Anda di halaman 1dari 27

Budidaya Ikan

Hias
SMPN 1 KUNINGAN
Kelas viii f

PRAKARYA

1. Ikan Discus

Cara memelihara ikan discus, sebenarnya sama saja dengan


memelihara ikan hias lain. Namun demikian, karena sifat ikan
discus yang mudah stress dan harganya termasuk mahal, maka
hobiist memberikan perhatian yang lebih ketika memeliharanya.
Kompensasinya adalah bila kualitas ikan discus memang bagus,
dan dipelihara dengan baik, maka keindahan pattern, warna dan
ukuran mampu mengusir stres hobiist.
Ikan discus yang umumnya dijual dipasar lokal memiliki banyak
pattern dan warna yang semakin beragam sebagai filial dari
kawin silang indukannya. Penamaannya juga jadi beragam dan
tidak mudah untuk mengingat semuanya. Jadi daripada menyebut
nama jenis ikan discus ketika hendak membelinya di toko ikan
hias, lebih baik kita mencarinya di gerai terpercaya, dan melihat
langsung penampakan ikan discus tersebut. Cara hunting ikan
discus sama dengan cara hunting ikan koi, reputasi gerai (toko
ikan hias) dan ketelitian yang dibekali dengan pengetahuan yang
memadai merupakan kunci untuk memperoleh ikan discus yang
bagus.
Adapun ciri-ciri ikan discus yang bagus (berdasarkan
informasi karyawan senior toko ikan hias dan referensi
lain) adalah :
Warna kulit cerah, tidak berselaput/mengeluarkan lendir yang
berlebihan.
Sisik ikan bersih/tidak terkelupas, tidak berbintik putih,discus7
dan sirip bersih, lengkap dan seimbang.

Warna mata bening, tidak berselaput atau tidak ada bercak putih,
dan tidak terlalu menonjol ke luar.
Bentuk tubuh ideal, tidak kurus/tipis, dan menampakan ketebalan
pada dahi.
Insang ki-ka membuka dan menutup bersamaan dan teratur.
Gaya berenang yang tenang.
Pattern pada badan/sirip biasanya akan timbul bertahap mulai
ukuran ikan 2 inc. // hati-hati bila ikan berukuran < 2 inc tetapi
pattern-nya sudah jelas dan relatif penuh, ada kemungkinan ikan
diberi pakan yang mengandung hormon tertentu (pembeli
biasanya kecewa setelah dipelihara, pattern-nya memudar).
Usahakan membeli ikan discus yang berukuran minimal 2 inc,
sebab ciri-ciri ikan yang sehat dan bagus sudah relatif
mudahdiscus2 diidentifikasi, dan relatif lebih tahan
terhadapserangan penyakit/parasit.
Sedangkan ciri-ciri ikan discus yang stress/sakit/terserang
penyakit/secara genetis kurang bagus adalah :
Kulit cenderung hitam, atau garis vertikal/stress bar (jumlahnya 6
18 bar) yang mencolok/terlalu tampak menandakan ikan discus
stress
Terdapat bintik putih pada sisik, atau sirip tidak lengkap/cacat
yang mungkin terserang fin root.
Warna mata tidak bening, berselaput atau terdapat bercak putih
yang menandakan ikan discus terserang penyakit. Atau mata
terlalu menonjol ke luar yang disebabkan karena kualitas air yang
buruk sehingga ikan discus terjangkit intestinal bakteri yang
dapat mengakibatkan pop eye (mata terlalu menonjol ke luar).
Atau ukuran mata yang terlalu besar dibandingkan dengan postur
secara keseluruhan yang menandakan pertumbuhan ikan discus
terhambat. Atau mata ikan discus yang (cenderung) hitam

menandakan adanya penyakit dan terlalu lama terkontaminasi


obat-obatan (akibat treatment yangdiscus1 terlalu lama).
Bentuk tubuh kurus/tipis, yang mungkin disebabkan oleh
kekurangan pakan (discus mogok makan/kalah bersaing/pakan
tidak berkualitas) atau faktor genetika indukan yang kurang
bagus.
Ikan bernafas dengan satu insang yang menandakan ikan
terserang kutu insang. Atau ikan bernafas terlalu cepat yang
menandakan kekurangan oksigen.
Ikan melakukan gerakan-gerakan aneh atau menggesekan
tubuhnya ke benda disekitarnya yang menandakan terserang
parasit/kutu/jamur/bakteri baik pada badan/sirip atau
insang.discus3
Pattern pada badan/sirip yang tidak keluar, atau pudar/tidak
cerah padahal ikan sudah berukuran lebih dari 2,5 inc yang
menandakan kualitas ikan discus secara genetis kurang bagus.
Warna yang pudar/tidak cerah dapat juga disebabkan karena
pemberian pakan yang tidak tepat. Ada kemungkinan lain yang
menyebabkan pattern dandiscus4 warna ikan discus yang kita
beli ternyata memudar/tidak cerah setelah dipelihara padahal
pakannya sudah tepat, hal tersebut mungkin karena oleh
penjualnya ikan discusdiscus7 tersebut diberi pakan yang
mengandung hormon pencerah warna supaya terlihat bagus dan
menarik pembelinya, padahal kualitas ikan discus tersebut secara
genetis kurang bagus.
Jenis ikan discus yang berwarna solid (misal : marlboro, blue
diamond, pigeon) yangmemiliki spot hitam dibagian kepala dan
sirip menandakan secara genetis kualitas indukan yg kurang
bagus yang memang sudah memiliki spot hitam sebelumnya.
Tetapi spot hitam tersebut mungkin juga disebabkan karena
penggunaan lampu dengan intensitas spektrum warnadiscus6
merah yang berlebihan (misal : penggunaan lampu UV).

