PERANCANGAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM
UNTUK WILAYAH PELAYANAN KECAMATAN KANDEMAN
KABUPATEN BATANG
Tugas Akhir
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Pendidikan Strata I pada Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Lingkungan
Universitas Diponegoro
Oleh :
DIMAS GALIH PUTRO NEGORO
NIM : L2J 003 711
ABSTRAK
Cakupan pelayanan air bersih perkotaan melalui perpipaan terhadap Propinsi Jawa Tengah baru
mencapai 35,4 % dan pelayanan air bersih pedesaan baru mencapai 8 %. Mengingat potensi sumber
air baku untuk pengembangan pelayanan air bersih Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang hanya
Sungai Kaliboyo yang melintasi wilayah Kecamatan Tulis dan Kecamatan Blado, maka sebagai
alternatif pemecahan masalah pelayanan air bersih dan ketersediaan air baku adalah dengan
membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan mengambil air baku dari Sungai Kali Boyo. Das
Boyo adalah bagian dari Satuan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai DAS Banger Blukar . Luas
wilayah Das Boyo seluas 29.995,38 ha atau sebesar 0,8835 % dari luas seluruh wilayah BPDAS
Pemali Jratun. Das Boyo memiliki keliling DAS sepanjang 75,59 Km. Sungai Utama Das Boyo
adalah Kali Boyo dengan panjang sungai 43,77 km. Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat
perancangan instalasi tersebut dengan memanfaatkan air baku dari Sungai Kali Boyo. Instalasi
pengolahan air minum didesain sesuai dengan kondisi eksisting yang ada, standar kualitas air minum
yang berlaku saat ini, dan kriteria desain dari berbagai literature. Hasil analisis menunjukkan bahwa
kebutuhan air minum untuk wilayah perencanaan ( Q ) sebesar 60 l/dt dengan parameter kualitas
yang harus diolah adalah warna dan kekeruhan. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka desain
instalasi pengolahan air minum terdiri dari unit pengolahan yang meliputi intake, bak pengumpul,
koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan desinfeksi dengan kapasitas 60 l/dtk, dilengkapi
dengan reservoir berkapasitas 250 m3.
Kata kunci : Kebutuhan Air Bersih, Instalasi Pengolahan Air Minum
ABSTRACT
Coverage of urban water services through the piping of Central Java Province, has only reached
35.4% and a new rural water services to reach 8%. Given the potential sources of raw water for the
development of water services sub Kandeman Kaliboyo Batang River just across the District and
Sub Blado Compose, then as an alternative to solving the problem of clean water services and the
availability of raw water is to build Water Treatment Plant (WTP) by taking water Boyo standard of
Kali River. Das Boyo is part of the Watershed Management Unit Banger Blukar watershed. Das
Boyo covering an area of 29995.38 ha or equal to 0.8835% of the entire region BPDAS Pemali
Jratun. Das Boyo has a circumference of 75.59 km long watershed. Main River Kali Das Boyo Boyo
is 43.77 km long river. This final aim to create a design installation by using raw water from the
River Kali Boyo. Drinking water treatment plant designed in accordance with the existing condition
of existing, drinking water quality standards applicable at this time, and design criteria from a
variety of literature. The results showed that the drinking water needs for the planning area (Q) of
60 l / sec with quality parameters that must be processed is the color and turbidity. Based on the
results of the analysis, the design of drinking water treatment plant consists of processing units
which include intake, like collectors, coagulation, flocculation, sedimentation, filtration, and
disinfection with a capacity of 60 l / sec, equippedwith a reservoir capacity of 250 m3. Keywords:
Need for Clean Water, Water Treatment Plant
1.
PENDAHULUAN
3.
4.
5.
6.
7.
2.
Saluran
pembawa
berfungsi
untuk
menyalurkan air dari intake ke bak pengumpul.
Saluran ini dapat mengunakan pipa atau berupa
saluran terbuka. Persamaan yang digunakan
adalah menurut rumus Hazen-Williams, yaitu :
1, 85
L
v
(3)
h 6,82
1,167
C
D
V
td
V A H
Q
(4)
(5)
A pl
(6)
dengan Q adalah debit yang masuk bak
pengumpul, V adalah volume air yang masuk
bak pengumpul, td adalah waktu detensi, A
adalah luas bak pengumpul, H adalah
kedalaman bak pengumpul, p adalah panjang
bak pengumpul, dan l adalah lebar bak
pengumpul (JWWA, 1978).
