Anda di halaman 1dari 13

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

KARTU GIZI PEDIA KARGIPEDIA SEBAGAI SOLUSI EFEKTIF


PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI DALAM UPAYA OPTIMALISASI
KESEHATAN ORANG DENGAN HIV AIDS (ODHA)

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan oleh

Defika Annisa Cita

I14100145 (2010, KetuaKelompok)

Dodi Wijaya

F44100066

Siti Habibah Wardah

I14100070 (2010, Anggota)

Fathia Arifa Hasanah

I14120032 (2012, Anggota)

Melda

I14120116 (2012, Anggota)

(2010, Anggota)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


BOGOR
2013

PENGESAHAN PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


1. Judul Kegiatan

: Kartu Gizi Pedia KARGIPEDIA


sebagai solusi efektif peningkatan
pengetahuan gizi dalam

upaya

optimalisasi kesehatan Orang


2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah dan No. Tel/HP

Dengan HIV AIDS (ODHA)


: PKM-M
: Defika Annisa Cita
: I14100145
: Gizi Masyarakat
: Institut Pertanian Bogor
: Komp. Tumaritis Indah Jl. Durian
No.19, Cipocok

f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar

Jaya, Serang,

Banten 42121 /085284204787


: defikacita@gmail.com
: 4 Orang
:

dr. Naufal

Muharram

Nurdin,

S.Ked
b. NIDN
: 0016098502
c. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Jl. Beo no. 7 Tanah Sareal Bogor /
08998269369
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
7. Jangka Waktu Pelaksanaan

: Rp
: 3 bulan

Bogor, 15 Oktober 2013


Menyetujui,
Ketua Departemen Gizi Masyarakat

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. Ir. Budi Setiawan, MS)

(Defika Annisa

Cita)
NIP.19621218 198703 1 001

NIM.

I14100145

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Dosen Pembimbing

Institut Pertanian Bogor,

(Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono,MS)

(dr. Naufal M. Nurdin

S.Ked)
NIP. 19581228 198503 1 003

NIP. 19850916 201012 1 006

DAFTAR ISI
Halaman kulit
muka................................................................................................ i
Halaman
pengesahan ........................................................................................
..... ii

Daftar
Isi .......................................................................................................
....... iii
RINGKASAN.............................. ..........................................................
............... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................
............. 2
Latar Belakang
.......................................................................................... 2
Perumusan
Masalah ..............................................................................................
3
Tujuan .................................................................................................
.................. 3
Luaran yang
Diharapkan .......................................................................................
3
Kegunaan ...........................................................................................
................... 3
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ....4
METODE
PELAKSANAAN .............................................................................. 5
JADWAL KEGIATAN ........
...............................................................................7
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................

RINGKASAN

Jumlah Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) di Indonesia diproyeksikan


meningkat dari 371.800 pada tahun 2010 menjadi 541.700 pada tahun 2014. Joint
United Nations Programme on AIDS (UNAIDS) melaporkan bahwa sejak tahun
2007, peningkatan epidemi HIV di Indonesia merupakan salah satu yang tercepat di
Asia. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan salah satu jenis
penyakit menular yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodefiency Virus). HIV
akan menyerang sistem imunitas dari penderita sehingga orang yang terinfeksi virus
ini, atau biasa disebut Orang Dengan HIV AIDS (ODHA), akan mudah terserang
infeksi oportunistik dan mengalami malabsorbsi sehingga menyebabkan turunnya,
baik status kesehatan, maupun status gizi ODHA. Turunnya status gizi ODHA dapat
menyebabkan tingginya risiko ODHA mengalami gizi buruk. Penurunan status gizi
ini juga dapat menurunkan status kesehatan ODHA. Kejadian gizi buruk dan infeksi
oportunistik pada ODHA sebagian besar disebabkan oleh rendahnya pengetahuan gizi
ODHA mengenai peran zat gizi dan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat.
Pengetahuan gizi mengenai konsumsi makanan beragam, bergizi, dan
berimbang yang dibutuhkan serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) penting
untuk diketahui oleh ODHA agar kebutuhan zat gizinya dapat terpenuhi serta
menurunkan risiko kejadian infeksi oportunistik. Oleh karena pentingnya
pengetahuan gizi untuk ODHA, maka perlu adanya solusi pemberian pendidikan gizi
melalui suatu media yang dapat menyampaikan pesan gizi secara efektif. Kartu Gizi
Pedia KARGIPEDIA merupakan kartu ringkasan warna warni yang memuat segala
informasi dan pesan gizi mengenai HIV AIDS. KARGIPEDIA merupakan solusi
efektif dalam peningkatan pengetahuan dan kesadaran akan peran gizi dan PHBS
terhadap ODHA. Adanya KARGIPEDIA diharapkan dapat membantu dan
membimbing ODHA untuk dapat memenuhi kebutuhan asupan zat gizi dan menjaga

perilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat menurunkan risiko kejadian gizi buruk
dan infeksi oportunistik.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Pendidikan gizi merupakan suatu proses dan upaya untuk membuat seseorang

atau sekelompok orang sadar akan pentingnya gizi bagi kehidupan. Tujuan akhir
pendidikan gizi adalah perubahan sikap dan tindakan individu ke arah kesadaran
untuk pemenuhan kebutuhan gizi dalam upaya optimalisasi kesehatan. Sebagian besar
masalah gizi disebabkan oleh rendahnya tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang
gizi yang baik (Saloso 2010).
Pendidikan gizi dapat disampaikan melalui berbagai media, yaitu media
visual, misalnya kartu, leaflet, poster, media audio, misalnya lagu, dan media
interaktif, misalnya FGD (focus group discussion) dan permainan. Beragamnya
media pendidikan gizi yang ada ditujukan agar sasaran pendidikan dapat menerima
pesan gizi yang diberikan secara efektif. Sasaran pendidikan gizi adalah kelompok
yang berada pada kondisi rentan masalah gizi, yaitu anak-anak, remaja, lansia, wanita
usia subur, ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok dengan kebutuhan khusus,
misalnya penderita diabetes mellitus, kanker, dan HIV AIDS.
Malagizi sering dijumpai pada Orang Dengan HIV AIDS (ODHA). AIDS
merupakan penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV),
virus tersebut menyebabkan individu rentan terhadap infeksi oportunistik dan
malagizi. Berdasarkan Joint United Nations Programme on AIDS (UNAIDS), jumlah
ODHA diproyeksikan meningkat dari 371.800 pada tahun 2010 menjadi 541.700
pada tahun 2014. Sejak tahun 2007, UNAIDS melaporkan bahwa peningkatan
epidemi HIV di Indonesia merupakan salah satu yang tercepat di Asia. Pada tahap
awal penyakit AIDS, terjadi kehilangan berat badan dan malabsorbsi pada ODHA.
Kehilangan berat badan dan malabsorbsi yang terjadi pada ODHA selanjutnya
mengakibatkan menurunnya status gizi individu tersebut sehingga terjadilah malagizi,
terutama gizi buruk, pada ODHA. Gizi buruk dapat menurunkan kapasitas fungsional

