Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT TIMAH (PERSERO) TBK.

BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Sejarah singkat PT. Timah (Persero) Tbk
Daerah cadangan timah di Indonesia merupakan suatu bentangan wilayah sejauh
lebih dari 800 km, disebut sebagai "The Indonesian Tin Belt", yang merupakan bagian
dari "The South East Asia Tin Belt" yang membujur sejauh kurang lebih 3.000 km dari
daratan Asia ke arah Thailand, semenanjung Malaysia dan di Indonesia mencakup
wilayah Pulau-pulau Karimun, Kundur, Singkep dan sebagian di daratan Sumatera
(Bangkinang) di utara terus ke arah selatan yaitu Pulau-pulau Bangka, Belitung dan
Karimata hingga ke daerah sebelah barat Kalimantan.
Penambangan timah di Indonesia sudah berlangsung lebih dari 200 tahun, yaitu di
Bangka mulai tahun 1711, di Singkep tahun 1812 dan di Belitung sejak tahun 1852.
Dengan kekayaan cadangan yang melimpah, Indonesia merupakan salah satu negara
produsen timah terbesar di dunia. Bijih timah di Indonesia pertama kali digali pada
tahun 1709 di Sungai Olim, Toboali, Pulau Bangka. Pengerjaannya dilakukan secara
primitif oleh penduduk dengan cara pendulangan dan mencangkul dengan sistem
penggalian sumur Palembang atau sistem kolong/parit.
Bijih timah yang dihasilkan pada waktu itu dijual kepada pedagang- pedagang
yang datang dari Portugis, Spanyol dan juga dari Belanda. Keadaan ini berubah ketika
Belanda datang ke Indonesia, pada saat mana penggalian timah mulai lebih digiatkan.
Sejak tahun 1720 penggalian timah dilakukan secara besar-besaran dibiayai oleh para
pengusaha Belanda yang tergabung dalam VOC yang kemudian memonopoli dan
mengawasi seluruh tambang di Pulau Bangka.
Pada tahun 1816 Pemerintah Belanda mengambil alih tambang-tambang di pulau
Bangka dan dikelola oleh badan yang diberi nama "Bangka Tin Winning Bedrijf"
(BTW). Sedangkan di Pulau Belitung dan Pulau Singkep diserahkan kepada pengusaha
swasta Belanda, masing-masing kepada Gemeenschappelijke Mijnbouw Maatschappij
Biliton (Biliton Mij) atau lebih dikenal dengan nama GMB di Pulau Belitung, dan NV
Singkep Tin Exploitatie Maatschappij atau dikenal dengan nama NV SITEM di Pulau
Singkep.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR - BATAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT TIMAH (PERSERO) TBK.

