saprofit
tersebut
menyebabkan
ulkusberbau,ulkus
diabetikum
juga
Mellitus.
UlkuskakiDiabetesmerupakan
komplikasi
serius
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 1
Klasifikasi
Diabetes Mellitus
menurut PERKENI
(2006)
adalah yang
sesuai
diabetes
mellitus tipe 1, diabetes mellitus tipe 2, diabetes mellitus tipe lain, dan diabetes
mellitus gestasional (Shahab, 2006).
Diabetes mellitus tipe 1 disebabkan karena terjadinya destruksi sel beta, umumnya
menjurus ke defisiensi insulin absolute seperti autoimun (melalui proses imunologik)
dan idiopatik (Shahab, 2006).
Diabetes mellitus tipe 2 bervariasi mulai dari yang dominan resistensi insulin disertai
defesiensi insulin relative, sampai yang terutama defek sekresi
insulin disertai
Page 2
2. Angiopati
Dapat disebabkan oleh faktor genetic, metabolic dan faktor resiko lain.
3. Iskemia
Adalah arterosklerosis (pengapuran dan penyempitan pembuluh darah) pada
pembuluh darah besar tungkai (makroangiopati) menyebabkan penurunan aliran
darah ke tungkai, bila terdapat thrombus akan memperberat timbulnya gangrene
yang luas.
Aterosklerosis dapat disebabkan oleh faktor:
a. Adanya hormone aterogenik
b. Merokok
c. Hiperlipidemia
Faktor eksogen
1. Trauma
2. Infeksi
4. Manifestasi klinis
Gejala yang sering muncul pada DM, yaitu :
1. Poliuria (banyak dan sering kencing)
2. Polipagia (banyak makan)
3. Polidipsi (banyak minum)
kemudian diringi dengan keluhan-keluhan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kaki dingin
Nyeri nocturnal
Tidak terabanya denyut nadi
Adanya pemucatan ekstrimitas inferior
Kulit mengkilap
Hilangnya rambut dari jari kaki
Penebalan kuku
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 3
keseimbangan
asam
basa
tubuh
apabila
jumlahnya
berlebihan.
Page 4
oleh jaringan. Akibat intoleransi glukosa yang berlangsung lambat dan progresif maka
awitan diabetes tipe II dapat berjalan tanpa terdeteksi. Jika gejalanya dialami pasien,
gejala tersebut sering bersifat ringan dan dapat mencakup kelelahan, iritabilitas, poliuria,
polidipsia, luka yang lama sembuh, infeksi vagina atau pandangan yang kabur ( jika
kadar glukosanya sangat tinggi ).
Penyakit Diabetes membuat gangguan/ komplikasi melalui kerusakan pada pembuluh
darah di seluruh tubuh, disebut angiopati diabetik. Penyakit ini berjalan kronis dan
terbagi dua yaitu gangguan pada pembuluh darah besar (makrovaskular) disebut
makroangiopati,
dan
pada
pembuluh
darah
halus
(mikrovaskular)
disebut
mikroangiopati. Ulkus Diabetikum terdiri dari kavitas sentral biasanya lebih besar
disbanding pintu masuknya, dikelilingi kalus keras dan tebal. Awalnya proses
pembentukan ulkus berhubungan dengan hiperglikemia yang berefek terhadap saraf
perifer, kolagen, keratin dan suplai vaskuler. Dengan adanya tekanan mekanik terbentuk
keratin keras pada daerah kaki yang mengalami beban terbesar. Neuropati sensoris
perifer memungkinkan terjadinya trauma berulang mengakibatkan terjadinya kerusakan
jaringan dibawah area kalus. Selanjutnya terbentuk kavitas yang membesar dan
akhirnya ruptur sampai permukaan kulit menimbulkan ulkus. Adanya iskemia dan
penyembuhan luka abnormal manghalangi resolusi. Mikroorganisme yang masuk
mengadakan kolonisasi didaerah ini. Drainase yang inadekuat menimbulkan closed
space infection. Akhirnya sebagai konsekuensi sistem imun yang abnormal, bakteria sulit
dibersihkan dan infeksi menyebar ke jaringan sekitarnya, (Anonim 2009).
6. Komplikasi
Wagner ( 1983 ) membagi gangren kaki diabetik menjadi enam tingkatan , yaitu :
Derajat 0
: Tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan disertai
kelainan bentuk kaki seperti claw,callus .
Derajat I
Derajat II
Derajat III
Derajat IV
: Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selulitis.
Derajat V
Sedangkan Brand (1986) dan Ward (1987) membagi gangren kaki menjadi dua
golongan :
1.