Faktor yang perlu diperhatikan dalam memelihara ikan


discus :
Akuarium : (1) Kelengkapan akuarium harusdiscus8 diperhatikan,
terutama sistem filtrasi, water heater (bila suhu ruangan dibawah
suhu kamar), dan termometer air ikan discusdiscus10 umumnya
hidup pada suhu yang lebih hangat, tetapi kestabilan suhu jauh
lebih penting ; (2) Parameter air harus stabil baik kesadahannya
maupun suhunya (kondisi ini yang perlu dijaga) ; (3) Kualitas air
harus benar-benar diperhatikan, pada masa-masa awal,
sebaiknya air dikuras (minimal 50%) seminggu sekali dan selalu
menambahkan garam ikan secukupnya (bila filter sudah bekerja
optimal, biasanya kualitas air relatif lebih stabil, sehingga
frekuensi dan volume pengurasan air dapat dikurangi (5) Saya
cenderung menggunakan hanya filter biologi yang terbagi
menjadi 3 kamar/ruang, yaitu r.1 filter kasar (busa yang bagus),
r2 filter biologi berupa bioball (lapisan atas) dan bioceramic
(lapisan bawah), dan r3 tempat pengendapan // saya
menerapkan model filter untuk ikan koi dalam skala mini.
Pakan : (1) Pilihlah pakan yang bertekstur halus ; (2) kita dapat
melatih ikan discus untuk makan langsung dari tangan dengan
cara bertahap dan menghindari gerakan-gerakan tangan yang
dapat mengagetkan ikan discus. Bila hal tersebut berhasil,
makaikan discus tidak lagi mudah stress dan terlihat jinak (cara
tersebut sama prakteknya dalam menjinakan ikan koi).
Menggabungkan ikan discus dengan ikan hias lain dalam satu
akuarium. Ikan discus harus diperlakukan sebagai penghuni lama
(memasukan ikan lain belakangan) untuk menghindari stress
berlebih yang berakibat mogok makan, lebih parahnya lagi pakan
disambar oleh ikan lain sehingga ikan discus tidak kebagian. Pada
kondisi tersebut, daya tahan ikan discus akan menurun,
sakit/terserang penyakit dan berisiko mati). Dengan demikian,
sebaiknya kita tidak perlu memaksakan keinginan untuk
menggabungkan ikan discus dengan ikan hias lain dalam satu
akuarium.

2.

Ikan Mas Koki

Memelihara ikan koki sebetulnya tidak membutuhkan beberapa


keahlian. Yang terpenting anda bisa memperhatikan beberapa hal
berikut ini sebelum anda membeli dan memelihara ikan mas koki,
diantaranya :

Mungkin ada yang berbeda dengan ikan yang lain, ikan koki
ini sangat membutuhkan gelembung udara jika anda ingin
ikan ini tetap hidup, sediakanlah air pump yang dapat
menghasilkan gelembung udara pada akuarium anda agar
ikan koki tidak cepat mati.
Kebanyakan akuarium dipasangkan beberapa hiasan untuk
memperindah akuarium, namun tak sedikit pula orang yang
hanya menaruh hiasan tanpa membersihkannya terlebih
dahulu. Sebaiknya anda harus memperhatikan bahwa
akuarium yang terdapat ikan hias harus terawat

kejernihannya, jika ingin memasukan hiasan atau alas (pasir


atau batu-batuan) hendaklah di cuci terlebih dahulu agar air
akuarium tidak menjadi keruh.
Untuk pakan ikan koki cukup meberi makan ikan 1x sehari.
Hal ini menjaga agar ikan tidak kekenyangan dan agar lebih
agresif. Tapi itupun tergantung dari banyaknya ikan yang ada
di akuarium anda.
Ikan koki tidak menyukai air yang keruh maka anda harus
menguras air akuarium minimal 1 bulan sekali atau jika anda
rajin maka 2 minggu sekali cukup (tergantung berapa lama
air dapat bertahan).
Pada saat pengurasan air dan pembersihan akuarium
pastikan ikan koki anda selamatkan. Jangan sekali-kali anda
menggunakan tangan untuk mengambilnya karena kulit ikan
koki mungkin saja sedikit sensitif. Gunakan jaring atau jala
kecil untuk mengangkapnya dan masukan ke air dalam
ember.

Jenis Ikan Koki


Ikan Koki memiliki beragam jenis. Lion Head dan Lam Tang Hung
adalah jenis ikan mas kokiyang paling banyak dipelihara. Harga
ikan koki lion head dan lam tang hung dimulai dari harga 25rb
sampai 2juta.
Harga Ikan Koki
Menurut peternak ikan koki, harga ikan mas koki kualitas kontes
berkisar antara 200ribu-500ribu, bahkan sampai jutaan jika

memang kualitasnya sangat bagus. Sedangkan untuk ikan mas


koki kualitas pasar, harganya hanya 1000 sampai 50.000.

Ikan koki adalah ikan yang gampang mati, sehinga ikan tersebut
perlu perawatan lebih untuk kebersihan kolam/akuarium,
kebersihan air, gelembung udara dan makanan. Hal ini membuat
ikan koki menjadi istimewa, karena ia tidak suka dengan tempat
yang kotor. Ikan mas koki memang suka tempat yang bersih, hal
ini membuat ikan koki dapat hidup sehat, bebas berenang kesana
kemari dan berwarna cerah. Kita pun dapat terhibur hatinya jika
melihat ikan mas koki.
3.

