MOTOR LISTRIK
A. TUJUAN UMUM
listrik.
B. TUJUAN KHUSUS
2. Menguraikan teknik atau cara penanganan kerusakan yang timbul pada motor
listrik
C. TEORI
gesekan dan penstabilan posisi rotor terhadap gaya horizontal dan vertikal, dapat
Diameter peluru (ball atau roller) bantalan menjadi kecil karena gesekan
lepas dari rumahnya, dan pada kondisi ini motor tidak dapat berputar sama
sekali. Karena tidak dilindungi dengan baik, bantalan tercemar kotoran sehingga
menghambat putaran motor. Bantalan tidak berfungsi lagi karena peluru ( boll atau
roller ) macet tidak mau berputar dan kemungkinan rivet peluru bantalan tidak
berfungsi. Kalau sudah pada kondisi demikian motor tidak boleh dioperasikan, dan
melepaskan energi yang timbul pada motor keudara bebas. Apabila sistem
pendingin tidak berfungsi dengan baik, maka kinerja operasi motor terganggu.
Adapun gangguan yang dialami motor akibat sistem pendingin tidak berfungsi
Kipas pendingin berputar slip terhadap poros karena baut pengikat posisi
kipas tidak baik, maka terjadi gesekan antara kipas dengan poros yang
berkurang.
menimbulkan panas.
Hal ini terjadi karena baut pengikat tutup longgar atau posisi tutup longgar
atau posisi tutup tidak tepat pada tempatnya. Sirip pendingin tercemar kotoran,
kipas sendiri, maka harus dibantu oleh peralatan pendingin. Gangguan sistem
Motor yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik,
dalam keadaan terpasang, motor selalu terkopel dengan bebannya, dapat dibagi
dalam bentuk :
Terkopel langsung.
dimana sumbu poros motor satu garis dengan sumbu poros beban. Pasangan
kopling harus terpasang tegak lurus terhadap poros motor maupun terhadap
poros beban, dan titik pusat ( center ) pasangan kopling harus berada dalam satu
garis dengan sumbu poros motor dan beban. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi
akan mengganggu gerak putar poros, ganguan yang terjadi pada kopling motor
antara lain :
Posisi pasangan kopling tidak tepat satu sama lainnya secara Vertikal
Posisi pasangan kopling tidak tepat satu sama lainnya secara horizontal
Disamping kondisi tersebut diatas, posisi kopling dapat bergeser karena :
Akibat posisi kopling tidak tepat akan memberi pengaruh kepada peningkatan
beban motor karena gesekan meningkat dan memberi efek bantalan cepat rusak.
baik dan tepat pada posisinya masing-masing. Apabila bagian-bagian motor tidak
tepat posisi, mungkin karena terjadi pergeseran posisi atau tidak tepat posisi saat
gesekan poros dengan bantalan naik dan kinerja interaksi kumparan stator
Apabila sisi kumparan stator telah disentuh oleh bagian mekanik rotor. Dalam
kondisi demikian motor tidak boleh berputar sama sekali, karena akan merusak
kumparan statornya.
Rotor tidak seimbang (unbalance), karena fight balance (penyeimbangan
bobot) rotor tidak tepat atau terlepas. Akibatnya saat motor berputar akan
Posisi dudukan motor pada pondasinya yang tidak tepat, atau ikatan baut
pondasinya yang longgar atau kurang kencang, akan mengakibatkan operasi motor
akan bergetar dan motor dapat bergeser posisinya dari seharusnya. Peristiwa ini
melampaui nominalnya
sendiri.
berfungsi sempurna.
4.5.2. Motor DC dan Universal
yang dialaminya hampir sama seperti pada kumparan stator induksi, adapun
adalah :
kumparan
3. Tahanan kumparan lebih besar dari nominalnya, hal ini akibat kumparan
kumparan jangkarnya.
dengan bodi.
rotor sangkar terdiri dari batang kawat tidak berisolasi dan ujungnya
adalah :
bertambah besar
kumparan
kumparan jangkar.
adalah:
terlepas.
4.6.3.2. Kommutator.
Terjadi pengotoran dipergunakan kommutator oleh serbuk sikat
beban lebih, pengaruh sikat atau posisi mekanik rotor tidak tepat.
motor DC, motor universal, motor slip ring (rotor lilit) dan motor
permukaannya.
o Pegas penekan sikat tekanannya melemah, tidak cukup menekan sikat
MOTOR.
Untuk motor ukuran besar atau karena sifat bebannya, membutuhkan peralatan
tersebut.
• Kotak point step pada rheostat tidak kontak dengan baik atau bila
dengan baik.
Peralatan seperti saklar, MCB dan alat proteksi pada sumber tegangan,
penyetelan alat ukur telah tepat dan faktor keselamatan kerja, karena
Apabila tegangan diukur sesuai dengan ketentuan, tetapi saat motor diberi
tegangan, terjadi drop tegangan yang besar, berarti ada sambungan yang
longgar
techometer harus sama dengan putaran nominal motor yang tertera pada pelat
nama motor.
Kopling harus duduk tegak lurus pada poros. Untuk memastikan kopling tepat
Posisi rotor/poros didalam stator yang tepat secara mekanik dan listrik. Dan
posisi rotor yang salah harus dihindari. Untuk memastikan posisi rotor tepat
OHM meter. Bagian yang diukur adalah tahanan kumparan jangkar dan
Nama Motor :
Unit :
Hari / tanggal :
No Check list
Mengetahui Petugas :
1 ………………………….
2 ………………………….
( Nama )
Jabatan 3 ………………………….
tahanan, demikian juga nilai tahanan antara fasa dengan bodi, OHM meter
Tetapi bila nilai tahanan kumparan fasa tidak sama besar berarti kondisi
kumparan tidak baik (tidak seibang). Hal ini kemungkinan jumlah lilit masing-
masing kumparan tidak sama. Atau salah satu kumparan fasa pernah
Rangka motor
Kipas
Penutup kipas
Pulley / kopling
b. Bearing.
Gesekan
Sambungan terminal
e. Comutator.
Amper start
RPM
Temperatur
Vibration
Kelainan suara
Setelah belitan motor selesai dirakit atau dipasang, maka lakukan pengujian
serta ukur amper start up dan amper nominal masing – masing fasa. Pengujian
yang dilakukan adalah operasi motor tidak berbeban / no load dan berbeban
(loading).
menengah.
startnya.