BIDANG KEGIATAN :
DESIGN INOVATION
Disusun oleh :
1. Hanif Margono
I8611021
I8111018
I8612036
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .............................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................
DAFTAR TABEL ......................................................................................
DAFTAR DIAGRAM ...............................................................................
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
A.
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG ..................................................................
I.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................
I.3 TUJUAN ......................................................................................
I.4 MANFAAT ..................................................................................
B.
15
16
BAB IV PEMBAHASAN
IV.1 PEMILIHAN JENIS TURBIN AIR ..........................................
IV.2 HASIL PERHITUNGAN KARAKTERISTIK TURBIN .........
IV.3 DESAIN TURBIN ....................................................................
IV.4 HASIL SIMULASI....................................................................
IV.5 RENCANA ANGGARAN BIAYA PEMBUATAN TURBIN
DAN JADWAL KEGIATAN ............................................................
E.
4
6
7
10
11
13
D.
1
2
3
3
C.
i
ii
iii
iv
iv
iv
19
25
30
31
33
BAB V KESIMPULAN
34
35
36
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kapasitas Terpasang (MW) PLN menurut jenis pembangkit listrik tahun
2007 2011 .............................................................................................................
Tabel 2. Peneltian Turbin Air ..................................................................................
Tabel 3. Jenis Turbin Air dan Kisaran Kecepatan Spesifiknya (Ns) ......................
Tabel 4. Perbandingan dari teknologi turbin untuk pemilihan jenis turbin ..............
Tabel 5. Hasil Perhitungan Karakteristik Turbin .....................................................
Tabel 6. Anggaran Biaya Kegiatan .........................................................................
Tabel 7. Jadwal Kegiatan .........................................................................................
1
9
20
23
29
33
33
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1. Jenis Jenis Turbin Air ........................................................................
Diagram 2. Proses Kerja Ilmiah (diadaptasi dari Gott dan Johnson, 2001) .....
Diagram 3. Tahap Perancangan Turbin ....................................................................
5
16
18
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Turbin Impuls ........................................................................................
Gambar 2. Turbin Reaksi ........................................................................................
Gambar 3. Skema Pembangkit Listrik Skala Kecil ..........................................
Gambar 4. Bagian Bagian Turbin Kaplan ........................................................
Gambar 5. Turbin Kaplan Tipe Vertikal ..........................................................
Gambar 6. Segitiga kecepatan sudu bergerak turbin reaksi .....................................
Gambar 7. Karakteristik geometri dan notasi sudu turbin .......................................
Gambar 8. Pemilihan tipe turbine berdasarkan kecepatan spesifik dan head air. ...
Gambar 9. Karakteristik dan aplikasi turbin (H vs Q) .............................................
Gambar 10. model turbin pico hydro, (a) desain sudu plat puntir (b) desain sudu
flat plat ....................................................................................................................
Gambar 11. Spiral Guide ..........................................................................................
Gambar 12. Guide Vane ...........................................................................................
Gambar 13. Tutup Guide Vane ................................................................................
Gambar 14. Blade.....................................................................................................
Gambar 15. Draft Tube ............................................................................................
Gambar 16. Susunan Lapisan Ban Bekas dengan Komponen ..................................
Gambar 17. Diagram kecepatan ..............................................................................
Gambar 18. model turbin pico hydro, (a) desain sudu plat puntir (b) desain sudu
flat plat ...................................................................................................................
Gambar 19. a) Tampak Isometrik b) Tampak Samping ..........................................
Gambar 20. Tampak Atas........................................................................................
Gambar 21. Assy Turbin Propeller..........................................................................
Gambar 22. Exploded Turbin ..................................................................................
Gambar 23. Exploded Vane & Turbin ....................................................................
Gambar 24. Exploded Generator & Yoke ...............................................................
5
6
6
7
7
13
14
20
21
27
24
24
24
24
25
25
27
28
30
30
31
31
32
32
BAB I
PENDAHULUAN
Di
daerah
pegunungan
tengah
Provinsi
Papua
masih
>
90%
2007
3,501.5
7,114.0
7,114.0
2008
3,504.4
8,764.0
8,764.0
1
2009
3,508.6
8,764.0
8,764.0
2010
3,682.6
13.045.5
13,045.5
2011
3,844.7
15,775.5
15,775.5
lanjutan Tabel 1
Tenaga Gas Uap
Tenaga Panas Bumi
Tenaga Diesel
Jumlah
1,885.6
415.0
2,956.2
22,153.3
2,496.7
830.0
3,020.8
25,986.9
2,570.6
415.0
2,980.8
25,609.6
3,634.7
1,130.0
3,327.8
32,849.9
3,250.4
1,131.3
2,633.0
35,253.9
(www.bps.go.id)
I.3 Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dapat terwujud dan akan
dicapai dengan
I.4 Manfaat
Manfaat penelitian ini secara umum memberikan pengetahuan tentang :
1. Mengolah secara optimal sumber daya air di Indonesia, sehingga dapat
mengurangi daerah tidak terdapat energi listrik terutama pada daerah daerah
terpencil yang sulit diakses.
