Anda di halaman 1dari 65

Senyawa Karbonil:

ALDEHIDA dan KETON


Marcellino Rudyanto

Senyawa Karbonil: Mengapa perlu


dipelajari oleh mahasiswa farmasi?
Gugus karbonil merupakan gugus terpenting dalam
kimia organik. Hampir setiap proses sintesis (obat
maupun bukan obat) memanfaatkan gugus karbonil.
Kebanyakan molekul bioaktif yang penting (termasuk
obat-obat) mengandung gugus karbonil.
Mekanisme-mekanisme faali (misalnya mekanisme
penglihatan) melibatkan reaksi gugus karbonil.
Banyak senyawa-senyawa alami/sintetik yang penting
dalam kehidupan sehari-hari mengandung gugus
karbonil.
2

Contoh senyawa-senyawa karbonil penting


O
H3C

H
N
OH

Asam asetat

OH

CH3

HO

Asam asetil salisilat

(analgesik, antipiretik)

(analgesik, antipiretik)

O
H

C
O

Retinal

CH3

Asetaminofen

(asam cuka)

( O

C
O

H2
C

C )
H2 n

Dakron
(suatu polimer sintetik)

Contoh senyawa-senyawa karbonil penting


O
O

O
NH

CH

OH

O
O

OH
HO
O

Paklitaksel (Taxol)
(anti kanker yang kuat)

H
O

O
O
O

OH

HO

OH

OH

CH2OH

Glukosa

Jenis-jenis senyawa karbonil


R

O
C

Halida asam
(Asil halida)

R'

Lakton
(ester siklik)

R'

Ester

O
O

Asam karboksilat

Anhidrida asam

O
C

Keton

Aldehida

R
X
X = halogen

R'

Amida

Laktam
(amida siklik)

Dua kategori umum senyawa karbonil


Aldehida (RCHO)
Keton (RCOR)

Gugus asil terikat pada substituen


(H atau R) yang tidak dapat
menstabilkan muatan negatif
sehingga tidak dapat bertindak
sbg gugus pergi. Sifat dan reaksi
KO I aldehida dan keton serupa.

Asam karboksilat (RCOOH)


Ester (RCOOR)
Klorida asam (RCOCl)
Anhidrida asam (RCOOCOR)
Amida (RCONH2)

Gugus asil terikat pada substituen


yang dapat menstabilkan muatan
negatif sehingga dapat bertindak
sbg gugus pergi. Sifat dan reaksi
senyawa-senyawa ini serupa.

KO II
6

Rumus Umum Aldehida dan Keton


O
R

O
atau

RCHO

H
R = alkil, aril, H
aldehida

atau

RCOR'

R'
R, R' = alkil, aril
keton

Tata Nama IUPAC untuk Aldehida


Nama aldehida diturunkan dari nama alkana
induknya dengan mengubah huruf akhir a
menjadi al.
Atom karbon pada CHO diberi nomor 1,
tetapi nomor tidak perlu dicantumkan.
O

O
CH3CH
etanal

CH3CHCH

O
CH3CH CHCH

Cl
2-kloropropanal

2-butenal

Tata Nama IUPAC untuk Keton


Nama keton diturunkan dari alkana induknya,
huruf akhir a diubah menjadi on. Bila perlu
digunakan nomor.
O
O
sikloheksanon

CH3CCH2CH2CH3

CH3CCH2CCH3

2-pentanon

2,4-pentanadion

Nama Trivial
Aldehida: diberi nama menurut nama trivial
asam karboksilat induknya dengan mengubah
imbuhan asam oat atau asam at menjadi
akhiran aldehida.
Keton: gugus alkil atau aril yang terikat pada
karbonil dinamai, kemudian ditambah kata
keton. Kecuali: aseton.
Posisi lain dalam molekul dirujuk dengan
huruf Yunani.
10