Secara historis penguasaan pertambangan timah di Indonesia dibedakan dalam


dua masa pengelolaan. Yang pertama sebelum tahun 1960 dikenal dengan masa
pengelolaan Belanda di mana Bangka, Belitung dan Singkep merupakan badan usaha
yang terpisah dan berdiri sendiri. Bangka dikelola oleh badan usaha milik Pemerintah
Belanda sedangkan Belitung dan Singkep oleh perusahaan swasta Belanda. Status
kepemilikan usaha ini memberikan ciri manajemen dan organisasi yang berbeda satu
dengan yang lain. Ciri perbedaan itu diwujudkan dalam perilaku organisasi dalam arti
luas, baik struktur maupun budaya kerjanya.
Masa yang kedua adalah masa pengelolaan Negara Republik Indonesia. Status
berdiri sendiri dari ketiga wilayah tersebut masih terus berlangsung tetapi dalam bentuk
Perusahaan Negara (PN) berdasarkan Undang-undang No. 19 PRP tahun 1960, yaitu PN
Tambang Timah Bangka, PN Tambang Timah Belitung dan PN Tambang Timah
Singkep.
Selanjutnya berdasarkan PP No. 87 tahun 1961 ketiga Perusahaan Negara tersebut
dikoordinasikan oleh Pemerintah dalam bentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan
Tambang-tambang Timah Negara (BPU Tambang Timah) dengan pembagian tugas dan
wewenang seperti bentuk "holding company".
Perubahan selanjutnya terjadi pada tahun 1968 di mana ketiga PN dan BPU
ditambah Proyek Pabrik Peleburan Timah Mentok dilebur menjadi satu dalam bentuk
PN Tambang Timah, yang terdiri dari Unit Penambangan Timah (UPT) Bangka,
Belitung, dan Singkep serta Unit Peleburan Timah Mentok ( Unit Peltim).
Dengan pertimbangan memberi keleluasaan bergerak di sektor ekonomi
umumnya, terutama dalam menghadapi persaingan, status PN Tambang Timah ini pada
tahun 1976 diubah lagi menjadi bentuk Perseroan yaitu PT Tambang Timah (Persero)
dengan Bangka, Belitung, Singkep dan Peleburan Timah Mentok tetap sebagai unit
kegiatan operasi yang dipimpin masing-masing oleh Kepala Unit sedangkan Kantor
Pusat berada di Jakarta sehingga secara manajemen perubahan dimaksud belum
terintegrasi dalam arti sebenarnya.
Bahwa ciri geografis masih tetap melekat dengan pembagian wewenang dan
tanggung jawab secara sektoral merupakan warisan sejarah, dan ini menjadi salah satu

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR - BATAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT TIMAH (PERSERO) TBK.

penyebab terjadinya kesenjangan-kesenjangan dalam pengambilan keputusan yang


melatarbelakangi perlunya perubahan mendasar.

Gambar 2.1 Kantor Pusat PT.Timah (Persero) Tbk.


Status perusahaan ini secara mendasar dengan cara Restrukturisasi yang terdiri
dari 4 langkah pokok yaitu : Reorganisasi, Relokasi, Rekontruksi, dan Pelepasan aset
pendukung.
Di awal tahun 1991, program utama restrukturisasi adalah dengan dimulainya
penutupan pusat pengoperasian di pulau Sinngkep dan di pindahkan ke kantor pusat di
pulau Bangka. Sejalan dengan program restrukturisasi perusahaan tanggal 17 februari
1992, domisili kantor pusat PT. Tambang Timah (persero) di Jakarta dipindahkan ke
Pangkalpinang di Jl. Jendral Sudirman No. 51 .
Restrukturisasi juga memasukkan program program modernisasi dan relokasi
fasilitas balai karya di Kawasan Industri Air Kantung Sungailiat. Balai karya
diresmikan pada tanggal 28 mei 1994. Dalam melakukan aktivitasnya, balai karya
PT.Timah (persero) Tbk. Terbagi dalam beberapa bagian yang semuanya berkaitan satu
sama lain :
1 Perencanaaan dan pengendalian kualitas (P2K)
2 Balai Karya Mesin Umum
3 Balai Karya Mekanik Diesel
4 Balai Karya Las
5 Balai Karya Konstruksi

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR - BATAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT TIMAH (PERSERO) TBK.

6 Balai Pengecoran Logam


7 Balai Karya Listrik
8 Pabrik Zat Asam
9 Transportasi Material
Pada Tanggal 1 oktober 1995 PT.Tambang Timah mulai memasuki Bursa Efek Jakarta,
Bursa Efek Surabaya, dan London Stock Exchange (LSE). Nama di ganti dengan
Perusahaan Perseroan PT Tambang Timah Terbuka atau PT. Timah Tbk. pada tanggal 9
agustus 1996.
3.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan misi PT. Timah Tbk
Visi : Menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia dan pemimpin pasar timah
global
Misi

Mengoptimalkan nilai perusahaan, kontribusi kepada pemegang saham dan


tanggungjawab sosial dan lingkungan.

Membangun SDM yang berkompeten dan memiliki nilai-nilai positif, integritas,


kreativitas serta bermartabat.

Memperluas produk-produk yang bernilai tambah.

