Askep Asma2
Askep Asma2
Bronko dilatasi
Bronko Konstriksi
Bronkho konstriksi
Sesak nafas
Bersihan jalan nafas tidak efektif
PK : Hipoksemia
Intoleransi aktivitas
Cemas
Kurang pegetahuan
b. Gangguan sistem imun
Masuknya alergen ke saluran nafas
( Debu, bulu hewan, kapas, dan lain-lain )
Merangsang sistem imun
Membentuk antibodi Ig E
Ig E menempel pada permukaan
Sel mastoid di saluran nafas dan kulit
Mencetuskan serangankaian reaksi dan pelepasan
Mediator : seperti histamin, leukotrin, prostaglansdin dan eusinophil
Broncho konstriksi, Edema, produksi sekresi meningkat
Obstruksi jalan nafas
Atelektasis
Peningkatan sumbatan
Perfusi menurun
Hipoksemia
Fatigue
obstruksi
Hiperkapnia
Ekspirasi menurun, udara tertahan
Alveolus membesar
Asidosis respiratorik
PK : Hipoksemia
PK : gagal nafas
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Prinsip umum pengobatan asma bronchial adalah :
a. Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segera
b. Mengenal dan menghindari faktor-faktor yang dapat mencetuskan serangan asma
c. Memberikan penerangan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit asma
baik cara pengobatannya maupun perjalanan penyakitnya sehingga penderita dapat
ikut bekerjasama dan mengerti tujuan pengobatan yang akan diberikan
Untuk serangan asma akut dapat diberikan golongan obat adrenergik beta atau teofilin.
Untuk status asmatikus dimana dengan pengobatan agonis beta dan teofilin tidak
mengalami regrakter maka untuk mengembalikan fungsinya diperlukan kortikosteroid
dan tindakan lanjut selain memberikan oksigen ialah pemasanag infus.
Urutannya adalah sebagai berikut :
a. Oksigen 2-4 liter per menit
b. Infus cairan 2 3 liter / hari, penderita boleh minum
c. Aminophilin 5 6 mg / kg BB / IV, dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 0,5
0,9 mg / kg BB / jam
d. Kortikostereois : hidrokortison 4 mg / kg BB / IV atau deksametason 10 20 mg.
setelah tampak perbaikan kortikosteroid intravena dapat diganti dengan bentuk oral
e. Obat adrenergik beta, bila ada lebih disukai nebulizer diberikan tiap 4 6 jam
f. Antibiotik bila ada tanda-tanda infeksi
Sedangkan untuk asma kronis prinsip pengobatannya :
a. Mengenal, menyingkirkan dan atau menghindari faktor-faktor pencetus serangan
seperti alergi, iritan, infeksi, kegiatan jasmani, lingkungan kerja, obat-obatan,
perubahan cuaca yang ekstrim
b. Menggunakan obat-obatan
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG SERING MUNCUL
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan tachipnea, peningkatan
produksi mukus, kekentalan sekresi dan bronchospasme.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler
alveolar
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan batuk persisten dan ketidakseimbangan
antara suplai oksigen dengan kebutuhan tubuh.
4. PK : Hipoksemia
5. PK : Gagal pernafasan.
6. Cemas berhubungan dengan kesulitan bernafas dan rasa takut sufokasi.
7. Kurang pengetahuan berhubungan dengan faktor-faktor pencetus asma.
8. Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasif pemasangan infus.
9. ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
faktor psikologis dan biologis yang mengurangi pemasukan makanan
No
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan
Rencana
Intervensi
Rasionalisasi
01 Bersihan jalan
Setelah dilakukan
a.
nafas tidak efektif tindakan keperawatan
berhubungan
selama ..jam
b.
dengan tachipnea, ventilasi paru
peningkatan
meningkat dan jalan
produksi mukus, nafas klien tetap
kekentalan sekresi lancar
dan
Kriteria hasil :
bronchospasme
a. Klien mencari
posisi yang
nyaman
b. Suara nafas jelas
c. Mendemontrasika
n batuk efektif
d. Menyataka
strategi untuk
menurunkan
kekentalan sekresi
e. Tidak ada dispnoe
Gangguan
02 pertukaran gas
berhubungan
dengan perubahan
membran kapiler
alveolar
Intoleransi
03 aktivitas
berhubungan
dengan batuk
persisten dan
ketidakseimbanga
n antara suplai
oksigen dengan
kebutuhan tubuh
PK : Hipoksemia
04
PK : Gagal
05 pernafasan
Cemas
06 berhubungan
dengan kesulitan
bernafas dan rasa
takut sufokasi.
07
Kurang
pengetahuan
berhubungan
dengan faktorfaktor pencetus
asma.
Resiko infeksi
08
09
dengan faktor
resiko prosedur
invasif
pemasangan
infus.
Ketidak
seimbangan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan faktor
psikologis dan
biologis yang
mengurangi
pemasukan
makanan