2. Menghemat bahan bakar fosil sebaga sumber energi listrik, sehingga dapat
mengurangi effek pemanasan global.
3. Meningkatkan taraf ekonomi masyarakat karena terwujudnya energi listrik
yang terbarukan dan ramah lingkungan,
4. Memanfaatkan material alternatif yang menggunakan limbah karet ban
bekas sebagai suku cadang pendukung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Turbin Air
Sumber energi potensial air dapat dimanfaatkan dengan cara mengubah
energi tersebut ke dalam bentuk energi listrik melalui teknologi sistem
pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang terdiri dari komponen utama
reservoir, turbin air, generator listrik, dan instalasi perpipaan.
Turbin air merupakan mesin fluida yang mengubah energi potensial air
menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros. Biasanya putaran poros
turbin dimanfaatkan untuk memutar mekanisme generator untuk menghasilkan
energi listrik. Sebelum melakukan perancangan dan pemilihan turbin air,
diperlukan uji kelayakan dan analisis terhadap sumber daya air yang akan
dimanfaatkan energi potensialnya. Terutama ketersediaan head dan debit air
dari sumber aliran air untuk beban yang dirancang. Kategori head yang tersedia
dari sumber aliran air diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Head tinggi (lebih dari 100 m)
2. Head sedang (30 sampai 100 m)
3. Head rendah (kurang dari 30 m)
Setelah mengetahui potensi head yang ada pada sumber aliran air,
selanjutnya menentukan jenis turbin dan beban yang direncanakan. Dimana
beban rencana tersebut tidak boleh melampaui ketersediaan potensi energi dari
sumber aliran air, karena akan berakibat tidak tercapainya efisiensi maksimum
operasional dan merugikan secara ekonomis. Menurut Diliph Singh (2009),
klasifikasi turbin air ditinjau dari jenis pembangkit dan daya keluaran turbin
yaitu:
1. Large-Hidro (daya keluaran lebih dari 100 MW)
2. Medium-Hidro (daya keluaran mulai 15 MW sampai 100 MW)
3. Small-Hidro (daya keluaran mulai 1 MW sampai 15 MW)
4. Mini-Hidro (daya keluaran mulai 100 kW sampai 1 MW)
5. Micro-Hidro (daya keluaran mulai 5 kW sampai 100 kW)
6. Pico-Hidro (daya keluaran sampai 5 kW)
4
Ditinjau dari cara turbin air merubah energi potensial aliran menjadi
energi putar atau aksi air terhadap sudu jalan turbin, dapat digolongkan dalam
dua kategori yaitu : Turbin impuls dan Turbin reaksi. Turbin impuls adalah
turbin dimana proses penurunan tekanan dari air hanya terjadi pada sudu
pengarahnya saja dan pengisian air pada roda turbin dilakukan pada sebagian
dari keliling roda turbin. Sehingga turbin impuls juga disebut turbin pengisian
sebagian (partial admission turbine) atau disebut juga turbin aksi (action
turbine).
Yang termasuk jenis turbin impuls yaitu : Turbin Pelton, Kincir Air,
Turbin Ossberger (cross flow turbine), dan Turbin Turgo
pada sudu-sudu pengarah maupun pada sudu-sudu jalannya. Pada turbin reaksi
ini pemasukan/pengisian air terhadap roda turbin dilakukan pada sekeliling
penuh dari roda turbin tersebut. Sehingga turbin jenis ini juga disebut turbin
pengisian penuh (full admission turbine). Yang termasuk jenis turbin reaksi
yaitu : Turbin Francis, Turbin Kaplan, dan Turbin Propeler.
sama dengan penambahan sudu stator pada inlet masuk air dan turbin rotor
terbuat dari karet daur ulang ban bekas yang sudah tidak dapat dipakai.
2. Razak et all(2010) mendesain, membuat dan menguji sebuah turbin cross
flow untuk aplikasi pembangkit listrik ber head rendah di Universitas
Kebangsaan Malaysia. Pada system ini diintegrasikan transmisi gear
dengan rasio 12:108 untuk menghubungkan turbine dengan generator.
Dimensi turbin cross flow berbentuk silider dengan ukuran diameter 450
mm dan lebar 300 mm.
3. Beberapa turbin pico hydro telah di produksi di China, Vietnam dan
Indonesia.
Biaya
pembuatannya
ditekan
rendah
tetapi
tanpa
Sistem
transmisi
yang
menggunakan
gearbox
untuk
reaksi
Debit
L/s
10 - 28
Head
m
2-5
1.2
rpm
cross flow
20
3
4
Jet turgo
Propeller
Propeller
60
Vanes
400
Vanes
60
2.9
2100
Vanes
60
2.9
650
24
propeller
40
2.4
200
20
1
0
Axial,
radial mix
flow
3.5
5
304
850
1.5
200
612
4-12
Eff
(%)
5256
67
Outpu
tW
100500
keteranga
n
Material
PVC
100
Diameter
turbin 400
mm, tebal
350 mm
1300
5000
200W
37
>68
3700
Baja roll
1000
Plat baja, 5
vane & 4
sudu turbin
Transmisi
belt, 6 sudu
turbin
Reference
Date
dan
Akbarzadeh,
2009
Razak et all,
2010
di
Universiti
Kebangsaan
Malaysia.
