1873 Chapter V
1873 Chapter V
V-1
BAB V
PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN
Type jembatan
Bentang ( m )
Jembatan Komposit I
Gelagar baja + plat beton
Jembatan beton bertulang
Gelagar beton ( konv ) balok T
Jembatan beton bertulang
Gelagar beton ( konv ) box
6 - 24
6 - 26
12 28
10 36
14 24
18 - 44
16 - 36
Sumber : Buku Ajar T.Sipil UNDIP
Bentang ( m )
20 50
20 50
5 35
5 25
10
beton
35 - 90
6 25
12 30
12 35
20 45
18 - 40
V-2
Tinggi ( meter )
0 -8
34
6 -20
0 20
0 20
5 - 15
Sumber : Buku Ajar T.Sipil UNDIP
Dari beberapa alternatif tersebut diatas dipilih tipe abutment tembok penahan
kontrafort dengan bahan beton. Abutmen tipe ini dipilih karena kemampuan
abutment menahan beban, kekuatan bahan abutment dan pelaksanaannya
mudah.
Pondasi
Penentuan jenis pondasi dilihat dari kedalaman lapisan tanah pendukung. Bentuk
alternatif pondasi tertera pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.4. Jenis jenis pondasi
Jenis Pondasi
Pondasi langsung
Pondasi sumuran
Pondasi tiang beton
Pondasi tiang baja
03m
3 15 m
15 60 m
7-~m
Sumber : Buku Ajar T.Sipil UNDIP
V-3
: Jembatan Tanggi
2. Lokasi Jembatan
3. Jenis Jembatan
4. Status Jalan
5. Konstruksi Jembatan
Bentang Jembatan
Lebar Jembatan
: 9,00 m (2 lajur)
Lebar Jalur
: 2 3,5 m
: 1,00 m
7. Bangunan bawah
8. Tipe pondasi
: pondasi sumuran
= K 500
= K 350
= K 225
d. Abutment
= K 250
b. Baja Tulangan
Tulangan yang digunakan dalam perencanaan ini adalah tulangan yang ada
dipasaran dengan alasan mudah didapat dan umum bagi pelaksana
dilapangan. Mutu baja yang digunakan :
a. Kuat tarik ulur baja prestress 18.000 kg/cm2
b. Baja tulangan D > 13 mm menggunakan U 39
c. Baja tulangan D < 13 mm menggunakan U 24
d. Mutu baja railing mengikuti SK-SNI yang ada atau Standard ASTM
c. Balok Prategang
Balok prategang yang digunakan dipesan dari PT.Wijaya Karya dengan
dimensi yang sudah ada dengan tinggi balok 170 cm dan panjang 30,80 m.
Adapun untuk spesifikasi dimensi yang sudah ada adalah sebagai berikut :
Laporan Tugas Akhir
Evaluasi dan Penggantian Jembatan Tanggi
di Ruas Jalan Salatiga Boyolali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57+000
V-4
= 190 kg / mm2
= 160 kg / mm2
Nominal section Ap
= 98,71 kg / mm2
e. Elastomer
Dimensi elastomer yang digunakan dalam perencanaan ini dapat didimensi
sendiri, kemudian dipesankan lepada pihak suplier. Dimensi rencana yang
digunakan dalam perhitungan adalah (40 x 45 x 45) cm.
f.
Pipa Baja
Pipa baja digunakan dalam sandaran. Dipasang pada jarak tepi 150 cm dan
jarak tengah setiap 200 cm. Diameter pipa yang digunakan 7,63 cm.
V-5
Beton bertulang
= 3,25 T/m3
= 22*1,0 kN/m3 (BMS-1992 vol. 1, hal 2-15)
Beton aspal
= 2,2 T/m3
= 26*1,2 kN/m3 (BMS-1992 vol. 1, hal 2-15)
Beton prategang
= 3,12 T/m3
= 25*1,2 kN/m3 (BMS-1992 vol. 1, hal 2-15)
Beton konvensional
= 3,0 T/m3
2) Beban kendaraan rencana (beban truk T)
Untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan jembatan
harus digunakan beban T, yaitu beban yang merupakan kendaraan truk yang
mempunyai beban roda ganda (dual wheel load) sebesar 10 ton.
3) Beban lajur D dan beban garis KEL
Beban D
Untuk bentang 30,8 meter, menurut BMS-1992 hal 2-22 perhitungannya
menggunakan rumus :
q
= 8,0 . (0,5+
= 8,0 . (0,5+
15
) kPa
L
15
) kPa
30.8
= 7,896 kPa
= 0,79 T/m2
Karena jembatan termasuk kelas I (BM 100) maka pembebanannya menjadi:
q
= 1 x 0.79 = 0.79T/m2
Menurut BMS 1992 hal 2-24, untuk jembatan dengan lebar lantai >5,5 m beban
D didistribusikan seperti gambar dibawah ini :
V-6
q
0,5 q
0,5 q
0,25 m
5,5 m
b
dibebani 50 % D.
0,25 m
= 44 kN/m
= 4,4 T/m
Pada beban KEL terdapat faktor beban Dinamik (DLA) yang mempengaruhi, maka
besarnya DLA jembatan Tanggi :
BM 100
qP
L 90 m
DLA = 30 %
L 50 m
DLA = 40 %
L = 30,8 m
DLA = 40 %
4) Gaya rem
Pengaruh rem dan percepatan lalu lintas harus dipertimbangkan sebagai gaya
memanjang. Gaya ini tidak tergantung pada lebar jembatan, tetapi gaya ini tergantung
pada panjang struktur yang tertahan atau bentang jembatan.
Berdasar Tabel 2.20. , besarnya gaya rem untuk bentang 30,80 m :
Gaya Rem bentang < 80 m
250 KN
300 KN
= 250 kN = 25 T
V-7
5) Beban angin
Berdasarkan BMS 1992 hal 2-44, karena Jembatan Tanggi didaerah jauh dari pantai (
> 5 km ), maka rencana kecepatan angin yang digunakan sebesar 25 m/dt sedang Cw
yang digunakan sebesar :
b/d jembatan Tanggi =
7,0 + 2 2,0
1,6 + 0,07 + 0,20 + 0,25 + 0,05 + 0,95
= 3,52
Cw untuk b/d = 2 adalah 1,5
Cw untuk b/d = 6 adalah 1,25
Cw untuk b/d = 3,52 adalah 1,5 +
= 1,655
Dianggap ada angin yang lewat bekerja merata di seluruh permukaan struktur atas
jembatan, maka Tew (beban angin) yang digunakan sebesar:
Tew
= 0,0006 Cw (Vw)2 kN
= 0,0006 . 1,655 . 252
= 0,621 kN/m2 = 0,0621 T/m2
V-8
Spesifikasi teknis :
Muatan Horizontal
= 100 kg/m
= 200 cm
= 50 cm
: T
= 2,4 mm
= 4,73 kg/m
= 9,98 cm3
Pembebanan :
Beban Vertikal
Beban mati
Beban hidup
= 100 kg/m
qVertikal ( qv )
Beban Horizontal
= 100 kg/m
R
200.00 cm
H
Gambar 5. 4. Resultan gaya pada pipa sandaran
Perhitungan :
R
(qv 2 + H 2 )
(165,682 2 + 100 2 )
= 193,52 kg/m
Cek kekuatan pipa :
Mmax = 1/8 x R x L2
= 1/8 x 193,52 x22
= 9676 kg.m
Tegangan yang terjadi :
M
W
9676
= 969,54 kg/cm2 1600 kg/cm2 ........Aman !!!
9,98
Tiang Sandaran
Laporan Tugas Akhir
Evaluasi dan Penggantian Jembatan Tanggi
di Ruas Jalan Salatiga Boyolali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57+000
V-9
= 22,5 Mpa
fy
= 320 Mpa
= 15 cm
= 20 cm
= 4 cm
Tulangan
= 12 mm
Begel
= 8 mm
Mu
= P . L. H
= 100 . 2 . (1,0 + 0,25 - 0,1)
= 230 kgm
= 2,3 kNm
Mn
=
=
Mu
2,3
0,8
= 2,875 KNm
= 28750 kgcm
RI
Mu
= RI . b. d2. F(1 -
= F (1 -
F
)
2
F
)
2
Mn
(b * d 2 * RI )
28750
15 * 14,62 * 191,25
= 0,047
F
=1-
1 2K
=1-
1 2 * 0,047
= 0,0482
Fmax
= 1 * 450 (600 + fy )
= 0,85*450/(600+320)
V - 10
= 0,41576087
14
14
=
= 0,0732 F maka diambil Fmin = 0,0732
RI 191,25
Fmin
As
= F * b * d * RI fy
= 0,0732*150*146*1,9125/32
= 95,80 mm2
Dipakai tulangan utama 212 dengan As = 226 mm2
Checking :
As tulangan yang dipakai adalah 226 mm 2
Kontrol Rasio Penulangan
max
= 1 [450/(600+fy)]*(RI/fy) = 0,85[450/(600+320)]*(19,125/320)
= 0,024848208
1,4
1,4
=
= 0,004375
fy
320
min
= As terpasang / (b*d)
= 226 / (150*146)
= 0.01032
= 100 kg
Vu
100
0,6
= 167 kg = 1670 N
Vc
= 0,2 * *
f 'c * b * d
V - 11
20 cm
Tebal perkerasan
5 cm
7,4 m
Mutu beton ( fc )
35 Mpa
Mutu baja ( fy )
280 Mpa
1,85 m
Bentang
30,8 m
1/11 ql2
Mtump
1/10 ql2
Pembebanan :
Beban Tetap ( mati )
Beban tetap per 1 m2 adalah sebagai berikut :
Berat sendiri plat
Berat pavement
715 kg/m
qu = 1,2 x qd
= 1,2 x 715
= 858 kg/m = 8,58 kN/m
Mlap
Mtump
V - 12
Beban Muatan ( T )
Untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan
jembatan harus digunakan beban T, yaitu beban yang merupakan kendaraan
truk yang mempunyai beban roda ganda (dual wheel load) sebesar 10 ton.
