Regulasi Keteknikan Migas
Regulasi Keteknikan Migas
www.migas.esdm.go.id
DJ MIGAS 2007
KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK
SKKNI
LAIK
SNI
?
?
INSTALASI
ANDAL
AMAN
AKRAB LINGKUNGAN
SISTEM DAN
PROSEDUR
LAINNYA
Efisien
DJ MIGAS 2007
DJ MIGAS 2007
MENTERI ESDM
(Pembuat Kebijakan Bidang Hulu Hilir Migas)
Regulator
Aspek Keteknikan
Aspek Bisnis
Menteri ESDM
cq. Direktorat Jenderal Migas
(Regulator Hilir BBL dan
Gas Bumi Non - Pipa)
Badan Pengatur
BBM dan Gas Pipa
(Regulator BBM dan
Gas Bumi melalui Pipa)
Regulasi
Regulasi
Regulasi
BU Niaga
BU Penyimpanan
BU Pengangkutan
Badan Usaha
Badan Pelaksana KKS
di Bidang Hulu Migas
Hulu Migas
Usaha Hulu Migas
Usaha
Penunjang
*)
BU Niaga
BU Penyimpanan
BU Pengangkutan
Jasa Terintegrasi
(Jasa Non-Konstruksi)
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa Jasa
Jasa
Inspeksi
Litbang Diklat Lainnya
Konsultansi G&G Pemboran
Teknis
Industri Penunjang
Pabrikasi
Peralatan
Pabrikasi
Pemanfaat
KKS (Kontrak Kerja Sama) ; BBM (Bahan Bakar Minyak) ; BBL (Bahan Bakar Lain)
DJ MIGAS 2007
DJ MIGAS 2007
3. KESELAMATAN MIGAS
(PETROLEUM SAFETY)
(PETROLEUM TECHNOLOGY
DJ MIGAS 2007
Lanjutan
PENGELOLAAN RESERVOIR MIGAS
Pengelolaan Reservoir Migas adalah ketentuan tentang Kaidah Keteknikan
Pengelolaan Reservoir Migas Yang Baik (Good Reservoir Engineering Practices) agar
pengambilan cadangan migas dapat dilakukan secara optimal (ultimate recovery)
Karakteristik Reservoir
Natural Recovery
Secondary Recovery
Tertiary Recovery
Aspek keteknikan yang diatur adalah Manajemen Reservoir dan Teknik Produksi
Ketentuan tentang Pengelolaan Reservoir Migas serta Teknik Reservoir dan Teknik
Produksi diatur pada (Rancangan) Peraturan Pemerintah tentang Keteknikan dan
Keselamatan Migas (Pasal 40 ayat 6, UU 22/2001)
DJ MIGAS 2007
Lanjutan
PENGELOLAAN PEMURNIAN DAN PENGOLAHAN MIGAS
DJ MIGAS 2007
Lanjutan
KESELAMATAN MIGAS
Kegiatan Usaha Migas, produk, dan hasil olahannya antara lain Bahan Bakar Minyak dan
Gas (BBM/G), selain bermanfaat juga mempunyai potensi bahaya dan pencemaran yang
dapat merugikan manusia, harta benda dan lingkungan.
Potensi bahaya dapat terjadi pada tahap survey, pembangunan instalasi maupun pada
tahap operasi dan pasca operasi, yang meliputi kegiatan survey umum, eksplorasi,
eksploitasi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, dan niaga ataupun tahap
pemanfaatan. Untuk itu instalasi migas dan pemanfaatan BBM/G perlu ada regulasi
keselamatan migas.
Keselamatan Migas adalah ketentuan tentang Standarisasi peralatan, SDM, pedoman
umum instalasi migas dan prosedur kerja agar instalasi migas dapat beroperasi dengan
andal, aman, dan akrab lingkungan agar dapat menciptakan kondisi :
Aman dan sehat bagi pekerja
(K3)
Aman bagi masyarakat umum
(KU)
Aman bagi lingkungan
(KL)
Aman dan andal bagi instalasi migas sendiri
(KI)
Kaidah Keteknikan Keselamatan Migas yang baik : praktek-praktek kegiatan usaha migas
yang dapat menjamin keselamatan kerja, keselamatan instalasi, keselamatan umum dan
lingkungan hidup.
Ketentuan tentang Keselamatan Migas diatur pada (Rancangan) Peraturan Pemerintah
tentang Keteknikan dan Keselamatan Migas (Pasal 40 ayat 6, UU 22/2001)
10
DJ MIGAS 2007
Perencanaan
Konstruksi
Commisssioning
Pasca
Operasi
Operasi
1.
2.
Operasi
Pemeliharaan
1.
2.
