KERUSAKAN
PADA
WINDING
MOTOR
LISTRIK
Usia
Sebuah
motor
listrik
dapat
mencapai
kira2
20
tahun
atau
lebih
,
dengan
preventive
dan
Prediktive
maintenace
yang
terintregasi
dan
dilaksanakan
dengan
baik.
Tetapi
diluar
perkiraan
masih
banyak
motor
yang
mengalami
kerusakan
dini
bahkan
kerusakan
fatal.
Dibawah
ini
beberapa
tanda2
untuk
mengetahui
sebab2
kerusakan.
Mungkin
sebagai
salah
satu
refernsi
dalam
mencari
atau
mennganalisa
/
root
cause
analysis.
Winding
Dengan
Kondisi
normal
Gambar.1
dibawah
ini
memperlihatkan
winding
dalam
kondisi
baik,
warna
jernih
merata,
tidak
ada
tanda
panas
berlebih/over
heating,
tidak
ada
kotoran
debu,
tidak
ada
kotoran
dari
grease
akibat
overgreasing.
Gambar
1.
Winding
stator
motor
listrik
kondisi
bagus
Beban berlebih/overloading
Gambar
3.
Kerusakan
satu
phase
winding
(winding
hubungan
Delta
)
Jika
satu
phase
terputus,
maka
beban
dipikul
oleh
dua
phase
saja
sehingga
dua
phase
tsb
mengalami
overload.
Gambar
5.
Kerusakan
antar
lengkungan
winding
Kerusakan
ini
terutama
disebabkan
oleh
kerusakan
insolator
antar
phase
sehingga
menyebabkan
short-circuit
dan
terbakar
pada
lengkungan
winding
Penyebabnya
al
:
Mungkin
pada
saat
melakukan
lengkungan
terjadi
kurang
hati-hati
sehingga
ada
kerusakan
pada
lengkungan.
Ada
kontaminan
yang
merusak/mengurangi
daya
isolasi,
misal
grease
Abrasi,
isolasi/emailnya
terkikis
dan
terjadi
kebocoran,
Vibrasi
/
voltage
surge,
bila
terjadi
vibrasi
maka
antar
konduktor
bergesekan
satu
sama
lain
5.
Kerusakan
winding/grounded
pada
sudut
slot.
Kerusakan
ini
terutama
disebabkan
oleh
kerusakan
insolator
di
ujung
slot,
menyebabkan
gound
dengan
lamel
atau
core.
Penyebabnya
al
:
Mungkin
pada
saat
melakukan
pemasangan
wedge
kurang
hati-hati
sehingga
ada
kerusakan
ujung
kawat.
Ada
kontaminan
yang
merusak/mengurangi
daya
isolasi,
Gambar
6.
Kerusakan
winding
grounded
pada
sudut
slot
7.
Kerusakan
/
winding
grounded
didalam
slot
Gambar
8.
Kerusakan
winding
hubung
pendek
pada
koneksi
Kerusakan
ini
terutama
disebabkan
oleh
kerusakan
konektor
di
sambungan
,
menyebabkan
hubung
pendek.
Penyebabnya
al
:
Mungkin
pada
saat
melakukan
penyambungan
kurang
hati-hati
sehingga
ada
kerusakan
kawat
atau
kendor
.
Ada
kontaminan
yang
merusak/mengurangi
daya
isolasi,
Abrasi,
isolasi/emailnya
terkikis
dan
terjadi
kebocoran,
Vibrasi
/
voltage
surge,
bila
terjadi
vibrasi
maka
antar
konduktor
bergesekan
satu
sama
lain
Gambar
9.
Kerusakan
winding
phase
rusak
akibat
unbalance
Voltage
Kerusakan
ini
merupakan
kerusakan
(thermal
deteriorasi
isolasi)
satu
phase
stator
winding
yang
kemungkinan
akibat
tegangan
suplai
tidak
seimbang.
Unbalance
voltage
bisa
di
akibatkan
oleh
unbalance
beban/load
di
sumber
listriknya.
Penyebabnya
al
:
Unbalance
voltage
bisa
di
akibatkan
oleh
unbalance
load
di
sumber
listriknya.
Penyambungan
terminal
koneksi
sangat
buruk.
Resistansi
kontak
sangat
tinggi.
10.
Kerusakan
Winding
akibat
Overload
Gambar
10.
Kerusakan
winding
karena
overload
Gambar
11.
Kerusakan
Motor
akibat
Locked-Rotor
Kerusakan
winding
semua
phase
karena
(thermal
deteriorasi
isolasi)
ini
juga
akibat
dari
:
Arus
listrik
atau
load
yang
sangat
tinggi
di
stator
dengan
kondisi
locked
rotor
Terlalu
sering
start-stop.
12.
Kerusakan
Winding
akibat
Voltage-Surge
Gambar
12.
Kerusakan
winding
karena
voltage
surge
10
Ketika
motor
di
start,
motor
memerlukan
arus
start
yang
sangat
tinggi,
dapat
mencapai
beberapa
kali
atau
lebih
dari
5
kali.
Arus
tinggi
menimbulkan
panas
dan
thermal
shock,
sehingga
jika
ini
dilakukan
berkali-kali
dan
tanpa
ada
jedah
waktu,
maka
berakibat
sangat
buruk
terhadap
winding
motor,
overheating.
Sehingga
sangatlah
perlu
mendapat
perhatian
serius
perihal
start
dan
stop
semua
motor
listrik
agar
kerusakan
fatal
dapat
dihindari.
Tabel
dibawah
ini
memberi
gambaran
jumlah
start
dan
stop
operasi
motor
yang
ada
korelasinya
dengan
putaran
dan
daya
motor.