Pada proses koagulasi, zat kimia koagulan
dicampur dengan air baku selama beberapa saat
hingga merata di suatu reaktor koagulator.
Setelah pencampuran ini akan terjadi
destabilisasi dari koloid zat padat yang ada di
air baku. Keadaan ini menyebabkan koloidkoloid mengalami saling tarik menarik dan
menggumpal menjadi ukuran yang lebih besar.
Proses koagulasi ini dilaksanakan dalam satu
tahap dan dalam waktu yang relatif cepat, yaitu
kurang dari satu menit, sehingga koagulator
juga disebut sebagai pengaduk cepat
(Darmasetiawan, 2001). Proses koagulasi dapat
menurunkan kekeruhan, warna, bau, rasa, dan
bakteri yang ada di dalam air baku.
Pengadukan cepat dengan hydraulic mixing
tidak menggunakan peralatan mekanis dalam
pengoperasian dan perawatannya, sehingga
lebih mudah dan biaya relatif lebih murah.
Contoh hydraulic mixing adalah hydraulic
jumps dan baffle channel (Anonim, 2000).
g .h
G
.td
(7)
debit dosisjartest
10 6
(8)
Qgh 2
G =
(9)
HA
dimana h adalah beda tinggi muka air, H adalah
tinggi muka air di bak, A adalah luas dasar
kompartemen, adalah viskositas kinematis
(Darmasetiawan, 2001).
Proses
sedimentasi
didesain
untuk
memisahkan sejumlah padatan yang mudah
mengendap secara gravitasi. Efisiensi bak
sedimentasi yang ideal adalah fungsi dari
kecepatan
pengendapan
partikel
untuk
dipisahkan (vs), area permukaan bak (A), dan
angka aliran melalui basin (Q), yang dapat
ditunjukkan dengan persamaan :
vs = Q/As
(10)
dimana Q/As lebih dikenal sebagai beban
permukaan atau angka overflow rate.
Efisiensi bak juga tidak terlepas dari
kedalaman bak dan waktu detensi, meskipun
kedalaman yang rendah secara teoritis
menguntungkan pengendapan partikel. Waktu
detensi mempengaruhi efisiensi bak karena
partikel flokulan menjadi besar dan berat akibat
pencampuran dan mengendap lebih cepat
(Kawamura, 1991).
4Q
N 2 gh 12
(11)
Re
vtR
(12)
vt 2
(13)
gR
dengan R adalah jari-jari hidrolis, vt adalah
kecepatan pada tube settler, dan adalah
viskositas kinematik air.
Zone outlet harus dirancang sedemikian
rupa sehingga air yang keluar dari bak
pengendapan dapat ditampung secara merata
dan tidak mengganggu aliran dalam bidang
pengendapan. Struktur outlet dapat berupa
pelimpah
datar
memanjang,
pelimpah
berbentuk V (V-notch), dan pipa berlubang.
Partikel terlarut dan koloid dalam air tidak
dapat dipisahkan dengan mudah oleh proses
sedimentasi. Oleh karena itu diperlukan proses
filtrasi, yaitu proses yang mengalirkan air
Fr
k
(1 f ) 2 6 n pi
(14)
v
g
f 3 i 1 di 2
b. Headloss pada sistem underdrain
v2
Hn = n k
(15)
2g
Desinfeksi adalah proses untuk membunuh
bakteri, protozoa, dan virus dengan kuantitas
desinfektan yang kecil dan tidak beracun bagi
manusia. Reaksi desinfeksi yang terjadi harus
dilaksanakan di bawah kondisi normal,
termasuk suhu, aliran, kualitas air, dan waktu
kontak. Hal ini akan membuat air menjadi tidak
beracun, tidak berasa, lebih mudah diolah,
ekonomis, serta akan meninggalkan residu yang
tetap untuk jangka waktu yang aman, sehingga
kontaminan dapat dihilangkan (Al-Layla, 1980).
Desinfeksi yang sering digunakan adalah
dengan klorinasi menggunakan gas klor.
Metode desinfeksi secara umum ada dua, yaitu
preklorinasi dan post chlorination.
