BAB I
PENDAHULUAN
1. Berdas
Berdasark
arkan
an perhit
perhitung
ungan
an jumlah
jumlah koloni mikroorg
mikroorgani
anisme
sme kualitat
kualitatif
if dengan
dengan
2. Berdas
Berdasark
arkan
an perhit
perhitung
ungan
an jumlah
jumlah koloni mikroorg
mikroorgani
anisme
sme kualitat
kualitatif
if dengan
dengan
3. Berdas
Berdasark
arkan
an jumlah
jumlah dan atau massa
massa melebihi
melebihi yang
yang ada di dalam
dalam inokulum
inokulum
asalnya.
1. Mamp
Mampu
u memp
mempre
redi
diks
ksii juml
jumlah
ah mikr
mikrob
obaa dala
dalam
m suat
suatu
u samp
sampel
el dari
dari alam
alam yang
yang
2. Mamp
Mampu
u memb
memban
andi
ding
ngkan
kan juml
jumlah
ah mikr
mikrob
obaa yang
yang tumb
tumbuh
uh dari
dari suat
suatu
u samp
sampel
el
3. Mampu
Mampu memaham
memahamii teknik
teknik perhit
perhitung
ungan
an koloni
koloni bakteri
bakteri dengan
dengan metode
metode ALT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mengacu pada perubahan dalam populasi total dan bukannya perubahan dalam suatu
individu organisme saja. Tambahan pula, pada kondisi pertumbuhan seimbang ada
dapat ditentukan tidak hanya dengan cara mengukur jumlah sel, tetapi juga dengan
mengukur jumlah sebagai komponen selular dan juga produk metabolisme tertentu.
Perhitungan jumlah suatu bakteri dapat melalui berbagai macam uji seperti uji
kualitatif koliform yang secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji penduga (uji
kuantitatif, bisa dengan metode MPN), uji penguat, dan uji pelengkap. Waktu, mutu
sampel, biaya, tujuan analisis merupakan beberapa faktor penentu dalam uji kualitatif
koliform. Bakteri koliform dapat dihitung dengan menggunakan metode cawan petri (
metode perhitungan secara tidak langsung yang didasarkan pada anggapan bahwa
setiap sel yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni yang merupakan
suatu indeks bagi jumlah organisme yang dapat hidup yang terdapat pada sampel ).
Fard
Fardia
iazz (1989
(1989)) meny
menyat
atak
akan
an ada bebe
bebera
rapa
pa cara
cara yang
yang dapat
dapat digun
digunak
akan
an untu
untuk
k
menghitung atau mengukur jumlah jasad renik di dalam suatu suspensi atau bahan,
1. Hitu
Hitung
ngan
an mikr
mikros
oskop
kopik
ik
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2. Hitungan cawan
1. Volumetrik
2. Gravimetrik
3. Kekeruhan ( turbidimetri )
Hal ini disebabkan metode hitungan cawan merupakan cara yang paling sensitif
3. Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba karena koloni yang
yang spesifik.
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
Prinsip dari metode hitungan cawan adalah menumbuhkan sel mikroba yang
masih hidup pada metode agar, sehingga sel mikroba tersebut akan berkembang biak
dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dengan mata tanpa menggunakan
mikroskop. Metode hitungan cawan dapat dibedakan atas dua cara, yaitu :
jumlah koloni mikroba yang ada pada cawan dapat dihitung dan sesuai standar, yaitu
berikut :
disebut “ Standard Plate Count ” yang menjelaskan cara menghitung koloni pada
cawan serta cara memilih data yang ada untuk menghitung jumlah koloni dalan suatu
1. Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung jumlah koloni
koloni yang besar dimana jumlah koloninya diragukan, dapat dihitung sebagai
satu koloni.