Banyak
dokumen
perawatan
motor
mencatat
bahwa
kerusakan
motor
kebanyakan
diakibatkan
oleh
pembebanan
yang
terlalu
berlebihan.
Umur
pendek
antara
lain
hubung
pendek
(short
circuit)
disebabkan
karena
terlalu
sering
start
dan
stop.
Kuncinya
ialah
harus
lebih
dimonitor
jumlah
START
dan
STOP
motor
yang
dioperasikan.
Tabel
START
vs
STOP
Motor
Listrik
11
Rekomendasi
Urutan
test
dari
EATA
(di
ambil
dari
Baker
Instrument
Company
The
Measure
of
Quality)
12
13
Catatan:
1.
IR(1min)
adalah
tahanan
isolasi
yg
direkomendasikan,
MegaOhm
pad
40.C
utk
semua
winding
2.
KV
rated
mesin
antar
terminal
voltage,
dlm
rms
kV.
Ref
IEEE
Stds
43
table
3.
3. HIPOT
Test
HiPOT
test
dilakukan
menggunakan
test
voltage
yang
pada
pokoknya
lebih
tinggi
dari
Megohm-test,
tetapi
tergantung
dari
voltase
operasi
motordan
sesuai
dengan
standard
tertentu
atau
panduan
perusahaan
pemakai.
Tujuannya
antara
lain
:
kebocoran
arus
tinggi,
atau
bocor
tidak
tetap/sesekali,
atau
loncat
naik-turun.
Rusak
atau
bocor
arus
tinggi
merupakan
indikasi
kerusakan
ground-wall
insulasi.
Periksalah
:
liner-slot,
wedges,
konduktor
antara
junction
box
dan
coils
dll.
4. Surge
Test
Surge
test
dilakukan
untuk
setiap
phase,
juga
memilih
test
voltage
berdasarkan
voltage
operasi
motor
dan
standard
dan
panduan
perusahaan
pemakai.
14
15
16
17
18
19
SIEMENS
TELE
MITSUB
FUJI
ABB
KW
I (A)
2.2
3TF 28/29
LC1-K06
8.8
3TF 20/21/22
LC1-K09
8.8
3TF 30/40
LC1-D09
SK-10
SC-03
B9
5.5
11.3
3TF 31/41
LC1-D12
SK-11/12
SC-0/05
B12
7.5
15
3TF 32/42
LC1-D18
SK-18
SC-4-0
B16/18
11
21.4
3TF 33/43
LC1-D25
SK-20/21
SC-41/5-1
B25/26
15
29
3TF 34/44
LC1-D32
SK-25
SC-1N
B30
18.5
35.5
3TF 35/45
LC1-D40
SK-35
SC-2N
B40
22
41.5
3TF 46
LC1-D50
SK-50
SC-2SN
B50
30
56
3TF 47
LC1-D65
SK-65
SC-3N
B63
37
68
3TF 48
LC1-D80
SC-4N
B75
45
81
3TF 49
LC1-D95
SK-80
EH90
55
98
3TF 50
LC1F115
SK-95
SC-5N
EH100
75
134
3TF 51
LC1F150
SK-150
SC-7N
EH145
90
162
3TF 52
LC1F185
SK-180
SC-8N
EH150
110
198
3TF 53
LC1F225
SC-10N
EH160
132
230
3TF 54
LC1F265
SK-220
SC-11N
160
280
3TF 55
LC1F330
SK-300
EH250
200
350
3TF 56
LC1F400
SK-400
SC-12N
EH370
250
430
3TF 57
LC1F500
EH550
335
540
3TF 68
LC1F630
SK-600
SC-14N
EH700
450
820
3TF 69
LC1F780
SK-800
SC-16N
EH800
B6
20
REFERENSI KABEL
21
22
REFERENSI BUSBAR
23
2. Voltage Unbalance
Jika
tegangan
diantara
tiga
phasa
adalah
sama,
arus
yang
mengalir
akan
sama
pula
disetiap
phasanya.
NEMA
standart
merekomendasikan
untuk
elmot
dan
generator
maksimum
unbalance
tegangan
adalah
1%.Saat
terjadi
unbalance,
arus
elmot
akan
naik
dan
jika
berjalan
terus
menerus
elmot
akan
terbakar.
Batasan
1%
tersebut
bisa
diatasi
dengan
menurunkan
beban
elmot.
Jika
beban
elmot
diturunkan
maka
toleransi
unbalance
tegangan
bisa
lebih
longgar.
*
Saat
Unbalance
1%,
penurunan
beban
menjadi
98
%
*
Saat
Unbalance
2%,
penurunan
beban
menjadi
95
%
*
Saat
Unbalance
3%,
penurunan
beban
menjadi
88
%
*
Saat
Unbalance
4%,
penurunan
beban
menjadi
82
%
*
Saat
Unbalance
5%,
penurunan
beban
menjadi
75
%
Unbalance
tegangan
bisa
disebabkan
beberapa
hal
berikut
:
1.
Beban
Single
Phase
yang
tidak
seimbang
di
setiap
phase.
2.
Jaringan
Delta
terputus.
3.
Terjadi
phaseloss
di
trafo.
4.
Tap
setting
trafo
yang
tidak
tepat.
5.
Power
Faktor
Corecction
tidak
sama
atau
off-line.
Adapun
untuk
mengetahui
unbalance
tegangan
sebagai
berikut:
1.
Hitung
tegangan
rata
-rata.
Vtot
=
(Vr
+
Vs
+
Vt)/3
2.
Cari
selisih
terbesar
antara
tegangan
rata-rata
dengan
tegangan
line.
Vd
=
V
Vtot
3.
Unbalance
%
=
(Vd/Vtot)
X
100%
--END--
24