Mengembangkan usaha baru berbasis kompetensi.

Mewujudkan harmonisasi dan komunikasi yang lebih baik kepada semua pihak.

3.3 Deskripsi Logo PT. Timah (Persero) Tbk


3.4 Struktur Inti PT. Timah (Persero) Tbk
3.5 Lokasi dan Kondisi PT. Timah (Persero) Tbk
3.6 Ketenagakerjaan
3.7 Peraturan Perusahaan
3.8 PT. Timah (Persero) Tbk Achievement
Hingga (Bulan, Tahun), PT. Timah (Persero) Tbk telah memperoleh sertifikasi
dan penghargaan:
OHSAS 18001:

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR - BATAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT TIMAH (PERSERO) TBK.

1. PT. DAK
2. Site Unit Metalurgi
ISO 14001:
1. PT. DAK
2. Site Unit Metalurgi
3.9 Gambaran Proses Produksi

Gambar 3.1 Proses Pertambangan Timah PT. Timah di


Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung
Sumber : PT. Timah (Persero) Tbk
3.9.1 Kegiatan Eksplorasi
Kegiatan Eksplorasi yang dilakukan meliputi: penelitian (reconaissance),
prospecting, pemboran/pengukuran hingga perhitungan cadangan. Secara
geografis daerah operasi eksplorasi terdiri dari areal darat dan lepas pantai.
Program kerja eksplorasi meliputi:
Di darat : Mempersiapkan cadangan timah untuk Tambang Semprot dan
Tambang Ponton Isap Darat (TPID). Program Kerja tersebut terutama
berlangsung untuk daerah baru disamping pada lembah-lembah

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR - BATAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT TIMAH (PERSERO) TBK.

tradisional yang merupakan perluasan cadangan alluvial yang ditemukan


sebelumnya.
Di Lepas Pantai : Mempersiapkan cadangan timah untuk operasi Kapal
Keruk, Kapal Isap Produksi, dan Bucket Wheel Dredge serta melakukan
penjajakan daerah baru untuk kemungkinan pencairan indikasi endapan
timah lepas pantai.

Bagan 3.1 Penggolongan Jenis Penambangan di PT. Timah


Sumber : PT. Timah (Persero) Tbk
3.9.2 Operasi Penambangan di Darat
Tahap ini meliputi kegiatan perijinan, pembebasan tanah, penebasan
tanam tumbuh semak belukar, stripping dan persiapan saranan penambangan
seperti kantor tambang, gardu listrik, dam, bandar, dan sebagainya.
Teknik pertambangan yang dilakukan di darat melalui endaoan atau
lapisan timah yang ditambang dengan metode semprot cara basah (hydraulic
mining).

Dalam

metode

ini

digunakan

media

air

untuk

penyemprotan/pemecahan lapisan tanah. Pada beberapa obyek tambang

Tambang Semprot (TB/TSK) & Tamba


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR - BATAN

Darat

Kapal Isap Strip

Penambangan

Kapal Keruk Str


LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT TIMAH (PERSERO) TBK.

Laut

penambangan dibantu dengan buldozer disemprot dialirkan ke arah bak


penampungan (mine sump). Metode operasi tambang PT. Timah dengan

Kapal Isap Prod

Bucket Wheel D

Tambang Skala Kencing (TSK) di dalam KP Timah dapat dikatakan tidak


berbeda. Perbedaan diantara kedua hanya terletak pada kapasitas galian dan
kekayaan cadangan.
Tanah yang sudah disemprot dengan air bertekanan tinggi dan berubah
menjadi lumpur selanjutnya diisap dengan pompa tanah (gravel pump) dan
dialirkan ke instalasi pencucian. Hasil penyemprotan tersebut adalah
terbentuknya lubang-lubang bekas galian atau sering disebut kolong dengan
berbagai variasi kedalaman. Pada periode 1900-an kedalaman tambang
semprot mencapai 3-8 meter atau 8-15 meter untuk tambang besar. Kini
kedalaman tambang semprot umumnya melampui 8 meter karena ditambang
kembali oleh TSK dengan bantuan alat berat, untuk menghindari longsor
dibangun talud dengan kemiringan berkisar 30-45