Nama IUPAC vs. Nama Trivial


O
HCH
IUPAC:

metanal

Trivial:

formaldehida
O
CH3CCH3

O
CH3CH
etanal
asetaldehida
O
CH3CCH2CH3

O
CH3CHCH
Br
2-bromopropanal
-bromopropionaldehida
O
(CH3)2CHCC(CH3)3

IUPAC:

propanon

butanon

2,2,4-trimetil-3-pentanon

Trivial:

aseton

metil etil keton

isopropil t-butil keton

11

Sifat-sifat Aldehida dan Keton


Gugus karbonil:
satu atom C sp2 dan satu atom O yang dihubungkan dgn
satu ikatan dan satu ikatan .
Ikatan-ikatan pada bidang datar, ikatan di atas dan di
bawah bidang tsb.
Bersifat polar, elektron ikatan dan (terutama) tertarik
ke O.
O memiliki dua pasang elektron bebas.
Sifat-sifat struktural di atas (kedataran, ikatan ,
kepolaran, pasangan elektron bebas) mempengaruhi sifat
dan kereaktifan.
12

Struktur elektronik gugus karbonil

13

Konsekuensi kepolaran gugus karbonil:


Terjadi asosiasi yang lemah diantara molekulmolekul aldehida dan keton titik didih lebih
tinggi daripada alkana yang setara.
Tetapi aldehida dan keton tidak dapat membentuk
ikatan hidrogen dengan sesamanya titik didih
lebih rendah dibanding alkohol yang setara.
CH3

OH

CH3CHCH3

CH3CCH3

CH3CHCH3

td. 12 oC

td. 56 oC

td. 82,5 oC

14

Konsekuensi kepolaran gugus karbonil:


Aldehida dan keton dapat berikatan hidrogen dengan
molekul lain Aldehida dan keton BM rendah larut
dalam air.
O
CH3CCH3

O
H

Secara terbatas aldehida dan keton dapat mensolvasi


ion.
Contoh: NaI larut dalam aseton.
15

Sifat fisika beberapa aldehida


Nama trivial

Struktur

Titik
Didih
(oC)

Kelarutan
dlm air
(g/100mL)

formaldehida

HCHO

-21

Tak terbatas

asetaldehida

CH3CHO

20

Tak terbatas

propionaldehida CH3CH2CHO

49

16

butiraldehida

CH3CH2CH2CHO

76

benzaldehida

C6H5CHO

178

sedikit
16

Sifat fisika beberapa keton


Titik
Didih
(oC)

Kelarutan
dlm air
(g/100mL)

56

Tak terbatas

metil etil keton CH3COCH2CH3

80

26

asetofenon

C6H5COCH3

202

Tak larut

benzofenon

C6H5COC6H5

306

Tak larut

Nama trivial
aseton

Struktur
CH3COCH3

17

Konsekuensi kepolaran gugus karbonil:


kereaktifan

Oksigen bersifat nukleofil,


bereaksi dengan asam dan elektrofil

C
Karbon bersifat elektrofil,
bereaksi dengan basa dan nukleofil

18

Formaldehida

Pengawet sampel biologis, pereaksi, penghilang


bau untuk sumbu lampu/lilin.
Disimpan sebagai larutan dlm air (formalin),
polimer (paraformaldehida) atau trimer (trioksan).
Formalin (HCHO + H2O)

kalor

CH2OCH2OCH2OCH2O
paraformaldehida

O
H2C

kalor

kalor
H2
C

O
C

H
H
metanal
(formaldehida)
gas

CH2

O
t.l. 62 oC
trioksan

19

Asetaldehida

Zat antara untuk sintesis asam asetat dan


anhidrida asetat.
Disimpan sebagai trimer (paraldehida) atau
tetramer (metaldehida).
H3 C
H3C

CH
O

CH

CH

CH3

CH3
paraldehida
zat sedatif dan hipnotik
t.d. 125 oC

CH O

O
kalor

kalor

H3C
H
etanal
(asetaldehida)
o

t.d. 20 C

H3C

CH

CH

O
O CH

metaldehida
umpan bekicot
t.l. 246 oC

CH3

20

CH3

Pembuatan aldehida
1. Oksidasi alkohol primer
PCC
CH2OH

CHO

CH2Cl2

Sitronelol

Sitronelal (82%)

PCC = piridinium klorokromat

CrO3Cl

Mekanisme:
O
C

H
CrO3
H

O
C

CrO3
Reaksi
H

E2

O
C

2+ CrO3

21

Pembuatan aldehida

2. Pemutusan oksidatif ikatan rangkap yang


mengandung hidrogen vinilik.
CH3
H
1-Metilsikloheksena

1. O3
2. Zn, CH3COOH

H3C

H
6-Oksoheptanal (86%)

