967
0.957
1
3.5000
Uc
Ud
Aliran Searah
Q
3
1/5
79
219.542
3
2223.39
94
222.320
2
2737.65
46
227.619
2
2804.23
59
Steam
Air
(m /s)
3.26E06
8.10E05
4.20E06
1.40E04
2.80E06
2.12E04
3.20E06
2.56E04
3.40E06
2.74E04
h
2 o
(W/m . C)
345.190
0
271.002
3
808.812
5
293.513
1
1168.49
56
255.856
5
1559.14
59
267.509
2
1800.53
97
270.112
4
2 o
Rd
2 o
0.22
81
0.26
04
(W/m . C)
0.5328
(m . C/W)
1.8716
243.315
5
0.5681
1.7562
0.63
33
1.02
61
227.365
5
0.3609
2.7668
0.81
67
1.73
47
243.434
9
0.4096
2.4375
0.84
17
1.88
88
248.527
8
0.3801
2.6269
0.77
14
1.50
04
Ch Thin Tho ut
NTU
(W/m . C)
187.870
5
2 o
Cc Tco ut Tcin
ln [ 1(1+C ) ]
NTU =
1+C
52 Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia
Cmin
Cmax
C=Cp w
Dengan :
Fluida Min = C terkecil
FluidaMaks = C terbesar
Dari hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa nilai efisiensi dari aliran
berlawanan arah lebih besar dikarenakan suhu keluaran air dari aliran berlawanan
arah lebih besar. Dengan kata lain, nilai efisiensi ini tergantung dari suhu masukan
serta keluaran dari fluida dingin dan steam. Sesuai dengan hasil perhitungan yang
ada, nilai NTU memiliki hubungan berbanding lurus dengan efektifitas.
dan kondensat.
Terjadinya kemacetan pada keluaran dari pipa dan valve yang memungkinkan
terjadinya perubahan nilai pada suhu sehingga suhu yang tercatat tidak sesuai
BAB V
KESIMPULAN