Tentang
REAKSI-REAKSI
PENGGARAMAN
Diajukan oleh:
Nama
: Yusuf Rizki F
NIS
: 14.60.07957
Kelas
: 10.1
SMK-SMAK BOGOR
2014/2015
Kata pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang disusun untuk memenuhi tugas
remedial mata pelajaran Kimia Dasar 2 dengan baik.
Makalah ini berisi mengenai Reaksi penggaraman I, Reaksi penggaraman II, Reaksi
penggaraman III, dan Reaksi penggaraman IV.
Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada guru serta rekan-rekan
saya karena telah membantu dalam pembuatan makalah ini hingga selesai.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca dan
khusus-nya bagi diri saya sendiri. Saran dan kritik yang konstruktif selalu saya harapkan
untuk masa yang akan datang.
Bogor, 19 Juni 2015
Penyusun
Reaksi-reaksi penggaraman
Daftar isi
Halaman
Kata pengantar............................................................................................................. i
Daftar isi................................................................................................................... ii
BAB I REAKSI PENGGARAMAN I...............................................................................1
Latihan.................................................................................................................. 1
BAB II REAKSI PENGGARAMAN II............................................................................. 2
A.
B.
b.
c.
B.
C.
A.
B.
C.
D.
E.
Contoh:
a. Pembentukan Ba(NO3)2 (Barium Nitrat)
1. Ba(OH)2 + 2HNO3
Ba(NO3)2 + 2H2O
2. BaO + 2HNO3
Ba(NO3)2 + 2H2O
3. Ba(OH)2 + N2O5
Ba(NO3)2 + 2H2O
4. BaO + N2O5
Ba(NO3)2
5. Ba(NO3)2 bukan garam ammonia
b. Pembentukan FeCl3 (Besi (III) Khlorida)
1. Fe(OH)3 + 3HCl
FeCl3 + 3H2O
2. Fe2O3 + 6HCl
FeCl3 + 3H2O
3. HCl tidak memiliki oksida asam
4. HCl tidak memiliki oksida asam
5. FeCl3 bukan garam ammonia
Reaksi-reaksi penggaraman
1. Semua logam dapat bereaksi menurut ketentuan diatas, kecuali logam-logam yang berada
di sebelah kanan (H) dalam deret volta.
2. Apabila logam yang bereaksi dengan asam non oksidator memiliki lebih dari satu valensi
(misal Ni), maka garam yang dihasilkan selalu memiliki logam dengan valensi rendah.
Contoh:
1). Fe + 2HCl
2). Pb + 2CH3COOH
3). Cu + H2SO4 encer
FeCl2 + H2
Pb(CH3COO)2 + H2
Tidak dapat bereaksi. Karena logam Cu berada di sebelah
kanan (H) dalam deret volta.
x1
x3
2HNO3
6Ag + 3On + 6HNO3
6Ag + 8HNO3
Reaksi-reaksi penggaraman
Beberapa non logam juga dapat bereaksi dengan asam oksidator istimewa seperti
HNO3 pekat. Berikut beberapa contoh rekasi antara non logam dengan HNO3 pekat:
a). P4 + HNO3 pekat
2HNO3
H2O + On + 2NO2 x 10
P4 + 10On + 6H2O
4H3PO4
x1
20HNO3
10H2O + 10On + 20NO2
P4 + 10On + 6H2O
4H3PO4
P4 + 20HNO3
b).
c).
d).
e).
f).
2H2O + 3Cln + NO
FeCl3
FeCl3 + 2H2O + NO
2H2O + 3Cln + NO
AuCl3
H[AuCl4]
Reaksi-reaksi penggaraman
Au + 4HCl + HNO3
H[AuCl4] + 2H2O + NO
B. Logam L + Garam MZ
Logam M + Garam LZ
Reaksi diatas dapat terjadi apabila memenuhi syarat-syarat berikut:
a. Garam MZ yang direaksikan harus mudah larut dalam air.
b. Logam L harus terletak disebelah kiri dari logam M dalam deret volta.
c. Garam LZ yang direaksikan memiliki logam dengan valensi rendah.
Contoh:
1. Mg + CuSO4
2. Fe + AgNO3
3. Cu + ZnSO4
Cu + MgSO4
Ag + Fe(NO3)2
Tidak dapat bereaksi karena logam Cu terletak disebelah kanan
logam Zn dalam deret volta.
Catatan:
A. Dalam hubungannya dengan reaksi logam + garam. Suatu logam dapat mereduksi logam
yang sama yang terdapat pada suatu garam yang memiliki valensi tinggi.