Ikan Koi

Ikan koi merupakan jenis ikan mas atau karper, nama


ilmiahnya Cyprinus caprio. Ikan ini dihasilkan dari perkawinan
silang dari berbagai macam ikan mas. Ikan koi dipopulerkan oleh
bangsa Jepang. Banyak versi yang menerangkan asal-usul ikan
koi.
Di Indonesia, ikan koi mulai populer sejak tahun 1960-an. Saat itu
Presiden Sukarno diberi hadiah berbagai macam ikan koi oleh
pemimpin Cina. Kemudian Presiden memberikan ikan tersebut
kepada para pembudidaya ikan di Batu, Jawa Timur, untuk
dikembangbiakan. Benih ini menjadi cikal bakal pengembangan
koi lokal.

Meskipun kualitas koi lokal masih dipandang sebelah mata,


perkembangan usaha budidaya ikan koi terus berkembang. Usaha
budidaya ikan koi berkembang baik di daerah Blitar, Jawa Timur.
Dari waktu ke waktu, ikan koi lokal ini mengalami peningkatan
kualitas. Pangsa pasar semakin terbuka bagi para pembudidaya
dengan semakin mahalnya koi impor. Ikan koi lokal menjadi lebih
bersaing dari segi harga.
Budidaya ikan koi cukup mudah dilakukan. Tahapan-tahapannya
hampir sama dengan budidaya ikan mas. Hanya saja yang
menjadi krusial adalah ketersediaan bibit berkualitas. Kali ini
alamtani membahas mengenai langkah-langkah budidaya ikan
koi.
Memilih indukan untuk budidaya ikan koi
Memilih indukan memegang peranan penting dalam budidaya
ikan koi. Indukan yang bagus secara genetis akan menghasilkan
keturunan yang bagus, begitu kira-kira hukum umumnya. Indukan
berkualitas biasanya dimiliki oleh penangkar atau para pehobi.
Bila kesulitan menemukan indukan yang baik, bisa dengan jalam
meminjamnya dari para pehobi.
Pehobi biasanya mengoleksi ikan koi yang berkualitas, baik untuk
dipelihara sendiri maupun untuk kontes. Namun para pehobi ini
rata-rata tidak memiliki keterampilan atau waktu untuk
mengawinkan ikannya. Padahal, untuk menjaga agar ikan tetap
bugar salah satunya harus dikawinkan jika telah tiba waktunya.
Di sini pembudidaya bisa kerja sama dengan pemilik ikan. Dimana
pemilik diuntungkan karena ikannya bisa dikawinkan dan
pembudidaya bisa mendapatkan keturunan berkualitas. Sebagai
imbalannya, biasanya si pemilik dipersilakan memilih satu atau
dua ekor ikan hasil perkawinan.
Selain keturunan atau sifat genetis, calon indukan ikan koi harus
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Umur ikan sudah cukup matang, lebih dari 2 tahun

Memiliki jenis yang sama atau mendekati, misalnya kohaku


dengan kohaku

Bentuk tubuh ideal, dari atas tampak seperti torpedo


Gaya berengang tenang dan seimbang
Warna cemerlang dan kontras
Sehat, gerakannya gesit tidak banyak diam di dasar kolam.
Indukan jantan dan betina telah matang gonad

Pemeliharaan indukan ikan koi


Sebaiknya calon indukan ikan koi dipelihara dalam kolam khusus.
Kedalaman kolam setidaknya 150 cm, lebih dalam lebih baik.
Kepadatan kolam juga harus diperhatikan, kolam berukuran 45
meter maksimal diisi 20 ekor indukan betina atau 40 ekor indukan
jantan. Hal ini karena indukan betina biasanya lebih besar dari
indukan jantan.
Indukan betina dan jantan dipelihara dikolam yang berbeda,
manfaatnya agar saat dipijahkan indukan tidak perlu mengalami
pemberokan lagi. Secara umum pemeliharaan kolam indukan
sama saja dengan pemeliharaan kolam pembesaran.
Pakan yang diberikan berupa pelet berukuran 8 mm, asumsinya
ikan koi yang berumur lebih dari 2 tahun sudah berukuran
minimal 60 cm. Jumlah pakan yang diberikan sekitar 3-5% dari
bobot tubuhnya dalam satu hari. Frekuensi pemberian pakan 2-4
kali.
Pemijahan ikan koi
a. Tempat pemijahan
Sebaiknya kolam pemijahan terbuat dari semen dan
permukaannya diplester. Hal ini untuk menjaga agar sisik ikan

tidak rusak bila terjadi gesekan saat proses pemijahan. Ukuran


kolam variatif, biasanya sekitar 36 meter dengan kedalaman 60
cm dan ketinggian air 40 cm.
Kolam harus memiliki saluran masuk dan keluar. Pada kedua
saluran tersebut harus dipasang saringan halus. Tujuannya agar
tidak ada hama penganggu yang masuk ke kolam dan telur atau
larva hasil pemijahan tidak hanyut ke luar kolam.
Sebelum di isi air, kolam harus dijemur dan dikeringkan terlebih
dahulu. Gunanya untuk memutus siklus bibit penyakit yang
mungkin ada dalam kolam. Air yang dipergunakan untuk mengisi
kolam hendaknya diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam.
Ikan koi senang menempelkan telurnya pada media yang ada
dalam kolam. Oleh karena itu, sediakan kakaban yang terbuat
dari ijuk atau bisa memanfaatkan tumbuhan air. Untuk
memperkaya kadar oksigen pasang aerotor pada kolam
pemijahan.
b. Proses pemijahan
Setelah kolam pemijahan siap, masukkan indukan ikan koi betina
terlebih dahulu. Pemijahan biasanya berlangsung malam hari,
sehingga induk betina bisa dimasukkan pada sore hari. Biarkan
indukan betina beradaptasi dengan kondisi kolam agar tidak
stres.
Setelah 2 hingga 3 jam, indukan jantan bisa dilepaskan di kolam
pemijahan. Jumlah indukan jantan yang dimasukkan 3 hingga 5
ekor. Hal ini untuk menghindari kegagalan dalam pemijahan dan
semua telur yang dikeluarkan indukan betina bisa terbuahi.
Sebenarnya bisa saja menggunakan hanya satu jantan apabila
ukuran si jantan cukup besar. Namun resiko kegagalannya lebih
tinggi.
Pemijahan biasanya berlangsung sekitar pukul 11 malam hingga
dini hari sebelum matahari terbit. Selama masa itu akan terjadi
aksi kejar-kejaran, dimana si betina akan menyemprotkan
telurnya pada kakaban. Setelah telur menempel indukan jantan
akan menyemprotkan spermanya untuk membuahi telur tersebut.

Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat indukan-indukan


tersebut dari kolam pemijahan. Apabila induka dibiarkan di kolam
dikhawatirkan akan memakan telur-telur tersebut. Biarkan telurtelur yang ada di kolam untuk menetas.
c. Penetasan larva
Telur-telur yang menempel pada kakaban atau tanaman air harus
terendam dalam air. Oleh karena itu berikan pemberat pada
kakaban. Pada keadaan normal, suhu sekitar 27-30 derajat
celcius, telur akan menetas dalam waktu 48 jam. Jika suhu air
terlampau dingin penetasan akan lebih lama. Bila terlampau
panas telur bisa membusuk.
Setelah telur menetas kakaban atau tanaman air bisa diangkat.
Larva yang baru menetas masih menyimpan persedian makanan
yang bisa bertahan hingga 3-5 hari. Apabila persediaan makanan
sudah habis burayak ikan koi mulai membutuhkan pakan.
Pakan yang bisa diberikan pada burayak umur 5 hari adalah
kuning telur yang telah direbus. Kemudian kuning telur tersebut
dilumatkan dan dicampur dengan air. Perhatikan pemberian
pakan jangan sampai berlebihan dan mengotori air kolam. Bila
ada sisa pakan segera dibersihkan.
Beberapa penangkar tidak menganjurkan pemberian pakan
kuning telur karena mudah membuat kolam kotor dan
menyebabkan kematian massal. Sebenarnya yang paling
diinginkan burayak adalah pakan hidup. Oleh karena itu bisa
diberikan kutu air (daphnia dan moina) yang telah disaring.
Penyaringan kutu dilakukan hingga burayak berukuran 1 cm.
Bila sudah lebih besar bisa diberikan kutu yang tidak disaring
atau udang artemia. Cacing sutera bisa diberikan bila ukuran
burayak sudah mencapai 1,5 cm. Pemberian pakan tersebut
berlangsung hingga burayak berumur 3 minggu. Setelah itu, ikan
dipindahkan ke kolam pendederan.
d. Pendederan
Kolam pendederan adalah kolam untuk memelihara ikan koi
hingga berumur 3 bulan. Pada umur ini biasanya ukuran ikan koi

telah mencapai 15 cm. Ukuran kolam 34 dengan kedalaman 40


cm bisa menampung 250-300 ekor anak ikan koi.
Pada fase ini, pelet sudah bisa diberikan sebagai pakan ikan.
Berikan pelet berukuran kecil berukuran 250 mikron. Satu ons
pelet cukup untuk 1000 ekor ikan koi. Pemeberian pakan
dilakukan 2 kali sehari. Untuk membentuk warna berikan sesekali
cacing sutera atau udang artemia.
Setelah anak ikan berumur 3 bulan, bisa diberikan pelet kasar
sesuai takaran. Berikan pelet hingga ikan kenyang. Bila dalam
tempo 5 menit pakan tidak dimakan dan tersisa di kolam berarti
ikan sudah kenyang. Pemberian pelet dilakukan 2-3 kali sehari.
Penyortiran ikan koi

Penyortiran ini berguna untuk menentukan tingkat harga. Ikan koi


yang berkualitas tentunya dihargai lebih tinggi. Penyortiran dalam
budidaya ikan koi sudah bisa dilakukan sejak ikan berumur 1
bulan. Pada umur tersbeut ikan cukup kuat untuk dipindahpindahkan. Atau kalau ingin lebih aman, lakukan setelah ikan
berumur 3 bulan.
Faktor-faktor penyortiran didasarkan pada ukuran badan, bentuk
dan kualitas warna. Ikan koi digolongkan berdasarkan ukurannya,
kecil dengan yang kecil dan ukuran besar dengan yang besar.
Sedangkan bentuk badan dipilah dari bentuk yang tidak bagus.
Bentuk badan yang bagus harus proporsional. Badannya
membulat seperti peluru tidak terlalu panjang. Siripnya simetris
dan gerakannya tenang tapi mantap.

Pemilahan juga dilakuan terhadap ikan yang warnanya cerah dan


memiliki garis batas yang tegas. Koi yang baik memiliki batas
warna yang kontras. Tidak ada gradasi warna pada batasbatasnya. Untuk seleksi lebih lanjut terdapat standar internasional
kualitas ikan koi berdasarkan jenisnya.

4.

Ikan Manfish

Asal, Morfologi dan Kebiasaan Ikan Manfis


Manfish atau yang dikenal juga dengan istilah 'Angel fish' berasal
dari perairan Amazon, Amerika Selatan. Manfish (Pterophyllum
scalare) tergolong ke dalam famili Cichlidae, mempunyai ciri-ciri
morfologis dan kebiasaan sebagai berikut:
-

Memiliki warna dan jenis yang bervariasi

Bentuk tubuh pipih, dengan tubuh seperti anak panah

Sirip perut dan sirip punggungnya membentang lebar ke


arah ekor, sehingga tampak sebagai busur yang berwarna gelap
transparan
Pada bagian dadanya terdapat dua buah sirip yang
panjangnya menjuntai sampai ke bagian ekor.
-

Menjaga dan melindungi keturunannya.

