BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Sejarah singkat PT. Timah (Persero) Tbk
Daerah cadangan timah di Indonesia merupakan suatu bentangan wilayah sejauh
lebih dari 800 km, disebut sebagai "The Indonesian Tin Belt", yang merupakan bagian
dari "The South East Asia Tin Belt" yang membujur sejauh kurang lebih 3.000 km dari
daratan Asia ke arah Thailand, semenanjung Malaysia dan di Indonesia mencakup
wilayah Pulau-pulau Karimun, Kundur, Singkep dan sebagian di daratan Sumatera
(Bangkinang) di utara terus ke arah selatan yaitu Pulau-pulau Bangka, Belitung dan
Karimata hingga ke daerah sebelah barat Kalimantan.
Penambangan timah di Indonesia sudah berlangsung lebih dari 200 tahun, yaitu di
Bangka mulai tahun 1711, di Singkep tahun 1812 dan di Belitung sejak tahun 1852.
Dengan kekayaan cadangan yang melimpah, Indonesia merupakan salah satu negara
produsen timah terbesar di dunia. Bijih timah di Indonesia pertama kali digali pada
tahun 1709 di Sungai Olim, Toboali, Pulau Bangka. Pengerjaannya dilakukan secara
primitif oleh penduduk dengan cara pendulangan dan mencangkul dengan sistem
penggalian sumur Palembang atau sistem kolong/parit.
Bijih timah yang dihasilkan pada waktu itu dijual kepada pedagang- pedagang
yang datang dari Portugis, Spanyol dan juga dari Belanda. Keadaan ini berubah ketika
Belanda datang ke Indonesia, pada saat mana penggalian timah mulai lebih digiatkan.
Sejak tahun 1720 penggalian timah dilakukan secara besar-besaran dibiayai oleh para
pengusaha Belanda yang tergabung dalam VOC yang kemudian memonopoli dan
mengawasi seluruh tambang di Pulau Bangka.
Pada tahun 1816 Pemerintah Belanda mengambil alih tambang-tambang di pulau
Bangka dan dikelola oleh badan yang diberi nama "Bangka Tin Winning Bedrijf"
(BTW). Sedangkan di Pulau Belitung dan Pulau Singkep diserahkan kepada pengusaha
swasta Belanda, masing-masing kepada Gemeenschappelijke Mijnbouw Maatschappij
Biliton (Biliton Mij) atau lebih dikenal dengan nama GMB di Pulau Belitung, dan NV
Singkep Tin Exploitatie Maatschappij atau dikenal dengan nama NV SITEM di Pulau
Singkep.
Mewujudkan harmonisasi dan komunikasi yang lebih baik kepada semua pihak.
1. PT. DAK
2. Site Unit Metalurgi
ISO 14001:
1. PT. DAK
2. Site Unit Metalurgi
3.9 Gambaran Proses Produksi
Dalam
metode
ini
digunakan
media
air
untuk
Darat
Penambangan
Laut
Bucket Wheel D
kerja
penambangan
di
laut/lepas
pantai
sama
dengan
Kapal Keruk
\
Tabel 3.1 Rencana Produksi Bijih Timah dengan Kapal Isap Produksi (tahun
2008-2012) di Pulau Bangka
No
I
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
II
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Objek
KIP PT Timah
KIP Penganak
KIP Permis
KIP 1
KIP 2
KIP 3
KIP 4
KIP 5
KIP 6
KIP 7
KIP 8
Jumlah I
KIP Mitra
Jarumaitriwattana
Chok Set Thee
Masindo 1
Rezeki Abadi
Kampit
PR. 001
Duang Dee II
Khaimook Andaman I
Pearmjarearnsup
Duang Dee 3
Jales Veva
419
280
343
426
593
269
314
109
107
128
2,988
455
329
384
404
404
269
292
310
321
383
3,551
293
270
345
286
267
276
446
282
269
279
3,013
348
356
336
281
293
274
357
282
287
346
3,160
435
625
328
394
165
604
467
394
399
604
272
215
203
220
202
202
215
203
216
236
204
208
215
204
203
207
228
202
219
232
192
207
244
204
211
215
202
203
206
208
205
207
207
209
212
215
204
220
207
213
206
201
200
203
207
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Sembilan
Prima Teams
Chella
Kratatong
Swadaya
Senkhai
Mega Ocean
KIP Tender 12
KIP
405
417
419
259
72
75
0
0
132
197
206
203
217
201
203
0
224
225
220
208
218
203
211
210
280
218
210
213
212
206
220
207
205
275
216
246
214
208
222
207
220
203
260
210
240
21.
22.
Harjamahacaknakin
KIP Patijaya 1
126
KIP Selamet Lestari 84
249
190
215
220
251
192
245
190
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
003
KIP ASIA II
KIP Cermai
KIP Indeco VI
KIP Tender 7
KIP Tender 8
KIP Tender 9
KIP Celuai
KIP Tg. Alam Raya
Jumlah II
TOTAL
94
31
96
41
38
43
130
41
7.190
7.585
236
205
234
230
185
232
187
185
228
202
225
220
257
205
250
255
222
225
220
225
279
228
270
265
253
202
255
250
246
207
248
245
6.345
6.472
6.609
6.582
9.333
10.023 9.662
9.742
Sumber : PT. Timah (Persero) Tbk
PLTD
Balai Karya
PPBT
Pelabuhan
Laboratorium Timah
Area Komplek Unmet ini mulai dibangun sekitar akhir dekade 1950an dan
pembangunannya dicanangkan oleh Wakil Presiden RI Mohammad Hatta di Muntok.
Saat pembangunan dimulai dan hingga dua dekade kemudian boleh dikatakan Unmet
relatif terisolir dari pemukiman penduduk sekitarnya. Kini jarak antara pabrik dengan
perumahan karyawan yang paling dekat sekitar 400 meter, dan jarak paling dekat
dengan perumahan penduduk sekitar 500 meter.
sebanyak 3 hari kerja dan 1 hari libur. Pembagian Shift Kerja yang berada di Job Site
Unit Metalurgi berbeda setiap bagiannya. Untuk bagian Office seperti Administrasi &
Keuangan, Hiperkes, K3LH, Display Room, Bagian SIM diberlakukan satu shift kerja,
yaitu mulai pukuk 07.00-17.00. Sedangkan untuk bagian PPBT, Pabrik, PLTD,
Electrolytic in Refining pembagian shift kerja dibagi menjadi 3 durasi waktu,
08.00-16.00 WIB
16.00-24.00 WIB
24.00-08.00 WIB
Bagian Produksi
Bagian laboratium
Bagian PLTD
Shift Kerja
II
III
Bagian Keuangan
Pengawas Proses
Bagian Instrument
Bagian produksi
diantaranya :
No
Bagian K3 & LH
Bagian EMKL
Waktu
Sistem Kerja pada Job Site Unit Metalurgi adalah 3:1, artinya pekerja bekerja
k
LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT TIMAH (PERSERO) TBK.