BAB 3
DASAR - DASAR PERENCANAAN
3.2 Intake
Bangunan penyadap atau intake adalah suatu unit yang
berfungsi untuk menyadap atau mengambil air baku dari badan
air sesuai dengan debit yang diperlukan untuk pengolahan.
Bangunan intake adalah suatu bangunan pada bendung yang
berfungsi sebagai penyadap aliran sungai, mengatur pemasukan
air dan sedimen serta menghindarkan sedimen dasar sungai dan
2. Shore tower
Shore intake memiliki variasi bentuk yang tergantung kepada
situasi lapangan, tetapi yang pasti terletak di pinggiran sungai.
Jenis-jenis shore intake yang umum digunakan antara lain
adalah.
a. Siphone well intake
Ciri khas dari intake ini adalah memiliki saluran air masuk ke
bangunan intake berupa pipa, sehingga tekanan air yang
berfluktuasi tidak memberi pengaruh pada interior intake.
b. Floating intake
Struktur intake yang ringkas diletakkan di atas sebuah
pelampung yang terapung dan bergerak naik turun mengikuti
fluktuasi muka air.
c. Suspended intake
Memiliki karakteristik dimana pipa hisap dibenamkan ke dalam
sumber air tanpa menggunakan bangunan pelindung dan
langsung tercampur dengan aliran sumber air.
Tugas Besar PAM / Yurry Ardisanyah P 25-2013-072
Sistem Penyediaan Air Minum
2. Kanal intake
Air permukaan dapat diambil dari kanal sebagai intake,
dimana pengambilan airnya ditampung dalam sebuah
penampung (chamber). Dari penampung ini air dialirkan menuju
instalasi pengolahan dengan pipa yang dilengkapi dengan bell
mouth atau penyaring mulut lonceng.
3. Intake langsung
Intake ini diterapkan di sungai dengan kedalaman air cukup
dalam. Intake ini lebih murah dibandingkan intake lainnya,
karena air langsung diambil melalui pipa. Disamping air cukup
dalam, juga tebing harus tahan terhadap erosi, sebagai faktor
yang harus diperhatikan untuk intake langsung. Akhirnya, untuk
semua sumber air permukaan, penempatan titik/pipai ntake
harus selalu di bawah muka air minimum, paling tidak 1 m.
Bagian-bagian dari intake langsung yakni :
a. Bell mouth strainer
b. Pipa gravitasi air baku
c. Gate valve
d. Suction well
Tugas Besar PAM / Yurry Ardisanyah P 25-2013-072
Sistem Penyediaan Air Minum
e. Foot valve
f. Pipa suction
Sumber : ( google.co.id)
2. River intake
River Intake terdiri atas sumur beton berdiameter 3 6 m
yang dilengkapi 2 atau lebih pipa besar yang disebut
penstock. Pipa-pipa tersebut dilengkapi dengan katup
sehingga memungkinkan air memasuki intake secara
berkala. Air yang terkumpul dalam sumur kemudian
dipompa dan dikirim ke dalam instalasi pengolahan. River
Intake terletak pada bagian hulu kota untuk menghidari
pencemaran oleh air buangan.
Sumber (www.thinkorthwim.com)
4. Canal intake
Canal Intake terdiri atas sumur beton yang dilengkapi dengan
pipa bell mouthed yang terpasang menghadap ke atas. Terdapat
saringan halus pada bagian atas untuk mencegah masuknya
ikan-ikan kecil dan benda-bendaterapung. Ruangan juga dilapisi
dengan saringan dari kerikil.
N
Uraian Notasi Kriteria
o
P
HGL= +Z
g
2
P V
EGL= + +Z
g 2 g
B. Sistem Pompa
Sistem pompa pada prinsipnya adalah menambah energi pada
aliran sehingga dapat mencapai tempat yang lebih tinggi. Hal ini
dengan pertimbangan bahwa antara lokasi distribusi dan lokasi
sumber tidak mempunyai perbedaan ketinggian yang cukup
untuk mengalirkan air.
C. Sistem Gabungan
Tugas Besar PAM / Yurry Ardisanyah P 25-2013-072
Sistem Penyediaan Air Minum
Keuntungan:
Pengaliran tidak tergantung pada profil muka tanah;
Memperkecil kemungkinan adanya atau terjadinya gangguan;
Dimensi saluran relatif lebih besar;
Biaya perawatan dan pemeliharaan relatif lebih murah.
Kerugiannya:
Harga pipa dan perlengkapan lainnya relatif mahal.