Contoh:
a. Fe + 2Fe(NO3)3
3Fe(NO3)2
b. Sn + SnCl4
2SnCl2
B. Dalam deret volta, logam-logam dari K s/d Fe dapat bereaksi langsung dengan H2O.
a. Logam K s/d Na hanya dapat bereaksi dengan H2O yang bertemperatur biasa.
2K + 2H2O
2KOH + H2
Ba + 2H2O
Ba(OH)2 + H2
b. Logam Mg hanya dapat bereaksi dengan H2O yang mendidih.
Mg + H2O
MgO + H2
c. Logam Al s/d Fe hanya dapat bereaksi dengan uap H2O yang bertemperatur tinggi.
Al + H2O
Al2O3 + H2
BAB III REAKSI PENGGARAMAN III
Pada reaksi penggaraman III harus diperhatikan kelarutan garam-garam dalam H 2O
dan Asam kuat encer. Yang termasuk asam kuat encer adalah HNO 3, H2SO4 encer, HCl, HBr,
dan HI. Berikut tabel kelarutan garam-garam dalam H2O dan Asam kuat encer.
Kelarutan dalam H2O
Kelarutan dalam asam kuat encer
Garam
Mudah larut
Sukar larut
Mudah larut
Sukar larut
Nitrat
Semua
Semua
CaSO4 putih
CaSO4
SrSO4 putih
SrSO4
Sulfat
Lain-lainnya
Lain-lainnya
BaSO4 putih
BaSO4
PbSO4 putih
PbSO4
AgCl putih
AgCl
Khlorida
Lain-lainnya
Hg2Cl2 putih
Lain-lainnya
Hg2Cl2
PbCl2 putih
PbCl2
AgBr kuning
AgBr
Bromida
Lain-lainnya
Hg2Br2 putih
Lain-lainnya
Hg2Br2
PbBr2 putih
PbBr2
Iodida
Lain-lainnya
AgI kuning muda
Lain-lainnya
AgI
Hg2I2 kuning
Hg2I2
HgI2 merah
HgI2
Reaksi-reaksi penggaraman
PbI2 kuning
PbI2
PbCl2, PbBr2, dan PbI2 lebih mudah larut dalam H2O panas
(NH4)2CO3
Karbonat K2CO3
Lain-lainnya
Semua
Na2CO3
(NH4)2SO3
Sulfit
K2SO3
Lain-lainnya
Semua
Na2SO3
(NH4)2SiO3
Silikat
K2SiO3
Lain-lainnya
Semua
Na2SiO3
(NH4)3PO4
Phosfat
K3PO4
Lain-lainnya
Semua
Na3PO4
(NH4)3AsO4
Arsenat
K3AsO4
Lain-lainnya
Semua
Na3AsO4
Na2S
K2S
Na2S
MgS
K2S
CaS
MgS
SrS
Sulfida
CaS
Lain-lainnya
Lain-lainya
BaS
SrS
(NH4)2S
BaS
FeS
(NH4)2S
MnS
ZnS
b. Garam MQ dan garam PZ yang terbentuk salah satu atau kedua-duanya harus sukar larut
dalam H2O sehingga mengenap.
20.
21. Contoh:
1. AgNO3 + NaCl
NaNO3 + AgCl
2. Na2SO4 + CaCl2
2NaCl + CaSO4
3. MgCl2 + Pb(NO3)2
Mg(NO3)2 + PbCl2
22.
23.
Pada reaksi ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. Apabila garam MQ dan garam PZ yang dihasilkan adalah FeI 3, Fe2S3, CuI2, dan Cu(CN)2
maka garam-garam tersebut seketika terurai sebagai berikut:
1. 2FeI3
2FeI2 + I2
2. Fe2S3
2FeS + S
3. 2CuI2
2Cu2I2 + I2
4. 2Cu(CN)2
2Cu2(CN)2 + (CN)2
24.
b. Apabila garam MQ dan garam PZ yang dihasilkan adalah Al 2S3, Al2(CO3)3, Al(CN)3,
Cr2S3, Cr2(CO3)3, Cr(CN)3, Fe2(CO3)3, Fe(CN)3 maka garam-garam tersebut langsung
bereaksi kembali dengan H2O.
25.
Contoh:
26.
2FeCl3 + 3Na2CO3
Fe2(CO3)3 + 6NaCl
2Fe(OH)3 + 3H2CO3
27. Fe2(CO3)3 + 6H2O
c.
B.
a.
b.
28.
2FeCl3 + 3Na2CO3 + 6H2O 2Fe(OH)3 + 3H2CO3 + 6NaCl
29.