tubuh ODHA, makin menurunnya fungsi kekebalan tubuh, serta meningkatkan


mortalitas dan morbiditas ODHA (Moore 1997).
Sejak ditemukannya infeksi HIV dan AIDS pada awal 1980, para ahli klinis
telah mengidentifikasi dan meneliti tentang hubungan klinis antara retro virus dan
fungsi imun, serta dampaknya, yaitu infeksi oportunistik, akan tetapi belum ada ahli
yang menyadari pentingnya peran zat gizi dalam optimalisasi kesehatan ODHA.
Padahal, zat gizi berperan penting sebagai zat pendukung berbagai obat-obatan yang
digunakan dan terapi yang dijalankan oleh ODHA, menunda progresi dari infeksi dan
meningkatkan sistem imun ODHA, mencegah terjadinya gizi buruk sebagai dampak
dari infeksi HIV, dan mencegah terjadinya infeksi oportunistik (Stanfield & Hui
2009).
Pada saat ini di masyarakat, khususnya di Indonesia, ODHA merupakan
kelompok marjinal yang keadaan kesehatannya kurang diperhatikan. Kegiatan yang
dilakukan dalam menanggulangi AIDS yang sudah dilakukan adalah berupa
pencegahan penyebaran HIV, sedangkan belum ada program pembinaan pendidikan
gizi yang dibuat khusus dibuat untuk ODHA. Oleh karena pentingnya pengetahuan
gizi untuk ODHA, maka perlu adanya solusi pemberian pendidikan dan
pembimbingan gizi melalui suatu media yang dapat menyampaikan pesan gizi secara
efektif. Kartu Gizi Pedia KARGIPEDIA merupakan kartu ringkasan warna warni
yang memuat segala informasi dan pesan gizi mengenai HIV AIDS. KARGIPEDIA
merupakan solusi efektif dalam peningkatan pengetahuan dan kesadaran gizi pada
ODHA.
1.2
Perumusan Masalah
Perumusan masalah dari program ini adalah sebagai berikut.
1. Rentannya ODHA mengalami status gizi buruk dan infeksi yang

1.3

menyebabkan kondisi kesehatan menurun.


2. Tidak adanya pemberian pendidikan gizi kepada ODHA.
3. Rendahnya pengetahuan gizi ODHA mengenai PHBS dan PUGS.
4. Belum ada pengembangan media pendidikan gizi efektif untuk ODHA.
Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut.
1. Memberikan pendidikan gizi, berupa PHBS dan PUGS, kepada ODHA
melalui KARGIPEDIA.

2. Meningkatkan pengetahuan gizi dan kesadaran ODHA akan peran zat gizi
dalam optimalisasi status gizi dan status kesehatan dengan menggunakan
media KARGIPEDIA.
3. Melakukan pembinaan bimbingan gizi dan kesehatan kepada ODHA
melalui KARGIPEDIA.
1.4

Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah peningkatan

pengetahuan gizi dan kesadaran akan pentingnya peran gizi dalam menjaga status gizi
dan status kesehatan sehingga diharapkan adanya perubahan pada sikap dan perilaku
gizi dalam upaya optimalisasi status gizi dan status kesehatan ODHA.
1.5

Kegunaan
Kegunaan dari program ini adalah sebagai berikut.
a Bagi Mahasiswa:

Melatih kemampuan mahasiswa untuk memecahkan


permasalahan yang terjadi di masyarakat dan mengaplikasikan ilmu yang
dimiliki.

Memotivasi dan memacu mahasiswa untuk berfikir dan


bertindak kreatif, inovatif, dan dinamis.

Melatih softskill mahasiswa dalam bekerja tim (teamwork).

b Bagi Perguruan Tinggi:

Mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi.

Meningkatkan citra positif perguruan tinggi sebagai salah satu


pencetak generasi perubah yang positif bagi bangsa dan negara.

c Bagi Lingkungan dan Masyarakat:

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ODHA terhadap


gizi dan kesehatan masyarakat.

Membantu pembinaan ODHA dalam optimalisasi status gizi


dan status kesehatan.

d Bagi Pemerintah

Membantu pemerintah dalam pembinaan bimbingan gizi dan kesehatan


ODHA.