Indian Institute
of science di
Bangalore, Rao,
1986;
universitas
teknologi Papua
New
Guinea
Ranatunga
&
Indrus, 1991
The Department
of Mechanical
Engineering of
the University of
Canterbury
(Parker,
Faulkner, &
Giddens, 1993)
Heitz
(1993),
with Nottingham
Trent University
(Williams
&
Holmes, 1995)
di London, UK
Development
Technology Unit
(DTU) (2010) of
the University of
Warwick
Alexander et al.
(2009a; 2009b)
10
maka :
........................................
dimana :
N = adalah putaran turbin [rpm]
D = adalah diameter karakteristik turbin [m]
H = adalah tinggi terjun netto/efektif [m]
2. Kecepatan Satuan (Nu)
Kecepatan satuan (Nu) adalah kecepatan putar turbin yang mempunyai
diameter (D) satu satuan panjang dan bekerja pada tinggi terjun (Hnetto) satu
satuan panjang.
Dari persamaan rasio kecepatan diperoleh korelasi :
(2)
..........................................................................................................
11
...........................................
(4)
.............................................................
(5)
dimana :
(6)
adalah Q (debit)
Maka :
.................................................................................................
(7)
.................................................................................
(8)
12
c2
(Nm), atau: ..............................................................
2
p
c2
konstan ..................................................................
.g 2 g
(9)
(10)
p
= tinggi tekan atau head tekan (m)
.g
c2
= tinggi kecepatan atau head kecepatan (m)
2g
5. Kecepatan spesifik (Ns)
Elimiasi diameter (D) dari Nu dan Pu menghasilkan korelasi :
maka :
...................................................................................................
(11)
Kecepatan spesifik (Ns) adalah kecepatan putar turbin yang menghasilkan daya
sebesar satuan daya pada tinggi terjun (Hnetto) satu satuan panjang. Kecepatan
spesifik (Ns), menunjukkan bentuk dari turbin itu dan tidak berhubungan
dengan ukurannya. Hal ini menyebabkan desain turbin baru yang diubah
skalanya dari desain yang sudah ada dengan performa yang sudah diketahui.
Kecepatan spesifik merupakan kriteria utama yang menunjukkan pemilihan
jenis turbin yang tepat berdasarkan karakteristik sumber air. Kecepatan
spesifik dari sebuah turbin juga dapat diartikan sebagai kecepatan ideal,
persamaan geometris turbin, yang menghasilkan satu satuan daya tiap satu
satuan head. Kecepatan spesifik tubin diberikan oleh perusahaan (dengan
penilaian yang lainnya) dan selalu dapat diartikan sebagai titik efisiensi
maksimum. Perhitungan tepat ini menghasilkan performa turbin dalam
jangkauan head dan debit tertentu.
13
Diameter spesifik (Ds) adalah diameter turbin yang menghasilkan daya sebesar
satuan daya pada tinggi terjun (Hnetto) satu satuan panjang.
maka :
.................................................................................................
(13)
14
VB,
kemudian
fluida
yang
sudah
memberkan
energinya
Deskripsi
Panjang
tembereng
Luas penampang
Panjang aksial
sudu
Jarak antar sudu
Sudut muka sudu
Sudut
kelengkungan
Sudut
kemiringan
Sudut aliran
Sudut menyerong
Sudut simpangan
Kecepatan fluida
BAB III
METODE PERANCANGAN
Beberapa sikap lmiah sebagai dampak positif dari Kerja Ilmiah yang
dapat dikembangkan oleh para pendidik kepada anak didiknya, yaitu:
Sikap Ingin Tahu (Coriousity), Bersikap Ulet, Sikap Teliti dan HatiHati, Keyakinan bahwa Tatanan Alam Bersifat Teratur, Menyadari
Kebenaran Ilmu Tidak Mutlak, Sikap Optimis, Bersifat Toleran
Terhadap Orang Lain, Sikap Mencintai Kebenaran, Sikap Tidak
Purbasangka.
Secara garis besar proses kerja ilmiah dapat digambarkan seperti
gambar di bawah ini:
Diagram 2. Proses Kerja Ilmiah (diadaptasi dari Gott dan Johnson, 2001)
15
16
MULAI
Perumusan Masalah
Studi Literatur
Pengumpulan Data awal
17
Simulasi
Assembly /
Disassembly
No OK
Hasil Simulasi
OK
1.
2.