Bersifat omnivorus

Tergolong mudah menerima berbagai jenis makanan dalam


berbagai bentuk dan sumber
Beberapa jenis ikan Manfish yang dikenal dan telah berkembang
di Indonesia antara lain adalah: Diamond (Berlian), Imperial,
Marble dan Black-White.
Diamond (Berlian) berwarna perak mengkilat sampai hijau
keabuan. Pada bagian kepala atas terdapat warna kuning hingga
coklat kehitaman yang menyusur sampai bagian punggung.
Manfish Imperial mempunyai warna dasar perak, tetapi tubuhnya
dihiasi empat buah garis vertikal berwarna hitam/coklat
kehitaman. Manfish Marble memiliki warna campuran hitam dan
putih yang membentuk garis vertikal. Sedangkan manfish BlackWhite mempunyai warna hitam menghiasi separuh tubuhnya
bagian belakang, dan warna putih menghiasi separuh bagian
depan termasuk bagian kepala.
Pengelolaan Induk

Ikan manfish dapat dijadikan induk setelah umurnya mencapai 7


bulan dengan ukuran panjang 7,5 cm. Untuk mencapai hasil
yang optimal, induk harus dikelola dengan baik antara lain
dengan pemberian pakan yang baik seperti jentik nyamuk, cacing
Tubifex, atau Chironomous. Selain itu karena induk ikan manfish
sangat peka terhadap serangan penyakit, maka perlu diberikan
perlakukan obat secara periodik Obat yang biasa digunakan
antara lain Oxytetracycline dan garam.
Sebelum dipijahkan, induk manfish dipelihara secara
massal ( jantan dan betina ) terlebih dahulu dalam 1 akuarium
besar (ukuran 100x60x60 cm3). Setelah matang telur, induk
manfish akan berpasangan dan memisahkan dari ikan lainnya.
Induk yang berpasangan tersebut sudah dapat diambil dan
dipijahkan pada tempat pemijahan.

Selain itu dapat dilakukan, yaitu dengan memasangkan


induk manfish secara langsung setelah mengetahui induk jantan
dan betina. Induk jantan dicirikan dengan ukuran tubuh yang
lebih besar dibandingkan dengan induk betina. Kepala induk
jantan terlihat agak besar dengan bagian antara mulut ke sirip
punggung berbentuk cembung, serta bentuk badan lebih ramping
dibandingkan dengan ikan betina. Sementara induk betina
dicirikan oleh ukuran tubuh yang lebih kecil dan bentuk kepalanya
yang lebih kecil dengan bagian perut yang lebih besar/gemuk
serta terlihat agak menonjol.
Teknik Pemijahan
Pemijahan dilakukan di akuarium berukuran 60x50x40 cm3
dengan tinggi air 30 cm. Ke dalam akuarium tersebut diberikan
aerasi untuk menyuplai oksigen.
Ikan manfish akan menempelkan telurnya pada substrat
yang halus, misalnya potongan pipa PVC yang telah
disiapkan/ditempatkan dalam akuarium pemijahan. Karena ikan
manfish cenderung menyukai suasana yang gelap dan tenang,
maka pada dinding akuarium dapat ditempelkan kertas atau
plastik yang berwarna gelap.
Induk manfish akan memijah pada malam hari. Induk
betina menempelkan telurnya pada substrat dan diikuti ikan
jantan yang menyemprotkan spermanya pada semua telur,
sehingga telur-telur tersebut terbuahi. Jumlah telur yang
dihasilkan setiap induk berkisar antara 500-1000 butir. Selama
masa pemijahan tersebut, induk tetap diberi pakan berupa cacing
Tubifex, Chironomous atau Daphnia.
Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva
Telur yang menempel pada substrat selanjutnya dipindahkan ke
akuarium penmetasan telur (berukuran 60x50x40 cm3) untuk
ditetaskan. Pada air media penetasan sebaiknya ditambahkan
obat anti jamur, antara lain Methyline Blue dengan dosis 1 ppm.
Untuk menjaga kestabilan suhu, maka ke dalam media penetasan

telur tersebut digunakan pemanas air (water heater) yang


dipasang pada suhu 27-28oC.
Telur manfish akan menetas setelah 2-3 hari, dengan
derajat penetasan telur berkisar 70-90%. Selanjutnya paralon
tempat penempelan telur diangkat dan dilakukan perawatan larva
hingga berumur 2 minggu.
Pakan yang diberikan selama pemeliharaan larva tersebut
berupa pakan alami yang sesuai dengan bukaan mulut larva dan
memiliki kandungan protein yang tinggi, antara lain nauplii
Artemia sp. Pakan tersebut diberikan 2 kali sehari ( pagi dan sore
) hingga larva berumur 10 hari dan dilanjutkan dengan
pemberian cacing Tubifex.
Pendederan dan Pembesaran
Setelah berumur 2 minggu, benih tersebut dapat
dilakukan penjarangan untuk kemudian dilakukan pendederan
sampai ikan berumur satu bulan.
Langkah berikutnya adalah memanen benih tersebut
untuk dipindahkan ke dalam bak/wadah pembesaran. Dalam hal
ini dapat digunakan bak fiber atau bak semen, tergantung wadah
yang tersedia. Selama masa pembesaran, diupayakan agar ada
aliran air ke dalam wadah pembesaran walaupun sedikit. Padat
penebaran untuk pembesaran ikan manfish berkisar 100 ekor/m2.
Pakan yang diberikan berupa cacing Tubifex atau pellet sampai
benih berumur 2 bulan. Ukuran yang dicapai biasanya berkisar
3 - 5 cm. Jika pakan dan kualitas air mendukung, sintasan pada
masa pembesaran dapat mencapai 70-90%. Selanjutnya benih
manfish dapat dibesarkan lagi hingga mencapai ukuran calon
induk atau induk dengan padat penebaran yang lebih kecil.
Penyakit dan Penanggulangannya
Ikan manfish dikenal cukup peka terhadap serangan penyakit,
untuk itu diperlukan pengelolaan secara baik dengan menjaga
kualitas air dan jumlah pakan yang diberikan. Beberapa jenis