3. Suatu deretan ( rantai ) koloni yang terlihat sebagai suatu garis tebal dihitung
Sedangkan data yang dilaporkan sebagai SPC harus mengikuti peraturan sebagai
berikut :
1. Hasil yang dilaporkan hanya terdiri dari dua angka, yaitu angka pertama
dibelakang koma dan angka kedua dibelakang koma. Jika angka ketiga sama
dengan atau lebih besar dari lima, harus dibulatkan satu angka lebih tinggi pada
angka kedua.
kurang dari 30 pada cawan petri, hanya jumlah koloni pada pengenceran yang
dicantumkan.
3. Jika semua pengenceran yang dibuat untuk menanam menghasilkan angka lebih
besar dari 300 pada cawan petri, hanya jumlah koloni pada pengenceran yang
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
tertinggi yang dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai lebih dari 300 dikalikan
dicantumkan.
4. Jika cawan dari dua tingkat pengenceran menghasilkan koloni dengan jumlah
antara 30 dan 300, dan perbandingan antara hasil tertinggi dan terendah dari
kedua pengenceran tersebut lebih kecil atau sama dengan 2, yang digunakan
adalah rata-ratanya. Jika perbandingan antara hasil tertinggi dan terendah dari
kedua pengenceran tersebut lebih besar dari 2, yang dilaporkan hanya hasil
terkecil.
5. Jika digunakan dua cawan petri ( duplo ) per pengenceran, data yang diambil
harus dari kedua cawan tersebut, meskipun salah satunya tidak memenuhi
Koloni adalah kumpulan dari mikroba yang memilki kesamaan sifat-sifat seperti
bentuk, susunan, permukaan, dan sebagainya. Sifat-sifat yang perlu diperhatikan pada
1. Ukuran; ada koloni yang hanya serupa suatu titik, namun ada pula yang
2. Bentuk; ada koloni yang bulat, ada yang memanjang, ada yang tepinya rata, ada
3. Kenaikan permukaan; ada koloni yang rata saja dengan permukaan medium,
ada pula yang timbul, yaitu menjulang tebal di atas permukaan medium.
4. Halus kasarnya permukaan; ada koloni yang permukaannya halus, ada yang
permukaannya suram.
7. Kepekatan; ada koloni yang lunak seperti lendir, ada yang keras dan kering.
melakukan metabolisme. Metode ini disebut juga sebagai MPN ( Most Probable
Number ). Bahan uji yang akan dihitung populasi bakterinya diencerkan beberapa
kali, dilanjutkan dengan inokulasi hasil pengenceran tersebut dalam media cair
tertentu yang dapat mendeteksi adanya aktivitas metabolism bakteri uji. Hasil yang
diperoleh kemudian dirujuk pada tabel APM atau MPN, sehingga populasi dapat
nutrisi khusus untuk pertumbuhan bakteri tertentu. Media Lactose Broth digunakan
sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform dalam air, makanan, dan produk
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
susu. Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan
0,5% laktosa.
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat
2. Rak tabung
III.2 Bahan
3. Air steril
1. Disiapkan 4 tabung reaksi steril, 5 cawan petri steril, 1 pipet steril 1 mL,
limbah.
cawan-5.
bersuhu 45°C dan digeser memutar di atas meja sekitar 30 kali untuk
10. Dicatat dan dihitung jumlah koloni yang tumbuh pada media pelat NA
setelah 24 jam.
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
cawan.
3. Dengan pipet yang sama, diisikan 15 tabung reaksi ( yang berisi tabung
dan P-1, diaduk homogen dan diusahakan agar cairan dapat mengisi
dan usahakan agar campuran cairan tadi secara penuh dapat mengisi
tabung Durham.
dilakukan terhadap tabung P-2, LB-2, tabung P-3, LB-3, tabung P-4,
LB-4, dan LB-5. Semua tabung Durham harus terisi penuh dengan
9. Diamati seluruh tabung Durham yang berada dalam tabung LB. Dicatat
jumlah tabung Durham yang berisi gas ( gas (+), dihitung sebagai nilai
= 1 ).
inkubasi 24 jam.
perhitungan ALT.