Gambar Detail
Part (Bagian Penyusun)
Assembly (Rakitan
SELESAI
18
identifikasi buku referensi dan media massa seperti koran, internet serta bahan
lain yang masih ada hubungannya dengan penelitian ini. Kemudian melakukan
analisis isi terhadap bahan yang dikumpulkan dengan permasalahan penelitian
selanjutnya dikonstruksikan secara sistematis sehingga menjadi data yang siap
pakai. Data yang digunakan dalam penelitian berupa data sekunder. Sumber
data sekunder adalah sejumlah data yang diperoleh melalui studi pustaka
termasuk di dalamnya dokumen, hasil penelitian terdahulu,yang dalam hal ini
berhubungan dengan objek penelitian. Data dalam penulisan yang telah
dikumpulkan dilakukan pengkajian berupa penganalisaan data pustaka
kemudian ditarik sebuah solusi dan kesimpulan sebagai hasil dari
permasalahan yang ada.
BAB IV
PEMBAHASAN
IV.1
ketinggian atau jatuh air yang tergolong rendah. Tren penelitian terbaru
disimpulkan untuk memanfaatkan ketingggian head yang rendah dengan
output energi listrik maksimal. Oleh karena itu pada proposal kali ini
diprioritasskan pada rancang bangun dan pengujian performa PLTA-PH
dengan head rendah.
Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kelebihan dan
kekurangan (karakteristik) dari jenis-jenis turbin. Umumnya, turbin impuls
digunakan untuk tempat dengan head tinggi, dan turbin reaksi digunakan untuk
tempat dengan head rendah. Pada tahap awal, pemilihan jenis turbin dapat
diperhitungkan dengan mempertimbangkan parameter-parameter khusus yang
mempengaruhi sistem operasi turbin (Dixon, S. L, 1998), yaitu :
1. Faktor tinggi jatuhan air efektif (Net Head) dan debit yang akan
dimanfaatkan untuk operasi turbin merupakan faktor utama yang
mempengaruhi pemilihan jenis turbin, sebagai contoh : turbin pelton
efektif untuk operasi pada head tinggi, sementara turbin propeller sangat
efektif beroperasi pada head rendah.
2. Faktor daya (Power) yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit
yang tersedia.
3. Kecepatan (putaran) turbin yang akan ditransmisikan ke generator.
Sebagai contoh untuk sistem transmisi direct couple antara generator
dengan turbin pada head rendah, sebuah turbin reaksi (propeller) dapat
mencapai putaran yang diinginkan, sementara turbin pelton dan crossflow
berputar sangat lambat (low speed) yang akan menyebabkan sistem tidak
beroperasi.
Tipe turbin yang sesuai untuk suatu daerah dengan debit air dan head
tertentu dapat dipilih berdasarkan kecepatan spesifik (Ns). Kecepatan spesifik
19
20
(Ns) adalah kecepatan putar turbin yang menghasilkan daya sebesar satuan
daya pada tinggi terjun (Hnetto) satu satuan panjang. Dalam tabel dibawah
disajikan nilai kecepatan spesifik (Ns) untuk berbagai jenis turbin. Tabel
tersebut dapat digunakan sebagai panduan awal pemilihan jenis turbin yang
tepat untuk nilai Ns tertentu.
Tabel 3. Jenis Turbin Air dan Kisaran Kecepatan Spesifiknya (Ns)
Gambar 8. Pemilihan tipe turbine berdasarkan kecepatan spesifik dan head air.
Pemilihan putaran spesifik ini sangat berhubungan dengan dimensi
peralatannya, yang berarti juga mempengaruhi konstruksi dan harga.
Pemilihan turbin didasarkan pada head air yang ada dan debit aliran air.
21
22
23
Pelton
turgo
Crossflow
0
0
0
0
+
0
+
+
Propeller
Francis
Kapalan
PAT
24
2. Guide Vane
4. Blade
5. Draft Tube
25
Susunan pelapisan ban bekas sebagai suku cadang pendukung, sebai berikut :
IV.2
penentuan jenis dan dimensi turbin (runner). Factor yang menentukan desain
turbin antara lain; diameter luar turbin(tip diameter), diameter poros,
kemiringan, kurva kelengkungan, puntiran dan jarak antar sudu turbin.
Kondisi alam yang dimodelkan dalam perhitungan dimensi turbin PLTA-PH
adalah debit aliran 25 lt/s dan ketinggian jatuh air head 2 meter.
Tip diameter
Round (2004) memperkenalkan koeffesien Cround terhadap ketinggian
head yang di peroleh dari percobaan yang panjang. Koeffesien Cround adalah
rasio perbandingan diameter luar turbin terhadap energi yang dibangkitkan.
Dimana Dt adalah diameter luar turbin dengan satuan meter dan P adalah
energy yang dibangkitkan dengan satuan kW. Bila dilakukan extrapolasi pada
kurva Round (2004) dengan ketinggian kerja turbin head 2 meter diperoleh
diameter luar turbin sebesar 100 mm dengan perkiraan energy yang dapat
dibangkitkan sebesar 250 W.
