Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS SWOT

INSPEKTORAT KABUPATEN ACEH UTARA

A. Visi : Terwujudnya Aparatur Pengawasan yang Handal, Profesional dan Objektif.


Handal

: kemampuan sumber daya aparatur pengawasan yang mampu melakukan


pelayanan yang cepat, tepat dan akurat sehingga mampu melaksanakan
kegiatan pengawasan pada instansi pemerintah.

Profesional : sikap/tindakan dari setiap aparatur pengawasan yang benar-benar


disiplin, berdedikasi dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang
diemban. Setiap aparatur diharapkan mampu menghayati tugas pokok
dan fungsinya dengan semangat kerja yang tinggi terhadap bidang tugas
yang diembannya.
Objektif

: diharapkan setiap aparatur pengawasan dalam melaksanakan tugas-tugas


pengawasan tidak memihak dan dilakukan serta disikapi secara objektif
dengan memperhatikan efektifitas, efesiensi, bersih dan bertanggung
jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

B. Misi :

1. Menjadikan Inspektorat Kabupaten Aceh Utara sebagai instansi yang handal.


2. Meningkatkan kinerja dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang
pengawasan dan unit kerja lainnya.

3. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung pengawasan


4. Membuat dan melaksanakan program pemeriksaan secara regular maupun
khusus/kasus.

5. Meningkatkan koordinasi pengawasan dan terlaksananya kerjasama dengan instansi


terkait.

6. Meningkatkan upaya penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat


pemeriksaan internal maupun eksternal.

C. Tujuan :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan
2. Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur pengawasan yang mampu
melakukan pelayanan yang optimal sehingga mampu melaksanakan pengawasan
pada instansi pemerintah secara maksimal dalam kualitas.
D. Sasaran dan Indikator:
Sasaran
Indikator
Meningkatnya kualitas pelayanan 1. Meningkatnya pelayanan administrasi kantor
aparatur secara optimal
dan kenyamanan dalam bekerja.
2. Meningkatnya koordinasi antara APIP (Aparat
Pengawasan Internal Pemerintah) dan APEP
(Aparat Pengawasan Eksternal Pemerintah)
untuk menghasilkan LHP yang lebih terarah
dan berkualitas.
3. Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana
kantor
4. Meningkatnya jumlah perbaikan sarana dan
prasarana kantor
Meningkatnya kompetensi aparatur 1. Jumlah aparatur yang telah mengikuti
sertifikasi auditor.
2. Jumlah aparatur yang telah memperoleh
sertifikasi auditor.
3. Jumlah aparatur yang telah mengikuti diklat
teknis pengawasan lainnya.
Menurunnya tingkat pelanggaran 1. Jumlah pengawasan yang dilakukan terhadap
terhadap peraturan perundangSKPD berdasarkan PKPT.
undangan dilingkungan pemerintah 2. Jumlah laporan hasil pemeriksaan yang
Kabupaten Aceh Utara
dihasilkan.
3. Meningkatkan pelaksanaan pengawasan yang
dilakukan terhadap pengaduan masyarakat
melalui pemeriksaan khusus dn kasus.
4. Jumlah temuan hasil pemeriksaan yang
ditindaklanjuti oleh objek pemeriksaan.
5. Jumlah kerugian negara dan daerah yang dapat
dikembalikan.
6. Jumlah
pegawai
negeri
sipil
yang
menyampaikan LP2P (Laporan Pajak-Pajak
Pribadi).
7. Ditetapkannya angka kredit auditor dan
fungsional P2UPD.
8. Terlaksananya sosialisasi penyusunan RTP
(Rencana Tindak Pengendalian) penyelenggaraan SPIP (Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah) Kabupaten Aceh Utara.