ly = 30800
lx = 1850
= 50 + ( 2 x 15 ) = 80 cm
Laporan Tugas Akhir
Evaluasi dan Penggantian Jembatan Tanggi
di Ruas Jalan Salatiga Boyolali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57+000
= 30 + ( 2 x 15 ) = 60 cm
Lx
= 1,85 m
Ly
10 ton = 100 kN
T / 0,6
100 / 0,6
166,67 kN/m
Faktor pembebanan :
qu
= 1,6 q
= 1,6 x 166,67
= 266,67 kN/m
Reaksi tumpuan :
Ra
= 106.67 kN
Momen maximum yang terjadi di tengah bentang :
Mo
= Ra x ( Lx ) qu x ( bx )2
= 106,67 x 0,925 133,34 x ( 0,4 )2
= 77,34 kNm
V - 13
V - 14
Ly = 30800
800
250
800
Lx = 1850
Gambar 5.10. Tinjauan pembebanan terhadap beban dua roda
Lx
= 1,85 m
Ly
0,80 x 266,67
213,34 kN
66,46 kNm
3 x ( 2/3 ) x 1,85
4,1625 m < Ly = 30,80 m
( ) a + ( ) r Lx
1,525 m
152,5 cm
Laporan Tugas Akhir
V - 15
( ) a + ( ) r Lx
0,90 m
90 cm
Sb
Sb
80 cm
90 cm
Sb
80 cm
Momen :
3Mo/ 4Sa
MTx2
2Mo/ 3Sb
40,88 kNm
MLx1 + MLx2
2,67 + 64,45
67,12 kNm
MTx1 + MTx2
3,03 + 64,45
67,48 kNm
40,88 kNm
Ly / Lx 3
MLy
Momen total
MLx
MTx
MLy
Mn
RI
Fmax
Fmin
200 40 16/2
152 mm
MLx
0.8
83,9 kNm
0,85 fc
0,85 x 35
29,75 Mpa
1 450
600 + fy
0.85 x 450
600 + 280
0,435
1.4
RI
=
1.4
29.75
0,047
Mn
bd 2 RI
83.9 * 10 3
1 [0.152] 29.75
0,12
1-
1 2 K = 0,120
Maka :
Fmin < F < Fmax
As
F b d x RI / Fy
V - 16
2011 mm2
As * fy
b * d * RI
2011 * 280
1000 * 152 * 29.75
0,125
Maka :
Fmin < F < Fmax
0,047 < 0,125 < 0,435 ......................... OK!!!!
Kontrol rasio penulangan :
As
2011 mm2
As
b*d
0,013
Maka :
min < < max
0,005 < 0,013 < 0,042 ............................. OK!!!!
Penulangan ( arah x tumpuan )
Mu
MTx
0.8
67,48
0.8
84,35 kNm
200 40 16/2
152 mm
Mn
bd 2 RI
84,35 * 10 3
1 [0.152] 29.75
0,120
1-
0,120
1 2K
V - 17
0,120
As
F b d x RI / Fy
1938 mm2
= 2011 mm2
=
=
=
As * fy
b * d * RI
2011 * 280
1000 * 152 * 29.75
0,125
Maka :
Fmin < F < Fmax
0,047 < 0,125 < 0,435 ......................... OK!!!!
Kontrol rasio penulangan :
As
2011 mm2
As
b*d
0,013
Maka :
min < < max
0,005 < 0,013 < 0,042 ............................. OK!!!!
Penulangan ( Arah y Lapangan )
Mly
40,88 kNm
Mn
MLy
0.8
51,1 kNm
200 - 40 16 16/2
136 mm
Mn
bd 2 RI
dy
V - 18
51.1 * 10 3
1 [0.136] 29.75
0,092
1-
1 2 K = 0,096
Maka :
Fmin < F < Fmax
F
0,096
As
F b d x RI / Fy
1387,2 mm2
2011 mm2
As * fy
b * d * RI
2011 * 280
1000 * 136 * 29.75
0,139
Maka :
Fmin < F < Fmax
0,047 < 0,139 < 0,435 ......................... OK!!!!
Kontrol rasio penulangan :
As
2011 mm2
=
As
b*d
0,015
Maka :
min < < max
0,005 < 0,015 < 0,042 ............................. OK!!!!
V - 19
D16 100
V - 20
D16 100
= 9 meter
Panjang Jembatan
= 30,80 meter
= 1,85 meter
Kelas Jalan
=1
= K-500 ( 50 Mpa )
= K-350 ( 35 Mpa )
Tegangan Ijin :
fc
= 50 Mpa
fci
= 0,9 x 50
= 45 Mpa
a. Tegangan Awal
fci
= 0,6 x fci
= 0,6 x 45
= 27 Mpa
fti
= 0,5
f ' ci
= 0,5
45
= 3,35 Mpa
b. Tegangan Akhir
fci
= 0,45 x fc
= 0,45 x 50
= 22,5 Mpa
fti
= 0,5
f 'c
= 0,5
50
= 3,54 Mpa
Laporan Tugas Akhir
Evaluasi dan Penggantian Jembatan Tanggi
di Ruas Jalan Salatiga Boyolali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57+000
V - 21
Dalam perencanaan ini digunakan tanda positif untuk tegangan tekan (+) dan
tanda negatif untuk tegangan tarik (-)
Analisa Penampang Balok :
1. Sebelum Komposit
No Ruas
I
II
III
IV
V
Jumlah
Statis Momen
105703.125
20118.75
191250
6070.83
16453.125
339595.83
339595,8
= 71,138 cm
4773,75
YB
Ya
V - 22
IX (cm4)
4700943.147
II
1514354.299
III
1/12*18*1253 + 2250*(85-71,138)2
3362025.819
IV
2{1/36*235,5*103 + 235*(71,138-25,833)2}
965993.771
1/12*55*12,53 + 1462,5*(71,138-11,25)2
5307091.134
IX (cm4) 15850408.170
Wa
I X 15850408
=
= 178371 cm3
Ya
88,862
Wb
I X 15850408
=
= 222812 cm3
Yb
71,138
15850408,17
= 46,674 cm
4773,75 * 71,138
KB
15850408,17
= 37,365 cm
4773,75 * 88,862
2. Sesudah Komposit
Bmax
Beff
Plat Lantai
20 cm
7 cm
Balok Pratekan
Deck Slab
170 cm
V - 23
=xL
= x 3080
=770 cm
be
= b + 16 t
= 55 + ( 16 x 20 )
=375 cm
be
Dipilih be terkecil
=185 cm
= 185 cm
( fc )
= K-500 ( 50 Mpa )
= K-350 ( 35 Mpa )
25001,5 x0,043x 35
25001,5 x0,043 x 50
= 0,83
= n x be
= 0,83 x 185
= 153,55 cm
= 20 x 153,55
= 3071 cm2
= h + t/2
= 170 + 20/2
= 180 cm
= 4770,05 + 3071
= 7841,05 cm2
Statis Momen :
Sx
= sx + ( Ac x yplat )
= 339595.83 + (7841,05 x 170 )
= 762363,77 cm3
Sc 762363,77
=
7841,05
A'
= 107,9 cm
= (170+20 ) - 107,9
= 72,1 cm
V - 24
27018103,6
72,1
= 406967 cm3
Wb
27018103,6
107,9
= 245684 cm3
Kb
27018103,6
72,1x78401,05
= 107,9
Ka
27018103,6
107,9x78401,05
= 31,94
(I x : Yb )
( I x ': Yb ' )
= 0,89
ma
(I x : Ya )
( I x ': Ya ' )
= 0,476
Uraian
ya
2
Precast
Balok
Composite
Ix
Wa
4
Wb
(cm)
(cm)
(cm )
(cm )
(cm3)
4773,75 88,86
71,14
15850408
178371
222812
7841.05 72,1
107,9
27018104
406967
245684
(cm )
Balok
yb
1. Beban Mati
Berat sendiri balok prategang ( q1 ) :
q1
Berat Pavement ( q3 ) :
Laporan Tugas Akhir
Evaluasi dan Penggantian Jembatan Tanggi
di Ruas Jalan Salatiga Boyolali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57+000
q3
V - 25
= 0,204 t/m
Berat diafragma ( P ) :
P
= q 1 + q2 + q3
= 1,489 t/m +1,203 t/m + 0,204 t/m
= 2,896 t/m
Total beban P
= 1,459 t
Pdiafragma
0,4 m 6,00 m
6,00 m 6,00 m
30.80
m
Direncanakan dipasang 6 buah difragma dengan jarak antar diafragma
6,00m
Reaksi Perletakan :
VA
= VB = (2,896*30,8+8,752)*0.5 = 50,148 T
Momen Maximum :
Mm
=(
1
1
X 2,896 x 30,82 ) + ( x 8,752 x 30,8 )
8
4
= 430,545 tonm
2. Beban Hidup
q
= 11,396 T
0,4 m
15,4 m
15,4 m
30,8 m
0,4 m
VA
Mh
=(
V - 26
1
1
x 1,4615 x 30,82 ) + ( x 11,396 x 30,8 )
8
4
= 261,05 tonm
Momen Total :
MT
= = Mm + Mh
= 430,545 + 261,05
= 691,595 tonm
MP
momen pada prategang akibat berat sendiri balok, plat dan balok
diafragma sebelum komposit berfungsi (tanpa beban aspal dan
beban hidup).