26
dimana C2 adalah kecepatan absolut aliran fluida masuk turbin dan C3 adalah
kecepatan absolut aliran fluida keluar turbin. Wrights analysis mendekati
panduan design turbin yang diteliti oleh Jorgensen(1983) dan penelitian
terdahulu oleh Balje(1968). Titik-titik data yang diteliti membentuk kurva
kelengkungan oleh Wright(1999) membentuk persamaan sebagai berikut:
Sudut Stagger sudu adalah sudut antara sudu kelengkungan dan arah sumbu
aksial. Stagger angel didefinisikan oleh:
dimana 2 adalah sudut masuk sudu turbin dan 3 adalah sudut keluar sudu
turbin. Pada gambar 51 desain sudu tutbin terdapat sudut relatif aliran masuk
dan keluar didefinisikan dengan 2 dan 3.
27
pemisahan
aliran.
Kesetimbangan
ini
dapat
dioptimalisasi
Dimana s adalah jarak antar sudu, b adalah jarak kelengkungan aksial, 2 dan
3 adalah sudut aliran turbin masuk dan keluar. Menurut study empiris yang
dilakukan Zweifel, rasio tangensial untuk meminimalisir kerugian sekitar
Z=0.8. Sehingga rasio jarak kelengkungan optimal dapat didefinisikan
sebagai berikut:
28
Sudut deviasi
Schobeiri (2005) menyarankan penggunaan metode Traupel dimana dalam
metode ini distribusi tekanan dan hisap pada permukaan turbin bertahap dari
pangkal sudu hingga wilayah aliran luar. Deviasi 35 dihitung dengan
persamaan:
Dimana 3c adalah sudut sudu keluar ruang, 3 adalah sudut aliran keluar, a
adalah pangkal sudu, s adalah jarak antar sudu dan a adalah sudut aliran
pada pangkal sudu.
Hothersall (2004) mengaplikasikan persamaan hukum Carter dalam
mendeterminasikan sudut deviasi, 3H sebagai berikut:
Dimana m adalah parameter Carter, adalah sudut ruang, s adalah jarak antar
sudu dan L adalah panjang kelengkungan sudu.
Gambar 18. model turbin pico hydro, (a) desain sudu plat puntir (b) desain sudu flat plat
29
Desain Stator
Stator, berfungsi untuk membentuk aliran putar sebelum fluida masuk
melewati turbin. Ketinggian sudu stator, hGV dan jarak sudu pengarah
terhadap turbin didefinisikan oleh Nechleba (1957) sebagai berikut:
Dimana Dt adalah diameter tip turbin. Sudut pada sudu pengarah GV,
didefinisikan dengan persamaan (Wright, 1999):
Dimana C2 adalah kecepatan tangensial fluida pada aliran masuk turbin dan
Q adalah debit aliran fluida.
Dari hasil perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5. Hasil Perhitungan Karakteristik Turbin
Spesifikasi
Turbine tipe
Blade shape
Number of blades
Tip diameter, Dt
Hub to tip ratio, Dh/Dt
Operating head, H
Operating flow rate, Q
Target rotation speed, n
Forecasted power (1500 rpm, 25 L/s)
Stagger angle, _
Tip chord length
Hub chord length
Outer radius of stator guide vanes, rGV
Height of stator guide vanes, hGV
Stator guide vane angle, _GV
Draft tube inlet radius
Draft tube exit radius
Draft tube length
Keterangan
propeller
flat blade
4
130 mm
0.55
2m
25 L/s
1500 rpm
255 W
71.0
109 mm
74 mm
100 mm
52 mm
72.3
71 mm
150 mm
1.7 m
30
IV.3
Desain Turbin
31
berputar,
menggerakan
poros
propeller,
poros
Hasil Simulasi
Simulasi Assembly :
peropeller
32
33
IV.5
No
Uraian
Persentase
1.
Peralatan Penunjang
15,2 %
2.
78 %
3.900.000
3.
Perjalanan
4,8 %
240.000
5.
Administrasi
2%
100.000
Jumlah
Biaya (Rp)
100 %
760.000
5.000.000
No
Kegiatan
Lokasi
1.
Observasi
Daerah
2.
Perancangan Mesin
UNS
3.
UNS
Proses Produksi
UNS
4.
UNS
5.
Perbaikan mesin
UNS
UNS
7.
8.
9
Daerah
Daerah
UNS
Minggu ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
BAB V
PENUIUP
V.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan analisa kondisi di lapangan tentang pemenuhan
energi listrik alternatif, dapat disimpulkan beberapa poin sebagai berikut :
1. Potensi pemanfaatan sumberdaya air di Indonesia sangat besar, tetapi
pengembangan pemanfaatan sumber daya energi air masih kurang.
2. Prosentase daerah tidak terdapat energi listrik berada pada daerah terpencil
yang sulit dijangkau oleh PLN.
3. Pemilihan pembangkit listrik tenaga piko hidro tipe propeller vertikal
menjadi solusi nyata dan tepat untuk menanggulangi krisis energi.
4. Penambahan ban bekas meningkatkan masa pakai dari turbin karena dapat
menahan korosi, kavitasi, abrasif.