HL =
Q X
10 6
(16)
METODOLOGI PERENCANAAN
perencanaan
4.
KONDISI
EKSISTING
PEENCANAAN
DAERAH
Sebelah utara :
Laut Jawa.
Sebelah timur :
Kecamatan Tulis.
Sebelah selatan :
Kec.Wonotunggal, Kec. Bandar.
Sebelah barat :
Kecamatan Batang.
Secara administrasi Kecamatan Kandeman
terbagi dalam 13 Desa, dengan luas wilayah
secara keseluruhan 4.175,675 Ha.
Jumlah pelanggan PDAM di Kabupaten
Batang pada tahun 2010 terdiri dari 19.715
pelanggan, sebagian besar berupa sambungan
rumah tangga. Jumlah tersebut meningkat jika
dibandingkan jumlah pelanggan PDAM bulan
Tahun
Jumlah Penduduk
2010
32740
2011
33061
2012
33382
2013
33703
2014
34024
2015
34345
2016
34666
2017
34987
2018
35308
2019
35629
2020
Sumber : perhitungan
35950
7
8
Penduduk
Wilayah
B
1
No.
A
1
2
3
Uraian
PENDUDUK
Penduduk
Tingkat
pelayanan
Sambungan
Langsung
Satuan
jiwa
E
F
G
a. Sambungan
Rumah
b. Hidran
Umum
Total
Konsumsi per
kapita
a. SR
b. HU
Penduduk
terlayani
a. Sambungan
Rumah (SR)
b. Hidran
Umum (HU)
Total
penduduk
terlayani
Rasio Pelayanan
a. SR
b. HU
Kebocoran
distribusi
Faktor
pemakaian
a. Hari
Maksimum
b. Jam Puncak
Penduduk tiap
unit
a. SR
b. HU
10
unit
unit
1
636
10
5,562
l/o/h
l/o/h
130
50
130
50
jiwa
2,539
22,208
jiwa
100
1,000
jiwa
2,639
23,208
%
%
96.21
3.79
95.69
4.31
29
20
1.15
1.5
1.15
1.5
4
100
4
100
jiwa
jiwa
l/dtk
3.82
33.41
b. HU
TTL
DOMESTIK
KBUT NONDOMSTK
TOTAL
DOMESTIK+
NON
DOMESTIK
KEHILANGA
N AIR
KEBUTUHAN
AIR RATARATA
KEBUTUHAN
HARI MAKS
KEBUTUHAN
JAM
PUNCAK
l/dtk
0.06
0.58
3.88
33.99
0.58
5.10
4.46
39.09
1.29
7.82
5.75
46.91
6.62
53.95
8.63
70.37
385,3
60
3,377,5
96
385
3,378
l/dtk
l/dtk
l/dtk
l/hari
m3/h
ari
35950
80
5,552
a. SR
Sumber: Perhitungan
%
635
KEBUTUHAN
DOMESTIK
Kebutuhan
Domestik
Perencanaan
2010
2020
32740
unit
24,8
Deviasi 3
PtCo
65
15
3 Bau
4 Rasa
Perlu
pengolaha
n
5 Kekeruhan NTU
70,5
197,40
1000
Perlu
pengolaha
n
KIMIA
a. Kimia
Anorganik
1 TDS
mg/l
2 Ammonia
mg/l
0,331
1,5
3 Arsen
mg/l
<0,01
0,01
4 Besi
mg/l
0,245
0,3
5 Fluorida
mg/l
0.465
1,5
6 Klorida
mg/l
<0,05
0,05
Kromium,
7
val +6
mg/l
<0,05
0,05
8 Mangan
mg/l
0,261
0,1
9 Nitrat
mg/l
2,942
50
10 Nitrit
mg/l
0,022
7,4
6,5 8,5
12 Seng
mg/l
0,036
13 Sianida
mg/l
0,006
0,07
14 Sulfat
mg/l
26,223
250
15 Sulfida
mg/l
0,0093
0,05
16 Tembaga
mg/l
0,008
g/l
0.05
11 pH
b. Kimia
Organik
1 Detergen
Zat
2 organik,
mg/l
8,36
10
KMnO4
Kesadahan
3
mg/l
90,00
500
, jml
*Hasil pengukuran di Balai Lab. Wahana Semarang,
Desember 2010.