4. Perkakas (fitting)
Perkakas (tee, bend, reducer, dan lain-lain) perlu disediakan
dan dipasang pada perpipaan distribusi sesuai dengan
keperluan di lapangan. Apabila pada suatu jalur pipa terdapat
lengkungan yang memiliki radius yang sangat besar,
penggunaan perkakas belokan (bend) boleh tidak dilakukan
selama defleksi pada sambungan pipa tersebut masih sesuai
dengan yang disyaratkan untuk jenis pipa tersebut.
5. Thrust Block
Dalam perencanaan jaringan distribusi, thrust block diperlukan
pada pipa yang mengalami beban hidrolik yang tidak
seimbang, misalnya pada pergantian diameter, akhir pipa dan
belokan. Gayagaya ini akan mengeser jaringan pipa dan
kedudukan semula, jika hal ini dibiarkan, lama-lama dapat
merusak jaringan pipa dan sambungan-sambungannya. Oleh
Tugas Besar PAM / Yurry Ardisanyah P 25-2013-072
Sistem Penyediaan Air Minum
7. Sambungan
Sambungan dan kelengkapan pipa yang sering digunakan untuk
penyambungan pipa antara lain :
a. Bell and Spigot
Spigot dari suatu pipa dimasukkan kedalam suatu bell (socket)
pipa lainnya. Untuk menghindari kebocoran, menahan pipa
Tugas Besar PAM / Yurry Ardisanyah P 25-2013-072
Sistem Penyediaan Air Minum
Pola Cabang
Pada kerangka ini ada bagian pipa utama atau pokok dan ada
bagian pipa cabang. Ciri khasnya, ujung-ujung pipa berupa titik-
titik mati (dead end) dan aliran airnya hanya menuju ke satu
arah, tidak bisa berbalik arah. Pola ujung mati ini bisa dibagi
menjadi banyak sektor dan subsektor yang pasokan airnya
dilayani oleh satu pipa cabang. Karena pasokan airnya per sektor
atau subsektor maka perhitungan diameter pipanya menjadi
Dalam branch
SIstem ini reservoir diletakkan di bagian tertinggi daerah
distribusi atau bisa juga di bagian tengah untuk daerah yang
relatif datar. Sangat ideal diterapkan di daerah yang topografinya
menurun secara teratur dengan slope kecil. Setiap titik cabang
perlu dilengkapi dengan valve (katup) untuk mengatur aliran di
percabangan dan juga untuk menutup aliran ketika terjadi
kerusakan atau reparasi pipa.
Merencanakan diameter pipa.
3.5.2 Perpipaan
Selain reservoir distribusi, pipapun menjadi perhatian paling
utama dalam menyalurkan air minum, yang perlu diperhatikan
dalam perpipaan, yaitu:
Tugas Besar PAM / Yurry Ardisanyah P 25-2013-072
Sistem Penyediaan Air Minum
dalam gedung. Dalam pipa dengan jalur buntu, arah aliran air
selalu sama dan suatu areal mendapat suplai air dari satu pipa
tunggal.
b Sistem Gridiron
Pipa induk utama dan pipa induk sekunder terletak dalam kotak,
dengan pipa induk utama, pipa induk sekunder serta pipa
pelayanan utama saling terhubung. Sistem ini paling banyak
digunakan.
j. Meter air
Berfungsi untuk mengetahui besarnya jumlah pemakaian
air dan juga sebagai alat pendeteksi kebocoran. Meter air
terpasang pada setiap sambungan yang dipasang secara
kontinu.
k. Sambungan pipa dan perlengkapannya
Sambungan pipa dan perlengkapannya yang sering
digunakan meliputi :
i. Bell dan spigot
Spigot dari suatu pipa dimasukkan ke dalam bell (socket)
pipa lainnya. Untuk menghindari kebocoran, menahan
pipa serta memungkinkan defleksi (sudut sambungan
berubah) maka
dilengkapi dengan gasket.
ii. Flange joint
Biasanya dipakai untuk pipa bertekanan tinggi dan
untuk sambungan yang letaknya dekat dengan instalasi
pompa. Sebelum kedua flange disatukan dengan mur
dan baut, maka diantara flange disisipkan packing untuk
mencegah kebocoran.
iii. Ball joint
Digunakan untuk sambungan dua pipa dalam air.
iv. Reducer-increaser
Increaser untuk menyambung pipa dari diameter kecil
ke diameter besar sedangkan reducer untuk
menyambung dua pipa dari diameter besar ke diameter
kecil.