Cawan NA I
4.
5.
2. - Nilai = 0
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
3.
4.
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
BAB IV
PEMBAHASAN
semakin rendah jumlah koloni bakteri. Dengan kata lain, tingkat pengenceran
berbanding terbalik dengan jumlah koloni bakteri. Media yang digunakan pada
percobaan ini adalah media Nutrient Agar steril karena merupakan media yang paling
cocok untuk kultur bakteri. Berdasarkan hasil percobaan Angka Lempeng Total,
dapat dilihat pada pengenceran ke-4 yang memiliki jumlah koloni paling sedikit dan
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
tidak memenuhi syarat ketentuan, yaitu 25 - 250 atau 30 - 300 koloni pada suatu
media pelat. Jumlah bakteri yang terkandung dalam tiap 1 mL inokulan yang
hasil jumlah koloni pada media yang tidak dilakukan pengenceran. Jumlah pada
media ini ± 1238 koloni yang artinya bakteri kurang homogen dengan air steril.
Syarat untuk memperoleh jumlah koloni yang mendekati keadaan nyata adalah 25 -
250 koloni pada setiap media plat. Jadi, yang masuk syarat adalah pada NA III ( P-2 )
dengan jumlah koloni ± 152 dan NA II ( P-3 ) sebanyak ± 30 koloni. Yang diambil
yang pertama kali memenuhi syarat yaitu pada media pelat NA III. Media NA III
mengalami 2x pengenceran atau 100x pengenceran dari sampel awal. Jadi, jumlah
Pada percobaan Angka Paling Mungkin, prinsip utama metode ini adalah
mikroorganisme yang sesuai dan jika ditanam dalam tabung menghasilkaan frekuensi
Angka Paling Mungkin ( APM ) yang dilakukan. Media yang digunakan pada
percobaan ini adalah media Lactose Broth steril yang sebagai media untuk
mendeteksi kehadiran koliform dalam air, makanan, dan produk susu. Bakteri dari
sampel uji tersebut mampu melakukan fermentasi glukosa dalam substrat media cair
dalam tabung Durham dengan posisi terbalik. Pada hasil percobaan APM ini,
pengenceran 2 sampai 5 tidak terdapat gas atau nilainya nol. Hal ini dikarenakan
semakin banyak pengenceran yang dilakukan, maka gelembung gas yang terbentuk
akan semakin sedikit dikarenakan berkurangnya populasi yang terbentuk. Hanya pada
tabung I ( tidak dilakukan pengenceran ) yang terdapat gas positif dengan nilai tiga.
Nilai yang diambil adalah 3 angka sebelum angka nol, sehingga kombinasi yang
BAB V
KESIMPULAN
2. Jumlah populasi bakteri dalam sampel pada percobaan ALT adalah 152 x 102
per mL.
= 0,23 x 10
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
= 2,3
koloni.
DAFTAR PUSTAKA
Pelczar, Michael J., Jr. dan E.C.S. Chan. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta :
Press
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
Press
LAMPIRAN
Jawab :
Prinsip ALT : metode penentuan angka lempeng total ini digunakan untuk
Jawab :
Persamaan :
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
Perbedaan :
ALT : menghitung jumlah koloni bakteri pada media pelat ( cawan petri )
Jawab :
ALT :
satu koloni.
berbeda.
APM :
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
aktivitas spesifik.
padat ?
Jawab :
bawah mikroskop.
mikroskop fluorosence.
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
5. Mengapa perlu dipenuhi jumlah koloni 25 – 250 / cawan pada pengujian ALT
Jawab :
serius. Jenis bakteri dapat mempengaruhi ukuran koloni dan jumlah koloni
yang tumbuh pada cawan. Selain itu, komposisi nutrisi dan jarak antar koloni
juga mempengaruhi jumlah koloni per cawan karena koloni tetangga mungkin