E. Strategi dan Kebijakan


Strategi adalah rumusan umum untuk mencapai sasaran secara spesifik yang
dijabarkan ke masing-masing kebijakan berdasarkan analisis SWOT, Streng (Kekuatan),
Weakness (Kelemahan), Opurtunities (Peluang), Thread (tantangan). Berbagai kebijakan
di tiap-tiap strategi diterjemahkan ke dalam program dan kegiatan. Kebijakan pada
dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang
untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun
pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam
perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi instansi pemerintah.
Keberhasilan pelaksanaan tugas Inspektorat Kabupaten Aceh Utara untuk
mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan
strategis sebagai faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factor). Untuk dapat
mengidentifikasikan faktor-faktor penentu keberhasilan, maka terlebih dahulu perlu
dianalisa sampai sejauhmana misi Inspekotrat Kabupaten Aceh Utara dipengaruhi oleh
faktor internal dan eksternal organisasi. Dengan mengetahui pengaruh-pengaruh internal
dan eksternal organisasi, maka untuk dapat mencapai keberhasilan pelaksana tugas perlu
didorong dan ditumbuh kembangkan factor-faktor yang memberi kekuatan (strength) dan
peluang (opportunity) guna dimanfaatkan untuk kepentingan pengambangan organisasi.
Sebaliknya faktor-faktor yang menghambat organisasi seperti kelemahan (weakness) dan
ancaman (threat) dapat diantisipasi dan diatasi sejak dini agar tidak berpengaruh
negative terhadap upaya mencapai tujuan organisasi.
Dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan yang tertuang dalam visi dan
misi Inspektorat Kabupaten Aceh Utara, maka disusun suatu analisa faktor faktor
penentu keberhasilan dalam suatu analisa yang dikenal dengan analisa SWOT. Dalam
analisa ini faktor lingkungan internal dan eksternal sangat berpengaruh. Pengaruh
tersebut dijabarkan dalam analisa sebagai berikut :
Faktor lingkungan Internal
Merupakan faktor yang dapat dikendalikan Inspektorat Kabupaten Aceh Utara
1. Kekuatan (Strength)
a. Adanya struktur organisasi
b. Tersedianya sumber daya berpotensial yang dapat dimanfaatkan dimasa yang
akan datang.

c. Tersedianya tenaga auditor dan pemeriksa dari segala macam latar belakang ilmu
pendidikan bahkan banyak yang sudah bergelar Magister (lulusan S-2).
d. Banyaknya pengalaman dalam pelaksanaan pengawasan
e. Tingginya motivasi pegawai dalam meningkatkan kinerjanya.
f. Tersedianya tenaga ahli (auditor ahli) yang telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan auditor serta memiliki pengalaman yang cukup memadai.
g. Tersedianya dukungan dana yang memadai dalam melakukan pengawasan regular
dan tindak lanjut pengawasan masyarakat yang bersumber dari APBD Kabupaten
Aceh Utara.
2. Kelemahan (Weakness)
a. Rendahnya

pemahaman

Sumber

Daya

Manusia

Pengawas

terhadap tehnologi informasi.


b. Kurangnya sarana pendukung dalam melaksanakan tugas pengawasan yaitu
berupa kenderaan dinas roda empat, sehubungan pelaksanaan kegiatan
pengawasan yang semakin luas dan komplek.
c. Masih minimnya sistem penetapan penghargaan dan sanksi yang konsisten dan
penuh komitmen.
Faktor Lingkungan Eksternal
3. Peluang (Opportunity)
a. Adanya dukungan pemerintah melalui peraturan perundangan antara lain
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 yang memberikan kewenangan
Inspektorat dalam melakukan pengawasan dan Keputusan Presiden nomor 74
Tahun 2001 tentang tata cara pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah
b. Adanya dukungan pemerintah Kabupaten Aceh Utara terhadap Pengawasan
fungsional.
c. Tingginya animo dan apresiasi para pemangku kepentingan terhadap peran
Inspektorat dalam pengawasan pemerintahan daerah
d. Adanya dukungan budaya yang kondusif dalam melakukan pengawasan.
e. Adanya koordinasi pengawasan dengan instansi terkait seperti Inspektorat
Provinsi Aceh dan BPKP Perwakilan Aceh.