Tugas Besar PAM / Yurry Ardisanyah P 25-2013-072
Sistem Penyediaan Air Minum
v. Bend
Merupakan assesoris untuk belokan pipa. Sudut belokan
pipa yang umumnya digunakan 900, 450,22.50, dan
11.250.
vi. Tee
Untuk menyambung pipa pada percabangan.
vii. Tapping band
Dipasang pada tempat yang perlu disadap dan untuk
dialirkan ke tempat lain. Dalam hal ini, pipa distribusi di
bor dan tapping band dipasang dengan baut disekeliling
pipa dengan memeriksa agar cincin melingkar penuh
pada keliling lubang dan tidak menutupi lubang
tapping. Apabila dimensi penyadapan terlalu besar,
maka pipa distribusi dapat dipotong selanjutnya
dipasang tee atau perlengkapan lain yang sesuai.
3.6.1 Reservoir
Dalam suatu sistem perencanaan penyediaan air minum
diperlukan adanya suatu perhitungan reservoir karena reservoir
merupakan yang sangat penting dalam suatu sistem.
27,70+ 27,62
Z= 2
= 27.66
Volume reservoir adalah volume yang digunakan untuk
menampung sejumlah air yang dipergunakan apabila pemakaian
debit melebihi dari pemakaian rata-rata atau untuk memenuhi
kebutuhan puncak.
6. Ventilasi Udara
Ventilasi udara harus dipasang pada reservoir untuk keluar
masuknya udara pada saat air turun dan naik. Ventilasi harus
dipasang dengan saringan kawat 13 mm (1/2) agar burung atau
hewan lain tidak masuk ke dalamnya. Kontaminasi akibat dari
reservoir itu sendiri yang dapat dicapai baik dari manhole (yang
biasanya) terkunci disisi dinding ataupun melalui atap menuju
bagian atas.
9. Pengecatan / Pelapisan.
Semua tangki baja dan beberapa tangki beton perlu
dilindungi terhadap karat dengan cat atau lapisan. Pemilihan
jenis cat harus teliti dari beberapa bahan yang tersedia (alkyd,
epoxy, vinil, petroleum wax, dll). Pertimbangannya adalah
memakai bahan yang efektif, tidak menyebabkan bau dan rasa
terhadap air. Disarankan agar meminta saran dari pabrik untuk
memilih cat yang sesuai dengan standard an harus mendapat
persetujuan dari dinas kesehatan yang ditunjuk.
10. Cathodic Protection.
Disamping sistem pengecatan yang baik untuk bagian
dalam dan luar, maka perlindungan terhadap kemungkinan karat
dibagian yang terendam air (untuk tangki baja) perlu dilakukan.
Catodhic protection adalah suatu sistem yang membalikan
pengaliran arus yang cendrung untuk mengalirkan besi dari
permukaanya sebagai penyebab karat dan kerusakan. Dengan
menempatkan elektroda di dalam air dan dihubungkan dengan
tangki baja, maka arus listrik akan mengalir melalui tangki dan
menyebabkan korosi pada elektroda, tapi bukan pada tangki
baja. Pada kenyataannya sangat sulit untuk mengosongkan
reservoir dan mengecat ulang, maka penggunaan cathodic
protection merupakan salah satu penyelesaian untuk
perlindungan terhadap karat.
11. Lampu
Tergantung lokasi dan ketinggian dari tangki, maka lampu
pengaman perlu dipasang sehingga dapat member peringatan
kepada kapal udara. Terlebih lagi pada daerah berbahaya, maka
papan cek warna kuning dan putih mungkin diperlukan.
Tugas Besar PAM / Yurry Ardisanyah P 25-2013-072
Sistem Penyediaan Air Minum
12. Sekat
Sekat-sekat ini gunanya supaya tidak ada tempat dimana
air tidak bergerak jadi diusahakan seluruh air bergerak terus
menerus.
BAB 4
2004 1160583
2005 1169337
2006 1179605
2007 1188189
2008 1196811
2009 1206702
2010 1165795
2011 1171478
2012 1176117
2013 1180774
20052004
= 2005
11693371160583
= 1169337
= 0,007486294
Pn = Po (1 + r rata rata )n
= 1.160.583 (1 + 0,001829594)1
= 1.162.706
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Metode Geometri
xy
y
x .
x2
x
y2
y
n .
n .
n .
FK =
Keterangan
r : Koefisiensi relasi Pearson
n : Jumlah sampel
Koefisien korelasi sederhana dilambangkan (r) adalah suatu
ukuran arah dan kekuatan hubungan linier antara dua variabel
bebas (X) dan variabel terikat (Y), dengan ketentuan nilai r
berkisar dari harga (-1 r +1). Apabila nilai r = -1 artinya
korelasinya negatif sempurna (menyatakan arah hubungan
antara X dan Y adalah negatif dan sangat kuat), r = 0 artinya
tidak ada korelasi, r = 1 berarti korelasinya sangat kuat dengan
arah yang positif. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan
dengan tabel. Menurut Sugiyono (2007) pedoman tabel untuk
memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 4.5 interpretasi koefisien korelasi
No R Interpretasi
1 0 Tidak Berkolerasi
2 0,01 0,20 Korelasi Sangat Rendah
3 0,21 0,40 Korelasi Rendah
4 0,41 - 0,60 Korelasi Agak Rendah
5 0,61 0,80 Korelasi Cukup Kuat
6 0,81 0,99 Korelasi Tinggi
7 1 Korelasi Sangat Tinggi
xy
y
x .
x2
x
y2
y
n .
n .
n .