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 5
3. Pengobatan
a. Kering
1. Istirahat ditempat tidur
2. Control gula darah dengan diet, insulin atau obat antidiabetik
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 6
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 7
Diabetes Militus
9.
Defisiensi insulin
Gangren
Peningkatan kadar
glukosa dalam
darah
Penurunan
Pemakaian glukosa
oleh sel
infeksi
Potensial
terjadinya
penyebaran
infeksi
Jaringan nekrosis
Thrombosis/emboli
glukoneogenesis
Penyumbatan arteri
(Mendadak)
hiperosmolaritas
Suplai O2 dan
darah
Kalori keluar
Rasa lapar
Poli fagia
Ggg. Pemunuhan
keb. nutrisi
Iskemia jaringan
Nekrosis jaringan
Bakteri menembus
dinding kulit
Inflamasi
Berkurangnya
suplai O2 & darah
Gangren kering
Gangren basah
trombosis
dehidrasi
hiperglikemi
Makrovaskuler
ekstrimitas
Gangguan perfusi
jaringan
Thrombosis/emboli
Penyumbatan arteri
(perlahan)
Gangguan
integritas
jaringan
ekstremitas
Infeksi
(layu,anemic,
warna hitam)
Kerusakan sel
Pelepasan mediator
nyeri
Medulla spinalis
Terdapat luka
Kurang informasi tentang
proses penyakit, diet,
perawatan dan pengobatan
Kurang pengetahuan
Hypothalamus
Perawatan luka tdk
efektif
Otak
Masuk kuman
patogen
Persepsi nyeri
Masa Inkubasi
Nyeri
Cemas
Berbau busuk, layu,
anemic, warna
hitam
Gangguan
gambaran diri
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 8
Keterbatasan
mobilitas fisik
10.
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 9
B. FOKUS KEPERAWATAN
1.
Pengkajian
11.
status
mengidentifikasikan,
kesehatan
dan
pola
pertahanan
penderita
Anamnese
a.
Identitas penderita
13.
status perkawinan, suku bangsa, nomor register, tanggal masuk rumah sakit dan
diagnosa medis.
b.
Keluhan Utama
14. Adanya rasa kesemutan pada kaki / tungkai bawah, rasa raba yang menurun,
adanya luka yang tidak sembuh sembuh dan berbau, adanya nyeri pada luka.
c.
d.
f.
Riwayat psikososial
18. Meliputi informasi mengenai prilaku, perasaan dan emosi yang dialami
penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap
penyakit penderita.
19.
20.
21.
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 10
3.
Pemeriksaan fisik
a. Status kesehatan umum
22.
Sistem gastrointestinal
27.
Sistem neurologis
30.
Pemeriksaan laboratorium
31.
Pemeriksaan darah meliputi : GDS > 200 mg/dl, gula darah puasa
>120 mg/dl dan dua jam post prandial > 200 mg/dl.
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 11
33.
34.
b. Urine
35.
analisa serta sintesa data. Dalam mengelompokan data dibedakan atas data
subyektif dan data obyektif dan berpedoman pada teori Abraham Maslow yang
terdiri dari:
1. Kebutuhan dasar atau fisiologis
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan cinta dan kasih sayang
4. Kebutuhan harga diri
5. Kebutuhan aktualisasi diri
39.
Page 12
Tujuan
: mempertahankan sirkulasi
perifer tetap
normal.
47.
48.
49.
50.
bertambah parah.
51.
52.
1.
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 13
54. Tinggikan kaki sedikit lebih rendah dari jantung ( posisi elevasi pada
waktu istirahat ), hindari penyilangkan kaki, hindari balutan ketat, hindari
penggunaan bantal, di belakang lutut dan sebagainya.
55. Rasional : meningkatkan melancarkan aliran darah balik sehingga
tidak terjadi oedema.
56.
57.
58.
3.
kolestrol
tinggi
dapat
mempercepat
terjadinya
vasokontriksi
Tujuan
64.
Kriteria hasil
69.
65.
66.
67.
68.
Rencana tindakan :
Page 14
pemeriksaan
kadar
gula
darahuntuk
mengetahui
perkembangan penyakit.
73.
74.
75.
Tujuan
76.
Kriteria hasil
1. Penderita
secara
verbal
mengatakan
nyeri
berkurang/hilang .
2. Penderita dapat melakukan metode atau tindakan untuk
mengatasi atau mengurangi nyeri .
3. Pergerakan penderita bertambah luas.
4. Tidak ada keringat dingin, tanda vital dalam batas normal.
(S : 36 37,5 0C, N: 60 80 x /menit, T : 100 130 mmHg,
RR : 18 20 x /menit ).
77.
Rencana tindakan :
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 15
82.