=(
1
1
(1,489 + 1,203) 30,82 ) + ( x 8,752 x 30,8)
8
4
= 346,278 tonm
Mc
fci
= - 3,35 Mpa
fci
= 27 Mpa
= - 3,54 Mpa
fc
= 22,5 Mpa
MT
691,595
=
= 664,995 ton
0,65h 0.65 1,6
FO =
F
664,995
=
0,8
0,8
= 831,244 ton
V - 27
fti I X
33,5 15850,408
=
= 7,189 cm
88,86 831,244
YA FO
e2
MG
176,56
=
MG = 1/8 x1,489 x 30,802 = 176,56 tm
831,244
FO
= 0,21 m = 21 cm
= e 1 + e 2 + Kb
580,089
0,8
= 725,11 ton
F
CGC
CGS
fbottom
Ftop
=+
F0
e
(1 +
)
A
KA
=+
66
725,11
) = 0,366 t/cm2
(1 +
46,674
4773,75
=+
FO
e
(1
)
A
KB
=+
66
725,11
) = - 0,116 t/cm2
(1
37,365
4773,75
F
CGC
CGS
fbottom
=+
=
Ftop
F
e
(1 +
)
A
KA
66
580,089
) = 0,293 t/cm2
(1 +
46,674
4773,75
=+
=
F
A
(1
e
)
KB
66
580,089
) = - 0.093 t/cm2
(1
37.365
4773,75
fbottom
V - 28
=-
MG
17656
=4773,75 46,674
A KA
= - 0,079 t/cm2
ftop
=+
MG
17656
=+
4773,75 37.365
A KB
= 0,104 t/cm2
Akibat muatan total
fbottom
=-
MT
69159,5
=4773,75 46,674
A KA
= - 0.3103 t/cm2
ftop
=+
MT
69159,5
=+
4773,75 37.365
A KB
= 0.215 t/cm2
Kombinasi tegangan :
Keadaan awal (Gaya prategang awal + berat sendiri balok prategang)
Serat atas (ft)
= - 0,116 + 0,104
= -0,012 t/cm2
= 1,2 Mpa < - 3,35 Mpa.........(ok)
Laporan Tugas Akhir
V - 29
= 0.366 - 0,079
= 0,267t/cm2
= 26,7 Mpa < 27 Mpa.............(ok)
Serat atas
= 0,2137 t/cm2
= 21,37 Mpa < 22.54 Mpa .........(ok)
= 0,293 - 0.31
Serat bawah
= -0,0174 t/cm2
= -1,74 Mpa < -3,54 Mpa ............(ok)
Perhitungan Kabel Prategang ( Tendon )
1. Ukuran tendon
Digunakan untaian kawat/strand seven wire strand dengan diameter
setiap strand 0,5. Luas tiap strand 129,016 mm2, jumlah strand 7.
= 903,116 mm2
Luas tampang
= 9,031 cm2
= 19000 kg/cm2 = 19 ton/cm2.
: Tat
= 0,8 Tpu
= 725,11 t/cm2
FO
725,11
=
= 4,02
0,7 Fpu
0,7 171,592
4 buah
2. Perhitungan daerah aman tendon
Untuk daerah aman tendon ditinjau terhadap tiga kondisi :
1. Kondisi saat transfer dan gaya prategang awal
Peninjauan dilakukan setiap interval 385 cm
a1 =
V - 30
MG
F0
Keterangan :
MG
= 0.5 q L x 0.5 q x2
a1
FO
= 725,11 t/cm2
q = 1,489 t/m
Jarak
Langsung (m)
Momen (Mg)
kNm
Jarak (a1)
(cm)
Batas Bawah
(BB)
x1
33.773
x2
3.85
77.25
10.65
23.123
x3
7.7
132.42
18.26
15.513
x4
11.55
165.53
22.83
10.943
x5
15.4
176.57
24.35
9.423
MT
F
Keterangan :
a2
= 580,089 t/cm2
MT
Tabel 5.9. Perencanaan daerah aman tendon saat beton bekerja penuh
Titik
Tinjau
Jarak
Langsung (m)
Momen (Mg)
kNm
Jarak (a1)
(cm)
Batas Atas
(BA)
x1
0.00
0.00
40.16
x2
3.85
139.66
19.26
20.90
x3
7.7
239.41
33.02
7.14
x4
11.55
299.27
41.27
-1.11
x5
15.4
319.22
44.02
-3.86
V - 31
Ac
FO
Es
= 200000 Mpa
Ec
Ic
=660 mm
MG
Es
= 5,49
Ec
Fpo
Fo 725110
=
= 133,816 N/mm2
As 5418,7
Fcs
Fo Fo * e 2 M G * e
+
Ac
I
I
4773,75 15850408,17
1585048,17
= 151,895 + 199,274 73,702
= 277,467 kg/cm2
= 27,747 MPa
Maka :
fpES = 5,490 x 277,467
= 1523,29 kg/cm2
= 137,096 MPa
= Kcr
Eps
( fcs fcsd )
Ec
Laporan Tugas Akhir
V - 32
Kcr
Fcsd
= 14,407 MPa
Fcs
= 27,747 MPa
Mp * e 3,46. 10 7 x66
=
15850408,17
I
= 144,072 kg/cm2
Maka,
fpCR
= 0,0005
= jumlah tegangan susut sisa yang mengurangi besar 0,0005
setelah umur beton 28 hari baru dilaksanakan kabel, pada saat
tersebut susut beton mencapai 40%
Eps
= 2.000.000 kg/cm2
Maka,
fpSH
Log t f ' pi
0.55
10 fpu
fpR
= fpi x
fpi
= 0.75 x fpu
= 0.75 x 19.000
= 14250 kg / cm2
= 1182.75 Mpa
= 5 x 365 x 24
= 43800 jam
Maka,
Laporan Tugas Akhir
Evaluasi dan Penggantian Jembatan Tanggi
di Ruas Jalan Salatiga Boyolali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57+000
fpR
=14250
V - 33
0.55
10
19000
= ES + CR + SH + RE
= 68,548 MPa + 117,179 MPa + 40 Mpa + 47.973 MPa
= 273.7 Mpa
Mu
3.085 * 10 6
= 0,0055 Mpa
1000 * 1540 2
Mu
b*d2
Mu
b*d2
= 0,8 fy (1 0,0588
0,0055
= 0,00003
min
fy
)
f 'c
320
)
60
1,4
1,4
=
= 0,0044
fy
320
=bd
= 0,0044*100*1540
= 6737,5 mm2
V - 34
= 0,5 q L
Akibat diafragma
= 0,5 P
= 0,5 *8752
= 0,5 q L
= 4376
kg
= 45832.8 kg
= 458328 N
= 0.5 P
= 0,5*11396
= 5698 kg
Akibat angin
= 0,5 q L
= 0,5 *194*30,8
= 2987,6 kg
VL
= 8685,6 kg
= 86856 N
Vu
= V D + VL
= 458328 N + 86856 N
= 545184 N
Vc
Untuk perhitungan Vc ini, harus dilihat dari dua hal yaitu retak akibat geseran
pada badan penampang (Vcw) dan retak miring akibat lentur (Vci). Nantinya
nilai Vc adalah nilai terkecil dari Vcw dan Vci.