Apabila salah satu garam yang direaksikan adalah KCN berlebih, maka garam sianida
yang dihasilkan mungkin masih bisa bereaksi lagi dengan KCN berlebih membentuk
suatu garam rangkap. Garam-garam sianida yang dapat berekasi dengan KCN berlebih
adalah Cu2(CN)2, Fe(CN)2, dan AgCN.
30.
Contoh:
31.
AgNO3 + KCN
AgCN + KNO3
32.
AgCN + KCN
K[Ag(CN)2]
33.
AgNO3 + 2KCN
K[Ag(CN)2] + KNO3
34.
Garam MZ + Basa LOH
Garam LZ + Basa MOH
35. Reaksi diatas dapat terjadi apabila memenuhi syarat-syarat berikut:
Garam MZ dan Basa LOH yang bereaksi harus mudah larut dalam H2O.
Garam LZ dan Basa MOH yang terbentuk salah satu atau kedua-duanya harus sukar larut
dalam air sehingga mengenap. Atau basa MOH yang terbentuk adalah NH4OH dan AgOH
yang seketika terurai.
36.
37. Contoh:
1. CuSO4 + 2KOH
Cu(OH)2 + K2SO4
2. Ag2SO4 + Ca(OH)2
2AgOH + CaSO4
38.
39.
Ag2O + H2O
40.
Reaksi-reaksi penggaraman
41.
Pada reaksi ini harus dikenal beberapa basa dan asam amfoter. Berikut basa
dan asam yang tergolong basa dan asam amfoter:
42. Sebagai basa
43. Sebagai asam
44. Nama garam
45. Zn(OH)2
47. Zingkat
46. H2ZnO2
48. Pb(OH)2
49. H2PbO2
50. Plumbat (II)
51. Al(OH)3
H
AlO
atau
HAlO
53. Aluminat
52.
3
3
2
54. Cr(OH)3
55. H3CrO3 atau HCrO2
56. Khromat (III)
57. Sn(OH)2
58. H2SnO2
59. Stanat (II)
60. Sn(OH)2
61. H2SnO3
62. Stanat (IV)
63. As(OH)3
64. H3AsO3
65. Arsenat (III)
66. As(OH)5
68. Arsenat (V)
67. H3AsO4
69. Sb(OH)3
70. H3SbO3
71. Antimonat (III)
72. Sb(OH)5
H
SbO
74. Antimonat (V)
73.
3
4
75.
a. Pada reaksi di atas, mungkin dihasilkan suatu basa MOH yang bersifat amfoter. Dalam
hal ini, apabila basa LOH yang direaksikan merupakan basa kuat dari golongan IA dan
IIA dan berlebih. Maka terjadi lagi reaksi antara bas amfoter dengan basa kuat berlebih.
76.
Contoh:
1. Larutan ZnSO4 + KOH berlebih
77. ZnSO4 + 2KOH
Zn(OH)2 + K2SO4
78. Zn(OH)2
H2ZnO2
79. H2ZnO2 + 2KOH
K2ZnO2 + 2H2O
80. ZnSO4 + 4KOH
K2ZnO2 + K2SO4 + 2H2O
81.
82.
b. Logam Zn, Al, Sn, dan Pb dapat bereaksi langsung dengan basa kuat dan menghasilkan
garam + H2.
83.
Contoh:
1. Zn + NaOH
Na2ZnO2 + H2
2. Al + NaOH
Na3AlO3 + H2
3. Sn + NaOH
Na2SnO2 + H2
4. Pb + NaOH
Na2PbO2 + H2
84.
c. Pada reaksi ini apabila basa LOH yang direaksikan adalah NH 4OH berlebih, ada
kemungkinan terbentuk suatu garam kompleks. Garam-garam yang dapat membentuk
garam kompleks apabila direaksikan dengan NH4OH berlebih adalah Ag, Cu, Zn, Cr, dll.
85.
Contoh:
1. AgNO3 + NH4OH berlebih
86. 2AgNO3 + 2NH4OH
Ag2O + H2O + 2NH4NO3
87. Ag2O + 2NH4NO3 + 2NH4OH
2[Ag(NH3)2]NO3 + 3H2O
88.
2AgNO3 + 4NH4OH
2[Ag(NH3)2]NO3 + 4H2O
89.
C. Garam MB + Asam HZ
Garam MZ + Asam HB
90.
Reaksi di atas dapat terjadi apabila memenuhi salah satu syarat berikut:
a. Asam HZ yang direaksikan lebih kuat dari asam HB yang terbentuk.
b. Garam MZ yang terbentuk harus sukar larut dalam asam kuat encer bukan dalam H2O.
91.
92. Contoh:
Reaksi-reaksi penggaraman
1. Na3PO4 + 3HCl
3NaCl + H3PO4 (syarat 1)
2. 2AgNO3 + H2S
Ag2S + 2HNO3 (syarat 2)
93.