5. Turbin Air Portabel yang mudah untuk dirakit (assembly) dan dibongkar
(disassembly) mudah untuk dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang
lain dapat digunakan didaerah terpencil yang terdapat aliran sungai dengan
head minimal 2m dan debit 25 ltr/s.
6. Turbin Air yang kami desain relatif mudah untuk diproduksi karena
kontruksi sederhana, terdiri dari bahan domestik mudah didapat, serta
proses perencanaan yang singkat.
7.
Turbin air yang kami buat memiliki effisiensi yang tinggi serta dapat
menghasilkan daya 255 w.
36
Daftar Pustaka
1. Alexander, K. V., Giddens, E. P., & Fuller, A. M. (2009a). Axial-flow turbines
for low head microhydro systems. Renewable Energy, 34(1), 35-47.
2. Bellis. 2002. Lester Allan Pelton-Water Turbines and the Beginnings of
Hydroelectricity. Inventors Journal.
3. Bono. Gatot Suwoto. Mulyono. 2006. Rekayasa Bentuk Sudu Turbin Pelton
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikro-Hidro. Jurnal Rekayasa Mesin Vol.
3 No. 1, hal: 131-136
4. Date, A., & Akbarzadeh, A. (2009). Design and cost analysis of low head
simple reaction hydro turbine for remote area power supply. Renewable
Energy, 34(2), 409-415.
5. Diliph Singh, (2009). Micro Hydro Power Resource Assesment HandBook.
APCTT.
6. Dixon, S. L., & Hall, C. A. (1998). Fluid mechanics and thermodynamics of
turbomachinery (4th ed.). Amsterdam ; Boston: Butterworth-Heinemann.
7. Fraenkel, P., Paish, O., Bokalders, V., Harvey, A.,Brown, A., & Edwards, R.
(1991). In Fraenkel P., Stockholm Environment Institute. (Eds.), Micro-hydro
power : A guide for development workers. London: Immediate Technology
Publications in assocation with the Stockholm Environment Institute.
8. Finnemore and Franzini,Tenth Edition, Fluid Mechanics with Engineering
Applications,Singapure, Mc Graw-Hill.
9. Kvicinsky S, JL Kueny, F Avellan, E Parkinson. 2002. Experimental and
Numerical Analysis of Free surface flows in A Rotating Bucket. IAHR
Symposium on Hydraulic Machinery and Systems. Lausanne
10. Maher P and N Smith. 2001. Pico Hydro for Village Power. Practical Manual
for Schemes Up To 5 kw in Hilly Areas. Edition 2
11. Nonoshita T K, Takahashi S, Ikeo Y, Matsumoto. 2004. Numerical Analysis
of a Pelton Turbine Jet. Proceedings of ASME/JSME Fluids Engineering
Division Summer Meeting. California.
12. Penche, Celso. (1998). Laymans HandBook On How To Develop A Small
Hydro Site (2nd Edition). Directorate-General for Energy by European Small
Hydropower Association (ESHA), Belgia.
37
13. Razak, J. A., Alghoul, M. A., Zainol, M. S., Zaharim, A., & Sopian, K.
(2010). Application of crossflow turbine in off-grid pico hydro renewable
energy system. Paper presented at the Recent Advances in Applied
Mathematics. American Conference on Applied Mathematics (AMERICANMATH 2010), Cambridge, MA, USA.
14. Sahid, Bono, Sunarwo. 2006. Pengaruh Nosel Berpenampang Segi Empat
terhadap Unjuk Kerja Turbin Pelton Mikro untuk Sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro. Forum Teknik. Vol. 30. No. 1.Hal. 48-55
15. Sahid dan Sunarwo. 2007. Optimasi Sudut outlet Sudu Turbin Pelton Sebagai
Upaya Meningkatkan Kinerja Turbin Pada Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro. Jurnal Eksergi Vol 3 nomor 1. hal 8-13.
16. Sahid dan Sunarwo. 2007. Penerapan Nosel Berpenampang Segi Empat Pada
Turbin Michell Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Jurnal
Rekayasa Mesin vol III nomor 6. hal 233-244.
17. Sahid, 2009, Optimasi Sudut Outlet Sudu Turbin Pipa Belah Dua untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, Proseding Seminar Nasional Hasilhasil Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Politeknik negeri Jakarta,
Jakarta
18. Singh, P., & Nestmann, F. (2009). Experimental optimization of a free vortex
propeller runner for micro hydro application. Experimental Thermal and
Fluid Science, 33(6), 991-1002.
19. Singh, P., & Nestmann, F. (2011). Experimental investigation of the influence
of blade height and blade number on the performance of low head axial flow
turbines. Renewable Energy, 36(1), 272-281.
20. Williamson, S. J., Stark, B. H., & Booker, J. D. (2011). Low head pico hydro
turbine selection using a multi-criteria analysis. World Renewable Energy
Congress, Linkoping, Sweden.
B.
Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 JenisKelamin
3 NIP
Laki-laki
1983081820130201
4 NIDN
0618088301
5 TempatdanTanggalLahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
085640017531
Riwayat Pendidikan
Years
CURRICULUM
VITAE
C.
Education Institution
2012-Now
2008-2010
2001-2006
1998-2001
1995- 1998
1992-1995
Nama Seminar
Waktu
2012
2012
2010
2009
2006
2005
Justifikasi
Pemakaian
Minggu 2
Jumlah
1 pack
60.000
60.000
Minggu 2
3 buah
50.000
150.000
Minggu 2
Minggu 2
Minggu 2
2 buah
5 Lembar
20.000
2.000
40.000
500.000
10.000
Keterangan
760.000
Justifikasi
Pemakaian
Minggu 2
Minggu 2
Minggu 2
Minggu 2
Minggu 2
Minggu 2
Minggu 2
Minggu 2
Minggu 2
Minggu 2
Minggu 2
Minggu 2
Jumlah
1
30 cm2
100 cm2
250 cm2
12 m
30 cm
100 cm
30 cm
30 cm
50 cm2
5 Kaleng
1
2
Harga Satuan
(Rp)
1.000.000
20.000
60.000
60.000
Keterangan
1.000.000
90.000
120.000
200.000
150.000
50.000
100.000
40.000
75.000
50.000
100.000
100.000
60.000
120.000
Minggu 2
15.000
15.000
Minggu 2
Minggu 2
Minggu 2
1
2
2
25.000
15.000
15.000
25.000
30.000
30.000
Minggu 2
15.000
15.000
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
3
9
1
5
7
1
6
1
1
1
20
2 Karung
-
15.000
2.000
500
2.000
5.00
2.000
1.500
15.000
700.000
100.000
5.000
90.000
124.500
100.000
100.000
45.000
18.000
5.000
10.000
3.500
20.000
9.000
15.000
700.000
100.000
100.000
180.000
124.500
100.000
100.000
3.900.000
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Justifikasi
Perjalanan
Minggu 2
Minggu 2
Minggu 2
Minggu 2
Jumlah
Keterangan
60.000
30.000
50.000
100.000
240.000
Administrasi
Keperluan
HVS 70 gram
Buku
Print & Photo copy
Alat Tulis Kantor
SUB TOTAL (Rp)
Justifikasi
Perjalanan
Minggu 2
Minggu 2
Minggu 2
Minggu 2
Jumlah
1
1
1 pack
Harga
30.000
10.000
Keterangan
30.000
10.000
50.000
10.000
100.000
No Nama/NIM
Program Studi
D3 Teknik
Mesin
Otomotif
Hanif Margono
I8611021
Alokasi
Waktu
25
jam/minggu
Uraian Tugas
-
D3 Teknik
Mesin
Produksi
25
jam/minggu
D3 Teknik
Mesin
Otomotif
15
jam/minggu
Membuat
skema/alur/urutan
pembuatan
Membagi tugas pada
setiap anggota
Berkoordinasi secara
aktif dengan dosen
pembimbing
Mengatur justifikasi
penggunaan biaya
Melakukan pembuatan
bersama anggota yang
lain.
Membuat perencanaan
proses produksi
Mendesain Turbin
pada software
solidworks
Menganalisa design
yang telah dibuat
Membuat gambar 2D
Membuat daftar
komponen yang
diperlukan.
Menyusun manual
book
Membuat daftar alat
dan bahan penunjang
yang diperlukan
Melakukan pendataan
administratif
pengeluaran dan
pemasukan
Membuat laporan
harian
Membantu pembuatan
bersama anggota yang
lain
Melakukan pengadaan
bahan dan komponen
1. TURBIN AIR
2. TURBIN AIR BOM 1
3. TURBIN AIR BOM 2
4. TURBIN AIR BOM 3
5. TURBIN
6. TUTUP VANE
7. VANE
8. YOKE
9. POROS
10. GUARD UNIT
11. SPIRAL GUIDE
12. RANGKA
13. DRAFT TUBE
14. COVER GENERATOR
1300
A
750
1946
1296
C
SIGNATURE
REVISION
DATE
TITLE:
TURBIN AIR
DRAWN
CHK'D
APPV'D
MATERIAL:
DWG NO.
WEIGHT:
SCALE:
A4
SHEET 1 OF 1
ITEM NO.
A
PART NUMBER
RANGKA
COUPLING
GUARD UNIT
GENERATOR
VANE
10
TURBIN
11
Tutup Vane
12
13
1
1
14
Poros
15
JIS B 1252 1H 16
16
17
Yoke
18
19
Draft Tube
20
21
22
23
24
25
26
27
1
1
1
6
28
Cover Motor
29
AM-M16-N
30
Pin
16
18
14
17
23
21
11
SIGNATURE
13
REVISION
DATE
TITLE:
DRAWN
CHK'D
QTY.
APPV'D
MATERIAL:
A3
DWG NO.
WEIGHT:
SCALE:1:10
SHEET 1 OF 1
ITEM NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
5
A
2
3
PART NUMBER
QTY.
