Anda di halaman 1dari 41

PENDAHULUAN AMDAL, PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN,

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, PENDUGAAN DAN USAHA


PENANGGULANGAN DAMPAK LINGKUNGAN
OLEH
ULFA TRIYANI A.LATIF S.Si, M.Pd

PEMBANGUNAN VS LINGKUNGAN

DULU

SEKARANG

Kelaparan
Penyakit Menular
Kemiskinan
Keterbatasan sandang pangan
Tidak punya tempat tinggal

KERUSAKAN LINGKUNGAN

(bendungan, pestisida, rekayasa genetik,


menipisnya lapisan ozon,tembok pemecah
ombak, pencemaran, banjir)

PEMBANGUNAN DAN LINGKUNGAN


Negara
maju
Negara
berkembang
Negara
miskin

Tingkat hidup rendah


Kurang bahan makanan
Sanitasi rendah
Tingkat pendidikan
rendah
Banyak pengangguran
Tingkat kematian ibu
dan bayi tinggi

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Manusia dan lingkungan


saling berkaitan

PEMBANGUNAN MEMBAWA
PERUBAHAN

KEARIFAN
EKOLOGI

KESEIMBANGAN
MENINGKATKAN +
DAN
MEMINIMALKAN -

GERAKAN DUNIA DIBIDANG LINGKUNGAN


HIDUP

World conference
on human and
environment

1972

1983

WCED membuat laporan


yang berjudul
OUR COMMON FUTURE
tentang sustainable
development

PBB membentuk
World Commission
On Environment
And Development
(WCED)

1987

1992

KTT yang
diselenggarakan PBB
di johannesburg

KTT bumi/earth summit


yang diselenggarakan
PBB di rio de janeiro
(Un conference on
environment and
development - unced)

2002

PERGESERAN PANDANGAN PENGELOLAAN


LINGKUNGAN
Pengelolaan
lingkungan
dipandang sebagai
biaya yang harus
dihindari dan
mengurangi
competitve
advantage
Attitude :
Defensif
Menghindari
berbagai klaim
lingkungan
Bersengketa dengan
ajar rumput

Pengelolaan
lingkungan
dipandang sebagai
investasi masa
depan dan
meningkatkancomp
etitve advantage

1980

Attitude :
Proaktif
Kreatif
Tumbuh
Ecologically concius
management
Bekerjasama dengan
ajar rumput

PERGESERAN PANDANGAN PENGELOLAAN


LINGKUNGAN

Command and control

Market based mechanism

Motivasi wajib

Motivasi sukarela

Pengelolaan parsial

Pengelolaan bersifat sistemik

Cara pengelolaan yang


bersifat individual

Pengelolaan jaring kerjasama


(net works)

Bersifat instrumental

Fundamental (values, ethics)

PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
DI INDONESIA
Fase pemahaman
dan penyadaran
permasalahan
lingkungan dengan
mengadopsi tata
penyelenggaraan
modern

1980

Fase desentralisasi
dan revitalisasi

1990

2000

Fase penguatan
institusi pengelolaan
lingkungan

2009

SISTEM PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN


LINGKUNGAN
Tradisional
Komunitas

Penyelenggaraan Oleh

Konvensional

Pengelolaan Oleh Pemerintah

Modern
: Penyelenggaraan Oleh
Pemerintah Dan Konstituennya

RAGAM INSTRUMEN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
1. Regulasi dalam format standar atau baku mutu kualitas

lingkungan :
a. Pembatasan pemanfaatan sumberdaya alam.
b. Pelarangan pembangunan fisik dan non-fisik.
c. Baku mutu emisi.

2. Rencana alokasi penggunaan sumberdaya alam dan lahan:


a. Rencana tata guna lahan

b. Rencana tata guna air

RAGAM INSTRUMEN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
3. Kajian lingkungan terhadap krp dan kegiatan pembangunan :

a. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)


b. Upaya Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL

dan UPL)
c. DPPL
d. Audit Lingkungan
e. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
4. Mekanisme insentif dan disinsentif :

a. Penghargaan Adipura
b. Kalpataru

RAGAM INSTRUMEN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
5. Investigasi langsung terhadap kerusakan sumberdaya

alam dan penurunan kualitas lingkungan


6. Mekanisme pasar melalui iso 14000, trade barrier
7. Partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan
dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan :
a. Perencanaan
b. Pemantauan
c. Pengawasan
d. Pengaduan

PENGERTIAN AMDAL

Kajian mengenai dampak penting suatu rencana


usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup
yang diperlukan untuk proses pengambilan
keputusan kelayakan lingkungan
Dampak penting adalah perubahan lingkungan hidup
yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu
usaha/kegiatan
Ijin Lingkungan

KRITERIA DAMPAK BESAR DAN PENTING


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Jumlah manusia yang terkena dampak


Luas wilayah persebaran dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Komponen LH lain yang terkena dampak
Sifat kumulatif dampak
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

DAFTAR ISTILAH
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
ANDAL (analisis dampak lingkungan)
ADKL(analisis dampak kesehatan lingkungan)