94.
Pada reaksi ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. Pada reaksi garam + asam di atas mungkin saja dihasilkan asam HB yang bersifat
amfoter. Dalam hal ini, apabila asam HZ yang direaksikan merupakan asam kuat dan
berlebih, maka terjadi lagi reaksi antara asam amfoter dan asam kuat.
95.
Contoh:
1. K2ZnO2 + HCl berlebih
96. K2ZnO2 + 2HCl
2KCl + H2ZnO2
97.
H2ZnO2
Zn(OH)2
98. Zn(OH)2 + 2HCl
ZnCl2 + 2H2O
99. K2ZnO2 + 4HCl
2KCl + ZnCl2 + 2H2O
100.
b. Pada reaksi garam + asam di atas mungkin pula asam HZ yang direaksikan adalah:
1. Asam oksidator. Apabila keadaan memungkinkan, garam MB yang direaksikan akan
mengalami oksidator.
2. Asam reduktor. Apabila keadaan memungkinkan, garam MB yang direaksikan akan
mengalami reduktor.
101.
102.
103.
Contoh:
1). 2FeSO4 + 2H2SO4 pekat
Fe2(SO4)3 + 2H2O + SO2
2). Fe2(SO4)3 + H2S
2FeSO4 + H2SO4 + S
104.
BAB IV REAKSI PENGGARAMAN IV
105.
106.
Berikut adalah reaksi-reaksi pembentukan garam asam dan garam basa
serta pengubahan garam basa/garam asam menjadi garam normal.
107.
A. a. Garam normal dari asam dibasa + Asamnya
Garam asam
108.
Na2SO4 + H2SO4
2NaHSO4
109.
b. Garam normal dari asam tribasa + Asamnya Garam asam sekunder
110.
Garam asam sekunder + Asamnya
Garam asam
primer
2Na3PO4 + H3PO4
3Na2HPO4
111.
112.
Na2HPO4 + H3PO4
2NaH2PO4
113.
B. a. Garam normal dari basa diasam + Basanya
Garam basa
114.
CuSO4 + Cu(OH)2
[Cu(OH)]2SO4
115.
b. Garam normal dari basa triasam + Basanya Garam basa sekunder
116.
Garam basa sekunder + Basanya
Garam
basa
primer
117.
2Bi(NO3)3 + Bi(OH)3
3Bi(OH)(NO3)2
118.
Bi(OH)(NO3)2 + Bi(OH)3
2Bi(OH)2NO3
119.
C. a. Garam asam dari asam dibasa + Basanya
Garam normal + H2O
120.
Ca(HCO3)2 + Ca(OH)2
2CaCO3 + 2H2O
121.
b. Garam asam primer + Basanya Garam asam sekunder + H2O
Reaksi-reaksi penggaraman
10
122.
Garam asam sekunder + Basanya
Garam normal + H2O
123.
Ca(H2PO4)2 + Ca(OH)2
2CaHPO4 + 2H2O
124.
2CaHPO4 + Ca(OH)2
Ca3(HPO4)2 + 2H2O
125.
D. a. Garam basa dari basa diasam + Asamnya
Garam normal + H2O
126.
Pb(OH)CH3COO + CH3COOH
Pb(CH3COO)2 + H2O
127.
b. Garam basa primer + Asamnya Garam basa sekunder + H2O
128.
Garam basa sekunder + Asamnya
Garam normal + H2O
129.
[Bi(OH)2]2SO4 + H2SO4
2Bi(OH)SO4 + 2H2O
130.
2Bi(OH)SO4 + H2SO4
Bi2(SO4)3 + 2H2O
131.
132.
Kesimpulan dari reaksi penggaraman IV:
A. Pada reaksi antara basa dan asam tidak selalu dihasilkan suatu garam normal, tapi
mungkin dihasilkan juga garam asam atau garam basa, yaitu tergantung dari banyak mol
masing-masing basa dan asam yang direaksikan.
B. Apabila:
a. Jumlah gugus OH dari basa > jumlah atom H dari asam, maka dihasilkan garam basa.
b. Jumlah gugus OH dari basa = jumlah atom H dari asam, maka dihasilkan garam
normal.
c. Jumlah gugus OH dari basa < jumlah atom H dari asam, maka dihasilkan garam
asam.
Reaksi-reaksi penggaraman
12
133.
Daftar pustaka
134.
1. Dra. Leila Nuryati, M.Pd. dan Dinda Al Hamdika, S.Si. (2014). Kimia dasar 2. Bogor:
SMK-SMAK Bogor.
Reaksi-reaksi penggaraman
12