parasit yang biasa menyerang benih/induk Manfish antara lain


adalah : Trichodina sp., Chillodonella sp. dan Epystilys sp.
Sedangkan bakteri yang menginfeksi adalah Aeromonas
hydrophilla.
Beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk
menanggulangi serangan penyakit parasitek antara lain :
Formalin 25%, NaCl 500 ppm. Sedangkan untuk penyakit
bakterial dapat digunakan Oxytetrachycline 5 - 10 ppm dengan
cara perendaman 24 jam.
5. Ikan Cupang

Ikan cupang merupakan salah satu ikan hias yang mudah


dipelihara. Budidaya ikan cupang tidak memerlukan tempat luas
dan modal yang besar. Bisa dilakukan sebagai usaha rumahan.
Ikan cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar dari daerah tropis.
Banyak ditemukan di perairan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Di alam bebas ikan ini hidup berkelompok. Habitatnya ada di
rawa-rawa, danau, dan sungai yang arusnya tenang.
Salah satu keistimewahan ikan cupang adalah daya tahannya.
Sanggup hidup dalam lingkungan air minim oksigen. Bisa
dipelihara dalam toples kecil tanpa menggunakan aerator.
Kemampuan ini didapat karena ikan cupang memiliki rongga
labirin seperti pada paru-paru manusia. Labirin tersebut bisa
membuatnya bertahan pada lingkungan miskin oksigen.

Jenis ikan cupang


Dilihat dari kecamata para pehobi dikenal dua macam ikan
cupang, yakni cupang hias dan cupang adu. Cupang hias
dipelihara untuk dinikmati keindahan bentuk, warna dan
gerakannya. Sedangkan cupang adu dipelihara untuk di adu. Perlu
diketahui, di beberapa negara mengadu cupang termasuk
tindakan ilegal.
Cupang hias dan cupang adu dibedakan berdasarkan bentuk dan
sifat agresifitasnya. Untuk mengetahui lebih jauh silahkan
lihat cupang hias vs cupang adu.
Masyarakat ilmiah mencatat lebih dari 73 spesies ikan cupang
yang ada di bumi ini. Namun tidak semua dari spesies tersebut
populer sebagai ikan peliharaan. Spesies ikan cupang yang
beredar di pasaran kebanyakan berasal dari
kelompoksplendens complex, yang terdiri dari Betta
splendens, Betta stiktos, Betta mahachai,Betta
smaragdina dan Betta imbellis. Serta varian hasil silangan dari
spesies-spesies tersebut. Lihat juga jenis-jenis ikan cupang.
Memilih indukan ikan cupang
Untuk memulai budidaya ikan cupang, langkah pertama yang
harus disiapkan adalah mendapatkan indukan atau bibit
berkualitas. Indukan yang baik sebisa mungkin berasal dari
keturunan unggul, kondisinya bugar, bebas penyakit dan cacat
bawaan. Simpan indukan jantan dan betina di tempat terpisah.
Tips membedakan cupang jantan dan betina!
Jantan: gerakannya lincah, sirip dan ekor lebar mengembang,
warna cerah, tubuhnya lebih besar. Betina: gerakannya lebih
lamban, sirip dan ekor lebih pendek, warna kusam, tubuh lebih
kecil.

Sebelum pemijahan dilakukan, pastikan indukan jantan dan


betina sudah masuk dalam fase matang gonad atau siap untuk
dikawinkan. Adapun ciri-ciri indukan yang telah menunjukkan siap
kawin adalah sebagai berikut.
Untuk cupang jantan:

Berumur setidaknya 4-8 bulan


Bentuk badan panjang
Siripnya panjang dan warnanya terang atraktif
Gerakannya agresif dan lincah
Untuk cupang betina:

Berumur setidaknya 3-4 bulan


Bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit
Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik
Gerakannya lambat
Pemijahan ikan cupang
Setelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk memijah,
sediakan tempat berupa wadah dari baskom plastik atau
akuarium kecil dengan ukuran 20x20x20 cm. Siapkan juga gelas
plastik untuk tempat ikan cupang betina. Sediakan juga
tumbuhan air seperti kayambang.

Tempat yang diperlukan untuk pemijahan ikan cupang

Dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan


hingga 1000 butir telur. Telur tersebut akan menetas dalam waktu
24 jam setelah pembuahan. Berdasarkan pengalaman para
pembudidaya, tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup
tinggi. Dalam satu kali kawin biasanya hanya dapat dipanen 3050 ikan cupang hidup.
Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval
waktu sekitar 2-3 minggu. Sedangkan indukan betina disarankan
hanya dikawinkan satu kali saja. Bila dipaksakan, pada
perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman jenis
kelamin. Dimana anakan ikan semakin didominasi kelamin betina.
Berikut langkah-langkah pemijahan ikan cupang:
Isi tempat pemijahan dengan air bersih setinggi 10-15 cm.
Seabagai catatan gunakan air tanah atau air sungai yang jernih.
Endapkan terelebih dahulu air yang akan dipakai setidaknya
selama satu malam. Hindari penggunaan air dalam kemasan atau
air PAM yang berbau kaporit.

