Jtptunimus GDL Sunartog2a 5287 3 Babii
Jtptunimus GDL Sunartog2a 5287 3 Babii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Povidon Iodine
1.
Pengertian
Povidon-iodine ialah suatu iodovor dengan polivinil pirolidon berwarna
coklat gelap dan timbul bau yang tidak menguntungkan (Ganiswara,
1995). Povidone-iodine merupakan agens antimikroba yang efektif dalam
desinfeksi dan pembersihan kulit baik pra- maupun pascaoperasi, dalam
penatalaksanaan luka traumatik yang kotor pada pasien rawat jalan
(Morison, 2003 dikutip dari Helm, 1978), dan untuk mengurangi sepsis luka
pada luka bakar (Morison, 2003 dikutip dari Zellner & Bugyi, 1985). Tjay
dan Rahardja (2002) mendefinisikan bahwa kompleks dari iod
dengan polivinil pirolidon yang tidak merangsang dan larut dalam air.
2)
3)
b.
c.
d.
4. Pemberian povidon-iodine
Betadine-antiseptik solution dapat digunakan beberapa kali dalam
sehari, dan digunakan dengan konsentrasi penuh baik untuk
mengoles maupun kompres (Rahman, 2007).
B. Metronidazole
1 Pengertian
Metronidazole
adalah
(1b-hidroksi-etil)2-metil-5-nitriimidazol
yang
berbentuk kristal kuning muda dan sedikit larut dalam air atau alkohol.
Metronidazole merupakan obat antibakteri dan anti protozoa sintetik
derivat nitroimidazole yang mempunyai aktivitas bakterisid, amebisid dan
trikomonosid (Ganiswara, 1995).
2 Mekanisme kerja Metronidazol
Dalam sel atau mikroorganisme metronidazol mengalami reduksi menjadi
produk polar. Hasil reduksi ini mempunyai aksi antibakteri dengan jalan
menghambat sintesa asam
nukleat,
C. Kanker Payudara
1. Definisi Kanker Payudara
Price (2005) mendefinisikan kanker payudara adalah kanker yang sering
terjadi pada kaum wanita (diluar kanker kulit). Kanker payudara
memperlihatkan proliferasi keganasan sel epitel yang membatasi duktus atau
lobus payudara. Pada awalnya hanya terdapat hiperplasi yang kemudian
berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Sedangkan
menurut Ramli, (1995) kanker payudara adalah neoplasma ganas, suatu
pertumbuhan jaringan payudara yang abnormal yang tidak memandang
jaringan sekitarnya, tumbuh infiltratif dan destruktif dan dapat bermetastase.
Tumor ini tumbuh progresif dan relatif cepat membesar.
2. Etiologi
Kanker payudara terjadi karena adanya pertumbuhan abnormal sel
payudara.Organ-organ dan kelenjar dalam tubuh (termasuk payudara) terdiri
dari jaringan yang berisi sel-sel.
mengalami pemisahan dan mati ketika sel menua sehingga dapat digantikan
sel-sel baru. Tetapi ketika sel-sel lama tidak mati dan sel-sel baru terus
tumbuh, jumlah sel-sel yang berlebihan bisa berkembang tidak terkendali
sehingga membentuk tumor (Anonim, 2008). Menurut Smettzer & Bare,
(2002) tidak ada satupun penyebab spesifik dari kanker payudara, sebaliknya
serangkaian faktor genetik, hormonal, dan kemungkinan kejadian penunjang
dapat menyebabkan kanker ini. Bukti yang terus bermunculan menunjukkan
10
b.
c.
e.
f.
g.
h.
Kontrasepsi oral
i.
Masukan alkohol.
11
10%
pada
ketiga
kuadran
lain
dan
20%
sub
areolar.
12
Tis
Karsinoma in situ
T1
T2
T3
T4
N1
N2
N3
Tahap I
Tumor kurang dari 2 cm, tidak mengenai nodus limfe dan tidak
metastasis.
b.
Tahap II
Tumor lebih dari 2 cm tetapi kurang dari 5 cm, nodus limfe tidak
terfiksasi negative atau positif dan tidak terdeteksi adanya metastasis.
c.
Tahap III
13
Tumor lebih dari 5 cm, nodus limfe terfiksasi positif dalam area
clavikular dan tidak terdeteksi adanya metastasis.
d.
Tahap IV
Tumor sembarang ukuran lebih dari 5 cm, nodus limfe normal atau
kankerosa dan metastasis jauh.
Table 2.1: Pentahapan kanker payudara
Pengelompokan
Stadium
Stadium 0
Stadium 1
Stadium IIA
Stadium IIB
Stadium IIIA
Stadium IIIB
Stadium IV
Tis
T1
T0
T1
T2
T2
T3
T0
T1
T2
T3
T4
T apa
saja
T apa
saja
N0
N0
N1
N1
N0
N1
N0
N2
N2
N2
N1, N2
N apa
saja
N3
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
N apa
saja
M1
Bertahan
Hidup 5
tahun (%
pasien)
99%
92%
82%
65%
47%
44%
M0
14%
14
b.
Jenis-jenis pengobatan:
Pada stadium I, II dan III awal (stadium operable), sifat pengobatan
adalah kuratif.