Gambar 3.2 Alur Proses Penambangan Timah di Darat (TSK/TI)


Sumber : PT. Timah (Persero) Tbk
3.9.3 Operasi Penambangan di Laut
Pinsip

kerja

penambangan

di

laut/lepas

pantai

sama

dengan

penambangan di darat. Perbedaannya pada lokasi penambangan yang terletak


di lepas pantai. Di laut dengan menggunakan Kapal Keruk, Kapal Isap
Stripping, Kapal Isap Produksi, dan Bucket Wheel Dredge.
Teknik penambangan dan pencucian yang dilakukan pada penambangan
di laut antara lain:

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR - BATAN

Kapal Keruk

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT TIMAH (PERSERO) TBK.

Kapal Isap Stripping dan Kapal Keruk Timah


Proses penambangan pasir timah di laut diawali dengan kegiatan
pengerukan lapisan atas, yang berupa lumpur dengan kerakal, pasir,
lempung dan sebagainya, hingga kedalaman tertentu. Pengerukan
lapisan atas kurang lebih 20 meter dengan menggunakan Kapal
Isap Stripping (KIS) dengan perbandingan campuran tanah dengan
air adalah 1:12.
Operasi Kapal Isap Stripping ini disamping bertujuan untuk
mempermusah kerja Kapal Keruk juga agar biaya operasi
penambangan Kapal Keruk Timah lebih efisien. Saat ini PT Timah
mengoperasikan 5 unit Kapal Stripping terdiri dengan lokasi
mengikuti operasi Kapal Keruk PT Timah. Setelah lapisan tanah
atas dikupas, penambangan pasir timah dilakukan oleh Kapal
Keruk dengan menggunakan mangkok berukuran 7 cuft sampai 24
cuft. Rantai mangkok digerakkan berputar dari ujung ladder dan
membawa mineral sampai ke bak penampung di dalam Kapal
Keruk. Gerak kapal ke arah samping atau kedepan dilakukan
dengan menarik atau mengendorkan kawat-kawat jangkar Kapal
Keruk.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR - BATAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT TIMAH (PERSERO) TBK.

Bagan 3.2 Bagan Alir Proses Pertambangan Timah di Laut dengan


menggunakan Kapal Keruk
Sumber : PT. Timah (Persero) Tbk
Sistem penggalian ini dilakukan lapis demi lapis melakui
penekanan ladder dan gerakan ke kiri-kanan sampai pada lapisan
batu dasar. Material yang masuk ke bak penampung dialirkan ke
dalam saringan putar untuk memisahkan lapisan material kasar
(oversize > 5mm dalam ore bin, termasuk bongkah-bongkah tanah
liat/lempung) yang selanjutnya dibuang ke laut melalui bandar
batu. Sedangkan material halus (undersizei < 5 mm) dialirkan ke
instalasi pencucian (jig plant). Di dalam instalasi pencucian ini
terjadi pemisahan mineral berat berupa bijih timah di mineral
ikutannya, sedangkan mineral ringan yang berupa pasir dialirkan ke
bandar tailing untuk selanjutnya dibuang ke laut.

Kapal Isap Produksi


Kapal Isap Produksi (KIP) hanya beroperasi di perairan laut
dangkal. Setelah lapisan tanah atas yang tidak mengandung timah
dikupas/diisap dan kemudian dibuang ke sisi kiri-kanan kapal,
lapisan tanah yang mengandung pasir timah selanjutnya diisap dan
langsung dicuci di kapal.

Bucket Wheel Dredge


Pada prinsipnya bucket wheel dredge memiliki sistem kerja
seperti Kapal Keruk namun dengan beberapa modifikasi, sehingga
lebih efisien, dengan cara mangkok tanah galian setelah dilakukan
pengerukan kemudian dihisap.