Tambahkan kedalam wadah tersebut tanaman air, sebagai


tempat burayak berlindung. Tapi penempatan tanaman air jangan
terlalu padat. Karena tanaman air berpotensi mengambil oksigen
terlarut yang ada dalam air.

Masukkan ikan cupang jantan yang telah siap kawin. Biarkan


ikan tersebut selama satu hari dalam wadah. Ikan cupang jantan
akan membuat gelembung-gelembung udara. Gunanya untuk
menyimpan telur yang sudah dibuahi. Untuk memancing si jantan
membuat gelembung, masukkan ikan cupang betina tetapi
dipisah. Caranya, ikan betina dimasukkan dalam gelas plastik
bening (bekas gelas akua) dan benamkan ke dalam aquarium
dimana ikan jantan berada.

Setelah indukan jantan membuat gelembung, masukkan


indukan betina. Waktu pemijahan ikan cupang biasanya terjadi
sekitar pukul 7-10 pagi atau pukul 4-6 sore. Ikan cupang cukup
sensitif ketika kawin, sebaiknya tutup wadah dengan koran atau

letakkan di ruang yang terhindar dari hilir mudik orang dan suara
bising.
Setelah terjadi pembuahan angkat segera indukan betina,
karena yang bertanggung jawab membesarkan dan menjaga
burayak adalah cupang jantan. Dengan mulutnya si jantan akan
memunguti telur yang telah dibuahi dan meletakkannya pada
gelembung-gelembung tadi. Apabila indukan betina tidak
diangkat, maka telur-telur yang telah dibuahi akan dimakan si
betina.
Setelah kurang lebih satu hari telur-telur tersebut akan
menjadi burayak. Selama 3 hari kedepan burayak tidak perlu
diberi pakan karena masih ada nutrisi yang terbawa dalam telur.
Ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak.
Setelah tiga hari terhitung sejak telur menetas, berikan kutu
air (moina ataudaphnia). Pemberian pakan jangan lebih banyak
dari burayak karena pakan akan mengotori air dan menyebabkan
kematian pada burayak.
Indukan jantan baru diambil setelah burayak berumur 2
minggu terhitung sejak menetas. Pindahkan burayak tersebut
pada wadah yang lebih besar dan berikan kutu air yang lebih
besar atau larva nyamuk.
Setelah 1,5 bulan, ikan sudah bisa dipilah berdasarkan jenis
kelaminnya. Kemudian pisahkan ikan-ikan tersebut ke wadah
pembesaran.
Pakan ikan cupang
Pakan favorit yang biasa diberikan pada ikan cupang adalah kutu
air , cacing sutera dan larva nyamuk. Pakan sebaiknya diberikan
sesering mungkin, misalnya 3-4 kali sehari. Semakin sering
frekuensinya semakin baik. Lebih baik sedikit-sedikit tapi sering
dari pada sekaligus banyak. Hal ini untuk mengurangi resiko
penumpukan sisa pakan yang bisa mengakibatkan
berkembangnya penyakit.

Kutu air bisa didapatkan di selokan-selokan yang tergenang, atau


membelinya dari toko akuarium. Kalau tidak memungkinkan, kita
bisa membudidayakan kutu air sendiri. Silahkan lihat
cara budidaya kutu air daphnia dan moina.
Perawatan ikan cupang
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ikan cupang relatif tahan
banting. Bisa dipelihara dalam akuarium tanpa menggunakan
aerator. Ikan ini tahan terhadap kondisi air yang minim oksigen.
Walaupun begitu, disarankan untuk tetap menjaga kualitas air
dengan memberinya aerasi dan filter pembersih. Agar ikan bisa
berkembang sempurna dan selalu dalam kondisi bugar. Terutama
untuk perawatan ikan kontes.
Tidak disarankan memelihara lebih dari satu ikan cupang jantan
yang telah dewasa dalam satu akuarium. Terlebih bila ukuran
akuariumnya kecil dan tidak ada tempat berlindung. Ikan-ikan
tersebut bisa saling menyerang satu sama lain. Akibatnya, siripsiripnya tidak mulus dan warnanya kurang keluar.
Khusus untuk ikan cupang aduan, kita bisa memasukkannya ke
dalam toples kaca kecil. Berdasarkan beberapa pengalaman, agar
ikan lebih agresif simpan di tempat yang gelap. Jangan
meletakkan toples ikan secara berdekatan. Karena ikan cupang
aduan akan terus dalam kondisi siap menyerang dan
membenturkan dirinya ke kaca. Berikan sekat tidak tembus
pandang di antara toples-toples tersebut.
Gantilah air yang terdapat dalam wadah secara berkala. Lihat
apakah ada penumpukan kotoran dan sisa pakan pada dasar
wadah. Penumpukan tersebut bisa menimbulkan penyakit bahkan
kematian pada ikan karena pencemaran air.
6.

Ikan Arwana

Perhatikan akuarium dan kolam


Dalam cara budidaya ikan arwana, akuarium dan kolam sangat
harus diperhatikan oleh peternak ikan arwana. Ada dua cara
budidaya ikan arwana, yaitu lewat akuarium dan kolam. Untuk
budidaya ikan arwana dalam jumlah yang banyak maka
sebaiknya Anda juga harus menyediakan kolam untuk
menampung ikan arwana. Pasalnya, karakter kolam yang berbatu
sangat disukai oleh ikan arwana. Tetapi jika Anda tidak
mempunyai tanah yang cukup luas, Anda bisa membuat akuarium
sedemikian rupa agar karakternya seperti menyerupai kolam
yang sedikit berbatu.
Lalu untuk karakter air di kolam maupun akuarium harus jernih.
Dan harus benar-benar jernih dan usahakan air terus mengalir,
jadi Anda harus membuat filter untuk akuarium maupun kolam
Anda. Lalu untuk Ph, usahakan Anda menjaga kadar Ph dalam air
yaitu 6 atau 7, jangan lebih atau kurang. Sedangkan untuk
temperatur, usahakan berada diposisi 26 derajat sampai 30
derajat. Jangan lupa untuk selalu menerangi selalu akuarium atau
kolam Anda, dan jangan taruh dibawah sinar matahari langsung.

