Anda di halaman 1dari 139

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MEDAN

SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT
DELAY PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA
Oleh :

NAMA
NIM
DEPARTEMEN

: KARTIKA P. SIMBOLON
: 050503218
: AKUNTANSI

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH


GELAR SARJANA EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang
dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain
dalam konteks skripsi Program Reguler S1 Departemen Akuntansi Fakultas
Ekonomi Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah
dinyatakan dengan jelas dan benar apa adanya. Apabila di kemudian hari
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh
Universitas Sumatera Utara.

Medan, 21 Agustus 2009


Yang Membuat Pernyataan,

Kartika P. Simbolon
NIM: 050503218

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah Bapa yang Maha Baik atas
segala berkat dan anugerah-Nya, sehingga Penulis mampu menyelesaikan skripsi
ini dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan
Penulis khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Selama
penyusunan skripsi ini, Penulis telah banyak mendapat bimbingan, pengarahan,
bantuan, dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan hati yang tulus Penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak. selaku Ketua Departemen
Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra.
Mutia Ismail, MM, Ak selaku sekretaris Departemen Departemen Akuntansi
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Sucipto, MM, Ak selaku dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk, pengarahan, bimbingan dan
bantuan dari awal hingga selesainya skripsi ini.

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

4. Bapak Drs. Syahelmi, MM, Ak dan Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak
selaku dosen penguji dan dan pembanding yang telah banyak memberikan
masukan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Kedua orangtua Penulis, S. Simbolon dan D. Hutagaol, serta adik Penulis,
Moses Simbolon, terima kasih atas kasih sayang dan doa kalian.
6. Teman-teman di Fakultas Ekonomi angkatan 2005 serta semua pihak-pihak
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan penulis dalam pengetahuan dan pengulasan skripsi. Oleh karena itu
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat
dijadikan acuan dalam penulisan karya-karya ilmiah selanjutnya. Akhir kata,
Penulis berharap semoga skripsi ini menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi
pembaca.

Medan, 21 Agustus 2009


Penulis,

Kartika Perina Simbolon


NIM: 050503218

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah tingkat


profitabilitas, tingkat solvabilitas, ukuran perusahaan, dan reputasi kantor akuntan
publik, baik parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap
audit delay pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling
dan diperoleh sampel sebanyak 199 perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk
periode 2005 sampai dengan 2007. Data yang digunakan adalah laporan keuangan
dari masing-masing perusahaan sampel yang dipublikasikan melalui situs
www.idx.co.id. Adapun yang menjadi variabel terikat adalah audit delay dan
variabel bebas adalah Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), total
aktiva, serta reputasi kantor akuntan publik. Proses analisis data yang dilakukan
terlebih dahulu adalah pengujian asumsi klasik, lalu kemudian dilakukan
pengujian hipotesis. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan software SPSS versi 15 for windows.
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan, Return on Assets (ROA),
Debt to Equity Ratio (DER), total aktiva, dan reputasi kantor akuntan publik
berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Tetapi secara parsial, Return
on Assets (ROA) berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay, sedangkan
Debt to Equity Ratio (DER), total aktiva, dan reputasi kantor akuntan publik tidak
berpengaruh terhadap audit delay. Return on Assets (ROA) memiliki pengaruh
paling signifikan.

Kata Kunci: audit delay, Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER),
total aktiva, reputasi kantor akuntan publik.

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

ABSTRACT

The purpose of this research is to examine the significant impact of


profitability, solvency, firm size, and reputation of audit firm toward audit delay
in companies that listed on Indonesia Stocks Exchange.
Sampling method that used is cluster random sampling and the result are 199
firms as sample. This research is done for 2005-2007 period. Data that used in this
research is financial statements from each company, publized through website
www.idx.co.id. Dependent variable in this research is audit delay and independent
variable are Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), total assets,
and reputation of audit firm. The data which have already collected are processed
with classic assumption test before hypothesis test. Software SPSS versi 16 for
windows is used to test in this research.
The result of this research shows that Return on Assets (ROA), Debt to Equity
Ratio (DER), total assets, and reputation of audit firm, has a significant influence
simultaneously toward audit delay. But partially, Return on Assets (ROA) have
negative significant toward audit delay, where as Debt to Equity Ratio (DER),
total assets, and reputation of audit firm are not influence toward audit delay. The
most significant effect was from Return on Assets (ROA) regression.

Keyword: audit delay, Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER),
total assets, reputation of audit firm.

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

DAFTAR ISI

PERNYATAAN.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
ABSTRAK............................................................................................................ iv
ABSTRACT........................................................................................................... v
DAFTAR ISI......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xi

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Batasan Penelitian dan Perumusan Masalah............................. 5
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis....................................................................... 9
1. Laporan Keuangan.............................................................. 9
2. Teori Kepatuhan (Compliance Theory)............................ 11
3. Audit

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

a. Defenisi Audit............................................................. 12
b. Audit Laporan Keuangan........................................... 12
c. Tujuan Audit............................................................... 13
d. Standar Auditing......................................................... 13
4. Audit Delay....................................................................... 14
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay
a. Profitabilitas................................................................ 17
b. Solvabilitas.................................................................. 18
c. Ukuran Perusahaan...................................................... 19
d. Reputasi Kantor Akuntan Publik................................ 20
B. Penelitian Terdahulu............................................................... 21
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis
1. Kerangka Konseptual....................................................... 24
2. Hipotesis........................................................................... 27
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian.................................................................... 29
B. Populasi dan Sampel Penelitian.............................................. 29
C. Jenis dan Sumber Data........................................................... 30
D. Metode Pengumpulan Data.................................................... 31
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian.... 31
F. Metode dan Teknik Analisis Data.......................................... 33
G. Jadwal Penelitian.................................................................... 39

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Data Penelitian....................................................................... 41
B. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis Statistik Deskriptif.............................................. 47
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas............................................................ 49
b. Uji Multikoliniearitas................................................. 55
c. Uji Heteroskedastisitas............................................... 57
3. Analisis Regresi
a. Persamaan Regresi...................................................... 60
b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien
Determinasi................................................................. 63
c. Pengujian Hipotesis.................................................... 64
C. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................. 66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan............................................................................. 70
B. Saran........................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 73
LAMPIRAN........................................................................................................ 75

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Judul

Halaman

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual................................................................. 27

Gambar 4.1

Histogram (sebelum data di-trimming)...................................... 50

Gambar 4.2

Grafik Normal P-Plot (sebelum data di-trimming).................... 51

Gambar 4.3

Histogram (setelah data di-trimming)........................................ 53

Gambar 4.4

Grafik Normal P-Plot (setelah data di-trimming)...................... 54

Gambar 4.5

Scatterplot.................................................................................. 58

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

DAFTAR TABEL

Nomor

Judul

Halaman

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu............................................................... 21

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian..................................................................... 40

Tabel 4.1

Daftar Sampel Perusahaan...................................................... 41

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian................... 48

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Sebelum Data Di-trimming................... 49

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Setelah Data Di-trimming..................... 52

Tabel 4.5

Coefficients untuk AD = f (ROA, DER, TA, KAP)............... 55

Tabel 4.6

Coefficients Correlation untuk AD = f (ROA, DER, TA,


KAP)....................................................................................... 56

Tabel 4.7

Hasil Uji Park.......................................................................... 59

Tabel 4.8

Hasil Uji Glejser...................................................................... 59

Tabel 4.9

Hasil Analisis Regresi............................................................. 61

Tabel 4.10

Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien


Determinasi............................................................................ 63

Tabel 4.11

Hasil Uji t............................................................................... 64

Tabel 4.12

Hasil Uji F.............................................................................. 66

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Judul

Lampiran 1

Daftar Perusahaan Go Public yang Menjadi Sampel

Lampiran 2

Data Return on Asset (ROA) Perusahaan Sampel Tahun 2005-2007

Lampiran 3

Data Debt to Equity Ratio (DER) Perusahaan Sampel Tahun


2005-2007

Lampiran 4

Data Total Asset Perusahaan Sampel Tahun 2005-2007

Lampiran 5

Data Reputasi Kantor Akuntan Publik

Lampiran 6

Data Audit Delay Perusahaan Sampel Tahun 2005-2007

Lampiran 7

Descriptive Statistic

Lampiran 8

Hasil Uji Normalitas Sebelum dan Setelah Trimming


Histogram Sebelum dan Setelah Trimming
Grafik Normal P-Plot Sebelum dan Setelah Trimming
Hasil Uji Multikoliniearitas
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Park
Hasil Uji Glejser

Lampiran 9

Hasil Analisis Regresi


Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Hasil Uji t
Hasil Uji F

Lampiran 10 Tabel Uji t dan Uji F dengan Signifikansi 5%


Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pelaporan keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasiinformasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki
dan kinerja kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi
tersebut. Unsur utama dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu
sendiri. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi yang
dirancang untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditor, dan
pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Bagi pihak
manajemen,

laporan

keuangan

digunakan

sebagai

bahan

pertimbangan

manajemen perusahaan untuk periode mendatang.


Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan
akan transparansi kondisi keuangan suatu perusahaan. Hal ini berakibat pada
penyampaian laporan keuangan. Laporan keuangan yang biasanya disampaikan
ada tiga bentuk, yaitu laporan tahunan, laporan tengah tahunan, dan laporan
triwulan yang disebut juga laporan keuangan intern. Laporan keuangan tahunan
diterbitkan selambat-lambatnya 120 hari setelah tanggal berakhirnya tahun buku.
Laporan keuangan tengah tahunan disampaikan paling lambat 60 hari atau 90 hari
kemudian tanpa disertai laporan akuntan atau 120 hari tetapi telah disertai dengan
laporan akuntan. Sedangkan laporan triwulan diterbitkan paling lambat 60 hari
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

setelah triwulanan buku perusahaan berakhir tanpa disertai laporan akuntan,


sehingga laporan ini biasanya bersifat sukarela. Laporan keuangan yang
disampaikan harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan telah
diaudit oleh akuntan publik yang telah terdaftar pada Badan Pengawas Pasar
Modal.
Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai konsekuensi dan tanggung
jawab yang besar. Adanya tanggung jawab yang besar ini memicu auditor untuk
dapat bekerja secara lebih profesional. Salah satu bentuk profesionalitas auditor
adalah adalah ketepatan waktu penyampaian laporan auditnya. Ketepatan waktu
perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangannya kepada masyarakat
maupun kepada Bapepam sendiri, tergantung dari ketepatan waktu auditor dalam
menyelesaikan laporan auditnya. Ketepatan waktu ini berkaitan dengan manfaat
yang terkandung dalam laporan keuangan. Suatu manfaat akan sangat membantu
apabila dapat diterima tepat pada waktunya. Jika terjadi penundaan waktu yang
tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang dihasilkan
akan kehilangan relevansinya.
Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan telah diatur dalam pasar
modal. Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang peraturan pasar modal
menyatakan bahwa semua perusahaan yang terdaftar dalam pasar modal wajib
menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Bapepam dan
mengumumkan kepada masyarakat. Apabila perusahaan tersebut terlambat
menyampaikan laporan keuangannya, maka akan dikenakan sanksi administrasi
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

sesuai dengan ketetapan dalam undang-undang. Peraturan tentang penyampaian


laporan keuangan ini kemudian diperbaharui oleh Bapepam tahun 1996 dan mulai
berlaku per tanggal 17 Januari 1996. Peraturan ini menyatakan bahwa
penyampaian laporan keuangan dilakukan selambat-lambatnya 120 hari setelah
berakhirnya tahun buku.
Dalam penyelesaian pekerjaan lapangannya, auditor membutuhkan waktu
untuk melakukan pencatatan atas aktivitas yang akan dilakukan, pemahaman yang
memadai atas struktur pengendalian internal dan pengumpulan bukti-bukti
kompeten yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan
dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapatan atas laporan
keuangan. Auditor akan dihadapkan dalam dilema antara menyelesaikan laporan
auditnya tepat waktu dan melaksanakan audit sesuai dengan standar yang berlaku
demi kualitas laporan audit. Lamanya waktu penyelesaian audit akan berpengaruh
pada ketepatan waktu informasi tersebut disampaikan. Ketepatan waktu pelaporan
keuangan merupakan elemen pokok bagi catatan keuangan yang memadai.
Ketepatan waktu pelaporan keuangan bisa berpengaruh pada nilai informasi dalam
laporan keuangan tersebut. Keterlambatan pelaporan akan menimbulkan reaksi
negatif dari pelaku pasar modal karena laporan keuangan auditan memuat
informasi tentang laba yang dihasilkan perusahaan yang digunakan sebagai pelaku
pasar modal untuk memprediksi nilai perusahaan, dalam hal ini adalah harga
sahamnya. Pengumuman laba yang terlambat menyebabkan abnormal returns

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

negatif dan sebaliknya. Dengan kata lain, keterlambatan pelaporan diartikan


investor sebagai sinyal buruk perusahaan.
Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit
dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian
audit yang diselesaikan oleh auditor. Perbedaan waktu ini, dalam audit, sering
disebut sebagai audit delay. Semakin panjang audit delay, maka semakin lama
auditor dalam menyelesaikan laporan auditnya. Beberapa penelitian yang
dilakukan terdapat faktor yang memiliki jenis hubungan yang bertentangan
dengan logika teorinya. Bahkan ada kontroversi mengenai jenis hubungan suatu
faktor antara hasil peneliti yang satu dengan yang lain. Hossain dan Taylor (1998)
menyatakan bahwa tingkat solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap
audit delay. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali beberapa faktorfaktor dalam penelitian terdahulu dan untuk melihat pengaruh dan jenis
hubungannya.
Ada

juga

penelitian

yang

menunjukkan

bahwa

faktor-faktor

yang

mempengaruhi audit delay adalah ukuran perusahaan, opini audit, tingkat


profitabilitas, pelaporan laba atau rugi, dan auditor. Penelitiannya menyatakan
bahwa audit delay cenderung lebih lama pada perusahaan jika ukuran perusahaan
semakin besar, mendapat unqualified opinion, tingkat profitabilitas rendah, dan
mengalami kerugian. Perusahaan yang berukuran besar akan cenderung
menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan yang
lebih kecil. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar diawasi secara ketat oleh
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

investor, pengawas permodalan, dan pemerintah sehingga manajemen perusahaan


mengalami tekanan dari luar untuk lebih awal menyampaikan laporan keuangan
auditannya. Selain itu, perusahaan besar biasanya memiliki internal control yang
sudah lebih baik sehingga akan memudahkan pekerjaan auditor. Namun, sudut
pandang yang lain menyatakan bahwa semakin besar perusahaan, maka waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses auditnya akan semakin lama. Hal
ini disebabkan oleh banyaknya sampel yang mungkin harus diambil dan luas
prosedur audit yang harus ditempuh. Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
memiliki reputasi baik akan berusaha memperpendek audit delay demi menjaga
reputasinya. Selain itu, sumber daya yang memadai secara kuantitas juga akan
membantu dalam mencegah audit delay yang panjang.
Berdasarkan uraian di atas, maka diketahui bahwa ketepatan penyampaian
laporan keuangan sangat penting terutama bagi pengguna-pengguna informasi
keuangan dalam memprediksi dan mengambil keputusan. Hal inilah yang
membuat penulis tertarik untuk melanjutkan penelitian terdahulu dalam skripsi
yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

B. Batasan Penelitian dan Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, maka peneliti
akan membatasi penelitian ini dengan uraian sebagai berikut.

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

1. Tingkat profitabilitas akan diwakili oleh Return on Asset (ROA). Rasio ini
digunakan karena mampu menunjukkan kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dari keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan.
2. Untuk mengukur tingkat solvabilitas, akan digunakan rasio keuangan Debt to
Equity Ratio (DER). Bila kewajiban lebih besar daripada modal, maka akan
meningkatkan kecenderungan kerugian dan meningkatkan kehati-hatian
auditor dalam mengaudit laporan keuangan.
3. Untuk mengukur ukuran perusahaan, yang digunakan adalah proksi total
asset.
4. Untuk mengukur reputasi Kantor Akuntan Publik akan digunakan variabel
dummy yakni pemberian nilai 1 (satu) pada KAP yang termasuk kategori Big
Four dan nilai 0 (nol) pada KAP yang tidak termasuk kategori Big Four.
5. Audit delay sendiri diukur dengan menghitung lama waktu penyelesaian audit
dari tanggal akhir tahun buku sampai diterbitkannya laporan auditor
independen atas laporan keuangan yang diaudit.
6. Objek penelitian adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia untuk periode 2005-2007.

Sesuai dengan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh tingkat profitabilitas (ROA) terhadap audit delay?
2. Apakah ada pengaruh tingkat solvabilitas (DER) terhadap audit delay?
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

3. Apakah ada pengaruh ukuran perusahaan (Total Asset) terhadap audit delay?
4. Apakah ada pengaruh reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap audit delay?
5. Apakah ada pengaruh tingkat profitabilitas (ROA), tingkat solvabilitas
(DER), ukuran perusahaan (Total Asset), dan reputasi Kantor Akuntan Publik
terhadap audit delay secara simultan?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat profitabilitas (ROA) terhadap
audit delay.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat solvabilitas (DER) terhadap
audit delay.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ukuran perusahaan (Total Asset)
terhadap audit delay.
4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh reputasi Kantor Akuntan Publik
terhadap audit delay.
5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat profitabilitas (ROA), tingkat
solvabilitas (DER), ukuran perusahaan (Total Asset), dan reputasi Kantor
Akuntan Publik terhadap audit delay secara simultan.

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, di
antaranya :
1. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang faktorfaktor yang mempengaruhi audit delay.
2. Bagi para investor, memberikan informasi agar mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi audit delay sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan tersendiri dalam berinvestasi.
3. Bagi

praktisi

manajemen

dan

analis

keuangan,

membantu

dalam

mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay.


4. Dapat memberikan wacana bagi perkembangan studi akuntansi yang
berkaitan dengan audit delay.

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis
1. Laporan Keuangan
Semakin berkembangnya pasar modal di Indonesia menyebabkan semakin
besarnya kebutuhan akan transparansi. Di dalam dunia akuntansi, transparansi
dapat dimaksudkan dengan seberapa jauh pembaca laporan keuangan atau pihakpihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap laporan keuangan suatu
perusahaan untuk mengetahui dan menggali kandungan informasi yang terdapat
dalam laporan keuangan. Semakin banyak pihak yang secara aktif menaruh
perhatian terhadap kualitas pelaporan keuangan perusahaan yang telah go public.
Di dalam masyarakat yang sudah maju perekonomiannya, komunikasi data
keuangan dan data ekonomi lainnya sangat diperlukan. Para penanam modal
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

tersebut merasa bahwa modal yang mereka tanamkan perlu diawasi dan
dikendalikan, sehingga mereka sangat memerlukan laporan keuangan yang dapat
dipercaya dari perusahaan tempat mereka menanamkan modalnya. Demikian
juga pemerintah dalam menentukan pajak sangat didasarkan pada laporan
keuangan agar diperoleh penentuan pajak yang lebih objektif.
Melihat pentingnya kebutuhan akan laporan keuangan, laporan keuangan
hendaknya dapat memenuhi kebutuhan yaitu dapat memberikan informasi secara
kualitatif, lengkap, dan dapat dipercaya. Selain itu, laporan keuangan harus
menunjukkan keadaan perusahaan secara tepat dan netral sehingga para
pengambilan keputusan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar
pertimbangan tidak tersesat.
Laporan keuangan harus disajikan secara wajar. Laporan keuangan
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, dimana pelaporan keuangan
merupakan salah satu sumber informasi yang mengkomunikasikan keadaan
keuangan dari hasil operasi suatu perusahaan dalam periode tertentu kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. Penyajian laporan keuangan diatur menurut
PSAK (KDPPLK No.7).
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara
misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan
laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi
tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut. Misalnya informasi
keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh
perubahan harga.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Pelaporan keuangan dilakukan atas tujuan seperti yang dikemukakan dalam


PSAK No.1 (2002 par 07).
Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi
tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat
bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat
keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban
(stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu
laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi:
(a) aset; (b) kewajiban; (c) ekuitas; (d) pendapatan dan beban termasuk
keuntungan dan kerugian; dan (e) arus kas.

2. Teori Kepatuhan (Compliance Theory)


Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian
laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam UndangUndang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan keputusan ketua
BAPEPAM No.80/PM/1996 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan
berkala. Peraturan tersebut sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory).
Dalam Baron dan Bryne (1991: 387) dinyatakan bahwa :
Obedience is a form of social influence in which one or more persons are
ordered to do something, and they do it. It is in a sense, the most direct form
of social influence. Several strategies can help reduce the occurance of
destructive obedience. These include reminding individuals that they share in
the responsibility for any harm produced, reminding them that beyond some
point obedience is inappropriate, calling into question the motives of
authority figures.
Terdapat dua perspektif dasar mengenai kepatuhan hukum yaitu instrumental dan
normatif . Perspektif instrumental mengasumsikan individu secara utuh didorong
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

oleh kepentingan pribadi dan tanggapan-tanggapan terhadap perubahan insentif,


dan penalti yang berhubungan dengan perilaku. Perspektif normatif berhubungan
dengan apa yang orang anggap sebagai moral dan berlawanan dengan kepentingan
pribadi mereka. Teori kepatuhan telah diteliti dalam ilmu-ilmu sosial khususnya
di bidang psikologi dan sosiologi yang lebih menekankan pada pentingnya proses
sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku kepatuhan seorang individu. Seorang
individu cenderung mematuhi hukum yang mereka anggap sesuai dan konsisten
dengan norma-norma internal mereka.