FK =
No x y x2 y2 xy x2 y2 n
1.160.5 1.346.952.899 1.160.5 1
1 1 1
83 .889 83 0
2 2 1.162.7 4 1.351.886.162 2.325.4 1
06 .060 13 0
No x y x2 y2 xy x2 y2 n
1.164.8 1.356.837.492 3.494.5 1
3 3 9
34 .477 01 0
1.166.9 1.361.806.957 4.667.8 1
4 4 16
65 .315 59 0
1.169.1 1.366.794.622 5.845.5 1
5 5 25
00 .991 00 0
1.171.2 1.371.800.556 7.027.4 1
6 6 36
39 .168 33 0
1.173.3 1.376.824.823 8.213.6 1
7 7 49
82 .751 73 0
1.175.5 1.381.867.492 9.404.2 1
8 8 64
29 .890 29 0
1.177.6 1.386.928.630 10.599. 1
9 9 81
79 .980 114 0
1 1.179.8 10 1.392.008.305 11.798. 1
10
0 34 0 .667 340 0
Jumla 5 11.701. 38 13.693.707.94 64.536. 3.0 136.933.304.7
h 5 850 5 4.188 645 25 99.087
Sumber : perhitungan 2015
xy
y
x .
x2
x
y2
y
n .
n .
n .
FK =
n
1
SD= (X X )
n1 i=1 i
Dimana:
n : banyaknya data dikurangi 1 tahun
x : jumlah penduduk
X1,X2. Xn : banyak penduduk setiap tahun
SD : nilai standar deviasi
4.2.2.1 Metode Aritmatik
Perhitungan untuk mendapatkan nilai standar deviasi dari hasil
proyeksi jumlah penduduk metode aritmatika yaitu seperti
dibawah ini:
( xix )
n
SD = 1
.
n1 i=1
= 1
101
x 41.522.605
= 2148
SD
CV = Xbar
2148
= 1.170 .679
= 0,001834777
Untuk perhitungan nilai standar deviasi pada metode aritmatika
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.9 dibawah ini:
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Standar Deviasi Menggunakan
Metode Aritmatik
= 1
101
x 37.746 .428
= 2048
SD
CV = Xbar
2048
= 1.170 .185
= 0,001750097
Untuk perhitungan nilai standar deviasi pada metode
geometri selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.10
dibawah ini:
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Standar Deviasi Menggunakan
Metode Geometrik
Rata-rata 37.746.428
SD 2048
CV 0,001750097
Sumber : perhitungan 2015
= 1
101
x 37.808 .163
= 2050
SD
CV = Xbar
2050
= 1.170 .193
= 0,001751516
Untuk perhitungan nilai standar deviasi pada metode Bunga
Majemuk (least square) selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
4.11 dibawah ini:
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Standar Deviasi Menggunakan
Metode Least Square
1,220,000
1,210,000
1,200,000
1,190,000
1,180,000
Existing
Jumlah Penduduk 1,170,000
Aritmatik
1,160,000 Geometrik
1,150,000 Least Square
1,140,000
1,130,000
2000 2010 2020
Tahun
Least
Tahun Data Aritmatik Geometrik
Square
2004 1.160.583 1.160.583 1.160.583 1.160.583
2005 1.169.337 1.162.826 1.162.706 1.162.708
2006 1.179.605 1.165.070 1.164.834 1.164.837
2007 1.188.189 1.167.313 1.166.965 1.166.970
2008 1.196.811 1.169.557 1.169.100 1.169.107
2009 1.206.702 1.171.800 1.171.239 1.171.248
2010 1.165.795 1.174.044 1.173.382 1.173.392
2011 1.171.478 1.176.287 1.175.529 1.175.541
2012 1.176.117 1.178.531 1.177.679 1.177.693
2013 1.180.774 1.180.774 1.179.834 1.179.850
Jumlah 11.795.391 11.706.785 11.701.850 11.701.929
Rata-rata 1.179.539 1.170.679 1.170.185 1.170.193
SD 4.523 2.148 2.048 2.050
CV 0,003834885 0,001834777 0,001750097 0,001751516
FK 1 0,999997327 0,999997323
Sumber : perhitungan 2015
Tahun n a Pn