Batas Max
= Peraturan Menteri Kesehatan
492/Menkes/PER/IV/2010,
tentang
Syarat-syarat
dan
Pengawas Kualitas Air Minum
Sedimentasi
Filtrasi
desinfeksi
ke Tower Reservoir
Koagula
si
Flokula
si
buah
17
buah
18
m/dt
0,3 -0,6
0,3
1,5 x 10-3
Intake
Backwash
Ground Reservoir
Keterangan
dari horizontal
Jumlah batang screen
Jumlah bukaan antar
batang
Kecepatan melalui
screen
Headloss
PERANCANGAN
INSTALASI
PENGOLAHAN AIR MINUM
6.1 Intake
Intake yang digunakan adalah river intake
yang dilengkapi dengan screen, pintu air dan
bangunan penampung. Bangunan intake
dilengkapi bendung setinggi 1 m yang berguna
untuk mempertahankan muka air pada saat
debit sungai minimum. Besarnya kapasitas
sadap rencana sebesar 60 l/dt.
Tabel 4. Desain Screen
Keterangan
Debit air baku
Lebar screen
Elevasi air minimum
Tebal batang screen
Jarak antar batang
screen
Kemiringan batang
Satuan
3
Kriteria
Desain
Desain
m /dt
m
m
mm
0,12
0,60
0,50
8
mm
25
90
Kriteria
Desain
Satuan
Bentuk
Debit
Lebar saluran
Panjang saluran
Tinggi muka air
dalam saluran
Kecepatan aliran
dalam saluran
Kemiringan saluran
Desain
m3/dt
m
m
segiempat
0,06
0,6
10
0,5
m/dt
0,3-1,2
0,8
0,001
0,001
Satuan
Jumlah
Debit
Lebar pintu
Tinggi bukaan pintu max
Headloss
buah
m3/dt
m
m
m
Kriteria
Desain
Desain
1
0,06
0,6
0,5
0,023
Satuan
menit
m
m3/dt
m
m
Kriteria
Desain
1,5
Desain
5
3
0,06
3
2
Satuan
Kriteria
Desain
1-2
Desain
1,5
0,06
4000
10
250
6
17,25
6.2 Koagulasi
Tabel 9. Desain Koagulasi
Keterangan
Satuan
Kriteria
Desain
Desain
Bak Pengaduk
Jenis
Waktu detensi
dt
Gradien kecepatan
Debit
Panjang bak
Lebar bak
Kedalaman bak
Tinggi terjunan
20-60
4001000
/ dt
m3/dt
m
m
m
m
500
O,06
3,6
1
1
1,2
20.00030.000
G x td
Diameter
hidrolis
terjunan
60
inch
mm
30.000
10
250
Bak Koagulan
Alumunium
Sulfat
Bahan kimia
Keterangan
Satuan
Dosis optimum
Waktu
pencampuran
Kebutuhan
Debit koagulan
Volume larutan
Jumlah bak
ml/l
25
jam
kg/hari
lt/hari
m3
buah
265
8,24
65,92
2
empat persegi
panjang
1
0,25
1
1
Bentuk
Tinggi bak
Free board
Panjang bak
Lebar bak
Pompa Dosing
Debit koagulan
Jenis
Tekanan Max
m
m
m
m
l/jam
Desain
8,24
DME 12-6A
6
bar
Lebar bak
Tahap 1
G
Td
Headloss
Tahap 2
G
Td
Headloss
Tahap 3
G
Td
Headloss
Tahap 4
G
Td
Headloss
Tahap 5
G
Td
Headloss
Tahap 6
G
Td
Headloss
Headloss total
1,7
/dt
dt
m
10 - 100
70
200
0,089
/dt
dt
m
10 - 100
60
197
0,065
/dt
dt
m
10 - 100
50
194
0,044
/dt
dt
m
10 - 100
40
193
0,028
/dt
dt
m
10 - 100
30
192
0,016
/dt
dt
m
m
10 - 100
20
191
0,007
0,25
6.4 Sedimentasi
Tabel 11. Desain Sedimentasi
Keterangan
Satuan
Kriteria
Desain
Zone Inlet
Jenis