3. Audit
a. Definisi Audit
Boynton, Johnson, dan Kell (2003:5) mendefinisikan audit sebagai:
suatu proses yang sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi,
dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasilhasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Tujuan umum audit terhadap laporan keuangan adalah untuk memberikan
pernyataan pendapat apakah laporan keuangan yang diperiksa menyajikan secara
wajar, dalam segala hal yang bersifat materiil, sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang lazim.

b. Audit Laporan Keuangan


Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Laporan keuangan perlu diaudit karena beberapa alasan (Boynton,


Johnson,dan Kell, 2003: 53-54) antara lain:
1) Adanya benturan kepentingan / conflict of interest
Para pengguna laporan keuangan mencari keyakinan dari auditor
independen luar bahwa informasi tersebut telah :
Bebas dari bias untuk kepentingan manajemen
Netral untuk kepentingan berbagai kelompok pengguna
2) Konsekuensi / consequence
Keputusan yang dibuat akan membawa konsekuensi ekonomi, sosial, dan
konsekuensi lain yang signifikan, maka para pengguna laporan akan
melirik pada auditor independen untuk memperoleh keyakinan bahwa
laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku
Umum (PABU),termasuk semua pengungkapan yang memadai.
3) Kompleksitas / complexity
Dengan meningkatnya tingkat kompleksitas, maka risiko salah interpretasi
dan risiko timbulnya kesalahan yang tidak disengaja juga ikut meningkat.
Karena para pengguna merasa semakin sulit, atau bahkan mustahil untuk
mengevaluasi sendiri mutu laporan keuangan, maka mereka mengandalkan
auditor independen untuk menilai mutu informasi yang dimuat dalam
laporan keuangan.
4) Keterpencilan / remoteness
Para pengguna laporan keuangan, bahkan pengguna yang paling pandai
sekalipun menganggap tidak praktis lagi untuk mencari akses langsung
pada catatan akuntansi utama guna melaksanakan sendiri verifikasi atas
asersi laporan keuangan karena adanya faktor jarak, waktu, dan biaya.

c. Tujuan Audit
Tujuan umum audit terhadap laporan keuangan adalah untuk memberikan
pernyataan pendapat apakah laporan keuangan yang diperiksa menyajikan secara
wajar, dalam segala hal yang bersifat materiil, sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang lazim.
Ada beberapa tipe laporan audit yang diterbitkan auditor menurut Boynton,
Johnson, dan Kell (2003):

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

1) Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian / unqualified


opinion report,
2) Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa
penjelasan / unqualified opinion report with explanatory language,
3) Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian / qualified
opinion report,
4) Laporan yang berisi pendapat tidak wajar / adverse opinion report,
5) Laporan yang di dalamnya auditor tidak menyatakan pendapat / disclaimer
of opinion report.

d. Standar Auditing
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) menetapkan standar-standar audit untuk
profesi yaitu Standar Auditing Berlaku Umum. Standar ini adalah standar auditing
yang paling dikenal. Di Indonesia, standar ini terdiri dari Standar Umum, Standar
Pekerjaan Lapangan, dan Standar Pelaporan.
Standar ini diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) No. 01
(2001 par.27) sebagai berikut.
1) Standar Umum
Standar umum berhubungan dengan kualifikasi atau seorang auditor dan
kualitas pekerjaan seorang auditor, yaitu :
Audit harus dilakukan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian
dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor,
Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi
dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor,
Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
2) Standar Pekerjaan Lapangan
Standar pekerjaan lapangan berhubungan dengan pelaksaan pekerjaan
audit di lapangan, yaitu :
Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan
asisten, harus disupervisi dengan semestinya,
Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh
untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup
pengujian yang akan dilakukan,
Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang


diaudit.
3) Standar Pelaporan
Standar ini berhubungan dengan masalah pengkomunikasian hasil-hasil
audit, yaitu :
Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia,
Laporan audit harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan
prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya,
Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor,
Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan, atau suatu asersi bahwa
pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.
Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka
laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat
pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung
jawab yang dipikul oleh auditor.

4. Audit Delay
Manfaat

dari

laporan

keuangan

suatu

perusahaan

tergantung

pada

keakuratannya dan ketepatan waktunya. Informasi yang relevan akan bermanfaat


bagi para pemakai apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai kehilangan
kesempatan atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil.
Menurut Hossain dan Taylor (1998:1) timeliness requires that information
should be made available to financial statement users as rapidly as possible and it
is necessary condition to be satisfied if financial statements are to be useful.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Dalam

melaksanakan

audit,

maka

dibutuhkan

sebuah

perencanaan.

Perencanaan audit termasuk juga membuat anggaran waktu (time budget) yaitu
menetapkan pedoman mengenai jumlah waktu dari masing-masing bagian audit.
Anggaran waktu merupakan suatu pedoman, namun tidak absolut. Apabila auditor
menyimpang dari program audit akibat suatu kondisi, auditor juga mungkin
terpaksa menyimpang dari anggaran waktu. Auditor mendapat tekanan dalam
memenuhi anggaran waktu untuk menunjukkan efisiensinya dan membantu
mengevaluasi kinerjanya. Akan tetapi, bila tidak sesuai dengan tujuan pokok
audit, maka informasi yang disampaikan juga tidak baik dan dapat merugikan.
Proses audit sangat memerlukan waktu sehingga dapat berakibat pada audit delay
yang nantinya akan sangat berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan
keuangan. Audit delay is generally defined in these studies as the length of time
from a companys financial year-end to the date of the auditors report (Hossain
dan Taylor, 1998: 3).
Proses dalam mencapai ketepatwaktuan terutama dalam penyajian laporan
auditor independen menjadi semakin tidak

mudah mengingat

semakin

meningkatnya perkembangan perusahaan publik yang ada di Indonesia. Hambatan


ini juga terlihat dalam Standar Pemeriksaan Akuntan Publik pada standar yang
ketiga yang menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh
kecermatan dan ketelitian serta pengumpulan alat-alat pembuktian yang cukup
memadai. Hambatan-hambatan inilah yang memungkinkan akuntan publik untuk

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

menunda publikasi laporan audit dan laporan keuangan auditan apabila dirasakan
perlu untuk memperpanjang masa audit.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya di Indonesia,
menunjukkan bahwa rata-rata audit delay di Indonesia mengalami kenaikan dari
tahun ke tahun. Pada tahun 1993, rata-rata audit delay di Indonesia adalah 72 hari,
sedangkan pada tahun 1994 menjadi 78 hari. Pada tahun 2001, rata-rata audit
delay telah menjadi 98 hari. Kesimpulan atas beberapa penelitian sebelumnya ,
bahwa kenaikan ini disebabkan oleh incremental audit report, masalah pajak yang
sering diperdebatkan, dan penggunaan staf audit yang kurang berpengalaman.
Penelitian lainnya mencoba mencari penyebab audit delay dan faktor faktor
yang mempengaruhinya. Audit delay dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
internal dan eksternal perusahaan.
Beberapa penelitian menghubungkan kaitan antara faktor-faktor internal
maupun eksternal tersebut dan audit delay dengan menggunakan logika teori.
Semakin tinggi profitabilitas, maka audit delay akan semakin pendek. Hal ini
dikarenakan perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan
memperoleh laba. Menurut Hossain dan Taylor (1998:11) it is likely that if the
profitability of a company is high, management likely to hurry to publish the
corporate annual report in order to experience the comfort of comunicating it as
it is good news . Semakin besar ukuran perusahaan, maka audit delay akan
semakin pendek. That managements of larger companies may have incentives to
reduce both audit delay and reported delay since larger company may be
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

monitored more closely by investors, trade unions and regulatory agencies, and
thus face greater external pressure to report earlier (Hossain dan Taylor: 1998,
10). Solvabilitas yang tinggi akan memperpendek audit delay. Menurut
Ratnawaty dan Sugiharto (2005: 289-290),
hal ini dikarenakan perusahaan dengan jumlah hutang besar dimonitor oleh
kreditor sehingga akan memberikan tekanan kepada perusahaan untuk
mempublikasikan laporan keuangan auditan lebih cepat untuk meyakinkan
kembali para pemilik modal yang pada dasarnya menginginkan mengurangi
tingkat risiko dalam pengembalian modal mereka.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay


Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa audit delay dipengaruhi
oleh banyak faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Penelitian sebelumnya
menguji beberapa variabel yang dapat mewakili kedua faktor tersebut, antara lain
profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, ukuran KAP,
internal auditor, rugi-laba yang dilaporkan klien, dan lain sebagainya. Hasilnya
adalah dalam tiap penelitian seringkali didapati hasil yang tidak sama dengan
penelitian yang lain. Kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh sampel dan waktu
penelitian serta kebijakan dari pemerintah setempat.
Dalam penelitian ini sendiri, mencoba menguji kembali beberapa variabel
yang diyakini mempengaruhi audit delay, yaitu profitabilitas, solvabilitas, ukuran
perusahaan, dan reputasi Kantor Akuntan Publik.
a. Profitabilitas

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Profitabilitas

adalah

kemampuan

perusahaan

untuk

menghasilkan

keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu (Almilia dan
Setiady, 2006: 6). Profitabilitas mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai
oleh operasional perusahaan. Semakin besar rasio profitabilitas perusahaan, maka
akan semakin baik perusahaan dalam menghasilkan laba. Perusahaan yang
mengalami laba, cenderung melaporkan laporan keuangannya lebih cepat daripada
yang tingkat profitabilitasnya rendah. Menurut Hossain dan Taylor (1998:11) it
is likely that if the profitability of a company is high, management likely to hurry
to publish the corporate annual report in order to experience the comfort of
comunicating it as it is good news . Sedangkan jika perusahaan mendapat rugi
(loss), maka audit delay akan semakin panjang. Hossain dan Taylor (1998:12)
berpendapat bahwa an auditor may proceed more cautiously during the audit
process in response to a company loss if the auditors believes the companys loss
increases the likelihood of financial failure or management fraud. Sehingga
dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin besar tingkat profitabilitas,
maka semakin singkat audit delay. Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan
adalah Return on Asset (ROA). ROA adalah perbandingan antara laba sebelum
pajak dan total asset (Wild, Subramanyan, dan Halsey, 2005: 41).

b. Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam membayar semua
kewajibannya (baik kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek) dari harta
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

perusahaan tersebut (Almilia dan Setiady, 2006: 7). Tingkat solvabilitas


menunjukkan resiko perusahaan sehingga berdampak pada ketidakpastian harga
saham. Bila tingkat solvabilitas tinggi, maka resiko kegagalan perusahaan dalam
mengembalikan pinjaman juga akan tinggi, demikian pula sebaliknya. Menurut
Almilia dan Setiady (2006:7), solvabilitas yang buruk merupakan bad news bagi
perusahaan sehingga perusahaan cenderung berusaha untuk memoles terlebih
dahulu sebelum laporan keuangan disajikan. Dalam penelitian ini, rasio yang
akan dipakai adalah Debt to Equity Ratio (DER). DER menggambarkan
perbandingan kewajiban dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibannya.

Semakin

tinggi DER,

maka

semakin

besar

perusahaan

menggunakan modal dari kreditor. Perusahaan dengan kewajiban yang besar


cenderung mendesak auditor untuk memulai dan meyelesaikan audit lebih cepat.
Hal ini dikarenakan, perusahaan dengan kewajiban yang besar diawasi dan
dimonitor oleh kreditor sehingga akan memberikan tekanan kepada perusahaan
untuk mempublikasikan laporan keuangan auditan lebih cepat untuk meyakinkan
kembali para pemilik modal yang pada dasarnya menginginkan mengurangi
tingkat resiko dalam pengembalian modal mereka. Maka semakin besar tingkat
solvabilitas, semakin singkat pula audit delay. DER dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut (Wild, Subramanyan, dan Halsey, 2005: 41).

c. Ukuran Perusahaan
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Ukuran perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang


terdapat di dalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen
mangenai pentingnya informasi, baik bagi pihak internal maupun eksternal
perusahaan (Almilia dan Setiady, 2006: 4). Perusahaan yang lebih besar
memiliki pengendalian internal yang lebih kuat dan akan mengurangi
kecenderungan kesalahan pelaporan keuangan yang mungkin terjadi dan
memampukan auditor untuk mengendalikan pengendalian yang lebih luas serta
melakukan pekerjaan intern. Selain itu, manajemen dari perusahaan yang berskala
besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit delay dikarenakan
perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas
permodalan, dan pemerintah. Sehingga perusahaan berskala besar cenderung
menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan
audit lebih awal. That managements of larger companies may have incentives to
reduce both audit delay and reported delay since larger company may be
monitored more closely by investors, trade unions and regulatory agencies, and
thus face greater external pressure to report earlier (Hossain dan Taylor: 1998,
10). Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan total asset sebagai proksi
ukuran perusahaan.
d. Reputasi Kantor Akuntan Publik
Reputasi Kantor Akuntan Publik adalah salah satu faktor eksternal
yang mempengaruhi audit delay. Penelitian-penelitian sebelumnya (Ahmad dan
Kamarudin, 2000) menunjukkan bahwa reputasi Kantor Akuntan Publik
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

berpengaruh signifikan terhadap audit delay dan memiliki pengaruh negatif.


Semakin baik reputasi Kantor Akuntan Publik, maka semakin pendek audit delay.
Pada umumnya, Kantor Akuntan Publik (KAP) yang besar (yang bekerja sama
dengan KAP internasional) mempunyai insentif yang kuat untuk menyelesaikan
tugas audit lebih cepat demi mempertahankan reputasinya. Selain itu, KAP besar
memiliki lebih banyak sumber daya sehingga tugas audit dapat diselesaikan dalam
waktu lebih singkat. KAP besar juga memiliki lebih banyak pengalaman yang
membuat mereka dapat melakukan tugas audit lebih cepat. KAP ini dapat
menjalankan pengauditan secara lebih efisien dan efektif , serta memiliki
fleksibilitas yang lebih tinggi dalam penjadwalan audit. Menurut Hossain dan
Taylor (1998:13) it may be reasonable to expect that larger audit firms would
complete audits on a more timely basis because of their experience; larger firms
may be able to audit such companies more efficiently than small audit firms.
Dalam penelitian ini, KAP akan dikategorikan menjadi Big Four dan Non Big
Four. Kategori KAP merupakan variabel dummy di mana KAP yang memiliki
hubungan internasional diberi nilai 1 (satu) dan yang tidak memiliki hubungan
internasional diberi nilai 0 (nol).

B. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang dilakukan untuk meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi audit delay.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Nama
Peneliti
Waresul
Karim,
Kamran
Ahmed,
Atiqul Islam
(2006)

Judul

The Effect of
Regulation on
Timeliness of
Corporate
Financial
Reporting
:
Evidence from
Bangladesh

Variabel
Penelitian

Metode
Analisis
Data

Variabel
Analisis
independen
: diskriminan
undang-undang
perusahaan,
kebijakan pasar
modal setempat,
krisis
pasar
modal.
Variabel
dependen: audit
delay, financial
statement
issue
delay, total delay.

Monirul
Alam
Hossain dan
Peter
J.
Taylor (1998)

An
Examination of
Audit Delay :
Evidence from
Pakistan

Variabel
Regresi
independen
: linear
ukuran
berganda
perusahaan,
solvabilitas,
profitabilitas,
anak perusahaan
multinasional, dan
ukuran KAP

Hasil Penelitian

Undang-undang
perusahaan
tidak
berpengaruh
signifikan,
sedangkan
kebijakan
pasar
modal dan krisis
pasar
modal
berpengaruh
signifikan.

Anak perusahaan
multinasional lebih
cepat melaksanakan
audit.
Kelima
variabel
tidak
berpengaruh
signifikan.

Variabel
dependen : audit
delay
Renny
Catrinasari
(2006)

Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Ketepatan
Waktu
Pelaporan
Keuangan
Perusahaan
Perbankan Go
Publik
di
Bursa
Efek

Variabel
Regresi
independen: rasio linear
gearing,
berganda
profitabilitas,
ukuran
perusahaan, umur
perusahaan, dan
struktur
kepemilikan
Variabel

Rasio
gearing,
profitabilitas,ukuran
perusahaan,
dan
umur
perusahaan
berpengaruh
signifikan.
Struktur
kepemilikan
berpengaruh
signifikan.

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

tidak

Jakarta (BEJ)

dependen : lag

Anggit Wasis Analisis


Sejati (2007) Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Audit
Delay
pada
Perusahaan Go
Publik
di
Bursa
Efek
Jakarta tahun
2003-2005

Variabel
Regresi
independen
: linear
ukuran
berganda
perusahaan,
klasifikasi
industri, dan laba
atau
rugi
perusahaan.

Sistya
Rachmawati
(2008)

Variabel
Regresi
independen
: linear
profitabilitas,
berganda
solvabilitas,
ukuran
perusahaan,
internal auditor,
dan ukuran KAP

Pengaruh
Faktor Internal
dan Eksternal
Perusahaan
Terhadap
Audit
Delay
dan Timeliness

Audit
Delay
pada Industri
Real
Estate
dan
Properti
yang Terdaftar
di Bursa Efek
Jakarta
dan
Faktor
yang

Klasifikasi industri
dan laba / rugi
perusahaan
berpengaruh
signifikan.

Variabel
dependen : audit
delay

Variabel
dependen : audit
delay
dan
timeliness

Ratnawaty
dan
Toto
Sugiharto
(2005)

Ukuran perusahaan
tidak berpengaruh
signifikan.

Variabel
Regresi
independen : total linear
aktiva, total asset berganda
turnover
ratio,
debt to equity
ratio, laba rugi
usaha,
kategori
KAP, dan opini

Ukuran perusahaan
dan ukuran KAP
berpengaruh
signifikan terhadap
audit
delay,
sedangkan
profitabilitas,
internal auditor, dan
solvabilitas
tidak
berpengaruh.
Ukuran perusahaan,
ukuran KAP, dan
solvabilitas
berpengaruh
signifikan terhadap
timeliness,
sedangkan
profitabilitas,
internal
auditor
berpengaruh.
Total aktiva, debt to
equity ratio, dan
laba/
rugi
perusahaan
tidak
berpengaruh
signifikan.
Total asset turnover

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Mempengaruhi audit
Variabel
dependen : audit
delay
Hamzah
Ahmad, M.
Nisarul Alim,
dan
Imam
Subekti
(2005)

Pengujian
Empiris Audit
Report
Lag
Menggunakan
Client Cycle
Time dan Firm
Cycle Time

Variabel
Regresi
Independen
: linear
client size, ukuran berganda
KAP,
going
concern opinion,
rugi/ loss, segmen
geografis,
jenis
perusahaan.
Variabel
dependen : Client
Cycle Time (CCT)
dan Firm Cycle
Time (FCT)

Luciana
Spica Almilia
dan
Lucas
Setiady
(2006)

Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Penyelesaian
Penyajian
Laporan
Keuangan pada
Perusahaan
yang Terdaftar
di BEJ

Variabel
Regresi
independen
: linear
ukuran
berganda
perusahaan,
profitabilitas,
solvabilitas,
likuiditas, umur
perusahaan,
pelaporan item
item luar biasa
dan
/
atau
kontijensi (extra).
Variabel
dependen
penyelesaian

ratio,
kategori
KAP, dan opini
audit berpengaruh
signifikan terhadap
audit delay.
Client size, loss,
dan
segmen
geografis
berpengaruh
terhadap
CCT,
sedangkan ukuran
KAP,
going
concern
opinion,
dan
jenis
perusahaan
tidak
berpengaruh.
Client size, loss,
going
concern
opinion,
dan
segmen geografis
yang berpengaruh
signifikan terhadap
FCT,
sedangkan
ukuran KAP dan
jenis industri tidak
berpengaruh.
Ukuran perusahaan
dan
umur
perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
lag.
Profitabilitas,
solvabilitas,
likuiditas, dan extra
tidak berpengaruh
signifikan.

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

penyajian laporan
keuangan (lag).
Raja Adzrin
Raja Ahmad
dan Khairul
Anuar
Kamarudin
(2000)

Audit
Delay
and
The
Timeliness of
Corporate
Reporting
:
Malaysian
Evidence

Variabel
Regresi
independen : total linear
asset, klasifikasi berganda
industri, laba/rugi
perusahaan,
extraordinary
item, opini audit,
ukuran
KAP,
akhir tahun buku
perusahaan,
proporsi utang.
Variabel
dependen:
delay

audit

Klasifikasi industri,
laba/rugi
perusahaan, opini
audit, ukuran KAP,
tahun akhir buku
perusahaan,
dan
proporsi
utang
berpengaruh
signifikan terhadap
audit
delay.
Sedangkan
total
asset
dan
extraordinary item
tidak berpengaruh
signifikan.

Sumber: Penulis, 2009

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis


1. Kerangka Konseptual
Semakin berkembangnya pasar modal, semakin membuat jumlah pengguna
informasi keuangan meningkat. Hal ini menuntut adanya transparansi kondisi
perusahaan khususnya kondisi keuangan. Informasi keuangan yang biasanya
disampaikan oleh perusahaan adalah laporan keuangan tahunan, laporan
keuangan tengah tahunan, dan laporan keuangan triwulan, sesuai dengan
peraturan yang dikeluarkan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Untuk
laporan keuangan tahunan dan tengah tahunan, haruslah berupa laporan keuangan
auditan. Laporan keuangan harus disampaikan tepat pada waktunya sehingga

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

nilai dari informasi keuangan tidak berkurang dan dapat berguna bagi
penggunanya.
Pentingnya laporan keuangan auditan menyebabkan semacam tanggung
jawab bagi auditor untuk menghasilkan laporan audit yang tidak menyesatkan.
Selain itu, ada tuntutan untuk menyelesaikan laporan audit tepat pada waktunya
untuk menunjukkan efisiensinya dan evaluasi kinerjanya. Karenanya auditor
membuat time budget untuk mencapai hal itu. Tetapi bila berorientasi pada time
budget, namun kualitas audit juga tidak optimal, maka hal itu juga tidak
dibenarkan. Sehingga muncullah audit delay, yaitu lama waktu antara berakhirnya
tahun fiskal perusahaan dan tanggal penerbitan laporan audit.
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, ada banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi lamanya audit delay. Beberapa faktor-faktor tersebut antara lain
tingkat profitabilitas (ROA), tingkat solvabilitas (DER),ukuran perusahaan (Total
Asset), dan reputasi Kantor Akuntan Publik. Perusahaan dengan tingkat
profitabilitas tinggi biasanya memiliki audit delay lebih singkat karena tingkat
profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Perusahaan yang memiliki laba cenderung melaporkan laporan keuangannya lebih
cepat karena ingin menyampaikan good news kepada pihak eksternalnya yang
berkepentingan di dalamnya. Perusahaan yang memiliki tingkat solvabilitas
tinggi, maka audit delay-nya akan lebih singkat. Karena semakin tinggi
solvabilitas, maka resiko keuangan juga semakin tinggi. Perusahaan yang seperti
ini akan cenderung lebih cepat menyampaikan laporan keuangannya untuk
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

meyakinkan kembali para investor mengenai pengembalian modal mereka sebab


perusahaan ini diawasi dan dimonitor secara ketat oleh pihak eksternal.
Perusahaan yang memiliki ukuran relatif besar, biasanya memiliki audit delay
yang lebih singkat karena perusahaan ini dimonitor oleh investor, pengawas
modal, dan pemerintah. Hal ini memaksa peusahaan untuk lebih cepat
menyampaikan laporan keuangannya. Selain itu, perusahaan besar sudah memiliki
internal control yang lebih baik dalam mencegah terjadinya kesalahan dalam
informasi dan hal ini akan membantu auditor dalam melaksanakan proses audit.
Reputasi Kantor Akuntan Publik yang termasuk Big Four akan membuat proses
pengauditan menjadi lebih cepat. Di samping demi menjaga reputasinya, Kantor
Akuntan Publik jenis ini memiliki lebih banyak sumber daya manusia sehingga
lebih fleksibel dalam penjadwalan audit.
Hubungan

antara

tingkat

profitabilitas,

tingkat

solvabilitas,

ukuran

perusahaan, dan reputasi KAP terhadap audit delay dapat dilihat sebagai berikut :

ROA

H1

(X1)

DER

H2

(X2)

Audit Delay
H3

(Y)

Total Asset
(X3)
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Reputasi
KAP
(X4)

H4

H5
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

2. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian, dan tinjauan teoritis, maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. H1: Tingkat profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap audit delay.
2. H2: Tingkat solvabilitas (DER) berpengaruh terhadap audit delay.
3. H3: Ukuran perusahan (total asset) berpengaruh terhadap audit delay.
4. H4 : Reputasi Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap audit delay.
5. H5: Tingkat profitabilitas (ROA), tingkat solvabilitas (DER), ukuran
perusahaan (total asset), dan reputasi Kantor Akuntan Publik berpengaruh
secara bersama-sama terhadap audit delay.