ADS (analisis dampak sosial)


ARL (analisis resiko lingkungan)
AMRIL (analisis manfaat dan resiko lingkungan)

RKL (rencana pengelolaan lingkungan)


RPL (rencana pemantauan lingkungan)
DAS (daerah aliran sungai)

Perda (peraturan daerah)


UU (undang-undang)
PP (Peraturan pemerintah)

TUJUAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN


MELALUI AMDAL
1. Mengurangi atau meniadakan akibat (yang tidak

direncanakan)
atas
perubahan
lingkungan,
khususnya akibat yang mendasar, meluas, berjangka
panjang
2. Mengidentifikasi pemecahan masalah yang optimal
3. Mencegah atau mengatasi konflik kepentingan
4. Melibatkan publik dan menjamin keterbukaan proses

pengambilan keputusan
5. Tujuan pengendalian dapat dicapai jika kedudukan

amdal dalam proses pembangunan tepat

FUNGSI AMDAL
AMDAL merupakan salah satu upaya preventif pengendalian dampak
lingkungan oleh kegiatan pembangunan (selain tata ruang, tata guna lahan,
dan audit lingkungan)

Pengambilan Keputusan
Kelayakan Lingkungan

Perizinan

Bagian studi
kelayakan

IJIN
LINGKUNGAN
Perencanaan teknologi
dan perancangan proses

Perencanaan
pengembangan
wilayah

KARAKTERISTIK AMDAL
AMDAL merupakan keputusan dan arahan eksternal
yang mempengaruhi keputusan internal
Untuk memaksakan agar keputusan eksternal
dipatuhi, maka di indonesia amdal dikaitkan
dengan perijinan
Di banyak negara, keputusan eksternal dikaitkan
dengan kontrol sosial, sehingga keberdayaan
masyarakat dan keterbukaan informasi menjadi
syarat penting
Amdal merupakan instrumen pengendalian
pembangunan yang bersifat komprehensif dan
situasional

KETERBATASAN AMDAL

Amdal bersifat reaktif terhadap suatu rencana


kegiatan

Amdal hanya mengenai proyek

Amdal tidak dapat dipergunakan untuk pengendalian


kegiatan yang berkembang atau tumbuh secara terus
menerus

Amdal hanya untuk kegiatan yang berada dalam suatu


kesatuan ruang

Amdal tidak ditujukan untuk pengendalian masalah


lingkungan secara parsial

PEMBAGIAN TUGAS PROYEK


1) PEMBANGUNAN APARTEMEN DI BELAKANG RAMAYANA

2) PERLUASAN BANDARA SULTAN HASANUDDIN


3) PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI SEPANJANG JL.

4)
5)

6)
7)

HERTASNING BARU
PERLUASAN PANTAI LOSARI
PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UIN ALAUDDIN
PEMBANGUNAN HOTEL DI SEPANJANG PANTAI LOSARI
PERLUASAN DERMAGA PELABUHAN KOTA MAKASSAR

JADILAH PEMAIN
JANGAN JADI
PENONTON

Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh

EKOLOGI LINGKUNGAN
OLEH
ULFA TRIYANI A.LATIF S.Si. M.Pd

PEMBAGIAN TUGAS PROYEK


1) PEMBANGUNAN APARTEMEN DI BELAKANG
RAMAYANA
2) PERLUASAN BANDARA SULTAN HASANUDDIN
3) PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI SEPANJANG JL.
HERTASNING BARU
4) PERLUASAN PANTAI LOSARI
5) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UIN ALAUDDIN
6) PEMBANGUNAN HOTEL DI SEPANJANG PANTAI
LOSARI
7) PERLUASAN DERMAGA PELABUHAN KOTA
MAKASSAR

BEBERAPA DEFINISI LINGKUNGAN :

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,


daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk
melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan
penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,
pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.

Pembangunan
berkelanjutan
yang
berwawasan
lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana,
yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber
daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin
kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi
masa kini dan generasi masa depan;

Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang


merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan,
stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup;
Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian
upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup;

Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup


untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain;
Pelestarian daya dukung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya
untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan
perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu
kegiatan, agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan
makhluk hidup lain;

Sumber daya adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber
daya manusia, sumber daya alam, baik hayati maupun nonhayati, dan
sumber daya buatan;
Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar
makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada
dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu
sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup;

Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan


lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau
komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya;
Pelestarian daya tampung lingkungan hidup adalah
rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan
hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain
yang dibuang ke dalamnya;

Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau


dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukannya;
Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah ukuran
batas perubahan sifat fisik dan/atau hayati lingkungan
hidup yang dapat ditenggang;

Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan yang


menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung
terhadap sifat fisik dan/atau hayatinya yang mengakibatkan
lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang
pembangunan berkelanjutan;
Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber
daya alam tak terbaharui untuk menjamin pemanfaatannya
secara bijaksana dan sumber daya alam yang terbaharui
untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan
tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta
keanekaragamannya;

Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan;


Bahan berbahaya dan beracun adalah setiap bahan yang
karena sifat atau konsentrasi, jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
dan/atau merusakkan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain;
Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu
usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau
konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau
merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lain;

Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan


antara dua pihak atau lebih yang ditimbulkan oleh
adanya atau diduga adanya pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup;
Organisasi lingkungan hidup adalah kelompok
orang yang terbentuk atas kehendak dan keinginan
sendiri di tengah masyarakat yang tujuan dan
kegiatannya di bidang lingkungan hidup;

Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh


perubahan pada lingkungan hidup yang
diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan;

Analisis mengenai dampak lingkungan hidup


adalah kajian mengenai dampak besar dan penting
suatu
usaha
dan/atau
kegiatan
yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan;
Audit lingkungan hidup adalah suatu proses
evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan untuk menilai tingkat
ketaatan terhadap persyaratan hukum yang
berlaku dan/atau kebijaksanaan dan standar yang
ditetapkan oleh penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan yang bersangkutan;

PROYEK SIPIL WAJIB AMDAL


1. PROYEK KE PU-AN
a. Real estate : > 25 ha u/kota
metropolitan dan > 100 ha u/kota/kab
b. Jalan tol u/semua besaran
c. Jalan Propinsi/kabupaten > 25 Km
d. Pelabuhan dan dermaga : > 300 meter
e. Bandar Udara : semua besaran
f. Jembatan : bentang > 500 meter
g. Terminal type B dan A
h. Bendungan
I. TPA luas > 10 ha
2.
3.

DIKNAS : GEDUNG PENDIDIKAN : luas bangunan > 10.000 m2


Diperindag : PUSAT PERDAGANGAN : luas bangunan > 10.000 m2
atau luas lahan > 5 ha

4. Dinas PARIWISATA :
Hotel : kamar > 200 kamar
5. Dinas Kesehatan :
Rumah sakit dengan bed > 200 atau RS type B dan A

KAWASAN YANG HARUS


DILESTARIKAN
Kawasan Gambut :
Kawasan yang unsur pembentuk tanahnya sebagian besar berupa
sisa-sisa bahan organik yang tertimbun dalam waktu lama. Kawasan
gambut berfungsi sebagai penambat air (mengendalikan hidrologi
setempat). Kawasan yang dilindungi adalah gambut dengan
ketebalan 3 meter atau lebih yang terdapat pada bagian hulu sungai
dan rawa

Kawasan Resapan Air :


daerah yang mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air
hujan sehingga merupakan tempat pengisian air murni (aquifer) yang
berguna sebagai sumber air. Kriteria : curah hujan tinggi, struktur
tanah mempunyai permeabilitas tinggi

Sempadan Sungai :
kawasan sepanjang kanan kiri sungai, termasuk sungai
buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang mempunyai
manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian
fungsi sungai
Kriteria sempadan sungai :
Sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai besar
dan 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di luar
permukiman
Untuk sungai di kawasan permukiman lebar sempadan
sungai seharusnya cukup untuk membangun jalan inspeksi
yaitu 10 sampai 15 meter

kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat


penting untuk mempertahankan dan melindungi kelestarian
fungsi pantai dari gangguan kegiatan ataupun proses alam.
Kriteria :
dataran sepanjang tepian yang lebarnya proporsional dengan
bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100 meter dari titik
pasang tertinggi ke arah darat

Kawasan tertentu di sekeliling danau/waduk yang mempunyai


manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi
waduk/danau. Perlindungan terhadap kawasan sungai/waduk
dilakukan untuk melindungi danau/waduk. Kriteria :
sepanjang tepian danau/waduk antara 50-100 meter dari titik pasang tertinggi
ke arah darat

Kawasan pesisir laut yang merupakan habitat alami hutan bakau


(mangrove) yang berfungsi memberikan perlindungan kepada
perikehidupan pantai dan lautan. Kriteria :
Minimal 130 kali nilai rata-rata perbedaan air pasang tertinggi dan terendah
tahunan diukur dari garis air surut terendah ke arah darat.

RAWA :
Lahan genangan air secara alamiah yang terjadi secara terus menerus
atau musiman akibat drainase alamiah yang terhambat serta
mempunyai ciri-ciri khusus
TERMASUK DALAM KAWASAN PENGELOLAAN KAWASAN
LINDUNG
Kawasan hutan lindung
Kawasan suaka alam darat
Kawasan bergambut
Kawasan mangrove
Kawasan resapan air
Taman Nasional
Sempadan pantai
Taman hutan raya
Sempadan sungai
Taman wisata alam
Kawasan sekitar waduk/danau
Kawasan cagar budaya dan
Kawasan sekitar mata air
Ilmu pengetahuan
Kawasan suaka alam laut dan perairan Kawasan rawan bencana

SYUKRAN KATSIRAN
SEMOGA ILMU YANG KITA
DAPATKAN HARI INI BERMANFAAT
DAN BERNILAI IBADAH

Anda mungkin juga menyukai