3.9.4 Pencucian Bijih Timah


Pencucian biji timah dilakukan 2 tahap, yakni pencucian bijih timah di
lokasi tambang, dan pencucian bijih timah di Pusat Pencucian Bijih Timah
(PPBT).

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR - BATAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT TIMAH (PERSERO) TBK.

Pencucian di tambang berada di lokasi tambang sarana pencucian


terletak tidak jauh dari front penambangan. Hal ini dimaksudkan untuk
efisiensi pengangkutan material ke tempat pencucian. Sarana pencucian ini
berpindah-pindah mengikuti posisi front penambangan. Perpindahan terutama
dilakukan bila lokasi front tambang sudah terlalu jauh dari sarana peralatan
(pompa) 80-100 PK (jarak lebih 300 meter dengan beda tinggi sekitar 10-20
meter).

\
Tabel 3.1 Rencana Produksi Bijih Timah dengan Kapal Isap Produksi (tahun
2008-2012) di Pulau Bangka
No
I
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
II
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Objek
KIP PT Timah
KIP Penganak
KIP Permis
KIP 1
KIP 2
KIP 3
KIP 4
KIP 5
KIP 6
KIP 7
KIP 8
Jumlah I
KIP Mitra
Jarumaitriwattana
Chok Set Thee
Masindo 1
Rezeki Abadi
Kampit
PR. 001
Duang Dee II
Khaimook Andaman I
Pearmjarearnsup
Duang Dee 3
Jales Veva

Rencana Produksi Timah (ton Sn) tahun


2008
2009
2010
2011
2012
90
92
61
58
42
31
21
395

419
280
343
426
593
269
314
109
107
128
2,988

455
329
384
404
404
269
292
310
321
383
3,551

293
270
345
286
267
276
446
282
269
279
3,013

348
356
336
281
293
274
357
282
287
346
3,160

435
625
328
394
165
604
467
394
399
604
272

215
203
220
202
202
215
203
216
236
204
208

215
204
203
207
228
202
219
232
192
207
244

204
211
215
202
203
206
208
205
207
207
209

212
215
204
220
207
213
206
201
200
203
207

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR - BATAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT TIMAH (PERSERO) TBK.

12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Sembilan
Prima Teams
Chella
Kratatong
Swadaya
Senkhai
Mega Ocean
KIP Tender 12
KIP

405
417
419
259
72
75
0
0
132

197
206
203
217
201
203
0
224
225

220
208
218
203
211
210
280
218
210

213
212
206
220
207
205
275
216
246

214
208
222
207
220
203
260
210
240

21.
22.

Harjamahacaknakin
KIP Patijaya 1
126
KIP Selamet Lestari 84

249
190

215
220

251
192

245
190

23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.

003
KIP ASIA II
KIP Cermai
KIP Indeco VI
KIP Tender 7
KIP Tender 8
KIP Tender 9
KIP Celuai
KIP Tg. Alam Raya
Jumlah II
TOTAL

94
31
96
41
38
43
130
41
7.190
7.585

236
205
234
230
185
232
187
185
228
202
225
220
257
205
250
255
222
225
220
225
279
228
270
265
253
202
255
250
246
207
248
245
6.345
6.472
6.609
6.582
9.333
10.023 9.662
9.742
Sumber : PT. Timah (Persero) Tbk

3.9.5 Peleburan Timah


3.9.6 Ekspor
3.10 Profil Job Site Unit Metalurgi
Job Site Unit Metalurgi merupakan Pabrik Unit Peleburan Timah Mentok
(PELTIM) dibangun pada tahun 1963 dan selesai dibangun dan diadakan percobaan
pada Februari tahun 1967. Pada Juli 1968 PELTIM menjadi salah satu Unit PN
Tambang Timah (berada di bawah pengawasan PN Tambang Timah). Pada Desember
1993 sampai dengan 31 Maret 2003 Unit Peleburan Timah Indonesia Mentok (PELTIM)
berubah namanya menjadi Pusat Metalurgi Mentok (PUSMET) dan selanjutnya pada 1
April 2003 sampai dengan sekarang berubah namanya menjadi Unit Metalurgi
(UNMET) berdasarkan Surat Keputusan Direktur PT. Tambang Timah Nomor:
101/TT/SK-1000/ 2003-B1, tanggal 5 Mei 2003).