Mekanisme (Ingat kembali pelajaran tentang alkena)

O3
o

CH2Cl2, -78 C

O
C

molozonida

O
C

O
O

C
Zn
CH3COOH/H2O

+
O

ozonida

22

Pembuatan aldehida

3. Reduksi turunan asam karboksilat tertentu.


O
R

1. DIBAH, toluena, -78 C

CH3(CH2)10COCH3
Metil dodekanoat

2. H3O

CH3(CH2)10CH

Dodekanal (88%)

DIBAH = Diisobutilaluminium hidrida


H
(H3C)2HCH2C

Al

CH2CH(CH3)2

Mekanisme reaksi ini akan dibahas pada kuliah Kimia Organik II

23

Pembuatan keton
1. Oksidasi alkohol sekunder.
Pereaksi: Pereaksi Jones (CrO3/aq.H2SO4),
PCC, Natrium dikromat/aq. AcOH.
PCC
(H3C)3C

OH

4-ter-Butilsikloheksanol

CH2Cl2

(H3C)3C

4-ter-Butilsikloheksanon (90%)

24

Pembuatan keton
2. Pemutusan oksidatif alkena yang salah satu/
kedua karbon tak jenuhnya terdisubstitusi.
R
R

1. O3
+

2. Zn/H3O

R
O

R
O

O
CH2
CH3

1. O3
2. Zn/H3O+

O
+

CH2O

CH3
(70%)

25

Pembuatan keton
3. Aril keton dibuat melalui reaksi asilasi Friedel-Crafts cincin
aromatik dengan klorida asam menggunakan katalis AlCl 3.
O
O
+

CH3CCl

AlCl3

CH3

Asetil
klorida

Benzena

Asetofenon (95%)

Mekanisme: (ingat kembali pelajaran tentang senyawa aromatis)


O
R

AlCl3

Cl

R
O

AlCl4
O

R
+ R

H
Cl

CH3
+ HCl

26

Pembuatan keton

4. Metil keton dibuat dari hidrasi alkuna terminal dengan katalis ion
merkuri.
H3C(H2C)3C

H3O+

CH

Hg(OAc)2

1-Heksuna

CH3(CH2)3C

2-Heksanon (78%)

Mekanisme: (Ingat kembali kuliah tentang alkuna)


R

Hg2+SO42-

H
R

OH2

Hg+SO42kation vinil

alkuna

CH3

H
H

O
C
R

Hg+SO42H+

O
R

keton H

H
H

HO
C
R

C
H

H3O+

HO
C
R

C
Hg+SO42-

27

Pembuatan keton
5. Keton dapat dibuat dari turunan asam karboksilat
tertentu.
O
R

R'
Y

Y-

R'

O
CH3(CH2)4CCl
Heksanoil klorida

O
+ (CH3)2CuLi
Litium
dimetilkuprat

CH3(CH2)4CCH3
2-Heptanon (81%)

Reaksi ini akan dibahas pada Kimia Organik II


28

Oksidasi aldehida dan keton


O
C

R
H
Aldehida

ada hidrogen
O
[O]
C
R
OH

O
R

R'
Keton

tidak ada
hidrogen
tidak reaktif kecuali
pada kondisi sangat
kuat

Pereaksi:
HNO3 panas
KMnO4
Pereaksi Jones (CrO3 dlm H2SO4/H2O) paling umum
Pereaksi Tollens (Ag2O dlm NH4OH/H2O) anal. kualitatif
29

Mekanisme oksidasi aldehida


Oksidasi berlangsung melalui intermediat 1,1-diol.
O
R

H2O
H

aldehida

OH

CrO3

R
OH
H
hidrat

H3O+

OH

as. karboksilat

Oksidasi keton
Keton inert terhadap oksidator pada umumnya.
Keton bereaksi lambat dengan KMnO4 dalam suasana basa panas
terjadi pemutusan ikatan.
O

Sikloheksanon

1. KMnO4, H2O,
NaOH

COOH

2. H3O+

COOH
Asam heksanadioat (79%)

30

Reaksi Adisi Nukleofilik pada


Aldehida dan Keton

Merupakan reaksi yang terpenting untuk


aldehida dan keton.