Retak akibat geseran pada badan penampang
f ' c + 0,3*fpc)*bw*d + Vp
Vcw
= (0,29*
Vp
Vp
= Fo *tg
52
15400
= 725110 *
= 2448,42 N
Bw
= 18 cm = 180 mm
Fpc
F
580,890
=
4773,75
Ac
= (0,29*
f ' c + 0,3*fpc)*bw*d + Vp
V - 35
= 1605987,614 N
Retak miring akibat lentur (Vci)
Vt * Mcr
M max
Vci
= 0,05*bw*d*
f 'c +
Mcr
Ic'
*(0,5*
Yt'
f ' c + fpc)
2,7 *1011
*(0,5* 50 + 12,2)
72,1
= 0,25*30,8
= 7,7 m = 770 cm
M max
Vt
Vci
L * x x2
L 2* x
= 0,05*180*1560* 50 +
58,9 *10 8
11550
= 609234,5 N
Jadi dipakai Vc = Vci = 609234,5 N
Vs
= Vu - Vc
0,6 Vs
Vs
= 299405,5 N
Av * fy * d
Vs
V - 36
To
(b b1 )
= 0,04*F + 0,20* 2
*F
(b2 + b1 )
Laporan Tugas Akhir
Evaluasi dan Penggantian Jembatan Tanggi
di Ruas Jalan Salatiga Boyolali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57+000
To
(b b1 )
= 0,20* 2
*F
(b2 + b1 )
Ts
F
* (1 )
3
Dimana :
To
Ts
580089
= 145.022 ton
4
F1
b1
= 25 cm
b2
= 11cm
Prisma 2
580089
= 145.022 ton
4
F2
b1
= 11cm
b2
= 27,5 cm
Prisma 3
580089
= 145.022 ton
4
F3
b1
= 27,5 cm
b2
= 11cm
Prisma 4
580089
= 145.022 ton
4
F4
b1
= 11 cm
b2
= 25 cm
V - 37
V - 38
Perhitungan tegangan yang terjadi pada permukaan End Block dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.11. Perhitungan tegangan pada permukaan end block.
Jarak dari angkur
surface force
Prisma
F ton
(b b1 )
0,04 F 0.2* 2
*F
(b2 + b1 )
b1
b2
25
11
145.022
5.801
-1.70585
2
3
4
11
27.5
145.022
5.801
2.283145
27.5
11
145.022
5.801
-2.28315
11
25
145.022
5.801
1.705849
max
58010
= 181.281 mm2
320
Uraian
Gaya Prategang ( F )
Sisi Prisma ( b = b1 + b2 )
prisma 1
prisma
2
prisma
3
prisma
4
145.022
Sat
145.022
145.022
145.022
ton
36
38.5
23
23
Lebar bearing ( 2b )
0.267
0.267
0.267
0.267
gamma
0.007
0.007
0.012
0.012
5
6
Bursting force
Koefisien reduksi
Angku miring Ts' = 1.1 x
Ts
Fy
As = Ts' / fy
Tulangan terpasang
Luas tulangan terpasang
47.982
1
48.005
1
47.779
1
47.779
1
ton
52.780
320
0.165
4
200.960
52.806
320
0.165
4
200.960
52.557
320
0.164
4
200.960
52.557
320
0.164
4
200.960
ton
Mpa
7
8
9
10
11
mm2
Ix
= 88 cm
= 185 cm
= 25 cm
1
*250*8803
12
Ix
1,419 * 1010
=
= 146,5 mm
88 * 250 * 880 / 2
A * Cb
V - 39
V - 40
2. Pembebanan diafragma
Berat sendiri
= 0,25*0,88*3,25
= 0,715 T/m2
= 7,15 N/mm2
1
*q*L2
12
= 2039239,58 Nmm
Gaya lintang
= 0.5 *q*L
= 0.5 * 7,15 *1850 = 6613,75 N
= 40 mm
1
880 = 2,933 mm
300
maks
Ec
maks
M * L2
6 * Ec * I
6 * Ec * I
6 * 2,78 * 10 4 * 1,419 * 1010
*
maks
=
*2,933
L2
1850 2
= - f ti
Laporan Tugas Akhir
=- (-0,5
= 0,5*
V - 41
f ci )
31,5
= -0,6*fci
= -0,6 * 31,5
= -18,9 Mpa = 189 kg/cm 2
2.
= -ft
= -( 0,5 f 'C )
= 0,5 35
= 2,958 Mpa = 29,58 kg/cm 2
M
6,9 * 10 8
=
= 21,38 N/mm2
1
W
2
* 250 * 880
6
=*A
= 21,38 * 250 *880 = 4686000 N
= 2*F
4686000 = 2* F
F
= 2343000 N
Fo 2343000
=
= 2928750 N
0,8
0,8
Kontrol Tegangan
1. Akibat momen kritis
fbottom =
MT
2039239,58
=
250 * 880 * 146,5
A KA
Laporan Tugas Akhir
V - 42
= 0,063 Mpa
ftop
=-
MT
2039239,58
=250 * 880 * 146,5
A KB
= - 0,063 Mpa
Fo
2928750
=250 * 880
A
= - 2,31 Mpa
ftop
=-
Fo
2928750
=250 * 880
A
= - 2,31 Mpa
3. Akibat gaya prategang efektif
fbottom = -
F
2343000
=250 * 880
A
= - 2,65 Mpa
ftop
=-
F
2343000
=250 * 880
A
= - 2,65 Mpa
6. Kombinasi Tegangan
Keadaan awal (a + b)
Serat atas (ft)
= - 0,063 2,31
= - 2,373 Mpa < - 18,9 Mpa.........(ok)
= 0,063 - 13,31
= - 2,247 Mpa < 2,806 Mpa.............(ok)
= - 0,063 - 2,65
= - 2,713 Mpa < -15,75 Mpa .........(ok)
Serat bawah
= 0,063 - 2,65
= -2,587 Mpa < 2,958 Mpa ............(ok)
= 903,116 mm2
= 9,031 cm2
V - 43
: Tat
= 0,8 Tpu
= 2343000 N = 234,3 t
FO
= 2928750 N = 292,8 t
FO
292,8
=
= 1,99 2
0,7 171,592
0,7 Fpu
= 40 mm
1
*880 = 2,933 mm
300
M
0,8
6,9 * 10 8
0,8
= 8,625*108 Nmm
Direncanakan tulangan pokok D13 dan sengkang D8.
d
V - 44
8,625 * 10 8
= 5,062 Mpa
250 * 825,5 2
Mu
b*d2
Mu
b*d2
= 0,8 fy (1 0,588
5,062
= 0,006
min
fy
)
f 'c
320
)
35
1,4
1,4
=
= 0,0044
fy
320
=bd
= 0,006 * 250 * 825,5 = 1238,25 mm2
10
40
V - 45
10
4.5
10.5
60
Gambar 5.21. Bearing Pad
Digunakan :
CPU Elastomeric Bearing tebal 45 mm isi 3 plat baja 3 mm
Kuat tekan = 56 kg/cm2
Kuat geser = 35 kg/cm2
CPU Bearing Pad / strip tebal 20 mm
Kuat geser = 2.11 kg/cm2
Beban yang bekerja :
Vmax = D Total
= 679.38 kN
= 67938 kg
Beban Horizontal
Hmax = 25.27 kN
= 2527 kg
Pengecekan terhadap beban vertikal :
f
Vmax
A
67938
45 * 40
H max
A
2527
45 * 40
5% * H max
A
5% * 2527
45 * 40
V - 46
: 2D16 ( 2 kaki )
: HSC-P = 17 cm
: HSC-G = 27 cm
Shear Connector D16
20
17
27
Ytk = 107.9
180
Ybk = 72.1
Gelagar fc = 500
H
5.5
d
Q = 55 * d2 *
f 'c
H
< 5.5
Q = 10 * d2 *
d
15,4 m
f 'c
17
= 10,63 5,5
1.6
Q = 55 * 1,62 *
Dipakai 2 kaki
Q = 5268,25 kg
V - 47
350 = 2634,13 kg
27
= 16,88 5,5
1.6
Q = 55 * 1,62 *
Dipakai 2 kaki
Q = 6296,76 kg
500 = 3148,38 kg
: s =
Q
q
Dx * Sx p
Ix
54518 4
54518 4 kg
15 4 m
15 4 m
30 8 m
Untuk L = 3,85 m
Untuk L = 7,7 m
= 27018103,6 cm4
Jarak shear connector tiap bagian setengah bentang dihitung dalam tabel berikut :
Tabel 5. 13. Jarak shear connector tiap bagian setengah bentang
Jarak
(m)
Dx (kg)
Sx (cm3)
Ixk (cm4)
Q (kg)
q (kg/cm)
S (Q/q)
(cm)
0
3.85
7.7
54518.4
27259.2
13629.6
762363.8
762363.8
762363.8
27018103.6
27018103.6
27018103.6
6296.76
6296.76
6296.76
1538.33
769.17
384.58
4.09
8.19
16.37
4.09 cm
16.37 cm
8.19 cm
3.85 m
V - 48
32.74 cm
3.85 m
3.85 m
3.85 m
15.4 m
Gambar 5.25. Penempatan Shear Connector
5.3.1.7. Deck Slab
Direncanakan :
Menggunakan beton K-225
L = 100 cm
P = 170 cm
t = 7 cm
Pembebanan :
a. Plat lantai kendaraan
b. Lapisan Aspal
c. Berat sendiri
qtot
= 1,7775 T/m
1
qtot*L2
8
1
*1,775*12
8
1
1
b*h2 =
1700*702= 735 000 mm
12
12
1
1
L=
1700 = 5,667 mm
300
300
Mu
V - 49
M * L2
6 * Ec * I
2,2 * 10 6 * 1700 2
= 2,257 mm > 5,667 mm.......ok
6 * 2,23 * 10 4 * 735000
M
0,8
2,22 * 106
0,8
= 2,75*106 Nmm
Direncanakan tulangan pokok D13
d
2,75 * 106
= 4,979 Mpa
1000 * 23,52
Mu
b*d2
Mu
b*d2
= 0,8 fy (1 0,0588
fy
)
f 'c
4,979
320
)
22,5
min
1,4
1,4
=
= 0,0044
fy
320
=bd
= 0,0044*1000*23,5
= 103,4 mm2
V - 52
1) Dari hasil ke-2 titik sondir S.1 dan S.2 menunjukkan ketidaksamaan dimana
untuk sondir 1 ( S.1 ) lapisan tanah keras terdapat pada kedalaman -3,60
meter dari bahu jalan dan untuk sondir 2 ( S.2 ) lapisan tanah keras terdapat
pada kedalaman -3,00 meter dari permukaan tanah bahu jalan.