Membantu pemerintah dalam mengembangkan media pendidikan gizi yang


efektif untuk ODHA.
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

2.1 Gambaran Umum ODHA


HIV AIDS menjadi suatu stigma yang buruk atau negatif bagi masyarakat
luas, khususnya kalangan yang masih belum mengerti tentang virus mematikan ini.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang HIV AIDS, hal
ini kemudian diperburuk dengan diskriminasi sosial oleh masyarakat terhadap
ODHA. Selain itu, kondisi yang rentan akan berbagai virus penyakit karena sistem
kekebalan tubuh yang berkurang akibat virus ini membuat asupan makanan ODHA
harus benar-benar dijaga dan diatur sedemikian rupa.
AIDS merupakan penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency
Virus (HIV). Pada dasarnya, virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga
menyebabkan sistem kekebalan tubuh seseorang menjadi menurun dan mudah
terserang penyakit-penyakit infeksi oportunistik, seperti flu maupun TBC. Hal
tersebut membuat ODHA mengalami gangguan absorbsi zat gizi (malabsorbsi)
sehingga membutuhkan peannganan diit yang tepat agar kebutuhan gizi ODHA dapat
tercukupi. Meskipun demikian, sebagian besar dari ODHA kurang memahami
mengenai kondisi tubuh dan asupan yang seharus dikonsumsi. Selain asupan gizi
yang harus diperhatikam, perilaku hidup bersih dan sehat pada ODHA juga perlu
mendapatkan perhatian untuk menurunkan risiko terjadinya infeksi oportunistik pada
ODHA.
Oleh karena itu, perlu diadakan program pendidikan gizi, berupa edukasi
pengaturan diit ODHA serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sehingga
angka kematian ODHA dapat dikurangi sekecil mungkin, terutama ODHA pada usia
produktif. ODHA seharusnya tidak menjadi kaum marjinal pada masyarakat umum,

karena pada dasarnya ODHA juga berhak atas kesamaan akan kehidupan layak
seperti masyarakat lainnya.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
3.1

Kerangka Pemikiran
Program penanganan terhadap HIV AIDS selama ini yang diusung oleh

pemerintah hanya terbatas pada program preventif untuk mencegah penyebaran virus.
Belum ada program khusus yang memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan
ODHA, padahal ODHA rentan terinfeksi penyakit dan malabsorpsi gizi yang dapat
menyebabkan malagizi pada ODHA. Konsumsi makanan yang tepat dan bergizi serta
perilaku

hidup

bersih

dan

sehat

(PHBS)

penting

bagi

ODHA

untuk

mengoptimalisasikan status gizi dan kesehatan, sehingga harapan hidup ODHA lebih
tinggi.
Dalam rangka menanggulangi masalah malagizi pada ODHA tersebut
dibutuhkan solusi yang tepat melalui pendidikan gizi yang atraktif dan interaktif
dengan metode FGD (Focus Group Discussion). Metode FGD ini dibantu dengan
media KARGIPEDIA (Kartu Gizi Pedia) yang dibuat bersama ODHA mengenai diit
untuk HIV AIDS dan PHBS dengan tujuan pendidikan gizi yang diberikan lebih
efektif dan interaktif.
a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan PKM Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan di Yayasan Pelita
Ilmu (YPI) dalam jangka waktu 3 bulan.
b. Metodologi Pelaksanaan
Program PKM Pengabdian Masyarakat ini akan dilaksanakan dalam beberapa
tahap, yaitu:
1. Observasi dan Pengumpulan Data
a. Metode Observasi dan pengumpulan data
Observasi sasaran dilakukan dengan metode studi literatur dan wawancara kepada
pengelola yayasan.
b. Jenis Data
Data yang dikumpulkan meliputi:

a. Kondisi Geografis dan Sumber Daya Manusia


b. Kondisi Fasilitas dan Program Yayasan Pelita Ilmu
c. Kondisi ODHA
2. Implementasi Program dan Analisis Output
a. Metode pendidikan dan pelatihan
Keterangan lebih rinci mengenai isi dan metode program pelatihan yang akan
diimplementasikan adalah sebagai berikut:
1

Sosialisasi Kegiatan

Pertemuan pertama (minggu ke-2)