31

Nukleofil
Nukleofil bermuatan negatif
Nu

HO

(ion hidroksida)

(ion hidrida)

R3C

(karbanion)

RO

(ion alkoksida)

N C

(ion sianida)

HOH

(air)

Nukleofil netral

ROH

(alkohol)

Nu

H3N

(amonia)

RNH2

(amina)

32

Dua variasi adisi nukleofilik pada aldehida


dan keton
(1) Intermediat tetrahedral diprotonasi oleh air atau asam
menghasilkan alkohol
O

O
Nu

R
R'

R'

OH

HA
Nu

R
R'

Nu

(2) Atom oksigen karbonil dikeluarkan sebagai HO- atau H2O


menghasilkan ikatan rangkap karbon-nukleofil
O
NuH2
R

R'

Nu

O
R
R'

NuH2

R'

+ H2O

33

Kereaktifan relatif: aldehida > keton


(1) Alasan sterik: perbedaan halangan ruang
Nu

Nu

(2) Alasan elektronik: perbedaan kestabilan muatan positif parsial

O
R

R
R'

34

Adisi Nukleofolik H2O: Hidrasi


OH

O
H2O
R

R'

R
OH
R'
suatu geminal diol
OH

O
H2O
Aseton (99,9%)

H3C
OH
H3C
Aseton hidrat (0,1%)

OH

H3C

CH3

H2O
H

Formaldehida (0,1%)

H
OH
H
Formaldehida hidrat (99,9%)

35

Mekanisme hidrasi
(1) Katalis basa
O

OH

OH

OH

OH

OH

OH

(2) Katalis asam


O

OH2

OH

OH

OH

H2O
O

H2O
OH

36

H3O+

Adisi Nukleofolik HCN: Sianohidrin


OH

O
HCN
R

R
CN
R'
suatu sianohidrin

R'

Dengan HCN murni reaksi sangat lambat


Dengan penambahan sedikit basa atau ion sianida reaksi cepat
O

O
C
H

Benzaldehida

HO

CN
HCN
H

CN
H

Mandelonitril (88%)
(suatu sianohidrin)

37

Pentingnya pembentukan sianohidrin


Merupakan metode transformasi aldehida dan keton
ke berbagai gugus fungsi sambil memperpanjang
rantai karbon dgn 1 atom C.
OH
1. LiAlH4, THF
O

OH
HCN
H

CHCH2NH2

2. H2O
2-Amino-1-feniletanol

CHCN

OH
Benzaldehida

Mandelonitril

H3O ,

CHCOOH

Asam mandelat (90%)

38

Adisi Nukleofilik Pereaksi Grignard:


Pembentukan Alkohol
Pereaksi Grignard adalah nukleofil karena ikatan
karbon-magnesium sangat terpolarkan dengan
kerapatan elektron yang tinggi pada karbon
+

MgX

MgX

R
Karbonil

Intermediat
tetrahedral

H3O+

OH
HOMgX
R
Alkohol

39

Adisi Nukleofilik Hidrida: Reduksi


Pereaksi pereduksi (misalnya LiAlH4 atau NaBH4)
berfungsi sebagai ekivalen ion hidrida (H-).
O
R

"
R'

Karbonil

H"
(dari NaBH4)

R
R'

H3O+
H

Intermediat
tetrahedral

OH
R
R'

H2O
H

Alkohol

40

Adisi Nukleofilik Amina:


Pembentukan Imina dan Enamina

Adisi amina primer menghasilkan imina;


adisi amina sekunder menghasilkan enamina.
O
C

RNH2
N
H2O

Keton /
Aldehida

Imina

H
R2NH

N
C

H2O

Enamina

41

Mekanisme Pembentukan Imina


O
aldehida/keton
NH2R

transfer
proton

O
NH2R

OH

H3O
NHR

OH2

H2O

H
OH2

NHR
ion iminium

karbinolamina

R
H3O

imina

42

Kecepatan reaksi pembentukan imina


tergantung pH
pH tinggi (tidak ada
asam): karbinolamina
tidak terprotonasi
imina tak terbentuk
pH rendah (terlalu
asam): amina
terprotonasiadisi
nukleofilik tak terjadi
43

Oksim
NH2OH

hidroksilamina

Sikloheksanon oksim (tl. 90C)

O
Sikloheksanon

Semikarbazon

O
C

N
O
H

H2O

OH

H2NNHCNH2
Semikarbazida

Benzaldehida

NH2

Benzaldehida semikarbazon (tl. 222oC)