Kemoterapi
Cyclofosfamid
Adriamycin
Fluorasil
15
16
penurunan
fibroblas,
penurunan
produksi
kolagen,
dan
Jaringan
nekrotik
merupakan
fasilitator
terhadap
2)
17
a) Red / Merah
Luka dengan dasar warna luka merah tua atau merah terang dan
selalu tampak lembab. Merupakan luka bersih dengan banyak
vaskularisasi, karenanya mudah berdarah.Tujuan perawatan luka
adalah mempertahankan lingkungan luka dalam keadaan lembab
dan mencegah terjadinya trauma/perdarahan.
b) Yellow/Kuning
Luka dengan dasar warna luka kuning/kuning kecoklatan/kuning
kehijauan / kuning pucat adalah jaringan nekrosis. Merupakan
kondisi luka yang terkontaminasi atau terinfeksi dan avaskularisasi.
Luka pada kanker payudara stadium lanjut berwarna kuning yang
menunjukkan adanya jaringan nekrosis dan buruknya vaskularisasi.
Tujuan perawatannya adalah meningkatkan sistem autolisis
debridemen
agar
luka
berwarna
merah,
absorb
eksudat,
18
bau
tercium
bila
dekat
dengan
penderita
pada
saat
yang
berlebihan
disebabkan
karena
terjadinya
peningkatan
19
4) Nyeri
Nyeri pada kanker terbagi menjadi dua katagori yaitu nyeri timbul oleh
karena sel tumor yang bermetastase atau nyeri timbul sebagai akibat dari
pemberian pengobatan kanker. Hampir sebagian klien mengeluh nyeri yang
timbul berhubungan dengan saat mengganti balutan. Balutan yang menempel
kuat pada luka tentulah sulit untuk dibuang sehingga pada saat dicabut
menimbulkan perdarahan dan nyeri.
5) Maserasi pada kulit sekitar luka
Ketidakmampuan balutan luka menyerap cairan luka menyebabkan cairan
luka menggenang dan mengenai kulit sehat sekitar luka, jika balutan tidak
segera diganti dapat menyebabkan lecet/maserasi seringkali menimbulkan
rasa tidak nyaman terutama gatal dan nyeri.
6) Infeksi
Kejadian infeksi pada luka kanker dapat diidentifikasikan dengan adanya
eritema yang makin meluas, edema, cairan berubah purulen, nyeri yang lebih
sensitif, peningkatan temperatur tubuh, peningkatan jumlah sel darah putih
dan timbul bau yang khas. Pseudomonas aeruginase dan staphylococcus
aureus merupakan organisme patogenik yang sering muncul, namun selama
komponen sistemik tubuh mampu mengatasi hal ini dan kolonisasi bakteri
tidak melebihi jumlah normal, teknik pencucian dan perawatan yang tepat
cukup mampu mengatasi hal tersebut.
d. Perawatan luka kanker payudara
20
Ada dua prinsip utama dalam perawatan luka kanker payudara, yang pertama
menyangkut pembersihan/pencucian luka , prinsip kedua menyangkut
pemilihan balutan. Luka kering dibersihkan dengan teknik swabbing yaitu
ditekan dan digosok pelan-pelan menggunakan kassa steril yang dibasahi
dengan air steril atau NaCl 0,9%. Sedang luka basah dan mudah berdarah
dibersihkan dengan teknik irigasi yaitu disemprot lembut dengan air steril
atau NaCl 0,9%, atau kompres povidon iodine 10% selama 15 menit
(Ganiswara, 2005). Tujuan perawatan luka kanker payudara
dengan bau
21
metronidazol topikal sangat efektif mengatasi bau pada luka kanker, dari 16
pasien yang dilakukan perawatan luka dengan metronidazole gel 0,75%
dilaporkan 10 pasien bau busuk pada luka hilang dan 6 pasien bau menjadi
berkurang.
e. Fase penyembuhan luka
Penyembuhan luka adalah suatu kualitas dari kehidupan jaringan yang
berhubungan dengan regenerasi jaringan. Menurut Kozier, (1995) dikutip dari
Potter & Perry, (2001) fase/tahap penyembuhan luka meliputi:
1) Fase Inflamatory
Terjadi segera setelah luka dan berakhir 3-4 hari. Dua proses utama yang
terjadi pada fase ini yaitu hemostasis dan fagositosis.
Hemostasis
22
Setiap
kejadian
luka
mekanisme
tubuh
akan
23
24
E. Kerangka Teori
LUKA KRONIS KANKER PAYUDARA
Penurunan
vaskularisasi
jaringan
Peningkatan
permeabilitas
pembuluh
darah
Eksudat
banyak
Luka bau,
infeksi
Kompres
Povidon iodin
Faktor
pengahambat
(ekstrinsik) :
Pengobatan
Stress psikis
Infeksi
Trauma
jaringan
Gambar 1,
Defisiensi
faktor
koagulasi
Penggantian
balutan yang
tidak tepat
Luka mudah
berdarah
Maserasi
kulit sekitar
luka, nyeri
Perawatan
luka
Perbaikan luka :
tidak
berbau,
eksudat
berkurang, tidak
mudah berdarah,
tidak
ada
maserasi,
tidak
ada infeksi, nyeri
berkurang
Kompres
metronidazole
Faktor
penghambat
(intrinsik) :
usia
nutrisi&hidrasi
oksigenasi
status
imunologi