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR - BATAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT TIMAH (PERSERO) TBK.

Gambar 3.3 Tata Letak Unit Metalurgi Muntok


Sumber : PT. Timah (Persero) Tbk
Unmet Muntok terdiri dari :

Pabrik Peleburan Timah

PLTD

Balai Karya

PPBT

Pelabuhan

Laboratorium Timah

Gudang Bijih Timah

Tangki Timbun BBM.

Area Komplek Unmet ini mulai dibangun sekitar akhir dekade 1950an dan
pembangunannya dicanangkan oleh Wakil Presiden RI Mohammad Hatta di Muntok.
Saat pembangunan dimulai dan hingga dua dekade kemudian boleh dikatakan Unmet
relatif terisolir dari pemukiman penduduk sekitarnya. Kini jarak antara pabrik dengan

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR - BATAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT TIMAH (PERSERO) TBK.

perumahan karyawan yang paling dekat sekitar 400 meter, dan jarak paling dekat
dengan perumahan penduduk sekitar 500 meter.

sebanyak 3 hari kerja dan 1 hari libur. Pembagian Shift Kerja yang berada di Job Site
Unit Metalurgi berbeda setiap bagiannya. Untuk bagian Office seperti Administrasi &

Keuangan, Hiperkes, K3LH, Display Room, Bagian SIM diberlakukan satu shift kerja,

yaitu mulai pukuk 07.00-17.00. Sedangkan untuk bagian PPBT, Pabrik, PLTD,
Electrolytic in Refining pembagian shift kerja dibagi menjadi 3 durasi waktu,

08.00-16.00 WIB

16.00-24.00 WIB

24.00-08.00 WIB

Bagian Produksi

Bagian laboratium

Kepala Unit Metalurgi


Waka. Unit Metalurgi

Bagian PLTD

Bagian Material Produksi Bagian Balai Karya

Bagian Proses Pencucian

3.10.2 Struktur Organisasi Job Site Unit Metalurgi

Pengawas Evaluasi Produksi Bagian Perawatan


Ka. Pabrik Peleburan & Pemurnian

Shift Kerja

II

III

Bagian Pemurnian Elektrolis

Bagian Keuangan

Bagian Adm. Umum

Juru Olah Data SAP


Bagian Produk Khusus Petugas Administrasi Perawatan

Bagian Pengendl. Mutu Progam

Bidang Pengembangan ProdukSeksi Adm. & Perawatan

Waka. Pabrik Peleburan & Pemurnian

Pengawas Proses

Bagian Instrument
Bagian produksi

diantaranya :

Bagian Aplos Pabrik A,B,C,D


Pengawas Penembangan Produk
Waka. Baian Aplos Pabrik A,B,C,D

No

Bagian K3 & LH

Bagian EMKL

Bagian Gudang Mun

Bagian SIM Muntok

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR - BATAN

Waktu

Bidang PAM Unit Metalurgi


Bidang Keteknikan & sarana
Bidang Adm. & Keuangan
Bidang Pengendl &Evals Produksi
Bidang Pengolahan Mineral

Sistem Kerja pada Job Site Unit Metalurgi adalah 3:1, artinya pekerja bekerja

Tanur RT & Sarana Umum


Bagian
Konstruksi & Roniling Bagian
Kualitas
Bagian Evals. & Jaminan
Pengawas Pengolahan Mineral

3.10.1 Sistem Kerja dan Pembagian Shift Kerja

k
LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT TIMAH (PERSERO) TBK.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR - BATAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT TIMAH (PERSERO) TBK.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR - BATAN

Anda mungkin juga menyukai