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan antara
variabel dalam suatu penelitian. Erlina dan Mulyani (2007: 61) menyatakan
bahwa desain penelitian adalah cetak biru yang memberi garis dari setiap
prosedur mulai dari hipotesis sampai analisis data. Penelitian ini menggunakan
rancangan kausal untuk menganalisis hubungan antara satu atau beberapa variabel
dengan variabel lainnya dan bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel
lainnya (Umar, 2007:35).

B. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah


seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (yang sebelumnya telah
berubah nama dari Bursa Efek Jakarta menjadi Bursa Efek Indonesia sejak 31
Desember 2008). Berdasarkan data yang diperoleh melalui situs BEI di
www.idx.co.id, jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 adalah
398 perusahaan.
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode cluster random
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan memilih secara random
kelompok dari populasi (Umar, 2008:89). Kemudian dari kelompok yang terpilih
tersebut, diambil semua atau sebagian elemen secara random. Teknik ini memiliki
ketepatan yang tinggi jika variasi dalam kelompok lebih besar dibanding variasi
antarkelompok.
Untuk menentukan berapa jumlah sampel yang dibutuhkan dari populasi ini
dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
n =

N
1 + N e2

= 199,49 = 199 perusahaan


Dimana
n = ukuran sampel yang dibutuhkan
N = ukuran populasi (398 perusahaan)
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (5%)

C. Jenis dan Sumber Data


Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dalam bentuk yang
sudah jadi yang tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut, yaitu laporan
keuangan auditan selama periode 2005 2007.
Jenis data yang dibutuhkan antara lain:
1. Tanggal laporan audit independen diterbitkan
2. Laba/rugi bersih perusahaan sebelum pajak penghasilan
3. Total assets
4. Total kewajiban
5. Total ekuitas
6. Kantor akuntan publik yang mengaudit perusahaan

D. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
dokumenter yaitu dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data
sekunder berupa laporan auditor independen, laporan keuangan, maupun
informasi lainnya yang terkait dengan lingkup penelitian ini.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian


Berdasarkan perumusan masalah dan metode analisis, maka variabel-variabel
dalam penelitian ini terdiri dari :
1.

Variabel Bebas (Independent Variable)

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Variabel

bebas

(independent

variable)

adalah

variabel

yang

dapat

mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan yang mempunyai


hubungan positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya (Erlina dan
Mulyani, 2007: 34), dimana dalam penelitian adalah tingkat pengembalian aktiva
(ROA), rasio tingkat kewajiban terhadap ekuitas (DER), ukuran perusahaan, dan
reputasi Kantor Akuntan Publik.
a. Return on Asset / ROA (X1)
Return on Asset (ROA) adalah salah satu rasio untuk mengukur profitabilitas
dengan membandingkan antara laba sebelum pajak dengan total asset suatu
perusahaan. ROA dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

b. Debt to Equity Ratio / DER (X2)


Debt to Equity Ratio (DER) adalah salah satu rasio yang digunakan dalam
mengukur tingkat solvabilitas perusahaan. Rasio ini akan membandingkan antara
total kewajiban dengan total ekuitas yang dimiliki perusahaan untuk mengetahui
seberapa mampu perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada kreditur.
DER dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

c. Ukuran perusahaan (X3)


Ukuran perusahaan mencerminkan seberapa besar informasi yang dimiliki
perusahaan dan mencerminkan kesadaran pihak manajemen mengenai pentingnya
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

informasi, baik pihak internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Dalam


penelitian ini, proksi yang digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan adalah
total aktiva.
d. Reputasi Kantor Akuntan Publik (X4)
Reputasi auditor menunjukkan auditor yang berafiliasi dengan Kantor Akuntan
Publik (KAP) The Big Four dan KAP Non The Big Four . KAP The Big Four
adalah KAP sebagai berikut :

Ernst & Young

KPMG Piet Marwick

Deloitte

PricewaterhouseCoopers
Pengukuran variabel menggunakan variabel dummy dengan nilai 1 (satu)

untuk perusahaan yang menggunakan auditor dengan KAP The Big Four dan 0
(nol) dengan yang bukan KAP The Big Four.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Menurut Erlina dan Mulyani (2007:33), variabel terikat / dependent variable (Y)
adalah perhatian utama dalam sebuah pengamatan; variabel ini dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam hal ini adalah audit delay yang
dihitung dari lama waktu penyelesaian audit mulai dari tanggal penutupan tahun
buku hingga tanggal laporan auditor independen atas laporan keuangan audit.

F. Metode dan Teknik Analisis Data


Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Metode dan teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan analisis statistik yang menggunakan perangkat lunak statistik. Alat analisis
data yang digunakan adalah statistik deskriptif, yakni untuk mendeskripsikan
variabel-variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang dipakai adalah mean
(rata-rata) dan standar deviasi. Mean dan standar deviasi dipakai untuk
mengetahui rata-rata lamanya audit delay pada perusahaan. Analisis data
dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS 15 (Statistical Package for
Social Science).
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum menganalisis data, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yaitu
uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozalli, 2005 : 110). Jika
terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan
independen yaitu perbedaan antara nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya
atau error akan terdistribusi secara simetri di sekitar nilai means sama dengan nol.
Melalui uji ini diharapkan didapatnya kepastian dipenuhinya syarat normalitas
yang akan menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis
statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.
Pengujian normalitas dilakukan dengan uji non-parametrik Kolmogorof-Smirnov
(Ghozalli, 2005: 114). Pedoman untuk pengambilan keputusan didasarkan pada :
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

1) Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,005, maka distribusi data
normal.
2) Apabila nilai signifikansi atau probabilitas < 0,005, maka distribusi data tidak
normal.
Ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal menurut Erlina
(2007: 106), yaitu :
1) Lakukan transformasi data ke bentuk lainnya,
2) Lakukan triming, yaitu membuang data outlier,
3) Lakukan winsorizing, yaitu mengubah data yang outlier ke suatu nilai
tertentu.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antarvariabel bebas (independent variable). Jika terjadi relasi,
berarti terjadi masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya (Ghozalli, 2005: 91). Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari :
1) Nilai tolerance dan lawannya,
2) Variance Inflation Factor (VIF)
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

(karena VIF = 1/ tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolineraitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF >
10. Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi jika terjadi multikolinearitas
adalah dengan mengeluarkan salah satu variabel bebas yang memiliki korelasi
yang tinggi dari model regresi dan identifikasi variabel lainnya untuk membantu
prediksi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas
(Ghozalli, 2005: 105).
Cara yang dipakai dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel
terikat (dependent) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Deteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya


pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, di mana sumbu
Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y
sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisis yang dapat digunakan
untuk menentukan heteroskedastisitas, antara lain:

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang

teratur

(bergelombang,

melebar

kemudian

menyempit),

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.


2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi
homokedastisitas.
Selain melihat grafik plot, ada beberapa cara lain yang dapat digunakan untuk
mengetahui apakah dalam suatu model regresi terdapat kondisi homokedastisitas
atau heteroskedastisitas, antara lain uji Park, uji Glejser, dan uji White. Dalam
penelitian ini sendiri, agar lebih akurat, akan digunakan pula uji Park dan uji
Glejser, untuk dibandingkan dengan hasil grafik plot.
Pada uji Park, dasar analisis adalah apabila koefisien parameter beta dari
persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa
dalam data model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas. Dalam uji
Glejser, kondisi heteroskedastisitas apabila tidak ada satupun variabel bebas yang
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat nilai Absolut Ut
(AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan
5%.
2. Pengujian Hipotesis
Penelitian ini dianalisis dengan model regresi berganda untuk melihat seberapa
besar pengaruh rasio profitabilitas (ROA), rasio solvabilitas (DER), ukuran

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

perusahaan (total asset), dan reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap audit delay
dengan model dasar sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Keterangan :
Y = lamanya hari penyelesaian audit (audit delay)
a = konstanta
b= koefisien regresi X1, X2, X3, X4
X1= Return on Assets (ROA)
X2= Debt to Equity Ratio (DER)
X3= total asset
X4= reputasi Kantor Akuntan Publik
e = tingkat kesalahan pengganggu
a. Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hipotesis statistik yang
diajukan adalah sebagai berikut :
-

H0 : bi = 0 : tidak ada pengaruh

H1 : bi 0 : ada pengaruh
Signifikan tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

dilakukan melihat nilai probabilitas (nilai Sig.) dari t rasio masing-masing


Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

variabel independen pada taraf uji = 5%. Kesimpulan diterima atau ditolaknya
H0 dan H1 sebagai pembuktian adalah :
-

Jika probabilitas lebih kecil daripada maka H0 ditolak dan H1 diterima yang
memiliki arti bahwa variabel independen memiliki pengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.

Jika probabilitas lebih besar daripada maka H1 ditolak dan H0 diterima yang
memiliki arti bahwa variabel independen memiliki pengaruh tidak signifikan
terhadap variabel dependen.
Selain itu dapat pula dilakukan dengan melakukan perbandingan signifikansi

thitung dengan ketentuan sebagai berikut :


-

H0 diterima jika thitung < ttabel ( = 5%)

H1 diterima jika thitung > ttabel ( = 5%)

b. Pengujian Koefisien Regresi Serentak (uji F)


Uji F digunakan untuk menguji goodness of fit test yang menunjukkan variasi
pengaruh variabel independen secara bersama-sama/simultan terhadap variabel
dependen. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut :
-

H0 : b0 = b1 = b2 =b3 = 0 : tidak ada pengaruh

H1 : b0 = b1 = b2 = b3 0 : ada pengaruh
Signifikan tidaknya pengaruh variabel independen secara simultan terhadap

variabel dependen dilakukan dengan melihat probabilitas (nilai Sig.) dari F rasio

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

seluruh variabel independen pada taraf uji = 5%. Kesimpulan diterima atau
ditolaknya H0 dan H1 sebagai pembuktian adalah :
-

Jika probabilitas lebih kecil daripada maka H0 ditolak dan H1 diterima yang
memiliki arti bahwa variabel independen secara bersama-sama memiliki
pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Jika probabilitas lebih besar daripada maka H1 ditolak dan H0 diterima yang
memiliki arti bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Selain itu dapat pula dilihat dari signifikansinya yang dibandingkan dengan

Fhitung, dengan ketentuan :


-

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel ( = 5%)

H1 diterima jika Fhitung > Ftabel ( = 5%)

G. Jadwal Penelitian
Penelitian ini direncanakan dilaksanakan dari bulan April 2009 sampai dengan
bulan Agustus 2009. Jadwal penelitian yang direncanakan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
Tahap Penelitian

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Pengajuan
Proposal
Seminar Proposal
Bimbingan
Proposal
Pengumpulan dan
Pengolahan Data
Penyelesaian
Laporan

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

A. Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data
dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya
dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda.
Pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi berganda dilakukan dengan
menggunakan software SPSS versi 15. Prosedur dimulai dengan memasukkan
variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan outputoutput sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan metode
pemilihan sampel yang digunakan, didapat 199 perusahaan yang dijadikan sampel
dalam penelitian ini dan diamati selama periode 2005-2007.
Tabel 4.1
Daftar Sampel Perusahaan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Nama Perusahaan
Astra Agro Lestari Tbk.
Abdi Bangsa Tbk.
Ades Waters Indonesia Tbk.
Adira Dinamika Multi Finance Tbk.
Polychem Indonesia Tbk.
Akbar Indomakmur Stimec Tbk
Aneka Kemasindo Utama Tbk.
Argha Karya Prima Ind. Tbk.
AKR Corporindo Tbk.
Asia Kapitalindo Securities Tbk.
Alfa Retailindo Tbk.
Aneka Tambang (Persero) Tbk.

Kode
AALI
ABBA
ADES
ADMF
ADMG
AIMS
AKKU
AKPI
AKRA
AKSI
ALFA
ANTM

Tanggal Listing
9 Des 1997
3 Apr 2002
13 Jun 1994
31 Mar 2004
20 Okt 1993
20 Jul 2001
1 Nov 2004
18 Des 1992
3 Okt 1994
13 Jul 2001
18 Jan 2000
27 Nov 1997

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.

Apexindo Pratama Duta Tbk.


Arwana Citramulia Tbk.
Ratu Prabu Energi Tbk.
Asuransi Bintang Tbk.
Asuransi Dayin Mitra Tbk.
Astra Graphia Tbk.
Astra International Tbk.
Asuransi Jasa Tania Tbk.
ATPK Resources Tbk.
Astra Otoparts Tbk.
Bank Bumiputera Indonesia Tbk.
BAT Indonesia Tbk.
Bayu Buana Tbk.
Bank Central Asia Tbk.
Buana Finance Tbk.
Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk.
Bhakti Capital Indonesia Tbk.
Bank Century Tbk.
Bank Danamon Indonesia Tbk.
Bank Eksekutif Internasional Tbk.
BFI Finance Indonesia Tbk.
Bhakti Investama Tbk.
Sentul City Tbk.
Bank Kesawan Tbk.
Berlian Laju Tanker Tbk.
Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Bintang Mitra Semestaraya Tbk.
Bakrie & Brothers Tbk.
Bank Internasional Indonesia Tbk.
Barito Pacific Tbk.
Bumi Teknokultura Unggul Tbk.
Betonjaya Manunggal Tbk.
Budi Acid Jaya Tbk.
Bumi Resources Tbk.
Cahaya Kalbar Tbk.

APEX
ARNA
ARTI
ASBI
ASDM
ASGR
ASII
ASJT
ATPK
AUTO
BABP
BATI
BAYU
BBCA
BBLD
BBRI

10 Jul 2002
17 jul 2001
30 Apr 2003
29 Nov 1989
15 Des 1989
15 Nov 1989
4 Apr 1990
23 Des 2003
17 Apr 2002
15 Jun 1998
15 Jul 2002
20 Des 1979
30 Okt 1989
31-Mei-00
07-Mei-90
10 Nov 2003

BCAP
BCIC
BDMN
BEKS
BFIN
BHIT
BKSL
BKSW
BLTA
BMRI
BMSR
BNBR
BNII
BRPT
BTEK
BTON
BUDI
BUMI
CEKA

8 Jun 2001
25 Jun 1997
6 Des 1989
13 Jul 2001
16-Mei-90
24 Nov 1997
28 Jul 1997
21 Nov 2002
26 Mar 1990
14 Jul 2003
29 Des 1999
28 Agust 1989
21 Nov 1989
1 Okt 1993
14-Mei-04
18 Jul 2001
08-Mei-95
30 Jul 1990
9 Jul 1996

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.

Centrin Online Tbk.


Clipan Finance Indonesia Tbk.
Citra Mineral Investindo Tbk.
Citra Kebun Raya Agri Tbk.
Colorpak Indonesia Tbk.
Centris Multi Persada Pratama Tbk.
CENTEX Tbk.
Charoen Pokhpand Indonesia Tbk.
Citra Tubindo Tbk.
Duta Anggada Realty Tbk.
Davomas Abadi Tbk.
Danasupra Erapacific Tbk.
Dharma Samudera Fishing Ind.
Tbk.
Daya Sakti Unggul Corporation
Tbk.
Duta Pertiwi Tbk.
Darya Varia Laboratoria Tbk.
Dynaplast Tbk.
Energi Mega Persada Tbk.
Enseval Putra Megatrading Tbk.
Eratex Djaja Tbk.
Ever Shine Textile Industry Tbk.
Eterindo Wahanatama Tbk.
Fast Food Indonesia Tbk.
Fortune Indonesia Tbk.
PT. Titan Kimia Nusantara Tbk.
Goodyear Indonesia Tbk.
Gema Grahasarana Tbk.
Gudang Garam Tbk.
Gowa
Makassar
Tourism
Development Tbk.
Equity Development Investment
Tbk.
Hero Supermarket Tbk.
Hexindo Adiperkasa Tbk.
HM Sampoerna Tbk.

CENT
CFIN
CITA
CKRA
CLPI
CMPP
CNTX
CPIN
CTBN
DART
DAVO
DEFI
DSFI

1 Nov 2001
2 Okt 1990
20 Mar 2002
19-Mei-99
30 Nov 2001
8 Des 1994
22-Mei-79
18 Mar 1991
28 Nov 1989
08-Mei-90
22 Des 1994
6 Jul 2001
24 Mar 2000

DSUC

25 Mar 2000

DUTI
DVLA
DYNA
ENRG
EPMT
ERTX
ESTI
ETWA
FAST
FORU
FPNI
GDYR
GEMA
GGRM
GMTD

2 Nov 1994
11 Nov 1994
5 Agust 1991
7 Jun 2004
1 Agust 1994
21 Agust 1990
13 Okt 1992
16-Mei-97
11-Mei-93
30 Jun 2000
21 Mar 2002
1 Des 1980
12 Agust 2002
27 Agust 1990
11 Des 2000

GSMF

13 Okt 1989

HERO
HEXA
HMSP

2 Des 1989
13 Peb 1995
15 Agust 1990

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.

Infoasia Teknologi Global Tbk.


Indosiar Karya Media Tbk.
Intikeramik Alamsari Industri Tbk.
Indomobil Sukses International
Tbk.
Indofarma Tbk.
Indal Aluminium Industry Tbk.
Indocitra Finance Tbk.
Intanwijaya Internasional Tbk.
Indofood Sukses Makmur Tbk.
Indorama Synthetics Tbk.
Indoexchange Tbk.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Intraco Penta Tbk.
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Indosat Tbk.
Jaka Inti Realtindo Tbk.
Jembo Cable Company Tbk.
Jakarta International Hotels &
Developments Tbk.

IATG
IDKM
IKAI
IMAS

15 Nov 2001
4 Okt 2004
4 Jun 1997
15 Sept 1993

INAF
INAI
INCF
INCI
INDF
INDR
INDX
INKP
INTA
INTP
ISAT
JAKA
JECC
JIHD

17 Apr 2001
5 Des 1994
18 Des 1989
24 Jul 1990
14 Jul 1994
3 Agust 1990
17-Mei-01
16 Jul 1990
23 Agust 1993
5 Des 1989
19 Okt 1994
11 Des 2000
18 Nov 1992
29 Peb 1984

Jakarta Kyoei Steel Works Ltd.


Tbk.
Jaya Real Property Tbk.
Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.
GT Kabel Indonesia Tbk.
Kabelindo Murni Tbk.
Kedawung Setia Industrial Tbk.
Kedaung Indah Can Tbk.
Kawasan Industri Jababeka Tbk.
Resource Alam Indonesia Tbk.
Kalbe Farma Tbk.
Perdana Bangun Pusaka Tbk.
Leyand International Tbk.
Lion Metal Works Tbk.
Langgeng Makmur Industri Tbk.
Lionmesh Prima Tbk.

JKSW

6 Agust 1997

JRPT
JSPT
KBLI
KBLM
KDSI
KICI
KIJA
KKGI
KLBF
KONI
LAPD
LION
LMPI
LMSH

29 Jun 1994
12 Jan 1998
6 Jul 1992
1 Jun 1992
29 Jul 1996
28 Okt 1993
10 Jan 1995
1 Jul 1991
30 Jul 1991
22 Agust 1995
17 Jul 2001
20 Agust 1993
17 Okt 1994
4 Jun 1990

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.

Lippo Cikarang Tbk.


Multi Prima Sejahtera Tbk.
Lippo E-Net Tbk.
Pacific Utama Tbk.
Lautan Luas Tbk.
Mas Murni Indonesia Tbk.
Mitra Adiperkasa Tbk.
Bank Mayapada International Tbk.
Modernland Realty Ltd. Tbk.
Modern International Tbk.
Merck Tbk.
Nusantara Infrastructure Tbk.
Mitra Rajasa Tbk.
Multi Bintang Indonesia Tbk.
Mulia Industrindo Tbk.
Multipolar Tbk.
Matahari Putra Prima Tbk.
Mustika Ratu Tbk.
Maskapai Reasuransi Indonesia
Tbk.
Metrodata Electronics Tbk.
Metro Supermarket Realty Tbk.
Hanson International Tbk.
Indonesia Prima Property Tbk.
Panorama Sentrawisata Tbk.
Pan Brothers Tbk.
Perusahaan Gas Negara (Persero)
Tbk.

LPCK
LPIN
LPLI
LPPF
LTLS
MAMI
MAPI
MAYA
MDLN
MDRN
MERK
META
MIRA
MLBI
MLIA
MLPL
MPPA
MRAT
MREI

24 Jul 1997
5 Peb 1990
23 Okt 1989
9 Okt 1989
21 Jul 1997
9 Peb 1994
10 Nov 2004
29 Agust 1997
18 Jan 1993
16 Jul 1991
23 Jul 1981
18 Jul 2001
30 Jan 1997
17 Jan 1994
17 Jan 1994
6 Nov 1989
21 Des 1992
27 Jul 1995
4 Sept 1989

MTDL
MTSM
MYRX
OMRE
PANR
PBRX
PGAS

9 Apr 1990
8 Jan 1992
31 Okt 1990
22 Agust 1994
18 Sept 2001
16 Agust 1990
15 Des 2003

Pembangunan Jaya Ancol Tbk.


Plaza Indonesia Realty Tbk.
Panin Insurance Tbk.
Panin Life Tbk.
Pudjiadi & Sons Estates Ltd. Tbk.
Polysindo Eka Perkasa Tbk.
Pool Advista Indonesia Tbk.
Prima Alloy Steel Universal Tbk.

PJAA
PLIN
PNIN
PNLF
PNSE
POLY
POOL
PRAS

2 Jul 2004
15 Jun 1992
20 Sept 1983
14 Jun 1993
01-Mei-90
12 Mar 1991
20-Mei-91
12 Jul 1990

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.

Tambang Batubara Bukit Asam


Tbk.
Petrosea Tbk.
Pioneerindo Gourmet International
Tbk.

PTBA

23 Des 2002

PTRO
PTSP

21-Mei-90
30-Mei-94

Pakuwon Jati Tbk.