f. Adanya dukungan masyarakat dan miningkatnya daya kritis masyarakat sehingga


perlu dilaksanakan pengawasan yang efektif dan efisien serta bermanfaat bagi
berhasilnya pelaksanaan pembangunan.
4. Ancaman (Threats)
a. Tawaran untuk keluar dari Inspektorat ke unit kerja lain baik di lingkungan
pemerintah Kabupaten Aceh Utara maupun diluar Kabupaten Aceh Utara.
b. Meningkatnya

tuntuntan

masyarakat

terhadap

peran

Inspektorat

dalam

pembangunan yang akuntabel, efektif, efisien dan transparan


c. Masih adanya kesan citra birokrasi yang kurang baik dimata masyarakat
d. Belum terpadunya sistem pengawasan dan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pengawasan
e. Masih kurang optimalnya penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan oleh
objek pemeriksaan baik pemeriksaan yang dilakukan oleh APIP (Aparat
Pengawasan Internal Pemerintah) maupun APEP (Aparat Pengawasan Eksternal
Pemerintah) terutama yang berhubungan dengan temuan yang berindikasi
tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti kerugian keuangan dan barang
daerah.
Berdasarkan hasil analisis terhadap kekuatan dan kelemahan serta peluang dan
ancaman yang mungkin muncul, maka disusun strategi untuk mewujudkan pengawasan
yang professional, sebagai berikut :
1. Strategi Strengths-Oppurtunities (S-O), artinya mengoptimalkan kekuatan untuk
menangkap peluang

Melaksanakan

perundangan-undangan dan kebijakan pemerintah.


Laksanakan kebijakan stratejik dengan dukungan Bupati dan bekerjasama dengan

SKPD atau pihak lain yang terkait.


Manfaatkan tingginya animo dan apresiasi para pemangku kepentingan/

pengawasan secara

optimal

dengan dukungan peraturan

stakeholders terhadap peranan Inspektorat dalam pengawasan.

Manfaatkan tingginya dinamika kehidupan sosial, ekonomi dan budaya yang


berkembang terhadap pengawasan

Manfaatkan hubungan baik dengan instansi lain yang terkait

Memprogramkan pemeriksaan terhadap unit-unit kerja/proyek-proyek strategis di


tingkat di tingkat Pemerintah Kabupaten Aceh Utara

2. Strategi Strengths Threats (S-T), memanfaatkan kekuatan untuk menghadapi


ancaman
o

Berikan apresiasi yang sepantasnya kepada pegawai yang berkualitas dan


berintegritas tinggi terhadap instansi.

Lakukan koordinasi dan konsultasi dalam pelaksanaan tugas-tugas pengawasan


untuk mengatasi perubahan kebijakan dan peraturan perundang-undangan.

Meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan.

Melakukan pemantauan secara intensif terhadap seluruh hasil pemeriksaan


dengan memprogramkan pemeriksaan tindak lanjut hasil pemeriksaan awal.

Lakukan koordinasi dan konsultasi dalam pelaksanaan tugas-tugas pengawasan


untuk mengatasi perubahan kebijakan dan peraturan perundang-undangan.

3. Strategi Weakness Oppurnities (W-O), Meminimalkan kelemahan untuk meraih


peluang

Tingkatkan pengetahuan dan teknologi informasi dengan selalu melakukan


komunikasi untuk menjalin kerjasama

Memanfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki dalam menunjang tugas-tugas


di bidang pengawasan.
Terapkan pemberian sanksi dan penghargaan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku

4. Strategi Weakness Threats (W-T), Meminimalkan kelemahan untuk menghindari


ancaman
o

Jabatan-jabatan struktural pada organisasi pengawasan dijadikan jabatan


fungsional tertentu dan fungsional umum dengan memberikan insentif khusus
yang merangsang bagi aparat pengawasan dalam meningkatkan hasil pengawasan
yang dilakukan.