2) Dari hasil titik bor tangan B.1 pada lokasi penelitian secara umum lapisan
tanah lanau kepasiran terdapat pada kedalaman -0,50 meter sampai -3,50
meter.
3) Dari hasil boring mesin ( BH. 1 ) lapisan tanah dari kedalaman -7,00 meter
sampai 23,00 meter terdapat lapisan pasir kerikilan terurai dengan nilai N
SPT = 49 sampai N SPT = 58.
4) Muka air tanah (MAT) sampai pada kedalaman -7,00 meter dari muka tanah.
5) Sifat tanah pada daerah untuk abutment dengan spesifikasi sebagai berikut :
B1 0 1 m
d= 1,2914gr/cm3
1- 3m
d= 1,4242 gr/cm3
Pelat Injak
aspal
a g re g a t
0.5500
p la t in ja k
= 2250 0,05 1
= 112,5
kg/m
Berat agregat
= 1450 0,55 1
= 725,00
kg/m
= 1000 0,1 1
= 100,00
kg/m
= 2500 0,2 1
= 500,00
kg/m
= 1437,50
kg/m
V - 53
= 1 / 8 q L2
Mmaks
= 1 / 8 1437,50 2,5 2
= 1123,05 kgm
Beban terpusat (P) :
P
= 10/0,6
= 16,667 T = 16667 kg
= 1/ 4 P L
Mmaks
= 1 / 4 16667 2,5
= 10416,875 Kgm
M total
= 1123,05 + 10416,875
= 11539,925 kgm = 115,39925 KNm
= 35 MPa
Fy
= 400 MPa
= 100 cm
= 20 cm
= 20 4 (1,6) = 15,2 cm
Mu
bd2
115,399
1,00 0,152 2
= 4994,763 kN/m2
Beton Bertulang)
min
max
Untuk fy
As
0,25 b 100
100
= 500 mm2
Laporan Tugas Akhir
Evaluasi dan Penggantian Jembatan Tanggi
di Ruas Jalan Salatiga Boyolali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57+000
Beban angin
V - 54
V - 55
Beban Mati
1. Berat sendiri
10.00
CL
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
0.8
0.5
0.2
1.6
0.5
0.7
0.9
0.4
4.7
0.6
0.6
6.5
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
3.25
3.25
3.25
3.25
3.25
3.25
3.25
3.25
3.25
3.25
3.25
3.25
0.5
0.5
x
x
0.5
0.5
0.78
1.3
0.455
2.6
3.25
1.365
3.51
0.78
13.7475
2.925
2.925
63.375
V total
97.013
Jarak
(m)
3.85
3.95
4.05
3.40
2.10
3.73
3.05
2.47
3.05
4.00
1.73
3.25
Momen
Total
= 97.013*9
= 1067.143 T
Ms
= 324.79*9
= 3572.69 Tm
Mx = 3572.69
Berat 1067.143
3.3479 m
Momen
( tm )
3.00
5.14
1.84
8.84
6.83
5.09
10.71
1.93
41.93
23.40
10.12
205.97
324.79
V - 56
Mx = 3572.69 Tm
Tabel 5.15. Pembebanan abutment akibat berat sendiri untuk perhitungan Sumuran
Momen
Bagian
Gaya Vertikal Vs (ton)
Jarak ke CL
ke CL
(m)
( tm )
1
0.3 x 0.8 x
3.25
0.78
0.80
0.62
2
0.8 x 0.5 x
3.25
1.3
0.90
1.17
3
0.7 x 0.2 x
3.25
0.455
1.05
0.48
4
0.5 x 1.6 x
3.25
2.6
0.35
0.91
5
2
x 0.5 x
3.25
3.25
0.15
0.49
6
1.2 x 0.7 x
3.25
x 0.5
1.365
0.68
0.93
7
1.2 x 0.9 x
3.25
3.51
0.00
0.00
8
1.2 x 0.4 x
3.25
x 0.5
0.78
0.58
0.45
9
0.9 x 4.7 x
3.25
13.7475
0.00
0.00
10
3
x 0.6 x
3.25
x 0.5
2.925
0.95
5.56
11
3
x 0.6 x
3.25
x 0.5
2.925
1.32
7.72
12
3
x 6.5 x
3.25
63.375
0.2
12.68
V total
97.013
Momen Total
31.01
= 97.013*9
= 1067.143 T
Ms
= 31.01*9
= 341.11 Tm
: 0,05*7*30,8*2,2
= 30,492 ton
= 13,950 ton
= 13,39 ton
: 1,459 *3*6
Total
= 525,347 ton
= 15,66 ton
262,674 ton
P = 262,674 T
CL
Gambar 5.26. Pembebanan abutment akibat beban mati bangunan atas
Pm
262,674 T
x Pm
3,05 262,674
801,156 Tm
x Pm
0,165 262,674
35,9 Tm
V - 57
V - 58
1 0 .0 0
CL
Gambar 5.27 Pembebanan abutment akibat beban vertikal tanah timbunan
Untuk tanah timbunan digunakan tanah pada kedalaman 1-3 m, karena d
nya tertinggi dari kedalaman yang lain.
d
= d
= 1,4242 gr/cm3
= 1,4242 T/ m3
x
x
x
x
x
x
0.80
2.00
1.20
1.20
4.70
0.60
x
x
x
x
x
x
1.42
1.42
1.42
1.42
1.42
1.42
0.50
0.50
2.85
6.55
3.93
0.43
20.08
1.28
35.12
Jarak ke A
(m)
5.05
5.15
5.15
3.83
5.00
5.50
= 35,12*9
= 386,32 T
Ms
= 177,46 *9
= 1952,06 Tm
Mx = 1952,06
Berat 386,32
5,05 m
Momen thdp A
( ton m )
14.38
33.74
20.24
1.64
100.41
7.05
177.46
V - 59
Mx =
1952,06 Tm
x
x
x
x
x
x
0.80
2.00
1.20
1.20
4.70
0.60
x
x
x
x
x
x
1.42
1.42
1.42
1.42
1.42
1.42
0.50
0.50
2.85
6.55
3.93
0.43
20.08
1.28
35.12
Jarak keCL
(m)
2.20
2.30
2.30
0.78
1.95
1.45
Momen thdp
CL
( ton m )
6.27
15.07
9.04
0.33
39.16
1.86
71.73
= 35,12*9 = 386,32 T
Ms
= 71,73*9= 789,03 Tm
Mx = 789.03
Berat 386.32
= 2,04 m
Beban Hidup
1. Beban hidup bangunan atas
Beban merata D
: 0,79*30,8*5,5 +0,5*0,79*30,8*0,25
= 136,870 ton
: 6,16*30, 8
= 189,728 ton
Total
= 326,598 ton
= 163,299 ton
V - 60
P = 163,299 T
CL
Gambar 5.28. Pembebanan abutment akibat beban hidup bangunan atas
Lengan terhadap G = x = 3,05 m
SLS (Serviceability Limit State)
P = 163,299 T
Momen terhadap G =
Mg
Ph x = 163,299 3,05
498,016 Tm
P = 163,299 *2 = 326,598 T
Momen terhadap G =
Mg
Ph x = 326,598 3,05
996,124 Tm
Momen terhadap CL =
Mg
Ph x = 326,598 0,165
53,89 Tm
V - 61
P = 25 T
CL
= 10 m
P = 25 T
Momen terhadap G =
Mg
Ph x = 25 10
250 Tm
P = 25 *2 = 50 T
Momen terhadap G =
Mg
Ph x = 50 10
500 Tm
Momen terhadap CL =
Mg
Ph x = 50 10
500 Tm
B1 0 1 m
d= 1,2914gr/cm3
1=15 0
C = 0.11 kg/cm2
1- 3m
d= 1,4242 gr/cm3
1=23 0
C = 0.19 kg/cm2
Ka
= tan2 ( 45 - 1 )
= 0,3197
Kp
= tan2 ( 45 + 1 )
= 3,1162
V - 62
Pa1
= Ka * g * H
= 5,599 t/m2
Pa2
= Ka * q
= 0,697 t/m2
Pp
= 0 t/m2
= Kp * g * H
H = 10,00 m
B = 5,00 m
L = 9,00 m
= * g * H2 * Ka * L = 251,944 t
Pa2
= pa2 * H * L
= 62,775 t
Pp
= * h * pp * L
=0t
= 251,944 + 62,775
= 314.719 t
Pm C
dimana:
fges
Pm
Fges
CL
Gambar 5.30. Gaya gesek tumpuan bergerak
Lengan gaya terhadap titik G :
Yges =
8,2 m
V - 63
Fges Yges
33,028 x8,2
270,83 m
Fges Yges
33,028 x8,2
270,83 m
5. Gaya gempa
Gambar 5.31.