Pyridam Farma Tbk.
Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk.
Ricky Putra Globalindo Tbk.
Rig Tenders Tbk.
Rimo Catur Lestari Tbk.
Bentoel International Investama
Tbk.
Steady Safe Tbk.
Surabaya Agung Industry Pulp Tbk.
Surya Citra Media Tbk.
Schering Plough Indonesia Tbk.
Siwani Makmur Tbk.
Surya Intrindo Makmur Tbk.
Sierad Produce Tbk.
SMART Tbk.
Holcim Indonesia Tbk.
Samudera Indonesia Tbk.
Sinar Mas Multiartha Tbk.
Selamat Sempurna Tbk.
Sona Topas Tourism Industry Tbk.
Allbond Makmur Usaha Tbk.
Indo Acidatama Tbk.
Sunson Textile Manufacturer Tbk.
Siantar Top Tbk.
Sugi Samapersada Tbk.
Sumalindo Lestari Jaya Tbk.
Tunas Baru Lampung Tbk.
Tembaga Mulia Semanan Tbk.
PT. Teijin Indonesia Fiber Tbk.

PWON
PYFA
RALS
RBMS
RICY
RIGS
RIMO
RMBA

9 Okt 1989
16 Okt 2001
24 Jul 1996
19 Des 1997
22 Jan 1998
26 Mar 1990
10 Nov 2000
5 Mar 1990

SAFE
SAIP
SCMA
SCPI
SIMA
SIMM
SIPD
SMAR
SMCB
SMDR
SMMA
SMSM
SONA
SQMI
SRSN
SSTM
STTP
SUGI
SULI
TBLA
TBMS
TFCO

15 Agust 1994
03-Mei-93
16 Jul 2002
8 Jun 1990
3 Jun 1994
28 Mar 2000
27 Des 1996
20 Nov 1992
10 Agust 1997
5 Des 1999
5 Jul 1995
9 Sept 1996
21 Jul 1992
15 Jul 2004
11 Jan 1993
20 Agust 1997
16 Des 1996
19 Jun 2002
21 Mar 1994
14 Peb 2000
30 Sept 1993
26 Peb 1980

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.

Tigaraksa Satria Tbk.


Timah (Persero) Tbk.
Tira Austenite Tbk.
Tirta Mahakam Resources Tbk.
Toko Gunung Agung Tbk.
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Tbk.

TGKA
TINS
TIRA
TIRT
TKGA
TKIM
TLKM

11 Jun 1990
19 Okt 1995
27 Jul 1993
13 Des 1999
6 Jan 1992
3 Apr 1990
14 Nov 1995

188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.

Tempo Inti Media Tbk.


Surya Toto Indonesia Tbk.
Tempo Scan Pacific Tbk.
Ultra Jaya Milk Industry Tbk.
Unggul Indah Cahaya Tbk.
Bakrie Sumatera Plantations Tbk.
United Tractors Tbk.
Voksel Electric Tbk.
Wahana Phonix Mandiri Tbk.
Wahana Ottomitra Multiartha Tbk.
Yulie Sekurindo Tbk.
Zebra Nusantara Tbk.

TMPO
TOTO
TSPC
ULTJ
UNIC
UNSP
UNTR
VOKS
WAPO
WOMF
YULE
ZBRA

8 Jan 2001
30 Okt 1990
17 Jun 1994
2 Jul 1990
6 Nov 1989
6 Mar 1990
19 Sept 1989
20 Okt 1990
22 Jun 2001
13 Des 2004
10 Des 2004
1 Agust 1991

B. Analisis Hasil Penelitian


1. Analisis Statistik Deskriptif
Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
diperoleh dari www.idx.co.id berupa data keuangan sampel perusahaan go public
dari tahun 2005 sampai tahun 2007 yang dijabarkan dalam bentuk statistik.
Variabel dari penelitian ini terdiri dari Return on Assets (ROA), Debt to Equity
Ratio (DER), ukuran perusahaan, dan reputasi Kantor Akuntan Publik sebagai
variabel bebas (independent variable) dan audit delay sebagai variabel terikat
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

(dependent variable). Statistik deskriptif dari variabel tersebut dari sampel


perusahaan go public selama periode 2005 sampai dengan tahun 2007 disajikan
dalam tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
ROA
DER
TA
KAP
AD
Valid N
(listwise)

N
196
198
196
182
197

Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
-,3043
,4115
,039852
,1010551
-17,5155
310,0507
4,884182
27,8589673
5469173868 79761989333333 4037062385902,19 10674826745143,140
0
1
,46
,500
27
124
72,58
15,935

173

Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.


Tabel di atas menunjukkan bahwa hanya variabel ROA dan DER memiliki
nilai minimum negatif, namun hal ini tidak bisa dijadikan sebagai dasar untuk
menyatakan bahwa perusahaan yang dijadikan sampel selalu merugi selama
periode pengamatan. Untuk nilai maksimum, semua variabel memiliki nilai yang
positif. Berikut ini perincian data deskriptif yang telah diolah :
a. Variabel ROA memiliki nilai minimum -0,3043 dan maksimum 0,4115
dengan rata-rata ROA sebesar 0,039852 dengan jumlah sampel sebanyak 196
perusahaan.
b. Variabel DER memiliki nilai minimum -17,5155 dan nilai maksimum
310,0507 dengan rata-rata DER sebesar 4,884182 dengan jumlah sampel
sebanyak 198 perusahaan.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

c. Variabel TA (Total Asset) memiliki nilai minimum Rp. 5.469.173.868 dan


nilai maksimum Rp. 79.761.989.333.333 dengan rata-rata TA sebesar Rp.
4.037.062.385.902,19 dengan jumlah sampel sebanyak 196 perusahaan.
d. Variabel KAP memiliki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1 dengan ratarata KAP sebesar 0,46 dengan jumlah sampel 182 perusahaan.
e. Variabel AD (Audit Delay) memiliki nilai minimum 27 hari dan nilai
maksimum 124 hari dengan rata-rata AD sebesar 72,58 hari dengan jumlah
sampel sebanyak 197 perusahaan.

2. Uji Asumsi Klasik


a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis :
H0 : data residual berdistribusi normal
H1 : data residual tidak berdistribusi normal
Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima,
sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak.
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Sebelum Data Di-trimming
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N
Normal Parameters(a,b)

Mean
Std. Deviation

Unstandardize
d Residual
199
,0000000
17,10020746

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Most Extreme
Differences

Absolute

,110
,110

Positive
Negative

-,085
1,552
,016

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.

Sumber: Output SPSS, diolah penulis, 2009.


Dari hasil pengolahan data tersebut, besar nilai Kolmogorov-Smirnov adalah
1,552 dan signifikansi pada 0,016 maka disimpulkan data tidak terdistribusi secara
normal karena p = 0,016 < 0,05. Data yang tidak terdistribusi secara normal
tersebut juga dapat dilihat melalui grafik histogram dan grafik normal plot data.

Histogram

Dependent Variable: AD
60

50

F
r
e
q
u
e
n
c
y

40

30

20

10
Mean =-9.23E-16
Std. Dev. =0.99
N =199

0
-4

-2

Regression Standardized Residual


Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Gambar 4.1
Histogram (sebelum data di-trimming)
Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2009.
Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal, dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa
distribusi data tidak normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data
tidak mengikuti garis diagonal yaitu menceng ke kiri (positive skewness).

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: AD

1.0

0.8

Expected
Cum Prob

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Observed Cum Prob

Gambar 4.2
Grafik Normal P-Plot (sebelum data di-trimming)
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2009.


Demikian pula dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot.
Pada grafik normal plot, kelihatan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal
serta mendekati garis diagonal sehingga disimpulkan bahwa data dalam model
regresi terlihat terdistribusi secara normal. Dari hasil uji normalitas dengan
Kolmogorov-Smirnov (K-S), grafik histogram, dan grafik normal plot,
menunjukkan data tidak terdistribusi secara normal. Ada beberapa cara mengubah
model regresi menjadi normal menurut Erlina (2007: 106), yaitu :
a. Lakukan transformasi data ke bentuk lainnya.
b. Lakukan trimming, yaitu membuang data outlier.
c. Lakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai
tertentu.
Untuk mengubah nilai residual agar terdistribusi normal, penulis melakukan
trimming data. Kemudian data diuji ulang berdasarkan asumsi normalitas. Berikut
ini hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov (K-S):
Tabel 4.4
Uji Normalitas Setelah Data Di-trimming
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N
Normal Parameters(a,b)
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

Unstandardize
d Residual
173
,0000000
15,22943489
,081
,058
-,081
1,059

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Asymp. Sig. (2-tailed)

,212

a Test distribution is Normal.


b Calculated from data.

Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2009.


Dari tabel di atas, besarnya Kolmogorov-Smirnov (K-S) adalah 1,059 dan
signifikansi pada 0,212 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model
regresi telah terdistribusi secara normal, dimana nilai signifikansinya lebih besar
dari 0,05 (p = 0,212 > 0,05). Dengan demikian, secara keseluruhan dapat
disimpilkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan
dapat

dilanjutkan

dengan

uji

asumsi

klasik

lainnya.

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Histogram

Dependent Variable: AD
40

F
r
e
q
u
e
n
c
y

30

20

10

Mean =1.35E-15
Std. Dev. =0.988
N =173

0
-2

Regression Standardized Residual

Gambar 4.3
Histogram (setelah data di-trimming)
Sumber: Output SPSS, diolah penulis, 2009.

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: AD

1.0

0.8

Expected
Cum
Prob

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Observed Cum Prob

Gambar 4.4
Grafik Normal P-Plot (setelah data di-trimming)
Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2009.
Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal, dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa
distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data
mengikuti garis diagonal yang tidak menceng (skewness) ke kiri maupun ke kanan
atau normal.

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Demikian pula pada grafik normal plot, terlihat titik-titik menyebar di sekitar
garis diagonal serta penyebarannya agak mendekati

dengan garis diagonal

sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara
normal.
b. Uji Multikoliniearitas
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikoliniearitas
adalah dengan melihat besaran korelasi antarvariabel independen dan besarnya
tingkat koliniearitas yang masih dapat ditolerir, yaitu tolerance > 0,10 dan
Variance Inflation Factor (VIF) < 10. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian.
Tabel 4.5
Coefficients untuk AD = f(ROA, DER, TA, KAP)
Coefficients a

Mo
del
1

(Constant)
ROA
DER
TA
KAP

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
1,633
76,060
12,796
-46,417
,003
,040
-1,97E-013
,000
-1,744
2,511

Standardiz
ed
Coefficient
s
Beta
-,278
,005
-,121
-,054

t
46,591
-3,627
,074
-1,639
-,695

Sig.
,000
,000
,941
,103
,488

Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
,897
,999
,963
,877

a. Dependent Variable: AD

Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2009.

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

1,114
1,001
1,039
1,140

Tabel 4.6
Coefficients Correlations untuk AD = f(ROA, DER, TA, KAP)
Coefficient Correlations
Model
1

Correlations

Covariances

KAP
DER
TA
ROA
KAP
DER
TA
ROA

KAP
1,000
-,015
-,160
-,303
6,306
-,001
-4,8E-014
-9,727

DER
-,015
1,000
,021
,029
-,001
,002
1,00E-016
,015

TA
-,160
,021
1,000
-,052
-4,8E-014
1,00E-016
1,44E-026
-8,0E-014

ROA
-,303
,029
-,052
1,000
-9,727
,015
-8,0E-014
163,737

a. Dependent Variable: AD

Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2009.

Melihat hasil besaran korelasi antarvariabel tampak bahwa di antara variabel


independen yang diuji, variabel ROA mempunyai korelasi paling tinggi yaitu
sebesar -0,303 atau sekitar 30,3%. Namun hal ini tidak menunjukkan gejala
korelasi yang tinggi (umumnya di atas 0,95), maka hal ini merupakan indikasi
tidak adanya multikoliniearitas. Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan
variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 yaitu 0,897; 0,999;
0,963; dan 0,877 yang berarti tidak ada terjadi korelasi antarvariabel independen.
Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama di mana variabel
independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 yaitu 1,114; 1,001; 1,039; dan

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

1,140. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada


multikoliniearitas antarvariabel independen dalam model ini.

c. Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas
adalah dengan melihat pola grafik yang dihasilkan dari pengolahan data dengan
menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah :
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang

teratur

(bergelombang,

melebar

kemudian

menyempit),

maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.


2) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau
terjadi homoskedastisitas.
Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi
heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas dengan mengamati penyebaran
titik-titik pada gambar.

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Scatterplot

Dependent Variable: AD
4

Regression 2
Studentized
Residual
0

-2

-4

-2

Regression Standardized Predicted Value

Gambar 4.5
Scatterplot
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2009.

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Adanya
titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain dikarenakan adanya
data observasi yang sangat berbeda dengan data observasi yang lain.
Untuk lebih akurat, maka dapat dilakukan uji lainnya yaitu uji Glejser dan uji
Park. Pada uji Park, dasar analisis adalah apabila koefisien parameter beta dari
persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa
dalam data model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas. Dalam uji
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Glejser, kondisi heteroskedastisitas apabila tidak ada satupun variabel bebas yang
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat nilai Absolut Ut
(AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan
5%. Berikut ini akan dilampirkan juga hasil uji Park dan uji Glejser.
Tabel 4.7
Hasil Uji Park
Coefficients a

Unstandardized
Coefficients
Mo
del
1

(Constant)
ROA
DER
TA
KAP

B
3,846
3,048
,002
3,04E-014
-,156

Std. Error
,231
1,809
,006
,000
,355

Standardiz
ed
Coefficient
s
Beta
,135
,024
,138
-,035

Collinearity Statistics
t
16,668
1,685
,320
1,793
-,438

Sig.
,000
,094
,750
,075
,662

Tolerance

VIF

,897
,999
,963
,877

1,114
1,001
1,039
1,140

a. Dependent Variable: ln_res_res

Sumber: Output SPSS, diolah penulis (2009)

Tabel 4.8
Hasil Uji Glejser
Coeffi cientsa

Mo
del
1

(Const ant)
ROA
DE R
TA
KA P

Unstandardized
Coeffic ients
St d.
B
Error
10,166
1,030
9,206
8,074
-,004
,025
8,36E-014
,000
1,759
1,585

St andardiz ed
Coeffic ients
Beta
,091
-,011
,085
,090

Collinearity
St atist ics
t
9,869
1,140
-,148
1,103
1,110

Sig.
,000
,256
,882
,272
,269

Tolerance
,897
,999
,963
,877

a. Dependent Variable: abs_res

Sumber: Output SPSS, diolah penulis, 2009.


Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

VIF
1,114
1,001
1,039
1,140

Berdasarkan hasil tampilan output uji Park koefisien parameter untuk variabel
bebas, tidak ada yang signifikan secara statistik, maka dapat disimpulkan bahwa
model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas. Signifikansi semua variabel
independen menunjukkan hasil yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,094; 0,750;
0,075; dan 0,662. Hasil tampilan output SPSS dalam uji Glejser dengan jelas
menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel terikat nilai Absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat
dari probabilitas signifikansi yag berada di atas tingkat kepercayaan 5% yaitu
0,256; 0,882; 0,272; dan 0,269. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak
mengandung adanya heteroskedastisitas. Hal ini konsisten dengan uji scatterplot.

3. Analisis Regresi
Dari hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang
dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear
Unbiased Estimator (BLUE) dan layak dilakukan analisis regresi. Untuk menguji
hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil
pengolahan data dengan program SPSS 15, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
a. Persamaan Regresi
Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan
beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen, melalui pengaruh ROA, DER, TA, dan KAP terhadapa AD.
Hasil regresi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Tabel 4.9
Hasil Analisis Regresi
Coefficients a

Mo
del
1

(Constant)
ROA
DER
TA
KAP

Unstandardized
Coefficients
Std. Error
B
1,633
76,060
12,796
-46,417
,040
,003
,000
-1,97E-013
2,511
-1,744

Standardiz
ed
Coefficient
s
Beta
-,278
,005
-,121
-,054

t
46,591
-3,627
,074
-1,639
-,695

Sig.
,000
,000
,941
,103
,488

Collinearity Statistics
VIF
Tolerance
,897
,999
,963
,877

1,114
1,001
1,039
1,140

a. Dependent Variable: AD

Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2009.

Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :


AD = 76,060 46,417ROA+ 0,003DER 19.691.253.125.860TA 1,744KAP +e
Keterangan :
1) Konstanta sebesar 76,060 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel
independen (X1, X2, X3, X4 = 0) maka audit delay sebesar 76,060 hari.
2) b1 sebesar -46,417 menunjukkan bahwa setiap kenaikan ROA sebesar 1
satuan, maka akan menurunkan audit delay sebesar 46,417 dengan asumsi
variabel lain tetap. Jika dihubungkan dengan rasio profitabilitas, karena rasio
profitabilitas diwakili oleh ROA, maka dapat dikatakan bahwa jika

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

profitabilitas meningkat sebesar 1 satuan, maka akan mengurangi audit delay


sebesar 46,417.
3) b2 sebesar 0,003 menunjukkan bahwa setiap kenaikan DER sebesar 1 satuan,
maka akan meningkatkan audit delay sebesar 0,003 dengan asumsi variabel
lain tetap. Jika dihubungkan dengan rasio solvabilitas, karena rasio
solvabilitas diwakili oleh DER, maka dapat dikatakan bahwa jika solvabilitas
meningkat sebesar 1 satuan, maka akan menambah audit delay sebesar 0,003.
4) b3 sebesar -19.691.253.125.860 menunjukkan bahwa setiap kenaikan total
asset sebesar 1 satuan, maka akan menurunkan audit delay sebesar
19.691.253.125.860 dengan asumsi variabel lain tetap. Jika dihubungkan
dengan ukuran perusahaan, karena ukuran perusahaan diproksikan oleh total
asset, maka dapat dikatakan bahwa jika ukuran perusahaan meningkat sebesar
1 satuan, maka akan mengurangi audit delay sebesar 19.691.253.125.860.
5) b4 sebesar -1,744.
a) Persamaan regresi estimasi reputasi Kantor Akuntan Publik Big Four (1)
terhadap audit delay.
AD=76,06046,417ROA+0,003DER19.691.253.125.860TA1,744KAP
AD=76,06046,417ROA+ 0,003DER 19.691.253.125.860TA 1,744(1)
AD = 74,316 46,417ROA+ 0,003DER 19.691.253.125.860TA
Artinya apabila variabel dianggap konstan maka audit delay pada
perusahaan yang terdaftar di BEI adalah 74,316 hari.

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

b) Persamaan regresi estimasi reputasi Kantor Akuntan Publik Non Big


Four (0) terhadap audit delay.
AD=76,06046,417ROA+0,003DER19.691.253.125.860TA1,744KAP
AD=76,06046,417ROA+0,003DER19.691.253.125.860TA1,744(0)
AD=76,06046,417ROA+0,003DER19.691.253.125.860TA
Artinya apabila variabel lainnya dianggap konstan, maka audit delay pada
perusahaan yang memiliki reputasi KAP Non Big Four adalah 76,060
hari.
b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau
hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.
Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati
1.
Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar variabel
independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai
dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabelvariabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square,
maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen semakin terbatas. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu
nilai R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap


variabel dependen.
Tabel 4.10
Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summary(b)
Model
1

R
,338(a)

R Square
,114

Adjusted R
Square
,093

Std. Error of
the Estimate
15,410

a Predictors: (Constant), KAP, DER, TA, ROA


b Dependent Variable: AD

Sumber: Output SPSS, diolah penulis, 2009.


Pada model summary, nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,338 yang berarti
bahwa korelasi atau hubungan antara audit delay (AD) dengan variabel
independennya (ROA, DER, TA, KAP) lemah karena berada di bawah 0,5. Angka
adjusted R square atau koefisien determinasi adalah 0,114. Hal ini berarti 11,4%
variasi atau perubahan dalam audit delay dapat dijelaskan oleh variasi dari ROA,
DER, total asset, dan reputasi KAP, sedangkan sisanya (88,6%) dijelaskan oleh
sebab-sebab lain.
c. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi
berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan
menggunakan uji t (t test) dan uji F (F test).
1) Uji t (t Test)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel
independennya. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 15, diperoleh hasil
sebagai berikut:
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Tabel 4.11
Hasil Uji t
Coefficients a

Mo
del
1

(Constant)
ROA
DER
TA
KAP

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
1,633
76,060
-46,417
12,796
,003
,040
-1,97E-013
,000
-1,744
2,511

Standardiz
ed
Coefficient
s
Beta
-,278
,005
-,121
-,054

t
46,591
-3,627
,074
-1,639
-,695

Sig.
,000
,000
,941
,103
,488

Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
,897
,999
,963
,877

1,114
1,001
1,039
1,140

a. Dependent Variable: AD

Sumber: Output SPSS, diolah penulis, 2009.


Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya thitung untuk variabel ROA sebesar
-3,627 dengan nilai signifikan 0,000. Hasil uji statistik tersebut dapat
menyimpulkan thitung adalah -3,627, sedangkan ttabel adalah 1,9742, sehingga
thitung > ttabel (3,627 > 1,9742), maka ROA secara parsial berpengaruh signifikan
negatif terhadap audit delay. Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
ROA berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Tabel di atas juga
menunjukkan besarnya thitung untuk variabel DER sebesar 0,074, sedangkan ttabel
adalah 1,9742, sehingga thitung < ttabel (0,074 < 1,9742), maka DER secara parsial
tidak berpengaruh terhadap audit delay. Signifikansi 0,941 menyimpulkan bahwa
signifikansi penelitian lebih besar dari 0,05 (0,941 > 0,05), maka H0 diterima dan
H1 ditolak, artinya DER tidak berpengaruh terhadap audit delay. Nilai thitung untuk
variabel total asset adalah sebesar -1,639, sedangkan ttabel adalah 1,9742, sehingga
thitung < ttabel (1,639 < 1,9742), maka total asset secara parsial tidak berpengaruh
terhadap audit delay. Signifikansi 0,103 menyimpulkan bahwa signifikansi
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

penelitian lebih besar dari 0,05 (0,103 > 0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak,
artinya total asset tidak berpengaruh terhadap audit delay. Sedangkan nilai thitung
variabel reputasi KAP sebesar -0,695 menunjukkan bahwa variabel reputasi KAP
secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit delay karena nilai ttabel adalah
1,9742, sehingga thitung < ttabel (0,695 < 1,9742). Signifikansi 0,488 menyimpulkan
bahwa signifikansi penelitian lebih besar dari 0,05 (0,488 > 0,05), maka H0
diterima dan H1 ditolak, artinya reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap audit
delay.
2) Uji F (F Test)
Untuk melihat pengaruh ROA, DER, total asset, dan reputasi KAP terhadap
audit delay secara simultan, dapat dihitung dengan menggunakan F test.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 15, maka diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji F
ANOVA(b)
Model
1

Regression
Residual

Sum of
Squares
5142,651

df
4

Mean Square
1285,663

39892,938
168
45035,589
172
a Predictors: (Constant), KAP, DER, TA, ROA
b Dependent Variable: AD

F
5,414

Sig.
,000(a)

237,458

Total

Sumber: Output SPSS, data diolah Penulis, 2009.


Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh Fhitung sebesar 5,414 dengan tingkat
signifikansi 0,000, sedangkan Ftabel sebesar 2,4254 dengan signifikansi 0,05.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima,
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

artinya ROA, DER, total asset, dan reputasi KAP secara simultan berpengaruh
dan signifikan terhadap audit delay karena Fhitung > Ftabel (5,414 > 2,4254) dan
signifikansi penelitian lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).

C. Pembahasan Hasil Penelitian


Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rata-rata lamanya audit delay adalah
72,58 hari, dengan nilai minimum 27 hari dan maksimum 124 hari. Variabel
ROA (dalam %) selama tahun 2005-2007 memiliki nilai minimum -0,3043 dan
maksimum 0,4115 dengan rata-rata ROA sebesar 0,039852. Variabel DER
(dalam %) selama 2005-2007 memiliki nilai minimum -17,5155 dan nilai
maksimum 310,0507 dengan rata-rata DER sebesar 4,884182. Variabel TA
(Total Asset) memiliki nilai minimum Rp. 5.469.173.868 dan nilai maksimum
Rp. 79.761.989.333.333 dengan rata-rata TA sebesar Rp. 4.037.062.385.902,19.
Variabel KAP memiliki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1 dengan rata-rata
KAP sebesar 0,46. Nilai adjusted R square sebesar 0,114. Hal ini berarti bahwa
11,4% variasi atau perubahan dalam audit delay dapat dijelaskan oleh variasi dari
ROA, DER, total asset, dan reputasi KAP, sedangkan sisanya sebesar 88,6%
dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian,
misalnya jenis perusahaan yang dijadikan sampel dan laba atau rugi perusahaan.
Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa secara parsial ROA mempunyai
pengaruh negatif dan signifikan terhadap audit delay. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Catrinasari (2006).
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Namun hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hossain
dan Taylor (1998), Rachmawati (2008), serta Almilia dan Setiady (2006). Hasil
penelitian menunjukkan pengaruh negatif, sesuai dengan logika teori yang telah
dipaparkan sebelumnya, bahwa kenaikan profitabilitas akan mengurangi lamanya
audit delay karena profitabilitas yang tinggi menunjukkan seberapa besar
keuntungan yang diperoleh sehingga audit delay akan lebih singkat sebab
perusahaan ingin lebih cepat menyampaikan good news tersebut kepada para
pemegang sahamnya.
Variabel DER tidak berpengaruh secara parsial terhadap audit delay. Hal ini
didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hossain dan Taylor
(1998), Rachmawati (2008), Ratnawaty dan Sugiharto (2005), serta Almilia dan
Setiady (2006). Hai ini tidak sesuai dengan logika teori yang dipaparkan
sebelumnya, dimana perusahaan yang memiliki tingkat solvabilitas tinggi akan
memiliki audit delay yang lebih singkat. Kemungkinan hal ini terjadi karena
dalam beberapa sampel terdapat perusahaan perbankan yang memiliki tingkat
solvabilitas yang tinggi, namun tidak memiliki audit delay yang singkat dan sama
sekali tidak terpengaruh dengan tingkat solvabilitas, sebab bagi perbankan hampir
seluruh asset perusahaan berasal dari kewajiban.
Total asset yang merupakan proksi ukuran perusahaan tidak berpengaruh
secara parsial terhadap audit delay. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hossain dan Taylor (1998), Sejati (2007), dan Ahmad et al (2005).
Namun hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

oleh Catrinasari (2006), Rachmawati (2008), serta Almilia dan Setiady (2006).
Hal ini dapat disebabkan oleh adanya sistem pengendalian intern perusahaan yang
kuat dan baik, sehingga penyampaian laporan keuangan auditan sudah ditentukan
waktunya.
Reputasi Kantor Akuntan Publik juga tidak berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap audit delay. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Hossain dan Taylor (1998) dan Ahmad et al (2005). Hal tersebut bertentangan
dengan hasil penelitian Rachmawati (2008), Ratnawaty dan Sugiharto (2005), dan
Adzrin et al. Berdasarkan hasil pengamatan, lamanya audit delay yang dilakukan
oleh KAP Big Four dan yang dilakukan Non Big Four tidak memperlihatkan
perbedaan yang mencolok. Hal ini bertentangan dengan logika teori yang
dijelaskan sebelumnya, bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four
cenderung memiliki audit delay yang lebih singkat. Malah, sering ditemui dalam
penelitian ini, ada beberapa perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four
memiliki audit delay yang lebih panjang dari perusahaan yang diaudit oleh KAP
Non Big Four. Hal ini memperjelas penyebab dari hasil penelitian ini, bahwa
audit delay yang lama tidak memiliki hubungan yang kuat dengan auditor yang
melakukan audit.
ROA, DER, total asset, dan reputasi KAP secara simultan berpengaruh
terhadap audit delay. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Rachmawati (2008).
Di dalam penelitiannya dinyatakan bahwa faktor internal (ROA, DER, dan total
asset) dan faktor eksternal (reputasi KAP) berpengaruh secara bersama-sama
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

terhadap audit delay. Ini berarti dalam memprediksi audit delay juga
memperhatikan ROA, DER, total asset, dan reputasi Kantor Akuntan Publik
secara bersama-sama.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dengan melihat hasil perhitungan dan analisis yang telah diperoleh, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. ROA secara parsial mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap
audit delay. Kenaikan profitabilitas akan mengurangi lamanya audit delay
karena profitabilitas yang tinggi menunjukkan seberapa besar keuntungan

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

yang diperoleh. Audit delay akan lebih singkat sebab perusahaan ingin lebih
cepat menyampaikan good news tersebut kepada para pemegang sahamnya.
2. DER tidak berpengaruh secara parsial terhadap audit delay. Hal ini didukung
oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hossain dan Taylor (1998),
Rachmawati (2008), Ratnawaty dan Sugiharto (2005), serta Almilia dan
Setiady (2006).
3. Total asset yang merupakan proksi ukuran perusahaan tidak berpengaruh
secara parsial terhadap audit delay. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hossain dan Taylor (1998), Sejati (2007), dan Ahmad et al
(2005).
4. Reputasi Kantor Akuntan Publik juga tidak berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap audit delay. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Hossain dan Taylor (1998) dan Ahmad et al (2005). Berdasarkan hasil
pengamatan, lamanya audit delay yang dilakukan oleh KAP Big Four dan
yang dilakukan Non Big Four tidak memperlihatkan nilai yang jauh
berbeda.
5. ROA, DER, total asset, dan reputasi KAP secara simultan berpengaruh
terhadap audit delay; sejalan dengan hasil penelitian Rachmawati (2008). Di
dalam penelitiannya dinyatakan bahwa faktor internal (ROA, DER, dan total
asset) dan faktor eksternal (reputasi KAP) berpengaruh secara bersama-sama
terhadap audit delay. Ini berarti dalam memprediksi audit delay juga

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

memperhatikan ROA, DER, total asset, dan reputasi Kantor Akuntan Publik
secara bersama-sama.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan saran :
1. Bagi Investor
Sebaiknya mencari tahu data keuangan perusahaan yang akan sangat
membantu dalam membuat pertimbangan atau prediksi yang akurat dalam
menetapkan keputusan investasi. Investor harus memperhatikan rasio-rasio
keuangan yang mencerminkan kinerja keuangan perusahaan di masa depan.
2. Bagi Praktisi Manajemen dan Analis Keuangan
Sebaiknya tidak terfokus pada satu faktor tertentu saja, namun lebih
memperluas analisis dengan logika teori yang tepat. Apabila memusatkan
perhatian pada suatu faktor, maka sebaiknya berfokus pada faktor yang telah
dibuktikan berpengaruh secara signifikan melalui penelitian.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
a. Model regresi yang dipakai tidak dapat menjelaskan penyebab variasi atau
perubahan audit delay secara tepat.
b. Hanya

mengambil

sebagian

kecil

dari

variabel

yang

mungkin

mempengaruhi audit delay, namun sebenarnya masih banyak variabel lain


yang dapat mempengaruhi audit delay.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

c. Periode pengamatan dalam penelitian ini terbatas karena hanya mencakup


tahun 2005-2007.
Disarankan agar:
a. Menggunakan variabel independen seperti laba atau rugi perusahaan dan
variabel lain yang mempengaruhi audit delay.
b. Menambah tahun pengamatan sehingga hasil yang diperoleh lebih dapat
dijadikan dasar prediksi lama audit delay perusahaan dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Hamzah, M. Nisarul Alim dan Imam Subekti. 2005. Pengujian Empiris
Audit Report Lag Menggunakan Client Cycle Time dan Firm Cycle Time.
Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo, hal 941-954

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Ahmad, Raja Adzrin Raja dan Khairul Anwar Kamarudin. Audit Delay and The
Timeliness of Corporate Reporting : Malaysian Evidence. MARA
University of Technology : Malaysia
Almilia, Luciana Spica dan Lucas Setiady. 2006. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Penyelesaian dan Penyajian Laporan Keuangan pada
Perusahaan yang Terdaftar di BEJ. Seminar Nasional Good Corporate
Governance. Universitas Trisakti Jakarta, hal 1-28
Arens, Alvin A dan James K. Loebbecke. 2006. Auditing dan Pelayanan
Verifikasi, Edisi Kesembilan. INDEKS : Jakarta
Baron, Robert A. ,dan Donn Bryne. 2000. Social Psychology : Understanding
Human Interaction, 9th Edition. Allyn and Bacon,Inc : Boston
Boynton, William, Raymond Johnson, dan Walter Kell. 2003. Modern Auditing,
Edisi Ketujuh, Jilid 1, Terjemahan Paul A. Rajoe, Gina Gania, dan Ichsan
Stiyo Budi. Erlangga: Jakarta
Catrinasari, Renny. 2006. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek
Jakarta (BEJ).Skripsi.Universitas Islam Indonesia : Yogyakarta
Erlina, dan Sri Mulyani. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis, Terbitan Pertama.
USU Press : Medan
Fachrudin. 2007. Audit Substantif atas Transaksi-Transaksi, Terbitan Pertama.
USU Press : Medan
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang
Hossain, Monirul Alam dan Peter J. Taylor. 1998. An Examination of Audit
Delay : Evidence from Pakistan. Papers 64 for APIRA 98 in Osaka, hal 116
Ikatan Akuntan Indonesia, 2001. Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba
Empat, Jakarta.
_____________________, 2002. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat,
Jakarta.
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi USU. 2004. Buku Petunjuk Teknis
Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi. Medan
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Karim, Waresul, Kamran Ahmed, dan Atiqul Islam. 2006. The Effect of
Regulation on Timeliness of Corporate Financial Reporting : Evidence from
Bangladesh. JOAAG Volume 1 Nomor 1, hal 15 -35
Rachmawaty, Sistya. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan
Terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.
Volume 10 Nomor 1, hal 1 10
Ratnawaty, dan Toto Sugiharto. 2005. Audit Delay pada Industri Real Estate dan
Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Faktor yang
Mempengaruhinya. Proceeding Seminar Nasional PESAT, hal 288 300
Sejati, Anggit Wasis. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit
Delay pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Jakarta Tahun 2003
2005. Skripsi, Universitas Negeri Semarang : Semarang
Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja
Grafindo Persada: Jakarta
Wild, John J, K. R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan
Keuangan, Edisi Kedelapan, Buku 1, Terjemahan Yanivi S. Bachtiar dan S.
Nurwahyu Harahap. Salemba Empat : Jakarta

Lampiran 1
Daftar Perusahaan Go Public yang Menjadi Sampel
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.

NAMA PERUSAHAAN
Astra Agro Lestari Tbk.
Abdi Bangsa Tbk.
Ades Waters Indonesia Tbk.
Adira Dinamika Multi Finance Tbk.
Polychem Indonesia Tbk.
Akbar Indomakmur Stimec Tbk
Aneka Kemasindo Utama Tbk.
Argha Karya Prima Ind. Tbk.
AKR Corporindo Tbk.
Asia Kapitalindo Securities Tbk.
Alfa Retailindo Tbk.
Aneka Tambang (Persero) Tbk.
Apexindo Pratama Duta Tbk.
Arwana Citramulia Tbk.
Ratu Prabu Energi Tbk.
Asuransi Bintang Tbk.
Asuransi Dayin Mitra Tbk.
Astra Graphia Tbk.
Astra International Tbk.
Asuransi Jasa Tania Tbk.
ATPK Resources Tbk.
Astra Otoparts Tbk.
Bank Bumiputera Indonesia Tbk.
BAT Indonesia Tbk.
Bayu Buana Tbk.
Bank Central Asia Tbk.
Buana Finance Tbk.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Bhakti Capital Indonesia Tbk.
Bank Century Tbk.
Bank Danamon Indonesia Tbk.
Bank Eksekutif Internasional Tbk.
BFI Finance Indonesia Tbk.
Bhakti Investama Tbk.
Sentul City Tbk.
Bank Kesawan Tbk.
Berlian Laju Tanker Tbk.
Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Bintang Mitra Semestaraya Tbk.
Bakrie & Brothers Tbk.
Bank Internasional Indonesia Tbk.

KODE EMITEN
AALI
ABBA
ADES
ADMF
ADMG
AIMS
AKKU
AKPI
AKRA
AKSI
ALFA
ANTM
APEX
ARNA
ARTI
ASBI
ASDM
ASGR
ASII
ASJT
ATPK
AUTO
BABP
BATI
BAYU
BBCA
BBLD
BBRI
BCAP
BCIC
BDMN
BEKS
BFIN
BHIT
BKSL
BKSW
BLTA
BMRI
BMSR
BNBR
BNII

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.

Barito Pacific Tbk.


Bumi Teknokultura Unggul Tbk.
Betonjaya Manunggal Tbk.
Budi Acid Jaya Tbk.
Bumi Resources Tbk.
Cahaya Kalbar Tbk.
Centrin Online Tbk.
Clipan Finance Indonesia Tbk.
Citra Mineral Investindo Tbk.
Citra Kebun Raya Agri Tbk.
Colorpak Indonesia Tbk.
Centris Multi Persada Pratama Tbk.
CENTEX Tbk.
Charoen Pokhpand Indonesia Tbk.
Citra Tubindo Tbk.
Duta Anggada Realty Tbk.
Davomas Abadi Tbk.
Danasupra Erapacific Tbk.
Dharma Samudera Fishing Ind. Tbk.
Daya Sakti Unggul Corporation Tbk.
Duta Pertiwi Tbk.
Darya Varia Laboratoria Tbk.
Dynaplast Tbk.
Energi Mega Persada Tbk.
Enseval Putra Megatrading Tbk.
Eratex Djaja Tbk.
Ever Shine Textile Industry Tbk.
Eterindo Wahanatama Tbk.
Fast Food Indonesia Tbk.
Fortune Indonesia Tbk.
PT. Titan Kimia Nusantara Tbk.
Goodyear Indonesia Tbk.
Gema Grahasarana Tbk.
Gudang Garam Tbk.
Gowa Makassar Tourism Development Tbk.
Equity Development Investment Tbk.
Hero Supermarket Tbk.
Hexindo Adiperkasa Tbk.
HM Sampoerna Tbk.
Infoasia Teknologi Global Tbk.
Indosiar Karya Media Tbk.
Intikeramik Alamsari Industri Tbk.

BRPT
BTEK
BTON
BUDI
BUMI
CEKA
CENT
CFIN
CITA
CKRA
CLPI
CMPP
CNTX
CPIN
CTBN
DART
DAVO
DEFI
DSFI
DSUC
DUTI
DVLA
DYNA
ENRG
EPMT
ERTX
ESTI
ETWA
FAST
FORU
FPNI
GDYR
GEMA
GGRM
GMTD
GSMF
HERO
HEXA
HMSP
IATG
IDKM
IKAI

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.

Indomobil Sukses International Tbk.


Indofarma Tbk.
Indal Aluminium Industry Tbk.
Indocitra Finance Tbk.
Intanwijaya Internasional Tbk.
Indofood Sukses Makmur Tbk.
Indorama Synthetics Tbk.
Indoexchange Tbk.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Intraco Penta Tbk.
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Indosat Tbk.
Jaka Inti Realtindo Tbk.
Jembo Cable Company Tbk.
Jakarta International Hotels & Developments Tbk.
Jakarta Kyoei Steel Works Ltd. Tbk.
Jaya Real Property Tbk.
Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.
GT Kabel Indonesia Tbk.
Kabelindo Murni Tbk.
Kedawung Setia Industrial Tbk.
Kedaung Indah Can Tbk.
Kawasan Industri Jababeka Tbk.
Resource Alam Indonesia Tbk.
Kalbe Farma Tbk.
Perdana Bangun Pusaka Tbk.
Leyand International Tbk.
Lion Metal Works Tbk.
Langgeng Makmur Industri Tbk.
Lionmesh Prima Tbk.
Lippo Cikarang Tbk.
Multi Prima Sejahtera Tbk.
Lippo E-Net Tbk.
Pacific Utama Tbk.
Lautan Luas Tbk.
Mas Murni Indonesia Tbk.
Mitra Adiperkasa Tbk.
Bank Mayapada International Tbk.
Modernland Realty Ltd. Tbk.
Modern International Tbk.
Merck Tbk.
Nusantara Infrastructure Tbk.

IMAS
INAF
INAI
INCF
INCI
INDF
INDR
INDX
INKP
INTA
INTP
ISAT
JAKA
JECC
JIHD
JKSW
JRPT
JSPT
KBLI
KBLM
KDSI
KICI
KIJA
KKGI
KLBF
KONI
LAPD
LION
LMPI
LMSH
LPCK
LPIN
LPLI
LPPF
LTLS
MAMI
MAPI
MAYA
MDLN
MDRN
MERK
META

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.

Mitra Rajasa Tbk.


Multi Bintang Indonesia Tbk.
Mulia Industrindo Tbk.
Multipolar Tbk.
Matahari Putra Prima Tbk.
Mustika Ratu Tbk.
Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.
Metrodata Electronics Tbk.
Metro Supermarket Realty Tbk.
Hanson International Tbk.
Indonesia Prima Property Tbk.
Panorama Sentrawisata Tbk.
Pan Brothers Tbk.
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
Plaza Indonesia Realty Tbk.
Panin Insurance Tbk.
Panin Life Tbk.
Pudjiadi & Sons Estates Ltd. Tbk.
Polysindo Eka Perkasa Tbk.
Pool Advista Indonesia Tbk.
Prima Alloy Steel Universal Tbk.
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk.
Petrosea Tbk.
Pioneerindo Gourmet International Tbk.
Pakuwon Jati Tbk.
Pyridam Farma Tbk.
Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk.
Ricky Putra Globalindo Tbk.
Rig Tenders Tbk.
Rimo Catur Lestari Tbk.
Bentoel International Investama Tbk.
Steady Safe Tbk.
Surabaya Agung Industry Pulp Tbk.
Surya Citra Media Tbk.
Schering Plough Indonesia Tbk.
Siwani Makmur Tbk.
Surya Intrindo Makmur Tbk.
Sierad Produce Tbk.
SMART Tbk.
Holcim Indonesia Tbk.

MIRA
MLBI
MLIA
MLPL
MPPA
MRAT
MREI
MTDL
MTSM
MYRX
OMRE
PANR
PBRX
PGAS
PJAA
PLIN
PNIN
PNLF
PNSE
POLY
POOL
PRAS
PTBA
PTRO
PTSP
PWON
PYFA
RALS
RBMS
RICY
RIGS
RIMO
RMBA
SAFE
SAIP
SCMA
SCPI
SIMA
SIMM
SIPD
SMAR
SMCB

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.

Samudera Indonesia Tbk.


Sinar Mas Multiartha Tbk.
Selamat Sempurna Tbk.
Sona Topas Tourism Industry Tbk.
Allbond Makmur Usaha Tbk.
Indo Acidtama Tbk.
Sunson Textile Manufacturer Tbk.
Siantar Top Tbk.
Sugi Samapersada Tbk.
Sumalindo Lestari Jaya Tbk.
Tunas Baru Lampung Tbk.
Tembaga Mulia Semanan Tbk.
PT. Teijin Indonesia Fiber Tbk.
Tigaraksa Satria Tbk.
Timah (Persero) Tbk.
Tira Austenite Tbk.
Tirta Mahakam Resources Tbk.
Toko Gunung Agung Tbk.
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Tempo Inti Media Tbk.
Surya Toto Indonesia Tbk.
Tempo Scan Pacific Tbk.
Ultra Jaya Milk Industry Tbk.
Unggul Indah Cahaya Tbk.
Bakrie Sumatera Plantations Tbk.
United Tractors Tbk.
Voksel Electric Tbk.
Wahana Phonix Mandiri Tbk.
Wahana Ottomitra Multiartha Tbk.
Yulie Sekurindo Tbk.
Zebra Nusantara Tbk.

SMDR
SMMA
SMSM
SONA
SQMI
SRSN
SSTM
STTP
SUGI
SULI
TBLA
TBMS
TFCO
TGKA
TINS
TIRA
TIRT
TKGA
TKIM
TLKM
TMPO
TOTO
TSPC
ULTJ
UNIC
UNSP
UNTR
VOKS
WAPO
WOMF
YULE
ZBRA

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Lampiran 2
Data Return on Asset (ROA) Perusahaan Sampel Tahun 2005-2007
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.

KODE
EMITEN
AALI
ABBA
ADES
ADMF
ADMG
AIMS
AKKU
AKPI
AKRA
AKSI
ALFA
ANTM
APEX
ARNA
ARTI
ASBI
ASDM
ASGR
ASII
ASJT
ATPK
AUTO
BABP
BATI
BAYU
BBCA
BBLD
BBRI

2005

2006

2007

AVERAGE

0,3602
-0,623
-0,5599
0,4138
0,0069
0,0179
0,0437
0,0051
0,0925
-0,0631
0,0067
0,1878
-0,0182
0,1449
0,0138
0,0127
0,0413
0,1054
0,1746
0,0646
-0,0265
0,1416
-0,0151
0,0442
0,0408
0,0341
0,1212
0,0457

0,33
0,033
-0,5536
0,2272
-0,0585
0,0068
0,001
0,0167
0,0796
-0,0214
0,0462
0,3045
0,1383
0,0877
-0,6625
-0,0031
0,0079
0,1395
0,1014
0,0042
-0,3442
0,1276
0,0023
-0,1351
0,0192
0,0343
0,1198
0,0382

0,5444
0,0774
-0,8502
0,2425
0,0104
0,0227
-0,0022
0,0168
0,0967
0,0107
-0,0086
0,6066
0,094
0,1
-0,2642
-0,1172
0,0054
0,1526
0,1674
-0,0505
-0,2518
0,1671
0,0052
-0,0713
0,0377
0,0294
0,0788
0,0382

0,41153333
-0,1708667
-0,6545667
0,2945
-0,0137333
0,0158
0,01416667
0,01286667
0,0896
-0,0246
0,01476667
0,3663
0,07136667
0,11086667
-0,3043
-0,0358667
0,0182
0,1325
0,1478
0,0061
-0,2075
0,14543333
-0,0025333
-0,0540667
0,03256667
0,0326
0,1066
0,0407

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.

