Anda di halaman 1dari 15

KINETIKA KIMIA

REAKSI BERRANTAI
Kelompok :
1.Ginanjar Faisal Akbar
2.Devi Holiana I
3.Shabrina Herawati
4.Dian Septi A
5.Fauzanul Ngibad
6.Alinda Megagita N
7.Dyna Kusnul K
8.Irma Eviana
9.Nabila Yaman

24030111120003
24030111140084
24030111140086
24030111140089
24030111140097
24030111140098
24030111140100
24030112120006
24030112140067

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Reaksi pada fasa gas umumnya melalui


beberapa tahapan yang melibatkan radikal
bebas.
Radikal bebas adalah suatu spesies atom
atau molekul yang memiliki jumlah elektron
ganjil atau tidak berpasangan. Biasa ditandai
dengan penggunaan tanda dot.
Radikal bebas bersifat reaktif dan dapat
menyerang molekul lainnya untuk kemudian
membentuk radikal baru. Konsekuensinya
akan menghasilkan reaksi berantai.
Contoh :
CH3 + CH3CH3 CH4+ CH2CH3
Radikal dapat menyerang spesies lain yang
tersedia secara sporadis menyebabkan
reaksi berantai

Reaksi Berantai
Satu set tahapan reaksi yang melibatkan intermediat
radikal disebut sebagai reaksi berantai. Jika nilai
konstanta laju reaksinya banyak maka laju reaksinya
semakin bervariasi.
Ada dua jenis reaksi berantai yaitu
Rantai Lurus
Rantai Bercabang

Proses reaksi berantai lurus adalah proses yang berlangsung


melalui serangkaian proses-proses elementer sebagai berikut:

Tahapan Inisiasi

Tahapan ini dicirikan melalui pembentukan radikal bebas oleh


suatu agen pembentuk radikal (initiator).
Reaksi diawali dengan pemecahan initiator yang dipicu :
o Peningkatan tenaga akibat tumbukan keras.
o Absorbsi foton (hv) misal dengan penyinaran sinar matahari,
lampu UV atau radiasi gelombang mikro
o Kenaikan temperatur sehingga melampaui titik reaktif initiator.
Initiator akan mengalami peruraian menjadi radikal melalui
pembelahan homolitik atau heterolitik.

Tahapan propagasi dan


inhibisi

Tahapan penyerangan radikal pada molekul lain untuk


menghasilkan radikal baru lainnya. Radikal bebas yang baru ini
bereaksi lebih lanjut dan membentuk lagi radikal bebas yang
semula,
Apabila jumlah reaktan dalam bentuk molekul netral masih
tersedia cukup banyak, maka reaksi akan berlangsung
semakin lama semakin cepat tahapan propagasi.
Seiring waktu, jumlah reaktan dalam bentuk molekul netral
akan semakin terbatas maka laju reaksi akan berkurang dan
radikal akan menyerang molekul produk tahapan inhibisi.

Tahapan Terminasi

Reaksi berantai berhenti setelah satu atau kedua reaktan


habis digunakan.
Pada tahapan ini radikal-radikal akan saling bereaksi
menghasilkan molekul baru yang relatif stabil dan disebut
sebagai tahapan terminasi.
Tahapan ini dapat terjadi melalui proses dimerisasi radikal.
Contoh :

CH3CH2 + CH2CH3 CH3CH2CH2CH3

Tahapan Terminasi
Tahapan terminasi dapat dimanipulasi dengan penambahan agen
pendeaktivasi radikal nitrogen dioksida (NO2)
Contoh :
Reaksi pembentukan HCl dari gas hidrogen dan gas klorida maka
dengan adanya cahaya akan terjadi reaksi :
Cl + H2HCl + H
H + Cl2 HCl + Cl dan seterusnya
Reaksi berhenti apabila radikal klorida menjadi tidak reaktif lagi
(menjadi Cl2). Atau jika ditambahkan gas NO2 yang akan
menghentikan reaksi tersebut.