Meningkatkan penyelesaian pengaduan masyarakat

Penataan kembali organisasi pengawasan disesuaikan dengan tuntutan dan


kebutuhan dan melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan sesuai dengan aturan
yang berlaku.

o Optimalkan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengawasan.


o Meningkatkan koordinasi dalam penanganan tindak lanjut antara APIP dengan
Aparat pengawasan fungsional lainnya yang juga melakukan pengawasan
dijajaran pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan mengefektifkan penanganan
penyelesaian temuan yang berindikasi merugikan keuangan Negara/daerah
melalui tim tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi kerugian keuangan
dan barang daerah yang telah dibentuk melalui Keputusan Bupati Aceh Utara

Berikut tabel analisis stratejik dengan faktor SWOT Inspektorat Kabupaten Aceh
Utara:

Analisis Stratejik dengan Faktor SWOT


Inspektorat Kabupaten Aceh Utara
Kekuatan (Strength)

Analisis Lingkungan Internal

Analisis Lingkungan eksternal

Adanya struktur organisasi

Rendahnya pemahaman Sumber


Daya
Manusia
Pengawas
terhadap tehnologi informasi

Tersedianya
sumber
berpotensial
yang
dimanfaatkan dimasa
akan datang

daya
dapat
yang

Kurangnya sarana pendukung


dalam
melaksanakan
tugas
pengawasan
yaitu
berupa
kenderaan dinas roda empat,
sehubungan
pelaksanaan
kegiatan
pengawasan
yang
semakin luas dan komplek

Tersedianya tenaga auditor dan


pemeriksa dari segala macam
latar belakang ilmu pendidikan
bahkan banyak yang sudah
bergelar Magister (lulusan S-2)

Masih
minimnya
sistem
penetapan penghargaan dan
sanksi yang konsisten dan penuh
komitmen

Banyaknya pengalaman dalam


pelaksanaan pengawasan

Tingginya motivasi pegawai


dalam
meningkatkan
kinerjanya.
Tersedianya
tenaga
ahli
(auditor ahli) yang telah
mengikuti pendidikan dan
pelatihan
auditor
serta
memiliki pengalaman yang
cukup memadai.

Peluang (Opportunity)
1

Adanya dukungan pemerintah


melalui peraturan perundangan
antara lain Peraturan Pemerintah
Nomor 79 Tahun 2005 yang
memberikan
kewenangan
Inspektorat dalam melakukan
pengawasan dan Keputusan
Presiden nomor 74 Tahun 2001
tentang tata cara pengawasan
penyelenggaraan
pemerintah
daerah

Kelemahan (Weakness)

Tersedianya dukungan dana


yang
memadai
dalam
melakukan pengawasan regular
dan tindak lanjut pengawasan
yang bersumber dari APBD
Kabupaten Aceh Utara

Strategi S + O
1

Melaksanakan
pengawasan
secara
optimal
dengan
dukungan
peraturan
perundangan-undangan
dan
kebijakan pemerintah

Strategi W + O
1

Tingkatkan pengetahuan dan


teknologi
informasi dengan
selalu melakukan komunikasi
untuk menjalin kerjasama

Adanya dukungan pemerintah


Kabupaten Aceh Utara terhadap
Pengawasan fungsional

2.

Laksanakan kebijakan stratejik


dengan dukungan Bupati dan
bekerjasama dengan SKPD
atau pihak lain yang terkait.

Memanfaatkan
sarana
dan
prasarana yang dimiliki dalam
menunjang tugas-tugas di bidang
pengawasan

Tingginya animo dan apresiasi


para pemangku kepentingan
terhadap peran Inspektorat dalam
pengawasan pemerintahan daera

3.