BCAP
BCIC
BDMN
BEKS
BFIN
BHIT
BKSL
BKSW
BLTA
BMRI
BMSR
BNBR
BNII
BRPT
BTEK
BTON
BUDI
BUMI
CEKA
CENT
CFIN
CITA
CKRA
CLPI
CMPP
CNTX
CPIN
CTBN
DART
DAVO
DEFI
DSFI
DSUC
DUTI
DVLA
DYNA
ENRG
EPMT
ERTX

0,0495
0,0018
0,0442
-0,0439
0,1303
0,0235
-0,0126
0,0031
0,0826
0,0047
-0,0092
-0,0748
0,0187
0,1551
-0,0679
0,0854
-0,0048
0,1078
-0,0799
0,0513
0,0994
0,0149
0,0014
0,1035
0,0023
0,0689
0,0262
0,0945
0,1237
0,0681
0,0208
0,0036
-0,1124
0,0222
0,1926
0,0362
0,0345
0,1531
-0,0403

0,0543
0,0035
0,0256
-0,0102
0,1428
0,0254
0,0094
0,0029
0,1479
0,0106
-0,0127
0,0541
0,014
0,0095
-0,1124
0,0316
0,0448
0,0895
0,0692
0,0881
0,0889
0,1901
0,0049
0,0841
-0,2583
-0,0655
0,0927
0,1907
0,0959
0,0923
0,0081
-0,2882
-0,046
0,0305
0,1496
0,0035
0,0004
0,1623
-0,0142

0,1369
0,0035
0,0371
0,0013
0,1104
0,0788
0,0484
0,0033
0,0372
0,0198
0,0231
0,0428
0,0068
0,0028
-0,0939
0,2673
0,0488
0,3032
0,0589
0,1694
0,0563
0,2296
0,0112
0,0848
-0,2162
-0,0892
0,061
0,1965
0,0487
0,0773
0,004
0,0098
-0,1839
0,0292
0,1378
0,0146
-0,0055
0,1552
-0,1055

0,08023333
0,00293333
0,03563333
-0,0176
0,12783333
0,04256667
0,01506667
0,0031
0,08923333
0,0117
0,0004
0,00736667
0,01316667
0,0558
-0,0914
0,1281
0,0296
0,16683333
0,01606667
0,10293333
0,08153333
0,14486667
0,00583333
0,0908
-0,1574
-0,0286
0,05996667
0,16056667
0,08943333
0,07923333
0,01096667
-0,0916
-0,1141
0,0273
0,16
0,0181
0,0098
0,15686667
-0,0533333

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.

ESTI
ETWA
FAST
FORU
FPNI
GDYR
GEMA
GGRM
GMTD
GSMF
HERO
HEXA
HMSP
IATG
IDKM
IKAI
IMAS
INAF
INAI
INCF
INCI
INDF
INDR
INDX
INKP
INTA
INTP
ISAT
JAKA
JECC
JIHD
JKSW
JRPT
JSPT
KBLI
KBLM
KDSI
KICI
KIJA

-0,0202
-0,0028
0,1531
-0,0438
-0,1914
-0,0173
0,0306
0,1225
0,0322
0,0289
0,0425
0,1325
0,3121
0,0846
-0,1204
-0,0173
0,0157
0,0309
-0,043
-0,0193
0,0938
0,0288
0,005
-0,6009
0,0031
0,0306
0,1023
0,0718
0,0099
-0,0047
-0,0597
-0,0049
0,0603
-0,0499
0,0576
0,0003
-0,018
-0,0634
0,0752

-0,1319
0,0209
0,1985
0,0352
-0,2616
0,0806
0,0359
0,0738
0,0383
0,0199
0,0561
0,0481
0,4222
0,0493
-0,2794
-0,0388
-0,0237
0,0583
0,0078
0,0046
-0,029
0,076
0,0049
0,2079
-0,005
0,0147
0,0898
0,0591
0,0087
0,0039
-0,0328
0,0956
0,0685
-0,0089
0,1563
0,0538
0,0284
-0,129
0,0224

-0,0391
0,018
0,229
0,0581
-0,1156
0,1055
0,0287
0,0921
0,0405
0,0173
0,0554
0,0538
0,3409
0,0326
-0,1408
-0,0015
0,0062
0,0219
-0,0008
-0,0484
0,0184
0,0699
0,0054
-2,6446
0,0203
0,0176
0,1415
0,0647
0,0051
0,0795
-0,071
0,111
0,0788
0,0268
0,0831
0,0446
0,0402
-0,065
0,0129

-0,0637333
0,01203333
0,19353333
0,0165
-0,1895333
0,05626667
0,03173333
0,09613333
0,037
0,02203333
0,05133333
0,07813333
0,3584
0,0555
-0,1802
-0,0192
-0,0006
0,03703333
-0,012
-0,0210333
0,02773333
0,05823333
0,0051
-1,0125333
0,00613333
0,02096667
0,1112
0,0652
0,0079
0,02623333
-0,0545
0,06723333
0,0692
-0,0106667
0,099
0,0329
0,01686667
-0,0858
0,03683333

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.

KKGI
KLBF
KONI
LAPD
LION
LMPI
LMSH
LPCK
LPIN
LPLI
LPPF
LTLS
MAMI
MAPI
MAYA
MDLN
MDRN
MERK
META
MIRA
MLBI
MLIA
MLPL
MPPA
MRAT
MREI
MTDL
MTSM
MYRX
OMRE
PANR
PBRX
PGAS
PJAA
PLIN
PNIN
PNLF
PNSE
POLY

-0,0285
0,2246
-0,013
-0,0753
0,1702
0,0375
0,1508
0,0043
-0,0911
0,0523
-0,0383
0,0518
0,0126
0,0924
0,0076
0,0147
-0,0376
0,3849
0,0327
0,0193
0,2235
-0,1444
0,0375
0,0556
0,0388
0,0207
0,065
0,0576
-0,0234
-0,017
0,0019
0,0378
0,1085
0,198
0,0664
0,0355
0,072
0,0362
-0,1443

-0,1343
0,2357
-0,0124
0,114
0,1585
0,0117
0,098
0,0002
-0,0035
0,0319
-0,0462
0,0344
0,03
0,0604
0,0143
-0,0022
0,0116
0,4374
-0,0076
0,0265
0,1819
-0,1334
0,0225
0,0323
0,0466
0,0542
0,0597
0,0678
-0,1349
0,0451
0,0167
0,0274
0,1751
0,1869
0,0828
0,0776
0,0634
0,0508
-0,1139

-0,1538
0,2255
-0,0145
0,0071
0,1699
0,0048
0,1419
0,0107
0,1514
0,3441
0,3779
0,0578
0,0068
0,0512
0,0132
0,0283
0,0076
0,3875
0,0364
0,0094
0,2109
-0,2699
0,0193
0,0254
0,0473
0,0622
0,0857
0,0614
-0,261
0,0323
0,0434
0,0355
0,1206
0,1574
0,0399
0,0756
0,067
0,0939
-0,0833

-0,1055333
0,2286
-0,0133
0,01526667
0,1662
0,018
0,13023333
0,00506667
0,01893333
0,14276667
0,0978
0,048
0,01646667
0,068
0,0117
0,0136
-0,0061333
0,40326667
0,0205
0,0184
0,20543333
-0,1825667
0,02643333
0,03776667
0,04423333
0,0457
0,07013333
0,06226667
-0,1397667
0,02013333
0,02066667
0,03356667
0,13473333
0,18076667
0,06303333
0,0629
0,06746667
0,0603
-0,1138333

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.

POOL
PRAS
PTBA
PTRO
PTSP
PWON
PYFA
RALS
RBMS
RICY
RIGS
RIMO
RMBA
SAFE
SAIP
SCMA
SCPI
SIMA
SIMM
SIPD
SMAR
SMCB
SMDR
SMMA
SMSM
SONA
SQMI
SRSN
SSTM
STTP
SUGI
SULI
TBLA
TBMS
TFCO
TGKA
TINS
TIRA
TIRT

0,0456
0,0125
0,23
0,1088
0,0848
0,0349
0,0254
0,1677
-0,016
0,1267
0,0896
-0,0244
0,0572
-0,0515
-0,1894
0,0605
0,0122
0,0542
-0,1216
-0,1025
0,0517
-0,0257
0,1723
0,0502
0,1539
0,0228
-0,0697
0,0768
-0,0746
0,0316
-0,2413
-0,2
0,0128
-0,021
-0,0874
0,0398
0,0745
0,0437
0,0206

0,1261
-0,0065
0,2153
0,0869
-0,0232
0,0927
0,034
0,1584
0,0036
0,1149
0,0242
-0,796
0,0765
-0,076
0,0243
0,0724
-0,007
0,0295
-0,1036
0,0628
0,1187
0,0341
0,0419
0,0373
0,1466
0,0162
-0,1148
0,1098
-0,0284
0,0449
0,0129
0,0011
0,0386
0,0291
-0,1966
0,0418
0,1004
0,0299
0,0081

0,1024
0,0075
0,2694
0,0768
0,0184
0,0357
0,0276
0,1603
0,0078
0,1004
0,0376
0,0207
0,0728
-0,0607
-0,0822
0,0818
0,049
-0,0765
-0,0496
0,0362
0,1876
0,0259
0,0588
0,0426
0,1574
0,0398
-1,0781
0,1141
-0,0372
0,0449
0,1056
0,0167
0,0564
-0,0023
-0,1268
0,0561
0,5273
0,015
0,0038

0,09136667
0,0045
0,23823333
0,09083333
0,02666667
0,05443333
0,029
0,16213333
-0,0015333
0,114
0,05046667
-0,2665667
0,06883333
-0,0627333
-0,0824333
0,07156667
0,01806667
0,0024
-0,0916
-0,0011667
0,11933333
0,01143333
0,091
0,04336667
0,15263333
0,02626667
-0,4208667
0,10023333
-0,0467333
0,04046667
-0,0409333
-0,0607333
0,03593333
0,00193333
-0,1369333
0,0459
0,23406667
0,02953333
0,01083333

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

185.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.

TKGA
TKIM
TLKM
TMPO
TOTO
TSPC
ULTJ
UNIC
UNSP
UNTR
VOKS
WAPO
WOMF
YULE
ZBRA

0,0067
0,018
0,2612
-0,0624
0,11
0,1726
0,0038
0,024
0,1294
0,1472
0,0074
0,0187
0,0835
0,0387
0,0114

-0,115
-0,0092
0,2927
-0,0457
0,1294
0,1475
0,0207
0,011
0,1405
0,1202
0,1144
0,0102
0,0265
0,03
-0,1119

0,0293
0,0038
0,3119
0,034
0,0908
0,1433
0,0287
0,018
0,0798
0,1575
0,0959
0,0011
-0,0718
0,0423
-0,1159

-0,0263333
0,0042
0,2886
-0,0247
0,11006667
0,15446667
0,01773333
0,01766667
0,11656667
0,14163333
0,07256667
0,01
0,01273333
0,037
-0,0721333

Lampiran 3
Data Debt to Equity Ratio (DER) Perusahaan Sampel Tahun 2005-2007
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

KODE
EMITEN
AALI
ABBA
ADES
ADMF
ADMG
AIMS
AKKU
AKPI
AKRA
AKSI
ALFA
ANTM
APEX
ARNA
ARTI
ASBI
ASDM

2005

2006

2007

AVERAGE

0,1862
0,455
-3,3896
1,34
1,9412
2,3589
0,1847
1,4078
0,8602
0,1588
1,1813
1,1134
1,0473
1,1005
2,0193
1,3453
1,2741

0,2393
0,7983
-2,0764
2,2062
2,1855
2,738
0,4814
1,3561
1,0871
0,2364
1,0182
0,7028
1,0869
1,5011
0,9331
1,1059
1,4165

0,2834
0,8423
1,6639
1,6962
2,154
1,0488
0,5597
1,3179
1,5653
4,545
0,844
0,3735
1,0886
1,6844
0,8276
1,47
1,2555

0,2363
0,69853333
-1,2673667
1,74746667
2,09356667
2,04856667
0,4086
1,3606
1,17086667
1,64673333
1,0145
0,7299
1,07426667
1,42866667
1,26
1,30706667
1,31536667

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.

ASGR
ASII
ASJT
ATPK
AUTO
BABP
BATI
BAYU
BBCA
BBLD
BBRI
BCAP
BCIC
BDMN
BEKS
BFIN
BHIT
BKSL
BKSW
BLTA
BMRI
BMSR
BNBR
BNII
BRPT
BTEK
BTON
BUDI
BUMI
CEKA
CENT
CFIN
CITA
CKRA
CLPI
CMPP
CNTX
CPIN
CTBN

0,8212
1,1141
0,5902
0,0079
0,709
20,15
0,6367
0,878
8,4767
0,6822
8,1946
0,9792
35,2284
6,8743
9,2737
0,3891
0,4611
0,4363
11,6381
2,9378
10,3453
0,1105
0,5729
9,338
1,1711
0,015
0,1172
3,7638
7,8399
0,8504
0,0826
0,8253
11,5798
0,0172
0,8413
0,8692
1,228
3,125
0,699

0,9761
1,4077
0,6408
0,9096
0,5722
9,4352
0,7436
0,8152
8,7855
0,6022
8,1668
1,9294
17,6499
7,6664
9,1768
0,3561
3,3626
0,2143
15,2779
1,6207
9,1559
0,1233
0,3649
9,0417
0,6378
0,0252
0,3148
2,903
5,9547
0,4334
0,0642
0,733
10,0048
0,034
1,2524
1,0272
1,988
2,728
1,128

0,9886
1,1687
0,7639
0,1082
0,4841
10,82
1,0101
1,1076
9,6647
0,7749
9,4815
1,7968
11,5015
7,222
10,6167
1,0976
1,493
0,1206
15,5084
5,2338
9,911
0,0054
1,4769
9,2883
0,3201
0,0035
0,3503
1,3121
1,2636
1,8017
0,0499
0,5768
1,6919
0,2273
1,2892
1,3025
3,5679
3,4534
0,8699

0,92863333
1,23016667
0,66496667
0,3419
0,58843333
13,4684
0,7968
0,9336
8,97563333
0,68643333
8,6143
1,56846667
21,4599333
7,25423333
9,68906667
0,61426667
1,77223333
0,25706667
14,1414667
3,2641
9,80406667
0,07973333
0,8049
9,22266667
0,70966667
0,01456667
0,26076667
2,65963333
5,0194
1,0285
0,06556667
0,7117
7,75883333
0,09283333
1,12763333
1,0663
2,2613
3,10213333
0,89896667

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.

DART
DAVO
DEFI
DSFI
DSUC
DUTI
DVLA
DYNA
ENRG
EPMT
ERTX
ESTI
ETWA
FAST
FORU
FPNI
GDYR
GEMA
GGRM
GMTD
GSMF
HERO
HEXA
HMSP
IATG
IDKM
IKAI
IMAS
INAF
INAI
INCF
INCI
INDF
INDR
INDX
INKP
INTA
INTP
ISAT

4,0542
1,2372
0,7486
0,9354
12,6859
1,649
0,4097
1,5709
6,8839
1,429
-21,362
0,7457
0,3356
0,656
0,5574
3,52
0,6789
4,0916
0,6866
2,5447
1,3201
1,9471
2,1022
1,5545
0,718
1,3558
5,7837
19,5562
0,956
10,5738
2,1337
0,1167
2,3309
1,3758
0,044
1,5696
1,8139
0,8717
1,2781

2,768
1,7708
0,3659
1,3413
65,1512
1,4785
0,3517
1,709
4,3914
0,9049
-17,3295
0,8528
0,427
0,6779
0,8615
-36,7413
0,616
3,9911
0,6505
2,332
1,5482
1,8071
2,4846
1,2071
0,5416
2,8208
2,2689
20,8978
1,4491
8,9472
2,1016
0,135
1,485
1,5103
0,1739
1,8443
1,6784
0,5919
1,2384

4,0386
2,2662
0,1093
0,6861
-5,7225
1,3682
0,2135
1,6347
1,7976
0,8579
-13,8551
0,9946
0,1927
0,6682
1,2449
6,9291
0,9353
4,6416
0,6933
2,2147
1,8759
1,7208
2,6341
0,9443
0,5386
3,8473
1,2651
27,0393
2,4622
5,3853
2,5572
0,1516
2,6206
1,6242
-1,3327
1,8172
1,6987
0,4431
1,7204

3,62026667
1,75806667
0,40793333
0,9876
24,0382
1,49856667
0,32496667
1,6382
4,35763333
1,06393333
-17,515533
0,86436667
0,31843333
0,66736667
0,88793333
-8,7640667
0,7434
4,24143333
0,6768
2,3638
1,5814
1,825
2,40696667
1,2353
0,5994
2,67463333
3,1059
22,4977667
1,62243333
8,3021
2,26416667
0,13443333
2,1455
1,50343333
-0,3716
1,7437
1,73033333
0,63556667
1,4123

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.

JAKA
JECC
JIHD
JKSW
JRPT
JSPT
KBLI
KBLM
KDSI
KICI
KIJA
KKGI
KLBF
KONI
LAPD
LION
LMPI
LMSH
LPCK
LPIN
LPLI
LPPF
LTLS
MAMI
MAPI
MAYA
MDLN
MDRN
MERK
META
MIRA
MLBI
MLIA
MLPL
MPPA
MRAT
MREI
MTDL
MTSM

0,1105
0,3616
10,3
-1,8059
0,4156
1,2035
35,7964
0,8315
3,854
1,0933
0,2361
0,7203
0,7625
2,0372
1,2368
0,2285
0,3485
0,9877
1,4995
0,8764
1,3465
1,438
2,1005
0,0471
0,7166
84.986
1,0628
6,077
0,2088
0,488
3,2853
1,5244
-2,5359
2,3926
1,1834
0,137
1,1708
1,463
0,4734

0,1539
4,7026
1,8658
-1,7452
0,5504
1,3141
5,9132
0,8178
1,8203
1,3933
0,1714
0,8378
0,3607
2,1593
1,1041
0,2532
0,3464
0,8558
1,5962
0,7697
2,9765
1,3886
2,4341
0,0232
1,0043
8,9654
1,3594
1,8497
0,2001
0,3288
3,3814
2,0755
-2,1851
3,6308
1,7674
0,1038
0,8329
1,7337
0,3187

0,1873
4,3914
2,5328
-1,7466
0,6318
1,3718
1,7359
0,9666
1,4371
0,2773
0,5126
1,0856
0,331
2,2309
1,3827
0,2723
0,3623
1,1555
1,8006
0,789
0,0431
0,4353
2,4228
0,0476
1,4147
3,7522
1,3556
1,8853
0,1814
0,7227
1,0933
2,1446
-1,8694
3,6179
1,5714
0,1303
0,9989
2,8823
0,2903

0,15056667
3,15186667
4,89953333
-1,7659
0,5326
1,29646667
14,4818333
0,87196667
2,37046667
0,9213
0,3067
0,88123333
0,48473333
2,14246667
1,2412
0,25133333
0,3524
0,99966667
1,6321
0,8117
1,45536667
1,0873
2,31913333
0,0393
1,0452
28332,9059
1,25926667
3,27066667
0,19676667
0,51316667
2,58666667
1,91483333
-2,1968
3,21376667
1,5074
0,1237
1,00086667
2,02633333
0,3608

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.

MYRX
OMRE
PANR
PBRX
PGAS
PJAA
PLIN
PNIN
PNLF
PNSE
POLY
POOL
PRAS
PTBA
PTRO
PTSP
PWON
PYFA
RALS
RBMS
RICY
RIGS
RIMO
RMBA
SAFE
SAIP
SCMA
SCPI
SIMA
SIMM
SIPD
SMAR
SMCB
SMDR
SMMA
SMSM
SONA
SQMI
SRSN

1,3641
2,5342
1,2609
2,5582
1,7995
0,4014
0,3717
0,6667
0,4688
1,9523
-2,0119
0,063
3,3311
0,3784
0,5926
33,0521
19,9959
0,2061
0,3264
0,1177
0,6331
0,0427
0,9223
0,6537
-0,0858
-1,8921
0,6288
70,3016
0,5302
1,3362
0,2267
1,3835
2,9753
0,716
2,089
0,6104
2,3895
0,1403
1,4667

1,9554
1,9578
1,4952
3,7322
1,5877
0,3188
0,3936
0,7172
0,4006
1,8075
-1,9669
0,0551
3,6782
0,3486
0,6026
832,6337
1,9272
0,2749
0,2993
0,0794
0,7584
0,6555
4,3113
0,9714
-3,4597
-2,0184
0,598
-68,9825
0,5706
2,287
0,131
1,0598
2,3668
0,9766
3,1213
0,529
2,1297
0,134
1,0582

4,8771
1,7985
1,6377
4,8478
2,0901
0,5685
0,7655
0,9551
0,559
1,7221
-1,7698
0,0653
3,1906
0,399
0,9452
64,4662
1,9924
0,4214
0,3545
0,2019
0,7142
0,5545
3,6467
1,5035
-3,6452
-4,7395
1,0611
708,6128
0,9245
1,9699
0,2871
1,2853
2,1932
0,9491
4,9098
0,6544
2,2283
0,3928
0,794

2,7322
2,09683333
1,4646
3,71273333
1,82576667
0,42956667
0,51026667
0,77966667
0,47613333
1,8273
-1,9162
0,06113333
3,39996667
0,37533333
0,71346667
310,050667
7,97183333
0,3008
0,32673333
0,133
0,7019
0,41756667
2,9601
1,04286667
-2,3969
-2,8833333
0,76263333
236,643967
0,6751
1,86436667
0,21493333
1,24286667
2,51176667
0,88056667
3,37336667
0,59793333
2,24916667
0,22236667
1,1063

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.