Jumlah pipa
Diameter pipa
Kecepatan
Diameter lubang
inlet
Jumlah lubang tiap
pipa
Zone Sedimentasi
buah
mm
m/s
0,3
Satuan
Kriteria
Desain
Desain
Flokulator
baffle channel
vertical
6
Jenis
Jumlah bak
Bentuk
penampang
Jumlah channel
Jumlah belokan
G x td total
Td Total
Volume bak total
Volume per bak
Kedalaman awal
Panjang bak
buah
segiempat
buah
buah
menit
m3
m3
m
m
2-6
104-105
10 20
6
5
52.000
19,40
72
12
5
1,7
Jumlah bak
Waktu detensi
Surface loading
Luas permukaan
Kedalaman bak
Lebar
Panjang
buah
44
max 0,15
< 2000
> 105
tube
settler
2
0,8
5,17
42,5
4
3,5
6
circular
(pipa)
100
60
1
0,099
46,42
1,12 x 105
unit
jam
m/jam
m2
m
m
m
3,8-15
0,5 1
3,8 7,5
3,6 4,5
Penampang tube
Diameter
Kemiringan tube
Tinggi tube
Kecepatan
N Reynold
N Fraude
Zone Outlet
Beban pelimpah
Jumlah gutter/bak
Jumlah v-notch
perforated
pipe
2
400
0,3
cm
Jenis
6.3 Flokulasi
Desain
mm
m
m/mnt
m3/m.
jam
buah
buah/
45-60
5
175
bak
6.5 Filtrasi
Kriteria
Desain
Satuan
Jenis
Jumlah bak
Kecepatan filtrasi
Luas
permukaan /bak
Lebar
Panjang
Tebal pasir filter
bed
Tebal gravel filter
bed
Jumlah nozzle/bak
Diameter nozzle
Kecepatan tiap
nozzle
Headloss saat
filtrasi
Kecepatan
backwash
Lama pencucian
Debit backwash
Headloss saat
backwash
buah
m/jam
min 2
7-10
Desain
rapid sand
filter
4
7
NO
I
m2
10,2
m
m
2,4
4,25
0,5-0,7
0,60
0,20,45
0,20
buah
mm
120
20
m/dt
<2
Pengukuran Kembali
SUB TOTAL
m/jam
20-30
20
menit
m3/.dt
3-10
10
0,055
cm
Desinfektan
Sisa klor
DPC
Dosis klor
Debit air
Kebutuhan Cl2
mg/l
mg/l
mg/l
l/dt
kg/hr
Rp. 2,000,000.00
Rp. 10,000,000.00
Rp. 1,500,000.00
Rp. 1,500,000.00
Rp. 15,000,000.00
95
Kriteria
Desain
0,30,5
A
1
1-5
Desain
Gas klor (Cl2)
0,5
0,6
1,1
60
5,7
PEMBANGUNAN
IPA 60 LITER/DETIK
II
RENCANA BIAYA
32,60
6.6 Desinfeksi
Keterangan
PEKERJAAN
PERSIAPAN
Administrasi dan
Dokumentasi (4
Bulan)
Sewa Gudang/Direksi
Keet (8 Bulan)
Papan Nama Proyek (3
Unit)
0,44
cm
DESKRIPSI
PEKERJAAN
PEKERJAAN SIPIL
PEMBANGUNAN
IPA 60 LITER/DETIK
Unit Koagulasi
Rp. 151,993,490.76
Unit Flokulasi
Rp. 389,979,346.63
Unit Sedimentasi
Rp. 742,410,254.35
Unit Filtrasi
PEMBANGUNAN
BANGUNAN
INTAKE
PEMBANGUNAN
RESERVOIR 250M3
& RUMAH POMPA
Rp. 631,832,824.00
2
3
6.7 Reservoir
SUB TOTAL
Rp. 3,515,208,939.41
Rp. 497,167,857.41
Rp. 5,928,592,712.00
7.
Satuan
jam
m
buah
m
m
Kriteria
Desain
min 1
3-6
Desain
1
3
2
16
5,5
IV
PEMBEBASAN
TANAH 4000 M2
Rp. 700,000,000
JUMLAH
Rp. 6,628,592,712.00
PPN 10%
Rp. 662,859,271.2
TOTAL
Rp. 7,291,451,983.00
PEMBULATAN
Rp. 7,291,452,000.00
8.
KESIMPULAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
9.
DAFTAR PUSTAKA