Anda di halaman 1dari 28

Laporan kasus

HEMIHIPESTESIS SINISTRA + HEMIPARESE SINISTRA E.C STROKE


ISKEMIK

Pembimbing: dr.Luhu A. Tapiheru, Sp.S.


Oleh:
Ayunda Sari 7111080226
Yustika Arievia H 7111080206

IDENTITAS

Nama : Ny. S
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Tanggok IX No. 67. Medan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status perkawinan : Menikah
Tanggal MRS: 14 Mei 2015

ANAMNESA
Keluhan utama: Tangan dan tubuh kiri kebas
Keluhan Tambahan: BAB (-) 1 minggu
Riwayat penyakit sekarang
Os datang ke RSHM dibawa oleh keluarganya dengan keluhan tangan dan tubuh kiri
kebas dengan tiba-tiba, dirasakan pasien 4 hari SMRS. Os mengaku kebas tersebut
terjadi ketika sedang beraktivitas (mandi). Kebas dirasakan dari kepala kiri hingga kaki
kiri. Keluhan ini sebenarnya sudah dirasakan 2 minggu, tetapi hanya kebas di pangkal
tangan saja. Penderita juga mengeluh belum BAB selama sakit. BAB (-) dan BAK (+)
normal.
Riwayat penyakit terdahulu: Hipertensi.
Riwayat penyakit pada keluarga
Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama disangkal.
Riwayat penyakit lain di keluarga ibu (+) hipertensi.

Riwayat penggunaan Obat: disangkal

ANAMNESA TRAKTUS

Traktus Sirkulatorius
: Hipertensi

Traktus Respiratorius
: Dalam batas normal

Traktus Urogenitalis
: Dalam batas normal

Penyakit Terdahulu dan Kecelakaan


: tidak ada, disangkal

Intoksikasi dan Obat-obatan


: tidak ada, disangkal
ANAMNESA KELUARGA

Faktor Herediter
: ibu (+) hipertensi

Faktor Familier
: tidak ada, disangkal

Lain-lain
: tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK
VITAL SIGN

Tekanan Darah
: 180/100 mmHg

Nadi
: 82 x/i

Frekuensi Nafas
: 24 x/i

Temperatur
: 36,1 oC

Kulit dan Selaput Lendir : Dalam batas normal

Kelenjar Getah Bening : Dalam batas normal

Persendian
: Dalam batas normal

KEPALA DAN LEHER


Bentuk dan Posisi
: medial
Pergerakan
: dalam batas normal
Kelainan Panca Indera : tidak ada
Rongga mulut dan Gigi : dalam batas normal
Kelenjar Parotis
: dalam batas normal
Desah
: tidak ada
Dan lain-lain
: tidak ada

RONGGA DADA DAN ABDOMEN


Dada
Inspeksi : simetris kanan = kiri
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi
: vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing
(-)
GENITALIA
Toucher : Tidak dilakukan pemeriksaan

Abdomen

Inspeksi : simetris, datar


Palpasi : supple, nyeri tekan (-),
Perkusi : timpani
Auskultasi: peristaltik (+) normal

STATUS NEUROLOGI
KRANIUM
Bentuk
: bulat lonjong
Fontanella
: tertutup, keras
Palpasi
: pulsasi A. Karotis teraba
Perkusi
: dalam batas normal
Auskultasi
: desah (-)
Transiluminasi : tidak dilakukan pemeriksaan

PERANGSANGAN MENINGEAL
Kaku Kuduk
: Tanda Kernig
: Tanda Lasegue : Tanda Brudzinski I : Tanda Brudzinski II : PENINGKATAN TEKANAN
INTRAKRANIAL
Muntah
: Sakit Kepala
: Kejang
:-

N. KRANIALIS
NI
: Normosmia
NII,III : RC +/+ pupil isokor, 3 mm
NIII,IV,VI : gerak bola mata (N)
NV

: buka/tutup mulut (+)

NVII

: sudut mulut simetris

NVIII : pendengaran baik


NIX,X : uvula medial
NXI
NXII

: angkat bahu (+)


: lidah medial

Kekuatan motorik

Refleks Fisiologis

ESD: 5 5 5 5 5
55555
EID: 5 5 5 5 5
55555
ESS: 4 4 4 4 4
44444
EIS: 4 4 4 4 4
44444

B/T
:
APR/KPR :

Ka

Ki

++/++ ++/++
++/++ ++/++

Refleks Patologis
H/T
:
Babinski

-/:

-/-

Foto Thorax (5 Mei 2015) :


Kesan : Bronkopneumonia +
Cardiomegali
Jantung : batas jantung tidak
jelas, tapi kesan membesar
Sinus costophrenicus normal
dan diaphragma tidak tajam

Head CT Scan (18 Mei 2015)

Jaringan lunak ekstracalvaria dan os calvaria masih


memberikan bentuk dan densitas yang normal.
Sulki kortikalis,fissure sylvii,dan fissura interhemisfer
tampak normal.
Ruang subarachnoid tampak normal.
Sistema ventrikel tampak normal.
Tampak lesi hipodens batas tidak tegas di parenkim cerebri
daerah ganglia basalis kanan.
Tidak tampak lesi patologis di parenkim cerebellum,dan
batang otak.
Sinus paranasal yang ter skening tidak tampak kelainan.
Orbita dan rongga retro orbita tidak tampak kelainan.
Mastoid air cell kanan dan kiri cerah.
Kesan:
Infark cerebri didaerah ganglia basalis kanan.
CT scan kepala saat ini tidak tampak perdarahan,SOL
maupun kelainan intracranial lainnya.