1
1
3
1
1
4
6
6
RANGKA
COUPLING
JIS B 1301 4x4-A
GUARD UNIT
GENERATOR
ISO 4762 M5 x 35 --- 22N
Washer ISO 8738 - 8
ISO 4162 - M8 x 30 x 30-N
8
C
NAME
SIGNATURE
REVISION
DATE
TITLE:
DRAWN
CHK'D
APPV'D
MATERIAL:
DWG NO.
WEIGHT:
SCALE:
A4
SHEET 1 OF 1
ITEM NO.
A
PART NUMBER
RANGKA
QTY.
VANE
TURBIN
Tutup Vane
GB_SEALS_TYPE3 FB 30X18.5X7
Poros
JIS B 1252 1H 16
10
Yoke
11
12
COUPLING
13
14
GUARD UNIT
15
GENERATOR
16
Draft Tube
17
18
20
19
20
8
13
11
B
7
10
C
25
24
22
23
24
25
26
29
27
28
Cover Motor
29
AM-M16-N
30
Pin
18
17
30
19
*
CHK'D
14
12
21
15
DRAWN
SIGNATURE
REVISION
DATE
TITLE:
APPV'D
MATERIAL:
A3
DWG NO.
WEIGHT:
SCALE:1:20
SHEET 1 OF 1
50
R7.50
R102.50
B
50
SIGNATURE
REVISION
DATE
TITLE:
TURBIN
DRAWN
CHK'D
APPV'D
MATERIAL:
DWG NO.
WEIGHT:
SCALE:
A4
SHEET 1 OF 1
8 x Bohr
7
4 x Bohr
8
R42.50
70
R154
40
350
30
B
23
60
DETAIL A
SCALE 1 : 3
10
6
45.00 25
10
DETAIL B
SCALE 2 : 5
SIGNATURE
REVISION
DATE
TITLE:
Tutup Vane
DRAWN
CHK'D
APPV'D
MATERIAL:
DWG NO.
WEIGHT:
SCALE:
A4
SHEET 1 OF 1
8
100
15
DETAIL A
SCALE 1 : 5
408
131.50
B
208
208
C
150
SIGNATURE
REVISION
DATE
TITLE:
VANE
DRAWN
CHK'D
APPV'D
MATERIAL:
DWG NO.
WEIGHT:
SCALE:
A4
SHEET 1 OF 1
120
37
10
10
32
10
700
SIGNATURE
REVISION
DATE
TITLE:
DRAWN
CHK'D
APPV'D
MATERIAL:
DWG NO.
WEIGHT:
SCALE:
Yoke
SHEET 1 OF 1
A4
20
1065
1.50
1.50
697.50
174
45
55.50
78
SIGNATURE
REVISION
DATE
TITLE:
Poros
DRAWN
CHK'D
APPV'D
MATERIAL:
DWG NO.
WEIGHT:
SCALE:
A4
SHEET 1 OF 1
250
R110
A
6 X TAP
M 10
152
153
180
SIGNATURE
REVISION
DATE
TITLE:
GUARD UNIT
DRAWN
CHK'D
APPV'D
MATERIAL:
DWG NO.
WEIGHT:
SCALE:
A4
SHEET 1 OF 1
347
925
R372
744
6 x Bohr
5
220
R372
UNLESS OTHERWISE SPECIFIED:
DIMENSIONS ARE IN MILLIMETERS
SURFACE FINISH:
TOLERANCES:
LINEAR:
ANGULAR:
NAME
SIGNATURE
REVISION
DATE
TITLE:
Spiral Guide
DRAWN
CHK'D
APPV'D
MATERIAL:
DWG NO.
WEIGHT:
SCALE:
A4
SHEET 1 OF 1
6 x TAP M8
200
820
330
600
B
250
DETAIL A
SCALE 1 : 10
1077.03
1035
1000
SIGNATURE
REVISION
DATE
TITLE:
RANGKA
DRAWN
CHK'D
APPV'D
MATERIAL:
DWG NO.
WEIGHT:
SCALE:
A4
SHEET 1 OF 1
218
300
6x Bohr 6mm
A
DETAIL A
SCALE 1 : 5
835
SIGNATURE
REVISION
DATE
TITLE:
DRAWN
CHK'D
APPV'D
MATERIAL:
DWG NO.
WEIGHT:
SCALE:1:10
Draft Tube
SHEET 1 OF 1
A4
DOWN 90 R 10
1067.12
DOWN 90 R 10
DOWN 90 R 10
DOWN 90 R 10
10
277.17
UNLESS OTHERWISE SPECIFIED:
DIMENSIONS ARE IN MILLIMETERS
SURFACE FINISH:
TOLERANCES:
LINEAR:
ANGULAR:
NAME
SIGNATURE
REVISION
DATE
TITLE:
Cover Motor
DRAWN
CHK'D
APPV'D
MATERIAL:
DWG NO.
WEIGHT:
SCALE:
A4
SHEET 1 OF 1