V
= Wt. C. I. K. Z
dimana :
Wt
V - 64
0,057
0,06
Tanah Keras
Tanah Sedang
Tanah Lunak
0,05
0,043
0,057 / T
0,04
0,035 / T
0,033
0,020 / T
0,03
0,028
0,022
0,02
0,017
0,01
0
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1,2
1,4
1,6
1,8
2,2
2,4
Periode T (detik)
T/m2
I
12
8,4 113
= 931,7 m4
L
3 EI
L3
3 2000000 931,7
8.43
Wt
K
g
= 2
559,243
9,43 * 10 6
9,81
= 2
= 2*23.187,85 detik
Kekuatan geser tanah (S)
S
= c + ( h ) tan
= 31 derajat
V - 65
= 2,1 t/m2
= 0,21 kg/cm2
Kedalaman Lapisan
(m)
Tanah Keras
Tanah Sedang
Tanah Lunak
S > 55
45 < S < 55
S < 45
10
S > 110
S < 90
15
S > 220
S < 180
>20
S > 330
S < 270
faktor kepentingan
Gempa, 2004)
V
Wt. C. I. K. Z
28,186 Ton
= 8,4 m
Momen terhadap G
= 28,186 x 8,4
= 236,7624Tm
2
= 100% A w / 2
= 100% (2 30,8) 62,1 / 2
= 1912,68 kg
d2
= 8,4 + 1 = 9,4 m
Y2
= 10,0+ 1 = 11 m
Ma
Ma
x
Pv
y
+ Mhx + Mhy
A
Ix
Iy
Pmax
dimana :
Pmax
Pv
Mx
momen arah x
My
momen arah y
3,6 / h
13 / h
Ix
Iy
V - 66
V - 67
Balok Cap
9,00
X
5,00
Balok Cap
9,00
Gambar 5.33.
0,5 x 5,0
0,5 x9,0
Ix
1/12 Bx By
1/12 5,0 93
1/12 Bx3 By
1/12 5,03 9
= 114,58 m4
5,0 x 9
= 45 m2
Iy
= 2,5 m
= 4,5 m
3
= 554,58 m4
Pult
B=D
Df
V - 68
N , Nq, Nc
Ap
lebar pondasi
panjang pondasi
0
5
10
15
20
25
30
34
35
40
45
48
50
Nc
Nq
5,7
7,3
9,6
12,9
17,7
25,1
37,2
52,6
57,8
95,7
172,3
258,3
347,6
1,0
1,6
2,7
4,4
7,4
12,7
22,5
36,5
41,4
81,3
173,3
287,9
415,3
N
0,0
0,5
1,2
2,5
5,0
9,7
19,7
35,0
42,4
100,4
297,5
780,1
1153,2
Nc
5,7
6,7
8,0
9,7
11,8
14,8
19,0
23,7
25,2
34,9
51,2
66,8
81,3
Nq
1,0
1,4
1,9
2,7
3,9
5,6
8,3
11,7
12,6
20,5
35,1
50,5
65,6
N
0,0
0,2
0,5
0,9
1,7
3,2
5,7
9,0
10,1
18,8
37,7
60,4
87,1
= 23 0
= 1,4242 gr/cm3
= 0,001424 kg /cm3
= 1,9 t/m2
= 0.19 kg/cm2
22,15
Nq
10,58
7,82
Daya dukung ijin pondasi dangkal menurut formula Terzaghi & Peck :
ult
ult
1,4242/1000).500. (7,82).(1-0,2.500/1100))
ult
= 8,82 Kg/cm2
all
= (1/3). ult
all =
V - 70
Ultimate
1
x
2
x
3
x
4
x
5
x
6
x
berat sendiri
beban mati tambahan
penyusutan, rangkak
prategang
pengaruh pelaksanaan tetap
tekanan tanah
penurunan
2. Aksi Transien:
beban lajur D, atau beban truk T
3. gaya rem, atau gaya sentrifugal
4. beban pejalan kaki
8. Beban angin
x
Ket.
o
x
V - 71
Kombinasi 1
AKSI
1. Aksi Tetap:
berat sendiri
prategang
tekanan tanah
2. Aksi Transien:
beban lajur D, atau beban truk T
3. gaya rem, atau gaya sentrifugal
4. beban pejalan kaki
5. Gesekan pada perletakan
8. Beban angin
9. Aksi lain: gempa
jumlah
V Horisontal
1067,143
425,973
M Vertikal
M
Horisontal
ULS/SLS
3572,69
801,156
314,719
1573,595
x
326,598
1819,714
966,124
50
500
33,028
3,83
125.508
39,02
o
o
401,377
5339,97
2238,123
V - 72
Tabel 5. 22.
Kombinasi 2
AKSI
1. Aksi Tetap:
berat sendiri
prategang
tekanan tanah
2. Aksi Transien:
beban lajur D, atau beban truk T
3. gaya rem, atau gaya sentrifugal
4. beban pejalan kaki
5. Gesekan pada perletakan
8. Beban angin
9. Aksi lain: gempa
jumlah
V Horisontal
M Vertikal
M
Horisontal
ULS/SLS
x
1067,143
425,973
3572,69
801,156
314,719
1573,595
o
163,299
1819,714
498,016
25.000
145.000
33.028
270,83
372,747
4871,862
1989,43
V - 73
AKSI
1. Aksi Tetap:
berat sendiri
prategang
tekanan tanah
2. Aksi Transien:
beban lajur D, atau beban truk T
3. gaya rem, atau gaya sentrifugal
4. beban pejalan kaki
5. Gesekan pada perletakan
8. Beban angin
9. Aksi lain: gempa
jumlah
V Horisontal
M Vertikal
M
Horisontal
ULS/SLS
x
1067,143
425,973
3572,69
801,156
314,719
1573,595
o
116.640
1609,56
291.599
25.000
145.000
33.028
3,83
270,83
39,02
o
o
376,577
4665,45
2028,445
V - 74
AKSI
1. Aksi Tetap:
berat sendiri
prategang
tekanan tanah
2. Aksi Transien:
beban lajur D, atau beban truk T
3. gaya rem, atau gaya sentrifugal
4. beban pejalan kaki
5. Gesekan pada perletakan
8. Beban angin
9. Aksi lain: gempa
Jumlah
V Horisontal
M Vertikal
M
Horisontal
ULS/SLS
x
1067,143
425,973
3572,69
801,156
314,719
1573,595
o
163,299
1656,415
498,016
25
250
33,028
3,83
270,83
39,02
o
x
376,577
4871,862
2133,445
V - 75
V Horisontal
M Vertikal
M
Horisontal
ULS/SLS
x
1067,143
425,973
1493,116
3572,69
801,156
314,719
1573,595
28,186
236,73
342,905
4373,846
1810,325
V - 76
V Horisontal
1067,143
425,973
1493,116
M Vertikal
M
Horisontal
3572,69
801,156
314,719
1573,595
33,028
3,83
125.508
39,02
351,577
4373,846
ULS/SLS
1738,123
o
o
V - 77
= 1819,714 t
Vh
= 401,377 t
Mv
= 5339,97 tm
Mh
= 2283,123 tm
Kontrol Terhadap:
a. Gaya Guling
FS
Mv
Mh
5339,97
= 2,338 > SF = 1,5
2283,123
................... Aman
b. Gaya Geser
FS
Tan
V tan + Ca B
H
=
Teknik Sipil)
=
0,45 (Beton dengan tanah lempung padat dan pasir gravelan padat)
Ca
Fs
c. Eksentrisitas
e
B Mv Mh B 4,5
<
=
= 0,75 m
6
6
2
V
................... Aman
d. Pmax Pondasi
x
Pv
y
+ Mhx + Mhy
A
Ix
Iy
Pmax
dimana :
Pmax
Pv
momen arah x
My
momen arah y
3,6 / h
13 / h
Ix
Iy
Pmax
V - 78
...................Tidak Aman
= 31,000
: 1
Lapis 2
Tan 1
= 0,6
= 1,751 t/m3
C1
= 2,100 t/m2
h1
= 2,00 m
: 2
= 31,000
Tan 2
= 0,6
= 1,751 t/m3
C2
= 2,100 t/m2
H2
= 4,00 m
Dari grafik diperoleh untuk = 31, besarnya factor daya dukung menurut Terzaghi :
Nc
= 32
= 18
Nq
= 20
Qult
= 1308,5130 t/m2
qsafe = Qult / SF
= 1308,5130 t/m2 / 3
= 436,171 t/m2
Laporan Tugas Akhir
Evaluasi dan Penanganan Jembatan Tanggi
di Ruas Jalan Salatiga Boyolali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57+000
V - 79
= tan2 ( 45 - 1/ 2)
2
= tan ( 45 2/ 2)
= 0,320
= 0,320
= Ka2* 2 *H2
= 2,239 t/m2
H = 10,00 m
B = 5,00 m
L = 11,00 m
= * 2 *H2*Ka2*L
= 40,311 t
= P/A
Dimana : P
A
= 1819,714 ton
= *R2
= 1819,714 ton
V - 80
=L
= 4,0 meter
= 165,792 ton
Karena daya dukung tanah lebih besar dari P yang terjadi maka aman
Perhitungan Cincin Sumuran :
Beton cyclop, fc = 17,5 MPa = 175 kg/cm2
Beton cincin, fc = 25 MPa = 250 kg/cm2
Kedalaman pondasi = 4 m
Tebal cincin sumuran = 30 cm
4000
3000
3400
4000
3400
4000
Gambar 5. 34. Lay Out Pondasi Sumuran