CONTOH REAKSI BERANTAI


Reaksi methana yang dicampurkan dengan khlor dan terkena
sinar matahari akan menyebabkan reaksi berantai berupa ledakan
menghasilkan produk methana terkhlorinasi dan HCl. Reaksi
Total :
CH4 + Cl2 + energy CH3Cl + CH2Cl2 + CHCl3 + CCl4 + HCl
Mekanisme Reaksi :
.
Inisiasi
Cl
Cl + energy
2Cl
H

H
H

.
+ Cl

+ Cl

Cl

2Cl.

Cl

Cl

Cl .

Cl .

Cl
H
H

H
H

Cl

C
H

Reaksi
Berantai

+ HCl

C
H

Terminasi

Reaksi khlorinasi toluene dengan


menggunakan panas atau cahaya.
CH 3

benzil

khlorida

CH2Cl

+ Cl 2
Cl 2

initiator

Initiator
Cahaya

Initiator
Cahaya

2Cl -

CH 3
Cl - +

HCl

CH 2
HCl +

CH2

CH 2
+ Cl 2

CH 2

CH 2

CH 2Cl
+

Cl

CH2

Reaksi Berantai pada Senyawa Organik


Secara umum ntuk reaksi berantai mekanismenya adalah :
k1
M
R1 + R 1
k2
M + R1
R1 H + R 2
k3
R2
R1 + M
k4
R1 + R2
M
Steady State Treatment untuk R1 dan R2 :
d(R1)/dt = k1(M) - k2(M)(R1) + k3(R2) - k4(R1)(R2) = 0
d(R2)/dt =
k2(M)(R1) - k3(R2) - k4(R1)(R2)
=0 +
k1(M) = 2 k4(R1)(R2) atau (M) = 2 k4(R1)(R2)/k1

Contoh-contoh Reaksi Berantai pada Senyawa Organik

2.) Penguraian metana


CH4 CH3 + H.
CH4 CH2. + H2
3.) Penguraian Asetaldehid
CH3CHO CH3 + CHO
CH3 + CH3CHO CH4 + CH3CO

CH3CO CH3 + CO
2 CH3 C2H6

4.) Penguraian Dimetil Eter


CH3OCH3 CH3 + CH3O
CH3OCH3 + CH3 CH4 + CH2OCH3
CH2OCH3 CH3 + HCOH
CH3 + CH2OCH3 C2H5OCH3
5.) Penguraian Aseton
CH3COCH3 CH3 + CH3CO
CH3 + CH3COCH3 CH4+CH2COCH3
CH2COCH3 CH3 + CH2CO
CH3 + CH2COCH3 CH3COC2H5

Reaksi Pada Senyawa


Anorganik
Reaksi Hidrogen-Bromine
Reaksi antara gas hidrogen dan bromine pada temperatur antara
200 dan 300oC telah dipelajari oleh Bodenstein dan Lind pada
1906. Hasil riset ini kemudian menunjukkan reaksi rantai linier.
Kontras dengan reaksi H2 + I2 yang diduga sebagai reaksi
sederhana bimolekuler. Reaksi H2 + Br2 adalah contoh yang baik
reaksi berantai.
Hasil eksperimen Bodenstein dan Lind memberikan persamaan
laju:

menjelaskan hasil eksperimen mereka.

Br2
Br + Br
inisiasi rantai (1)

Br + H2
HBr + H
propagasi rantai
(2)

H + Br2
HBr + Br
propagasi rantai
(3)

H + HBr
H2 + Br inhibisi rantai (-2)

Br + Br
Br2
terminasi rantai
1)

(-

Ini semua memiliki karakteristik proses rantai linier. Langkah (1)


adalah reaksi inisiasi, langkah (2) dan (3) memperbanyak rantai,
dan langkah (-1) adalah reaksi terminasi. Langkah tak lazim reaksi
(-2) dimana produk diserang oleh radikal bebas. Hasilnya adalah
contoh reaksi yang agak jarang dimana laju dipengaruhi
konsentrasi produk. Intermediet reaktif atau pembawa rantai
adalah atom hidrogen dan bromine. Yang secara kontinyu

Anda mungkin juga menyukai