Pembongkaran
Reklamasi
ZERO
ACCIDENT
DJ MIGAS 2007
2001
2004
Putusan MK
No. 002 / PUU-1 / 2003
UU No. 44 Prp Tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
1960
2006
UU No. 15 Tahun 1962 tentang Penetapan Prp No.2 Tahun 1962 tentang
Kewajiban Perusahaan Minyak Untuk Memenuhi Kebutuhan Dalam Negeri
1962
1971
2002 (Des)
2003 (Juni)
2004 (Okt)
12
DJ MIGAS 2007
Perencanaan
Instalasi Migas
Pembangunan
Instalasi Migas
Komisioning
Instalasi Migas
Pengoperasian
Instalasi Migas
Instalasi yang
Andal
Aman
Akrab Lingkungan
13
Pemilik/Perusahaan
OEM yang kompeten
Instalasi (sistem)
yang Laik
Lingkungan kerja
yang sehat & aman
- Thdp Pekerja (K3)
- Thdp masyarakat
(KU)
Tidak mengganggu
Lingkungan (KL)
DJ MIGAS 2007
Domain
UU
PP
Dep.
ESDM
tentang Pengawasan
Pelaksanaan Eksplorasi
dan Eksploitasi Migas di
Daerah Lepas Pantai
BU/BUT menjamin
standar, mutu, kaidah
keteknikan yang baik,
keselamatan dan
kesehatan kerja serta
pengelolaan lingkungan
hidup {Ps. 40 (1, 2, 3)}
DJ MIGAS 2007
UU Migas vs UU Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup
UU No. 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Domain
PP No. 27 Tahun 1999 tentang Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan
PP No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
UU
PP
Dep.
ESDM
BU/BUT menjamin
standar, mutu, kaidah
keteknikan yang baik,
keselamatan dan
kesehatan kerja serta
pengelolaan
lingkungan hidup {Ps.
40 (1, 2, 3)}
15
DJ MIGAS 2007
UU Migas vs UU LLAJR
Dep. Perhubungan
Domain
PP No. 41/1993 tentang Angkutan Jalan
PP No. 42/1993 tentang Pemeriksaan Kendaraan
Bermotor di Jalan
UU
PP
Dep.
ESDM
BU/BUT menjamin
standar, mutu, kaidah
keteknikan yang baik,
keselamatan dan
kesehatan kerja serta
pengelolaan lingkungan
hidup {Ps. 40 (1, 2, 3)}
PP No. 71/2005
tentang Penyediaan
dan Perindustrian
Jenis BBM Tertentu
RPP Keteknikan dan
Keselamatan Migas
RPP Pembinaan dan
Pengawasan
DJ MIGAS 2007
Domain
UU
PP
DEP.
ESDM
www.migas.esdm.go.id
19
DJ MIGAS 2007
DJ MIGAS 2007
21
DJ MIGAS 2007
DJ MIGAS 2007
23
DJ MIGAS 2007
DJ MIGAS 2007
DJ MIGAS 2007
26
DJ MIGAS 2007
DJ MIGAS 2007
28
DJ MIGAS 2007
DJ MIGAS 2007
30
DJ MIGAS 2007
DJ MIGAS 2007
32
DJ MIGAS 2007
DJ MIGAS 2007
DJ MIGAS 2007
35
DJ MIGAS 2007
36
DJ MIGAS 2007
37
DJ MIGAS 2007
38
DJ MIGAS 2007
39
DJ MIGAS 2007
40
DJ MIGAS 2007
d.
Peralatan sebagaimana dimaksud dalam butir (a) antara lain terdiri dari :
1. Katup pengaman yaitu peralatan yang berguna untuk melindungi peralatan dan
fasilitas yang terkait meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Safety Valve ;
Relief Valve ;
Safety Relief Valve ;
Thermal Relief Valve ;
Pilot Operated Safety Valve ;
Vacuum Relief Valve.
2. Bejana tekan dan sejenisnya yaitu peralatan yang bekerja dengan tekanan
kerja didalam peralatan melebihi 1/2 Atm tekanan lebih (gauge), atau bejana
vakum dengan tekanan kerja di dalam peralatan kurang dari 1 Atm absolut.