SSTM
STTP
SUGI
SULI
TBLA
TBMS
TFCO
TGKA
TINS
TIRA
TIRT
TKGA
TKIM
TLKM
TMPO
TOTO
TSPC
ULTJ
UNIC
UNSP
UNTR
VOKS
WAPO
WOMF
YULE
ZBRA

2,7511
0,453
0,3089
4,9676
1,8327
8,1919
5,623
2,2437
0,7913
1,367
3,2037
10,2779
2,3841
1,3985
0,7522
2,9296
0,2579
0,5392
1,2156
1,5369
1,5797
0,7823
1,2273
3,5861
0,0547
0,9455

2,9221
0,3628
0,3128
2,6087
1,369
7,2824
-27,4356
3,0302
1,0648
2,3263
1,8822
78,6042
2,7891
1,3852
0,836
2,2356
0,2303
0,5316
1,4252
1,7752
1,438
0,8159
1,2912
6,7735
0,1926
0,9818

2,9775
0,4429
0,3333
2,202
1,6238
10,1646
-10,6331
3,5655
0,4982
2,1414
1,7865
28,5095
2,8113
1,1558
0,7757
1,8811
0,2639
0,6383
1,133
0,8064
1,2587
1,6067
1,4197
12,674
0,2288
0,7914

2,88356667
0,41956667
0,31833333
3,25943333
1,6085
8,5463
-10,815233
2,94646667
0,78476667
1,9449
2,2908
39,1305333
2,6615
1,31316667
0,78796667
2,34876667
0,2507
0,5697
1,25793333
1,37283333
1,42546667
1,0683
1,31273333
7,67786667
0,1587
0,90623333

Lampiran 4
Data Total Asset Perusahaan Sampel Tahun 2005-2007 (dalam Rupiah)
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

KODE
EMITEN
AALI
ABBA
ADES
ADMF
ADMG
AIMS

2005

2006

2007

AVERAGE

3.191.715.000.000
118.762.901.265
210.052.000.000
1.633.211.000.000
4.431.915.116.000
61.347.659.292

3.496.955.000.000
150.189.394.612
233.253.000.000
2.906.905.000.000
3.987.067.222.000
68.695.859.260

5.352.986.000.000
159.175.951.594
178.761.000.000
3.301.818.000.000
4.161.340.040.000
38.499.096.921

4013885333333
142709415824
207355333333
2613978000000
4193440792667
56180871824

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.

AKKU
AKPI
AKRA
AKSI
ALFA
ANTM
APEX
ARNA
ARTI
ASBI
ASDM
ASGR
ASII
ASJT
ATPK
AUTO
BABP
BATI
BAYU
BBCA
BBLD
BBRI
BCAP
BCIC
BDMN
BEKS
BFIN
BHIT
BKSL
BKSW
BLTA
BMRI
BMSR
BNBR
BNII
BRPT
BTEK
BTON
BUDI

41.377.657.176
1.463.009.401.000
1.979.762.854.000
113.544.404.447
719.830.328.737
6.402.714.128.000
3.207.286.457.000
364.794.072.950
365.638.258.164
174.681.545.000
239.212.145.156
518.803.623.322
46.985.862.000.000
151.478.349.636
84.154.091.297
3.028.465.000.000
4.317.051.947.000
681.787.000.000
147.929.893.602
150.180.752.000.000
1.085.667.792.254
122.775.579.000.000
425.549.506.670
13.274.118.000.000
67.803.454.000.000
1.492.008.000.000
1.199.023.266.450
2.010.891.516.586
1.922.880.654.307
1.541.558.692.169
7.908.586.893.267
263.383.348.000.000
207.859.141.711
7.012.881.782.000
49.026.180.000.000
2.290.290.677.829
92.733.545.907
27.720.995.361
978.597.000.000

51.236.165.744
1.460.272.825.000
2.377.340.147.000
114.611.616.925
744.925.795.814
7.290.905.515.000
4.043.662.511.000
478.777.623.456
119.944.852.445
182.527.922.000
249.733.678.000
584.838.895.959
57.929.290.000.000
159.933.388.255
102.887.051.854
3.028.160.000.000
5.415.142.511.000
611.963.000.000
146.245.820.492
176.798.726.000.000
1.175.999.329.477
154.725.486.000.000
732.909.361.055
14.547.470.000.000
82.072.687.000.000
1.339.267.000.000
1.426.625.401.010
10.614.015.000.000
2.636.133.692.469
2.052.127.474.606
8.205.955.951.572
267.517.192.000.000
206.456.311.023
8.666.760.040.000
53.102.230.000.000
1.739.140.283.979
84.138.017.450
33.674.096.945
931.614.000.000

53.884.736.781
1.544.670.126.000
3.497.591.029.000
388.155.937.271
688.375.422.986
12.037.916.922.000
4.610.439.517.000
630.587.291.741
80.242.618.903
181.709.227.000
236.690.142.000
624.557.293.214
63.519.598.000.000
155.437.738.019
208.613.154.786
3.454.254.000.000
6.346.386.276.000
675.726.000.000
179.587.739.599
218.005.008.000.000
1.418.552.820.792
203.734.938.000.000
997.200.161.084
14.509.632.000.000
89.409.827.000.000
1.349.719.517.678
2.523.979.116.219
19.741.809.000.000
2.524.873.004.045
2.184.493.215.469
20.668.624.548.040
319.085.590.000.000
188.287.312.651
14.137.255.943.000
55.148.453.000.000
16.912.119.000.000
94.799.495.170
46.469.199.037
1.485.651.000.000

48832853234
1489317450667
2618231343333
205437319548
717710515846
8577178855000
3953796161667
491386329382
188608576504
179639564667
241878655052
576066604165
56144916666667
155616491970
131884765979
3170293000000
5359526911333
656492000000
157921151231
181661495333333
1226739980841
160412001000000
718553009603
14110406666667
79761989333333
1393664839226
1716542594560
10788905172195
2361295783607
1926059794081
12261055797626
283328710000000
200867588462
9938965921667
52425621000000
6980516653936
90557019509
35954763781
1131954000000

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.

BUMI
CEKA
CENT
CFIN
CITA
CKRA
CLPI
CMPP
CNTX
CPIN
CTBN
DART
DAVO
DEFI
DSFI
DSUC
DUTI
DVLA
DYNA
ENRG
EPMT
ERTX
ESTI
ETWA
FAST
FORU
FPNI
GDYR
GEMA
GGRM
GMTD
GSMF
HERO
HEXA
HMSP
IATG
IDKM
IKAI
IMAS

16.446.361.000.000
333.807.565.504
84.768.272.416
747.825.053.398
126.247.422.517
47.849.111.000
107.667.985.852
200.898.005.109
336.618.000.000
2.620.029.000.000
975.225.412.400
1.402.169.927.953
1.746.894.856.853
75.207.523.329
272.744.054.363
396.039.088.869
4.612.140.018.121
550.628.937.000
1.073.711.601.854
5.059.201.074.000
1.858.734.427.364
298.198.517.000
598.887.285.306
469.923.002.385
377.905.343.000
146.994.364.918
332.417.369.662
452.102.650.000
219.866.697.284
22.128.851.000.000
266.098.434.910
1.020.836.354.000
1.506.693.000.000
1.069.514.138.765
11.934.600.000.000
378.924.608.015
1.613.240.308.563
703.629.301.787
4.275.870.730.082

22.672.596.970.000
280.806.653.865
89.417.458.571
778.941.760.504
405.530.768.907
48.859.187.849
133.360.400.532
149.109.224.966
390.777.000.000
2.902.419.000.000
1.579.778.588.000
1.496.888.484.303
2.707.801.367.905
56.878.002.000
223.260.218.825
322.076.100.634
4.518.811.475.406
557.337.641.000
1.123.945.535.253
9.883.391.922.000
1.814.793.848.120
307.056.114.000
530.646.714.006
516.337.759.530
483.574.983.000
146.987.424.992
329.077.958.388
454.850.967.000
249.403.611.752
21.733.034.000.000
268.622.001.762
1.124.728.438.000
1.615.240.000.000
1.204.103.631.117
12.659.804.000.000
345.935.194.082
1.479.177.114.795
682.344.655.981
4.418.691.931.106

26.556.222.030.000
613.679.506.628
98.707.930.117
1.674.393.910.738
542.229.925.431
58.593.600.832
167.582.612.627
115.306.971.326
424.739.000.000
4.760.491.000.000
1.601.071.552.000
2.512.971.375.460
3.868.528.173.315
46.543.181.482
316.161.442.270
288.943.246.774
4.513.453.801.521
560.930.742.000
1.123.388.423.766
9.378.194.413.000
2.094.435.068.400
291.758.548.000
540.721.878.346
439.545.959.118
629.491.106.000
190.445.660.564
392.077.958.388
579.661.339.000
329.205.931.629
23.928.968.000.000
278.543.367.878
1.301.163.954.000
1.753.298.000.000
1.383.840.000.000
15.680.542.000.000
383.107.170.725
1.271.383.001.604
772.704.222.377
4.907.499.956.145

21891726666667
409431241999
90964553701
1067053574880
358002705618
51767299894
136203666337
155104733800
384044666667
3427646333333
1385358517467
1804009929239
2774408132691
59542902270
270721905153
335686145426
4548135098349
556299106667
1107015186958
8106929136333
1922654447961
299004393000
556751959219
475268907011
496990477333
161475816825
351191095479
495538318667
266158746888
22596951000000
271087934850
1148909582000
1625077000000
1219152589961
13424982000000
369322324274
1454600141654
719559393382
4534020872444

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.

INAF
INAI
INCF
INCI
INDF
INDR
INDX
INKP
INTA
INTP
ISAT
JAKA
JECC
JIHD
JKSW
JRPT
JSPT
KBLI
KBLM
KDSI
KICI
KIJA
KKGI
KLBF
KONI
LAPD
LION
LMPI
LMSH
LPCK
LPIN
LPLI
LPPF
LTLS
MAMI
MAPI
MAYA
MDLN
MDRN

518.823.729.815
476.733.635.551
43.155.532.356
179.211.074.854
14.786.084.242.855
5.044.827.006.000
8.382.425.346
47.315.657.340.000
887.643.986.602
10.536.379.743.924
32.787.133.000.000
159.844.051.022
322.661.922.000
3.173.626.702.000
289.446.874.863
1.448.366.279.000
2.547.109.954.454
489.801.692.505
259.790.650.418
384.927.700.206
161.453.774.305
1.976.627.309.645
231.505.280.959
4.728.368.509.889
66.231.523.693
46.792.735.759
165.030.141.024
505.172.478.369
42.145.203.874
1.110.566.438.655
117.058.911.777
1.126.296.000.000
58.260.214.764
1.608.866.000.000
622.196.753.109
1.922.627.626.000
3.155.554.158.000
1.477.900.844.368
888.437.547.218

686.937.377.885
534.462.374.716
43.096.311.358
172.782.450.281
16.112.493.000.000
5.352.363.069.000
7.468.428.828
47.620.679.660.000
831.846.049.822
9.598.280.330.742
34.228.658.000.000
165.402.208.827
362.647.601.000
4.806.879.468.000
263.492.766.135
1.682.386.172.000
2.582.121.960.189
441.084.940.246
279.438.087.218
439.736.637.878
140.214.464.449
1.907.309.856.631
198.082.913.739
4.624.619.204.478
66.229.541.018
49.197.965.840
187.689.454.220
508.864.677.279
43.587.839.467
1.161.979.825.867
108.745.776.153
1.264.397.000.000
51.416.036.791
1.830.516.000.000
622.196.753.109
2.265.420.200.000
3.699.865.378.000
1.683.725.152.296
893.725.138.507

1.009.437.678.208
482.711.646.072
42.112.297.023
179.761.408.940
29.527.466.000.000
5.874.727.068.000
556.667.431
51.689.722.840.000
863.817.636.457
10.016.027.529.358
45.305.086.000.000
171.206.335.686
470.474.609.000
5.080.942.511.000
290.139.653.820
1.907.357.328.000
2.718.908.952.365
499.368.089.308
432.681.409.048
542.059.955.501
80.262.032.305
2.506.341.173.188
173.812.511.974
5.138.212.506.980
62.924.379.448
56.521.111.443
216.129.508.805
531.756.407.354
62.812.399.313
1.284.391.266.356
139.252.657.007
964.726.000.000
67.896.008.172
2.135.084.000.000
583.970.629.374
2.959.914.328.000
4.474.877.597.000
1.752.492.270.151
910.084.825.611

738399595303
497969218780
42788046912
177251644692
20142014414285
5423972381000
5469173868
48875353280000
861102557627
10050229201341
37440292333333
165484198512
385261377333
4353816227000
281026431606
1679369926333
2616046955669
476751574020
323970048895
455574764528
127310090353
2130092779821
201133568891
4830400073782
65128481386
50837271014
189616368016
515264521001
49515147551
1185645843626
121685781646
1118473000000
59190753242
1858155333333
609454711864
2382654051333
3776765711000
1638039422272
897415837112

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.

MERK
META
MIRA
MLBI
MLIA
MLPL
MPPA
MRAT
MREI
MTDL
MTSM
MYRX
OMRE
PANR
PBRX
PGAS
PJAA
PLIN
PNIN
PNLF
PNSE
POLY
POOL
PRAS
PTBA
PTRO
PTSP
PWON
PYFA
RALS
RBMS
RICY
RIGS
RIMO
RMBA
SAFE
SAIP
SCMA
SCPI

218.034.134.000
532.196.970.953
80.861.024.234
575.385.000.000
4.115.989.969.000
5.481.883.000.000
4.578.376.000.000
290.646.485.673
169.731.286.552
655.698.453.574
101.783.856.671
753.107.989.994
754.758.889.582
279.803.228.000
390.215.826.546
12.574.760.576.903
905.995.826.023
1.990.390.870.000
3.656.440.000.000
2.582.197.000.000
184.350.005.180
6.093.780.193.141
112.496.690.539
561.115.028.226
2.839.690.000.000
1.043.420.000.000
76.412.064.645
1.694.097.934.000
76.550.878.274
2.338.147.000.000
206.600.900.845
417.333.266.403
614.518.261.300
125.309.749.377
1.842.317.142.876
193.378.935.538
2.121.633.333.307
1.909.698.594.000
74.023.144.953

282.698.909.000
483.016.457.568
87.987.350.245
610.437.000.000
3.780.131.499.000
7.479.242.000.000
6.055.088.000.000
291.768.931.718
161.350.154.848
740.800.479.831
96.959.424.926
669.270.442.505
724.081.949.781
314.993.158.000
553.846.048.245
15.113.901.573.826
954.271.118.430
2.238.608.419.000
5.831.821.000.000
5.161.653.000.000
202.140.201.925
5.848.629.300.409
127.459.908.049
593.160.244.451
3.107.734.000.000
1.082.360.859.000
75.758.944.419
2.721.499.590.000
83.127.282.484
2.527.942.000.000
204.676.893.280
516.487.883.250
944.676.570.900
66.533.013.153
2.347.941.632.229
158.299.609.649
2.202.306.431.527
1.822.206.491.000
98.873.639.098

331.062.225.000
650.074.796.647
1.126.906.613.222
621.835.000.000
3.822.944.317.000
9.783.410.000.000
8.403.470.000.000
315.997.722.658
196.419.556.656
1.162.250.916.208
98.976.263.517
524.778.161.505
726.799.648.708
403.297.804.000
833.092.974.381
20.348.341.036.745
1.277.132.576.776
2.964.659.921.000
7.346.979.000.000
6.557.174.000.000
211.515.487.317
5.448.182.115.881
136.761.489.142
542.959.754.143
3.928.071.000.000
1.400.027.268.000
74.008.876.918
3.115.215.408.000
95.157.347.340
2.917.525.000.000
220.746.874.587
574.676.517.444
950.405.418.300
63.420.796.163
3.859.160.327.022
209.422.443.410
2.661.804.433.725
2.552.198.461.000
128.565.403.170

277265089333
555096075056
431918329234
602552333333
3906355261667
7581511666667
6345644666667
299471046683
175833666019
852916616538
99239848371
649052198001
735213496024
332698063333
592384949724
16012334395825
1045799840410
2397886403333
5611746666667
4767008000000
199335231474
5796863869810
125572695910
565745008940
3291831666667
1175269375667
75393295327
2510270977333
84945169366
2594538000000
210674889571
502832555699
836533416833
85087852898
2683139700709
187033662866
2328581399520
2094701182000
100487395740

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.

SIMA
SIMM
SIPD
SMAR
SMCB
SMDR
SMMA
SMSM
SONA
SQMI
SRSN
SSTM
STTP
SUGI
SULI
TBLA
TBMS
TFCO
TGKA
TINS
TIRA
TIRT
TKGA
TKIM
TLKM
TMPO
TOTO
TSPC
ULTJ
UNIC
UNSP
UNTR
VOKS
WAPO
WOMF
YULE
ZBRA

65.111.750.192
130.829.495.300
1.157.773.436.700
4.597.226.953.395
7.324.210.000.000
3.234.643.296.000
3.506.392.000.000
663.138.307.944
412.439.027.997
80.159.271.826
338.343.696.000
898.038.774.367
477.443.560.343
49.728.950.082
1.230.305.302.624
1.451.438.727.000
835.562.027.353
2.447.852.053.000
808.311.208.236
2.748.157.000.000
180.276.908.889
856.923.525.684
85.653.452.225
18.983.522.570.000
62.171.044.000.000
124.271.643.000
848.136.747.528
2.345.759.617.952
1.254.444.147.713
2.473.528.838.000
1.244.908.774.000
10.633.839.000.000
414.293.045.440
180.404.199.525
2.820.138.875.780
54.273.100.095
136.638.073.495

68.543.995.301
145.922.208.192
1.113.796.114.575
5.311.930.881.824
7.065.846.000.000
3.482.428.789.000
6.060.797.000.000
716.685.940.960
405.200.337.053
70.753.911.591
330.445.358.000
878.134.961.270
467.491.119.280
50.328.320.380
1.520.602.499.553
2.049.162.958.000
955.614.487.711
2.521.699.858.000
1.067.118.832.187
3.462.222.000.000
244.958.463.798
570.117.317.643
82.333.377.960
19.092.134.980.000
75.135.745.000.000
117.860.186.000
908.168.166.154
2.479.250.656.231
1.249.080.371.256
2.745.577.686.000
1.783.001.195.000
11.247.846.000.000
471.940.067.904
188.637.435.031
4.845.315.654.437
61.005.053.992
119.478.881.234

74.453.380.521
117.679.481.007
1.294.772.758.402
8.063.168.750.738
7.208.250.000.000
3.971.871.173.000
14.130.577.000.000
830.049.538.892
469.053.180.208
38.473.802.223
334.128.209.000
898.749.795.202
517.448.084.688
56.033.737.745
1.895.845.309.043
2.457.120.118.000
1.183.990.019.623
2.507.604.561.000
1.348.754.854.056
5.032.712.000.000
238.871.346.819
553.388.405.827
89.393.999.264
20.413.796.110.000
82.058.760.000.000
118.523.770.000
913.995.368.437
2.773.134.866.559
1.362.829.538.001
2.623.508.335.000
4.310.903.584.000
13.002.619.000.000
805.073.969.614
199.515.841.307
4.812.511.352.988
68.418.770.461
93.251.143.031

69369708671
131477061500
1188780769892
5990775528652
7199435333333
3562981086000
7899255333333
736624595932
428897515086
63128995213
334305754333
891641176946
487460921437
52030336069
1548917703740
1985907267667
991722178229
2492385490667
1074728298160
3747697000000
221368906502
660143083051
85793609816
19496484553333
73121849666667
120218533000
890100094040
2532715046914
1288784685657
2614204953000
2446271184333
11628101333333
563769027653
189519158621
4159321961068
61232308183
116456032587

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Lampiran 5
Data Reputasi Kantor Akuntan Publik Perusahan Sampel Tahun 2005-2007
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.

KODE
EMITEN
AALI
ABBA
ADES
ADMF
ADMG
AIMS
AKKU
AKPI
AKRA
AKSI
ALFA
ANTM
APEX
ARNA
ARTI
ASBI
ASDM
ASGR
ASII
ASJT
ATPK
AUTO
BABP
BATI
BAYU
BBCA
BBLD
BBRI
BCAP
BCIC
BDMN
BEKS
BFIN
BHIT

2005

2006

2007

1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1

1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1

1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.

BKSL
BKSW
BLTA
BMRI
BMSR
BNBR
BNII
BRPT
BTEK
BTON
BUDI
BUMI
CEKA
CENT
CFIN
CITA
CKRA
CLPI
CMPP
CNTX
CPIN
CTBN
DART
DAVO
DEFI
DSFI
DSUC
DUTI
DVLA
DYNA
ENRG
EPMT
ERTX
ESTI
ETWA
FAST
FORU
FPNI
GDYR

0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1

1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1

1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.

GEMA
GGRM
GMTD
GSMF
HERO
HEXA
HMSP
IATG
IDKM
IKAI
IMAS
INAF
INAI
INCF
INCI
INDF
INDR
INDX
INKP
INTA
INTP
ISAT
JAKA
JECC
JIHD
JKSW
JRPT
JSPT
KBLI
KBLM
KDSI
KICI
KIJA
KKGI
KLBF
KONI
LAPD
LION
LMPI

0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1

0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1

0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.

LMSH
LPCK
LPIN
LPLI
LPPF
LTLS
MAMI
MAPI
MAYA
MDLN
MDRN
MERK
META
MIRA
MLBI
MLIA
MLPL
MPPA
MRAT
MREI
MTDL
MTSM
MYRX
OMRE
PANR
PBRX
PGAS
PJAA
PLIN
PNIN
PNLF
PNSE
POLY
POOL
PRAS
PTBA
PTRO
PTSP
PWON

1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1

0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1

0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
189.
190.

PYFA
RALS
RBMS
RICY
RIGS
RIMO
RMBA
SAFE
SAIP
SCMA
SCPI
SIMA
SIMM
SIPD
SMAR
SMCB
SMDR
SMMA
SMSM
SONA
SQMI
SRSN
SSTM
STTP
SUGI
SULI
TBLA
TBMS
TFCO
TGKA
TINS
TIRA
TIRT
TKGA
TKIM
TLKM
TMPO
TOTO
TSPC

0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1

0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1

0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.

ULTJ
UNIC
UNSP
UNTR
VOKS
WAPO
WOMF
YULE
ZBRA

0
1
0
1
0
0
1
0
0

0
1
0
1
0
0
1
0
0

0
1
0
1
0
0
1
0
0

Lampiran 6
Data Audit Delay Perusahaan Sampel Tahun 2005-2007 (dalam hari)
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

KODE
EMITEN
AALI
ABBA
ADES
ADMF
ADMG
AIMS
AKKU
AKPI
AKRA
AKSI
ALFA
ANTM
APEX
ARNA
ARTI
ASBI
ASDM
ASGR
ASII
ASJT
ATPK
AUTO
BABP

2005

2006

2007

AVERAGE

52
118
87
34
77
80
59
75
45
61
73
79
86
58
86
83
59
40
80
86
75
72
83

23
82
94
29
76
87
71
86
54
80
73
80
82
59
275
72
59
46
58
75
71
53
45

53
78
86
35
71
91
87
137
84
17
102
58
77
46
84
71
60
53
58
77
149
53
45

42,6666667
92,6666667
89
32,6666667
74,6666667
86
72,3333333
99,3333333
61
52,6666667
82,6666667
72,3333333
81,6666667
54,3333333
148,333333
75,3333333
59,3333333
46,3333333
65,3333333
79,3333333
98,3333333
59,3333333
57,6666667

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.