q = x H Ka
= x 1,751 t/m3 4 0,320
= 1,747 T/m2
V - 81
q = 1,747 T/m2
3400
4000
Gambar 5. 35. Pembebanan pada dinding sumuran (beton cincin)
Mu
= 1/8 q l 2
= 1/8 1,747 3 2
= 1,965 Tm = 196500 kgcm
Dinding sumuran dianggap sebagai plat beton dengan arah tulangan x dan y yang
direncanakan menggunakan tulangan utama D 12 mm
Mu 196500
=
= 245671 kgcm
0,8
0,8
Mn
=hpD
= 300 40 12
= 254 mm = 25,4 cm
Rl
=1
1 2K
=1
1 2 0,0019
491344
Mn
=
= 0,0019
2
b d Rl 942,478 25,4 2 212,5
= 0,0019
Fmaks
1 4500
6000 + fy
0,85 4500
6000 + 4000
= 0,3825
Kmaks
= F max (1 f max/ 2 )
= 0,3825 (1 0,3825 / 2 )
= 0,309
Laporan Tugas Akhir
Evaluasi dan Penanganan Jembatan Tanggi
di Ruas Jalan Salatiga Boyolali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57+000
V - 82
= F b d Rl
fy
4000
= 241,63 mm2
Digunakan tulangan D16 150
Penulangan geser sumuran
Gaya tarik melingkar (T)= h 2 D Ka
= 1,678 6 2 3 0,347
= 31,442 T
Luas tulangan geser (A) =
T
31442
=
= 19,651 cm2 = 1965,1 mm2
u 1600
D16-150
D12-150
= 1819,714 t
Vh
= 401,377 t
Mv
= 5339,97 tm
Mh
= 2283,123 tm
Laporan Tugas Akhir
Evaluasi dan Penanganan Jembatan Tanggi
di Ruas Jalan Salatiga Boyolali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57+000
V - 83
D tul
= 25 mm
Fy
= 320 Mpa
Fc
= 22,5 Mpa
Fc
= 11000 mm
= 1000-50-0.5*25 = 938 mm
b1 * 0,85 * fc'
600
(
)
fy
600 + fy
max
= 0,75* b
= 0,75*0,275 = 0,0206
min
Mu
1,4
1,4
=
= 0,004
fy
320
= k*b*d2
= 0,181
= 0,9*p*fy
0,181
= 0,9*p*320
Diambil
p = pmin
Sehingga :
As min
= pmin *b*d
= 0,004*11000*938 =41272 mm2
Dipakai D 25-200; As
= 0.25*252*3,14*(
11000
+1)
80
Dipakai 16-200; As
= 0.25*162*3,14*(
11000
+1)
200
V - 84
3.00
2.60
0,60
0,70
= 1819,714 t
Vh
= 401,377 t
Mv
= 5339,97 tm
Mh
= 2283,123 tm
12
4 *16,82
3 *12,5
= 70,866 Ton
Mu
= 1,45*P
= 1,45 * 70,866
= 452,129 Tm = 452,129 * 107 Nmm
Mu
< 0,1 * fc
W
452,129 * 107
= 0,1*22.5
1
2
* 8000 * 1500
6
1,507 < 2,25 ....................Konstruksi Tak Pecah
Penulangan (dipakai tulangan D20)
b
= 8000
= 1500
= 1500 40 20
= 1440 mm
Laporan Tugas Akhir
Evaluasi dan Penanganan Jembatan Tanggi
di Ruas Jalan Salatiga Boyolali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57+000
Mu
320
= p * 0,8 * 400 (1 0,588*p*
)
2
22,5
b*d
4,521 * 109
320
= p * 0,8 * 320 (1 0,588*p*
)
2
8000 * 1440
22,5
0,273 = 256*p*(1 8,36p)
P
= 0,00107
pmin = 0,004
pmax = 0,0206
dipakai p= 0,004
As
= p * b*d
= 0,004*8000*1440 = 46080 mm2
= 20%*As
= 20% *46080
= 9216 mm2
V - 85
V - 86
1 1
)* *
c 6
Vc = (1 +
fc' *b0*d
Dimana:
8000
= 1,778
4500
Vc = (1 +
1
1
)* * 22,5 *18895*1447,5
1,778 6
7.2
10.00
2.1
2.1
7
5
6
V - 87
Pembebanan :
Berat sendiri wingwall
Tabel 5.27. Berat sendiri wingwall
2
Segmen
Perhitungan
Luas ( m )
Tebal ( m )
Berat ( ton )
5.10 x 0.80
4.08
0.4
2.5
4.08
4.9 x 6.40
31.36
0.4
2.5
31.36
0.12
0.4
2.5
0.12
0.2 x 3.2
0.64
0.4
2.5
0.64
3.0 x 1.50
4.5
0.4
2.5
4.5
2.205
0.4
2.5
2.205
0.9
0.4
2.5
0.9
43.805
43.805
9.3
= 4.71 T/m
Akibat tekanan tanah
Dari perhitungan diatas didapatkan :
1
= 1,2914 gr/cm3
= 1,2914 T/ m3
= 15 0
C1
= 0.11 kg/cm2
= 1.1 T/m2
H1
= 2.8 m
= 1,4242 gr/cm3
= 1,4242 T/ m3
= 23 0
C2
= 0.19 kg/cm2
= 1.9 T/ m2
H2
= 6.5 m
Ka1
= tg2 ( 45 0 - 1/2 )
= tg2 ( 45 0 - 15 0 /2 )
= 0.589
Ka2
= tg2 ( 45 0 - 1/2 )
= tg2 ( 45 0 - 23 0 /2 )
Laporan Tugas Akhir
Evaluasi dan Penanganan Jembatan Tanggi
di Ruas Jalan Salatiga Boyolali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57+000
V - 88
= 0.438
Dari perhitungan pembebanan abutment untuk beban merata yang diakibatkan
oleh beban lalu lintas sebesar :
q
= 0.79 T/ m2 x 30.8 m
= 24.332 T/m
Maka diperoleh :
Pa1
= q x H1 x Ka1 x B
= 24.332 x 2.8 x 0.589 x 2.5
= 100.32 T
Pa2
= q x H2 x Ka2 x B
= 24.332 x 6.5 x 0.438 x 2.5
= 173.183 T
Zo =
2xc
2 x 1.1
=
= 2.2
Ka 1.2914 0.589
Pa3
= x (1 x H x Ka1) x H x B
= x (1.2914 x 0.6 x 0.589) x 0.6 x 2.5
= 0.343 T
Pa4
= (1 x H1 x Ka2) x H2 x B
= (1.2914 x 2.8 x 0.438) x 6.5 x 2.5
= 25.736 T
Pa5
= x (2 x H2 x Ka2) x H2 x B
= x (1,4242 x 6.5 x 0.438) x 6.5 x 2.5
= 32.944 T
Pa
Pa
V - 89
2.8
Pa
6.5
Pa
4
Pa
5
= Pa1 x 7.9 + Pa2 x 3.25 + Pa3 x 7.43 + Pa4 x 3.25 + Pa5 x 2.16
= 100.32 x 7.9 + 173.183 x 3.25 + 0.343 x 7.43 +25.736 x 3.25 +
32.944 x 2.16
=
1512.657 Tm
= x q x B2
= x 6.34 x 2.52
= 19.813 Tm
= 1512.657 Tm
Mu
= 1.2 x 1512.65
= 1815.189 Tm
= 1000 mm
= 400 mm
= 50 mm
= h p 0,5 -
= 400 50 8 - 16
Laporan Tugas Akhir
Evaluasi dan Penanganan Jembatan Tanggi
di Ruas Jalan Salatiga Boyolali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57+000
= 22,5 Mpa
fy
= 320 Mpa
Fmax =
Fmin
1 x 450
600 + fy
0.85 x 450
600 + 320
0.416
1.4
RI
1.4
191.25
= 0.0073
K
Mn
bd 2 RI
181518900
2
1000 [326] 191.25
= 0,0089
F
= 1-
1 2K
=1-
1 2 * 0,0089
= 0.0089
Fmax > F > Fmin
0.416 > 0.0089 > 0.0073
As
F * b * d * RI
fy
= 1734.039 mm2
Maka digunakan tulangan D16 100 (As = 2011 mm2 )
V - 90
V - 91
V - 92
No
Jenis Kendaraan
LHR Tahun
2002
(kend/hari)
1
2
3
4
5
6
7
8
5059.00
4803.00
14633.00
2850.00
1678.00
685.00
503.00
451.00
30662.00
LHR Tahun
2007
(kend/hari)
LHR Tahun
2018 (Umur
rencana 10
tahun) LHR11
= LHR0(1+i)11
5950.68
5649.55
17212.14
3352.33
1973.76
805.73
591.66
530.49
36066.34
6147.05
5835.99
17780.15
3462.95
2038.89
832.32
611.18
548.00
37256.53
8504.91
8074.54
24600.19
4791.26
2820.96
1151.58
845.62
758.20
51547.26
1000
1000
+
8160
8160
= 0.0002 + 0.0002
= 0.0004
2. Opelet, pick up 2 ton (1+1)
4
1000
1000
+
8160
8160
= 0.0002 + 0.0002
= 0.0004
3. Mikro truk 6 ton (2+4)
4
2000
4000
+
8160
8160
= 0.0036 + 0.0577
= 0.0613
4. Bus 8 ton (3+5)
4
3000 5000
=
+
8160 8160
= 0.0183 + 0.1410
= 0.1593
5. Truk 2 sumbu 15 ton (5+10)
4
5000
10000
=
+
8160
8160
= 0.1410 +2.2555
= 2.3965
V - 93
= 0.1410 + 2.036 =
2.177
5000
18000
=
+ 0.086
8160
8160
5000
18000
21000
+ 0.086
+ 0.053
8160
8160
8160
Jenis Kendaraan
LHR Tahun
2008
Cj ( Koef.