Jumlah akuarium dan kolam untuk budidaya


Untuk budidaya melalui akuarium, Anda harus mempunyai 4
sampai 5 kolam untuk budidaya. Karena jangan sampai ikan

arwana yang berukuran dewasa ditempatkan dalam satu


akuarium. Lalu untuk metode budidaya ikan arwana dengan
akuarium, Anda harus mempunyai peralatan yang lengkap.
Seperti alat pengatur suhu, oksigen pemancar gelembung dan
selalu jaga sirkulasi air.
Jika untuk media kolam, Anda harus benar-benar mempunyai
kolam yang besar. Karena kolam yang besar bisa menampung
beberapa induk arwana. Biasanya, kolam untuk
pengembangbiakan arwana butuh yang cukup luas, bisa 20m x
5m atau bisa lebih. Walaupun budidaya lewat kolam, Anda bisa
memilih induk dari akuarium. Setelah induk siap, Anda bisa
memindah ikan arwana kedalam kolam.

Pilih jenis ikan arwana


Jenis ikan arwana sangat banyak, Anda bisa memilih ikan arwana
jenis super red untuk mendapatkan keuntungan yang sangat
banyak. Hal ini dikarenakan harga ikan arwana super red bisa
sampai 5 juta untuk yang dewasa, dan benihnya per ekor bisa
berharga 1 juta. Karena berharga sangat mahal, ikan arwana
super red ini justru banyak diminati. Tetapi jika Anda tidak
mempunyai modal yang cukup besar, Anda bisa memilih ikan
arwana silver dimana harga bibitnya tidak terlalu mahal.

Siapkan induk yang terbaik


Untuk induk ikan arwana yang siap untuk dikembangbiakkan
adalah ikan arwana yang berumur 4 tahun atau lebih. Usahakan
Anda memisahkan ikan arwana indukan ini dengan ikan arwana
lain. Kenapa? Karena Anda harus memberinya makanan yang
khusus, yaitu udang. Walaupun ikan arwana remaja juga
memerlukan udang, tetapi ikan arwana dewasa tentu lebih
lambat daripada ikan arwana remaja. Untuk membedakan mana

ikan arwana betina dan mana yang jantan, Anda bisa melihat
tubuh dan kepala ikan arwana yang lebih kecil dimana
menunjukkan ikan tersebut adalah ikan arwana betina.

Saatnya pengembangbiakkan
Sebelum memisahkan ikan arwana indukan, Anda harus benarbenar tahu mana ikan arwana yang sudah menemukan pasangan.
Ketika Anda mencoba mempasangkan ikan arwana betina dan
jantan, biasanya tidak sulit. Ikan arwana akan cepat menemukan
pasangannya ketika didalam akuarium atau kolam terdapat ikan
arwana yang berlawanan jenis.
Biasanya ikan arwana sudah menemukan pasangannya ketika
sering berenang berdampingan. Kedua pasangan ikan arwana ini
akan berenang memutar, dengan kepala dan buntut saling
menempel. Ketika Anda melihat indikasi arwana seperti itu, Anda
harus segera memindahkan kedalam kolam atau akuarium
tersendiri.
Kolam pengembangbiakkan biasanya terdapat batu-batu, untuk
akuarium Anda bisa merubahya sedemikian rupa. Ikan arwana
tidak perlu mendapatkan bantuan untuk bertelur. Ketika ikan
arwana betina mengeluarkan telur, maka ikan arwana jantan
seakan akan memakan telur tersebut. Padahal, telur ikan arwana
tersebut akan dibuahi oleh ikan arwana jantan sampai keluar
menjadi larva. Dan Larva yang sudah dikeluarkan oleh ikan
arwana jantan biasanya yang sudah berumur 8 minggu.

Proses pembesaran benih


Untuk pembesaran benih, Anda harus menunggu sampai
berukuran 12 cm. Untuk benih yang masih kecil berukuran 1 cm,
Anda bisa memberinya cacing pita. Usahakan, ketika ikan arwana

sudah berukuran 12cm, Anda harus langsung memindahkan


anak-anak tersebut. Karena ikan arwana tersebut adalah
pemakan segala, dan juga tidak peduli meskipun itu anaknya
sendiri.

Bentuk ikan arwana Anda


Setelah Anda memisahkan ikan arwana yang masih kecil, saatnya
Anda mengembangbiakkan sampai berukuran 25 sampai 40 cm.
Karena ikan arwana berukuran seperti itu yang paling dicari di
dunia. Karena ikan arwana remaja ini berkarakter agresif yang
sangat disukai pencinta arwana. Untuk menghasilkan warna ikan
arwana yang lebih alami, Anda bisa menjemur ikan arwana di
saat pagi hari. Karena sinar matahari pagi bisa membentuk warna
alami arwana.

Panen dan saatnya mendapatkan untung


Ikan arwana yang paling dicari adalah ikan arwana yang eksotis
dan mempunyai warna yang indah. Usahakan Anda benar-benar
menjaga warna dan kondisi ikan arwana. Anda bisa mencari
penyalur besar ikan arwana atau usaha ikan hias yang ada di
kota-kota besar. Ketika Anda sudah bekerja sama dengan
penyalur, Anda tidak perlu repot-repot untuk menjual kesanakemari.

Anda mungkin juga menyukai