41
DJ MIGAS 2007
42
DJ MIGAS 2007
d. Peralatan sebagaimana dimaksud dalam butir (a) antara lain terdiri dari :
(lanjutan)
6. Pipa Penyalur yaitu bentang pipa berikut fasilitas-fasilitas terkait yang
digunakan untuk mengalirkan dan menyalurkan minyak dan gas bumi serta
panas bumi
a. Pipa Penyalur, adalah pipa minyak dan atau gas bumi yang meliputi Pipa Alir
Sumur, Pipa Transmisi Minyak, Pipa Transmisi Gas, Pipa Induk, dan Pipa
Servis;
b. Pipa Alir Sumur, adalah pipa untuk menyalurkan minyak atau gas bumi dari
kepala sumur ke stasiun pengumpul;
c. Pipa Transmisi Minyak, adalah pipa untuk menyalurkan minyak dari stasiun
pengumpul ke tempat pengolahan, dan dari tempat pengolahan ke depot, dan
dari depot ke depot atau dari depot ke pelabuhan dan atau sebaliknya;
d. Pipa Transmisi Gas, adalah pipa untuk menyalurkan gas bumi dari stasiun
pengumpul ke sistem meter pengukur dan pengatur tekanan, dan atau ke
pelanggan besar;
e. Pipa Induk, adalah pipa untuk menyalurkan gas bumi dari sistem meter
pengukur dan pengatur tekanan sampai Pipa Servis;
f. Pipa Servis, adalah pipa yang dipasang dalam persil pelanggan yang
menghubungkan Pipa Induk sampai dengan inlet pengatur tekanan atau meter
pelanggan;
43
DJ MIGAS 2007
d. Peralatan sebagaimana dimaksud dalam butir (a) antara lain terdiri dari :
(lanjutan)
DJ MIGAS 2007
DJ MIGAS 2007
d. Peralatan sebagaimana dimaksud dalam butir (a) antara lain terdiri dari :
(lanjutan)
10. Peralatan ukur, Alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya, selanjutnya
disebut UTTP, adalah UTTP yang dipergunakan dalam operasi pertambangan
minyak dan gas bumi :
- Untuk meter gas (orifice, turbin dan yang sejenis) adalah 1 (satu) tahun;
- Untuk bejana ukur yang dipergunakan dalam pengujian pipa uji adalah 2
(dua) tahun;
- Untuk kompensator suhu dan berat jenis (ATG/ATC Unit) adalah 6
(enam) bulan.
11. Blow Out Preventer (BOP); peralatan untuk mencegah terjadinya semburan liar,
macam-macam BOP :
12. Kontrol Sistem BOP (Accumulator); Penggerak
13. Tempat penyimpanan bahan peledak
46
DJ MIGAS 2007
e. Instrumentasi sebagaimana dimaksud dalam butir (a) antara lain terdiri dari :
1. Instrumentasi pengendalian proses (mis. pengendalian PVT)
2. Instrumentasi pengendalian bahaya (mis. ESD)
3. Instrumentasi pengukuran (mis. Sistem tangki ukur, sistem meter liquid,
sistem meter gas)
f. Pemeriksaan teknis dan pengujian dilaksanakan :
1. pada saat instalasi, peralatan dan instrumentasi akan dipasang
2. saat unjuk kerja teknik yang akan dipergunakan
3. secara berkala sesuai dengan sifat dan jenis instalasi, peralatan, instrumentasi
dan teknik yang dipergunakan
4. setiap saat apabila dianggap perlu oleh Menteri
g. Pemeriksaan teknis dan pengujian instalasi dan peralatan, dilakukan oleh Lembaga
Inspeksi Teknik yang independen dan terakreditasi
47
DJ MIGAS 2007
Dalam hal Lembaga Inspeksi Teknik belum tersedia, Menteri dapat menunjuk petugas
pelaksana atau perusahaan jasa inspeksi teknis untuk melakukan pemeriksaan teknis dan
pengujian atas instalasi dan peralatan
j.
Pelaksanaan pengujian instalasi dan peralatan disaksikan oleh petugas pelaksana yang
ditunjuk oleh Menteri
k. Terhadap instalasi dan peralatan, yang hasil pemeriksaan dan pengujiannya memenuhi
kesesuaian dengan standar dan spesifikasi teknis yang berlaku Lembaga Inspeksi
Teknik menerbitkan Sertifikat Laik Operasi dan memberikan rekomendasi ijin penggunaan
instalasi dan peralatan kepada Menteri
l.
48
DJ MIGAS 2007
m. Dalam hal pemeriksaan teknis dan pengujian dilakukan oleh petugas pelaksana atau
Perusahaan Jasa Inspeksi Teknik yang ditunjuk oleh Menteri, maka Sertifikat Kelaikan
Operasi atas instalasi dan peralatan diterbitkan oleh Menteri
n. Berdasarkan Sertifikat Laik Operasi yang diterbitkan oleh Lembaga Inspeksi Teknik,
Menteri menerbitkan Izin Penggunaan instalasi dan peralatan
o. Biaya pemeriksaan teknis dan pengujian terhadap instalasi dan peralatan ditanggung oleh
BU/BUT
49
DJ MIGAS 2007
www.migas.esdm.go.id
51
DJ MIGAS 2007
TUJUAN
1.
2.
3.
4.