Distribusi
Kendaraan )
Ej ( Angka
Ekivalen )
LEP
1
2
3
4
5
6
6147.05
5835.99
17780.15
3462.95
2038.89
832.32
0.30
0.30
0.30
0.45
0.45
0.45
0.0004
0.0004
0.0613
0.1593
2.3965
2.1770
0.74
0.70
326.98
248.24
2198.79
815.38
Truk Gandengan
611.18
0.45
2.4592
676.36
548.00
0.45
4.5020
1110.19
Total
37256.53
5377.37
No
Jenis Kendaraan
LHR Tahun
2018 (Umur
rencana 10
tahun) LHR11 =
LHR0(1+i)11
1
2
3
4
5
6
8504.91
8074.54
24600.19
4791.26
2820.96
1151.58
0.30
0.30
0.30
0.45
0.45
0.45
0.0004
0.0004
0.0613
0.1593
2.3965
2.1770
1.02
0.97
452.40
343.46
3042.19
1128.15
Truk Gandengan
845.62
0.45
2.4592
935.79
758.20
0.45
4.5020
1536.03
Total
51547.26
Cj ( Koef.
Distribusi
Kendaraan )
Ej
( Angka
Ekivalen )
LEP
7440.02
V - 94
= LET *
UR
10
= 6408.695 *
10
10
=6%
IP
= 2,5
DDT
=5
Ipo
= 3,9 3,5
FR
= 1,0
LER
V - 95
:
2,89 %
STA PPV1
= 14 + 165
2.
2,89 %
0,667 %
STA PPV2
= 14 + 337
3.
STA PPV3
3,24 %
0,667 %
4.
= 14 + 463
STA PPV4
3,24 %
2,021 %
= 14 + 783
= 0,278 x V x t
= 0,278 x 80 x 2,5
= 55,6 m
d2
V2
254 fm
80 2
254 0,35
= 71,99 m
s
= d1 + d2
= 55,6 + 71,99 m
= 127,59 m
= 2,12 + 0,026 V
Laporan Tugas Akhir
Evaluasi dan Penanganan Jembatan Tanggi
di Ruas Jalan Salatiga Boyolali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57+000
V - 96
= 2,12 + 0,026 . 80
= 4,2 detik
t2
= 6,56 + 0,048 V
= 6,56 + 0,048 . 80
= 10,4 detik
= 2,052 + 0,0036 V
= 2,052 `+ 0,0036 . 80
= 2,34 detik
d1
= 0,278 t1 ( V m +
a t1
)
2
= 0,278 x 4,2 ( 80 15 +
2,34 4,2
)
2
= 70,156 m
d2
= 0,278 x v x t2
= 0,278 x 80 x 10,4
= 144,56 m
d3
= 30 100 m ; diambil 30 m
d4
= 2/3 d2
= 2/3 144,56
= 96,37 m
= d1 + d2 + d3 + d4
= 70,56 + 144,56 + 30 + 96,37
= 341,493 m
d1
d2
d3
V - 97
= Jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang datang dari arah berlawanan,
Sta
PPV1
Syarat JPH
Syarat
Drainase
Syarat JPL
Bentuk
Visual
Syarat
Kenyamanan
Lv yang digunakan
( Dengan
Pertimbangan
Syarat Drainase )
S<L
S>L
S<L
S>L
L < 50*A
2.89
118.67
117.94
61.49
-137.63
144.50
48.67
240.00
308
2.22
91.28
76.51
47.30
-186.43
111.15
37.44
240.00
275
2.57
105.65
100.93
54.74
-157.67
128.65
43.33
240.00
325
1.03
42.29
-131.38
21.91
-431.31
51.50
17.35
240.00
257
Cembung
PPV2
Cekung
PPV3
Cekung
PPV4
Cembung
PPV1
Elv
Lv
Ev
Awal ( PLV )
y1
y2
Sta PLV
Elevasi
14 + 165
751.83
308.15
1.11
1.11
0.05
14010.93
14+010
753.37
14 + 337
741.23
274.80
0.76
0.76
0.04
14199.60
14 + 199
760.30
14 + 463
742.07
325.15
1.05
1.05
0.05
14300.43
14 +300
752.91
14 + 783
762.48
257.45
0.33
0.33
0.04
14654.28
14+654
761.06
Cembung
PPV2
Cekung
PPV3
Cekung
PPV4
Cembung
Sta 1/4 Lv
Sta
Sta PPv
Elevas
i
Sta
Sta 3/4 Lv
Elevasi
Sta PTV
Sta
Elevasi
Sta
Elevasi
14087.96 14+087
752.61
14 + 165
752.95
14242.04
14 + 242
747.09
14319.08
14+319
742.34
14268.30 14 + 268
745.46
14 + 337
741.99
14405.70
14 + 405
740.77
14474.40
14+474
740.31
14381.71 14 + 381
747.08
14 + 463
743.12
14544.29
14 + 544
736.24
14625.58
14+625
730.41
14718.64 14 + 718
767.09
14 + 783
762.81
14847.36
14 + 847
761.18
14911.73
14+911
759.88
V - 98
Jumlah
Panjang
Lebar
Girder
Segment
Segment (m)
(m)
Bentang
5 buah
6,2 6,5
0,7
Tinggi (m)
1,70
30,8m
3. Proses mobilisasi (pengiriman)
Pengiriman prategang dengan menggunakan truck trailer
Girder dalam bentuk segment yang berukuran 6.2 - 6.5 m
Girder dikirim setelah umur beton minimal 10 hari
4. Proses Penurunan Balok
Menggunakan CRANE, dengan memasang sling pengikat ke pengait crane.
2. Penyusunan Segment Balok
Yang perlu diperhatikan pada tahap penyusunan balok adalah penyusunan harus
sesuai dengan urutan nomer balok prategang.
Proses Penyusunan Balok Antar Segmen :
Antar segmen dipasang spoon
Antar segment balok girder direkatkan dengan campuran EPOXYRESIN &
HARDENER (SIKADUR)
3. Stressing
Untuk memberikan tegangan awal pada balok beton pratekan sehingga menimbulkan
momen perlawanan terhadap momen yang diakibatkan beban hidup yang akan
bekerja setelah jembatan difungsikan.
Peralatan yang digunakan :
Stressing pump
Rubber spring
Baji
Steel Anchorage
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat persiapan stressing
Laporan Tugas Akhir
Evaluasi dan Penanganan Jembatan Tanggi
di Ruas Jalan Salatiga Boyolali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57+000
V - 99
V - 100