2,4-Dinitrofenilhidrazon
H
O
H3C

H2N

NO2

CH3

Aseton

NO2
2,4-Dinitrofenilhidrazina

H3C

NO2

CH3

NO2

Aseton 2,4-dinitrofenilhidrazon (tl. 126 oC)

44

Mekanisme Pembentukan Enamina


O
H

NHR2
OH
H
R2N

OH2

H+

R2N

OH2
R
H3O+

45

Adisi Nukleofilik Hidrazina:


Reaksi
Wolff-Kishner
Merupakan metode sintesis yang penting untuk
mengkonversi keton/aldehida alkana.
O
C

H
CH2CH3

H2NNH2

H
C

CH2CH3

N2

KOH
Propiofenon

H2O

Propilbenzena (82%)
O
C

H2NNH2
KOH

Siklopropanakarbaldehida

CH3
N2

H2O

Metilsiklopropana (72%)

46

Mekanisme Reaksi Wolff-Kishner


O
R

R'
H2NNH2

N
R

NH2

N
OH

R'
N
R

H2O

H
OH

R'

H2O
H

R
R'

R C H
R'

H2O
R'

H
OH

R C H
R'

47

Reduksi Clemmensen
Mengkonversi keton/aldehida ke alkana.
Mekanisme rumit dan belum sepenuhnya
dipahami.
Digunakan bila substrat tidak tahan kondisi
basa.
O
C

H
CH2CH3

Zn(Hg)
H3O

Propiofenon

H
C

CH2CH3

Propilbenzena (86%)

48

Adisi Nukleofilik Alkohol:


Pembentukan Asetal

Alkohol merupakan nukleofil lemah yang mengadisi keton/aldehida


secara lambat pada suasana netral.
Adisi berlangsung cepat pada suasana asam.
O
2 R'OH

asam

Keton/aldehida

(H3C)C

4-ters-Butilsikloheksanol

OR'

katalis

H2O

OR'
Asetal

HOCH2CH2OH
katalis asam
(88%)

O
H2O

(H3C)C
O

4-ters-Butilsikloheksanol etilena asetal


(suatu asetal siklik)

49

Mekanisme Reaksi Pembentukan Asetal


O

OH

Cl

ROH

OH

OH
H

H2O
OR
Hemiasetal

OR

H2O
OR

Asetal
+
H3O+

OR
H

ROH

OR

O
R

H3O+

Cl

OH2
OR

+
H2O

50

Manfaat Penting Asetal


Asetal merupakan gugus pelindung yang
penting untuk aldehida/keton.
O

CH3CCH2CH2COCH2CH3
Etil 4-oksopentanoat

HOCH2CH2OH
katalis H+

H2C

CH2

H3C

CH2CH2CHOCH2CH3
1. LiAlH4

tak dapat dilakukan


secara langsung

2. H3O+

O
CH3CCH2CH2COH
5-Hidroksi-2-pentanon

+ HOCH2CH2OH

H3O+

H2C

CH2

H3C

CH2CH2CH2OH

51

Adisi Nukleofilik Thiol:


Pembentukan Thioasetal

Serupa dengan pembentukan asetal.


Tioasetal penting karena dapat diubah menjadi alkana
dengan desulfurisasi menggunakan Raney nikel.
H3C

HSCH2CH2SH
HCl

4-Metilsikloheksanon

S
H3C

S
+

H3C

H2O

S
Suatu tioasetal (96%)

Raney Ni

H
+

H3C

NiS

H
Suatu alkana

52

Adisi Nukleofilik Fosfonium Ilida :


Reaksi Wittig
R

R'
C

R
aldehida/
keton

(C6H5)3P

R'
C

R'
fosfonium ilida

R'
alkena

(C6H5)3P

trifenilfosfina
oksida

Reaksi Wittig digunakan untuk membuat alkena mono-, didan trisubstitusi.


Ilida: molekul dengan muatan + dan berdampingan.
Betaina: molekul dengan muatan + dan tidak berdampingan.