52
DJ MIGAS 2007
53
DJ MIGAS 2007
PEMBERLAKUAN SNI
MENJADI SNI WAJIB
54
DJ MIGAS 2007
Keterangan:
+) Produk peralatan Migas tanpa tanda SNI dan pemanfaat Migas tanpa tanda keselamatan, dilarang beredar
*) Sebelum ada LS-Pro yang diakreditasi, maka Otoritas Migas dapat menunjuk LS-Pro untuk melakukan Sertifikasi bagi keselamatan peralatan Migas, tetapi sertifikat
dikeluarkan atas nama Otoritas Migas
**) Laboratorium Uji dan Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu dapat terpisah, tapi masing-masing harus telah diakreditasi oleh KAN.
***) Pemberian sanksi kepada Lembaga Sertifikasi Produk berupa pencabutan akreditasi dilakukan oleh KAN dan pencabutan penugasan oleh Otoritas Migas.
55
DJ MIGAS 2007
ANALISIS KESIAPAN
PRODUSEN
KESIAPAN LEMBAGA
PENILAIAN KESESUAIAN
PENGAWASAN PASAR
PERJANJIAN INTERNASIONAL
DAN REGIONAL
DRAFTING KEPMEN
NOTIFIKASI WTO
PENETAPAN KEPMEN
REGULASI TEKNIS
DJ MIGAS 2007
Jumlah SNI di bidang Migas yang telah ditetapkan oleh BSN (Periode 1989 s/d 2006 )
sebanyak 128 Judul, dengan rincian sebagai berikut :
SNI Mengenai Produk Migas (Pelumas dan BBM), sebanyak 11 SNI
SNI Mengenai Material Peralatan Migas(casing, tubing dll), sebanyak 15 SNI
SNI Mengenai Konstruksi, Operasi dan Inspeksi pada Kegiatan Migas (platform,
desain instalasi, perbaikan dan operasi pada sistem subsurface safety valve dll),
sebanyak 59 SNI
SNI Mengenai Kualifikasi Personil dan Kurikulum Pelatihan (Kompetensi kerja
tenaga teknis khusus migas bidang pemboran dll), sebanyak 43 SNI
57
DJ MIGAS 2007
SNI 13-6552-2001
SNI 136554-2001
SNI 13-6556-2001
Kompetensi kerja tenaga teknik khusus migas bidang operasi produksi lepas pantai
dan darat yang menggunakan teknologi setara lepas pantai
SNI 19-6558-2001
Kompetensi kerja tenaga teknik khusus operator pesawat angkat pesawat angkut dan
juru ikat beban
SNI 13-6560-2001
Kompetensi kerja tenaga teknik khusus migas bidang penanganan dan pengawasan
mutu bahan bakar minyak dan pelumas penerbangan
SNI 13-6561-2001
Kompetensi kerja tenaga teknik khusus migas bidang laboratorium pengujian migas
SNI 13-6562-2001
Kompetensi kerja tenaga teknik khusus migas bidang keselamatan dan kesehatan
kerja
SNI 13-6564-2001
Kompetensi kerja tenaga teknik khusus migas bidang system manajemen lingkungan
SNI 13-6566-2001
Catatan : 10 SNI Wajib tersebut sedang dikonversi oleh BNSP menjadi SKKNI
58
DJ MIGAS 2007
59
DJ MIGAS 2007
JUDUL STANDAR
Pengelasan saluran pipa dan fasilitas terkait (API Std. 1104) Revisi SNI
Sistem perpipaan transmisi dan distribusi gas (ASME B31.8) Revisi SNI
PANTEK 75-01/SC-3
Petroleum and natural gas industries Equipment for well cementing Part 2 : Centralizer placement and stop collar testing (ISO 10427-2).
Petroleum and natural gas industries Processing systems evaluation (ISO 13501). (Revisi SNI 13-6903-2002).
PANTEK 75-01/SC-4
PANTEK 75-01/SC-5
PANTEK 75-01/SC-6
PANTEK 75-01/SC-7
Petroleum and natural gas industries Part 7 : Station keeping systems for
floating offshore structures and mobile offshore units - (ISO 19901-7).
60
DJ MIGAS 2007
JUDUL STANDAR
PANTEK 75-02/SC-2
Tank measurements.
PANTEK 75-02/SC-3
PANTEK 75-02/SC-4
PANTEK 75-01/SC-5
PANTEK 03-01
DJ MIGAS 2007
SNI YANG DIUSULKAN MENJADI SNI WAJIB TAHUN 2007 (10 SNI)
1. SNI 06-7069.1-2005
2. SNI 06-7069.2-2005
3. SNI 06-7069.3-2005
4. SNI 06-7069.4-2005
5. SNI 06-7069.5-2005
6. SNI 06-7069.6-2005
7. SNI 06-7069.7-2005
8. SNI 06-7069.8-2005
9. SNI 06-7069.9-2005
62
DJ MIGAS 2007
63
DJ MIGAS 2007