DIAGNOSIS
DIAGNOSA FUNGSIONAL : Hemihipestesi sinistra + hemiparese
sinistra
DIAGNOSA ETIOLOGIK : 1. Stroke Hemoragik
2. Stroke Iskemik
DIAGNOSA ANATOMIK :
DIAGNOSA KERJA
: Hemihipestesi sinistra + hemiparese sinistra
ec. DD stroke hemoragik, stroke iskemik

HEMIHIPESTESIS

HEMIHIPESTESIS
Hemihipestesi adalah hipestesia yang dirasakan sesisi tubuh saja. Hipestesia atau hipostesia
merupakan suatu disestesia mencakup sensitivitas yang menurun secara abnormal, terutama pada
perabaan. Hemihipestesia terjadi karena korteks sensorik primer tidak menerima impuls sensorik
dari belahan tubuh kontralateral. Di klinik, hemihipestesia merupakan gejala utama atau gejala
penyerta cerebrovascular disease.

HEMIPARESE

HEMIPARESE
Paresis (kelemahan) adalah hilangnya tenaga otot sehingga gerak voluntar sukar tapi masih bisa
dilakukan walaupun dengan gerakan yang terbatas.
Hemiparase yang terjadi memberikan gambaran bahwa adanya kelainan atau lesi sepanjang traktus
piramidalis. Lesi ini dapat disebabkan oleh berkurangnya suplai darah, kerusakan jaringan oleh
trauma atau infeksi, ataupun penekanan langsung dan tidak langsung oleh massa hematoma, abses,
dan tumor.

STROKE

DEFINISI
Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat
akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global), dengan
gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih,
dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain
selain vaskuler.

ETIOLOGI
Stroke Iskemik

Stroke Hemoragik

Stroke yang terjadi sebagai


akibat dari adanya sumbatan
pada arteri sehingga
menyebabkan penurunan
suplay oksigen pada jaringan
otak ( iskhemik ) hingga
menimbulkan nekrosis.
Etiologi :

Stroke yang tanda klinisnya berupa


disfungsi atau kerusakan jaringan otak
yang disebabkan oleh pecahnya
pembuluh darah di otak.
Etiologi
Hipertensi
Nonhipertensi, seperti :

Stroke Trombotik: proses terbentuknya


thrombus yang membuat penggumpalan.
Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri
oleh bekuan darah.
Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran
darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya
gangguan denyut jantung.

AVM (Arteriovenous Malformation)


Intracranial Aneurysma
Cerebral Amyloid Angiopathy (CAA)
Carvenous Angioma
Penggunaan obat antikoagulan seperti
Warfarin dalam waktu yang lama
Neoplasma

KLASIFIKASI
Stroke Iskemik :
Transient Ischemic Attack (TIA)
membaik dalam 24 jam tidak
menyebabkan infak jaringan.
Reversible Ischemic Neurologic
Defisit (RIND); Variasi TIA
dengan tanda neurologis lebih
dari 24 jan.
Progressing Stroke atau Stroke
in evolution.
Completed Stroke atau stroke
komplit

Stroke Hemoragik :
Perdarahan Intraserebral
(PIS)
Perdarahan Subarachnoid
(PSA)

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS

Kelumpuhan yang timbul secara mendadak misalnya:


Kelumpuhan separuh tubuh (hemiparesis/hemiplegia)
Kelumpuhan pada satu anggota gerak (monoparesis/monoplegia).
Gangguan sensibilitas pada bagian yang lumpuh. (hipestesis)
Gangguan bicara (afasia).
Gangguan pendengaran (vertigo)
Gangguan penglihatan (diplopia)
Bicara cadel (disartria)
Inkontinensi kandung kemih
Ataksia dan pingsan
Koma

PERBEDAAN

PEMERIKSAAN
Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
b. EKG
c. CT. Scan kranio-serebral / M.R.I
d. Arteriografi serebral

PENATALAKSAAN

Stroke non hemoragik.:


- Trombolisis dengan rt-PA.
- Antikoagulan.
- Antitrombotik.
- Obat hemoreologik.
- Neuroprotektor.

2. Stroke hemoragik.
- Mengobati penyebabnya.
- Menurunkan tekanan
intrakranial yang meningkat.
- Nimodipin dapat diberikan
untuk mencegah vasospasme
(terutama pada perdarahan
subarakhnoid).
- Neuroprotektor.
- Tindakan bedah.

Anda mungkin juga menyukai