Manfaatkan tingginya animo


dan apresiasi para pemangku
kepentingan/stakeholders
terhadap peranan Inspektorat
dalam pengawasan

Terapkan pemberian sanksi dan


penghargaan
sesuai
dengan
ketentuan yang berlaku

Adanya dukungan budaya yang


kondusif
dalam
melakukan
pengawasan

Manfaatkan
tingginya
dinamika kehidupan sosial,
ekonomi dan budaya yang
berkembang
terhadap
pengawasan

Adanya koordinasi pengawasan


dengan instansi terkait seperti
Inspektorat Provinsi Aceh dan
BPKP Perwakilan Aceh

Manfaatkan hubungan baik


dengan instansi lain yang
terkait

Adanya dukungan masyarakat


dan miningkatnya daya kritis
masyarakat
sehingga
perlu
dilaksanakan pengawasan yang
efektif
dan
efisien
serta
bermanfaat bagi berhasilnya
pelaksanaan pembanguna

Memprogramkan pemeriksaan
terhadap
unit-unit
kerja/
proyek-proyek strategis di
tingkat di tingkat Pemerintah
Kabupaten Aceh Utara

Ancaman ( Threat )

Strategi S + T

Strategi W + T

Tawaran untuk keluar dari


Inspektorat ke unit kerja lain
baik di lingkungan pemerintah
Kabupaten Aceh Utara maupun
diluar Kabupaten Aceh Utara

Berikan
apresiasi
yang
sepantasnya kepada pegawai
yang berkualitas

Jabatan-jabatan struktural pada


organisasi pengawasan dijadikan
jabatan fungsional tertentu dan
fungsional
umum
dengan
memberikan insentif khusus yang
merangsang
bagi
aparat
pengawasan
dalam
meningkatkan hasil pengawasan
yang dilakukan

Meningkatnya
tuntuntan
masyarakat
terhadap
peran
Inspektorat dalam pembangunan
yang akuntabel, efektif, efisien
dan transparan

Lakukan
koordinasi
dan
konsultasi dalam pelaksanaan
tugas-tugas pengawasan untuk
mengatasi perubahan kebijakan
dan peraturan perundangundangan

Meningkatkan
penyelesaian
pengaduan masyarakat

Masih adanya kesan


birokrasi yang kurang
dimata masyarakat

Meningkatkan kualitas hasil


pemeriksaan

Penataan kembali organisasi


pengawasan disesuaikan dengan
tuntutan dan kebutuhan dan
melaksanakan tugas dan fungsi
pengawasan sesuai dengan aturan
yang berlaku

citra
baik

Belum
terpadunya
sistem
pengawasan dan monitoring dan
evaluasi
pelaksanaan
pengawasan

Melakukan pemantauan secara


intensif terhadap seluruh hasil
pemeriksaan
dengan
memprogramkan pemeriksaan
tindak lanjut hasil pemeriksaan
awal.

Optimalkan kegiatan monitoring


dan
evaluasi
pelaksanaan
pengawasan

Masih
kurang
optimalnya
penyelesaian tindak lanjut hasil
pemeriksaan
oleh
objek
pemeriksaan baik pemeriksaan
yang dilakukan oleh APIP
(Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah) maupun APEP
(Aparat Pengawasan Eksternal
Pemerintah)
terutama
yang
berhubungan dengan temuan
yang
berindikasi
tuntutan
perbendaharaan dan tuntutan
ganti kerugian keuangan dan
barang daerah

Lakukan
koordinasi
dan
konsultasi dalam pelaksanaan
tugas-tugas pengawasan untuk
mengatasi perubahan kebijakan
dan peraturan perundangundangan

Meningkatkan koordinasi dalam


penanganan tindak lanjut antara
APIP dengan Aparat pengawasan
fungsional lainnya yang juga
melakukan pengawasan dijajaran
pemerintah Kabupaten Aceh
Utara
dan
mengefektifkan
penanganan penyelesaian temuan
yang berindikasi merugikan
keuangan Negara/daerah melalui
tim tuntutan perbendaharaan dan
tuntutan ganti rugi kerugian
keuangan dan barang daerah
yang telah dibentuk melalui
Keputusan Bupati Aceh Utara

Anda mungkin juga menyukai