Rasional
massage dapat
meningkatkan
vaskulerisasi dan
luka di kaki.
86.
Tujuan
Kriteria Hasil
dapat
memenuhi
kebutuhan
sendiri
secara
Rencana tindakan :
kooperatif
91.
92.
Rasional : Untuk melatih otot otot kaki sehingg berfungsi dengan baik.
4. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya.
93. Rasional : Agar kebutuhan pasien tetap dapat terpenuhi.
5. Kerja sama dengan tim kesehatan lain : dokter ( pemberian analgesik ) dan
tenaga fisioterapi.
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 16
106.
108.
109.
110.Rencana Tindakan :
1. Kaji status nutrisi dan kebiasaan makan.
111. Rasional : Untuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan nutrisi
pasien sehingga dapat diberikan tindakan dan pengaturan diet yang
adekuat.
2. Anjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.
112.Rasional : Kepatuhan terhadap diet dapat mencegah komplikasi
terjadinya hipoglikemia/hiperglikemia.
3. Timbang berat badan setiap seminggu sekali.
113.Rasional : Mengetahui perkembangan berat badan pasien ( berat
badan merupakan salah satu indikasi untuk menentukan diet ).
4. Identifikasi perubahan pola makan.
114.Rasional : Mengetahui apakah pasien telah melaksanakan program
diet yang ditetapkan.
5. Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian insulin dan diet
diabetik.
115.Rasional : Pemberian insulin akan meningkatkan pemasukan glukosa
ke dalam jaringan sehingga gula darah menurun,pemberian diet yang
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 17
Tujuan
127.
Kriteria Hasil
128.
0
130.
C)
131.
Rencana tindakan :
infeksi.
4. Anjurkan pada pasien agar menaati diet, latihan fisik, pengobatan yang
ditetapkan.
135. Rasional : Diet yang tepat, latihan fisik yang cukup dapat
meningkatkan daya tahan tubuh, pengobatan yang tepat, mempercepat
penyembuhan sehingga memperkecil kemungkinan terjadi penyebaran
infeksi.
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 18
menurunkan
kadar
gula
dalam
darah
sehingga
proses
pengetahuan
tentang
penyembuhan.
137.
138. 7.
Cemas
berhubungan
dengan
kurangnya
penyakitnya.
139. Tujuan
143.
3. Istirahat cukup.
Rasional
Informasi
yang
akurat
tentang
penyakitnya
dan
Sikap
positif
dari
timkesehatan
akan
membantu
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 19
151.
Tujuan
dapat
melakukan
perawatan
diri
sendiri
langsung dalam tindakan yang dilakukan, pasien akan lebih kooperatif dan
cemasnya berkurang.
5. Gunakan gambar-gambar dalam memberikan penjelasan ( jika ada /
memungkinkan).
160.
Rasional : gambar-gambar
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 20
1.
2.
Pasien
yakin
akan
perubahan
gambaran
Kaji
perasaan/persepsi
pasien
tentang
diri
terhadap dirinya.
2. Lakukan pendekatan dan bina hubungan saling percaya dengan pasien.
165.
Rasional
Memudahkan
dalm
menggali
permasalahan pasien.
3. Tunjukkan rasa empati, perhatian dan penerimaan pada pasien.
166.
Beri
kesempatan
kepada
pasien
untuk
mengekspresikan
perasaan
kehilangan.
168.
Beri dorongan pasien untuk berpartisipasi dalam perawatan diri dan hargai
pemecahan masalah yang konstruktif dari pasien.
169.
dari pasien.
170.
10. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.
171. Tujuan
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 21
mengungkapkan
dapat
beristirahat
dengan cukup.
173. Rencana tindakan :
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang.
174.
Rasional
Lingkungan
yang
nyaman
dapat
Page 22
184.
e) Evaluasi
185.
186.
setelah
187.
perencanaan.
189.
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 23
190.
191.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta
: EGC.
192.
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC
193.
Asuhan
Keperawatan
Pedoman
Untuk
Perencanaan
Dan
195.
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G. Bare. 2001. Keperawatan Medikal Bedah 2. (Ed
8). Jakarta: EGC
196.
197.
198.
Kuncara, H.Y, dkk, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &
Suddarth, EGC, Jakarta
199.
Marion Johnson, dkk, 2000, Nursing Outcome Classifications (NOC), Mosby YearBook, St. Louis
200.
Marjory Gordon, dkk, 2001, Nursing Diagnoses: Definition & Classification 20012002, NANDA
201.
202.
203.
204.
205.
206.
Laporan Pendahuluan
Diabetes Mellitus dengan ulkus pedis
Dian Widiastutik,S.Kep
STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
Page 24