*Pertemuan pertama dilakukan selama 2 jam (perkenalan program, penjelasan
mengenai pertemuan-pertemuan selanjutnya).
*Penjelasan mengenai jadwal penyuluhan
2) Penyuluhan Rutin (1 Minggu Sekali)
Pertemuan kedua sampai kedelapan (minggu ke-4- minggu ke-11)
*Pertemuan dilakukan selama 1 jam setiap pertemuan. Materi yang diberikan
meliputi Diit ODHA dan PHBS
* Sesi konseling gizi selama 30 menit
3) Kegiatan FGD (Focus Group Discussion)
FGD Sesi 1: Pertemuan ketiga (minggu ke-5)
*Kegiatan ini dilakukan selama 1 jam diskusi mengenai Diit ODHA dan 1 jam
pengenalan serta pembuatan KARGIPEDIA
*Diskusi diawali dengan pemberian pre test dan diakhiri dengan pemberian post
test
* Sesi diskusi diselingi dengan ice breaking dalam kelompok selama 10 menit
FGD sesi 2: Pertemuan keenam (minggu ke-8)
* Kegiatan ini dilakukan selama 1 jam diskusi PHBS dan 1 jam pembahasan
KARGIPEDIA.
*Diskusi diawali dengan pemberian pre test dan diakhiri dengan pemberian post
test.
* Sesi diskusi diselingi dengan ice breaking dalam kelompok selama 10 menit

FGD sesi 3: Pertemuan kedelapan (minggu ke-10)


*Alokasi waktu untuk pertemuan ini adalah 3 jam
*Pertemuan diawali dengan senam sehat PHBS bersama-sama
*Anak-anak diberi pengarahan sebelumnya bagaimana cara mencuci tangan dan
menggosok gizi yang baik dan benar
*Anak-anak mempraktikkan langsung cara mencuci tangan dan menggosok gizi
yang baik dan benar.
2

Output

Output diukur berdasarkan parameter target yang disusun. Output yang


diharapkan akan dicapai oleh anak-anak Yayasan Pelita Ilmu, yaitu:
Terjadi peningkatan pengetahuan ODHA tentang Diit dan PHBS.
Terjadi peningkatan kesadaran ODHA terhadap pentingnya Diit dan PHBS.
Terjadi perubahan sikap dan perilaku Diit dan PHBS pada ODHA.
3

Evaluasi
Evaluasi dibuat berdasarkan parameter yang telah disusun di awal program.

Proses ini dapat dilakukan dengan melihat perbandingan hasil pengisian


kuesioner pada akhir waktu yang telah ditargetkan (post test) dengan
pengisian quisioner pada awal dilakukan program ini (pre test). Kedua tes
tersebut dilakukan pada setiap periode pelatihan, serta terdapat ujian tulis
kecil mengenai Diit untuk ODHA dan PHBS serta test cara menggosok gizi
dan mencuci tangan yang baik dan benar.
JADWAL KEGIATAN
Bulan
N
o

JENIS KEGIATAN

II

III

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1

Studi Literatur dan konsultasi


Pembimbing

Survey Tempat dan Kerjasama dengan

LSM
3

Sosialisasi Kegiatan dan Jadwal


Penyuluhan

Persiapan alat dan Bahan Media Gizi

Penyuluhan Rutin (1 minggu sekali)

Focul Group Disscusion (FGD) tahap I

Focul Group Disscusion (FGD) tahap II

Focul Group Disscusion (FGD) tahap III

Pengenalan dan Pembuatan Kargipedia

10

Pembahasan Kargipedia

11

Konseling Gizi

12

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Penyuluhan

13

Pembuatan Laporan

14

Revisi, Perbaikan dan Evaluasi

15

Penyerahan Laporan

DAFTAR PUSTAKA
Moore MC. 1997. Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi Edisi 2. Alih bahasa,
Liniyanti DO; Editor, Melfiawati S. Jakarta: Hipokrates
Stanfield P dan Hui YH. 2009. Nutritition and Diet Therapy Fifth Edition: SelfInstructional Approaches.
Saloso I. 2011. Pengaruh Media Audio (Lagu Anak-Anak) dan Media Visual (Kartu
Bergambar) terhadap Pengetahuan Gizi (PUGS dan PHBS) serta Tingkat
Penerimaannya pada Anak Usia Sekolah Dasar Negeri di Kota Bogor
[Skripsi]. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.
UNAIDS/WHO. 2008. AIDS Epidemic Update 2008. Geneva: WHO Publication

Anda mungkin juga menyukai