53

Mekanisme Reaksi Wittig


O
+

R2C

keton/
aldehida

P(C6H5)3

R
alkena

betaina

R
(C6H5)3P

P(C6H5)3
R

ilida

THF

trifenilfosfina oksida

P(C6H5)3

R
R

54

Pembuatan Ilida

H3C

Br

Bromometana

Trifenilfosfina

SN2

BuLi
P

CH3
Br

Metiltrifenilfosfonium
bromida

THF

CH2

Metiltrifenilfosforana

55

Keunggulan Reaksi Wittig


CH3
1. CH2MgBr

2. POCl3
O

CH2

Metilenasikloheksana

1-Metilsikloheksena

CH2
Sikloheksanon

(C6H5)3P

CH2

THF

(C6H5)3P

Metilenasikloheksana
(84%)

56

Reaksi Wittig dalam Produksi -Karotena


di Hoffmann-LaRoche (Swiss)
CHO

CHP(Ph)3
+
Retinilidenatrifenilfosforana

Retinal
Reaksi
Wittig

-Karotena

57

Reaksi Cannizzaro
Hanya berlaku untuk aldehida yang tidak memiliki atom H
pada atom C di sebelah gugus CHO (formaldehida dan
turunan-turunan benzaldehida).
Keton tidak bereaksi.
CHO

1. -OH, H2O

CO2H

CH2OH
+

2. H3O
Benzaldehida

Asam benzoat

Benzil alkohol

58

Mekanisme Reaksi Cannizzaro

O
O
C

O
H

OH

H
C

OH

OH

C
1.

(teroksidasi)
+

2. H3O+

H
C

Intermediat
tetrahedral

(tereduksi)

Substitusi asil nukleofilik pada turunan asam karboksilat (KO II):


O
R

+
Y

Nu

R C Nu
Y

Nu

59

OH

Adisi Konjugat pada Gugus Karbonil -Takjenuh


O

C C
C

O
C

pusat elektrofilik

Adisi langsung (adisi 1,2):


O

C
1

O
Nu

H3O

OH

Nu

Nu

Adisi konjugat (adisi 1,4):


4
O
3C

O
C
C 1
2

Nu

Nu

H3O
Nu

O
C

C
H

intermediat ion enolat

60

Nu

Adisi Konjugat Amina


Bila digunakan satu ekivalen amina hanya terbentuk produk
adisi 1,4.
O
CH3CCH

O
CH2

3-Buten-2-on

HN(CH2CH3)2

Etanol

Dietilamina

CH3CCH2CH2N(CH2CH3)2
4-N,N-Dietilamino-2-butanon
(92%)

O
+

CH3NH2

Etanol
NHCH3

2-Sikloheksenon

Metilamina

3-(N-Metilamino)sikloheksanon

61

Adisi Konjugat HCN


O

O
C

HCN

CN

Aldehida/keton

Metode Nagata (1966) rendemen lebih baik.


H3C

CH3

C
H

1. (C2H5)2Al
CH3

CN , toluena

O
H

CH3
CN

H H
2,2-Dimetil-4-oksopentananitril
(88%)

4-Metil-3-penten-2-on

2. H3O+

H3C

2. H3O+

1. (C2H5)2Al

O H3C

CN , toluena
O
H

CN
H

62

Adisi Konjugat Gugus Alkil:


Pereaksi Organotembaga O
O
C

1. " R "

2. H3O+

Sebagai :R- pereaksi Gilman (litium diorganotembaga).


RX

2 RLi

2 Li
Pentana
CuI
Eter

RLi + Li+XLi+(RCuR) + Li+ILitium


diorganotembaga

63

Contoh
Adisi
Konjugat
Gugus
Alkil
O
O
1. Li(CH3)2Cu, eter

CH3CCH

CH2

3-Buten-2-on

CH3CCH2CH2CH3

2. H3O+

2-Pentanon (97%)

O
1. Li(C6H5)2Cu, eter
2. H3O+

2-Sikloheksenon
3-Fenilsikloheksanon (70%)
O

O
1. Li(CH3)2Cu, eter
2. H2O
O

Rudyanto (2002)

(89%)

64

Adisi Nukleofilik dalam Makhluk Hidup


Bacillus subtilis: sintesis alanina
O

NH
+

CH3CCOOH

NH3

NH2
enzim

CH3CCOOH

Asam piruvat

pereduksi

CH3CHCOOH

suatu imina

Alanina

Pertahanan diri Apheloria corrugata (kelabang)


NC

OH
H

Mandelonitril

Enzim

HCN

RACUN

65

Anda mungkin juga menyukai