BATI
BAYU
BBCA
BBLD
BBRI
BCAP
BCIC
BDMN
BEKS
BFIN
BHIT
BKSL
BKSW
BLTA
BMRI
BMSR
BNBR
BNII
BRPT
BTEK
BTON
BUDI
BUMI
CEKA
CENT
CFIN
CITA
CKRA
CLPI
CMPP
CNTX
CPIN
CTBN
DART
DAVO
DEFI
DSFI
DSUC
DUTI

82
55
44
46
65
74
118
34
89
55
90
82
81
74
68
67
83
48
81
86
79
86
83
48
86
67
69
67
79
87
73
74
68
60
87
77
69
83
60

81
68
58
40
86
55
89
36
80
36
74
85
74
80
61
66
89
45
59
72
54
85
89
24
86
46
58
66
81
89
89
79
64
68
59
82
59
75
60

59
70
65
43
79
65
88
37
84
52
93
85
86
58
64
84
86
46
79
65
77
87
91
37
86
56
70
16
74
70
88
85
64
88
24
73
63
88
58

74
64,3333333
55,6666667
43
76,6666667
64,6666667
98,3333333
35,6666667
84,3333333
47,6666667
85,6666667
84
80,3333333
70,6666667
64,3333333
72,3333333
86
46,3333333
73
74,3333333
70
86
87,6666667
36,3333333
86
56,3333333
65,6666667
49,6666667
78
82
83,3333333
79,3333333
65,3333333
72
56,6666667
77,3333333
63,6666667
82
59,3333333

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.

DVLA
DYNA
ENRG
EPMT
ERTX
ESTI
ETWA
FAST
FORU
FPNI
GDYR
GEMA
GGRM
GMTD
GSMF
HERO
HEXA
HMSP
IATG
IDKM
IKAI
IMAS
INAF
INAI
INCF
INCI
INDF
INDR
INDX
INKP
INTA
INTP
ISAT
JAKA
JECC
JIHD
JKSW
JRPT
JSPT

48
82
81
69
102
76
112
86
55
79
88
63
48
26
83
37
74
79
88
76
87
86
83
83
87
74
62
76
87
86
65
20
52
88
75
76
74
62
81

53
74
66
64
115
73
123
87
85
53
82
67
59
43
75
32
74
82
85
80
82
102
87
86
87
71
75
82
74
89
68
22
64
89
61
68
80
75
68

60
86
86
59
119
72
136
88
86
76
58
33
79
52
109
56
71
79
84
72
86
106
88
79
86
72
79
79
77
88
66
42
46
88
46
72
74
70
72

53,6666667
80,6666667
77,6666667
64
112
73,6666667
123,666667
87
75,3333333
69,3333333
76
54,3333333
62
40,3333333
89
41,6666667
73
80
85,6666667
76
85
98
86
82,6666667
86,6666667
72,3333333
72
79
79,3333333
87,6666667
66,3333333
28
54
88,3333333
60,6666667
72
76
69
73,6666667

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.

KBLI
KBLM
KDSI
KICI
KIJA
KKGI
KLBF
KONI
LAPD
LION
LMPI
LMSH
LPCK
LPIN
LPLI
LPPF
LTLS
MAMI
MAPI
MAYA
MDLN
MDRN
MERK
META
MIRA
MLBI
MLIA
MLPL
MPPA
MRAT
MREI
MTDL
MTSM
MYRX
OMRE
PANR
PBRX
PGAS
PJAA

69
79
83
54
69
63
76
27
76
77
51
74
27
90
86
56
82
81
81
80
73
67
16
69
73
53
86
62
55
79
75
80
55
83
68
85
59
67
65

64
86
88
61
87
41
75
85
74
80
61
80
40
88
60
68
85
106
81
67
113
117
12
57
74
79
87
74
58
71
85
79
88
106
82
90
40
83
59

77
64
62
75
87
51
79
25
74
75
71
71
37
60
46
52
87
79
79
74
147
136
53
56
85
64
77
59
58
77
84
73
116
87
72
113
72
79
80

70
76,3333333
77,6666667
63,3333333
81
51,6666667
76,6666667
45,6666667
74,6666667
77,3333333
61
75
34,6666667
79,3333333
64
58,6666667
84,6666667
88,6666667
80,3333333
73,6666667
111
106,666667
27
60,6666667
77,3333333
65,3333333
83,3333333
65
57
75,6666667
81,3333333
77,3333333
86,3333333
92
74
96
57
76,3333333
68

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.

PLIN
PNIN
PNLF
PNSE
POLY
POOL
PRAS
PTBA
PTRO
PTSP
PWON
PYFA
RALS
RBMS
RICY
RIGS
RIMO
RMBA
SAFE
SAIP
SCMA
SCPI
SIMA
SIMM
SIPD
SMAR
SMCB
SMDR
SMMA
SMSM
SONA
SQMI
SRSN
SSTM
STTP
SUGI
SULI
TBLA
TBMS

52
87
86
45
83
67
52
74
86
82
118
54
74
67
79
39
76
79
86
80
61
55
59
55
82
48
68
76
88
66
69
59
69
114
83
87
59
88
76

81
87
71
74
81
80
79
75
87
82
75
54
68
66
82
30
80
75
95
86
60
68
75
74
81
51
40
75
89
68
73
66
64
128
79
86
82
85
74

85
87
86
77
84
85
87
59
87
84
99
60
70
66
85
51
74
74
87
77
78
59
88
60
78
37
51
74
91
88
78
72
85
115
74
85
77
78
75

72,6666667
87
81
65,3333333
82,6666667
77,3333333
72,6666667
69,3333333
86,6666667
82,6666667
97,3333333
56
70,6666667
66,3333333
82
40
76,6666667
76
89,3333333
81
66,3333333
60,6666667
74
63
80,3333333
45,3333333
53
75
89,3333333
74
73,3333333
65,6666667
72,6666667
119
78,6666667
86
72,6666667
83,6666667
75

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.

TFCO
TGKA
TINS
TIRA
TIRT
TKGA
TKIM
TLKM
TMPO
TOTO
TSPC
ULTJ
UNIC
UNSP
UNTR
VOKS
WAPO
WOMF
YULE
ZBRA

97
86
76
86
86
74
74
159
83
90
68
86
46
79
76
80
83
32
59
93

74
81
80
85
43
79
89
144
71
89
67
65
45
75
53
75
79
45
58
95

65
85
87
87
85
85
88
143
66
70
85
85
46
84
53
78
73
36
58
25

78,6666667
84
81
86
71,3333333
79,3333333
83,6666667
148,666667
73,3333333
83
73,3333333
78,6666667
45,6666667
79,3333333
60,6666667
77,6666667
78,3333333
37,6666667
58,3333333
71

Lampiran 7

Descriptive Statistics
ROA
DER
TA
KAP
AD
Valid N
(listwise)

N
196
198
196
182
197

Minimum
-,3043
-17,5155

Maximum
,4115
310,0507

Mean
,039852
4,884182

Std. Deviation
,1010551
27,8589673

5469173868 79761989333333 4037062385902,19 10674826745143,140


0
1
,46
,500
27
124
72,58
15,935

173

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Lampiran 8
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sebelum
Trimming
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
199

N
Normal Parameters(a,b)
Most Extreme
Differences

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

,0000000
17,10020746
,110
,110
-,085
1,552
,016

a Test distribution is Normal.


b Calculated from data.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sesudah


Trimming
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N
Normal Parameters(a,b)
Most Extreme
Differences

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardize
d Residual
173
,0000000
15,22943489
,081
,058
-,081
1,059
,212

a Test distribution is Normal.


b Calculated from data.

Lampiran 8 (lanjutan)
Histogram Sebelum Trimming

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Histogram

Dependent Variable: AD
60

50

F
r
e
q
u
e
n
c
y

40

30

20

10
Mean =-9.23E-16
Std. Dev. =0.99
N =199

0
-4

-2

Regression Standardized Residual

Histogram Setelah Trimming


Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Histogram

Dependent Variable: AD
40

F
r
e
q
u
e
n
c
y

30

20

10

Mean =1.35E-15
Std. Dev. =0.988
N =173

0
-2

Regression Standardized Residual

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Lampiran 8 (lanjutan)
Grafik Plot Sebelum Trimming

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: AD

1.0

0.8

Expected
Cum Prob

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Observed Cum Prob

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Lampiran 8 (lanjutan)
Grafik Plot Setelah Trimming

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: AD

1.0

0.8

Expected
Cum
Prob

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Observed Cum Prob

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Lampiran 8 (lanjutan)
Hasil Uji Multikoliniearitas
Coefficients a

Mo
del
1

(Constant)
ROA
DER
TA
KAP

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
76,060
1,633
12,796
-46,417
,040
,003
,000
-1,97E-013
2,511
-1,744

Standardiz
ed
Coefficient
s
Beta
-,278
,005
-,121
-,054

t
46,591
-3,627
,074
-1,639
-,695

Sig.
,000
,000
,941
,103
,488

Collinearity Statistics
VIF
Tolerance
,897
,999
,963
,877

1,114
1,001
1,039
1,140

a. Dependent Variable: AD

Coefficient Correlations
Model
1

Correlations

Covariances

KAP
DER
TA
ROA
KAP
DER
TA
ROA

KAP
1,000
-,015
-,160
-,303
6,306
-,001
-4,8E-014
-9,727

DER
-,015
1,000
,021
,029
-,001
,002
1,00E-016
,015

TA
-,160
,021
1,000
-,052
-4,8E-014
1,00E-016
1,44E-026
-8,0E-014

ROA
-,303
,029
-,052
1,000
-9,727
,015
-8,0E-014
163,737

a. Dependent Variable: AD

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Lampiran 8 (lanjutan)
Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas

Scatterplot

Dependent Variable: AD
4

Regression 2
Studentized
Residual
0

-2

-4

-2

Regression Standardized Predicted Value

Hasil Uji Park

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Coefficients a
Standardiz
ed
Coefficient
s

Unstandardized
Coefficients
Mo
del
1

(Constant)
ROA
DER
TA
KAP

B
3,846
3,048
,002
3,04E-014
-,156

Std. Error
,231
1,809
,006
,000
,355

Beta
,135
,024
,138
-,035

Collinearity Statistics
t
16,668
1,685
,320
1,793
-,438

Sig.
,000
,094
,750
,075
,662

Tolerance
,897
,999
,963
,877

a. Dependent Variable: ln_res_res

Lampiran 8 (lanjutan)
Hasil Uji Glejser
Coeffi cientsa

Mo
del
1

(Const ant)
ROA
DE R
TA
KA P

Unstandardized
Coeffic ients
St d.
Error
B
1,030
10,166
9,206
8,074
-,004
,025
8,36E-014
,000
1,759
1,585

Collinearity
St atist ics

St andardiz ed
Coeffic ients
Beta
,091
-,011
,085
,090

t
9,869
1,140
-,148
1,103
1,110

Sig.
,000
,256
,882
,272
,269

Tolerance
,897
,999
,963
,877

VIF
1,114
1,001
1,039
1,140

a. Dependent Variable: abs_res

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

VIF
1,114
1,001
1,039
1,140

Lampiran 9
Hasil Analisis Regresi
Coefficients a

Mo
del
1

(Constant)
ROA
DER
TA
KAP

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
76,060
1,633
-46,417
12,796
,003
,040
-1,97E-013
,000
2,511
-1,744

Standardiz
ed
Coefficient
s
Beta
-,278
,005
-,121
-,054

t
46,591
-3,627
,074
-1,639
-,695

Sig.
,000
,000
,941
,103
,488

Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
,897
,999
,963
,877

1,114
1,001
1,039
1,140

a. Dependent Variable: AD

Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinan


Model Summary(b)
Adjusted R
R
R Square
Square
,338(a)
,114
,093
a Predictors: (Constant), KAP, DER, TA, ROA
b Dependent Variable: AD
Model
1

Std. Error of
the Estimate
15,410

Hasil Uji t
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Coefficients a

Mo
del
1

(Constant)
ROA
DER
TA
KAP

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
76,060
1,633
-46,417
12,796
,003
,040
-1,97E-013
,000
-1,744
2,511

Standardiz
ed
Coefficient
s
Beta
-,278
,005
-,121
-,054

t
46,591
-3,627
,074
-1,639
-,695

Sig.
,000
,000
,941
,103
,488

Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
,897
,999
,963
,877

1,114
1,001
1,039
1,140

a. Dependent Variable: AD

Lampiran 9 (lanjutan)
Hasil Uji F (ANOVA)
ANOVA(b)
Model
1

Regression
Residual
Total

Sum of
Squares
5142,651
39892,938

df
4
168

Mean Square
1285,663
237,458

F
5,414

Sig.
,000(a)

45035,589
172
a Predictors: (Constant), KAP, DER, TA, ROA
b Dependent Variable: AD

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Lampiran 10
Tabel t dengan Signifikansi 5%
df
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

t table
12,7062047
4,30265273
3,1824463
2,77644511
2,57058183
2,44691185
2,36462425
2,30600413
2,26215716
2,22813884
2,20098516
2,17881283
2,16036865
2,14478668
2,13144954

16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.

2,11990529
2,10981556
2,10092204
2,09302405
2,08596344
2,07961384
2,07387306
2,0686576
2,06389855
2,05953854
2,05552942
2,05183049
2,04840711
2,04522961
2,04227245
2,03951344

32.
33.
34.
35.
36.
df
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.

2,03693333
2,03451529
2,0322445
2,03010792
2,02809399
t table
2,02619245
2,02439415
2,0226909
2,02107537
2,01954095
2,01808168
2,01669217
2,01536755
2,01410336
2,01289557

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
df
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.

2,01174048
2,01063472
2,0095752
2,00855907
2,00758373
2,00664676
2,00574595
2,00487927
2,00404477
2,0032407
2,00246544
2,00171747
2,00099536
2,0002978
1,99962357
1,9989715
1,99834052
1,99772963
1,99713789
1,9965644
1,99600833
1,99546891
1,99494539
1,99443709
1,99394334
1,99346354
t table
1,9929971
1,99254347
1,99210212
1,99167258
1,99125436
1,99084704
1,99045018
1,99006339
1,98968629
1,98931852
1,98895974
1,98860963

85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
df
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.

1,98826787
1,98793417
1,98760824
1,98728982
1,98697866
1,9866745
1,98637711
1,98608627
1,98580177
1,98552339
1,98525096
1,98498426
1,98472314
1,9844674
1,9842169
1,98397147
1,98373095
1,9834952
1,98326409
1,98303747
1,98281522
1,9825972
1,98238331
1,98217342
t table
1,98196743
1,98176522
1,9815667
1,98137175
1,9811803
1,98099223
1,98080748
1,98062594
1,98044753
1,98027223
1,98009985
1,97993038
1,97976374
1,97959985

123.
124.
125.
126.
127.
128.
df
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
df
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.

1,97943866
1,97928009
1,97912408
1,97897058
1,97881951
1,97867082
t table
1,97852446
1,97838038
1,97823851
1,97809881
1,97796124
1,97782573
1,97769225
1,97756075
1,97743118
1,97730351
1,97717769
1,97705369
1,97693146
1,97681096
1,97669217
1,97657503
1,97645953
1,97634562
1,97623328
1,97612246
t table
1,97601314
1,9759053
1,97579889
1,97569389
1,97559028
1,97548802
1,9753871
1,97528747
1,97518913
1,97509204
1,97499618

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

160. 1,97490152
161. 1,97480806
162. 1,97471575

163. 1,97462458
164. 1,97453454
165. 1,97444559

166. 1,97435773
167. 1,97427092
168. 1,97418515

Tabel F dengan Signifikansi 5%


n
df
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

1
161,4476387
18,51282051
10,12796448
7,708647421
6,607890969
5,987377584
5,591447848
5,317655063
5,117355008
4,964602701
4,844335669
4,747225336
4,667192714
4,600109908
4,543077123
4,493998418
4,451321691
4,413873405
4,380749673
4,351243478
4,324793711
4,300949462
4,27934426
4,259677214
4,24169898
4,22520119
4,210008372
4,195971707
4,182964162
4,170876757

2
199,5
19
9,552094496
6,94427191
5,786135043
5,14325285
4,737414128
4,458970108
4,256494729
4,102821015
3,982297957
3,885293835
3,805565253
3,738891832
3,682320344
3,633723468
3,591530569
3,554557146
3,521893261
3,492828477
3,466800112
3,443356779
3,422132208
3,402826105
3,385189962
3,36901636
3,354130829
3,340385558
3,327654499
3,315829501

3
215,7073453
19,16429213
9,276628154
6,591382117
5,409451318
4,757062664
4,346831402
4,066180557
3,862548358
3,708264819
3,587433703
3,490294821
3,410533646
3,343888681
3,287382108
3,238871522
3,196776847
3,159907598
3,127350015
3,098391224
3,072467001
3,049125006
3,027998384
3,008786572
2,991240911
2,975153966
2,960351321
2,946685269
2,934029893
2,922277194

4
224,5832406
19,24679434
9,117182253
6,388232909
5,192167773
4,53367695
4,120311727
3,837853355
3,633088512
3,478049691
3,356690021
3,259166727
3,179117053
3,112249848
3,055568276
3,00691728
2,96470811
2,927744173
2,895107308
2,866081402
2,840099808
2,81670834
2,795538737
2,776289289
2,75871047
2,742594137
2,727765306
2,714075804
2,701399332
2,689627574

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69

4,159615066
4,149097409
4,139252454
4,130017699
4,121338148
4,113165219
4,105455834
4,098171661
4,091278482
4,084745651
4,078545642
4,072653663
4,067047322
4,061706349
4,056612342
4,051748565
4,047099759
4,042651985
4,038392482
4,034309546
4,030392426
4,026631222
4,023016811
4,019540907
4,016195438
4,012973319
4,009867854
4,006872822
4,003982435
4,001191306
3,998494408
3,995887049
3,993364844
3,990923688
3,988559738
3,986269389
3,984049256
3,98189616
3,979807109

3,304817252
3,294536817
3,284917651
3,275897991
3,267423525
3,259446306
3,251923846
3,244818361
3,238096135
3,231726993
3,225683842
3,219942293
3,214480328
3,20927802
3,204317292
3,199581706
3,195056281
3,190727336
3,186582352
3,182609852
3,178799292
3,175140971
3,171625948
3,168245967
3,164993396
3,161861165
3,158842719
3,155931971
3,153123259
3,150411311
3,147791213
3,145258377
3,142808517
3,140437622
3,138141935
3,135917935
3,133762315
3,131671971
3,129643983

2,911334018
2,901119588
2,891563522
2,882604209
2,874187489
2,866265557
2,858796061
2,851741343
2,845067813
2,838745406
2,832747139
2,827048721
2,82162823
2,816465827
2,811543517
2,80684494
2,802355188
2,798060648
2,793948865
2,79000842
2,786228828
2,782600438
2,779114361
2,775762386
2,772536925
2,769430949
2,766437944
2,763551856
2,76076706
2,758078316
2,75548074
2,752969775
2,75054116
2,748190911
2,745915295
2,743710815
2,741574187
2,739502326
2,737492333

2,67866711
2,668436943
2,658866501
2,649894015
2,641465186
2,633532094
2,626052285
2,618988014
2,612305612
2,605974949
2,599968983
2,594263371
2,588836146
2,583667427
2,578739184
2,574035025
2,569540013
2,565240509
2,561124034
2,55717915
2,553395351
2,549762972
2,546273104
2,542917526
2,539688635
2,536579392
2,533583269
2,530694206
2,527906566
2,525215102
2,522614923
2,520101464
2,517670458
2,515317914
2,513040096
2,510833499
2,508694836
2,506621016
2,504609137

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
110
115
120
125
130
135
140
150

3,977779289
3,975810047
3,973896881
3,97203743
3,970229463
3,968470872
3,96675966
3,96509394
3,963471921
3,961891905
3,960352283
3,958851525
3,957388177
3,955960859
3,954568256
3,953209117
3,95188225
3,950586519
3,949320841
3,948084183
3,946875558
3,945694023
3,944538679
3,943408663
3,942303152
3,941221357
3,940162523
3,939125928
3,938110878
3,937116707
3,936142779
3,927393393
3,923598258
3,920124314
3,916932139
3,913988921
3,91126663
3,908741291
3,904201745

3,127675601
3,125764237
3,123907449
3,122102932
3,120348511
3,118642128
3,116981837
3,115365797
3,11379226
3,112259574
3,110766166
3,109310548
3,107891302
3,106507082
3,105156608
3,103838661
3,102552079
3,101295757
3,100068639
3,098869718
3,097698035
3,096552672
3,09543275
3,094337433
3,093265919
3,092217439
3,091191259
3,090186675
3,089203013
3,088239626
3,087295893
3,078819492
3,075143733
3,071779405
3,068688537
3,065839094
3,063203853
3,060759537
3,056366295

2,735541477
2,733647186
2,731807037
2,730018741
2,728280138
2,726589185
2,724943949
2,723342603
2,721783412
2,720264735
2,718785013
2,717342766
2,715936588
2,714565144
2,713227163
2,711921434
2,710646805
2,70940218
2,70818651
2,706998797
2,705838087
2,704703471
2,703594079
2,702509077
2,70144764
2,700409069
2,699392604
2,698397546
2,697423226
2,696469003
2,695534261
2,687139234
2,683499109
2,680167578
2,677106998
2,674285607
2,671676423
2,669256373
2,66490698

2,502656463
2,500760422
2,498918583
2,497128656
2,495388478
2,493696004
2,492049297
2,490446528
2,488885961
2,487365951
2,485884938
2,48444144
2,48303405
2,481661429
2,480322306
2,47901547
2,477739765
2,476494095
2,475277409
2,474088709
2,472927039
2,471791489
2,470681187
2,469595301
2,468533034
2,467493624
2,46647634
2,465480485
2,464505388
2,463550407
2,462614926
2,45421339
2,450570518
2,447236512
2,444173691
2,441350263
2,438739219
2,436317464
2,431965056

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

155
160
161
162
163
164
165
166
167
168

3,902154181
3,900236029
3,899866856
3,899502291
3,899142248
3,898786645
3,898435399
3,89808843
3,897745662
3,897407018

3,054384997
3,05252908
3,052171902
3,051819187
3,051470854
3,051126821
3,050787008
3,050451339
3,050119738
3,049792132

2,662945556
2,661108311
2,660754732
2,660405575
2,660060756
2,659720196
2,659383815
2,659051538
2,65872329
2,658398998

2,430002294
2,428163807
2,427809991
2,427460599
2,427115549
2,426774761
2,426438156
2,426105657
2,425777191
2,425452683

Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

Anda mungkin juga menyukai